Anda di halaman 1dari 25

Identifikasi Limbah B3

(Jenis dan Karakteristik)


Training Environment Development Program
15—18 Juli 2019
SECTION BREAK
Disampaikan oleh: Dr. I Made Wahyu Widyarsana, S.T, M.T

Insert the title of your subtitle Here


Peraturan yang terkait:
Peraturan Pemerintah No. 101 Th. 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Definisi B3 (Pasal 1):


Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disebut Limbah B3
adalah sisa suatu uasaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3

Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan,


pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau
penimbunan.
Penetapan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Pasal 3):

Limbah B3 berdasarkan sumbernya (bagian 3):


Limbah B3 berdasarkan
kategori (bagian 2):  Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
 Limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 tumpah, B3 yang
 Limbah B3 Kategori 1 tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang,
 Limbah B3 Kategori 2 dan bekas kemasan B3
 Limbah B3 sumber spesifik

Yang dimaksud limbah B3 spesifik meliputi:


 Limbah B3 dari sumber spesifik umum
 Limbah B3 dari sumber spesifik khusus
Jenis Limbah B3
-berdasarkan kategori bahaya-

01 02
Limbah B3 Kategori 1 Limbah B3 Kategori 2

Limbah B3 kategori 1 merupakan limbah yang Limbah B3 kategori 2 merupakan limbah yang
berdasarkan hasil uji beresiko secara langsung berdasarkan hasil uji dapat berdampak secara
terhadap kesehatan manusia (akut). langsung terhadap kesehatan manusia dan
Contohnya limbah yang bersifat asam, basa, garam lingkungan sekitar (kronis).
kimia B3, PCBs, dll. Contohnya limbah steel slag, copper slag, karbon
aktif bekas, aki bekas, filter bekas, dll.
Tata cara identifikasi limbah B3

*Lampiran 1 Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014


Pengelolaan limbah B3 berdasarkan risiko
Jenis limbah B3 -berdasarkan sumber-
Limbah B3 dari sumber tidak Limbah B3 dari sumber
spesifik spesifik

• limbah B3 yang pada • limbah B3 sisa proses suatu


umumnya berasal bukan dari industri dan atau kegiatan yang
proses utama, tetapi berasal secara spesifik dapat
Limbah B3 dari B3
dari kegiatan pemeliharaan ditentukan.
• Contoh spesifik umum: limbah kadaluwarsa, B3 yang
alat, pencucian, pencegahan tumpah, B3 yang tidak
korosi, pelarutan kerak, dari kegiatan pembuatan
pengemasan dan lain-lain. pupuk dan bahan senyawa memenuhi spesifik produk
• Contoh: senyawa POPs dan nitrogen, polimer kegiatan yang akan dibuang, dan
UPOPs, debu dan filter asbes, produksi, kegiatan kilang bekas kemasan B3.
kontaminasi merkuri, minyak dan gas bumi, kegiatan
beberapa senyawa asam dan pengawetan kayu, kegiatan
basa tinggi, limbah peleburan besi dan baja.
kontaminasi B3, dan lainnya • Contoh spesifik khusus: copper
slag, Steel slag, slag nikel, slag
timah, fly ash, bottom ash,
sludge ipal, gypsum, kapur, dan
sebagainya.
Contoh Daftar limbah B3 sumber tidak spesifik
Contoh Daftar limbah B3 sumber spesifik Umum
Contoh Daftar limbah B3 sumber spesifik Khusus
Contoh Daftar limbah B3 dari B3 kedaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak
memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan B3.
Karakteristik Limbah B3
Karakteristik Limbah B3

Mudah meledak (expolosive) 01


Mudah menyala (Ignitable)
02
Reaktif (Reactive) 03
04 Infeksius (Infecitious)

Korosif (Corrosive ) 05
06 Beracun (Toxic)

Pasal 5 Ayat 2 PP No 101


Th. 2014
Mudah meledak (Explosive - E)

Bahan yang pada suhu dan tekanan standar (25°C dan 760 mmHg) dapat meledak atau
melalui reaksi kimia dan/atau fisika sehingga menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan
tinggi dan dengan cepat dapat merusak lingkungan di sekitarnya.

Contoh: kaleng bekas gas, kaleng bekas obat nyamuk, korek isi gas yang tak terpakai
CAIRAN:
 Limbah berupa cairan yang mengandung
alkohol kurang dari 24% volume
dan/atau pada titik nyala kurang dari
60oC atau 140oF akan menyala jika
terjadi kontak dengan api, percikan api
atau sumber nyala lain pada tekanan
udara 760 mm
 Contoh: cat, tiner, larutan dengan
Mudah menyala alkohol > 24%
(Ignitable - I)
BUKAN CAIRAN:
 Limbah yang bukan berupa cairan, yang
pada temperatur dan tekanan standar
yaitu 25oC atau 760 mmHg mudah
menyala melalui gesekan, penyerapan
uap air atau perubahan kimia secara
spontan dan jika menyala akan
menghasilkan nyala yang terus menerus
 Produk aerosol, peroksida, propane,
beberapa jenis logam
Reaktif (Reactive - R)
 Dalam keadaan normal tidak stabil dan dapat
menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
 Secara visual ditunjukkan dengan adanya gelembung gas,
asap dan perubahan warna.
 jika bercampur dengan air berpotensi menimbulkan
ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap. Sifat ini dapat
diketahui secara langsung tanpa melalui pengujian di
laboratorium
 Limbah berupa Limbah Sianida, sulfida pada 2-12,5 dapat
menghasilkan gas, uap, atau asap beracun. Sifat ini dapat
diketahui melalui pengujian limbah yang dilakukan secara
kualitatif.
 Contoh: limbah bubuk mesiu, limbah logam natrium,
limbah yang mengandung sianida dan sulfida
Infeksius (Infectius - X)

Limbah B3 bersifat infeksius yaitu Limbah


medis padat yang terkontaminasi
organisme patogen yang tidak secara
rutin ada di lingkungan, dan organisme
tersebut dalam jumlah dan virulensi yang
cukup untuk menularkan penyakit pada
manusia rentan.

Limbah dapat berasal dari kegiatan


perawatan pasien, peralatan medis,
limbah patologi, sitotoksik, dan lainnya.
Korosif (Corrosive - C)
 Berupa limbah bersifat asam, (pH ≤ 2) atau limbah bersifat basa (pH ≥ 12,5).
 menyebabkan iritasi adanya kemerahan atau eritema dan pembengkakan atau
edema.
 Dideteksi dengan uji hewan mencit dengan menggunakan metode yang berlaku.
 Contoh: natrium hidroksida, asam hidroklorida, besi klorida
Beracun (Toxic - I)

 Limbah beracun adalah limbah yang memiliki


karakteristik beracun berdasarkan uji penentuan
karakteristik beracun melalui TCLP, Uji Toksikologi
LD50, dan uji sub-kronis.
 Contoh:
 limbah dioksin, limbah baterai, limbah radioaktif,
 Oksida-oksida karbon : seperti CO dan CO2
 Hidrogen cyanida : HCN
 Senyawa sulfur : H2S, SO2
 Oksida-oksida nitrogen seperti N2O, NO2, N2O4 –
Amonia
 Logam-logam berat seperti : arsen, timah (Pb)
 Asbestos.
 Pestisida organik.
Tata cara identifikasi limbah diluar daftar dalam PP 101/2014

Limbah eksplosif, mudah menyala, reaktif, infeksius,


dan/ korosif YA
TIDAK

Limbah memiliki konsentrasi zat pencemar > TCLP


Kolom A Lampiran II YA LIMBAH KATEGORI 1
TIDAK
Limbah memiliki nilai LD50 ≤ 50 mg/kg berat hewan
YA
uji
TIDAK

Limbah memiliki konsentrasi zat pencemar ≤ TCLP


kolom A dan > TCLP kolom B Lampiran II YA

TIDAK
LIMBAH KATEGORI 2
Limbah memiliki karakteristik beracun sub kronis
YA
TIDAK

Limbah Non B3
Contoh limbah B3 di Industri

Contoh Karakter
Cairan anti beku Toksik
Oli Mudah terbakar
Aki mobil Korosif
Bensin, minyak tanah Mudah terbakar, toksik
Cat Mudah terbakar, toksik
Pelarut/tiner Mudah terbakar
Contoh limbah B3 di Industri
Contoh Karakter
Baterai Korosif, toksik
Sludge IPAL Beracun, berbahaya bagi lingkungan
Sludge Painting Berbahaya bagi lingkungan
Majun bekas Beracun, mudah menyala
Lampu TL bekas Mudah meledak, mudah menyala, reaktif
Kaleng bekas B3 Korosif,
Dampak kesehatan beberapa jenis limbah
Jenis zat Jenis bahan Akibat keracunan
dan gangguan
Logam / • Pb (TEL, PbCO3) - Syaraf, ginjal, dan darah
metaloid • Hg - Syaraf, ginjal
• Cd - Hati, ginjal, darah
• Cr - Kanker
• As - Iritasi, kanker
• P - Metabaolisme karbohidrat,
lemak, protein
Bahan • Hidrokarbonalifatik (bensin, kerosin) • Pusing dan koma
pelarut • Hidrokarbon terhalogena si (CC4, CHCl3) • Hati dan ginjal
• Alkohol • Syaraf pusat, leukeumia
Dampak kesehatan beberapa jenis limbah
Jenis zat Jenis bahan Akibat keracunan dan gangguan
Gas-gas • Aspiksian sederhana • Sesak napas, kekurangan oksigen
beracun (N2, Ar, He) • Pusing, sesak napas
• HCN • Sesak napas, kejang, hilang kesadaran
• H 2S • Sesak napas, otak,jantung, saraf,
• CO kehilangan kesadaran
Karsinogen • Benzene • Leukimia
• Asbes • Pari-paru
• Bensidin • Kandung kencing
• Krom • Paru-paru
• Naftilamin • Paru-paru
• Vinil klorida • Paru-paru, syaraf dan darah
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai