Anda di halaman 1dari 17

Penanganan Limbah Kimia dan B3

Oleh : Nur Aji, M.Farm., Apt


Capaian Perkuliahan

Setelah mengikuti sesi ini, Anda diharapkan dapat:


 Mengidentifikasi limbah potensial yang dihasilkan oleh aktivitas laboratorium
 Membuat program pengelolaan imbah laboratorium
 Menerapkan prosedur penanganan bahan berbahaya dan beracun,
Pendahuluan

Hampir setiap eksperimen di laboratorium menghasilkan beberapa limbah, yang mungkin berupa bahan-bahan
seperti peralatan laboratorium sekali pakai, media filter, larutan air, dan bahan kimia berbahaya.

Prinsip utama penanganan limbah laboratorium secara selamat dan aman adalah tidak boleh ada kegiatan
laboratorium yang dimulai kecuali telah ada rencana pembuangan limbah yang tidak berbahaya dan berbahaya.
Definisi Limbah

Limbah adalah bahan yang dibuang, hendak dibuang, atau tidak lagi berguna sesuai peruntukannya. Sebuah
bahan dianggap limbah jika dibiarkan atau jika dianggap “hakikatnya memang sejenis limbah,” seperti bahan
tumpah.
Jenis Limbah

 Fasa zat buangan dapat digolongkan menjadi gas, padat dan cair
 Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi :
 Limbah umum
 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Penanganan Limbah B3 diatur dalam :
PP 101 TAHUN 2014 PENGELOLAAN LIMBAH B3
Bentuk Limbah

Limbah umum:
 Limbah padat: berupa endapan atau kertas saring yang telah terpakai ( dibedakan menjadi: limbah
padat infeksius dan limbah padat non infeksius
 Limbah gas: umumnya dalam jumlah kecil, jadi bisa dibuang langsung ke udara. Misalnya: limbah
yang dihasilkan dari penggunaan generator.
 Limbah cair: adalah sisa kegiatan yang berwujud cair (terbagi dalam: limbah cair infeksius, limbah
cair domestik dan limbah cair kimia
Limbah B3

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


 Adalah limbah yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik
langsung maupun tidak langsung dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup, atau
membahayan kesehatan manusia
 misal:
Limbah B3 Domestik

Beberapa contoh limbah B3 yang dihasilkan rumah


tangga domestik) di antaranya bekas pengharum
ruangan, pemutih pakaian, deterjen pakaian,
pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela,
pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih oven,
pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan
batu baterai.
Limbah B3 Lab.
Penandaan NFPA
The National Fire Protection Association,

National Fire Protection Association adalah sebuah


asosiasi perdagangan Amerika Serikat,
Limbah Berdasarkan atas dasar asalnya:

 Limbah Organik : terdiri atas bahan yang


bersifat organik, mudah diuraikan melalui proses
alami ( limbah kegiatan rumah tangga)
 Limbah anorganik:terdiri dari bahan bahan yang
tidak dapat diuraikan dan tidak dapat
diperbarui.
Langkah-langkah utama pengelolaan limbah
sebagai berikut :

Mengidentifikasi limbah dan bahayanya.

Mengumpulkan dan menyimpan limbah dengan cara yang tepat.

Mempertimbangkan pengurangan bahaya jika bisa.

Membuang limbah dengan baik.


Mengidentifikasi Limbah dan Bahaya
Label Reagen/ Bahan Kimia Label Limbah Cair

Karena diperlukan informasi tentang


sifat-sifat limbah untuk
membuangnya dengan benar maka
identifikasi semua bahan kimia yang
digunakan atau dihasilkan di
laboratorium. Jika limbah dihasilkan
di dalam laboratorium, tulislah
sumbernya dengan jelas di wadah
dan di buku catatan yang sudah
tersedia.
Sifat-sifat Limbah Berbahaya

 Daya sulut: Bahan yang mudah tersulut meliputi pelarut organik paling umum, gas seperti hidrogen dan
hidrokarbon, serta beberapa garam nitrat tertentu.
 Reaktivitas: Reaktivitas meliputi zat-zat yang tidak stabil, reaktif dengan air, dapat meledak jika terpapar
sebagian sumber nyala, atau menghasilkan gas beracun. Logam alkali, peroksida dan senyawa yang telah
membentuk peroksida, dan senyawa sianida atau sulfida diklasifikasikan sebagai bahan reaktif.
 Toksisitas: Toksisitas meliputi zat-zat yang cenderung keluar (terekstrak) dari bahan limbah dalam kondisi-
kondisi tertentu, seperti di tempat pembuangan.
 Korosivitas: Cairan korosif memiliki pH ≤ 2 atau ≥ 12,5 atau menyebabkan karat pada tingkat baja tertentu.
Asam dan basa laboratorium yang paling umum bersifat korosif.
Mengumpulkan dan Menyimpan Limbah :

 Penggunaan wadah pengumpul limbah


 Pencampuran limbah kimia berbeda
 Pemberian label pada wadah limbah => “Limbah Berbahaya”.
 Pertimbangan dan jumlah waktu: jangan menyimpan limbah di laboratorium dalam jumlah besar atau lebih
dari satu tahun.
 Dekontaminasi wadah kosong: bilas wadah limbah kosong yang terkontaminasi bahan organik dengan
pelarut bercampur air lalu bersihkan dengan air sebanyak 3 kali. Tambahkan bilasan ke wadah limbah
kimia. Buang wadah yang terkontaminasi tersebut seperti sampah lain.
OPSI PEMBUANGAN

 Insinerasi adalah metode pembuangan limbah laboratorium yang umum. Insinerasi biasanya dilakukan di
oven berputar pada suhu tinggi (649-760°C).
 Pembuangan di sistem drainase (melewati pipa pembuangan). Bahan kimia yang mungkin diizinkan untuk
dibuang di pipa drainase meliputi larutan air yang terurai secara alami dan larutan toksisitas rendah dari zat-
zat anorganik. Cairan mudah terbakar yang tercampur air sering kali dilarang untuk dibuang di sistem
drainase. Bahan kimia bercampur air tidak boleh masuk ke saluran drainase.
 Pelepasan uap ke atmosfer seperti melalui saluran keluar evaporasi atau tudung asap.
 Menggunakan Jasa Pihak ke- 3
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai