Anda di halaman 1dari 15

PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

Disusun oleh : Afrilia Fitri Astuti Anistia Fenta Fellana ( !" "#$% &'

( !" "#$% ##'

(oshita )u*ala +hant, ( !"!"#$% #-' Esteri +e.t,a Ha/i ( !" "#$% $#'

PROGRAM +TUDI PENDIDI)AN )IMIA 0URU+AN PENDIDI)AN )IMIA FA)ULTA+ MATEMATI)A DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI1ER+ITA+ NEGERI (OG(A)ARTA # %#

%2 A2 Pen3ertian Li*4ah La4oratoriu* Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Menurut Recycling and Waste Management Act limbah didefinisikan sebagai benda bergerak yang diinginkan oleh pemiliknya untuk dibuang atau pembuangannya dengan cara yang sesuai, yang aman untuk kesejahteraan umum dan untuk melindungi lingkungan. Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari kegiatan laboratorium. Sumber limbah laboratorium dapat berasal diantaranya dari :

Bahan baku yang telah kadaluarsa Bahan habis pakai (misal medium biakan perbenihan yang tidak terpakai) !roduk proses di laboratorium (misal sisa spesimen)

!roduk upaya penanganan limbah (misal jarum suntik sekali pakai)

%2 B2 Ma5a*6*a5a* Li*4ah La4oratoriu* Berdasarkan jenisnya, maka klasifikasi pengumpulan limbah laboratorium adalah: )elas " B $ & , ' ( / 0 0enis !elarut organik bebas halogen dan senya#a organik dalam larutan !elarut organik mengandung halogen dan senya#a organik dalam larutan %esidu padatan bahan kimia laboratorium organik 'aram dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan kemasan pada p( ) *+ %esidu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan larutannya Senya#a beracun mudah terbakar %esidu air raksa dan garam anorganik raksa %esidu garam logam. tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah !adatan anorganik 1umpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik

Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi: 2) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Limbah beracun dibagi menjadi:

Limbah mudah meledak Limbah mudah terbakar. Limbah reaktif Limbah beracun Limbah yang menyebabkan infeksi Limbah yang bersifat korosif

4) Limbah infeksius Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang pera#atan dan ruang isolasi penyakit menular. 3) Limbah radioaktif Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radionucleida. 5) Limbah umum Berdasarkan bentuk limbah yang dihasilkan, dibedakan menjadi: 2) Limbah padat Limbah padat di laboratorium relatif kecil, biasanya berupa endapan atau kertas saring terpakai, sehingga masih dapat diatasi. Limbah padat dibedakan menjadi: 6 Limbah padat infeksius 6 Limbah padat non infeksius 4) Limbah gas Limbah yang berupa gas umumnya dalam jumlah kecil, sehingga relatif masih aman untuk dibuang langsung di udara, contohnya limbah yang dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air raksa). 3) Limbah cair Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang ber#ujud cair (!! 7o.+4 8hn 4992). :mumnya laboratorium berlokasi di sekitar ka#asan hunian, sehingga akumulasi limbah cair yang meresap ke dalam air tanah dapat membahayakan lingkungan sekitar. Limbah cair terbagi atas:

Limbah cair infeksius Limbah cair domestic Limbah cair kimia

Berdasarkan atas dasar asalnya, dikelompokkan menjadi 4 yaitu : r Limbah organik

Limbah ini terdiri atas bahan*bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. r Limbah anorganik Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui.

%2 72 7ara Pen3elolaan Li*4ah La4oratoriu* 8ujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan limbah terhadap kuman yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada dalam limbah tersebut. !enanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah, yaitu : 2. Limbah berbahaya dan beracun, dengan cara : 4. 7etralisasi Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti kapur tohor, $a; atau $a(;()4 Sebaliknya, limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti (4S;5 atau ($/. 2. b. !engendapan sedimentasi, koagulasi dan flokulasi 1ontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan ta#as -e$23, $a(;()4 $a; karena dapat mengikat "s, <n, 7i. Mn dan (g. 2. c. %eduksi*;ksidasi 8erhadap =at organik toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga terbentuk =at yang kurang tidak toksik. 2. d. !enukaran ion /on logam berat nikel, 7i dapat diserap oleh kation, sedangkan anion beracun dapat diserap oleh resin anion. 2. 4. Limbah infeksius "da beberapa metode penanganan limbah cair padat yang bersifat infeksius, yaitu 2. a. Metode &esinfeksi "dalah penanganan limbah (terutama cair) dengan cara penambahan bahan*bahan kimia yang dapat mematikan atau membuat kuman*kuman penyakit menjadi tidak aktif.

2. Metode !engenceran (&ilution) dengan cara mengencerkan air limbah sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan*badan air. 1erugiannya ialah bahan kontaminasi terhadap badan*badan air masih tetap ada, pengendapan yang terjadi dapat menimbulkan pendangkalan terhadap badan*badan air seperti selokan, sungai dan sebagainya sehingga dapat menimbulkan banjir. 2. c. Metode !roses Biologis dengan menggunakan bakteri*bakteri pengurai. Bakteri*bakteri tersebut akan menimbulkan dekomposisi =at*=at organik yang terdapat dalam limbah. 2. d. Metode &itanam (Landfill) >aitu penanganan limbah dengan menimbunnya dalam tanah. 2. e. Metode /nsinerasi (!embakaran) !emusnah limbah dengan cara memasukkan ke dalam insinerator. &alam insinerator senya#a kimia karbon yang ada dibebaskan ke atmosfir sebagai $;4 dan (4;. Bahan*bahan seperti mineral, logam dan bahan organik lainnya (kuman penyakit, jaringan tubuh, he#an, darah, bahan kimia, kertas, plastik) yang tidak terbakar tersisa dalam bentuk abu yang beratnya 29*39? dari berat aslinya (tergantung dari jenis limbah). 2. 3. Limbah radioaktif Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan memakai radioaktif sekecil mungkin, menciptakan disiplin kerja yang ketat dan menggunakan alat yang mudah didekontaminasi. !enanganan limbah radioaktif dibedakan berdasarkan: 2. a. Bentuk : cair, padat dan gas, 4. b. 8inggi*rendahnya tingkat radiasi sinar gamma (@), 3. c. 8inggi*rendahnya aktifitas 5. d. !anjang*pendeknya #aktu paruh, A. e. Sifat : dapat dibakar atau tidak. "da 4 sistem penanganan limbah radioaktif : 2. &ilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan memakai proses peluruhan, peguburan dan pembuangan. 4. b. &ilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan limbah radioaktif, seperti Badan 8anaga "tom 7asional (B"8"7).

2. 5. Limbah umum Limbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam #adah kantong plastik diikat kuat dan dibakar di insinerator

%2 D2 Lan38ah n,ata ,an3 /a.at /ila8u8an untu8 *en3uran3i li*4ah /i la4oratoriu* 4. !enggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan kimia yang telah digunakan, setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai. Sebagai contoh: (hal ini paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan) !elarut organik seperti etanol, aseton, kloroform, dan dietil eter dikumpulkan di dalam laboratorium secara terpisah dan dilakukan destilasi. 3. sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan mol reaktan*reaktan yang bereaksi secara tepat sehingga tidak menimbulkan residu berupa sisia bahan kimia. Selain menghemat bahan yang ada, hal ini juga akan mengurangi limbah yang dihasilkan. 5. !embuangan langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan*bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan*bahan kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium. :ntuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. :ntuk bahan kimia sisa yang mengandung logam*logam berat dan beracun seperti !b, (g, $d, dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. 1emudian cairannya dinetralkan dan dibuang. A. &engan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan* bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan*bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk. ). !embakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan untuk bahan*bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senya#a*senya#a yang bersifat toksik. B. &ikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan untuk =at*=at padat yang reaktif dan beracun

http://fentafellana.wordpress.com/penanganan-limbah-laboratorium/

Limbah adalah bahan*bahan buangan atau residu dari suatu kegiatan, bisa dalam bentuk padat, cair atau gas yang sudah tidak terpakai lagi. Limbah 1linis adalah limbah yang berasal dan !elayanan Medis, Laboratorium, -armasi, 1amar Bedah dan pelayanan medis lainnya yang menggunakan bahan*bahan beracun, infeksius, berbahaya dan membahayakan. !enggolongan limbah berdasarkan potensi bahaya yang terkandung di dalamnya dapat dibagi menjadi A jenis, yaitu: 2. Limbah Benda tajam 4. Limbah /nfeksius 3. Limbah 0aringan tubuh 5. Limbah Sitotoksik A. Limbah Bahan kimia Limbah laboratorium dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu: 2. Bahan baku yang sudah kadalu#arsa, 4. Bahan habis pakai, misalnya medium perbenihan yang tidak terpakai, 3. !roduk proses di dalam laboratorium, misalnya sisa spesimen, 5. !roduk upaya penanganan limbah, misalnya jarum suntik sekali pakai setelah di autoklaf. Sifat limbah digolongkan menjadi: 2. Buangan bahan berbahaya dan beracun 4. Limbah infektif 3. Limbah radioaktif 5. Limbah umum

Bentuk limbah yang dihasilkan dapat berupa: 2. Limbah cair dibagi menjadi 3, yaitu: a. Limbah cair infeksius, misalnya sisa spesimen seperti darah, serum tubuh lainnya. b. Limbah cair domestik, yaitu limbah yang dihasilkan dari bekas air pembilasan atau pencucian alat. c. Limbah cair kimia, yaitu limbah yang dihasilkan dari menggunakan bahan*bahan kimia, misalnya sisa*sisa reagen dan cairan pe#arna. 4. Limbah padat dibagi menjadi 4, yaitu : a. Limbah padat infeksius: * Limbah benda tajam, yaitu alat atau obyek yang mempunyai sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit, misalnya jarum suntik, pecahan dari kaca dan pisau. * b. Sisa bahan pemeriksaan, misalnya jaringan, faeces, bekuan darah dan medium biakan. Limbah padat non infeksius, misalnya sampah umum seperti kertas, tissue, plastik kayu, pembungkus, kardus dan sebagainya. 3. Limbah gas adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan generator, sterilisasi dengan etilen oksida atau dari thermometer yang pecah (uap air raksa). plasma, urine dan cairan

I12

PENANGANAN DAN PENAMPUNGAN LIMBAH 8ujuan penanganan limbah adalah untuk mengurangi resiko pemaparan limbah terhadap

kuman yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada dalam limbah tersebut. !enanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah, yaitu : 2. Limbah berbahaya dan beracun, dengan cara : a. 7etralisasi Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti kapur tohor, $a; atau $a(;() 4 Sebaliknya, limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti ( 4S;5 atau ($/. !arameter netralisasi adalah p( dan sebagai indikator dapat digunakan !henol !htalein (!!.). <at

ini akan berubah pada p( )*+ sehingga cukup aman digunakan jika p( limbah berkisar antara ),A*+,A. b. !engendapan sedimentasi, koagulasi dan flokulasi 1ontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan ta#as -e$23, $a(;()4 $a; karena dapat mengikat "s, <n, 7i. Mn dan (g. c. %eduksi*;ksidasi 8erhadap =at organik toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga terbentuk =at yang kurang tidak toksik. d. !enukaran ion /on logam berat nikel, 7i dapat diserap oleh kation, sedangkan anion beracun dapat diserap oleh resin anion. 4. Limbah infeksius "da beberapa metode penanganan limbah cair padat yang bersifat infeksius, yaitu a. Metode &esinfeksi "dalah penanganan limbah (terutama cair) dengan cara penambahan bahan*bahan kimia yang dapat mematikan atau membuat kuman*kuman penyakit menjadi tidak "gar pengolahan limbah menjadi efektif perlu untuk: * Menggunakan desinfektan yang sesuai, misalnya $hlorine,/odophore, "lcohol, -ormaldehyde, 'lutaraldehyde dan 7atrium hypochioride. >ang terakhir ini merupakan satu*satunya jenis desinfektan yang digunakan secara rutin untuk mendesinfeksi limbah penyakit menular. * Menambahkan jumlah bahan kimia yang cukup, jumlah desinfektan yang diberikan harus berlebih karena bahan*bahan protein yang terkandung dalam limbah akan mengikat desinfektan dan mencegah bahan tersebut bereaksi dengan kuman penyakit. * * * * Memberikan #aktu kontak yang cukup, gunanya adalah untuk mencapai efektifitas pengolahan. Menga#asi kondisi*kondisi lain yang diperlukan, misalnya p( yang tidak sesuai akan meningkatkan menghambat proses desinfeksi. 8emperatur, dapat meningkatkan atau menurunkan efektifitas dan kecepatan proses pengolahan. !engadukan. aktif.

b. Metode !engenceran (&ilution)

>aitu dengan cara mengencerkan air limbah sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang ke badan*badan air. 1erugiannya ialah bahan kontaminasi terhadap badan*badan air masih tetap ada, pengendapan yang terjadi dapat menimbulkan pendangkalan terhadap badan*badan air seperti selokan, sungai dan sebagainya sehingga dapat menimbulkan banjir. c. Metode !roses Biologis >aitu dengan menggunakan bakteri*bakteri pengurai. Bakteri*bakteri tersebut akan menimbulkan dekomposisi =at*=at organik yang terdapat dalam limbah. d. Metode &itanam (Landfill) >aitu penanganan limbah dengan menimbunnya dalam tanah. e. Metode /nsinerasi (!embakaran) !emusnah limbah dengan cara memasukkan ke dalam insinerator. &alam insinerator senya#a kimia karbon yang ada dibebaskan ke atmosfir sebagai $;4 dan (4;. Bahan*bahan seperti mineral, logam dan bahan organik lainnya (kuman penyakit, jaringan tubuh, he#an, darah, bahan kimia, kertas, plastik) yang tidak terbakar tersisa dalam bentuk abu yang beratnya 29*39? dari berat aslinya (tergantung dari jenis limbah). "gar insinerasi berlangsung optimal, perlu A kondisi: * * * * * &iperlukan oksigen dalam jumlah yang cukup, "tomisasi dan Colatilisasi, yaitu mengubah limbah menjadi partikel yang sangat kecil dan gas, !roses pengadukan dan pencampuran dalam insinerator, Suhu yang cukup untuk 6olatilisasi, $ukup #aktu untuk terjadinya reaksi. "lat insinerator yang baik adalah yang memungkinkan suhu pada ruang bakar pertama paling sedikit +99 * 2999D$. 3. Limbah radioaktif Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan memakai radioaktif sekecil mungkin, menciptakan disiplin kerja yang ketat dan menggunakan alat yang mudah didekontaminasi. !enanganan limbah radioaktif dibedakan berdasarkan: a. Bentuk : cair, padat dan gas, b. 8inggi*rendahnya tingkat radiasi sinar gamma (@),

c. 8inggi*rendahnya aktifitas d. !anjang*pendeknya #aktu paruh, e. Sifat : dapat dibakar atau tidak. "da 4 sistem penanganan limbah radioaktif : a. &ilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan memakai proses peluruhan, peguburan dan pembuangan. b. &ilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan limbah radioaktif, seperti Badan 8anaga "tom 7asional (B"8"7). 5. Limbah umum Limbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam #adah kantong plastik diikat kuat dan dibakar di insinerator. !enampungan limbah adalah upaya untuk mencegah terjadinya kontaminasi atau pemaparan pada petugas yang menangani limbah. Eadah penampungan limbah harus memadai, misalnya: 2. !enampungan limbah benda tajam, harus tahan tusuk, impermeabilitas (kekedapan, tidak dapat dirembesi), kokoh, aman dan diberi label. 4. !enampungan limbah cairan infeksius: a. &i#adahi dengan botol penutup yang aman atau #adah yang kaku sejenis botol dan ditutup dengan tutup berulir atau gabus. Botol tersebut dimasukkan dalam kaleng atau kotak untuk pengamanan tambahan dan menampung adanya tumpahan serta mengurangi resiko pemaparan. b. Limbah cair yang akan disterilkan dengan uap sebaiknya terbuat dari logam karena logam bersifat memperluas penyebaran panas. 0angan menggunakan bahan gelas kaca. c. Limbah cair yang akan diinsinerasi sebaiknya #adah terbuat dari plastik karena mudah terbakar.

http://analismuslim.blogspot.com/2011/10/limbah.html

Cara penanganan Limbah Medis Infeksius Berbahaya Posted on Selasa, 30 gustus 2011 b! bang "ahhid

&alam kehidupan sehari*hari , limbah merupakan sesuatu yang akrab dengan kehidupan kita manusia. Bagaimana tidak, adanya limbah tidak terlepas dari adanya akti6itas manusia hampir di segala bidang kehidupan mulai dari rumah tangga hingga tempat*tempat fasilitas atau layanan umum. Meskipun bagi beberapa kelompok manusia, limbah berarti berkah. 7amun bagi kebanyakan manusia keberadaan limbah lebih banyak dan lebih sering menimbulkan masalah. Salah satu limbah yang bisa menjadi masalah bagi manusia adalah li*4ah *e/is infe8sius 4er4aha,a2 Limbah medis berarti limbah atau sampah*sampah yang dihasilkan dari aktifitas manusia dalam bidang pengobatan. Baik dari rumah*rumah praktik dokter petugas medik lainnya hingga rumah sakit*rumah sakit besar.. Sedangkan infeksius berarti bisa menimbulkan Fpenularan bibit penyakitF dari orang yang terinfeksi bibit penyakit ( pasien ) kepada orang lain yang berhubungan dengannya. &alam hasl ini salah satunya adalah petugas medis seperti : dokter, bidan, pera#at termasuk petugas kebersihan di tempat layanan kesehatan. ;leh karena itu orang*orang yang terlibat dalam kegiatan medis perlu memperhatikan cara penanganan limbah medis infeksius berbahaya yang dikenal dengan istilah pemberantasan infeksi silang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberantasan infeksi silang ,antara lain :
1. Selalu memasu##an alat sunti# be#as $ !ang telah diguna#an untu# mengin%e#si & #e dalam wadah tertentu $ disposafe box & segera setelah pema#aian. 2. Selalu mengguna#an alat sunti# se#ali pa#ai !ang baru untu# setiap satu pen!unti#an $ 1 al sun ' 1 pasien & 3. Selalu memusnah#an disposafe bo( pada tempat pemba#aran tersendiri, tida# dicampur dengan limbah-limbah lainn!a. ). *ida# boleh mengguna#an #embali alat sunti# !ang telah dipa#ai untu# men!unti# pasien ataupun han!a dengan mengganti %arumn!a sa%a +. *ida# melepas / mengganti dan menutup #embali %arum sunti# be#as sebelum dimasu##an #e dalam disposafe bo(

,. *ida# memegang %arum sunti# !ang telah diguna#an tanpa prote#si !ang aman, semisal sarung tangan dari #aret -tulah beberapa hal !ang perlu dan harus diperhati#an dalam penangan limbah medis infe#sius berbaha!a. Semoga bermanfaat, mes#ipun #ita bu#an termasu# orang !ang terlibat dalam bidang medis se#alipun.

http://bangwahhid.blogspot.com/2011/0./cara-penanganan-limbah-medis-infe#sius.html

PENGERTIAN LIMBAH DAN 7ARA PENANGANANN(A Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. &i antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) &efinisi dari limbah B3 berdasarkan ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Penan3anan Li*4ah B" Ma5a*6Ma5a*Lli*4ah: * Limbah cair * Limbah padat * Limbah gas dan partikel, dan Limbah beracun. Li*4ah Bera5un Ter/iri Dari: G Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan. G Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam #aktu lama.

G Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi. G Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut. G Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi. A2 7ara Pen3olahan Li*4ah 7air /ndustri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri*industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang. 7amun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasardasar teknologi pengolahan limbah cair. 8eknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. "papun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industry yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. 0adi teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan. Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. 8eknik*teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan: 2. pengolahan secara fisika 4. pengolahan secara kimia 3. pengolahan secara biologi 8ujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senya#a organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senya#a organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. B2 Efe8 Li*4ah Terha/a. Manusia /an Lin38u3an

Lokasi dan pengolahan limbah yang kurang memadai (pembuangan limbah yang tidak kontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme yang manarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang daat menjangkit penyakit, misalnya bahaya kesehatan pada manusia seperti : !enyakit diare, tifus, bahkan demam berdarah karena 6irus yang berasal dari sampah dengan pengelolahan tidak tepat dapat bercampur air minum. 8etapi kadang juga limbah ini dapat diminum penyakit jamur. Limbah rumah tangga selain membayangkan kesehatan manusia, limbah ini juga sangat berpengaruh terhadap kelestarian dan lingkungan yang ada di sekitar kita yaitu penggunaan sebun detergen untuk mencuci. "ir cucian itu kemudian dibuang keselokan dan merembes ke air tanah, air selokan mengalir ke sungai dan seterusnya kelaut. 1arena adanya limbah*limbah rumah tangga ini itu akan sangat membayangkan kelestarian lingkungan disekitar yang ada. !enguraian limbah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair. Selain itu gas ini sangat berbahaya kareba gas ini dapat meledak dan mengancam kelestarian lingkungan. 72 Usaha Penan33ulan3an Li*4ah G Melarang pembuangan sampah*sampah rumah tangga keselkan (parit), sungai, danau dilaut,dan sampah itu harus dibuang pada tempat*tempat yang telah ditentukan. G Setiap perusahaan minyak di#ajibkan memiliki peralatan yang dapat membendung tumpukan minyak dan kemudian menyedot kembali, dengan demikian tumpukan minyak tidak akan melebar luas dan mengurangi adanya limbah rumah tangga. Menetapkan Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi =at atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
http://ilmualamberca#.blogspot.com/2013/0)/pengertian-limbah-dan-cara-penanganann!a.html

Anda mungkin juga menyukai