Anda di halaman 1dari 23

Disampaikan Oleh : Yunesfi Syofyan

Fungsional Pedal Madya


Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas LH,
PSIKLH – BSILHK - KLHK
REFERENSI
1. Peraturan Pemerintah No.22/2021 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. PP 27 tahun 2020 Tentang Pengelolaan Sampah
Spesifik
3. PP 81 tahun 2016 Tentang Pengelolaan sampah
Rumah Tangga dan Sampah sejenis Sampah
Rumah Tangga
4. PermenLHK No. 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Pengujian Karakteristik Limbah B3
5. PermenLH No.5/2014 tentang Kategori Limbah
Fasilitas Kesehatan
Limbah
PP 22/2021 :
Semua bahan/zat/komponen yang dibuang atau terbuang, berasal
dari aktivitas manusia maupun proses alam yang tidak atau belum
mempunyai nilai ekonomis

Umum :
merupakan sisa produksi, baik dari alam maupun hasil kegiatan
manusia yang tidak terpakai serta berdampak negatif bagi
masyarakat jika tidak dikelola dengan baik

Limbah B3
Sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan/atau beracun, yang karena sifat dan/atau
konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan
hidup dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya

Limbah Non B3 ???


sumber bentuk

Jenis
materi
senyawa
 Berdasarkan Sumbernya :

1. Limbah Domestik dikenal dengan istilah “sampah


kota “
2. Limbah Industri Limbah cair, limbah padat, limbah gas
dan partikel
3. Limbah Pertanian sisa dari proses produk pertanian, misal
: kotoran kerbau,jerami padi, ranting
pohon dan tumbuhan
4. Limbah Pertambangan sisa proses kegiatan tambang
: sludge, tailing, slag
5. Limbah medis berasal dari kegiatan rumah sakit :
obat-obatan kadaluarsa, suntikan bekas,
selang infus bekas, masker, sarung
tangan, dll
 Berdasarkan Bentuk :
Limbah Cair
a. Air limbah rumah tangga
b. Air cucian mesin industri
c. Air limbah rembesan dan limpasan air hujan (leachet)
Limbah Padat
a. Limbah padat rumah tangga, misal: sampah organik dan
non organik
b. Limbah abu : dari hasil pembakaran
c. Limbah dari bangkai binatang
d. Limbah industri : padatan, lumpur bubur yang berasal
dari sisa proses
Limbah Gas ( udara )
a. Gas dari kendaraan bermotor : Gas CO, HC, NOx, SOx
b. Pencemar dari industri atau pabrik yang menggunakan
pembakaran : partikel, HC, dioksin furans
 Berdasarkan Jenis Senyawa :
Limbah Organik
a. Berasal dari makhluk hidup,
b. mengandung unsur karbon alami berupa karbohidrat,
c. rantai kimia sederhana,
d. mudah diurai oleh mikroorganisme,
e. mudah busuk
f. menghasilkan gas methan ( CH4 )

contoh : sisa makanan, sampah sayuran, daun, kulit buah,


kotoran hewan dan manusia

Limbah Anorganik
a. Berasal dari proses industri
b. SDA tidak terbarui
c. ikatan kimia kompleks
d. sulit terurai
e. sulit membusuk
f. Tidak menghasilkan gas methan

contoh : selulosa, plastik, kaca, logam, baja, minyak mentah


 Berdasarkan Materi
Unsur kimia limbah berupa satu (1) unsur kimia
misal : air raksa ( Hg), Arsen ( As ), timbal ( Pb )

Senyawa Kimia limbah berupa senyawaan kimia ( ada 2 atau


lebih unsur kimia )
misal : Karbonmonoksida ( CO ), Hidrogen sulfida
( H2S ), sianida ( CN )

Gabungan limbah kompleks yang berupa gabungan


senyawaan dan unsur
misal : sampah rumah tangga, limbah pabrik,
limbah cat
Limbah Padat B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun)
✓ Limbah berbahaya dan beracun yang
berbentuk padat,
✓ Harus dikelola sesuai dengan tata cara
pengelolaan LB3,
✓ Pemanfaatan harus berizin
✓ Punya sangsi hukum (pidana dan perdata)

Contoh : sludge ipal, FABA, tailing, slag, limbah


medis
Contoh Limbah B3

Industri Kendaraan Bermotor Domestik

Pertambangan Rumah Sakit Laboratorium


Limbah Padat Non B3

✓ Berasal dari rumah tangga,


✓ Tidak memiliki karakteristik LB3,
✓ Dapat langsung dimanfaatkan

Contoh : sampah domestik, daun, ranting, sisa


makanan, kotoran hewan
Contoh Limbah Non B3
1. Mudah meledak
2. Mudah menyala
3. Reaktif
4. Infeksius
5. Korosif
6. Beracun (TCLP, total logam berat, LD-50,
Subkronik)
Kategori I
a. Memiliki satu atau lebih karakteristik LB3
sesuai lamp XI
b. Konsentrasi > TCLP A sesuai lamp. XI
c. LD50 ≤ 50 mg/Kg bb hewan uji
Kategori II
a. Konsentrasi ≤ TCLP A dan > TCLP B
b. LD-50 > 50 mg/Kg bb hewan uji dan ≤ 5000
mg/Kg bb hewan uji
c. Sub kronis sesuai dengan parameter pada
lampiran X
Limbah Non B3
UJI KARAKTERISTIK

LIMBAH B3 KATEGORI I

YA YA
Apakah
limbah
Apakah memiliki
Apakah
limbah mudah Apakah konsentrasi
limbah Apakah
TIDAK

TIDAK

TIDAK
TIDAK

TIDAK
meledak, limbah total logam
memiliki limbah
mudah memiliki > nilai di
kons. memiliki Limbah
menyala, nilai LD50 ≤ Lamp.XII,
Pencemar karakterist non B3
reaktif, 50 mg/kg dan < TCLP
> TCLP ik beracun
infeksius, berat Kolom A dan
kolom A subkronik?
korosif?? hewan uji > Kolom B ?
(lamp.XI) ?
(Lamp.X) LD50 50-
5000
mg/Kg?
YA YA

LIMBAH B3 KATEGORI 2
1. MUDAH MELEDAK
✓ Pada suhu dan tekanan standar (25 derajat Celcius,
760 mmHg) dapat meledak atau
✓ melalui reaksi kimia atau fisika dapat menghasilkan
gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan
cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.

2. MUDAH TERBAKAR
 Berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24%
volume dan atau pada titik nyala tidak lebih dari 60 derajat
Celcius akan menyala apabila terjadi kontak dengan api,
percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760
mmHg
 Bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan
standar dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui
gesekan, penyerapan uap air, atau perubahan kimia secara
spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran
yang terus menerus
Limbah yang memiliki salah satu atau lebih sifat-sifat
berikut:
1. Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan
dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
Limbah ini secara visual menunjukkan adanya antara
lain gelembung gas, asap, dan perubahan warna
2. Limbah yang jika bercampur dengan air berpotensi
menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau
asap. Sifat ini dapat diketahui secara langsung tanpa
melalui pengujian di laboratorium dan/ atau
3. Merupakan Limbah sianida, sulfida yang pada kondisi
pH antara 2 (dua) d a n 12,5 (dua belas koma lima)
dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun. Sifat
ini dapat diketahui melalui penguJian Limbah yang
dilakukan secara kualitatif.
4. KOROSIF
1. Limbah dengan pH sama atau kurang dari 2
(dua) untuk Limbah bersifat asam dan sama
atau lebih besar dari 12,5 (dua belas koma
lima) untuk yang bersifat basa.
2. Limbah yang menyebabkan tingkat iritasi yang
ditandai dengan adanya kemerahan atau
eritema dan pembengkakan atau edema. Sifat
ini dapat diketahui dengan melakukan
pengujian pada hewan uji dengan
menggunakan metode yang berlaku.
yaitu Limbah medis padat yang terkontaminasi
organisme patogen yang tidak secara rutin ada di
lingkungan, dan organisme tersebut dalam jumlah
dan virulensi yang cukup untuk menularkan
penyakit pada manusia rentan.
Yang termasuk ke dalam Limbah infeksius antara
lain:
1. Limbah yang berasal dari perawatan pasien
yang memerlukan isolasi penyakit menular atau
perawatan intensif dan Limbah laboratorium;
2. Limbah yang berupa benda tajam seperti jarum
suntik, perlengkapan intravena, pipet pasteur,
dan pecahan gelas
3. Limbah patologi yang merupakan Limbah
potongan tubuh yang terbuang dari proses
bedah atau otopsi
4. Limbah yang berasal dari pembiakan dan stok
bahan infeksius, organ binatang percobaan,
bahan lain yang telah diinokulasi, dan
terinfeksi atau kontak dengan bahan yang
sangat infeksius
5. Limbah sitotoksik yaitu Limbah dari bahan
yang terkontaminasi dari persiapan dan
pemberian obat sitotoksik untuk kemoterapi
kanker yang mempunyai kemampuan
membunuh atau menghambat pertumbuhan sel
hidup.
6. BERACUN

Limbah yang mengandung pencemar yang


bersifat racun bagi manusia atau lingkungan
yang dapat menyebabkan kematian atau
sakit yang serius apabila masuk kedalam
tubuh melalui pernapasan, kulit, atau
mulut. Pengujian melalui uji :
A. TCLP
B. Total Konsentrasi Logam Berat
C. LD-50
D. Sub kronik
Dampak Limbah B3

Penurunan kualitas lingkungan

Berdampak buruk bagi kesehatan

Mengganggu keseimbangan
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai