2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.1 Edisi Januari 2019
PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS RUMAH SAKIT ATAU LIMBAH
B3 (BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA) DI SUMATERA BARAT
Oleh :
Farida Aini
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang
email : Faridaaini8899@gmail.com
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pelaksanaan pengelolaan sampah Medis/
Limbah B3 serta membandingkan dengan Implementasi Hukum terhadap Pengelolaan sampah Medis/ Limbah
B3 Rumah Sakit di Sumatera Barat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif.Hasil Penelitian
menjelaskan bahwa kegiatan Rumah Sakit yang menghasilkan limbah medis dan non medis. Selanjutnya
limbah medis padat adalah Limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, Limbah Patologi, Limbah benda
tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radio aktif, limbah kontainer bertekanan, dan
limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi. sedangkan limbah Bahan Bahan Beracun dan Berbahaya
( Limbah B3)adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain. Hal
ini mempunyai konsekuensi perlunya pengelolaan limbah rumah sakit sebagai bagian dari kegiatan penyehatan
lingkungan rumah sakit yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran lingkungan yang
bersumber dari limbah rumah sakit.Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melansir
kesadaran rumah sakit dalam mengelola limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) masih rendah. Artinya
rumah sakit tersebut belum menerapkan pengelolaan lingkungan sesuai peraturan perundang- undangan berlaku.
Di samping itu, akibat kepedulian atau komitmen pimpinan rumah sakit dan fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
masih kurang, pemahaman petugas fasilitas Pelayanan Kesehatan yang juga masih minim serta kasus hukum di
fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Kata kunci: Rumah Sakit, Pengelolaan Sampah medis/Limbah B3, Implementasi Hukum
t
a
t
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Hal. 21
Selatan
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.1 Edisi Januari 2019
a m
a
c h
a
r s
a a
k
d i
a t
n
s
a u
t d
u a
r h
a
n c
u
t k
e u
n p
t
a j
n e
g l
a
p s
e
n b
g e
e r
l d
o a
l s
a a
a r
n k
a
S n
a
m U
p n
a d
h a
n
m g
e -
d Gambar 1 : aga
i Sampah medis rian
s Pantai Tan Tal
/ S uak
L r ,
i i kec
m d am
b a ata
a n n
h o bat
d ang
B i kap
3 k as,
a Ka
R n bua
u
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Hal. 22
Selatan
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.1 Edisi Januari 2019
p sewaktu membuat warga News, kamis 15
t mendapat sekitar resah, karena september 2016).
e Laporan terkait selain bau busuk yang
n sampah medis mengganggu, warga
yang ditemukan juga terancam
P ditempat terserang virus yang
e pembuangan ada pada limbah
s sampah, tersebut.“ Baunya
i Pihaknya sangat menyengat
s langsung menuju apalagi kalau sudah
i kerumah sakit malam, sangat
r tersebut untuk mengganggu sekali
s melakukan baunya itu,” kata
e pengecekan.“ salah seorang warga
l Ketika sekitar RSUP M
a mendapatkan Djamil
t informasi, kami ,Aridanil (50), Kamis
a langsung tinjau (15/9/2016). “ Ada
n kelapangan, dan sekitar 40-50 ton
( memang benar limbah itu tertumpuk
P sampah medis di TPS ( tempat
e ditemuka penyimpanan
s ditempat sementara Limbah
s pembuangan B3).Kita sudah
e sampah tanpa sampaikan komplain
l diolah terlebih kepihak Rumah
) dahulu,” kata Sakit,” sebutnya.
b. Limbah bahan Alamin pada Salah seorang sumber
berbahaya dan harian terpercaya yang tidak
Beracun ( B3) Haluan.com Sela mau disebutkan
yang diduga (14/4). Lebih namanya
dari Rumah lanjut Alamin mengatakan , Limbah
sakit selaguri, menuturkan, yang ada diRSUP M
Padang, selasa Pihak Rumah Djamil tersebut sudah
( 14/3).Persoal Sakit Selaguri tertumpuk sejak mei
an sampah sudah membuat 2016, sedangkan
medis yang pernyataan limbah yang
dibuang mengenai cara dihasilkan RSUP
sembarangan memberlakukan M.Djamil dalam
kembali sampah medis sebulan mencapai 10
terjadi. Kali sesuai dengan ton/bln.“ Sudah 5 Bln
ini diduga aturan yang telah limbah ini tertumpuk
Rumah Sakit ada. Apabila artinya, sekarang ini
selaguri dikota dalam waktu sudah ada sekitar
padang satu bulan tidak 50 ton yang
membuang dipenuhi maka menumpuk diTPS’
sampah Pihak DLH akan sebutnya.Dia sangat
medisnya mencabut Izin menyayangkan
ditempat Lingkungan pengelolaan limbah
pembuangan Rumah Sakit yang seperti ini.
sampah tanpa yang Seharusnya
mengolah bersangkutan pemerintah dalam hal
Limbah Bhan ( Padang, Harian ini Badan
Berbahaya Haluan.com,Rab Pengendalian Dampak
dan u 15 maret 2017) Lingkungan Hidup
Beracun( B3). Limbah ( Bapedalda) Sumbar
Kepala Dinas medis atau limbah harus mengawasi lebih
Lingkungan bahan berbahaya dan ketat.” Masa dirumah
Hidup (DLH) beracun (B3) RSUP sakit tipe A
kota padang M jamil Padang, Pengelolaan
Alamin sudah menumpik Limbahnya seperti
mengatakan , sekitar 50 ton, hal ini ini” sebutnya ( Valora
Jurnal Education and development Institut Pendidikan Tapanuli Hal. 23
Selatan
E.ISSN.2614-6061
P.ISSN.2527-4295 Vol.7 No.1 Edisi Januari 2019
(B komponen alat juga sudah
3) pembakar menyurati pihak
RS sampah medis Bapedalda Provinsi
UP ini rusak, maka terkait rusaknya
M dengan terpaksa incinerator
ja untuk sementara tersebut," tutup
mi proses Indria. (warman).
l pembakaran
Pa dihentikan," kata
Gambar: da Indria di ruang
L ng kerjanya pada
i c. Pariaman - Jumat
m Limbah (7/10/2016).Ia
b medis juga
a RSUD mengungkapkan
h Pariaman, semenjak
Sumatera incinerator
Barat RSUD Pariaman Gambar 3
m
menumpuk mulai di :Limb
e
dan fungsikan pada ah
d
mengeluar tahun 2009, medis
i
kan bau tak sudah ada RSUD
s
sedap di beberapa kali Paria
gudang perbaikan. pada man,
a
pembakara tahun 2014 di Sumat
t
n. lakukan era
a
Penjelasan penambahan Barat
u
dari spare part dan menu
Direktur baner untuk mpuk
l
RSUD menyesuaikan dan
i
Pariaman standarisasi dari menge
m
Indria kementrian luarka
b
Velutina lingkungan, n bau
a
mengataka dengan tak
h
n bahwa menambah sedap
incinerator/ ketinggian di
b
alat cerobong asap gudan
a
pembakar menjadi 14 m g
h
sampah yang semula pemba
a
medis hanya 8 karan
n
tersebut m."Kalau biaya d. Limbah medis
tidak perbaikan RSUD Sungai
b
digunakan sekarang sekitar Dareh tidak
e
hampir 2 Rp 56 juta , diperlakukan
r
bulan sedangkan untuk khusus dalam
b
karena menyikapi biaya masalah
a
sedang standarisasi dan pengelolaan
h
perbaikan. lainnya pada limbah dibuat
a
"Inciner 2014 menelan berserakan
y
ator ini rusak biaya hampir Rp dan sangat
a
karena alam, 200 juta. mengganggu
badai hebat kemudian kita pemandangan,
d
beberapa jika
a
n minggu yang dibiarkan karena masih banyak
lalu berlarut-larut ditemukan disekitar
b mengakibatkan tentu akan penumpukan sampah
e cerobong menjadi sumber RSUD berserakan
r asapnya patah, malapetaka. berbagai jarum suntik,
a setelah kita Bahkan salah selang,botol obat dan
c ketahui ada seorang anggota sebagainya.Ketua komisi
u kerusakan pada DPRD menyorot III suardi ayub,S.sos
n salah satu terkait limbah ini, menanggapi masalah
B. Daftar Pustaka
Berlin, 1995. Analisis dan evaluasi hukum tentang
pencemaran akibat limbah rumah sakit
Jakarta: Badan pembinaan hukum
Nasional.
Giyatmi, 2003.Efektivitas pengolahan limbah cair
rumah sakit Dokter Sardjito Yogyakarta
terhadap pencemaran radio aktif.
Yogyakarta: Pasca Sarjana Universitas
Gadjah Mada.
Harian Haluan, Rabu 22 Februari 2017, Judul “Soal
Sampah Medis di Pessel Kementerian
LH turun tangan”.
Kemenkes RI. (2004). KMK No.Kemenkes RI.
(2004). KMK No.
1204/Menkes/SK/X/2004 ttg Persyaratan
Kesehatan Lingkungan RS.
1204/Menkes/SK/X/2004 ttg Persyaratan
Kesehatan Lingkungan RS.
Padang Ekspres 12 Juli 2018, Judul “48.92% RS
Belum kelola Limbah B3”.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor:
P.56/Menlhk.Setjen/2015 tentang tata
cara dan persyaratan teknis pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pikiran Rakyat, 11 juli 2018, Judul “ Limbah
Medis diindonesia capai 242 Ton
perhari”.
Portal berita Metro andalas, 8 Februari 2017, Judul
“RSUD Rasyidin padang diminta
Pertanggungjawabkan limbah”.
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup