Anda di halaman 1dari 93

Pelatihan PENINGKATAN KOMPETENSI PETUGAS PENGOLAHAN LIMBAH B3

DALAM RANGKA AKREDITASI DI RUMAH SAKIT 2015

K3 DAN SISTEM TANGGAP DARURAT


PENGELOLAAN LIMBAH B3 DI RUMAH SAKIT
IR. MOHAMMAD NASIR, MSI
Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI,
Tanggal 14-17 September 2015 – Wisma UGM Jogjakarta 1
LINGKUP Pembahasan :
01 Mengapa limbah B3 RS penting dikelola?
02 Tantangan pengelolaan limbah RS
03 Jenis dan dampak risiko K3 limbah RS
04 Prinsip pengelolaan Risiko K3 limbah RS
05 Pendekatan pengelolaan risiko K3 limbah
06 Sistem tanggap darurat limbah B3
07 Penanganan tumpahan limbah B3
08 Mengukur indikator kinerja penanganan limbah RS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


2
LATAR Belakang
Limbah (B3) RS saat ini menjadi isu strategis manajemen RS, karena :
1. Dampak Pencemaran lingkungan (outdoor pollution) – Hak hidup layak manusia
2. Risiko K3 dan Infeksi rumah sakit (Indoor impact) – petugas dan utilitas
3. Potensi ekonomi (efisiensi)

“Penanganan limbah RS perlu


dilaksanakan dengan SISTEM,
MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI
yang baik  Tenaga limbah yang
profesional ”

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Grafik … 2
3
KOPETENSI
TENAGA SANITARIAN (LIMBAH B3) RUMAH SAKIT
01 Penguasaan SISTEM Keselamatan Dan
02 Penguasaan TEKNOLOGI Kesehatan Kerja
03 Penguasaan MANAJEMEN (K3) Limbah

TEKNO
SISTEM
LOGI

MANAJE
MEN

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Tantangan … 2 4
VISI DAN MISI RUMAH SAKIT

Terjaminnya Kesehatan, Kenyamanan dan Keselamatan Lingkungan RS Yang Berkelanjutan

Upaya Perbaikan Sanitasi Lingkungan RS

DIANTARANYA : Program Pengelolaan Limbah RS

Terciptanya system Tersedianya Teknologi Tersusunnya Manajemen


Penanganan Limbah RS Penanganan Limbah RS Penanganan Limbah RS
1. Sistem pemilahan 1. Teknologi pemilahan 1. Kebijakan limbah (SK,
2. Sistem pengumpulan 2. Teknologi pengumpulan Pedoman, SPO dll)
3. Sistem tramsportasi 3. Teknologi transportasi 2. Per-UU dan perizinan
4. Sistem Pengolahan 4. Teknologi Pengolahan limbah
5. Sistem pembuangan 5. Teknologi penanganan 3. Program Limbah
LB3 LB3 4. Implementasi program
5. Monev dan pelaporan
6. Sistem K3 dan
Kedaruratan limbah

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Tantangan … 2 5
TANTANGAN Penanganan limbah RS?
01 Perkembangan Peraturan Perundangan LH
02 Amdal / PROPER
03 Konflik Sosial
04 Kinerja manajemen (Pencitraan organisasi)
05 Tuntutan Hukum
06 Akreditasi / JCI

“RS di tuntut mampu mentaati (compliance)


dan menyediakan system, teknologi dan
manajemen limbah yang tepat”
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Per UU 32/2009 … 2
6
TANTANGAN REGULASI/
Tantangan : PER-UU
Per-UU LH
UNDANG-UNDANG Nomor 32 tahun 2009
Amdal / PROPER tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Konflik Sosial
Kinerja manjmn
Tuntutan Hukum Pasal 103
Setiap orang yg menghasilkan limbah B3 dan tidak
Akreditasi / JCI melakukan pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 59, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
1 tahun dan paling lama 3 tahun dan denda paling
sedikit Rp. 1 Milyar dan paling banyak Rp. 3 Milyar

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Konflik .. 2
7
TANTANGAN Amdal/ PROPER
Kewajiban RS untuk memenuhi standarisasi
PROPER / Amdal :
Tantangan : 1.
2.
Dokumen LH dan Pelaporannya
Pengendalian Pencemaran Air
Per-UU LH 3. Pengendalian LB3
Amdal / PROPER 4. Pengendalian Pencemaran Udara
Konflik Sosial
Kinerja manjmn
Tuntutan Hukum
Akreditasi / JCI

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Citra RS … 2
8
TANTANGAN KONFLIK SOSIAL

Tantangan :
Per-UU LH
Amdal / PROPER
Konflik Sosial
Kinerja manjmn
Tuntutan Hukum
Apakah RS mampu menjamin dan memelihara
Akreditasi / JCI
hubungan social (CSR) dengan masyarakat
sekitar...??

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Citra RS … 2
9
TANTANGAN KIN - MAN RS

Tantangan :
Per-UU LH
Amdal / PROPER
Konflik Sosial
Kinerja manjmn
Tuntutan Hukum
Akreditasi / JCI

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Kasus hukum … 2
10
KASUS HUKUM Kegagalan Penanganan limbah RS?

Tantangan :
Per-UU LH
Amdal / PROPER
Konflik Sosial
Kinerja manjmn
Tuntutan Hukum
Akreditasi / JCI

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Data time …. 2
11
KASUS HUKUM Kegagalan Penanganan limbah RS?

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Data time …. 2
12
TANTANGAN AKREDITASI
Standart :
MANAJEMEN FASILITAS DAN
Tantangan : KESELAMATAN
Per-UU LH MFK 5 : Penanganan Bahan Berbahaya
1. Identifikasi (jenis, sifat dan vol) limbah LB3
Amdal / PROPER 2. Manajemen risiko limbah
Konflik Sosial 3. Fasilitas pengolahan LB3
4. Ketentuan Teknis penanganan yang benar
Kinerja manjmn 5. Penanganan tumpahan LB3
6. Perizinan penanganan LB3
Tuntutan Hukum
Akreditasi / JCI Al : Pengelolan limbah B3 memenuhi
ketentuan yang berlaku : PP Nomor 101 Tahun
2014

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Konflik .. 2
13
LIMBAH RS .. Mengapa perlu manajemen?

Sumber Daya

TANTANGAN
Data LIMBAH RS
Informasi Keputusan
Limbah RS TERKINI

Manajemen
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Sumber limbah … 2
14
SUMBER LIMBAH RUMAH SAKIT

Rawat Jalan Adminsitrasi


IGD/ Kamar
dan Rawat LAUNDRY Dapur Gizi Laboratorium
/utilitas dll
Operasi
Inap

Pewadahan Pre- Treatment/Pengolahan Awal


: Limbah Cair
PENGOLAHAN

Pengangkutan Penyaluran air limbah : Limbah Padat


TAHAPAN

Pengolahan IPAL
Penyimpanan Sementara
Pembuangan
Pengolahan/ Pemusnahan Pengolahan limbah RS penting :
RISIKO ADA DI SETIAP TAHAPAN
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Jenis dan …. 2
15
JENIS DAN KARAKTERISTIK Limbah B3 di RS
01 Limbah cair B3 (Air Limbah)
Karakteristik yang diperhatikan : pH (laundry) dan organic Tinggi
(toksik), Bahan kimia dan logam berat (B3), Mikroorganisme
Pathogen

02 Limbah padat B3/ Infeksius/Beracun


Karakteristik yang diperhatikan : Mikroorganisme Pathogen, limbah
padat tajam ( instrument/benda tajam), sludge dan residu, olie
bekas, lampu bekas, obat kadaluwarsa, residu incinerator, baterei
bekas, catridge printer, limbah alkes berbasis mercury dll,

03 Limbah Gas Buang (Emisi stack)


Karakteristik yang diperhatikan : gas toksik/beracun (dioksin/furan)
dan partikel iritan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Dioksin RS > … 2
16
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Dampak risk… 2
17
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Dampak risk… 2
18
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Dampak risk… 2
19
Sumber : http://www.ejnet.org/dioxin/dxnsum.html

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Video mikroorg…. … 2
20
Sumber : http://www.environment.gov.au/system/files/resources/863a4581-6b5b-4213-9f00-
d2bc66d61738/files/dioxinemissions.pdf

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Video mikroorg…. … 2
21
Sumber : http://www.environment.gov.au/system/files/resources/863a4581-6b5b-4213-9f00-
d2bc66d61738/files/dioxinemissions.pdf

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Video mikroorg…. … 2
22
DAMPAK/RISIKO LIMBAH RS
• Risiko PENCEMARAN LINGKUNGAN
− Pembuangan air limbah secara langsung ke air permukaan /
Tanah tanpa melalui pengolahan (IPAL)
− Pembuangan limbah padat B3 secara langsung tanpa proses
pemusnahan (tdk sesuai prosedur)

• Risiko INFEKSI/PENYAKIT AKIBAT KERJA (K3)


− Penanganan air limbah tidak sesuai prosedur, spt tanpa
proteksi dan alat pelindung diri bagi petugas dll
− Penanganan limbah infeksi tanpa fasilitas proteksi (Tempat
pewadahan, kantong plastic dll) dan pengolahan serta house
keeping

• Risiko GANGGUAN NON TEKNIS


− Konflik social, kinerja organisasi (akreditasi),
pencitraan institusi pada publik

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Foto penc … 2
23
RISIKO PENCEMARAN LINGKUNGAN Oleh Air Limbah RS
(Sebagai Sistem Dalam Mengurangi Risiko Beban Cemaran alam/lingkungan)

Before After

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


24
CONTOH DAMPAK Risiko K3 Limbah RS

01 PENCEMARAN LINGKUNGAN 02 TERINFEKSI / PAK (K3)


Olie bekas genset/boiler/ bengjel Petugas limbah tertusuk benda tajam dan
mobil RS tanpa perencanaan mengancam kesehatannya pada tahap
penanganan akan menyebabkan penanganan medis RS
pencemaran tanah, air dan kematian
biota air
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Dampak air tanah … 2
25
Dampak
Pembuangan
air limbah RS
pada air
tanah

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Bgmn wajah K3 ... 2
26
BAGAIMANA PRINSIP
Pengelolaan K3 Limbah B3?

K3 Limbah B3 RS adalah
Mengelola
mengelola Risiko Limbah
Risiko adalah efek/dampak paparan dari
hazard akibat kegagalan sistem , teknologi
dan manajemen
Risk = f (hazard, exposure)
Risiko = f (bahaya, paparan)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Formula risk … 2
27
FORMULASI Risiko K3 (Limbah)
Risiko • Risiko menyatakan kemungkinan terealisasinya EFEK bahaya dari suatu bahan dan
merupakan fungsi dari bahaya dan paparan

• Sifat intrinsik suatu bahan (B3), baik tunggal maupun campuran yang karena
BAHAYA penggunaannya, kondisi proses produksi pembuangan – membuatnya mampu
menimbulkan efek merugikan

PAPARAN • Kontak zat / bahan asing (B3) terhadap organ tubuh yang memiliki besaran /intensitas
tertentu

Bahaya x Paparan= Risiko

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Risk ular … 2
28
PENGELOLAAN K3 LIMBAH (ANALOGI) :
Bahaya, paparan dan Risiko ...???

Apa
Apa yang
yang harus
harus saya
anda lakukan..??
lakukan..???
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Video mcn… 2
29
PENGELOLAAN K3 LIMBAH (ANALOGI) :
Bahaya, paparan dan Risiko ...???

Apa
Apa yang
yang harus
harus saya
anda lakukan..??
lakukan..???
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Video mcn… 2
30
APA RISIKONYA?
Video --> Besar Risiko = 0
meskipun faktor bahaya (dampak risikonya)
sangat tinggi

Pelajaran :
Bagaimana mengelola K3 agar
Petugas limbah RS tetap
selamat dan sehat meskipun
meskipun bekerja ditengah
ancaman hazard “ekstrim”
limbah
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Real hazard rs… 2
31
APA SAJA YANG TERMASUK
“BAHAYA/HAZARD” dalam penanganan aspek-aspek Limbah B3 RS?

Bahaya Potensial gol. FISIK :


Thermal/panas, fisik/ benda tajam, dll
Bahaya Potensial gol. KIMIA :
Bahan-bahan kimia berbahaya
Bahaya Potensial gol. BIOLOGI :
Virus, bakteri, cacing, jamur, plasmodium dll
Bahaya Potensial faktor ERGONOMI :
Teknologi dan seni penyerasian alat limbah, cara proses dan lingkungan
terhadap kemampuan dan keterbatasan manusia (pekerja)
Bahaya Potensial faktor PSIKOSOSIAL :
Stress pada petugas limbah

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Pengel K3 gambar ular…. 2
32
PENGELOLAAN RISIKO K3 LIMBAH (ANALOGI) :
Inilah yang harus saya lakukan
1. Memproteksi
Kecelakaan
kerja ...!!!
2. Mengurangi konsentrasi
3. Mengurangi jumlah/ukuran
4. Merubah sifat
5. Dihilangkan materinya

1. Ergonomi/ Desain
2. Simbol sign/ petunjuk
(Papan peringatan)
3. Pengukuran kualitas fasilitas dan lingk
4. Fas ilitas kedaruratan

1. Pelatihan dan rotasi petugas


2. Sosialisasi/ komunikasi
3. Alat pelindung diri/kerja
4. Kebugaran/ kesehatan
Dalam Sistem Manajemen K3
5. Prosedur kedaruratan
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Fakta lapangani … 2
33
FAKTA DILAPANGAN:
Petugas limbah B3 mengabaikan PROSEDUR ……
POLA PIKIR KERJA YANG DIPELIHARA :
“membenarkan sesuatu yang menjadi kebiasaan dan tidak membiasakan
sesuatu yang benar”
- Bekerja tanpa menggunakan APD
- Mereka tahu dan faham limbah yang ditangani beriko tinggi pada dirinya
- Mereka merasa mampu bertahan dari risiko limbah
- Mereka merasa sehat-sehat saja
- Mereka hanya memikirkan kemampuan dirinya
dan
Mereka tidak sadar bahwa suatu saat dia akan “collaps” ketika ancaman
dari lingkungan kerjanya yakni hazard limbah sudah mulai semakin dekat
dengan titik lemah kesehatan mereka ……

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Vid katak … 2
34
FILOSOFI Manajemen Risiko Limbah RS :

Upaya Pengelolaan Risiko


Limbah RS adalah

1. Tanggung jawab moral/etika


2. Budaya, bukan sekedar program
3. Pencemaran pasti dapat dicegah
(optimisme)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Pendekatan kel k3… 2 35
Bagaimana Pengelolaan (Risiko)Limbah RS?

PRINSIP PENGELOLAAN RISIKO LIMBAH RS


• Proteksi 4 PENDEKATAN :
• Hilangkan/kurangi sifat • TEKNOLOGI (ENGINEERING CONTROL)
toksik/infeksinya • ORGANISASI DAN ADMINISTRASI
(ADMINISTRATIVE CONTROL)
• Ubah Sifatnya
• PERATURAN (REGULATION CONTROL)
• Kurangi jumlah/ukuran limbahnya • JALUR KESEHATAN (HEALTHY
CONTROL)
• Dihilangkan/dipisahkan materinya

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


36
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

LImbah
A. KESESUAIAN RUANG/TAPAK DARI FASILITAS LIMBAH
B. PROTEKSI AREA FASILITAS LIMBAH
Fasilitas
C. PROTEKSI FASILITAS LIMBAH
D. PROTEKSI LIMBAHNYA Area
Fasilitas
Tata ruang/
Tapak

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Tujuan … 2
37
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

A. ANALISIS KESESUAIAN RUANG/TAPAK


Terkait pemilihan lokasi fasilitas limbah yang tepat

TUJUAN :
01 Menentukan area fasilitas limbah di tapak RS yang sesuai fungsi zona
/area (services area) dan paling sedikit aktivitas pekerja
02 Mencegah gangguan limbah terhadap kenyamanan area pelayanan
public/ pasien
03 Mengarahkan sebaran dampak ke area diluar tapak RS dengan risiko
negatif terkecil

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Gmbr analisis… 2
38
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

A. ANALISIS RUANG/TAPAK
Terkait pemilihan lokasi fasilitas limbah

IPAL : PUBLIC/SEMI
PUBLIC AREA

PRIVATE AREA

Contoh kasus SERVICES AREA

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Risk kegagalan… 2
39
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

A. ANALISIS KESESUAIAN RUANG/TAPAK


Terkait pemilihan lokasi fasilitas limbah

RISIKO KEGAGALAN
PEMILIHAN LOKASI :
01 Peningkatan probability
(frekuensi) kejadian berisiko
02 Meningkatkan sebaran risiko dan
sasaran risiko (pasien, pengunjung,
staf dan masyarakat)
03 Menimbulkan eksternal cost
akibat sebaran risiko

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


40
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS
A. ANALISIS RUANG/TAPAK
Terkait pemilihan lokasi fasilitas limbah

UPAYA LOKASI IPAL :


1. Berada di services area dan bebas banjir
2. Level tanah (kontur) terendah
3. Jauh dari aktivitas public area (Rajal,
Ranap, IGD, OK, Kantin, Dapur gizi dll)
4. Jauh dari permukiman penduduk
5. Dekat dengan badan air buangan
6. Tersedia area pengembangan IPAL
(kapasitas olah)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


41
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS
A. ANALISIS RUANG/TAPAK
Terkait pemilihan lokasi fasilitas limbah

UPAYA LOKASI TPS SAMPAH DAN INSINERATOR :


1. Berada di services area dan bebas banjir
2. Terdapat jalan akses pengangkutan
3. Jauh dari aktivitas public area (Rajal,
Ranap, IGD, OK, Kantin, Dapur gizi dll)
4. Jauh dari permukiman penduduk
5. Dekat dengan IPAL
6. Tersedia area pengembangan TPS
(kapasitas tampung)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


42
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

B. PROTEKSI AREA FASILITAS


Terkait pencegahan orang yang tdk berkepetingan masuk area fasilitas tanpa izin

TUJUAN :
01 Mencegah kejadian risiko bagi orang tak
berkepentingan yang masuk area fasilitas

02 Melindungi fasilitas limbah dan factor


bahayanya dari upaya sabotase
(menggagalkan system operasi/utilitas)

Menjadi garis batas berisiko (close area)


03 bagi orang yang tidak berkepetingan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


43
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

B. PROTEKSI AREA FASILITAS


Terkait pencegahan orang lain masuk area fasilitas tanpa izin

RISIKO KEGAGALAN
PEMILIHAN LOKASI :
Membuka peluang risiko (hazard,
01
kebakaran, gas/bau, dll) menyebar
ke lingkungan /orang lain

02 Menyebabkan kegagalan
system/operasi utilitas limbah

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


44
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

PROGRAM/UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN PROTEKSI AREA FASILITAS


01 Melengkapi pagar pengaman luar (Tembok Barrier) di area IPAL, TPS
limbah dan insinerator
02 Memasang fasilitas penangkal petir, papan nama “IPAL/TPS/
Insinerator” dan larangan masuk kecuali yang berkepentingan dan
penerangan outdoor
03
Pemasang symbol bahaya limbah B3
04 Fasilitas limbah termonitor 24 jam/hari, disarankan CCTV

Jadikan upaya/tindakan ini sebagai program K3 (Program


standarisasi kelengkapan/fasilitas K3 limbah B3)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


45
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

C. PROTEKSI FASILITAS LIMBAH DAN ERGONOMINYA


Terkait pencegahan petugas limbah terkena risiko kerja

TUJUAN :

01 Mencegah probability
petugas limbah terkena
risiko kerja

02 Melindungi fasilitas
limbah dan factor
bahayanya dari upaya
sabotase

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


46
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

C. PROTEKSI FASILITAS (BANGUNAN )


Terkait pencegahan petugas limbah terkena risiko kerja

RISIKO KEGAGALAN
PROTEKSI FASILITAS :
01 Membuka peluang risiko
menyebar ke petugas
limbah

02 Menyebabkan kegagalan
system/operasi utilitas
limbah

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


47
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

PROGRAM / UPAYA/TINDAKAN
PEMENUHAN PROTEKSI FASILITAS
01
Menyediakan operator room dilengkapi pesawat teletpon dan
nomor-nomor kontak darurat (Satpam, Tim K3, IPSRS, IGD, Kantor
Damkar dan polsek setempat dll)
02 Melengkapi seluruh bagian berisiko pada fasilitas limbah dengan
kunci dan penerangan yang cukup
03 Memasang fasilitas kedaruratan : eye washer, safety shower/ water
decontamination, APAR, alarm system, kotak P3K
04 Memasang sign dan symbol K3 : larangan masuk, larangan
merokok/menyalakan api, kewajiban penggunaan APD, bahaya
tegangan listrik alat/panel elektrikal mekanikal, bahaya terjatuh,
jalur evakuasi, symbol limbah mudah terbakar/beracun/infeksius,
bahaya bising/panas dll.
Jadikan upaya/tindakan ini sebagai program K3 (Program
DIREKTORAT
standarisasi kelengkapan/fasilitas K3 limbah B3)
BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2
48
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS
PROGRAM / UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN PROTEKSI FASILITAS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


49
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS
PROGRAM / UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN PROTEKSI FASILITAS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


50
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS
D. PROTEKSI PADA LIMBAH DAN KELENGKAPANNYA
Terkait pencegahan petugas pengumpul , pengangkut dan penanganan akhir
limbah terkena risiko kerja dan terjadinya pencemaran lingkungan
TUJUAN :
01 Mencegah probability
petugas limbah terkena
risiko kerja pada tahap
pewadahan/kumpul dan
angkut

02 Mencegah hazard
tersebar ke lingkungan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


51
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS
D. PROTEKSI PADA LIMBAH DAN KELENGKAPANNYA
Terkait pencegahan petugas pengumpul , pengangkut dan penanganan akhir
limbah terkena risiko kerja

RISIKO KEGAGALAN
PROTEKSI LIMBAH:
01 Kejadian Kontak langsung
hazard kepada petugas
limbah

02 Menyebaran hazard oleh


vector penyakit
03 Pencemaran air permukaan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


52
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

PROGRAM/UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN PROTEKSI AIR LIMBAH :


Membangun pendidikan staff/pasien/pengunjung RS untuk
01 memisahkan sampah dari buangan air limbah – larangan keras
membuang sampah tajam (spuit dll)
02
Memasang alat/fasilitas saringan sampah di ruangan sumber air
limbah
03
Seluruh asesoris jaringan pipa pengumpul air limbah (pre-treatment
(grease trap dll), bak control, bak pompa/sumpit) dilengkapi penutup
dengan cakupan 100%
04 Sistem penyaluran air limbah menggunakan pipa tertutup (close
rioll), diameter min 4 “, ring system, kemiringan > 1% dari sumber ke
IPAL dengan jaminan kebocoran pipa 0% dan jaminan 100% air hujan
tidak masuk system pipa.
05 Melakukan pemisahan bahan toksik ke dalam air limbah (bahan
kimia, deterjen, lemak/minyak dll) yang menyebabkan kegagalan
system biologi IPAL
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2
53
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

PROGRAM/UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN PROTEKSI AIR LIMBAH :


06 Mengoperasikan dan memelihara system IPAL (kualitas hasil olahan)
07 Melaksanakan perbaikan/service peralatan ME limbah dalam
keadaan “shut down”
08 Memasang pagar pengaman pada bak air limbah terbuka
Penyediaan alat pelindung diri bagi operator limbah dan
09
pengawasannya
10 Penyediaan sign dan symbol K3 air limbah
11
Perlakuan sludge limbah sebagai limbah B3 dengan mengolah
secara off-site
12 Melengkapi IPAL dengan izin IPAL/IPLC

Jadikan upaya/tindakan ini sebagai program K3 (Program


DIREKTORAT standarisasi kelengkapan/fasilitas K3 limbah Syarat
B3) bak control…
BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2
54
PEMENUHAN PERSYARATAN PEMBUATAN BAK
KONTROL AIR LIMBAH UNTUK MENGURANGI RISIKO K3
Pertimbangan :
1. Jarak tertentu ( 20 – 25 meter) pada pipa mendatar
yang panjang
2. Terdapat belokan
3. Terdapat perbedaan elevasi tanah
4. Pertemuan pipa (dengan diameter yang berbeda

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


55
MENENTUKAN TITIK PEMBANGUNAN BAK KONTROL

20-25 meter

belokan

6 inchi
Perbedaan
elevasi/kontu
r

4 inchi
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2
56
IPAL /TEKNOLOGI PENGOLAHAN Air Limbah RS
(Dilengkapi pagar pengaman sebagai protector K3 bagi petugas)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Foto bakteri ipal… 2
57
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS
UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN PROTEKSI LIMBAH
PADAT:
Menyediakan fasilitas sampah tahap pewadahan/pengumpulan
01 (kantong plastic, tong sampah (system injak), trolly, TPS
ruangan/trolly besar) sesuai jenis sampah
Membangun pendidikan staff/pasien/pengunjung RS untuk
02 memisahkan sampah sesuai jenis di tong sampah yang berbeda –
larangan keras membuang sampah tajam (spuit dll) di tong sampah
– gunakan safety box)
03 Memasang sign/symbol K3 ( papan nama, symbol infeksius dan non
infekius (gunakan stiker cettak gambar/foto)
04 Menetapkan jalur angkut sampah ke TPS induk/RS yang tepat (tidak
melintas ruang padat orangg/pasien/pengunjung)
05 Menyedian APD bagi petugas pewadahan/pengangkutan sampah
dan system pengawasannya

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


58
CONTOH PEWADAHAN
LIMBAH PADAT INFEKSIUS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


59
CONTOH PEWADAHAN
LIMBAH PADAT INFEKSIUS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


60
CONTOH PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH
PADAT INFEKSIUS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


61
CONTOH MESIN PEMBAKAR
LIMBAH PADAT INFEKSIUS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


62
1. PENDEKATAN TEKNOLOGI/ TEKNIS

UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN PROTEKSI LIMBAH GAS/EMISI :


01
Menyediakan fasilitas sampah tahap pewadahan/pengumpulan
(kantong plastic, tong sampah (system injak), trolly, TPS
ruangan/trolly besar) sesuai jenis sampah
02 Membangun pendidikan staff/pasien/pengunjung RS untuk
memisahkan sampah sesuai jenis di tong sampah yang berbeda –
larangan keras membuang sampah tajam (spuit dll) di tong sampah
– gunakan safety box)
03 Memasang sign/symbol K3 ( papan nama, symbol b3 (gunakan stiker
cetak gambar/foto)
04 Menetapkan jalur angkut sampah ke TPS induk/RS yang tepat (tidak
melintas ruang padat orang/pasien/pengunjung)
05 Menyedian APD bagi petugas pewadahan/pengangkutan sampah
dan system pengawasannya

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


63
2. PENDEKATAN ORGANISASI DAN ADMNISTRASI

UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN :
01
Tersedia unit kerja dengan tupoksi limbah
02 Penyiapan dokumen kebijakan, pedoman, SPO dan peraturan
Per-UU Tentang limbah
03 Penyiapan program kerja dengan indicator kinerja dan rencana
tindaklanjutnya
04 Penyiapan system monitoring, evaluasi dan pelaporan
05
Pemenuhan standarisasi (pemenuhan perizinan limbah : Izin
pembuangan air limbah, izin TPS limbah B3, Izin operasional
incinerator, rekomendasi hasil inspeksi instansi terkait)
06 Penyusunan manajemen risiko limbah RS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


64
Pemenuhan Administrasi (KERJA SAMA) Pengolahan dan
Sistem Pelaporan Limbah B3
TPS RS
- Izin TPS LB3 PBPLHD
Limbah B3 DKI
Kontrak Kerja
Sama / MoU

TransporterLimbah
B3 -Rekomendasi KLH
-Izin Pengangkutan
Manifest Limbah B3

Pengolahan Limbah
B3 - Izin TPS dar KLH
Residu hasil - Izin pengumpul/pemnfaat/Pengolahan
Tujuan Pelaporan : pengolahan KLH
- KLH (Deputi 3/Pusat
- Mou dengan Pengolah lanjutan
Ecoregion Jawa)
- BPLHD / Dinas LH Pengolahan Limbah
B3 Lanjutan
- Izin Pengolahan dar KLH
- Izin Penimbunan dll

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 Pend teknlg limbah padat … 2
65
2. PENDEKATAN ORGANISASI DAN ADMNISTRASI

RISIKO KEGAGALAN ORGANISASI DAN ADM

01 Tidak terbangunnya system dan


manajemen K3 limbah RS
02 Kinerja organisasi menjadi negative
03 Tidak optimalnya produktivitas karyawan
04 Kegagalan pentaatan regulasi tentang
limbah RS

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


66
3. PENDEKATAN PERATURAN

UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN :
01 Pemilihan petugas limbah sesuai dengan kopetensi
, Petugas limbah sehat fisik , psikis, social dan tidak cacat fisik dan
bisa berenang (utk IPAL)
02 Menerapkan system kerja shift dengan maksimal jam kerja 8
jam/hari
03 Membangun komitmen petugas limbah untuk konsisten dengan
prosedur kerja di area berisiko melalui “morning briefing”
04 Pelatihan keahlian untuk bidng limbah bagi petugas
Melakukan uji kopetensi local bagi petugas limbah
05 Kewajiban menggunakan APD bagi tamu/kunjungan dll dan
melakukan safety induction

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


67
3. PENDEKATAN PERATURAN

UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN MANAJEMEN :


1. Penunjukkan petugas khusus limbah dan SOTK nya
2. Penyiapan Panduan/ Pedoman/ SOP limbah
3. Program penyiapan fasilitas dan re-kondisi fasilitas limbah dan APD
4. Program pencatatan dan pelaporan kasus kecelakaan kerja (penyakit
akibat kerja)
5. Program pencatatan dan monitoring metode penanganan limbah
6. Program Medical check up petugas limbah
7. Program penyegaran/ rotasi petugas limbah
8. Penyediaan makanan tambahan petugas limbah

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


68
4. PENDEKATAN JALUR KESEHATAN

UPAYA/TINDAKAN PEMENUHAN :
01 Melaksanakan medical check up (hak) bagi petugas limbah :
- Sebelum bekerja di fasilitas limbah (petugas baru)
- Selama bekerja (pemeriksaan regular setiap 1 ka;i/tahun)
- Setelah bekerja di fasilitas limbah (mutasi/pensiun dll)
Jenis pemeriksaan : lengkap (darah, urine, rontgen, mata, EKG, test
kejiwaan (?))
02 Menyiapkan makanan tambahan bagi petugas limbah
03 Kerjasama dengan IGD melalui Tim K3 untuk penanganan
kecelakaan kerja petugas limbah dengan kondisi “darurat”

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


69
Sistem Tanggap Darurat Limbah B3
Kondisi darurat (keparahan) terjadi karena
kegagalan system/teknologi/
manajemen penanganan limbah –

Sistem tanggap darurat seringkali


diabaikan
karena penuh dengan ketidakpastian
Dalam sistem tanggap darurat diajarkan :
Bagaimana kita bersiap menghadapi
terburuk
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2
70
Tujuan Sistem Tanggap Darurat

Organisasi RS mampu melakukan tindakan


sesuai prosedur dalam menghadapi
kejadian darurat/bencana

Mencegah timbulnya korban dan kerugian


akibat kejadian darurat/bencana

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


71
Jenis Keadaan Darurat
Penanganan Limbah
1. Faktor Operasional
– Kebakaran fasilitas limbah
– Tumpahan limbah B3
– Kecelakaan kerja (berat) operator limbah B3
– Terhentinya sistem / fasilitas limbah B3 dll
2. Faktor Alam
– Gempa bumi
– Banjir
– Topan dll
3. Faktor Sosial
– Sabotase fasilitas dan sistem limbah
– Konflik sosial (tindakan anarkis massa) dll

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


72
PROSEDUR TANGGAP DARURAT

Seorang petugas Limbah B3 harus


menyiapkan prosedur sbb :
1. Prosedur tanggap kebakaran fasilitas limbah B3
2. Prosedur tanggap terhentinya sistem / fasilitas
limbah B3
3. Prosedur tanggap kecelakaan kerja berat
4. Prosedur tanggap keadaan bencana banjir/gempa
5. Prosedur tanggap tanggap tumpahan limbah B3
6. Prosedur tanggap tanggap sabotase/konflik sosial

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


73
Sarana Keadaan Darurat
Seorang petugas Limbah B3 harus menyiapkan sarana sbb :
1. Sarana pencegahan dan penanggulangan kejadian (alarm,
Penangkal Petir, APAR, Hydrant, serbuk Absorbent, dll)
2. Sarana penyelamatan manusia ( eye washer/safety shower, kotak P3K
dll)
3. Peralatan dan sistem komunikasi ( HP, Telp Lokal, Nomor Darurat –
IGD/Kantor Satpam/Dinas Damkar/ Polsek)
4. Sarana proteksi sabotase/ pengrusakan (Pagar pengaman area,
pagar pengaman fasilitas, kunci, symbol bahaya/K3 dll)
5. Logistik (saat dan paska kejadian – bila dibutuhkan)
6. Sarana medis (Bila mungkin)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


74
Foto Sarana Keadaan Darurat

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


75
Sistem sarana Keadaan Darurat
1. Sistem keamanan fasilitas limbah
2. Sistem pencegahan terhadap kebakaran limbah
3. Sistem pencegahan tumpahan limbah
4. Sistem penanggulangan keadaan darurat
5. Sistem pengujian peralatan
6. Pelatihan karyawan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


76
Sistem Keamanan Limbah B3

1. Memiliki sistem penjagaan 24 jam /


pemasangan CCTV
2. Mempunyai pagar pengaman atau
penghalang lain yang memadai
3. Mempunyai tanda yang mudah terlihat
dari jarak 10 meter
4. Mempunyai penerangan yang memadai
disekitar lokasi

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


77
Sistem Pencegahan Kebakaran Limbah B3

1. Memasang sistem arde (Electronic-Spark


Grounding)
2. Memasang tanda peringatan dari jarak 10 meter
3. Memasang peralatan pendeteksi bahaya
kebakaran outomatis selama 24 jam :
• Alat deteksi peka asap (smoke sensing alarm)
• Alat deteksi peka panas (heat sensing alarm)
4. Tersedia fasilitas pemadam kebakaran
5. Jarak atau loring antara kontainer 60 cm
6. Jarak antara bangunan yang memadai bagi
kendaran pemadam kebakaran

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


78
Sistem Pencegahan Tumpahan Limbah B3

1. Harus mempunyai rencana, dokumen dan


petunjuk teknis operasi pencegahan tumpahan
limbah
2. Pengawasan harus dapat mengidentifikasi
setiap kelainan yang terjadi, seperti : kerusakan,
kelalaian operator, kebocoran, tumpahan dll
3. Penggunaan bahan penyerap yang sesuai :
• Absorben (serbuk gergaji, majun dll)
• Air dll

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


79
Sistem Komunikasi Penangulangan Keadaan darurat LB3

1. Ada koordinator penanggulangan keadaan darurat


2. Jaringan komunikasi atau pemberitahuan kepada :
• Tim penanggulangan keadaan darurat
• Dinas pemadam kebakaran
• Pihak kepolisian
• Ambulans dan pelayanan kesehatan (IGD)
• Aparat pemerintah terkait
3. Memiliki prosedur evakuasi
4. Mempunyai peralatan penaggulangan keadaan
darurat
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2
80
Sistem Pengujian Peralatan Limbah B3
1. Semua operasi pengolahan dan
perlengkapan pendukung
penanganan limbah harus diuji
minimum sekali dalam setahun ( Alarm
dan panelnya, smoke/ Heat detector, panel alarm, suhu
incinerator, tekanan eye washer dll)
2. Hasil pengujian harus dituangkan
dalam berita acara pemeriksaan/uji
fungsi dan dilakukan tindak lanjut
terhadap masalah yang ditemukan.

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


81
Pelatihan Keadaan Darurat
1. Pelatihan induksi
Diberikan sebelum seseorang mulai bekerja
dalam unit kerja penanggulangan keaadaan
darurat limbah (pelatihan orietasi/pengenalan,
pemahaman SPO dll)
2. Pelatihan khusus Keadaan darurat
Pelatihan yang berkaitan dengan tugas dan
pekerjaannya (pelatihan system tanggap darurat
limbah)
3. Pelatihan limbah secara umum
Pelatihan yang bersifat umum ( manajemen
limbah dll)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


82
Penanganan Tumpahan (spill) Limbah B3

Kenali Indikasi (Potensi)


Tumpahan LB 3 RS
1. Kemasan bocor
2. Kemasan / container pecah
3. Bau yang tidak biasa
4. Adanya tetesan/genangan di sekitar
kemasan
5. Hilangnya tutup kemasan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


83
Prosedur Penanganan
Tumpahan (spill) Limbah B3
Prinsip Prosedur :
1. Amankah/ isolasi tumpahan
2. Siapkan spill kit
3. Bersihkan tumpahan
4. Perlakukan bahan spill kit bekas
sebagai limbah B3
5. Analisis dan evaluasi penyebab
tumpahan
6. Buat laporan ke Tim K3

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


84
Contoh SPILL KIT (Medical Spill Kit)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


85
Contoh SPILL KIT (Medical Spill Kit Sederhana)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


86
Prosedur Penanganan Tumpahan (spill)
Darah/Cairan Infeksius
Langkah (Setelah membuka spill kit):
1. Petugas menggunakan alat pelindung (sarung tangan, masker,
sepatu, apron plastic, dll) dan lepaskan perhiasan tangan (jam,
cincin dll)
2. Taburkan cairan desinfektan dari botol pada spill , dan biarkan 2-3
menit
3. Taburkan/letakkan absorbent (serbuk atau tissue dll) pada spill
4. Biarkan spill terserap, dan serok dengan sendok khusus dan
tampung dalam pengki plastic tersedia sampai tak tersisa
5. Tuangkan kembali cairan desinfektan pada spill dan usap dengan
tissue
6. Seluruh alat dan bahan terpakai masukkan ke dalam kantong
plastic kuning dan perlakukan sebagai limbah infeksius
7. Masukkan ke trolly dan musnahkan dengan incinerator
8. Petugas mencuci tangan dengan sabun dengan 6 lagkah cuci
tangan
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2
87
Prosedur Penanganan Tumpahan (spill) Cairan
B3/ Limbah B3
Langkah (Setelah membuka spill kit):
1. Petugas menggunakan alat pelindung (sarung tangan, masker,
sepatu, apron plastic, dll) dan lepaskan perhiasan tangan (jam,
cincin dll)
2. Taburkan/letakkan absorbent (serbuk atau tissue dll) pada spill
3. Biarkan spill terserap, dan serok dengan sendok khusus dan
tampung dalam pengki plastic tersedia sampai tak tersisa
4. Tuangkan cairan sabun/deterjen pada lantai bekas spill dan usap
dengan tissue
5. Seluruh alat dan bahan terpakai masukkan ke dalam kantong
plastic kuning dan perlakukan sebagai limbah infeksius
6. Masukkan ke trolly dan musnahkan dengan incinerator
7. Petugas mencuci tangan dengan sabun dengan 6 lagkah cuci
tangan

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


88
Prosedur Penanganan
Tumpahan (spill) Limbah B3

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


89
Prosedur Penanganan Tumpahan (spill)
cairan mercury (Thermometer, sphygmomanometer dll)

Langkah (Setelah membuka spill kit):


1. Petugas menggunakan alat pelindung (sarung tangan, masker,
sepatu, apron plastic, dll) dan lepaskan perhiasan tangan (jam,
cincin dll)
2. Matikan kipas , AC di sekitar spill (utk mengurangi kecepatan
penguapan dan penyebarannya)
3. Ambil spuit (tanpa jarum) dan sedot ke dalam spuit tsb
4. Tutup area spill mercury dengan tissue atau serbuk sulfur untuk
mengikat mercuri yang tersisa
5. Biarkan spill terserap, dan serok dengan sendok khusus dan
tampung dalam pengki plastic tersedia sampai tak tersisa
6. Seluruh alat dan bahan terpakai masukkan ke dalam kantong
plastic kuning dan perlakukan sebagai limbah infeksius
7. Masukkan ke trolly dan musnahkan dengan incinerator
8. Petugas mencuci tangan dengan sabun dengan 6 lagkah cuci
tangan
DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2
90
INDIKATOR Kinerja Output
Implementasi Pengelolaan Risiko K3 dan Kejadian Darurat limbah RS

KINERJA KASUS RISIKO :


1. Jumlah Kasus / Kejadian ( Kejadian/ bulan, angka rata-rata, trend
kasus/kejadian dan penyebab)

2. Tingkat pentaatan pelaporan (Ketaatan ruangan/unit kerja dalam


melaporkan kasus/kejadian ke Tim K3 – tentukan batasan waktu laporan)

3. Tingkat pentaatan prosedur penanganan limbah


(Kelengkapan Fasilitas, Ketaatan pengemasan, pengangkutan,
pembakaran/pengangkutan)

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2 91


KESIMPULAN
01 Limbah RS menjadi isu strategis karena risiko jangka pendek dan
jangka panjang pada petugas

02 Tantangan limbah RS semakin komplek dibutuhkan system,


teknologi dan manajemen yang handal dan tenaga profesional

03 Penanganan risiko limbah dapat dilaksanakan dengan pendekatan


teknologi, organisasi dan adm, peraturan, jalur kesehatan
04 Keberhasilan penanganan limbah dapat dikur dengan indicator
kinerja

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


92
Email : mohnasir_65@yahoo.co.id / 081806800828

DIREKTORAT BINA PELAYANAN PENUNJANG MEDIK DAN SARANA KESEHATAN @ 2015 2


93

Anda mungkin juga menyukai