Rural vs Urban
416 kabupaten
Sensus penduduk 2020 life style 98 kota Artificial Intellegence
Perkembangan
Emerging disease usaha dan
& Perubahan Iklim industri obat
dan makanan
Intentional &
Emerging
Unintentional
hazards (virus,
bacteria,
Perkembangan contamination
radionuclide,
microplastic, teknologi Hulu ke Hilir
bioterrorisme)
pengolahan Pengawasan
Covid19 vaccine
Nanotechnology
Multisektor
Genetic Modified
Safety,
quality,
Lab culltured food securit
y
Dampak Revolusi
4.0 terhadap
Pemerintah
Permasalahan
Beban Penyakit akibat Pangan
8
FARMING PASCAPANEN MANUFAKTUR DISTRIBUSI RETAILER KONSUMEN
ü Agrokimia ü Multi-ingredients
ü Mixed Standard
ü Industri Farmasi ü Co-mingling
ü Kontrol Pemerintah
ü Mineral ü BTP
ü Bumbu/Rempah ü Traceability
ü Vitamin ü Global Threats
ü Global Sourcing
PENDEKATAN
DAN METODE PENGAWASAN
Konsumen
Pemerintah
berhak mendapatkan pangan yang
Mengalokasikan sumber daya untuk aman, bermutu dan bergizi,
melindungi kesehatan masyarakat bertanggung jawab atas keamanan
dan penjaminan keamanan pangan pangan antara lain mempraktekan
melalui penyusunan regulasi, hygiene yang baik dalam menangani
infrastruktur pengawasan, kegiatan makanan dan menyimpan produk
inspeksi, manajemen risiko, dan KIE dengan baik sesuai petunjuk
keamanan pangan kepada konsumen penyimpanan pada label.
dan industri pangan
PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor. 22 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor. 23 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pengawasan Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
• Sanitasi pangan
Lingkup pengaturan:
• bahan tambahan pangan
1. Perencanaan pangan • pangan produk rekayasa genetik
2. Ketersediaan pangan • iradiasi pangan
• kemasan pangan
3. Keterjangkauan pangan
• Jaminan keamanan dan mutu pangan
4. Konsumsi pangan dan gizi • Jaminan produk halal bagi yang dipersyaratkan
5. Keamanan pangan
• Ketentuan label pangan
6. Label dan iklan pangan
• Larangan menghapus, mencabut, menutup, mengganti label,
7. Pengawasan melabel kembali, dan/atau menukar tanggal, bulan, dan tahun
kedaluwarsa Pangan
8. Sistem informasi pangan
• Ketentuan iklan pangan
9. Penelitian dan pengembangan
10. Kelembagaan pangan
• Pengawasan dilakukan terhadap:
11. Peran serta masyarakat, dan ü Kecukupan pangan pokok (Lembaga Pangan)
12. Penyidikan. ü Persyaratan keamanan, mutu, gizi, label dan iklan pangan
• Tenaga Pengawas
UU 18 tahun 2012 ttg Pangan
17
Pemberian Jaminan Keamanan PP 86/2019 ttg
Keamanan Pangan
Pangan dan Mutu Pangan
Izin Edar*
Pendaftaran Sarana Produksi
• Pangan Olahan : Izin Edar MD/ML (Badan POM)
• Pangan Industri Rumah Tangga: sertifikat produksi
pangan olahan IRT (Bupati/Walikota), pedoman oleh
Badan POM
• Pangan Olahan Siap Saji : sertifikat untuk menjamin
keamanan pangan dan mutu pangan
(Bupati/Walikota). Untuk di KKP : Kemkes
• Pangan segar
a. PAH : nomor registrasi (Kemtan, gubernur,
bupati/walikota)
b. PSAT : nomor pendaftaran (Kemtan, gubernur,
Berdasarkan hasil bupati/walikota)
pengujian c. PSAI : sertifikat kelayakan pengolahan, sertiifikat
Laboratorium yang penerapan program manajeman mutu terpadu
ditunjuk pemerintah dan sertifikat kesehatan produk pengolahan ikan
atau terakreditasi (KKP dan pemda)
(Kemtan, KKP, BPOM,
Kemkes
Penetapan persyaratan pengujian lab dilakukan secara bertahap
berdasarkan kajian risiko keamanan pangan
Izin Edar Pangan Olahan
SPP-IRT di Dinas Kesehatan
BPOM RI MD/ML Yang tidak wajib didaftarkan
Kabupaten/Kota
Jenis pangan PIRT 1. Pangan yang 1. Masa simpan kurang dari 7 hari
mengacu pada lampiran diproduksi di dalam 2. Diimpor dalam jumlah kecil
Peraturan Kepala negeri / yang diimpor 3. Digunakan lebih lanjut sebagai bahan
Badan Pengawas dijual dalam kemasan baku
Obat Dan Makanan eceran 4. Pangan olahan dalam jumlah besar
2. Pangan Fortifikasi dan tidak dijual secara langsung kepada
Nomor: 22 Tahun
3. Pangan Wajib SNI konsumen akhir
2018 Tentang 4. Pangan Program 5. Diolah dan dikemas di hadapan
Pedoman Pemberian Pemerintah pembeli
Sertifikat Produksi 5. Pangan yang ditujukan 6. Pangan siap saji
Pangan Industri untuk uji pasar 7. Mengalami pengolahan minimal
Rumah Tangga 6. Bahan Tambahan (pasca panen) meliputi pencucian,
Pangan (BTP)
SNI Wajib pengupasan, pengeringan,
penggilingan, pemotongan,
Air mineral alami Kopi Instan
penggaraman,pembekuan,
Air embun Tuna Dalam kaleng
pencampuran, dan/atau blansir serta
Air Minum Dalam Kemasan Sarden dan makarel dalam kaleng
tanpa penambahan BTP, kecuali BTP
Garam konsumsi beryodium Tepung Terigu
untuk pelilinan
Gula Kristal Putih Biskuit (ditunda) Pendaftaran PSAT diilakukan di
Otoritas Kompeten Keamanan
Kakao bubuk Minyak Goreng Sawit (ditunda)
Pangan KEMENTAN
PERATURAN KEPALA BADAN POM
NOMOR: 22/2018
TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN SERTIFIKAT PRODUKSI PANGAN INDUSTRI
RUMAH TANGGA
Tidak
termasuk
Lampiran II
ALUR PRE dan POST MARKET P-IRT
PEMOHON Tahapan:
1
1. Penerimaan
PTSP CPPB Pengajuan
-IRT Permohonan
2 2. Evaluasi
3 4 dokumen
DINKES PEMERIKSAAN
PENYULUHAN
KAB/KOTA
permohonan
KEAMANAN PANGAN SARANA
3. Penyelenggaraa
5 4.1 n Penyuluhan
3.1 SERTIFIKAT
PENYULUHAN Keamanan
KEAMANAN PANGAN PTSP REKOMENDASI
Pangan
4. Pemeriksaan
POST Sarana Produksi
SERTIFIKAT
Pangan IRT
P-IRT (SPP-IRT) 7 MARKET
5. Pemberian
DINKES KAB/KOTA
DINKES 6 Nomor P-IRT
PROV. REKOMENDASI 6. Penyerahan SPP-
PEMOHON
BADAN POM/ IRT
BBPOM
Langsung Tembusan 7. Post Market
Pembagian Kewenangan Pengawasan Keamanan Pangan
Lembaga Pengawas
No Keterangan
Pangan Segar Pangan Olahan PIRT Pangan Siap Saji
1 Pemenuhan Menteri Kepala BPOM Bupati/Walikota • Bupati/Walikota
persyaratan Pertanian/ dan Menteri dan/atau • Menteri
Keamanan Menteri KKP/ Perindustrian Kepala BPOM Kesehatan
Pangan, Guberbur/ Pengawasan (baik sendiri (Kantor
Mutu Bupati/ oleh Menperind atau Bersama- Kesehatan
Pangan, dan Walikota dalam rangka sama) Pelabuhan)
Gizi Pangan pembinaan dan khusus di
terbatas pada pelabuhan,
penerapan SNI bandara dan pos
lintas batas
• Kepala BPOM
2 Kemasan
Kepala BPOM/ Menteri Perindustrian/ Menteri Perdagangan
Pangan
ü diselenggarakan secara berkala, intensif dalam waktu tertentu, dan dalam hal adanya dugaan
pelanggaran.
ü dilakukan melalui pemeriksaan terhadap kegiatan atau proses Produksi, Penyimpanan,
23
Pengangkutan, dan/atau Perdagangan Pangan.
KEWENANGAN PENGAWAS (Pasal 51)
3
melakukan pengamanan Pangan
DUGAAN PELANGGARAN (PASAL 52)
denda
pencabutan izin.
28
TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
29
Peran Serta Masyarakat
• Masyarakat dapat berperan serta
dalam:
• mengampanyekan Keamanan Pangan.
• menyampaikan permasalahan, masukan,
dan/atau cara penyelesaian masalah
Keamanan Pangan.
30
KEBIJAKAN
PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN
NATIONAL FOOD CONTROL SYSTEM FRAMEWORK
1. Hazard identification
2. Hazard characterization
3. Exposure assessment
4. Risk characterization
Science Based
Risk
Management
Sudahkah
kita
memaha
minya?
DUA SISI
PENGAWASAN
Perlindungan Keadilan
Kesehatan Meningkatkan
Kualitas Manusia Perdagangan
(health protection) (fair trade)
KESEHATAN
v Sistem pengawasan v Regulasi yang mendukung
risk-based, knowledge- dan tidak tumpang tindih
based, evidence-based v Transparansi dan asistensi
v Law enforcement regulasi
v Empowerment v Pelayanan publik yang cepat
v Sinergi Pengawasan mudah, adil, aman dan
. handal
Jaminan EKONOMI Kemudahan
Keamanan Meningkatkan
dan Kepastian
daya saing
dan Mutu ekonomi Berusaha
RUANG LINGKUP SISTEM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
a. Penyediaan obat vaksin, alat Kesehatan a. Penerbitan pengakuan a. Penerbitan izin apotek, toko
dan suplemen Kesehatan program pedagang besar farmasi obat, toko alat Kesehatan dan
nasional (PBF) cabang dan cabang optikal
b. Pengawasan ketersediaan pemerataan penyalur alat Kesehatan b. Penerbitan izin usaha mikro
dan keterjangkauan obat dan alat (PAK) obat tradisional (UMOT)
Kesehatan b. Penerbitan izin usaha kecil c. Penerbitan ssertifikat produksi alat
c. Pembinaan dan pengawasan industri, obat tradisional (UKOT) Kesehatan kelas 1 tertentu dan
sarana produksi dan sarana distribusi PKRT kelas 1 tertentu perusahaan
sediaan farmasi, obat tradisional, alat rumah tangga
Kesehatan dan perbekalan rumah d. Penerbitan izin produksi
tangga (PKRT), bahan obat, bahan baku makanan dan minuman pada
Pemerintah
alamyang terkait dengan Kesehatan industri rumah tangga
d. Pengawasan pre-market obat, obat Provinsi e. Pengawasan post-market
tradisional, kosmetika, alat Kesehatan, produk makanan minuman
PKRT dan makanan minman industri rumah tangga
e. Pengawasan post-market obat, obat
tradisional, kosmetika, alat Kesehatan,
PKRT dan makanan minuman
Pemerintah
Pemerintah Kabupaten/Kota
Pusat
PENGAWASAN PANGAN (PP 86/2019)
Pertanian/
Kementan, KKP (Pasal 4, budidaya
47), Pemda (Gubernur,
Bupati/Walikota) (Pasal 47) Kemenkes, KKP,
Penanganan pasca panen Kemenperin, BPOM (Pasal
(minimally-processed) 4, 52)
Pemeliharaan &
Program Higene- Label Pengawasan oleh
Sanitasi Penanggungjawab
Pengendalian Pelabela
Penyimpanan n
Proses Pangan
Pencatatan
Penarikan dan Pelatihan
Produk dokumentasi Karyawan
Pengisian Form Pemeriksaan Sarana
34
Ketidaksesuaian
• IRTP melakukan tindakan koreksi terhadap
ketidaksesuaian
• Didokumentasikan dengan menggunakan Formulir Laporan
Tindakan Koreksi dan Status (CAPA).
• Petugas pengawas melakukan verifikasi terhadap tindakan
koreksi dan didokumentasikan (Form ketidaksesuaian)
• Jika hasil verifikasi tindakan koreksi sudah tepat, petugas
mengisi “sesuai”pd kolom status
36
Level IRTP
Jumlah Penyimpangan
Level IRTP
MN (Minor) MJ (Major) SR (serius) KT (Kritis)
Level I 1 1 0 0
Level II
1 2-3 0 0
Level III NA ≥4 ≥ 1-4 0
Level IV NA NA ≥5 ≥1
PENUTUP
1. Pengawasan Badan POM di rantai pangan (from farm to
table) baik pre market maupun post market.
2. Kebijakan dalam bentuk Peraturan Perundang-undangan
diperlukan untuk pembinaan dan law enforcement
3. Pengawas Pangan diharapkan selalu ‘update’ terhadap
regulasi keamanan pangan
4. Peningkatan kompetensi (Pengetahuan, Skill, Attitude)
dalam inspeksi pangan harus terus senantiasa diasah dan
dilatih terus menerus seiring dengan perkembangan
IPTEK maupun Lingstra, terutama di situasi Pandemi yang
menuntut penyesuaian cara inspeksi.
Terima Kasih