Anda di halaman 1dari 35

Komitmen Manajemen

Kue Pia Glori, Halal, Sehat Gurih dan Bergizi

Kue Pia Glori, Selalu mengutamakan kualitas dengan


menerapkan CPPOB tidak menggunakan zat pewarna dan
pengawet dan selalu melakukan HACCP

KU PIA GLORI
Pimpinan Puncak,
ttd

Dwi Kristin Tampemawa

Formulir 1. Tim GMP


a. Surat penugasan dari Pimpinan Puncak: .SK-GMP-.929/10/2020
b. Tabel tim GMP
NO. NAMA BAGIAN KUALIFIKASI PELATIHAN
DWI KRISTYN PELAKSANA MANAJER PELATIHAN
1. PRODUKSI KEAMANAN
PANGAN
DILATIH OLEH
DINKES KOTA
JAYAPURA
2. THOMAS PENGENDALIAN STAF OJT OLEH
MUTU DAN MANAJER
DISTRIBUSI

Diskripsi produk
Formulir 2a. Komposisi bahan ingredien dan bahan baku serta bahan tambahan
Tepung Terigu, Kacang Hijau, Menterga, Minyak
BAHAN BAKU Goreng dan telur ayam
UTAMA

BAHAN INGREDIEN
LAIN

Primer: Plastik
BAHAN PENGEMAS Sekunder: Kardus
Formulir 2b. Diskripsi bahan baku (Tepung Terigu)

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Tepung Terigu
Tepung terigu ber-SNI 57689
3. Komposisi (diisi bila produk formulasi) -

4. Pengemasan Karung kain

5, Masa kadaluarsa dalam kondisi penyimpanan 3 bulan


suhu ruang
6. Cara transportasi Mobil tertutup (mobil ptibadi)

7. Cara penyimpanan Suhu ruang,ruangan tidak lembab, tidak terkena


matahari loangsung
8. Persyaratan SNI/regulasi Tepuing tidak berbau, tidak berkutu dan tidak berubah
warna

9. Persyaratan yang ditetapkan Sesuai dengan SNI dan persyaratan pelanggan:


1. Tepung tidak melewati masa ekspire
2. Kemasan utuh dan tidak rusak
Formulir 2b. Diskripsi bahan baku (Kacang Hijau)

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Kacang Hijau

3. Komposisi (diisi bila produk formulasi)

4. Pengemasan Karung Goni

5, Masa kadaluarsa dalam kondisi penyimpanan 1 bulan


dalam suhu ruang
6. Cara transportasi Mobil tertutup (mobil ptibadi)

7. Cara penyimpanan Suhu ruang, tidak lembab, tidak terkena matahari


langsung
6. Persyaratan SNI/regulasi Kacang hijau tidak berbau dan tidak berkecambah
Persyaratan yang ditetapkan Sesuai SNI Persyaratan pelangan :
-- tidak berkecambah
- Tidak berkutu

Formulir 2b. Diskripsi bahan baku (Minyak Goreng)

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Minyak Goreng
SNI : 457394
3. Komposisi (diisi bila produk formulasi)

4. Pengemasan Jerigen

5, Masa kadaluarsa dalam kondisi penyimpanan 2 bulan


dalam suhu ruang
6. Cara transportasi Mobil tertutup (mobil ptibadi)

7. Cara penyimpanan Suhu ruang, tidak lembab, tidak terkena matahari


langsung, jauh dari tungku
6. Persyaratan SNI/regulasi Minyak goreng warna keemasan dan tidak terdapat
endapan

Persyaratan yang ditetapkan Sesuai SNI Persyaratan pelangan :


-- Warna tetap keemasan
- tidak mengandung partikel

Formulir 2b. Diskripsi bahan baku (Mentega)

No Kategori Uraian
1. Nama bahan baku Mentega
SNI : 78567
3. Komposisi (diisi bila produk formulasi) Lemak Hewani, Lemak Nabati

4. Pengemasan Kaleng
5, Masa kadaluarsa dalam kondisi penyimpanan 1 bulan
dalam suhu ruang
6. Cara transportasi Mobil tertutup (mobil ptibadi)

7. Cara penyimpanan Suhu ruang, tidak lembab, tidak terkena matahari


langsung
6. Persyaratan SNI/regulasi Kaleng tetap utuh dan tidak kembung

Persyaratan yang ditetapkan Sesuai SNI Persyaratan pelangan :


-- Kaleng tidak bocor
- Tidak berbau yang lain
- tidak ada tumbuh kapang

Formulir 2c. Diskripsi produk akhir

No Kategori Uraian
1. Nama Produk Kue Pia
2. Kategori proses Pemanggangan

3. Komposisi Tepung Terigu, Kacang Hijau, Menterga, Minyak


Goreng dan telur ayam
4. Pengemasan Primer: plastik
Sekunder: kardus
5, Masa kadaluarsa dalam kondisi penyimpanan 10 hari
suhu kamar tidak lembab
6. Cara transportasi Ditransportasikan dengan mobil pribadi tertutup

7. Cara penyimpanan Suhu kamar tidak lembab, terlindung dari hama dan
binatang pengerat
8. Persyaratan SNI/regulasi Tidak mengandung minyak babi

9. Persyaratan pelanggan Renyah


Gurih
Bebas dari benda asing
Formulir 3.Tujuan penggunaan produk dan pengguna produk

Nama Produk: Kacang Oven Nirwana


Umur simpan: Lama penggunaan oleh konsumen
14 (setelah produk dibuka): 7 jam

Kondisi Penyimpanan yang Disarankan


Sarana penyimpanan yang dimiliki distributor : wadah tertutup

Sarana penyimpanan yang dimiliki konsumen: toples, kulkas

Petunjuk Penggunaan: Penggunaan yang Diharapkan oleh


-Langsung dikonsumsi Konsumen:
- Camilan
Makanan pokok
Pendamping minum kopi/teh
Makanan pada acara-acara keluarga
Target Populasi Konsumen: Konsumen lain yang mungkin ikut
Umum menggunakan:
Tidak ada
Formulir 4. Identifikasi bahaya dan Pengendaliannya

No. Bahaya Pengendaliannya


(tuliskan kembali semua
bahaya yang sudah
diidentifikasi pada tabel
bahan baku dan tabel
produk jadi)
1. Salmonella Hygiene sanitasi
karyawan

2. Rambut Hygiene sanitasi


karyawan dengan
menggunakan penutup
kepala
3. Kapang Kemasan dijaka
jangan sampai bocor
4. Benda-benda kecil Pengawasan
pengemasan yang
ketat
Formulir 4. Diagram alir proses
Diagram alir proses/prosedur pengolahan
Kacang Tepung Minyak Mentega Telur
Hijau Terigu Goreng Ayam

Direbus Dipanaskan dicairkan

Dihaluskan Minyak panas


dicampur terigu

Pembuatan Dioles mentega


Unti cair

Pembentuka
n keu Pia

Pengolesan
kuning telur

Dipanggang Dikemas Distribusi


Dengan oven (Setelah dingin)
Formulir 5. Peta unit pengolahan
The image
part with
relationship
ID rId7 was
not found in
the file.

The image The image


part with part with
relationship relationship
ID rId7 was ID rId7 was
not found in not found in
the file. the file.

The image
part with
relationship
ID rId7 was
not found in
the file.

Formulir 6. SOP PROSES PENGOLAHAN KUE PIA GLORI


Penanggung Jawab: …..
Acuan: …………………..

No Langkah-langkah utama Instruksi kerja Pelaksana


proses
1. Pembuatan Unti Pia - Ambil Kacang Hijau
sesuai kebutuhan
- Rubus kacang hiaju
sampai lembek
- Haluskan dengan alat
penghalus daging
- Masukn halusan kacang
hijau ke dalam wajan
dicampur dengan minyak
goreng
- aduk sampai kental dan
berwarna merah gulan
aren
2. Membuat Kue Pia - Panaskan minyak goreng
sesuai takaran
- Ambil tepung dan
dicampur dengan minyak
yang telah dipanaskan,
campur sampai kenyal
- Cairkan mentega
- Ratakan adonan
- Ambil cairan mentaga
dan oleskan pada bagian
adonan yang telah
diratakan
- bentuk adonan dengan
memasukan unti
- Oleskan kuning telur
pada bagian atas piua
3. Pemangganan - Panaskan oven degan
suhu 110 derajad
- Masukan Pia kedalam
oven, jangan terlalu panas
- Jika terlihat sudah agak
kekuningan keluarkan dan
dinginkan

4. Pengemasan - Siapkan palstik sesuai


ukuran lebar dan
panjangnya
- Dinginkan kue
- Masukan Kue kedalam
plastik degan
menggunakan
handskummasuk
- Tutup Rapat sehingga
tidak ada udara yang bisa
masuk

Formulir 7. Operasionalisasi GMP (SSOP) KU PIA GLORI


NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
1 KEAMANAN AIR Menjaga Keamanan Air :  Cek hasil uji laboratorium air yang dilakukan - Lakukan treatment / Dokumen SSOP
DAN ES 1.Pastikan Suplai air aman tiap 6 bulan sekali dengan cara visual oleh pengolahan air hingga 01
(tidak untuk digunakan dengan Quality Control (QC) didapatkan hasil uji ulang
menggunakan es) melakukan uji Laboratorium  Cek kebersihan air di bak penampungan air sesuai standar air bersi
tiap 6 bulan sekali setiap sebelum memulai produksi dengan - Kuras bak penampungan
2. pastikan kejernihan air cara visual oleh Q (Hubungi pentugas
untuk digunakan dalam pengelolaan air)
proses produksi SETIAP
HARI
2 KONDISI DAN Menjaga Kondisi dan  Cek kebersihan meja produksi, meja - pimpinan melakukan Dokumen SSOP
KEBERSIHAN kebersihan permukaan yang pengemasan setiap memulai dan akhir pengaawasan kondisi dan 01
PERMUKAAN YANG kontak dengan bahan pangan produksi dengan mengamati setiap saat oleh kebersihan setiap permukaan
KONTAK DENGAN : petugas produksi yang kontak dengan bahan
BAHAN PANGAN 1. Lakukan pembersihan  Cek kebersihan lingkungan setiap awal dan pangan setiap waktu
Meja produksi untuk akhir kerja dari sampah dengan melakukan - Hentikan produksi sementara
mengolah adonan, dan pembersihan oleh petugas yang telah jika secara visual terdapat
meja pengemasan ditentukan permukaan yang kontak
NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
2. Lakukan pembersihan  Cek kebersihan alat sebelum digunakan dan dengan bahan pengan terlihat
peralatan dari wajan, kelengapannya. Dilakuakn dengan carfa kotor
sendok pengolahan, mengamati oleh bagian produksi
panci rebusan dan  Cek kembali alat ebelum dikembalikan pada
panci pencairan minyak tempatnya oleh petugas koreksi
dan mentega
3. Memastikan kebersihan
lingkungan pada awal
kerja dan akhir kerja
4. Lakukan penyimpanan
alat ditempat yang
sudah ditentukan ketika
selesai berproduksi

3 PENCEGAHAN Mencegah Kontaminasi Dokumen SSOP


KONTAMINASI Silang :  Cek penyimpanan bahan baku kering dan - Kembalikan ke tempat 01
SILANG 1. Pastikan alur proses tidak bahan baku basah tidak disimpan dalam penyimpanan yg sesuai, dan
bersilangan dalam unit ruangan yang sama sebelum dilakukan proses penattan alur produksi yang
pengolahan produksi dengan cara visual oleh quality sesuai
2. Pastikan penggunaan alat control (QC) - Bersihakn kembali peralatan jika
tidak yang menyebabkan  Cek penyimpanan peralatan telah berada terlihat kotor
kontaminasi silang pada lemari penyimpanan dan telah dalam - Perbaiki pengunaan Pakaian
3. Pastikan karyawan kondisi bersih yang sesuai di ruang produksi kerja dan Alat Pelindung Diri
mematuhi peraturan masing- masing sebelum memulai proses (APD) karyawan ketika sedang
personal Hygiene ( Kuku, produksi dengan cara visual oleh quality melakukan proses produksi dan
Accesoris, pakaian kerja control (QC). memeriksa kesehatan peserta,
dan APD ) termasuk  Cek kepatuhan penggunaan pakaian kerja melakukan training
kelayakan APD dan Alat Perlindungan Diri (APD) karyawan -
yang digunakan sebelum produksi, pada saat - antara bahan baku basah dan
bahan baku kering
NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
produksi , dilihat tiap 4 jam dengan cara visual
oleh quality control (QC).
4 MENJAGA FASILITAS Menjaga Fasilitas Pencuci • Cek lap tangan atau tissue dengan cara -Bersihkan kembali toilet, wastafel Dokumen SSOP
PENCUCI TANGAN, Tangan, sanitasi dan Toilet : mengamati setiap waktu cuci tangan. 01
SANITASI DAN  Siapkan pengering tangan, • Cek kebersihan toilet, wastafel cuci tangan, - Lakukan training /pelatihan
TOILET lap tangan atau tissue setiap 4 jam dengan cara visual oleh kembali kepada tim pelaksana
 Bersihkan setiap 4 jam dan penanggung jawab utility. sanitasi serta lakukan
/ atau setiap habis • Cek pelaksanaan sanitasi di wastafel cuci penggantian peralatan yang
digunakan tangan, toilet dan peralatan sanitasi setiap awal sudah rusak.
 Lakukan treatment sanitasi kegiatan hari dengan cara visual oleh - Lakukan pengecekan dan
setiap awal pekerjaan penanggung jawab utility. selanjutnya dilakukan perbaikan
 Pastikan supply air • Cek kondisi supply air setiap 4 jam dengan cara sarana air yang ada di unit
tersedia dalam jumlah visual oleh penanggung jawab utility. produksi.
yang cukup
5 PROTEKSI DARI Melakukan proteksi dari  Cek kondisi dan kelayakan atap, langit-langit, -Lakukan pengecekan kembali dan Dokumen SSOP
BAHAN-BAHAN bahan – bahan kontaminan : dinding, pintu,lampu, dan exhaust di tiap ruang lakukan perbaikan atap, langit- 01
KONTAMINAN  Pastikan atap, langit2, produksi apakah sudah sesuai dengan standar, langit, dinding, pintu, lampu dan
dinding, pintu atau dilakukan setiap satu minggu sekali sebelum exhaust yang ada di sarana/ unit
penerangan serta exhaust mulai produksi dengan cara visual oleh bagian produksi
sbg pengatur sirkulasi QC -Lakukan pelatihan karyawan
udara dalam kondisi baik  Cek tingkat pencahayaan/penerangan tiap kembali untuk menggunakan alat
 Pastikan pencahayaan setiap hari setiap awal kerja luxmeter
cukup terang  Cek kondisi dari masing- masing peralatan, - Lakukan pengecekan alat, apakah
 Perbaiki/ pindahkan baik yang masih digunakan ataupun yang rusak rusak atau tidak. Jika rusak perlu
peralatan yang rusak di tiap ruangan produksi tiap hari dengan cara dilakukan pelabelan dan kemudian
 Pastikan tempat sampah visual oleh penilik dilakukan perbaikan.
tersedia dan tertutup  cek apakah ada tempat sampah yang layak
setiap awal dan akhir kegiatan
NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
6 PELABELAN, Pelabelan, penyimpanan,  Cek apakah penanganan bahan kimia yang - Lakukan pelatihan kembali Dokumen SSOP
PENYIMPANAN, DAN dan penggunaan bahan digunakan telah memenuhi standard dan dalam hal penggunaan, 01
PENGGUNAAN toksin yang benar : menggunakan APD setiap selesai produksi penanganan dan bahan kimia
BAHAN TOKSIN1. Gunakan/tangani bahan- oleh bagian mssing-masing bagian yang digunakan untuk sanitasi
YANG BENAR bahan kimia dengan cara  Cek pelabelan pada bahan2 sanitasi ruangan - Lakukan pelatihan karyawan
yang benar dan sanitasi peralatan di tiap minggu sudah ada kembali terkait Hygiene
2. Beri label thd bahan-bahan labelnya di ruang Janitor oleh bagian cleaning Perseorangan agar
kimia dengan benar serta service. meningkatkan kesadaran akan
simpan bahan kimia di  Cek dokumen pelatihan karyawan apakah telah pentingnya kebersihan diri
tempat yang benar disosialisasikan terkait MSDS dari bahan kimia - Lakukan mutasi karyawan ke
3. Lampirkan dan sanitasi yang digunakan di ruang produksi bagian lain ( bagian yang tidak
sosialisasikan MSDS pada setiap satu bulan sekali oleh Quality kontak dengan pangan ) ketika
setiap bahan kimia Assurance. ditemukan ada karyawan yang
pembersih yang digunakan sakit, atau lakukan pemulangan
karyawan untuk pemulihan /
beristirahat untuk penyakit yg
menular
- Lakukan penggantian
thermometer ketika hasilnya
menunjukkan ketidakakuratan/
keanehan, sehingga
menyulitkan dalam mengambil
keputusan
7 PENGAWASAN • Pengawasan Kondisi  Cek kuku, penggunaan pakaian kerja dan Dokumen SSOP
KONDISI KESEHATAN kesehatan personel : Alat pelindung Diri (APD) karyawan di 01
PERSONEL YANG 1. Pastikan personel yang ruangan produksi tiap pagi sebelum mulai
DAPAT menangani makanan dan produksi dengan cara visual oleh
MENGAKIBATKAN prosessing melakukan Penanggung jawab produksi
KONTAMINASI tindakan pengamanan  Cek kondisi karyawan setiap pagi sebelum
untuk mencegah terjadinya melakukan produksi secara visual dan
NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
kontaminasi pada dibantu dengan pengecekan dengan
makanan thermometer oleh Quality Control
2. Pastikan karyawan yang  Cek hasil medical check up terkait :
bekerja di ruangan Salmonella Typhi, Hepatitis A dan TB tiap 1
produksi dalam kondisi tahun sekali secara visual oleh Quality
sehat. Control
3. Lakukan Medical Check Up
setahun sekali, minimal
mencakup : Salmonella
typhi, Hepatitis A, dan TB

8 MENGHILANGKAN • Menghilangkan pest dari • Cek kebersihan dan kelembaban serta tata - Lakukan pembersihan kembali Dokumen SSOP
HAMA DARI UNIT unit pengolahan : letak gudang penyimpanan bahan baku dan pada gudang penyimpanan 01
PENGOLAHAN 1. Pastikan tidak terdapat produk jadi apakah sesuai dengan standar , bahan baku dan gudang
barang/benda/tempat dilakukan tiap hari setelah produksi secara penyimpanan produk jadi
yang menarik visual oleh penanggung jawab produksi - Lakukan pembersihan kembali
kehadiran hewan • Cek kebersihan Saluran atau lubang yang ada saluran atau lubang yang ada di
pengerat/serangga di area produksi, baik itu ruang produksi, toilet unit produksi
2. Pastikan tidak ada serta wastafel cuci tangan setiap hari sebelum - Lakukan pelatihan karyawan
akses masuk ( lubang ) dan sesudah produksi secara visual oleh terkait pengendalian hama /pest
untuk pest pemilik - Lakukan modifikasi
3. Pastikan dilakukan • Cek laporan pest control dari bagian utility pengendalian hama yang
evaluasi pest control terkait hewan /hama apa yang ditemukan dilakukan di unit produksi ketika
4. Pastikan pintu akses selama produksi dan selama tdk produksi di hasilnya sudah tidak efektif
masuk ke ruang tiap ruangan produksi secara visual dengan - Lakukan pengecekan pintu
produksi selalu tertutup menggunakan alat trap hama oleh bagian masuk unit produksi dan pintu
ketika tidak digunakan ( Quality Assurance toilet (pastikan kondisi masih
door closer ) • Cek kondisi fisik pintu masuk selama proses baik dan mudah tertutup sendiri /
5. Pastikan pintu akses produksi setiap 4 jam setiap hari secara visual door closer ) , jika setelah dicek
masuk ke toilet selalu oleh penanggung jawab produksi
NO 8 KUNCI POKOK PROSEDUR MONITORING KOREKSI REKAMAN
SANITASI [4W(what,where,when,who), 1How]
tertutup ketika tidak • Cek Kondisi fisik pintu toilet selama proses kondisi rusak,perbaiki atau ganti
digunakan (door closer) produksi setiap hari secara visual oleh pemilik bagian yang rusak.
Formulir 7. Operasionalisasi GMP (SSOP)

Area Sanitasi dan Tujuan Pre- 4 Hour 8 hour Post- 1 1 6 1 Keterang


Op Time Time OP week mont mont yea an dan
Time Time h h r koreksi

1. Keamanan air
 Cek hasil uji laboratorium air
yang dilakukan tiap 6 bulan
sekali dengan cara visual oleh
Quality Control (QC)Cek hasil
uji laboratorium air yang
dilakukan tiap 6 bulan sekali
dengan cara visual oleh
Quality Control (QC)
 Cek kebersihan air di bak
penampungan air setiap
sebelum memulai produksi
dengan cara visual oleh Q
o
2. Kondisi dan
kebersihan
permukaan kontak
dengan produk
 Cek kebersihan meja
produksi, meja pengemasan
setiap memulai dan akhir
produksi dengan mengamati
setiap saat oleh petugas
produksi
 Cek kebersihan lingkungan
setiap awal dan akhir kerja
dari sampah dengan
melakukan pembersihan oleh
petugas yang telah ditentukan
 Cek kebersihan alat sebelum
digunakan dan
kelengapannya. Dilakuakn
dengan cara mengamati oleh
bagian produksi
 Cek kembali alat ebelum
dikembalikan pada tempatnya
oleh petugas koreksi
o
3. Pencegahan
kontaminasi silang
 Cek penyimpanan bahan baku
kering dan bahan baku basah
tidak disimpan dalam ruangan
yang sama sebelum dilakukan
proses produksi dengan cara
visual oleh quality control (QC)
 Cek penyimpanan peralatan
telah berada pada lemari
penyimpanan dan telah dalam
kondisi bersih yang sesuai di
ruang produksi masing- masing
sebelum memulai proses
produksi dengan cara visual
oleh quality control (QC).

Cek kepatuhan penggunaan
pakaian kerja dan Alat
Perlindungan Diri (APD)
karyawan yang digunakan
sebelum produksi, pada saat
produksi , dilihat tiap 4 jam
dengan cara visual oleh quality
control (QC)

4. Proteksi dari bahan


pencemar
• Cek lap tangan atau tissue
dengan cara mengamati setiap
waktu
• Cek kebersihan toilet, wastafel
cuci tangan, setiap awal jam
kerja dengan cara visual oleh
penanggung jawab utility.
• Cek pelaksanaan sanitasi di
wastafel cuci tangan, toilet dan
peralatan sanitasi setiap awal
kegiatan hari dengan cara visual
oleh penanggung jawab utility.
 Cek kondisi supply air setiap
awal jam kerja dengan cara
visual oleh penanggung jawab
utility

o
5. Pelabelan,
penyimpanan, dan
penggunaan bahan
toksin.
 Cek kondisi dan kelayakan atap,
langit-langit, dinding,
pintu,lampu, dan exhaust di tiap
ruang produksi apakah sudah
sesuai dengan standar,
dilakukan setiap satu minggu
sekali sebelum mulai produksi
dengan cara visual oleh bagian
QC
 Cek tingkat pencahayaan/
penerangan tiap setiap hari
setiap awal kerja
 Cek kondisi dari masing- masing
peralatan, baik yang masih
digunakan ataupun yang rusak di
tiap ruangan produksi tiap hari
dengan cara visual oleh penilik
 Cek apakah ada tempat sampah
yang layak setiap awal dan akhir
kegiatan
o .
6. PELABELAN,
PENYIMPANAN, DAN
PENGGUNAAN BAHAN
TOKSIN YANG BENAR

 Cek apakah penanganan bahan


kimia yang digunakan telah
memenuhi standard dan
menggunakan APD setiap
selesai produksi oleh bagian
mssing-masing bagian
 Cek pelabelan pada bahan2
sanitasi ruangan dan sanitasi
peralatan di tiap minggu sudah
ada labelnya di ruang Janitor
oleh bagian cleaning service.
 Cek dokumen pelatihan
karyawan apakah telah
disosialisasikan terkait MSDS
dari bahan kimia sanitasi yang
digunakan di ruang produksi
setiap satu bulan sekali oleh
Quality Assurance.

7.Kondisi kesehatan
pekerja
 Cek kuku, penggunaan
pakaian kerja dan Alat
pelindung Diri (APD)
karyawan di ruangan produksi
tiap pagi sebelum mulai
produksi dengan cara visual
oleh Penanggung jawab
produksi
 Cek kondisi karyawan setiap
pagi sebelum melakukan
produksi secara visual dan
dibantu dengan pengecekan
dengan thermometer oleh
Quality Control
 Cek hasil medical check up
terkait : Salmonella Typhi,
Hepatitis A dan TB tiap 1
tahun sekali secara visual
oleh Quality Control
8.Pembersihan binatang
• Cek kebersihan dan kelembaban
serta tata letak gudang
penyimpanan bahan baku dan
produk jadi apakah sesuai
dengan standar , dilakukan tiap
hari setelah produksi secara
visual oleh penanggung jawab
produksi
• Cek kebersihan Saluran atau
lubang yang ada di area
produksi, baik itu ruang produksi,
toilet serta wastafel cuci tangan
setiap hari sebelum dan sesudah
produksi secara visual oleh
pemilik
• Cek laporan pest control dari
bagian utility terkait hewan
/hama apa yang ditemukan
selama produksi dan selama tdk
produksi di tiap ruangan produksi
setiap awal kerja secara visual
dengan menggunakan alat trap
hama oleh bagian Quality
Assurance
• Cek kondisi fisik pintu masuk
selama proses produksi setiap 4
jam setiap hari secara visual oleh
penanggung jawab produksi
 Cek Kondisi fisik pintu toilet
selama proses produksi setiap
hari secara visual oleh
pemilikoleh cleaning service
Formulir 8. Penarikan produk tidak sesuai

Pernyataan recall procedures : Kue Pia Glori menetapkan kebijakan penarikan kembali terhadap
produk-produk yang tidak sesuai dan telah beredar sesuai dengan kategori

Klasifikasi:

Kategori 1: Ketidaksesuaian dapat mengancam jiwa manusia


Kategori 2: Ketidaksesuaian berpotensi mengancam jiwa manusia
Kategori 3: Ketidaksesuaian berpotensi mengakibatkan economic fraud

Metode:
Notifikasi pada jaringan distribusi
Penarikan produk
Menentukan sumber masalah
Menangani keluhan konsumen
Melakukan tindakan koreksi

Waktu: Biasanya pihak Toko/kios (penjual) langsung menyisihkan semua produk yang dijual pada
periode yang sama

Penanggung jawab Penarikan produk:


Pengelola Pembuatan Kue Pia Glori (Ibu Dwi)

Prosedur:
1. Memberi info pada pemilik Pruduk (Pia Glori)
2. Memisahkan produk yang bermasalah dan tidak m,enjual produk yang dititipkan pada periode
yang sama
3. Menetapkan jadwal penarikan kembali sesegra mungkin
4. Penarikan produk oleh pemilik produk
5. Memeriuksa dan menentukan menentukan sumber masalah
6. Menangani keluhan konsumen
7. Melakukan tindakan koreksi
8. Perbaikan sistem bila diperlukan
Rekaman recall: Biasanya berupa Nota Reture dengan menuliskan jumlah produk yang ditarik,
tanggal dan waktu, pemniliki produk dan permasalahan penarikan.

Anda mungkin juga menyukai