5. PENUTUP
1 PENDAHULUAN
MENGAPA PERLU MEMAHAMI PERATURAN DAN PERUN
DANG-UNDANGAN ???
1. Menjamin kepastian hukum. PROTEKSI TERHADAP KEPENTIN
2. Memberikan rasa keadilan. GAN DALAM NEGERI YANG MEM
3. Melindungi / mengayomi hak dan kewajiban. PERTIMBANGKAN :
4. Menciptakan ketertiban dan ketenteraman 1.Aspek Kesehatan dan Keaman
5. Pendalaman terhadap substansi an Pangan
2.Aspek Keberlanjutan Ekonomi
Prof. Dr. Abdul Gani Abdullah, SH. dan UMKM
(Jurnal Legislasi Indonesia - Volume 1 - September 2004) 3.Aspek Pelindungan Masyaraka
t/ketahanan sosial
4
PROTEKSI TERHADAP KEPE
NTINGAN DALAM NEGERI
Perubahan Par
adigma Penga
wasan Obat da
n Makanan
6
Transformasi Paradigma Pengawasan Pangan
Watchdog Proactive
PENGAWASAN MANDIRI
(Self Regulatory Control)
Pengawasan
Pre Market
Inspeksi
• Pasal 111
(1) Makanan dan minuman yang dipergunakan untuk masyarakat harus didasa
rkan pada standar dan/atau persyaratan kesehatan.
(2) Makanan dan minuman hanya dapat diedarkan setelah mendapat izin eda
r sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Setiap makanan dan minuman yang dikemas wajib diberi tanda atau label y
ang berisi:
a. Nama produk;
b. Daftar bahan yang digunakan;
c. Berat bersih atau isi bersih;
d.Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukan makanan dan m
inuman kedalam wilayah Indonesia; dan
e. Tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa.
1.
UNDANG - UNDANG NO.
36 TAHUN 2009 TENTAN
G KESEHATAN
12
LANJUTAN UU Kesehatan
Pasal 111
(4) Pemberian tanda atau label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakuk
an secara benar dan akurat.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian label sebagaimana dimaks
ud pada ayat (3) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undanga
n.
(6) Makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan ke
sehatan, dan/atau membahayakan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk
dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan
Pasal 112
Pemerintah berwenang dan bertanggung jawab mengatur dan mengawasi produksi,
pengolahan, pendistribusian makanan, dan minuman sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 109, 110, dan 111.
1.
UNDANG - UNDANG NO.
36 TAHUN 2009 TENTAN
G KESEHATAN
Monitor
Assurance
1. Perencanaan pangan
2. Ketersediaan pangan
PP No. 17 tahun 2015
3. Keterjangkauan pangan
4. Konsumsi pangan dan gizi
5. Keamanan pangan
6. Label dan iklan pangan
7. Pengawasan
8. Sistem informasi pangan
9. Penelitian dan pengembangan PP No. 17 tahun 2015
10. Kelembagaan pangan
2.
11. Peran serta masyarakat UNDANG-UNDANG
12. Penyidikan NO.18 TAHUN 2012 T
ENTANG PANGAN
16
UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
SANITASI
Pasal 71 ayat (1) dan (2) :Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atau pr
oses produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan/atau peredaran Pangan wajib:
a. memenuhi Persyaratan Sanitasi; dan
b. menjamin Keamanan Pangan dan/atau keselamatan manusia.
Produksi Pangan yang dihasilkan dari Rekayasa Genetik Pangan harus mendapatkan persetujuan
Keamanan Pangan sebelum diedarkan.
Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dikenai sanksi administratif berupa:
a. denda;
b. penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau peredaran;
c. penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;
d. ganti rugi; dan/atau
e. pencabutan izin.
2.
UNDANG-UNDANG
NO.18 TAHUN 2012 T
ENTANG PANGAN
UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
IRADIASI PANGAN
Iradiasi Pangan menggunakan zat radioaktif maupun akselerator.
Iradiasi Pangan dilakukan untuk mencegah terjadinya pembusukan dan kerusakan unt
uk membebaskan Pangan dari jasad renik patogen, serta mencegah pertumbuhan tun
as.
2.
UNDANG-UNDANG
NO.18 TAHUN 2012 T
ENTANG PANGAN
UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
JAMINAN KEAMANAN PANGAN DAN MUTU PANGAN
Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan --> wajib memenuhi stan
dar Keamanan Pangan dan Mutu Pangan sistem jaminan Keamanan Pangan dan Mutu
Pangan sertifikat Jaminan Keamanan Pangan dan Mutu Pangan.
Pemerintah pengawasan dan pencegahan secara berkala terhadap kadar atau kandung
an cemaran pada Pangan.
Bagaimana Denga
n UU Jaminan Hal
al ??
UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
BAB VIII LABEL DAN IKLAN PANGAN
• Tujuan memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat tentan
g setiap produk Pangan yang dikemas
• Pangan MD dan ML wajib mencantumkan label di dalam pada Kemasan Panga
n yang dicetak dengan menggunakan bahasa Indonesia serta memuat paling sedi
kit keterangan mengenai:
a. nama produk;
b. daftar bahan yang digunakan;
c. berat bersih atau isi bersih;
d. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor;
e. halal bagi yang dipersyaratkan;
f. tanggal dan kode produksi;
g. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa;
h. nomor izin edar bagi Pangan Olahan; dan
i. asal usul bahan Pangan tertentu.
UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
BAB IX PENGAWASAN
UU NO. 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN
Pengawas berwenang:
a. memasuki setiap tempat yang diduga digunakan dalam kegiatan atau pros
es produksi, penyimpanan, pengangkutan, dan Perdagangan Pangan untu
k memeriksa, meneliti, dan mengambil contoh Pangan dan segala sesuatu
yang diduga digunakan dalam kegiatan produksi, penyimpanan, pengangku
tan, dan/atau Perdagangan Pangan;
b. menghentikan, memeriksa, dan mencegah setiap sarana angkutan yang di
duga atau patut diduga yang digunakan dalam pengangkutan Pangan sert
a mengambil dan memeriksa contoh Pangan;
c. membuka dan meneliti Kemasan Pangan;
d. memeriksa setiap buku, dokumen, atau catatan lain yang diduga memuat
keterangan mengenai kegiatan produksi, penyimpanan, pengangkutan, da
n/atau Perdagangan Pangan, termasuk menggandakan atau mengutip ket
erangan tersebut; dan
e. memerintahkan untuk memperlihatkan izin usaha atau dokumen lain yang
sejenis.
PENGAWASAN PANGAN
3.
UU No. 8/ 1999
TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN
UU No. 8 / 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
PASAL 3 BUTIR E :
Perlindungan konsumen bertujuan menumbuhk
an kesadaran pelaku usaha mengenai pentingny
a perlindungan konsumen sehingga tumbuh sik
ap yg jujur dan bertanggung jawab dlm berusah
a
LARANGAN, PASAL 8
(1) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yg tdk memen
uhi atau tidak sesuai standar yg dipersyaratkan dlm ketentuan p
erundang-undangan;
(3) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan pangan yg rusak, cac
at atau bekas dan tercemar, dgn atau tanpa memberikan informa
si secara lengkap dan benar
UU No. 8 / 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
PASAL 10 , BUTIR B
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang dit
ujukan untuk diperdagangkan dilarang menawrkan, mempromo
sikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang tidak bena
r atau menyesatkan mengenai kegunaan suatu barang dan/atau
jasa.
4.
PP No. 69/ 1999
TENTANG
LABEL DAN IKLAN PANGAN
• Berisikan keterangan
mengenai pangan
• Harus benar dan tida
k menyesatkan
• Wajib ada pada setia
p pangan
• Tidak mudah lepas, l
Definisi Pasal 1 butir 3 PP 69/99 :
untur atau rusak Keterangan mengenai pangan yang b
• Terletak pada bagian erbentuk gambar, tulisan, kombinasi k
eduanya, yang disertakan pada pang
pangan yang mudah an, dimasukkan kedalam, ditempelk
dilihat dan dibaca an pada, dicetak pada atau merupa
kan bagian kemasan pangan.
Keterangan yang harus dicantumkan pada label pangan :
Nama produk
Daftar bahan
Berat bersih atau isi bers
ih
Nama dan alamat pabrik
yang memproduksi atau
perusahaan yang memas
ukkan pangan ke wilayah
Indonesia
Nomor pendaftaran
Tanggal kedaluwarsa
Tanggal dan atau kode pr
oduksi
GMO Labelli
ng
PP NO. 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANG
AN
IKLAN PANGAN
Pasal 44 ayat (1) :
(4) Iklan tentang pangan yang diperuntukkan bagi bayi yang berusia sa
mpai dengan 1 (satu) tahun, dilarang dimuat dalam media massa, ke
cuali dalam media cetak khusus tentang kesehatan, setelah mendap
at persetujuan Menteri Kesehatan, dan dalam iklan yang bersangku
tan wajib memuat keterangan bahwa pangan yang bersangkutan buk
an pengganti ASI.
PP NO. 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANG
AN
Pasal 48 :
Pernyataan dalam bentuk apapun tentang manfaat pangan bagi kes
ehatan yang dicantumkan pada iklan dalam media massa, harus
disertai dengan keterangan yang mendukung pernyataan itu pad
a iklan yang bersangkutan secara jelas sehingga mudah dipaham
i masyarakat.
Pasal 50 :
Iklan dilarang memuat keterangan atau pernyataan bahw pangan t
ersebut adalah sumber energi yang unggul dan segera memberi
kan kekuatan.
Pasal 53 :
Iklan dilarang memuat pernyataan atau keterangan bahwa pangan
yang bersangkutan dapat berfungsi sebagai obat.
PP NO. 69 TAHUN 1999 TENTANG LABEL DAN IKLAN PANG
AN
Pasal 54 :
Iklan tentang pangan yang dibuat tanpa menggunakan
atau hanya sebagian menggunakan bahan baku alamiah
dilarang memuat pernyataan atau keterangan bahwa
pangan yang bersangkutan seluruhnya dibuat dari bahan
alamiah.
Pasal 55 :
Iklan tentang pangan yang dibuat dari bahan setengah
jadi atau bahan jadi, dilarang memuat pernyataan atau
keterangan bahwa pangan tersebut dibuat dari bahan
segar.
BPOM (ps 8)
Distribusi dan Pered
aran PANGAN SEGA Ritel
R, PANGAN OL Distribusi
AHAN,
KONSUMEN PANGAN SIAP Kemenprind, KKP,
SAJI Produksi pa Kementan (ps 7)
ngan siap s
Kementerian Kesehat
Pembinaan PEMDA dan aji
an (ps. 9),
masyarakat oleh BPOM BPOM, Kemenprind, KKP, K Pem kab/kota (ps 51)
(ps 51) ementan, Pemda (ps 45-47)
Untuk membantu terjaminnya keamanan pangan di seluru
h mata rantai pangan, pemerintah menetapkan Pedoman
Cara yang Baik (Good Practices)
Departemen Perindustrian
Departemen Pertanian Departemen Kelautan dan Perikanan
Departemen Kelautan dan Perikanan Badan POM
CARA PRODUKS
CARA BUDID I PANGAN SEGA PANGAN SEGAR CARA PRODUKSI PA
R YANG BAIK NGAN OLAHAN YAN PANGAN O
AYA YANG BA LAHAN
DIKONSUMSI BAHAN BAKU G BAIK
IK LANGSUNG PENGOLAHAN
Badan POM
PANGAN SEGAR, PA
NGAN OLAHAN DAN CARA RITEL PAN
PANGAN SIAP SAJI GAN YANG BAIK
CARA PRODUKSI
PANGAN SIAP SA
PANGAN SIAP SAJI JI YANG BAIK Badan POM
Departemen Kesehatan
PP NO. 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN MUTU DAN GIZI PANGAN
Masyarakat
UPK
(UNIT PELAYANAN KESEHATAN)
Pasal 27:
• KLB tindak pidana, penyidikan oleh PPNS Badan dan ata
u penyidik lainnya
Pasal 28:
• Depkes: ketentuan tindakan pertolongan kepada korban,
pengambilan contoh spesimen, pengujian spesimen dan p
elaporan KLB
• Badan POM: tata cara pengambilan contoh, pengujian lab
oratorium dan pelaporan penyebab KLB
PP NO. 28 TAHUN 2004 TENTANG KEAMANAN MUTU DAN GIZI PANGAN
PASAL 48
27 Golongan BTP :
1.Antibuih 16.Pengemulsi TINDAK LANJUT PELANG
17.Pengental GARAN :
2.Antikempal
3.Antioksdan 18.Pengeras
1.peringatan secara tertulis;
4.Bahan pengkarbonasi 19.Penguat rasa 2.larangan mengedarkan unt
5.Garam pengemulsi 20.Peningkat volume uk sementara waktu dan/at
6.Gas untuk kemasan 21.Penstabil au perintah untuk penarikan
kembali dari peredaran
7.Humektan 22.Peretensi warna
3.perintah pemusnahan, jika
8.Pelapis 23.Perisa terbukti tidak memenuhi per
9.Pemanis 24.Perlakuan tepung syaratan keamanan atau mu
10.Pembawa 25.Pewarna tu; dan/atau
26.Propelan 4.pencabutan izin edar.
11.Pembentuk gel
12.Pembuih 27.Sekuestran
13.Pengatur keasaman
14.Pengawet
15.Pengembang
7.
Peraturan Kepala
Badan POM RI
CEK di :
http://jdih.pom.go.id
CONTOH
1. PER KBPOM NO.HK.00.06.1.52.4011 Tahun 2009 Tentang Penetapan Batas Ma
ksimum cemaran Mikroba dalam Makanan
2. PER KBPOM NO.HK.03.1.23.07.11.6664 TAHUN 2011 Tentang Pengawasan Ke
masan Pangan
3. PER KBPOM NO.HK.03.1.23.04.12.2207 TAHUN 2012 Tentang Tata Cara Pemer
iksaan sarana Produksi Industri Rumah Tangga
4. PerKBPOM No. 36 Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Pengaw
et
5. PerKBPOM No. 37 Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Penggunaan Pewarn
a
6. PerKBPOM No. 1 Tahun 2015 Tentang Kategori Pangan
7. PerKBPOM No. 5 Tahun 2015 Tentang Pedoman Cara Ritel Pangan Yang Baik
di Pasar Tradisional
8. PerKBPOM No.14 tahun 2015 Tentang Penerapan Program Manajemen Risiko
Keamanan Pangan di Industri Formula Bayi, Formula Lanjutan dan Formula
Pertumbuhan
9. PerKBPOM No. 9 Tahun 2015 Tentang Pengawasan Takaran Saji Pangan Olah
an
10. PerKBPOM No. 12 Tahun 2015 Tentang Pengawasan Pemasukan Obat dan Ma
kanan Ke Dalam Wilayah Indonesia
1. PerKBPOM No. 3 Tahun 2016 Tentang Pedoman pelaksanaan tin
dakan pengamanan setempat dalam pengawasan Peredaran Obat
dan Makanan di sarana Produksi, Penyaluran dan pelayanan Obat
dan Makanan
2. PerKBPOM No. 8 Tahun 2016 Tentang Persyaratan Bahan Tamb
ahan Pangan campuran
3. PerKBPOM No. 9 Tahun 2016 Tentang Acuan Label Gizi
4. PerKBPOM No. 10 Tahun 2016 Tentang Penggunaan Bahan Pen
olong Golongan Enzim dan Golongan Penyerap Enzim Dalam Pen
golahan Pangan
5. PerKBPOM No. 12 Tahun 2016 Tentang Pendaftaran Pangan Ola
han
6. PerKBPOM No. 13 Tahun 2016 Tentang Pengawasan Klaim Pada
Label dan Iklan Pangan Olahan
54
Perka Badan POM RI No.
3 tahun 2016 tentang Pen
gamanan Setempat
Perka Badan POM RI No. 12 t
ahun 2016 tentang Pendaftara
n Pangan Olahan
56
Lanjutan
Perka Badan POM RI No. 12 tahun 2016
57
SEKILAS
PRODUK YANG PEREDARANNYA
DIATUR BERSAMA LINTAS SEKTOR
1. MINUMAN BERALKOHOL
PENGAWASAN
Berdasarkan Perpres Nomor 74 Tahun 2013 :
Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif
Kementerian Dalam Neg
eri
• Persyaratan hotel, bar,
dan restoran yang men
yediakan minuman bera
Pemerintah • Pengaturan, Pembinaan
, dan Pengawasan Pem
lkohol
Daerah da terkait minuman alk
ohol tradisional
FLOWCHART PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL
Golongan D :
Gol A Gol B Gol C Tradisional dan
Bebas dijual tetapi tidak berd
ekatan dengan tempat periba hotel, bar, restoran, toko bebas bea
Keperluan Farm
datan, lembaga pendidikan d
an rumah sakit
asi
Fasilitator
Regulator
QC dan Pembinaan
Social Marketing
SNI wajib su
dah diterapk
an pada pro
duk pangan
:
3 Aplikasi Peraturan dan Perundang-undangan
Dalam Kegiatan Inspeksi
DISKUSI 1
74
STRUKTUR RPP KEAMANAN PA
NGAN
Tahun 2015 Tahun 2016
(9 Bab, 53 Pasal) (10 Bab, 60 Pasal)
Legal drafting d
I. KETENTUAN UMUM engan BPHN, ja I. KETENTUAN UMUM
II. PERSYARATAN KEAMA n – April 2016 II. JAMINAN KEAMANAN PANGAN
NAN PANGAN DAN MUTU PANGAN
III. EKSPOR DAN IMPOR P III. PERSYARATAN KEAMANAN PA
ANGAN NGAN DALAM IMPOR PANGAN
IV. PENGAWASAN IV. PENGAWASAN
V. PEMBINAAN V. PELAKSANAAN SANKSI
Lebih menyes
uaikan VI.
denganPERAN SERTA MASYA VI. KEJADIAN LUAR BIASA DAN K
amanah UU RAKATPa ESIAPAN KEDARURATAN
ngan dan kond
isi real VII. SANKSI
pengaw VII. PEMBINAAN
asan keamana
VIII. KETENTUAN PERALIHA VIII. PERAN SERTA MASYARAKAT
n pangan saat
ini. N IX. KETENTUAN PERALIHAN
IX. KETENTUAN PENUTUP X. KETENTUAN PENUTUP
Beberapa Perubahan
RPP Keamanan Pangan a.l. :
• Sanitasi
Daftar Pedoman Cara yang baik yang harus disusun oleh K/L dipinda
hkan ke Bagian Penjelasan. Hal ini untuk membuka peluang kemun
gkinan adanya Pedoman lainnya.
• Ekspor
Ketentuan Ekspor dihilangkan, karena tidak ada amanah dari UU Pan
gan. Ketentuan Ekspor diatur dalam peraturan perundang-undanga
n lain.
• Sanksi administrasi
Sesuai amanah UU Pangan, sanksi administratif diatur jenis, penetap
an besaran denda, dan mekanisme pengenaannya.
STRUKTUR RPP Label & Iklan Pangan