Anda di halaman 1dari 9

Abdul Kholiq

Evaluasi Keberhasilan Program Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS) di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes

Evaluasi Keberhasilan Program Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS)


di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes
Abdul Kholiq
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka
Jl. KH Abdul Halim No 103 Majalengka, Jawa Barat
E-mail: Choliq_fastac@yahoo.com

Abstract

Water supply and sanitationis one of the community-based program launched by the government to hel
praise public awareness in water supply and sanitation trouble shooting. This study aims to evaluate the
success of the service and performance of community-based water management through PAMSIMAS
Program. Goals and objectives to be achieved in this research isto measure people's satisfaction PAMSIMAS
program in the village of Karang Mulya and Jejeg in Tegal regency, and village Cilibur and Bentar in
Brebes regency with performance assessment regulation of reference by Kepmendagri No.47, 1999th. Factors
community satisfaction was measured by an assessment of the ability of the management of water levels,
namely: 1. Adequacy of water consumption, 2. Continuity of water, 3. Water quality, 4. Handling technical
complaint sand 5. The attitude of the governing body of the society officers. Another goal is to do a SWOT
analysis for the formulation of a strategic planin order to be sustainable PAMSIMAS Program infulfillment
of clean water.

Keywords: Customer satisfaction, Performance managerial board of PAMSIMAS, PAMSIMAS program.

Abstrak

Penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat merupakan salah satu Program yang dilaksanakan
pemerintah untuk membantu menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam penyediaan air minum serta
mengatasi masalah sanitasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi keberhasilan terhadap
pelayanan dan kinerja pengelolaan air bersih berbasis masyarakat melalui Program PAMSIMAS. Tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu mengukur kepuasan masyarakat terhadap
Program PAMSIMAS di Desa Jejeg dan Desa Karang Mulya Kabupaten Tegal, serta Desa Cilibur dan Desa
Bentar Kabupaten Brebes dengan acuan normatif penilaian kinerja PDAM berdasarkan Kepmendagri No.47
Tahun 1999. Faktor-faktor kepuasan masyarakat diukurberdasarkan penilaian atas kemampuan terhadap
tingkat pengelolaan air bersih, yaitu: 1. kecukupan pemakaian air, 2. kontinuitas air, 3. kualitas air,
4. penanganan pengaduan teknis dan 5. sikap petugas badan pengelola terhadap masyarakat. Tujuan yang
lain yaitu melakukan analisa SWOT untuk perumusan rencana strategis agar Program PAMSIMAS dapat
berkesinambungan dalam pemenuhan akan air bersih.

Kata-kata Kunci: Kepuasan pelanggan, Kinerja badan pengelola PAMSIMAS, Program PAMSIMAS

Pendahuluan 4. menurunkan angka kematian anak,


5. meningkatkan kesehatan ibu,
Millenium Development Goals (MDGs) 6. memerangi HIV/AIDs, malaria dan penyakit
merupakan paradigma pembangunan global yang menulat lainnya,
mempunyai delapan tujuan dengan delapan belas 7. memastikan kelestarian lingkungan hidup,
sasaran. Delapan tujuan tersebut adalah: 8. membangun kemitraan global untuk
pembangunan. Penyediaan air bersih dan
1. menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, sanitasi merupakan bentuk dari tujuan yang
2. mencapai pendidikan dasar untuk semua, ketujuh dari MDGs yaitu memastikan
3. mendorong kesetaraan gender, dan kelestarian lingkungan hidup.
pemberdayaan perempuan,

125
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL
VOLUME 20, NO 2, DESEMBER 2014

Pengelolaan sumber daya air bersih telah diatur 50% dari seluruh penduduk Indonesia yang
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 mendapatkan akses air minum (Susenas, 2002).
Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, namun
kenyataannya tidak sedikit daerah yang sumber Landasan hukum program PAMSIMAS
daya air masih belum mendapatkan perhatian yang
Landasan hukum pelaksanaan Program Nasional
cukup.
Pelayanan Air Minum dan Sanitasi yang Berbasis
Program penyediaan air dan sanitasi berbasis Masyarakat adalah sebagai berikut: UU No. 7
masyarakat (PAMSIMAS) ini sangat diperlukan Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, UU No. 32
oleh masyarakat desa karena masyarakat dapat Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,
memperoleh air yang bersih yang dapat digunakan PP No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
untuk minum, cuci, dan mandi. Permasalahan Sistem Penyediaan Air Minum, PP N0. 72 dan 73
adalah bagaimana kinerja pelayanan dan Tahun 2005 tentang Pemerintahan Desa dan
pengelolaan air bersih melalui program penyediaan Pemerintahan Kelurahan, PP No. 7 Tahun 2004
air minum dan Sanitasi berbasis masyarakat tentang RPJMN Renstra 2004–2009 yaitu
(PAMSIMAS) di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum
Brebes? dan Sanitasi yang berkelanjutan dan Kebijakan
Nasional Pembangunan Air Minum dan
Dalam kaitannya dengan Program PAMSIMAS Penyehatan Lingkungan Berbasis Masyarakat,
tersebut peneliti bermaksud ingin melakukan tahun 2003. Financing Agreement Financing
penelitian terkait dengan pelayanan, penyediaan Agreement Credit No 42040 IND.
dan pengelolaan air bersih yang berbasis pada
masyarakat di melalui Program PAMSIMAS di Tujuan umum Program PAMSIMAS
Desa Jejeg dan Desa Karang Mulya Kabupaten
Tujuan PAMSIMAS secara umum adalah
Tegal dan Desa Cilibur dan Desa Bentar
meningkatkan akses pelayanan air minum dan
Kabupaten Brebes.
sanitasi bagi masyarakat miskin perdesaan dan
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi masyarakat urban, serta meningkatkan nilai
keberhasilan pelayanan dan pengelolaan air bersih dan perilaku hidup sehat dengan membangun/
berbasis masyarakat melalui Program PAMSIMAS menyediakan prasarana dan sarana air minum serta
di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, yaitu sanitasi berbasis masyarakat berkelanjutan dan
dengan: mampu diadaptasi oleh masyarakat. Program ini
akan menjadi model untuk direplikasi, diperluas
a. Menganalisa kinerja pelayanan dan (scaling up) dan pengarusutamaan
pengelolaan air bersih Badan Pengelola (BP) (mainstreaming) model di daerah lain, dalam
pada Program PAMSIMAS yang mengacu upaya mencapai target MDGs tahun 2015.
pada Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 tentang
kinerja pelayanan air bersih untuk PDAM. Prinsip manajemen pengelolaan air bersih

b. Melakukan Analisa SWOT untuk perumusan Dalam kegiatan layanan air bersih, perlu
rencana strategis agar Program PAMSIMAS memperhatikan prinsip‐prinsip manajemen, karena
dapat berkelanjutan dan berkesinambungan dalam menjalankan organisasi dibutuhkan
dalam pemenuhan akan air bersih. manajemen pengelolaan. Manajemen/pengelolaan
sumber daya air di definisikan sebagai aplikasi dari
Tinjauan Pustaka cara struktural dan non struktural untuk
mengendalikan sistem sumber daya air alam dan
Program PAMSIMAS buatan manusia untuk kepentingan/manfaat
manusia dan tujuan‐tujuan lingkungan (Grigg,
Berdasarkan laporan WHO-Unicef joint monitoring 1996).
2004 kinerja sektor Air Minum & Sanitasi di
Indonesia dinilai masih rendah dibandingkan Indikator kinerja pengelolaan jaringan
dengan negara lain di Asia Tenggara. Diperkirakan (performance indicator)
penduduk Indonesia pada tahun 2015 adalah 218
juta jiwa, dimana 103 Juta jiwa atau 47% belum Indikator kinerja jaringan akan memfasilitasi
memiliki akses terhadap sanitasi dan 47 juta jiwa terpenuhinya kebutuhan konsumen akan air bersih,
atau 22% belum memiliki akses terhadap air serta akan memberikan masukan yang baik
bersih. Angka yang lebih besar terlihat pada bagi pembangunan/pengembangan suatu sistem
penduduk perdesaan, dimana diperkirakan 62% jaringan air bersih dari suatu kota/kawasan (Larry,
atau 73 Juta jiwa yang belum memiliki akses 1999, Bab IX hal. 7). Sehingga dengan indikator
terhadap sanitasi dan 31% atau 36 juta jiwa yang kinerja jaringan yang baik, maka akan dapat
tidak memiliki akses terhadap air bersih. Hanya memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan,

126
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL
Abdul Kholiq
Evaluasi Keberhasilan Program Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS) di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes

sehingga dapat mencapai suatu tingkat kepuasan yang berlaku dalam penilaian kinerja PDAM yaitu:
pelanggan. indikator kinerja meliputi (Larry, 1999, Penilaian Kinerja PDAM berdasar Kepmendagri
Bab IX hal.19): kepuasan pelanggan (customer No.47 Tahun 1999, berdasarkan aspek operasional
satisfaction), kualitas (quality) dan tingkat dan aspek administrasi.
ketersediaan (availability).
Untuk mencari strategi pengembangan kapasitas
Penilaian kinerja menurut Kepmendagri No. 47 pelayanan air bersih Program PAMSIMAS di
tahun 1999 Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes
digunakan analisis SWOT dengan cara
Penilaian kinerja PDAM menurut Kepmendagri menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan
No.47 tahun 1999 meliputi tiga aspek, yaitu aspek ancaman pelayanan air bersih di Program
operasional, keuangan dan administrasi. Ketiga PAMSIMAS. Analisis SWOT merupakan analisis
aspek tersebut memiliki indikator penilaian yaitu: kualitatif yang digunakan untuk mengidentifikasi
Penilaian Kinerja Aspek Penilaian Kinerja Aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
Keuangan dan Penilaian Kinerja Aspek pelayanan air bersih sehingga dapat
Administrasi. dirumuskan/disusun strategi pengembangan
kapasitas pelayanan.
Metodologi Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan salah satu cara Hasil dan Pembahasan
untuk mencapai tujuan dan sasaran penelitian. Penilaian kinerja pelayanan air bersih Program
Berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai PAMSIMAS Kabupaten Brebes berdasarkan
maka pendekatan penelitian yang akan dilakukan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999
adalah kuantitatif deskriptif.
Dari lima aspek penilaian kinerja yang ditinjau
Tujuan tersebut menggambarkan bahwa penelitian berdasarkan aspek operasional, menunjukkan hasil
ini mengkaji persepsi masyarakat secara penilaian yang beragam. Terdapat tiga aspek
mendalam, oleh karena itu pendekatan penelitian penilaian kinerja yang menunjukkan hasil
yang dilakukan ini didasarkan pada kondisi penilaian baik, satu aspek penilaian kinerja
empirik yang ditemukan di lapangan. Operasional menunjukkan hasil kurang baik. Sedangkan hasil
variable kepuasan masyarakat diukur berdasarkan penilaian sangat baik ditunjukkan dua aspek
penilaian responden atas kemampuan terhadap penilaian kinerja. Sehingga dapat disimpulkan
tingkat pengelolaan air bersih, yaitu sebagai bahwa dari aspek operasional kinerja badan
berikut: kecukupan pemakaian air, kontinuitas air, pengelola Program PAMSIMAS dinilai Baik,
kualitas air, Penanganan pengaduan teknis dan dengan nilai 16 dari nilai maksimum 19. Sehingga
sikap petugas badan pengelola terhadap disimpulkan dari aspek administrasi, Program
masyarakat. PAMSIMAS di Kabupaten Brebes dinilai cukup
Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat baik, dengan nilai13 dari nilai maksimum 26.
terhadap pelayanan air bersih didasarkan atas Hasil penilaian akhir kinerja yang ditinjau dari
system penilaian dari skala likert. Pilihan jawaban kedua aspek penilaian diperoleh nilai akhir
berskor besar merupakan pilihan jawaban yang sebesar 64.43 berdasarkan Kepmendagri No. 47
dianggap mempunyai tingkat kepuasan tertinggi. Tahun1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja
Nilai indikator tingkat kepuasan masyarakat Pelayanan dan Pengelolaan Air Bersih (PDAM),
sebagai pelanggan yaitu: 4-5 kepuasan sangat nilai akhir tersebut berada pada nilai skor >6 0 -75.
tinggi, 3-4 kepuasan tinggi, 2-3 kepuasan sedang, Dengan hasil penilaian tersebut maka Program
1-2 kepuasan rendah, dan kurang dari 1 kepuasan PAMSIMAS di Kabupaten Brebes (Desa Cilibur
sangat rendah. Untuk mengetahui kinerja dan Desa Bentar berada dalam kategori baik, yang
pelayanan air bersih Program PAMSIMAS di artinya baik memenuhi pada kinerja pelayanan
Kabupaten Tegal dan Brebes, dilakukan yang diharapkan.
pengukuran berdasarkan pada peraturan-peraturan
Tabel 1. Hasil penilaian akhir kinerja sesuai Kepmendagri No. 47 /1999.
Program PAMSIMAS Kabupaten Brebes.
No Aspek kinerja Nilai maksimal Bobot (%) Niai kinerja Nilai akhir
a b c d e f=(e/c)xd
1 Aspek operasional 19 42,22 16 35,55
2 Aspek administrasi 26 57,77 13 28,88
Jumlah nilai akhir 100 64,43
Sumber: Hasil analisis, 2013.

127
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL
VOLUME 20, NO 2, DESEMBER 2014

Tabel 2. Hasil penilaian akhir kinerja sesuai Kepmendagri No. 47 /1999.


Program PAMSIMAS kabupaten tegal.
Nilai
No Aspek kinerja Bobot (%) Nilai kinerja Nilai akhir
Maks
a b c d e f = (e/c)xd
1 Aspek operasional 19 42,22 15 33.33
2 Aspek administrasi 26 57.77 14 31.11
Jumlah akhir nilai 100 64,44
Sumber: Hasil Analisis, 2013

Penilaian kinerja pelayanan air bersih Program b. Kelemahan


PAMSIMAS Kabupaten Tegal berdasarkan
Kepmendagri No. 47 tahun 1999 - Kualitas disribusi air, mengabaikan kualitas air
bersih merupakan bagian dari faktor kelemahan
Terdapat tiga aspek penilaian kinerja yang internal Badan Pengelola. Urgensitas
menunjukkan hasil penilaian yang kurang baik, kelemahan ini mempunyai bobot faktor sebesar
satu aspek penilaian kinerja menunjukkan hasil 6.90%.
baik. Sedangkan hasil penilaian sangat baik
ditunjukkan satu aspek penilaian kinerja. Sehingga - Kontinuitas air, hasil analisa SWOT
dari seluruh hasil penilaian tersebut, dapat kontinuitas air merupakan faktor kelemahan
disimpulkan bahwa aspek operasional kinerja dengan bobot 6,90% apabila Badan Pengelola
badan pengelola Program PAMSIMAS dinilai dan masyarakat mengabaikan hal tersebut.
Baik, dengan nilai 15 dari nilai maksimum 19. Dan
dari aspek administrasi, Program PAMSIMAS di - Kemampuan penanganan pengaduan, hasil
Kabupaten Tegal dinilai cukup baik, dengan nilai analisa kondisi kemampuan penanganan
14 dari nilai maksimum 26. pengaduan merupakan bagian dari kelemahan
ini mempunyai bobot 3,45%.
Hasil penilaian akhir kinerja yang ditinjau dari
kedua aspek penilaian diperoleh nilai akhir sebesar - Tingkat kemudahan pelayanan yang rendah,
64,44. Dengan hasil penilaian tersebut maka hasil analisa kondisi tingkat kemudahan dalam
Program PAMSIMAS di Kabupaten Tegal berada pelayanan pengaduan bagian dari kelemahan
dalam kategori baik, yang artinya baik untuk internal yang dimiliki badan pengelola. Faktor
memenuhi pada kinerja pelayanan yang kelemahan ini memiliki bobot sebesar 3,45%.
diharapkan.
Analisis kondisi eksternal
Analisis kondisi internal
a. Peluang
a. Kekuatan
- Kegiatan pengelolaan air bersih pada saat
- Adanya struktur organisasi, hasil analisis Program PAMSIMAS ada menjadikan acuan
SWOT struktur organisasi sebagai kekuatan dalam melakukan pelayanan air bersih. Hasil
faktor internal memiliki bobot 24,14%. analisa SWOT adanya peraturan atau pedoman
pelaksanaan Program PAMSIMAS memiliki
- Adanya rencana jangka panjang, Kekutan ini bobot yaitu sebasar 15.38% sebagai peluang
memiliki bobot 24,14% dalam menentukan bagi BP dan LKM dalam pengelolaan air
keberhasilan Program PAMSIMAS. bersih.

- Rencana kerja, hasil analisis - Lembaga Keswadayaan Masyarakat dan Badan


terhadapkondisiinternal Badan Pengelola dan Pengelola. Hasil analisa swot adanya
LKM dalam merencanakan kegiatan dan koordinasi antar lembaga ini memiliki bobot
anggaran termasuk kekuatan yang memiliki 7.69% sebagai peluang dalam melayani
bobot 17,24%. kebutuhan air bersih masyarakat pada Program
PAMSIMAS.
- Tersedia prosedur operasi standar, hasil
analisis SWOT tersedianya Prosedur Operasi
Standar sebagai kekuatan faktor internal
memiliki bobot terendah yaitu 13,79%.

128
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL
Abdul Kholiq
Evaluasi Keberhasilan Program Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS) di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes

Tabel 3. Matrik urgensi kondisi faktor internal

Faktor yang lebih urgent Bobot


No Uraian indikator Total
1 2 3 4 5 6 7 8 faktor (%)
Kekuatan (strength)
1 Adanya struktur organisasi LKM 1 1 1 1 1 1 1 7 24.14%
sebagai badan pengelola
2 Ada rencana jangka panjang 1 2 2 2 2 2 2 7 24.14%
3 Rencana kerja 1 2 3 3 3 3 3 5 17.24%
4 Tersedia prosedur operasi standar 1 2 3 4 4 4 4 4 13.79%
Kelemahan (weaknesses)
5 Kualitas disribusi air 1 2 3 4 6 5 5 2 6.90%
6 Kontinuitas air belum 24 jam 1 2 3 7 8 6 6 2 6.90%
7 Kemampuan penanganan pengaduan 1 2 3 5 6 8 7 1 3.45%
8 Tingkat kemudahan pelayanan 1 2 3 5 6 7 8 1 3.45%
yang rendah
Jumlah 29 100.00%
Sumber: Hasil analisis, 2013

- Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masyarakat memiliki bobot 12,82% yang


terhadap air bersih, pemerintah daerah terus merupakan bentuk ancaman terhadap
berupaya menggalakkan sejumlah program keberlangsungan Program PAMSIMAS.
salah satunya adalah penyediaan air Minum
dan Sanitasi Berbasis lingkungan (Pamsimas). - Program PAMSIMAS merupakan kebijakan
Hasil analisa Swot menempatkan Pemerintah nasional dalam pembangunan air minum yang
Daerah dalam pengawasan program menggariskan bahwa tujuan pembangunan air
PAMSIMAS ini mempunyai bobot 5.13%. minum dan penyehatan lingkungan adalah
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui
- Operasional pengelolaan yang dilakukan oleh pengelolaan pelayanan air minum. Hasil
badan pengelola merupakan pengembangan analisa SWOT terhadap faktor eksternal
fungsi dari lembaga tersebut, masyarakat kurangnya dukungan pemda merupakan bentuk
sebagai konsumen berfungsi mengawasi ancaman terhadap Program PAMSIMAS
kegiatan operasional pengelolaan dan meiliki bobot 12.82%.
pelayanan air bersih Program PAMSIMAS.
Peran pengawasan oleh masyarakat dalam - Monitoring dan evaluasi terhadap kinerja
analisa SWOT ini memlilki bobot 5.13 %. badan pengelola dan Lembaga Keswadayaan
Masyarakat merupakan bagian tugas yang
b. Ancaman dilakukan untuk mencapai tujuan Program
PAMSIMAS. Hasil analisa SWOT terhadap
- Di Desa Jejeg Kabupaten Tegal belum rendahnya umpan balik dan tindak lanjut hasil
sepenuhnya melakukan penegakan hukum, temuan dilapangan melalui monitoring
bahkan tidak memberikan sanksi terdapat menjadikan ancaman bagi badan pengelolan
pelanggaran yang berat sekalipun. Dari hasil dalam Program PAMSIMAS yang memiliki
analisa SWOT terhadap Program PAMSIMAS bobot 17,95%.
kurangnya penguatan aspek penegakan hukum
memiliki potensi ancaman sebesar 5.13 % - Keikutsertaan masyarakat dalam pengelolaan
terhadap keberlanjutan Program PAMSIMAS. air bersih bersama sama dengan badan
pengelola di Desa Jejeg Kabupaten Tegal
- Kurang maksimalnya badan pengelola dalam masih sangat rendah. Kurangnya keikutsertaan
menangani segala bentuk pengaduan masyarakat dalam pengelolaan air bersih
masyarakat terhadap pelayanan air bersih yang menjadi ancaman bagi badan pengelola dalam
menunjukan kurang optimalnya tanggung mewujudkan tujuan Program PAMSIMAS.
jawab badan pengelola dalam melakukan Hasil analisa SWOT ancaman ini memiliki
fungsi pelayanan terhadap masyarakat. Hasil bobot 17.95%.
analisa SWOT yang dilakukan peneliti
terhadap kurangnya tanggung jawab badan
pengelola dalam pelayanan air bersih

129
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL
VOLUME 20, NO 2, DESEMBER 2014

Tabel 4. Matrik Urgensi Faktor Kondisi Eksternal


Faktor yang Lebih urgent Bobot
No Uraian indikator Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Faktor (%)
Peluang (opportunities)
1 Adanya peraturan pengelolaan 1 1 1 1 1 1 5 7 6 15.38%
Adanya koordinasi Pimpinan LKM,
2 1 2 2 2 5 7 8 9 3 7.69%
BP dengan Pemerintah Daerah
Adanya pengawasan oleh Pemda
3 Kabupaten terhadap Program 1 2 3 3 3 5 6 7 2 5.13%
PAMSIMAS
Adanya pengawasan oleh
4 masyarakat/Pelanggan, terhadap 1 2 3 4 4 5 6 9 2 5.13%
kinerja pelayanan BP
Ancaman (threats)
Kurangnya penguatan aspek
5 penegakan hukum dalam bentuk 1 2 3 4 5 5 6 7 2 5.13%
sanksi-sanksi.
Kurangnya tanggungjawab Badan
6 Pengelola terhadap pelayanan air 1 6 6 6 5 6 6 9 5 12.82%
bersih pada masyarakat
Kurangnya dukungan Pemda
7 terhadap Pengembangan Program 7 7 7 7 7 6 5 9 5 12.82%
PAMSIMAS
Rendahnya umpan balik dan tindak
8 lanjut terhadap hasil monitoring dan 8 8 8 8 8 8 8 9 7 17.95%
evaluasi kinerja
Rendahnya Peran serta masyarakat
9 dalam pengelolaan dan 9 9 9 9 9 9 9 8 7 17.95%
pengembangan
Jumlah 39 100.00%
Sumber: Hasil analisis, 2013

Kekuatan organisasi dan penyusunan strategi b. memanfaatkan kelebihan kapasitas produksi


badan pengelola Desa Jejeg. yang ada dengan cara mengoptimalkan
wilayah pelayanan yang belum terlayani
Berdasarkan posisi kuadran strategi
sambungan tetapi sudah tersedia jaringan
pengembangan kapasitas pelayanan air bersih dan
perpipaannya;
matrikulasi analisis SWOT, strategi agresif atau
c. mengembangkan cakupan pelayanan dengan
disebut juga strategi pengembangan
melihat dari kapasitas sumber a i r d a n
diimplementasikan guna mengembangkan
m a s i h m e n c u k u p i untuk memenuhi
kapasitas pelayanan air bersih Program
kebutuhan air bersih masyarakat di Desa
PAMSIMAS. Adapun rumusan strategi
Jejeg;
pengembangan kapasitas pelayanan air bersih di
d. melakukan peningkatan dan pemeliharaan
Desa Jejeg adalah sebagai berikut:
jaringan pipa. Agar tidak terjadinya
1. Memanfaatkan potensi sumber air baku yang kebocoran dalam pendistribusian air bersih,
ada yang secara kuantitas maupun kualitas hal ini menyebabkan terjadi permasalahan
baik untuk digunakan sebagai sumber air baku dalam penyediaan air bersih Program
bagi masyarakat Desa Jejeg. PAMSIMAS;
e. peningkatan sarana dan prasarana
2. Melakukan pengamanan dan penjagaan air
penunjang.
baku untuk menjaga kuantitas dan kualitasnya
karena Desa Jejeg pengambilan sumber air Dari hasil Evalusi Faktor Eksternal dan Internal
baku pada sumber mata air di kawasan lindung. dapat diketahui jumlah Total Nilai Bobot (TNB)
3. Menetapkan, menata dan menjaga suatu seluruh faktor, yaitu sebagai berikut: 1. Total nilai
lahan/kawasan sesuai dengan fungsinya. bobot terhadap strength TNB-S sebesar 5,85;
2. Total nilai bobot terhadap weaknesses TNB-S
4. Untuk LKM dan Badan Pengelola sebagai sebesar 1,33; 3. Total nilai bobot terhadap
berikut: opportunities TNB-O sebesar 2,36 dan 4. Total
nilai bobot terhadap threats TNB-Tsebesar 5,35.
a. melakukan peningkatan kualitas pelayanan;

130
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL
Abdul Kholiq
Evaluasi Keberhasilan Program Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS) di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes

pelayanan air bersih pada suatu wilayah maka


salah satu cara yang dapat dilakukan adalah
dengan metode Superimpose peta, adapun peta-
peta yang akan dipakai untuk mendapatkan
pengembangan potensial suatu wilayah yaitu: Peta
wilayah pelayanan air bersih Program
PAMSIMAS Desa Jejeg. Wilayah pelayanan air
bersih Program PAMSIMAS Desa Jejeg sampai
saat ini belum mencapai seluruh bagian Desa
Sumber: Analisis, 2013 Jejeg dan tekanan air yang diterima oleh
Gambar 1. Posisi kekuatan organisasi pelanggan pada lokasi-lokasi tertentu tekanannya
masih kecil, hal ini karena terbatasnya tekanan
Analisis pengembangan potensial pelayanan air yang ada untuk melayani daerah ujung-ujung pipa
bersih distribusi. Peta ini memberikan gambaran wilayah
yang terlayani oleh Program PAMSIMAS dan
Pengembangan potensial pada Program
akan digunakan sebagai pembanding utama dalam
PAMSIMAS Desa Jejeg dapat dilakukan dengan
pengembangan potensial pelayanan air bersih.
memperhatikan tujuan Program PAMASIMAS
secara keseluruhan dan membandingkannya Matriks SWOT dapat disusun suatu formulasi
dengan kondisi pelayanan saat ini ditambah strategi dengan mengintegrasikan faktor-faktor
dengan arahan pengembangan pelayanan dan internal dan eksternal berdasarkan faktor kunci
penyediaan air bersih Desa Jejeg. sukses, selanjutnya dimasukkan kedalam Tabel 5.
Untuk mengetahui pengembangan potensial

Tabel 5. Formulasi strategi SWOT

Kekuatan (strength) Kelemahan (weaknesses)


Faktor internal 1. Ada rencana jangka 1.Kurangnya tekanan aliran air.
panjang. 2.Kontinuitas air belum 24 jam.
2. Rencana kerja 3.Kemampuan penanganan
3. Tersedia prosedur operasi pengaduan.
standar. 4.Tingkat kemudahan pelayanan
Faktor eksternal 4. Tertib laporan internal yang rendah
Peluang (oppotunities) Strategi SO Strategi WO
1. Adanya peraturan pengelolaan. Tingkatkan kinerja Badan 1. Tingkatkan tekanan jaringan
2. Adanya koordinasi pimpinan lkm, bp Pengelola sesuai dengan distribusi untuk peningkatan
dengan pemerintah daerah. Rencana Jangka Panjang kinerja.
3. Adanya pengawasan oleh pemda dan Prosedur Operasi 2. Tingkatkan kinerja Badan
kabupaten terhadap Program Standar (SOP) yang Pengelola dalam
PAMSIMAS. mengacu pada Perda dengan memanfaatkan kapasitas
4. Adanya pengawasan oleh masyarakat mengoptimal- kan koordinasi debit yang masih ada untuk
(pelanggan), terhadap kinerja teknis dengan pemerintah peningkatan cakupan
pelayanan badan pengelola. setempat. pelayanan.
Ancaman (threats) Strategi ST Strategi WT
1. Kurangnya penguatan aspek 1. Tingkatkan kinerja dan rasa Sosialisasikan hasil
penegakan hukum dalam bentuk tanggungjawab badan monitoring dan evaluasi
sanksi-sanksi. pengelola untuk pengem- kinerja badan pengelola
2. Kurangnya optimalnya tanggungjawab bangan perusahaan sesuai untuk meningkatkan motivasi
badan pengelola terhadap pelayanan corporate plan, rencana dan kinerja dalam
air bersih pada masyarakat. kerja dan SOP. peningkatan pelayanan
3. Kurangnya dukungan Pemda terhadap Optimalkan koordinasi
2. kepada masyarakat/Program
pengembangan Program PAMSIMAS. teknis dengan Pemda untuk PAMSIMAS.
4. Rendahnya umpan balik dan tindak peningkatan dukungan
lanjut terhadap hasil monitoring dan terhadap pengembangan
evaluasi kinerja pengelolaan air bersih. Program PAMSIMAS.
5. Rendahnya peran serta masyarakat
dalam pengelolaan dan
pengembangan.
Sumber: Hasil analisis, 2013

131
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL
VOLUME 20, NO 2, DESEMBER 2014

Strategi peningkatan k apasitas pelayanan a ir aspek administrasi, diperoleh hasil akhir penilaian
bersih Desa Jejeg kinerja sebesar 64,43Sesuai pasal 3 Kepmendagri
No. 47 Tahun 1999 terhadap kategori kinerja dan
Berdasarkan strategi pengembangan kapasitas tingkat keberhasilan Pelayanan air bersih dengan
pelayanan air bersih dan pengembangan potensial, nilai skor > 45 – 60 maka Program PAMSIMAS di
maka strategi peningkatan kapasitas pelayanan air Kabupaten Brebes Kategori kinerja baik, artinya
bersih Program PAMSIMAS di Desa Jejeg mencapai kinerja pelayanan yang di harapkan.
adalah sebagai berikut: Dan untuk Kabupaten Tegal penilaian kinerja
sebesar 64,44 kategori baik dengan nilai skor >
a. Memanfaatkan sumber airbaku yang ada yang
60. Dari hasil analisis ini, Program PAMSIMAS di
berasal dari sumber mata air lainnya, yang
Kabupaten Tegal dan Brebes di indikasikan
secara kualitas maupun kuantitas tergolong
sebagai program penyediaan dan pengelolaan air
cukup baik untuk pemenuhan kebutuhan air
bersih yang cukup memenuhi pada tingkat kinerja
bersih Desa Jejeg dengan menggunakan system
pelayanan yang diharapkan.
distribusi air bersih yang dikelola oleh pihak
Kelompok Pengguna air.
Analisis SWOT
b. Melakukan pengamanan dan peningkatan
kualitas serta kuantitas sumber mata air yang Dalam upaya Badan Pengelola dan LKM
dijadikan sebagai sumber air baku. mengoptimalkan kinerja pelayanannya, maka
Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber air diperlukan adanya target-target serta strategi pada
baku dapat dilakukan dengan cara pelestarian aspek teknik operasional dan administrasi/
kawasan lindung secara terpadu guna menjaga manajemen sesuai dengan tujuan Program
siklus air. PAMSIMAS yang telah dicanangkan.
Melakukan peningkatan cakupan pelayanan air
Berdasarkan hasil analisis SWOT (Strength,
bersih Program PAMSIMAS di Desa Jejeg.
Weaknesses, Opportunities dan Threats), kekuatan
kinerja Badan Pengelola Kabupaten Tegal dan
Kesimpulan Brebes menunjukkan posisi pada Kuadran I yang
dipengaruhi oleh strength (kekuatan) dan threat
Hasil analisis tingkat kepuasan masyarakat (ancaman).

Dari hasil analisis berdasarkan skala likert, Saran


diperoleh tingkat kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan air bersih Program PAMSIMAS di Untuk meningkatkan tingkat kepuasan
Kabupaten Brebes sebesar 3,60 dan kepuasan
masyarakat, disarankan Badan Pengelola
masyarakat terhadap pelayanan air bersih di
Program PAMSIMAS di Kabupaten Tegal dan
Kabupaten Tegal sebesar 3,79 Nilai tingkat
Kabupaten Brebes untuk melakukan peningkatan
kepuasan pelanggan ini, termasuk kategori
kinerja pelayanannya, antara lain berupa:
kepuasan tinggi (3,00–4,00).
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
Walaupun hasil analisis tersebut memperlihatkan
dalam hubungannya dengan pelayanan akan
kategori tingkat kepuasan tinggi, namun dalam
pemenuhan kebutuhan air bersih melalui
mensikapi pelayanan dan penyediaan air bersih Program PAMSIMAS.
Program PAMSIMAS di kedua kabupaten tersebut
masyarakat dalam kondisi belum secara maksimal 2. Meningkatkan pengawasan secara berkala
terlayani, artinya perlu adanya peningkatan dalam menjaga dan meningkatkan kontinuitas
kualitas pelayanan dari beberapa aspek teknik air bersih dalam pemenuhan kebutuhan air
operasinal dan aspek administrasi/manajemen yang bersih bagi masyarakat yang akses air
masih menjadi kendala, terutama dari kontinuitas bersihnya rendah.
air bersih dan kondisi kemampuan penanganan
pengaduan oleh badan pengelola untuk desa yang 3. Peningkatkan kemudahan pelayanan kepada
ada di Kabupaten Tegal. masyarakat dapat diwujudkan dalam
peningkatan kapasitas badan pengelola dalam
Penilaian kinerja pelayanan air bersih Program menyediakan pelayanan pengaduan terhadap
PAMSIMAS di Kabupaten Tegal dan Brebes keluhan masyarakat dalam melayanai
kebutuhan air bersih.
Penilaian kinerja pelayanan air bersih ditinjau
berdasarkan acuan normatif, Kepmendagri No. 47
Tahun1999 yaitu dari aspek teknik operasional dan

132
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL
Abdul Kholiq
Evaluasi Keberhasilan Program Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS) di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes

Daftar Pustaka
Kodoatie, Robert J., 2003. Pengantar Manajemen
Alan Restu Jaya, Suharyanto, 2004. Analisis Infrastruktur, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Jaringan Air Bersih PDAM di Kampung Pesaten
Kelurahan Rejomulyo Semarang, Alumnus Lincoln, Yvonna S., dan Egon G., Guba, 1985.
Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro Naturalistic Inquiry, Sage Publication, Baverly
Semarang. Hills.

Arikunto, Suharsimi, 1997. Prosedur Penelitian, Nasution, S., 2000. Penelitian Ilmiah, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta. Bumi Aksara, Jakarta.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2007. Neuman, M., Lawrence, 2003. Social Research
Evaluasi Independen Program WSSLIC dan Methods (Qualitatif and Quantitative Aproaches)
Pamsimas. Fifth Edition, USA.

Chatib, Benny, 1996. Sistem Penyediaan Air Nurandani Hardyanti & Nurmeta Diana Fitri,
Bersih, Diklat Tenaga Teknik PAM., LPM-ITB, 2006. Studi Evaluasi Pengelolaan Air Bersih untuk
Bandung. Kebutuhan Domestik dan Non Domestik (Studi
Kasus Perusahaan Tekstil Bawen Kabupaten
Departemen Dalam Negeri RI, 1999. Keputusan Kabupaten Semarang, Faklutas Teknik,
Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 1999 tentang Universitas Diponegoro, Semarang.
Pedoman Penilaian Kinerja PDAM.
Patton, Michael Quinn, 2009. Metode Evaluasi
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002. Kualitatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Keputusan Menteri Kesehatan No.
907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat Syarat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16
dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum.
Gasperzs, V., 1995. Teknik Analisis dalam
Penelitian Percobaan, Jilid dua, Tarsito, Bandung. Rondinelli, Dennis A., 1990. Decentralizing Urban
Development Programme, USAID.
Grigg, Neil S., 1996. Water Resources
Management, Principles, Regulation, and Cases, Setiyo P., Sigit, Sistem Unbundling pada
Mc Graw Hill, New York. Pengelolaan Air Bersih di Tingkat Kota maupun
Kabupaten, Universitas Gunadarma, Depok.
Jayadinata, Johara T., 1999. Tata Guna Tanah
dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Silalahi, Ulber, 2009. Metode Penelitian Sosial,
Wilayah, ITB, Bandung. PT. Refika Aditama, Bandung.

Ketentuan Umum Permenkes No. Yin, R., 1996. Studi Kasus: Desain dan Metode,
416/Menkes/PER/IX/1990 tentang Persyaratan Air Radja Grafindo Persada, Jakarta.
Bersih.
Kodoatie, 2002. Pengelolaan Sumber Daya Air
dalam Era Otonomi Daerah, Pustaka Pelajar,
Jogyakarta.

133
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL

Anda mungkin juga menyukai