Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2088-9321

Universitas Syiah Kuala ISSN e-2502-5295


pp. 167 - 176

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)


UNTUK PRIORITAS PENANGANAN JALAN DI KABUPATEN
ACEH BESAR

Mirza Sofyan1, M. Isya2, Renni Anggraini 3


1)
Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
email: mirza.304030@gmail.com
2,3)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111,
email: m_isya@unsyiah.ac.id2, renni.anggraini@unsyiah.ac,id3

Abstract: Economic growth in an area determined by transport infrastructure. Yet economic


growth rate in Aceh Besar has not reached the optimal point for its poor road maintenance in
certain areas. The obstacle is no proper method to determine prioritized proposal for road
maintenance. The aim of this research is to determine the order of prioritized roads in Aceh
Besar. The determination of priority is using method from Directorate General of Highways
No. 77/1990. The order of most prioritized road determined by highest LHR and NPV, and
road with lowest LHR and NPV value will be least prioritized. The highest NPV/km from
calculation is on Peukan Ateuk – Montasik – Indrapuri – Lampakuk roads with NPV/km value
Rp. 534.710.000,00, while the least is on Lampakuk – Siron Blang roads with NPV/km Rp. (-
1.948.000.000,00). The result of this research will produce database for Geographic
Information System (GIS) which consist of roads network inventory. Data analysis using GIS
to determine the priority of road maintenance has been merged and contained the information
of highest and least priority.
Keywords : regency roads, maintenance priority, geographic information system

Abstrak: Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan dengan infrastruktur transportasi.


Laju pertumbuhan ekonomi dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar masih belum optimal salah
satunya disebabkan oleh masih banyaknya daerah yang tidak mendapatkan penanganan jalan.
Permasalahan yang dihadapi adalah belum adanya metode untuk menentukan prioritas usulan
kegiatan penanganan jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah penentuan urutan prioritas jalan
di Kabupaten Aceh Besar. Pada penentuan prioritas menggunakan metode SK No. 77 Dirjen
Bina Marga, Tahun 1990. Hasil penentuan urutan prioritas tertinggi adalah jalan dengan nilai
LHR dan NPV tertinggi demikian sebaliknya nilai LHR rendah dengan NPV yang rendah akan
memperoleh hasil perhitungan skala prioritas dengan urutan rendah. Dari hasil perhitungan
diperoleh bahwa NPV/km terbesar didapat pada ruas jalan Peukan Ateuk - Montasik -
Indrapuri – Lampakuk dengan nilai NPV/km sebesar Rp. 534.710.000,00. Sementara itu
NPV/km terkecil didapat pada ruas jalan Lampakuk - Siron Blang dengan NPV/km sebesar Rp.
-1.948.000.000,00. Hasil penelitian ini telah menghasilkan basis data Sistem Informasi
Geografis (SIG) yang berisikan inventarisasi jaringan jalan kabupaten. Analisis data dengan
Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan prioritas penanganan jalan kabupaten
telah tersusun dan berisikan informasi prioritas tertinggi dan terendah.

Kata kunci : Jalan Kabupaten, Prioritas Penanganan, Sistem Informasi Geografis

Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi penyelanggaraan jalan wajib dilaksanakan dengan
yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mengutamakan sebesar-besar kepentingan umum.
mempunyai fungsi sosial yang sangat penting. Pertumbuhan ekonomi Aceh Besar pada
Dengan pengertian tersebut wewenang Tahun 2009 merupakan laju pertumbuhan tertinggi

Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017


- 167
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

pada periode 2009-2012. Berdasarkan Keputusan ruas jalan yang menjadi objek penelitian
Bupati Aceh Besar Nomor: 348 Tahun 2009 merupakan jalan kolektor primer K4 di bawah
tentang Penetapan Status Ruas-ruas Jalan Sebagai pengawasan kabupaten Aceh Besar.
Jalan Kabupaten, panjang ruas jalan kabupaten di Hasil penelitian terdahulu yang membahas
Kabupaten Aceh Besar menjadi 1.225,70 Km yang tentang prioritas penanganan pemeliharaan jalan
dirinci ke dalam 605 ruas yang tersebar di 23 dengan menggunakan metode Sistem Informasi
Kecamatan. Mengingat banyaknya ruas jalan yang Geografis (SIG) dan Bina Marga, diantaranya
harus ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Aceh penelitian dari Jamalurrusid (2009) dalam Sistem
Besar sedangkan dana yang tersedia untuk Manajemen Pemeliharaan Jalan Lingkungan di
penanganan jalan sangat terbatas, maka diperlukan Kota Probolinggo dengan Sistem Informasi
prioritas penanganan ruas jalan kabupaten agar Geografis (SIG). Hasil penelitian ini menunjukkan
alokasi anggaran menjadi efektif bagi bahwa dengan SIG telah dapat disusun data base
pembangunan dan pengembangan Kabupaten Aceh digital berupa peta dan atribut tabelnya berisi
Besar. inventarisasi data teknis jalan lingkungan yang
Permasalahan pelaksanaan penanganan jalan selesai terbangun tahun 2005-2008, di mana dapat
kabupaten di Kabupaten Aceh Besar, banyak terjadi diketahui prioritas pemeliharaan jalan (mendesak,
ketimpangan-ketimpangan, seperti banyaknya jalan segera, ataupun ditunda). Berikutnya Penelitian dari
yang belum mendapat penanganan baik Syawal (2013) dalam Perbandingan Skala Prioritas
pemeliharaan maupun peningkatan. Penanganan Jalan di Kabupaten Bengkayang antara
Perencanaan pembangunan daerah khususnya Metode AHP dengan Metode Bina Marga. Hasil
di bidang infrastruktur transportasi juga belum penelitiannya menunjukkan bahwa metode Bina
optimal. Aspirasi masyarakat melalui Musyawarah Marga cukup praktis dan efisien, berdasarkan data
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ditingkat Lalu Lintas Harian Rata (LHR) dan Nilai Net
desa dan kecamatan hanya sebagian kecil yang Present Value (NPV).
direalisasikan dalam APBK. Belum adanya Keterbatasan data dan informasi terutama
penentuan skala prioritas sehingga masih yang berbasis geografi/spasial yang akurat
didominasi kebijaksanaan pengambil keputusan merupakan salah satu kendala yang dihadapi. Oleh
untuk kepentingan pihak-pihak tertentu dalam karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang
menetapkan kebijakan, yaitu masih dapat membantu dalam memperoleh informasi dan
memprioritaskan penanganan proyek jalan dengan melakukan analisis terhadap penanganan prasarana
mengesampingkan kriteria teknis, manfaat dan jalan. Adapun metode yang digunakan untuk
biaya yang mengakibatkan kesulitan dalam penentuan prioritas penanganan jalan dalam
menyusun daftar penanganan ruas jalan. penelitian ini adalah berdasarkan SK No.
Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Besar 77/KPTS/Db/1990 Dirjen Bina Marga. Sedangkan
Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang metode yang digunakan untuk menganalisis dan
Wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012-2032, pengambilan keputusan menggunakan Sistem

Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017


168 -
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Informasi Gegrafis (SIG).


Hasil penelitian ini memberikan informasi
bahwa urutan prioritas atau perangkingan diurutkan
berdasarkan nilai NPV/km terbesar hingga terkecil.
Hasil perhitungan dengan NPV/km terbesar
terdapat pada ruas jalan Peukan Ateuk - Montasik -
Indrapuri – Lampakuk dengan nilai NPV/km
sebesar Rp. 534.710.000,00. Sistem Informasi
Geografis (SIG) mempermudah dan mempercepat
dalam memberikan informasi secara cepat, tepat,
Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Besar
akurat dan mempermudah tersusunnya basis data
Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
jalan kabupaten status jalan kolektor primer (K4).
Wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012-2032,

KAJIAN PUSTAKA klasifikasi jalan di Kabupaten Aceh Besar meliputi:

Sistem jaringan jalan adalah merupakan satu 1. Ruas jalan arteri primer dengan status jalan

kesatuan jaringan jalan yang saling nasional.

menghubungakan dan mengikat pusat-pusat 2. Ruas jalan kolektor primer 1 (K1) dengan status

pertumbuhan dengan wilayah tang berada dalam jalan Strategis Nasional.

pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan 3. Ruas jalan kolektor primer (K2) dengan status

hirarkis. jalan Provinsi/Strategis Provinsi.

Menurut PP No.26 tahun 1985 tentang jalan, 4. Ruas jalan kolektor primer (K4) dengan status

pengelompokan berdasarkan wewenang jalan kabupaten dalam wilayah Kabupaten Aceh

(administrasi pemerintahan) tersebut adalah sebagai Besar.

berikut : 5. Ruas Jalan lokal dengan status jalan kabupaten

1. Jalan Nasional dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar.

2. Jalan Provinsi 6. Ruas jalan lingkungan dengan status jalan desa

3. Jalan Kabupaten/Kota dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar.

4. Jalan Kotamadya Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Aceh

5. Jalan Desa Besar Nomor: 348 Tahun 2009 tentang Penetapan

6. Jalan Khusus Status Ruas-Ruas Jalan sebagai jalan kabupaten,


telah dilakukan perubahan dan peningkatan status

Pengelompokan jalan berdasarkan beberapa ruas jalan sehingga panjang ruas jalan

kewenangan (administrasi pemerintahan) akan kabupaten Aceh Besar menjadi 1.255,70 Km yang

ditampilkan pada Gambar 1 berikut ini : dirinci kedalam 605 ruas.


Kondisi eksisting ruas jalan dinilai secara
visual berdasarkan hasil survey Dinas Bina Marga
Kabupaten Aceh Besar. Kondisi eksisting terdapat
Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
- 169
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

jalan dengan permukaan aspal dan tanah dengan volume lalu lintas yang dua arah yang melalui suatu
kondisi baik, sedang, dan rusak. Kondisi eksisting titik rata-rata dalam satu hari, biasanya dihitung
jalan kolektor primer (K4) merupakan hasil sepanjang tahun. LHR adalah istilah yang baku
inventarisasi kondisi jalan kabupaten. Kondisi digunakan dalam menghitung beban lalu lintas
eksisting jalan dengan status jalan kolektor primer pada suatu ruas jalan dan merupakan dasar dalam
K4 dapat dilihat pada Tabel 1. proses perencanaan transportasi
Lalu lintas harian rata-rata (LHR) adalah

Tabel 1. Kondisi Eksisting Ruas Jalan


TYPE PANJANG LEBAR KONDISI JALAN
PERKERASA BAIK SEDANG RUSAK
NAMA RUAS N (M) (M)
(M) (M) (M)
MATA IE – ASPAL/
9,176 3.5 7,383 1,793 -
LHOKNGA TANAH
LAMPAKUK - SIRON
TANAH 550 3.5 - 550 -
BLANG
KOTA JANTHO – ASPAL/
8,161 3.5 3,145 5,016 -
INDRAPURI TANAH
PEUKAN ATEUK –
MONTASIK –
ASPAL 26,910 4.5 18,358 3,825 4,727
INDRAPURI –
LAMPAKUK
SEULIMEUM -
ASPAL 33,567 4.5 20,178 3,249 10,140
MESJID RAYA
SIBREH - PEUKAN
ASPAL 11,169 4.5 8,811 983 1,375
BILUY - MATA IE
Sumber: Bina Marga Aceh Besar, 2015

Tabel 2. Perhitungan LHR ruas jala


LHR LHR ekivalen
NAMA RUAS MC LV HV UM SMP
Kend/jam Kend/jam
MATA IE – LHOKNGA 43 9 4 10 30
LAMPAKUK - SIRON
25 4 2 18 17
BLANG
KOTA JANTHO –
46 4 6 17 29
INDRAPURI
PEUKAN ATEUK –
MONTASIK –
1,642 138 9 56 540
INDRAPURI –
LAMPAKUK
SEULIMEUM - MESJID
125 187 53 199 57
RAYA
SIBREH - PEUKAN
1,709 70 11 56 467
BILUY - MATA IE
Total 3,590 412 85 357 1,497
Sumber: Bina Marga Aceh Besar, 2015
Pengategorian jenis pekerjaan berdasarkan 1990 Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen
petunjuk teknis Perencanaan dan Penyusunan Pekerjaan Umum sebagai berikut :
Program Jalan Kabupaten SK No. 77 / KPTS / Db / a. Pekerjaan Pemeliharaan (M)
Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
170 -
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

b. Pekerjaan Berat (PK) 3. Analisi Data


c. Pembangunan Baru (PB) Subsistem ini menentukan informasi-
d. Pekerjaan Peningkatan (PK) informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG.
e. Pekerjaan Rehabilitasi (RE) Selain itu sub-sistem ini juga melakukan
f. Pekerjaan Penyangga (H) manipulasi (evaluasi dan penggunaan fungsi-
g. Pekerjaan Darurat fungsi dan operator matematis dan logika) dan
h. Pekerjaan Jembatan pemodelan data untuk menghasilkan
Petunjuk teknis Perencanaan dan Penyusunan informasi yang diharapkan.
Program Jalan Kabupaten SK No. 77 / KPTS / Db / 4. Data Output
1990 Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Subsistem ini bertugas untuk menampilkan
Pekerjaan Umum halaman I-11, prosedur atau menghasilkan keluaran (termasuk
perencanaan jalan kabupaten dibagi menjadi 5 mengekspornya ke format yang dikehendaki)
tahap yaitu: seluruh atau sebagian basis data spasial baik
1. Kaji Ulang dan Pemutakhiran Data Base dalam bentuk softcopy maupun hardcopy
2. Survai seperti halnya tabel, grafik, report, peta, dan
3. Analisa lain sebagainya.
4. Penaksiran Biaya Di bawah ini akan ditampilkan Gambar 2.
5. Evaluasi dan Penyaringan Proyek Ilustrasi Uraian Subsistem SIG :
Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat
diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai
berikut:
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan,
mempersiapkan, dan menyimpan data spasial
dan atributnya dari berbagai sumber.
Gambar 1. Ilustrasi Uraian SubSistem SIG
Subsistem ini bertanggung jawab dalam
Sumber : Prahasta (2009)
mengonversikan atau mentransformasikan
format-format data aslinya ke dalam format Aplikasi SIG pada bidang transportasi antara

yang dapat digunakan oleh perangkat SIG lain:

yang bersangkutan. 1. Inventarisasi jaringan jalan;

2. Data Manajemen 2. Analisis kesesuaian/studi kelayakan;

Subsistem ini mengorganisasikan baik data 3. Penentuan rute-rute alternatif;

spasial maupun tabel-tabel atribut terkait ke 4. Analisis jalan rawan kecelakaan;

dalam sebuah sistem basis data sedemikian 5. Alternatif rute tersingkat;

rupa hingga mudah dipanggil kembali atau 6. Manajemen pemeliharaan;

diperbaharui dan diedit. Ada beberapa keuntungan yang dapat

Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017


- 171
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

diperoleh, yaitu antara lain: kelompok fungsinya. Dalam penelitian ini analisis
1. Meningkatkan kinerja pengelolaan yang dilakukan antara lain:
pemeliharaan jalan; 1. Proses Dissolve
2. Memperkuat pengendalian biaya dan kontrak; Proses ini adalah untuk menghilangkan atau
3. Mempermudah pengelolaan informasi; menyatukan garis garis pada layer atau tema
Data Spasial adalah suatu data yang mengacu peta dengan label yang sama.
pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya 2. Merge (Proses penggabungan antar poligon)
dalam ruang bumi. Data spasial terdiri dari: Proses ini digunakan untuk menggabungkan
1. Data Vektor. dua atau lebih areal atau kawasan.
Informasi posisi point, garis dan poligon 3. Clip (Pemotongan)
disimpan dalam bentuk x,y koordinat. Suatu Proses ini digunakan untuk memotong suatu
lokasi point dideskripsikan melalui sepasang kawasan atau garis menjadi dua atribut data
koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan dan yang sama.
sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari 4. Memotong garis berdasarkan jarak (Split)
koordinat-koordinat point. Bentuk poligon, ArcGIS juga mampu membagi sebuah ruas
seperti zona project disimpan sebagai garis berdasarkan interval jarak tertentu tanpa
pengulangan koordinat yang tertutup. membuat ruas garis baru.
2. Data Raster. 5. Penggabungan (Merge)
Model data ini terdiri dari sekumpulan grid/sel Sebaliknya, ArcGIS juga mampu
seperti peta hasil scanning maupun gambar. menggabungkan ruas-ruas garis menjadi sebuah
Masing-masing grid/sel atau pixel memiliki ruas garis baru.
nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana 6. Editing Data
image tersebut digambarkan. Sebagai contoh, Kesalahan yang paling sering terjadi pada
pada sebuah image hasil penginderaan jarak digitasi garis adalah Over Shoot dan Under
jauh dari sebuah satelit, masing-masing pixel shoot.
direpresentasikan sebagai panjang gelombang
METODE PENELITIAN
cahaya yang dipantulkan dari posisi
Lokasi Penelitian
permukaan bumi dan diterima oleh satellit
Lokasi penelitian dilakukan pada 6 ruas jalan
dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel.
kolektor primer (K4) dengan status jalan Kabupaten
Pada ArcGis subsistem untuk menjalankan
dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar.
manipulasi dan analisa dijalankan dalam
1. Ruas 1 (Mata Ie-Lhoknga)
ArcToolBox dalam ArcMap. ArcToolbox Sebagai
2. Ruas 2 (Lampakuk-Siron Blang)
inti dari semua proses analisis data dalam ArcGIS,
3. Ruas 3 (Kota Jantho-Indrapuri)
ArcToolbox memegang peranan penting. Dalam
4. Ruas 4 (Peukan Ateuk – Montasik –
ArcToolbox,tools atau perintah-perintah untuk
Indrapuri - Lampakuk)
melakukan analisis dikelompokkan sesuai dengan
5. Ruas 5 (Seulimum-Mesjid Raya)
Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
172 -
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

6. Ruas 6 (Sibreh-Peukan Biluy-Mata Ie) 7/KPTS/Db/1990 tentang Petunjuk Teknis


Perencanaan dan Penyusunan Program Jalan
Metode analisis untuk penentuan prioritas
Kabupaten.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
4. Menaksir manfaat lalu-lintas berdasarkan
Pekerjaan Umum Nomor 7/KPTS/Db/1990 tentang
kondisi jenis permukaan eksisting, volume
Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penyusunan
lalu-lintas harian (LHR) ekivalen kendaraan
Program Jalan Kabupaten, penentuan usulan
roda-4, tipe usulan permukaan, dan skor
proyek jalan mempertimbangkan lalu lintas harian
S1/MS2. Penaksiran merujuk pada tabel
rata-rata (LHR) dalam satuan ekivalen kendaraan
Manfaat lalu-lintas rendah dan tabel Manfaat
roda-4, kondisi eksisting perkerasan ruas jalan,
lalu-lintas tinggi petunjuk teknis Perencanaan
usulan perkerasan ruas jalan, dan biaya penanganan
dan Penyusunan Program Jalan Kabupaten
jalan perkm (Rp/km). Untuk menentukan skala
SK No. 77 / KPTS / Db / 1990 Direktorat
prioritas penanganan keenam ruas jalan ini, perlu
Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan
diketahui terlebih dahulu nilai NPV/km
Umum halaman 3D-3 -3D-4.
(Rp.juta/km). Nilai NPV/km (Rp.Juta/km) adalah
5. Penaksiran dan penentuan biaya dari Bina
selisih manfaat lalu-lintas (Rp. juta/km) dan biaya
Marga Aceh Besar tahun 2015.
penanganannya (Rp.juta/km). Proyek dikatakan
6. Menghitung NPV/km (Rp.Juta/km) yang
layak untuk dikerjakan apabila selisihnya adalah
merupakan selisih dari manfaat lalu-lintas
positif, sedangkan yang bernilai negatif berarti tidak
(Rp.Juta/km) dengan biaya penanganan ruas
layak dikerjakan. Adapun tahapan penentuan
jalan (Rp.juta/km)
prioritas:
7. Penentuan prioritas dipilih berdasarkan
1. Input dan analisa data sekunder berupa jumlah
peringkatnya dan proyek yang NPV/km
lalu-lintas harian ekivalen kendaraan roda-4,
(Rp.juta/km)-nya tertinggi.
kondisi eksisting ruas jalan, biaya penanganan
ruas jalan permeter, peta jaringan jalan Metode Analisis Sistem Informasi Geografis
kolektor primer (K4) di Aceh Besar dan peta (SIG)
citra satelit Kabupaten Aceh Besar 2015 Data yang digunakan dalam Sistem Informasi
2. Klasifikasi jalan menurut Rencana Tata Ruang Geografis (SIG) adalah data spasial yang
Wilayah Kabupaten Aceh Besar. Menurut berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat
Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 4 tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai
Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang dua bagian penting yaitu informasi lokasi (spasial)
Wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012- dan informasi deskriptif (atribut). Sistem Informasi
2032, keenam ruas jalan (K4) yang ditinjau Geografis (SIG) merupakan alat yang digunakan
dengan panjang total 81,54 km ini tergolong untuk mengidentifikasi wilayah yang memiliki
jalan kabupaten kolektor primer (K4). pertumbuhan cepat maupun lambat, dengan
3. Analisa data berdasarkan Surat Keputusan memasukkan data-data yang telah didapatkan pada
Menteri Pekerjaan Umum Nomor analisis sebelumnya. Sistem Informasi Geografis
Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
- 173
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

(SIG) pada dasarnya adalah jenis khusus sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

informasi, yang memperhatikan representasi dan Penyusunan dan Penentuan Prioritas


manipulasi realita geografi. Sistem Informasi Penanganan Jalan
Geografis (SIG) mentransformasikan data menjadi Untuk menentukan skala prioritas penanganan
informasi dengan mengintegrasikan sejumlah data keenam ruas jalan, perlu diketahui terlebih dahulu
yang berbeda, menerapkan analisis fokus, dan nilai NPV/km (Rp.juta/km). Nilai NPV/km (Rp.
menyajikan output dalam rangka mendukung Juta/km) adalah selisih manfaat lalu-lintas (Rp.
pengambilan keputusan. juta/km) dan biaya penanganannya (Rp.juta/km).
Dalam proses pembuatan peta dan basis data Proyek dikatakan layak untuk dikerjakan apabila
prioritas penanganan jalan kabupaten menggunakan selisihnya adalah positif, sedangkan yang bernilai
tools yang terdapat pada Arcgis dan hasil akhir negatif berarti tidak layak dikerjakan. Penentuan
didapatkan prioritas penanganan pemeliharaan jalan skala prioritas atau perangkingan penanganan jalan
kabupaten di kabupaten aceh besar berbasis Sistem didasarkan pada nilai NPV/km positif dari yang
Informasi Geografis (SIG) berupa format digital terbesar hingga yang terkecil. Perhitungan NPV/km
softcopy dan hardcopy peta dan data atribut. untuk keenam ruas jalan dapat dilihat pada Tabel 3.
di bawah ini.
Tabel 3. Skala Prioritas Penanganan Jalan
Npv Perkm Evaluasi Rangking
Rata-Rata Proyek Prioritas
Ruas Jalan
(Rp.Juta/K Pe-
NPV=0
m) nanganan
Tidak
Mata Ie - Lhoknga -1.233 3
Layak
Lampakuk - Siron Tidak
-1.948 6
Blang Layak
Kota Jantho - In- Tidak
-1.925 5
drapuri Layak

Peukn Ateuk -
Montasik - Indrapu- 534.71 Layak 1
ri- Lampakuk

Seulimum - Mesjid Tidak


-1400.04 4
Raya Layak

Sibreh - Peukan
142.78 Layak 2
Biluy - Mata Ie

Sumber : Hasil diolah, 2015

Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa


NPV/km terbesar didapat pada ruas jalan Peukan
Ateuk-Montasik-Indrapuri–Lampakuk dengan nilai
NPV/km sebesar Rp. 534.710.000,00. Sementara
itu NPV/km terkecil didapat pada ruas jalan
Gambar 3. Bagan Alir
Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
174 -
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

Lampakuk- Siron Blang dengan NPV/km sebesar


Rp. - 1.948.000.000,000. Hasil evaluasi pekerjaan
untuk semua ruas jalan menunjukkan ada 2 ruas
jalan yang layak secara ekonomi untuk
dilaksanakan karena NPV/km bernilai positif, yaitu
ruas jalan Peukan Ateuk - Montasik - Indrapuri–
Lampakuk dan Sibreh-Peukan Biluy-Mata Ie. Skala
prioritas atau perangkingan diurutkan berdasarkan
nilai NPV/km terbesar hingga terkecil sehingga
urutan penanganan jalan untuk keenam ruas ini
menjadi:
1. Peukan Ateuk - Montasik - Indrapuri –
Lampakuk
Gambar 4. Peta Prioritas penganan Jalan Kabupaten
2. Sibreh - Peukan Biluy - Mata Ie
KESIMPULAN DAN SARAN
3. Mata Ie – Lhoknga
Kesimpulan
4. Seulimum - Mesjid Raya
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis
5. Kota Jantho – Indrapuri
data yang telah dilakukan maka dapat diambil
6. Lampakuk-Siron Blang
beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
Peta Prioritas Jalan Penanganan Jalan 1. Hasil evaluasi pekerjaan untuk semua ruas
Kabupaten jalan menunjukkan ada 2 ruas jalan yang
Penentuan prioritas penanganan jalan layak secara ekonomi untuk dilaksanakan
kabupaten adalah Nilai NPV/km (Rp.Juta/km) karena NPV/km bernilai positif, yaitu ruas
adalah selisih manfaat lalu-lintas (Rp. juta/km) dan jalan Peukan Ateuk - Montasik - Indrapuri
biaya penanganannya (Rp.juta/km). Analisis – Lampakuk dan Sibreh - Peukan Biluy -
penentuan prioritas disajikan dalam Peta Prioritas Mata Ie.
Penanganan Jalan Kabupaten hasil kompilasi dari 2. Telah disusunnya inventarisasi data jalan
seluruh data pendukung. Sehingga pemanfaatan kabupaten status jalan kolektor primer
Sistem Informasi Geografis memudahkan (K4) berbasis Sistem Informasi Geografis
pengambilan keputusan dan sebagai bahan (SIG). Sistim ini mempermudah dan
pertimbangan dalam melaksanakan penanganan mempercepat dalam dalam memberikan
ruas jalan Kolektor Primer K4. Peta Prioritas informasi secara cepat, tepat, akurat dan
Penanganan Jalan Kabupaten dapat dilihat pada memudahkan pemantauan, monitoring dan
Gambar 4. evaluasi kegiatan.
3. Sistem Informasi Geografis (SIG) mem-
iliki keunggulan dalam pembaharuan data
dengan mudah dan up to date, sehingga
Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
- 175
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala

data jalan kabupaten dapat dengan mudah Probolinggo dengan Sistem Informasi
meng-update dan dapat dicetak kedalam Geografis (SIG), Tesis, Program Studi
bentuk peta. Teknik Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Bangunan Sipil Universitas Sebelas
Saran
Maret Surakarta.
1. Pada penelitian berikutnya dapat mengam-
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, 2013,
bil seluruh ruas jalan kabupaten untuk
Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 4
menjadi objek penelitian.
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
2. Pada penelitian berikutnya dapat
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012-2032,
menggunakan metode Analisis Multi
Aceh Besar
Kriteria (AMK), Proses Hirarki Analisis
Prahasta, E. 2009. Sistem Informasi Geografis :
(AHP) atau metode lainnya karena mem-
Konsep-konsep Dasar (Perspektif
iliki fleksibilitas terhadap rencana
Geodesi & Geomatika). Penerbit
pengembangan wilayah.
Informatika, Bandung
3. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi
masukan dalam pembuatan sisitim jarin-
gan jalan kabupaten berbasis Sistem In-
formasi Geografis (SIG) sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dalam
perencanaan, meningkatkan efektifitas da-
lam pengambilan keputusan. dan tidak ter-
jadi tumpang tinding dalam pelaksanaan
kegiatan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anonim, 1985, Peraturan Pemerintah No. 26
Tentang Jalan, Lembaga Negara
Republik Indonesia Tahun , Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Teknik
Pengelolaan Jalan, Panduan
Pemeliharaan Jalan Kabupaten.
Dirjen Bina Marga, 1990, Petunjuk Teknis
Perencanaan dan Penyusunan Program
Jalan Kabupaten. Surat Keputusan
No.77/KPTS/Db/1990, Jakarta.
Jamalurrusid, A 2009, Sistem Manajemen
Pemeliharaan Jalan Lingkungan di Kota

Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017


176 -
Transportasi dan Pemodelan

Anda mungkin juga menyukai