Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi penyelanggaraan jalan wajib dilaksanakan dengan
yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mengutamakan sebesar-besar kepentingan umum.
mempunyai fungsi sosial yang sangat penting. Pertumbuhan ekonomi Aceh Besar pada
Dengan pengertian tersebut wewenang Tahun 2009 merupakan laju pertumbuhan tertinggi
pada periode 2009-2012. Berdasarkan Keputusan ruas jalan yang menjadi objek penelitian
Bupati Aceh Besar Nomor: 348 Tahun 2009 merupakan jalan kolektor primer K4 di bawah
tentang Penetapan Status Ruas-ruas Jalan Sebagai pengawasan kabupaten Aceh Besar.
Jalan Kabupaten, panjang ruas jalan kabupaten di Hasil penelitian terdahulu yang membahas
Kabupaten Aceh Besar menjadi 1.225,70 Km yang tentang prioritas penanganan pemeliharaan jalan
dirinci ke dalam 605 ruas yang tersebar di 23 dengan menggunakan metode Sistem Informasi
Kecamatan. Mengingat banyaknya ruas jalan yang Geografis (SIG) dan Bina Marga, diantaranya
harus ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Aceh penelitian dari Jamalurrusid (2009) dalam Sistem
Besar sedangkan dana yang tersedia untuk Manajemen Pemeliharaan Jalan Lingkungan di
penanganan jalan sangat terbatas, maka diperlukan Kota Probolinggo dengan Sistem Informasi
prioritas penanganan ruas jalan kabupaten agar Geografis (SIG). Hasil penelitian ini menunjukkan
alokasi anggaran menjadi efektif bagi bahwa dengan SIG telah dapat disusun data base
pembangunan dan pengembangan Kabupaten Aceh digital berupa peta dan atribut tabelnya berisi
Besar. inventarisasi data teknis jalan lingkungan yang
Permasalahan pelaksanaan penanganan jalan selesai terbangun tahun 2005-2008, di mana dapat
kabupaten di Kabupaten Aceh Besar, banyak terjadi diketahui prioritas pemeliharaan jalan (mendesak,
ketimpangan-ketimpangan, seperti banyaknya jalan segera, ataupun ditunda). Berikutnya Penelitian dari
yang belum mendapat penanganan baik Syawal (2013) dalam Perbandingan Skala Prioritas
pemeliharaan maupun peningkatan. Penanganan Jalan di Kabupaten Bengkayang antara
Perencanaan pembangunan daerah khususnya Metode AHP dengan Metode Bina Marga. Hasil
di bidang infrastruktur transportasi juga belum penelitiannya menunjukkan bahwa metode Bina
optimal. Aspirasi masyarakat melalui Musyawarah Marga cukup praktis dan efisien, berdasarkan data
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ditingkat Lalu Lintas Harian Rata (LHR) dan Nilai Net
desa dan kecamatan hanya sebagian kecil yang Present Value (NPV).
direalisasikan dalam APBK. Belum adanya Keterbatasan data dan informasi terutama
penentuan skala prioritas sehingga masih yang berbasis geografi/spasial yang akurat
didominasi kebijaksanaan pengambil keputusan merupakan salah satu kendala yang dihadapi. Oleh
untuk kepentingan pihak-pihak tertentu dalam karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang
menetapkan kebijakan, yaitu masih dapat membantu dalam memperoleh informasi dan
memprioritaskan penanganan proyek jalan dengan melakukan analisis terhadap penanganan prasarana
mengesampingkan kriteria teknis, manfaat dan jalan. Adapun metode yang digunakan untuk
biaya yang mengakibatkan kesulitan dalam penentuan prioritas penanganan jalan dalam
menyusun daftar penanganan ruas jalan. penelitian ini adalah berdasarkan SK No.
Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Besar 77/KPTS/Db/1990 Dirjen Bina Marga. Sedangkan
Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang metode yang digunakan untuk menganalisis dan
Wilayah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012-2032, pengambilan keputusan menggunakan Sistem
Sistem jaringan jalan adalah merupakan satu 1. Ruas jalan arteri primer dengan status jalan
menghubungakan dan mengikat pusat-pusat 2. Ruas jalan kolektor primer 1 (K1) dengan status
pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan 3. Ruas jalan kolektor primer (K2) dengan status
Menurut PP No.26 tahun 1985 tentang jalan, 4. Ruas jalan kolektor primer (K4) dengan status
Pengelompokan jalan berdasarkan beberapa ruas jalan sehingga panjang ruas jalan
kewenangan (administrasi pemerintahan) akan kabupaten Aceh Besar menjadi 1.255,70 Km yang
jalan dengan permukaan aspal dan tanah dengan volume lalu lintas yang dua arah yang melalui suatu
kondisi baik, sedang, dan rusak. Kondisi eksisting titik rata-rata dalam satu hari, biasanya dihitung
jalan kolektor primer (K4) merupakan hasil sepanjang tahun. LHR adalah istilah yang baku
inventarisasi kondisi jalan kabupaten. Kondisi digunakan dalam menghitung beban lalu lintas
eksisting jalan dengan status jalan kolektor primer pada suatu ruas jalan dan merupakan dasar dalam
K4 dapat dilihat pada Tabel 1. proses perencanaan transportasi
Lalu lintas harian rata-rata (LHR) adalah
diperoleh, yaitu antara lain: kelompok fungsinya. Dalam penelitian ini analisis
1. Meningkatkan kinerja pengelolaan yang dilakukan antara lain:
pemeliharaan jalan; 1. Proses Dissolve
2. Memperkuat pengendalian biaya dan kontrak; Proses ini adalah untuk menghilangkan atau
3. Mempermudah pengelolaan informasi; menyatukan garis garis pada layer atau tema
Data Spasial adalah suatu data yang mengacu peta dengan label yang sama.
pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya 2. Merge (Proses penggabungan antar poligon)
dalam ruang bumi. Data spasial terdiri dari: Proses ini digunakan untuk menggabungkan
1. Data Vektor. dua atau lebih areal atau kawasan.
Informasi posisi point, garis dan poligon 3. Clip (Pemotongan)
disimpan dalam bentuk x,y koordinat. Suatu Proses ini digunakan untuk memotong suatu
lokasi point dideskripsikan melalui sepasang kawasan atau garis menjadi dua atribut data
koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan dan yang sama.
sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari 4. Memotong garis berdasarkan jarak (Split)
koordinat-koordinat point. Bentuk poligon, ArcGIS juga mampu membagi sebuah ruas
seperti zona project disimpan sebagai garis berdasarkan interval jarak tertentu tanpa
pengulangan koordinat yang tertutup. membuat ruas garis baru.
2. Data Raster. 5. Penggabungan (Merge)
Model data ini terdiri dari sekumpulan grid/sel Sebaliknya, ArcGIS juga mampu
seperti peta hasil scanning maupun gambar. menggabungkan ruas-ruas garis menjadi sebuah
Masing-masing grid/sel atau pixel memiliki ruas garis baru.
nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana 6. Editing Data
image tersebut digambarkan. Sebagai contoh, Kesalahan yang paling sering terjadi pada
pada sebuah image hasil penginderaan jarak digitasi garis adalah Over Shoot dan Under
jauh dari sebuah satelit, masing-masing pixel shoot.
direpresentasikan sebagai panjang gelombang
METODE PENELITIAN
cahaya yang dipantulkan dari posisi
Lokasi Penelitian
permukaan bumi dan diterima oleh satellit
Lokasi penelitian dilakukan pada 6 ruas jalan
dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel.
kolektor primer (K4) dengan status jalan Kabupaten
Pada ArcGis subsistem untuk menjalankan
dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar.
manipulasi dan analisa dijalankan dalam
1. Ruas 1 (Mata Ie-Lhoknga)
ArcToolBox dalam ArcMap. ArcToolbox Sebagai
2. Ruas 2 (Lampakuk-Siron Blang)
inti dari semua proses analisis data dalam ArcGIS,
3. Ruas 3 (Kota Jantho-Indrapuri)
ArcToolbox memegang peranan penting. Dalam
4. Ruas 4 (Peukan Ateuk – Montasik –
ArcToolbox,tools atau perintah-perintah untuk
Indrapuri - Lampakuk)
melakukan analisis dikelompokkan sesuai dengan
5. Ruas 5 (Seulimum-Mesjid Raya)
Volume 1 Special Issue, Nomor 1, September 2017
172 -
Transportasi dan Pemodelan
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
(SIG) pada dasarnya adalah jenis khusus sistem HASIL DAN PEMBAHASAN
Peukn Ateuk -
Montasik - Indrapu- 534.71 Layak 1
ri- Lampakuk
Sibreh - Peukan
142.78 Layak 2
Biluy - Mata Ie
data jalan kabupaten dapat dengan mudah Probolinggo dengan Sistem Informasi
meng-update dan dapat dicetak kedalam Geografis (SIG), Tesis, Program Studi
bentuk peta. Teknik Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Bangunan Sipil Universitas Sebelas
Saran
Maret Surakarta.
1. Pada penelitian berikutnya dapat mengam-
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, 2013,
bil seluruh ruas jalan kabupaten untuk
Qanun Kabupaten Aceh Besar Nomor 4
menjadi objek penelitian.
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
2. Pada penelitian berikutnya dapat
Kabupaten Aceh Besar Tahun 2012-2032,
menggunakan metode Analisis Multi
Aceh Besar
Kriteria (AMK), Proses Hirarki Analisis
Prahasta, E. 2009. Sistem Informasi Geografis :
(AHP) atau metode lainnya karena mem-
Konsep-konsep Dasar (Perspektif
iliki fleksibilitas terhadap rencana
Geodesi & Geomatika). Penerbit
pengembangan wilayah.
Informatika, Bandung
3. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi
masukan dalam pembuatan sisitim jarin-
gan jalan kabupaten berbasis Sistem In-
formasi Geografis (SIG) sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dalam
perencanaan, meningkatkan efektifitas da-
lam pengambilan keputusan. dan tidak ter-
jadi tumpang tinding dalam pelaksanaan
kegiatan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Anonim, 1985, Peraturan Pemerintah No. 26
Tentang Jalan, Lembaga Negara
Republik Indonesia Tahun , Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Teknik
Pengelolaan Jalan, Panduan
Pemeliharaan Jalan Kabupaten.
Dirjen Bina Marga, 1990, Petunjuk Teknis
Perencanaan dan Penyusunan Program
Jalan Kabupaten. Surat Keputusan
No.77/KPTS/Db/1990, Jakarta.
Jamalurrusid, A 2009, Sistem Manajemen
Pemeliharaan Jalan Lingkungan di Kota