o Utang jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan
kreditur dimana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah tertentu
dan peminjam bersedia memberikan secara periodik pokok pinjaman + bunga
o Macam utang jangka panjang: utang bank, obligasi, utang dengan dan tanpa
jaminan, dan lain-lain
o Karateristik utang jangka panjang adalah proses cepat, fleksibel, biaya relatif
rendah dibandingkan obligasi.
o Bunga obligasi umumnya di atas prime rate atau obligasi pemerintah. Jadi jika
bunga obligasi meningkat, maka tingkat bunga utang jangka panjang
meningkat, dan sebaliknya.
o Kelebihan dan kelemahan utang jangka panjang:
Kelebihan:
1. Biaya modal setelah pajak relatif rendah
2. Bunga merupakan pengurang pajak penghasilan
3. Jika rasio utang dengan beban tetap terhadap aktiva/rasio utang dengan
modal sendiri (financial leverage) meningkat, maka laba per lembar saham
perusahaan akan meningkat
4. Penggunaan utang menyebabkan kontrol pemilik terhadap pemegang
saham tidak mengalami perubahan
Kelemahan:
1. Financial risk perusahaan akan meningkat
2. Batasan-batasan yang disyaratkan kreditur akan menyulitkan manajer
3. Jika ada problem keagenan, maka menyebabkan agency cost akan
meningkat
OBLIGASI
o Obligasi adalah surat tanda utang yang dikeluarkan perusahaan sebesar nominal
tertentu, berjatuh tempo pada waktu tertentu, dan akan memberikan
pendapatan sebesar bunga tertentu
o Umumnya obligasi berjatuh tempo: 10 s.d. 30 tahun
o Beda obligasi dengan utang jangka panjang adalah obligasi dipublikasikan dan
dijual langsung kepada investor sementara utang jangka panjang tidak
diperjualbelikan
o Jenis-jenis obligasi:
1. Mortgage bond = utang jangka panjang yang dijamin oleh sekelompok aset
tertentu
2. Debenture bond = utang jangka panjang tanpa jaminan: subordinate bond
(subordinate debenture) dan unsubordinate bond (unsubordinate
debenture). Perbedaan keduanya adalah saat likuidasi hak pemegang
unsubordinate bond akan dipenuhi setelah hak pemegang subordinate
debenture terpenuhi.
o Macam-macam obligasi lain yang populer:
1. Obligasi biasa (bonds)
Obligasi dengan bunga tetap, dibayar pada waktu tertentu tidak
memandang apakah debitur mendapatkan keuntungan ataukah tidak.
Kupon umumnya dibayar 2 kali dalam 1 tahun.
2. Obligasi pendapatan (income bonds)
Bunga obligasi dibayar pada waktu debitur mendapatkan keuntungan.
Pemegang obligasi ini akan mendapatkan hak kumulatif.
3. Obligasi dapat dipertukarkan (convertible bonds)
Pemegang obligasi pada saat tertentu dapat menukarkan obligasi dengan
saham. Bunga obligasi ini umumnya lebih rendah dari yang lain.
4. Obligasi yang disertai warrant
Warrant = hak untuk membeli sejumlah saham di masa mendatang dengan
harga yang telah ditentukan. Tingkat bunga obligasi yang disertai warrant
umumnya lebih rendah dari obligasi biasa.
o Di beberapa negara maju saat ini muncul produk obligasi seperti:
1. Zero coupon bonds (discount bonds)
Obligasi tanpa bunga dan dijual di bawah nilai pari
Contoh: Obligasi bernilai Rp. 10.000 berjangka waktu 10 tahun dijual dengan
harga Rp. 5.000
2. Junk bond
Obligasi dengan tingkat resiko dan yield tinggi yang dimaksudkan untuk
membiayai merger atau leverage buy out*) atau perusahaan yang sedang
mengalami kesulitan keuangan. Catatan: leverage buy out = pembelian
perusahaan dengan menciptakan utang
n M
Nilai obligasi = (NSFBkd,n)(I) +
t=1 (1 + Kd)n
20 Rp 100.000,00
Nilai obligasi = (NSFB12%,20)(Rp 10.000,00) +
t=1 (1 + 12%)20
o Saat ini warrant dapat diperjualbelikan secara terpisah dari obligasi. Jika
warrant dieksekusi oleh pemilik, maka akan ada tambahan dana masuk ke
perusahaan sementara obligasi tetap beredar hingga jatuh tempo
o Keuntungan warrant adalah jika perusahaan menglami pertumbuhan yang
pesat, maka harga saham akan meningkat
o Bond Refunding Analysis
JAWAB:
Obligasi baru akan jatuh tempo = 30 th – 5 th = 25 th
Biaya utang baru = 8% (1-50%) = 4%
25 Rp 1.000.000.000,00
PV Penghematan bunga =
t=1 (1 + 4%)
= Rp 1.000.000.000,00 (NSFBA4%,25)
= Rp 15.622.000.000,00
flotation cost 25 1
= flotation cost – x tarif pajak x
jk waktu jatuh tempo t=1 (1 + 4%)
Rp 500.000.000,00
= Rp 500.000.000,00 – x 50% x NSFBA4%,25
25
Flotation cost obligasi lama = nilai tax effect – (flotation cost x tax)
flotation cost 25 1
= x tarif pajak x - (flotation cost x tax)
jk waktu jatuh tempo t=1 (1 + 4%)
Rp 450.000.000,00
= x 50% x (NSFBA4%,25) - (Rp 450.000.000,00 x 50%)
25
Catatan:
Nilai sekarang flotation cost obligasi baru merupakan kas keluar,
sedangkan nilai sekarang flotation cost obligasi lama merupakan
unsur net cash inflow saat bond refunding. Penggantian obligasi
lama dengan yang baru merupakan penghapusan flotation cost
obligasi lama yang belum teramortisasi
3. Overlaping bunga
o Saham preferen adalah bagian dari modal sendiri. Pemilik saham preferen
akan menerima dividen relatif tetap sebesar persentase tertentu dikalikan
nominal saham. Pada saham preferen yang kumulatif, pemilik saham akan
menerima akumulasi dividen yang tidak diterima saat perusahaan menderita
kerugian.
o Ada 2 jenis saham preferen, yakni saham preferen kumulatif dan tidak
kumulatif. Kumulatif/tidak kumulatif berhubungan dengan penerimaan dividen
perusahaan.
o Dalam proses likuidasi, pemegang saham preferen didahulukan pembayaran
hak-haknya sebelum kewajiban kepada pemegang saham biasa.
o Ciri-ciri khusus saham preferen:
1. saham preferen akan selalu dijual dengan harga pari
2. saham preferen akan memberikan hak suara kepada pemegangnya untuk
memilih manajer perusahaan jika perusahaan tidak mampu memberikan
dividen
3. saham preferen umumnya di-back up dengan sinking fund yang cukup,
karenanya saham preferen berjatuh tempo
4. saham preferen dapat ditarik kembali sebelum jatuh tempo dengan harga
yang ditentukan (call provision). Call price > nilai pari + dividen 1 th
o Kelebihan dan kelemahan saham preferen
Kelebihan:
1. pembayaran dividen relatif fleksibel dibandingkan bunga utang
2. penerbitan/penjualan saham preferen akan meningkatkan degree of
financial leverage
Kelemahan:
1. biaya modal setelah pajak lebih tinggi dibandingkan utang jangka panjang
oleh sebab dibayarkan setelah pajak/tidak dapat digunakan sebagai
pengurang pajak
2. saham preferen tidak memiliki hak memaksa untuk pembayaran dividen
SAHAM BIASA