Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizka Lailatul Qodriani

NIM : 043476322

1. Diketahui : Obligasi = Rp100,000


Bunga = 12%
Masa edar = 5 tahun
Tingkat bunga efektif yang berlaku selama 5 tahun = 10%

Ditanya : harga jual yang layak atas obligasi tersebut?


Jawaban : Bunga obligasi per tahun = 12% x Rp100,000
= Rp12,000 Nilai tunai

Bunga obligasi untuk masing- masing tahun pembayaran adalah :


Akhir tahun ke-1 = Rp12,000 x (1 + 0,1)-1 = Rp10,909
Akhir tahun ke-2 = Rp 12,000 x (1 + 0,1) -2 = Rp9,917,36
Akhir tahun ke-3 = Rp12,000 x (1 + 0,1) -3 = Rp9,015,78
Akhir tahun ke-4 = Rp12,000 x (1 + 0,1) -4 = Rp8,196,16
Akhir tahun ke-5 = Rp12,000 x (1 + 0,1) -5 = Rp7,451,05

Jumlah nilai tunai anuitas selama 5 tahun Rp45,489,44


Nilai tunai dari nominal obligasi yang akan dilunasi pada akhir tahun ke-5 adalah
Rp100,000 x (1+0,1) -5 = Rp62,092,57
Harga jual obligasi = Rp45,489,44 + Rp62,092,57
= Rp107,582,01

2. Bonds Refunding (Pendanaan Kembali Obligasi) adalah Pelunasan utang obligasi


yang dilakukan dengan menerbitkan surat utang obligasi yang baru. Terhadap
premium atau diskonto obligasi yang belum diamortisasi dalam bonds refunding
sebelum tanggal jatuh tempo, dapat dipilih salah satu perlakuan sebagai berikut :
a. Dihapuskan pada saat bonds refunding dengan mengakui laba atau rugi yang
timbul.
b. Tetap diamortisasi seperti biasa sampai obligasi yang dilunasi tersebut jatuh
tempo.
c. Diamortisasi selama umur obligasi terbitan baru yang digunakan untuk melunasi
obligasi lama.

3. Leasing adalah perjanjian kontraktual antara lessor dan lessee yang memberikan hak
kepada lessee untuk menggunakan properti tertentu yang dimiliki oleh lessor selama
periode waktu tertentu dengan membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah
ditentukan, yang pada umumnya dilakukan secara periodik. Adapun lima keunggulan
Lease yang umumnya dinikmati Lessee yaitu :
a. Pembiayaan 100% dengan suku bunga tetap. Lease sering ditandatangani tanpa
membutuhkan uang muka dari lesse, yang membantu menghemat dan kas yang
terbatas, khususnya sangat diinginkan oleh perusahaan baru dan sedang
berkembang. Selain itu, pembayaran lease juga sering bersifat tetap sehingga
melindungi lessee dari inflasi dan meningkatkan cost uang (cost of money)
b. Proteksi terhadap keusangan. Peralatan yang di lease dapat mengurangi risiko
keusangan bagi lessee, dan dalam banyak kasusm dapat memindahkan risiko nilai
residu kepada lessor.
c. Fleksibilitias. Perjanjian lease memiliki lebih sedikit batasan – batasan bila
dibandingkan dengan perjanjian utang lainnya. Lessor yang inovatif mampu
membuat perjanjian lease disesuaikan dengan kebutuhan khusus lesse. Misalnya,
pembayaran sewa dapat diatur untuk memenuhi waktu pendapatan kas yang
dihasilkan oleh peralatan yang di lease sehingga pembayaran dapat dilakukan
pada saat peralatan tersebut mulai produktif.
d. Pembiayaan yang lebih murah. Beberapa perusahaan menyadari bahwa
pembiayaan dengan lease ternyata jauh lebih murah daripada jenis pembiayaan
lainnya.
e. Pembiayaan di luar neraca (off – balance – sheet financing). Beberapa lease tidak
mengakibatkan bertambahnya kemampuan perusahaan untuk melakukan
pinjaman. Pembiayaan di luara neraca semacam itu penting bagi perusahaan
tertentu.
4. Diketahui :
Saham Prioritas 15%, 5000 lembar, nominal Rp10,000 = Rp50,000,000
Saham biasa, 10,000 lembar, @ Rp7,000 = Rp70,000,000
Laba Ditahan = Rp12,000,000
Laba ditahan sebagai Dividen = Rp7,500,000
Dividen yang dibagikan = Rp45,000,000

Ditanya :
Hitunglah saham prioritas bersifat kumulatif dan berpartisipasi 20%?

Jawaban :
Dividen yang dibagikan Rp45,000,000
Untuk Saham Prioritas :
- Tahun 2019 = 15% X Rp50,000,000 = Rp7,500,000
- Tahun 2020 = 15% X Rp50,000,000 = Rp7,500,000
- Tahun 2021 = 15% X Rp50,000,000 = Rp7,500,000
Rp22,500,000
Untuk saham biasa = 15% x Rp70,000,000 = Rp10,500,000
Sisa dividen belum terbagi = Rp12,000,000
Pembagian sisa deviden
 Partisipasi saham prioritas
= (20% - 15%) x Rp50,000,000 = Rp2,500,000
 Sisa dividen untuk saham biasa = Rp9,500,000
Jadi, besarnya dividen yang diterima saham prioritas adalah :
Rp22,500,000 + Rp2,500,000 = Rp25,000,000
Dan saham biasa akan menerima :
Rp10,500,000 + Rp9,500,000 = Rp20,000,000

Anda mungkin juga menyukai