LIABILITAS
Disusun Oleh:
7221220006
AKUNTANSI B 22
FAKULTAS EKONOMI
2024
Liabilitas Jangka Pendek
Pada tanggal 1 November 2014, PT. Bintang membeli peralatan secara kredit
sebesar Rp. 20.000.000,00. Dengan syarat pembelian 2/n, n/30
Jawab:
Liabilitas ini memiliki kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan, namun
dalam jatuh tempo lebih dari satu tahun. Liabilitas jenis ini dapat disebut juga
sebagai utang tidak lancar.
Utang obligasi
Utang wesel
Utang Hipotek
Kewajiban Pensiun
Kewajiban Leasing
PT. ABC menerbitkan obligasi senilai Rp. 5.000.000 tertanggal 1 Januari 2016,
jatuh tempo dalam waktu 4 tahun dengan kupon 8% yang dibayarkan setiap
tanggal 1 Januari
Jawab:
Tunjangan pensiun
Tunjangan kesehatan pensiunan
Asuransi jiwa pascakerja
Pada tahun pelaporan 31 Desember 2016, Ny. Syahrini bekerja di PT. ABC
dengan gaji sebesar Rp. 60.000.000 perbulan sebagai Direktur Humas. Umur pada
tanggal pelaporan adalah 35 tahun dan mulai bekerja pada saat 22 tahun dan akan
pensiun pada usia 50. Tingkat kenaikan gaji diasumsikan 10% pertahun dengan
bunga diskonto 12% pertahu n, berapakah imbalan pascakerja yang akan dibayar
oleh PT. ABC dan berapakah kewajiban yang diakui untuk tahun yang lalu?
Butlah jurnal pencatatan pada tahun 2016!
Jawab:
= Rp. 250.635.000
Mencatat beban imbalan kerja yang harus dikaui untuk tahun-tahun sebelumnya
Utang kredit bank jangka panjang adalah kewajiban finansial yang harus dipenuhi
oleh sebuah entitas dalam jangka waktu lebih dari satu tahun kepada bank atau
lembaga keuangan lainnya. Ini bisa berupa pinjaman jangka panjang, obligasi
yang jatuh tempo dalam waktu yang lebih panjang. Utang kredit bank jangka
panjang sering digunakan oleh perusahaan untuk mendanai investasi jangka
panjang seperti ekspansi bisnis, akuisisi, pembelian aset tetap, atau restrukturisasi
utang.
Pada tanggal 1 April 2010, perusahaan menerima kredit dari bank sebesar Rp.
500.000.000, berjangka waktu 5 tahun dengan tenggang waktu 2 tahun yang akan
diangsur Rp. 100.000.000 pertahun ditambah bunga 1% tahun setelah tenggang
waktu.
Jawab:
Kegiatan pembiayaan berupa barang modal maupun aset bagi perusahaan atau
perorangan dalam menjalankan aktivitas usaha. Utang sewa pembiyaan dapat
diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang atau jangka pendek tergantung pada
jangka waktu sewa dan kebijakan perusahaan.
PT. ABC ingin menyewakan asetnya dengan nilai wajar Rp. 100.000.000 selama
5 tahun. PT. ABC menginginkan tingkat pendapatan pembiayaan sebesar 10%
pertahun. Aset yang diperkirakan memiliki nilai residu sebesar Rp. 20.000.000.
berapakah pembayaran sewa minimum yang akan ditawarkan PT. ABC dalam
kontrak sewa?
Jawab:
Liabilitas Pajak Tangguhan adalah kewajiban pajak yang timbul karena perbedaan
antara nilaia buku dan nilai pajak dari aset atau kewajiban tertentu yang mungkin
akan menghasilkan kewajiban pajak dimasa depan. Ini terjadi ketika nilai buku
suatu aset atau kewajiban berbeda dengan nilai yang digunakan untuk tujuan
perhitungan pajak oleh otoritas pajak. Liabilitas pajak tangguhan mungkin terjadi
karena adanya pengakuan pendapatan atau pengeluaran dimasa depan yang
berbeda dengan pengakuan dalam laporan keuangan saat ini.
Pinjaman Subordinasi
Surat utang jangka menengah adalah instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau pemerintah dengan jatuh tempo antara 2 minggu hingga 10 tahun.
Intrumen ini sering digunakan untuk mendapatkan pendanaan jangka menengah
untuk proyek bisnis atau infrastruktur yang memerlukan waktu pembayaran yang
lebih lama daripada surat utang jangka pendek, tetapi tidak sepanjang obligasi
jangka panjang. Surat utang jangka menengah dapat berbentuk obligasi, catatan
promosi, atau instrumen lainnya dengan karakteristik yang sesuai dengan
kebutuhan penerbit dan investor.
Provisi
Biaya provisi adalah biaya yang harus dibayarkan saat pengajuan pinjaman
disetujui. Biaya ini hanya dikenakan satu kali pada awal persetujuan dan dipotong
sebagian dari pinjaman yang diberikan
Entitas menjual prosuk dengan memberikan garansi selama 1 tahun dari tanggal
penjualan. Jika kerusakan terdeteksi cacat ringan biaya perbaikan atas seluruh
produk yang dijual Rp.100.000.000, jika cacat berat biaya yang dikeluarkan
Rp.500.000.000. Pengalaman entitas dimasa lalu memberikan indikasi bahwa
dalam tahun mendatang kemungkinan 80% produk terjual tanpa cacat, 15% cacat
ringan, dan 5% cacat berat. Buatlah jurnal atas transaksi diatas.
Jawab:
Liabilitas Kontijensi
Liabilitas kontijensi adalah kewajiban atau hutang yang timbul dari suatu kejadian
yang belum pasti akan terjadi dimasa depan, tetapi kemungkinan terjadinya cukup
besar. Contoh umum liabilitas kontijensi termasuk gugatan hukum yang sedang
berlangsung terhadap perusahaan, potensi kewajiban pajak yang belum
ditentukan, atau klaim asuransi yang belum diproses sepenuhnya. Penilaian
liabilitas kontijensi seringkali melibatkan estimasi probabilitas terjadinya kejadian
serta estimasi jumlah kewajiban yang mungkin timbul dari kejadian tersebut.
Aset Kontijensi
Aset kontijensi adalah aset yang berasal dari kejadian yang belum pasti akan
terjadi dimasa depan, tetapi kemungkinan terjadinya cukup besar dan jika terjadi,
akan memberikan manfaat ekonomi kepada entitas. Contohnya termasuk gugatan
hukum yang sedang berlangsung yang bisa menghasilkan dana jika dimenangkan,
klaim asuransi yang belum diproses sepenuhnya tetapi memiliki potensi untuk
memberikan pembayaran dimasa depan, atau kontrak bisnis yang berpotensi
menghasilkan pendapatan jika terpenuhi seperti liabilitas kontijensi, penilaian aset
kontijensi juga melibatkan estimasi probabilitas terjadinya kejadian serta estimasi
jumlah manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh dari kejadian tersebut.