Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI KEUANGAN II

LIABILITAS

Dosen Pengampu: Taufik Hidayat, SE.,M.Si

Disusun Oleh:

Diah Tri Utami Putri

7221220006

AKUNTANSI B 22

FAKULTAS EKONOMI

UNIVRSITAS NEGERI MEDAN

2024
Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan yang pembayarannya


kurang dari setahun, misalnya perbulan, perkuartal, atau persmester. Istilah lain
untuk menyebut liabilitas ini adalah adalah utang lancar, karena perusahaan perlu
membayarkannya beberapa kali dalam satu tahun.

Contoh Soal Transaksi Liabilitas Jangka Pendek

Pada tanggal 1 November 2014, PT. Bintang membeli peralatan secara kredit
sebesar Rp. 20.000.000,00. Dengan syarat pembelian 2/n, n/30

Jawab:

Saat Pembelian (1 November 2014):


Merchandise Inventory Rp. 20.000.000,00
Account Payable Rp.20.000.000,00

Jika dilunasi 10 November 2014:


Account Payable Rp. 20.000.000,00
Cash Rp. 19.600.000,00
Purchase Discount Rp. 400.000,00

Jika dilunasi 15 November 2014:


Account Payable Rp. 20.000.000,00
Cash Rp. 20.000.000,00
Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas ini memiliki kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan, namun
dalam jatuh tempo lebih dari satu tahun. Liabilitas jenis ini dapat disebut juga
sebagai utang tidak lancar.

Contoh Liabilitas jangka panjang terdiri dari

 Utang obligasi
 Utang wesel
 Utang Hipotek
 Kewajiban Pensiun
 Kewajiban Leasing

Contoh Soal Transaksi Liabilitas Jangka Panjang

PT. ABC menerbitkan obligasi senilai Rp. 5.000.000 tertanggal 1 Januari 2016,
jatuh tempo dalam waktu 4 tahun dengan kupon 8% yang dibayarkan setiap
tanggal 1 Januari

Jawab:

01 Jan 2016 Kas Rp. 5.000.000


Utang Obligasi Rp. 5.000.000
31 Des 2017 Beban bunga obligasi Rp. 400.000
Utang bunga obligasi Rp. 400.000
01 Jan 2018 Utang bunga obligasi Rp. 400.000
Kas Rp. 400.000
Kewajiban Imbalan Pascakerja

Imbalan Pascakerja (Post Employment benefits) adalah imbalan kerja yang


terhutang setelah pekerja menyelesaikan masa kerjanya.

Contoh imbalan pascakerja:

 Tunjangan pensiun
 Tunjangan kesehatan pensiunan
 Asuransi jiwa pascakerja

Contoh Soal Transaksi Kewajiban Imbalan Pascakerja

Pada tahun pelaporan 31 Desember 2016, Ny. Syahrini bekerja di PT. ABC
dengan gaji sebesar Rp. 60.000.000 perbulan sebagai Direktur Humas. Umur pada
tanggal pelaporan adalah 35 tahun dan mulai bekerja pada saat 22 tahun dan akan
pensiun pada usia 50. Tingkat kenaikan gaji diasumsikan 10% pertahun dengan
bunga diskonto 12% pertahu n, berapakah imbalan pascakerja yang akan dibayar
oleh PT. ABC dan berapakah kewajiban yang diakui untuk tahun yang lalu?
Butlah jurnal pencatatan pada tahun 2016!

Jawab:

Gaji pada saat pensiun = Rp. 60.000.000

= Rp. 60.000.000 (4,17725)

= Rp. 250.635.000

a. 2 pesangon = 2× Rp. 250.635.000 × 9 = Rp. 4.511.430.000


b. Penghargaan masa kerja = 6 × Rp. 250.635.000 = Rp. 1.503.810.000
c. Uang pengantian hak = 15% × (Rp.4.511.430.000+ Rp.1.503.810.000) =
Rp. 902.286.000
d. IPK pada masa yang akan datang = Rp. 4.511.430.000 + Rp.
1.503.810.000 + Rp. 902.286.000 = Rp. 6.917.526.000
e. Satuan Unit Manfaat (SUM)
IPK / total masa kerja = Rp. 6.917.526.000/(50 thn-22 thn) = Rp.
247.054.500
f. Biaya jasa kini = SUM× PV× P
= Rp. 247.054.500 × 0.18270 × 0.8402 = Rp. 37.923.987
g. Saldo awal kewajiban = Rp. 37.923.987 × (34 - 22) = Rp.455.087.844
h. Biaya bunga = 12% × (Rp. 37.923.987+Rp. 455.087.844) = Rp.
59.161.420

Dari perhitungan di atas dapat diperoleh data sebagai berikut:

Nilai kini kewajiban imbalan pascakerja


Kerja per 1 Januari 2016 Rp. 455.087.844
Biaya jasa kini Rp. 37.923.987
Beban bunga Rp. 59.161.420
Nilai kini kewajiban imbalan pascakerja
Kerja per 31 Desember 2016 Rp. 552.173.251

Sehingga jurnal pencatatan yang dibutuhkan adalah:

Laba ditahan Rp.455.087.844


Kewajiban imbalan pascakerja Rp. 455.087.844

Mencatat beban imbalan kerja yang harus dikaui untuk tahun-tahun sebelumnya

Beban imbalan pascakerja Rp. 97.085.407


Kewajiban imbalan pascakerja Rp. 97.085.407
Utang Kredit Bank Jangka Panjang

Utang kredit bank jangka panjang adalah kewajiban finansial yang harus dipenuhi
oleh sebuah entitas dalam jangka waktu lebih dari satu tahun kepada bank atau
lembaga keuangan lainnya. Ini bisa berupa pinjaman jangka panjang, obligasi
yang jatuh tempo dalam waktu yang lebih panjang. Utang kredit bank jangka
panjang sering digunakan oleh perusahaan untuk mendanai investasi jangka
panjang seperti ekspansi bisnis, akuisisi, pembelian aset tetap, atau restrukturisasi
utang.

Contoh Soal Transaksi Utang Kredit Jangka Panjang

Pada tanggal 1 April 2010, perusahaan menerima kredit dari bank sebesar Rp.
500.000.000, berjangka waktu 5 tahun dengan tenggang waktu 2 tahun yang akan
diangsur Rp. 100.000.000 pertahun ditambah bunga 1% tahun setelah tenggang
waktu.

Jawab:

1 April 2010 Kas Rp.500.000.000


Utang Bank Rp.500.000.000
31 Desember 2011 Utang Bank Rp.100.000.000
Kas Rp.100.000.000
Utang Sewa Pembiayaan

Kegiatan pembiayaan berupa barang modal maupun aset bagi perusahaan atau
perorangan dalam menjalankan aktivitas usaha. Utang sewa pembiyaan dapat
diklasifikasikan sebagai utang jangka panjang atau jangka pendek tergantung pada
jangka waktu sewa dan kebijakan perusahaan.

Contoh Soal Transaksi Utang Sewa Pembiayaan

PT. ABC ingin menyewakan asetnya dengan nilai wajar Rp. 100.000.000 selama
5 tahun. PT. ABC menginginkan tingkat pendapatan pembiayaan sebesar 10%
pertahun. Aset yang diperkirakan memiliki nilai residu sebesar Rp. 20.000.000.
berapakah pembayaran sewa minimum yang akan ditawarkan PT. ABC dalam
kontrak sewa?

Jawab:

Nilai wajar aset sewaan Rp. 100.000.000


Nilai kini atas nilai residu (Rp.20.000.000 0,62092) Rp. 12.418.000
Jumlah yang akan diperoleh kembali melalui pembayaran Rp. 87.581.600
sewa
Faktor nilai kini anusitas due of I (n = 5,1 = 10%) 4,16986
Nilai pembayaran sewa tahunan (Rp. 87.581.600/4,16986) Rp. 21.003.487

Liabilitas Pajak Tangguhan

Liabilitas Pajak Tangguhan adalah kewajiban pajak yang timbul karena perbedaan
antara nilaia buku dan nilai pajak dari aset atau kewajiban tertentu yang mungkin
akan menghasilkan kewajiban pajak dimasa depan. Ini terjadi ketika nilai buku
suatu aset atau kewajiban berbeda dengan nilai yang digunakan untuk tujuan
perhitungan pajak oleh otoritas pajak. Liabilitas pajak tangguhan mungkin terjadi
karena adanya pengakuan pendapatan atau pengeluaran dimasa depan yang
berbeda dengan pengakuan dalam laporan keuangan saat ini.

Pinjaman Subordinasi

Pinjaman subordinasi adalah jenis pinjaman yang memiliki prioritas pembayaran


yang lebih rendah daripada pinjaman utama atau utang lainnya dalam struktur
modal sebuah perusahaan. Artinya, jika perusahaan mengalami kebangkrutan atau
likuidasi, pinjaman subordinasi akan diprioritaskan untuk dibayar setelah semua
utang senior dan prioritas lainnya dilunasi. Karena risiko yang lebih tinggi bagi
pemberi pinjaman, pinjaman subordinasi biasanya memiliki tingkat bunga yang
lebih tinggi daripada pinjaman utama. Pinjaman semacam ini sering digunakan
dalam situasi dimana perusahaan memerlukan modal tambahan tetapi tidak dapat
memperoleh pinjaman utama dengan syarat yang dapat diterima.

Surat Utang Jangka Menengah

Surat utang jangka menengah adalah instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau pemerintah dengan jatuh tempo antara 2 minggu hingga 10 tahun.
Intrumen ini sering digunakan untuk mendapatkan pendanaan jangka menengah
untuk proyek bisnis atau infrastruktur yang memerlukan waktu pembayaran yang
lebih lama daripada surat utang jangka pendek, tetapi tidak sepanjang obligasi
jangka panjang. Surat utang jangka menengah dapat berbentuk obligasi, catatan
promosi, atau instrumen lainnya dengan karakteristik yang sesuai dengan
kebutuhan penerbit dan investor.
Provisi

Biaya provisi adalah biaya yang harus dibayarkan saat pengajuan pinjaman
disetujui. Biaya ini hanya dikenakan satu kali pada awal persetujuan dan dipotong
sebagian dari pinjaman yang diberikan

Contoh Soal Transaksi Provisi

Entitas menjual prosuk dengan memberikan garansi selama 1 tahun dari tanggal
penjualan. Jika kerusakan terdeteksi cacat ringan biaya perbaikan atas seluruh
produk yang dijual Rp.100.000.000, jika cacat berat biaya yang dikeluarkan
Rp.500.000.000. Pengalaman entitas dimasa lalu memberikan indikasi bahwa
dalam tahun mendatang kemungkinan 80% produk terjual tanpa cacat, 15% cacat
ringan, dan 5% cacat berat. Buatlah jurnal atas transaksi diatas.

Jawab:

Estimasi biaya perbaikan didasarkan pada nilai yang diharapkan = (80%


= Rp. 40.000.000

Menentukan jurnal Entitas

Beban garansi Rp.40.000.000


Utang garansi Rp.40.000.000

Liabilitas Kontijensi

Liabilitas kontijensi adalah kewajiban atau hutang yang timbul dari suatu kejadian
yang belum pasti akan terjadi dimasa depan, tetapi kemungkinan terjadinya cukup
besar. Contoh umum liabilitas kontijensi termasuk gugatan hukum yang sedang
berlangsung terhadap perusahaan, potensi kewajiban pajak yang belum
ditentukan, atau klaim asuransi yang belum diproses sepenuhnya. Penilaian
liabilitas kontijensi seringkali melibatkan estimasi probabilitas terjadinya kejadian
serta estimasi jumlah kewajiban yang mungkin timbul dari kejadian tersebut.

Aset Kontijensi

Aset kontijensi adalah aset yang berasal dari kejadian yang belum pasti akan
terjadi dimasa depan, tetapi kemungkinan terjadinya cukup besar dan jika terjadi,
akan memberikan manfaat ekonomi kepada entitas. Contohnya termasuk gugatan
hukum yang sedang berlangsung yang bisa menghasilkan dana jika dimenangkan,
klaim asuransi yang belum diproses sepenuhnya tetapi memiliki potensi untuk
memberikan pembayaran dimasa depan, atau kontrak bisnis yang berpotensi
menghasilkan pendapatan jika terpenuhi seperti liabilitas kontijensi, penilaian aset
kontijensi juga melibatkan estimasi probabilitas terjadinya kejadian serta estimasi
jumlah manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh dari kejadian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai