Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ni Kadek Acissa Gova

NIM : 121114070
Matkul : Manajemen Keuangan
Ujian Akhir Semester

1. Pengertian, karakteristik, dan jenis-jenis obligasi.


 Pengertian
Obligasi merupakan suatu surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau
perusahaan atau lembaga lain sebagai pihak yang berhutang, yang mempunyai nilai nominal
tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar persentase
tertentu yang tetap.
 Karakteristik-karakterisik obligasi:
1. Callable bond adalah obligasi tidak dapat ditarik kembali sebelum jatuh tempo.
2. Convertible bond adalah obligasi yang dapat memberikan hak kepada pemiliknya untuk
merubahnya menjadi saham.
3. Non convertible bond adalah obligasi yang tidak dapat diubah menjadi saham.
4. Eurobond adalah obligasi dalam mata uang asing dan diterbitkan diluar negeri.
5. Yankee bond adalah obligasi yang diterbitkan dengan mata uang setempat dimana
obligasi itu ditawarkan.
6. Zero coupon bond adalah obligasi yang tidak membayar bunga dan dijual dengan
discount.
7. Floating rate bond adalah obligasi yang menawarkan coupon rate berubah-ubah.
 Jenis-jenis obligasi yaitu :
1. Treasury Bond (TB)
Treasury bond merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti departemen
keuangan atau bank sentral suatu Negara. Adapun risikonya adalah kecil karena
ditanggung langsung oleh Negara.
2. Corporate Bond (CB)
Corporate bond merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan. Obligasi jenis ini
mengundang berbagai macam permasalahan seperti risiko yang harus ditanggung oleh
pihak pemegang obligasi jika ternyata perusahaan tersebut mengalami risk default (risiko
gagal bayar) dengan sebab-sebab tertentu. Dan jika tingkat risiko kegagalan membayar
semakin tinggi maka semakin tinggi tingkat suku bunga yang harus dibayar oleh penerbit.
3. Municipal Bond (MB)
Municipal bond merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Negara bagian,
dan biasanya pemegang obligasi ini dibebaskan dari pajak. Adapun risikonya adalah
sama – sama memiliki risiko namun lebih rendah dari risiko pemegang obligasi
perusahaan.
4. Foreign Bond (FB)
Foreign Bond merupakan obligasi yang diterbitkan oleh Negara asing dan salah satu
risikonya adalah risiko dalam bentuk foreign currency (mata uang asing). Risiko lain
adalah jika terdapat pada risiko gagal bayar.

2. Resiko yang disebabkan oleh obligasi antara lain :


a) Resiko Likuiditas
Risiko ini melekat pada semua obligasi, obligasi pemerintah dan obligasi korporasi.
Risiko ini timbul dari kemungkinan tidak likuidnya suatu obligasi diperdagangkan atau
tidak mudahnya menjual suatu obligasi di pasar sekunder. Pasar sekunder obligasi tidak
seramai pasar sekunder saham. Jika di pasar saham saja ada saham yang tidak likuid,
apalagi dalam pasar obligasi. Untuk dua obligasi yang sama karektiristiknya kecuali yang
satu likuid dan yang satunya lagi tidak likuid, investor akan meminta tambahan tingkat
bunga untuk obligasi yang tidak likuid atau premium risiko likuiditas, istilah bakunya.
Suatu obligasi menjadi likuid di pasar sekunder jika permintaan beli untuk obligasi itu
cukup banyak atau memang ada pihak yang berperan sebagai market maker yang salah
satu fungsinya adalah sebagai pembeli dan penjual stand-by untuk obligasi itu.
b) Risiko Maturitas
Risiko ini juga ada pada semua obligasi tetapi terutama pada obligasi korporasi dan
berkaitan dengan masa jatuh tempo obligasi. Secara umum, semakin lama jatuh tempo
suatu obligasi, semakin besar tingkat ketidakpastian sehingga semakin besar risiko
maturitas. Risiko maturitas dari obligasi (pemerintah dan korporasi). Negara berkembang
seperti Indonesia wajarnya lebih besar daripada risiko maturitas obligasi negara maju
seperti Amerika. Karena itu, investor yang rasional akan meminta premium maturitas
untuk obligasi yang sama karekteristiknya tetapi jatuh temponya lebih lama, katakan yang
10 tahun lagi berbanding yang 3 tahun lagi.
c) Risiko Default
Risiko default hanya ada pada obligasi korporasi. Berbeda dengan ORI dan SUN yang
dijamin pemerintah sebagai pengutang, obligasi korporasi tidak dijamin pemerintah.
Investor yang membeli obligasi korporasi harus menyadari bahwa investasinya bisa tidak
kembali jika sebelum obligasi jatuh tempo, korporasi itu bangkrut. Risiko korporasi
bangkrut sehingga obligasi dan bunganya menjadi gagal dibayar inilah yang dimaksud
dengan risiko default.

3. Bapak Hendri menyimpan uang di Bank BNI sebesar Rp. 4.000.000, pada awal tahun 2015.
Bapak Hendri akan mengambil uangnya pada akhir tahun 2017 nanti untuk membeli sepeda
motor. Berapakah jumlah uang yang akan diterima Bapak Hendri jika tingkat bunga 10%,
setiap tahunnya ?
Jawaban :
FV = PV (1 + i)2
= Rp. 4.000.000 (1+0,1)2
= Rp. 4.000.000 (1,331)
= Rp. 5.324.000
Jadi uang yang akan diterima Bapak Hendri sebesar Rp. 5.324.000

4. Pada saat ini Bu Lina memiliki tabungan di Bank BCA sebesar Rp. 9.663.060. Tabungan
tersebut ia peroleh setelah menabung selama 5 tahun, dengan bunga 10% tiap tahunnya.
Berapakah uang Bu Lina saat pertama kali menabung ?
Jawaban :
FV
PV =
(1+i)n
Rp.9.663.060
=
(1+0,1)5
Rp.9.663.060
=
1,61051

= Rp. 6.000.000
Jadi uang Bu Lina pertama kali menabung sebesar Rp. 6.000.000

5. Pak Gilbert akan menerima uang sewa toko dari Hendra tiap tahunnya Rp. 7.500.000, selama
3 tahun atas dasar bunga 15% tiap tahunnya. Berapa besar jumlah uang tersebut sekarang dari
sewa selama 3 tahun ?
Jawaban :
𝐴 1
PV = [1 − ]
𝑖 (1+𝑖)𝑛
Rp.7.500.000 1
= [1 − ]
0,15 (1+0,15)3
1
= Rp. 50.000.000 [1 − ]
1,520875

= Rp.50.000.000 (1 – 0,657)
= Rp.50.000.000 (0,3425)
= Rp.17.125.000
Jadi jumlah uang Pak Gilbert sekarang dari sewa tiga tahun adalah Rp. 17.125.000

Anda mungkin juga menyukai