OBLIGASI
Oleh :
ARIF ZUHUD ABDULLAH / NPM 20110110964
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA
FAKULTAS HUKUM
PURWOKERTO
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
setiap tahunnya. Perkembangan tersebut dapat dilihat pada gambar 1.2 yang
menunjukkan bahwa adanya kenaikan cukup tinggi di tahun 2019 dan cenderung
mengalami penurunan di tahun berikutnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pengertian Obligasi
C. Jenis Obligasi
3
Dilihat dari perhitungan imbal hasil:
b. Sharia Bonds: obligasi yang nilai kuponnya ditentukan berdasarkan prinsip bagi
hasil.
D. Karakteristik Obligasi
1. Nilai Nominal (Face Value) adalah nilai pokok dari suatu obligasi yang akan
diterima oleh pemegang obligasi pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
2. Kupon (the Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi
secara berkala (kelaziman pembayaran kupon obligasi adalah setiap 3 atau 6
bulanan). Kupon obligasi dinyatakan dalam annual prosentase.
4
E. Harga Obligasi
Harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai
nominal, berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata
uang. Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan,
yaitu:
1. Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi
dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi
tersebut adalah 100% x Rp 50 juta = Rp 50 juta.
2. at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%,
maka nilai obligasi adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta.
3. at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal
Misal: Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%,
maka nilai dari obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta (Bursa Efek
Indonesia).
Harga obligasi yang ada dapat berubah karena ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya, antara lain:
5
G. Macam-macam Risiko Obligasi
Selain keuntungan, risiko merupakan hal yang diperhatikan dalam
berinvestasi. Beberapa risiko yang ada jika berinvestasi pada obligasi antara
lain:
1. Interest Rate Risk, yaitu risiko yang berkaitan dengan tingkat suku bunga.
Jika suku bunga meningkat maka harga obligasi akan turun begitu pula
sebaliknya apabila tingkat suku bunga turun maka harga obligasi akan
meningkat naik.
2. Reinvestment Rate, yaitu resiko yang berkaitan dengan perubahan strategi
dari tingkat penanaman kembali investasi dimana hal tersebut sangat
dipengaruhi suku bunga pasar.
3. Call Risk, risiko yang berkaitan dengan penarikan atau seluruh obligasi
yang telah diterbitkan sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.
4. Credit Risk, risiko apabila penerbit gagal memenuhi kewajiban keuangan
meliputi pembayaran bunga dan pembayaran kembali jumlah uang yang
dipinjam (pokok utang atau utang nominal). Credit risk biasa disebut juga
Default risk. Default risk atau risiko gagal bayar dapat dilihat dari credit
rating atau default rating yang dikeluarkan oleh perusahaan pemeringkat,
seperti: Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO), Standard and Poor’s,
Moody’s, atau Fitch. Peringkat tertinggi adalah AAA dan terendah adalah
D. Obligasi dengan peringkat AAA sampai dengan BBB adalah yang
dikategorikan sebagai aman dari risiko gagal bayar.
5. Inflation Risk atau purchasing power risk, yaitu risiko yang dapat
meningkat karena variasi dalam nilai arus kas sekuritas yang dipengaruhi
oleh inflasi. Risiko ini diukur dengan kekuatan pembelian.
6. Exchange Rate Risk, yaitu risiko yang dipengaruhi oleh fluktuasi nilai
tukar.
7. Liquidity Risk, ukuran utama dari likuiditas adalah selisih antara harga jual
dan harga beli yang ditetapkan oleh penjual. Semakkin besar selisih antara
6
harga jual dengan harga beli maka risiko likuiditasnya juga akan semakin
besar.
8. Volatility Risk, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah ekspektasi
tingkat bunga yang berubah-ubah. Secara spesifik, nilai opsi meningkat
apabila ekpektasi perubahan tingkat bunga juga meningkat. Risiko yang
mempengaruhi perubahan dalam volatilitas akan mempengaruhi harga
suatu obligasi. (Fabozzi, 2004:6).
H. Mitra Distribusi Obligasi
A. Bank Umum: 1. PT Bank Central Asia, Tbk 2. PT Bank CIMB Niaga,
Tbk 3. PT Bank Commonwealth 4. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 5. PT
Bank DBS Indonesia 6. PT Bank HSBC Indonesia 7. PT Bank Mandiri
(Persero), Tbk 8. PT Bank Maybank Indonesia Tbk 9. PT Bank Mega, Tbk
10. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk 11. PT Bank OCBC NISP,Tbk
12. PT Bank Panin, Tbk 13. PT Bank Permata, Tbk 14. PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk 15. PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk 16.
PT Bank UOB Indonesia 17. PT Bank Victoria International, Tbk 18.
Standard Chartered Bank
B. Perusahaan Efek: 1. PT BRI Danareksa Sekuritas 2. PT Mandiri
Sekuritas 3. PT Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk
C. Perusahaan Financial Technology:
I. Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD): 1. PT Bareksa Portal
Investasi 2. PT Bibit Tumbuh Bersama 3. PT Nusantara Sejahtera Investama
(FUNDtastic+) 4. PT Star Mercato Capitale (tanamduit)
II. Peer-to-Peer Lending: 1. PT Investree Radhika Jaya 2. PT Lunaria
Annua Teknologi (koinworks) 3. PT Mitrausaha Indonesia Grup (modalku)
Mekanisme Pemesanan Pembelian ORI021 Transaksi Pembelian untuk
ORI021 hanya dapat dilakukan secara langsung kepada Pemerintah melalui
Sistem Elektronik yang disediakan oleh Mitra Distribusi. Calon Investor
melakukan Transaksi Pembelian melalui Sistem Elektronik dengan
menggunakan komputer dan/atau media elektronik lainnya yang terhubung
dengan jaringan internet. Dalam hal terjadi kondisi dimana seluruh Transaksi
7
Pembelian tidak dapat dilakukan secara langsung kepada Pemerintah, maka
Pemerintah mengumumkan kepada publik bahwa dibuka kesempatan bagi
calon Investor dapat melakukan Pemesanan Pembelian ORI021 secara tidak
langsung kepada Pemerintah melalui Mitra Distribusi. ORI021 diterbitkan
dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per unit.
Pemesanan Pembelian ORI021 minimum adalah Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah) atau 1 (satu) unit dan dengan kelipatan Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah) atau 1 (satu) unit. Pemesanan Pembelian ORI021 per Investor
maksimum adalah Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) atau 2.000 (dua
ribu) unit. Batasan Pemesanan Pembelian tersebut berlaku untuk tiap Nomor
Tunggal Identitas Pemodal (Single Investor Identification/SID) yang dimiliki
oleh masing-masing calon Investor.
I. Kupon ORI021
Kupon ORI021 Jenis Kupon adalah bersifat tetap (fixed coupon). Tingkat
Kupon ORI021 adalah sebesar 4,90% (4,90 per seratus) per tahun yang
dibayar setiap bulan. Pembayaran Kupon pertama kali dilakukan pada tanggal
15 April 2022. Pembayaran Kupon kedua dan seterusnya dilakukan setiap
tanggal 15 setiap bulan dan pembayaran terakhir dilakukan tanggal 15
Februari 2025. Kupon per unit yang dibayar pertama kali pada tanggal 15
April 2022 (long coupon) adalah sebesar Rp7.000,00 (tujuh ribu rupiah) yang
diperoleh dari penghitungan sebagai berikut: • 20/28 x 1/12 x 4,90% x
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) = Rp2.917,00 (dua ribu sembilan ratus
tujuh belas rupiah) ditambah Kupon per unit untuk satu bulan penuh yaitu
sebesar Rp4.083,00 (empat ribu delapan puluh tiga rupiah). • Angka 20 (20
hari) pada formula di atas merupakan jumlah hari dari tanggal 23 Februari
2022 (Tanggal Setelmen) sampai dengan tanggal 15 Maret 2022. • Kupon
satu bulan penuh untuk periode tanggal 16 Maret 2022 sampai dengan tanggal
15 April 2022 dihitung dengan menggunakan formula 1/12 x 4,90% x
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) = Rp4.083,00 (empat ribu delapan puluh
tiga rupiah). Kupon per unit yang dibayar kedua kali dan setiap bulan sampai
8
dengan Tanggal Jatuh Tempo adalah sebesar Rp4.083,00 (empat ribu delapan
puluh tiga rupiah) dengan rincian penghitungan sebagai berikut: • 4,90% x
1/12 x Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) = Rp4.083,00 (empat ribu delapan
puluh tiga rupiah). Jumlah pembayaran Kupon telah dibulatkan dalam Rupiah
penuh, dengan ketentuan apabila di bawah dan sama dengan 50 (lima puluh)
sen dibulatkan menjadi nol, sedangkan di atas 50 (lima puluh) sen dibulatkan
menjadi Rp1,00 (satu rupiah). Besaran Kupon di atas belum
memperhitungkan potongan pajak. Jumlah hari Kupon (day count) untuk
penghitungan Kupon berjalan (accrued interest) menggunakan basis jumlah
hari Kupon sebenarnya (actual per actual). Pembayaran Kupon dilaksanakan
di Indonesia dan akan dibayarkan kepada Investor yang tercatat pada Tanggal
Pencatatan Kepemilikan (record date) dengan mengkredit rekening dana
Investor. Apabila pembayaran Kupon bertepatan dengan hari di mana
operasional sistem pembayaran tidak diselenggarakan oleh Bank Indonesia,
maka pembayarannya akan dilakukan pada Hari Kerja berikutnya tanpa
kompensasi bunga.
9
(MHP) sejak Tanggal Setelmen sampai dengan pembayaran Kupon pertama.
Kepemilikan ORI021 dapat dipindahbukukan mulai tanggal 15 April 2022.
10
a. Risiko gagal bayar (default risk), yaitu risiko dimana Investor tidak
dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat
produk investasi jatuh tempo Kupon dan pokok.
b. Risiko pasar (market risk), yaitu potensi kerugian (capital loss) bagi
Investor akibat faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja keseluruhan dari pasar
keuangan, antara lain perubahan suku bunga, perubahan fundamental ekonomi,
dan kondisi politik yang tidak stabil.
c. Risiko likuiditas (liquidity risk), yaitu risiko dimana Investor tidak dapat
menjual/ mencairkan produk investasi dalam waktu yang cepat pada harga
yang wajar.
11
BAB III
PENUTUP
Maka dapat disimpulkan bahwa obligasi merupakan salah satu alternatif
bagi pemodal untuk menanam modalnya dalam pasar modal. Untuk melakukan
investasi yang baik dalam obligasi, pemodal perlu memahami sifat-sifat atau
karakteristik obligasi. Adapun jenis – jenis obligasi yaitu obligasi dengan
jaminan dan tanpa jaminan, obligasi berjangka dan berseri, obligasi atas nama
dan atas unjuk, serta obligasi konvertibel dan dapat ditarik.Obligasi dapat
diterbitkan pada nilai nominal, di bawah nilai nominal (dengan diskonto atau
disagio), dan di atas nilai nominal (dengan premi atau agio). Berdasarkan atas
apa yang kami tulis ini kami selaku penulis berharap memberi pemahaman
bagi segenap pembaca sehingga dapat menambah wawasan bagi para pembaca
terlebih lagi pada penulis sendiri. Hanya sampai disinilah kemampuan kami
dalam membahas makalah ini. semogamakalah ini memberikan manfaat pada
penulis dan para pembaca.
12