Anda di halaman 1dari 4

Nilai Intrinsik Opsi Beli

Nilai Intrinsik Opsi Beli : Jika harga pasar saham (P) lebih besar dari exercise price (E) dari
opsi beli atau posisi opsi beli adalah in the money, maka nilai intrinsik opsi beli adalah P – E.

Nilai intrinsik opsi beli = Maksimum {(P-E), 0}.

Nilai Intrinsik Opsi Jual

Nilai intrinsik opsi jual (put option) berlawanan dengan nilai intrinsik opsi beli. Jika
harga pasar saham (P) lebih kecil dari exercise price (E) dari opsi jual atau posisi opsi jual
adalah in the money, maka nilai intrinsik opsi jual adalah E-P. Sebaliknya jika harga pasar
saham (P) lebih besar dari exercise price (E) dari opsi jual atau posisi opsi jual adalah out the
money, maka nilai instrinsik opsi jual adalah 0, karena opsi jual tidak akan digunakan
disebabkan menjual saham di pasar modal lebih tinggi. Uraian ini dapat disimpulkan secara
matematik sebagai berikut :

Nilai intrinsik opsi jual = Maksimum {(E-P),0}

 Contoh 1

Harga suatu saham di pasar modal adalah sebesar Rp 900,- per lembarnya dan exercise price
saham ini di suatu opsi jual adalah sebesar Rp 1.100,-. Berapakah nilai intrinsik opsi jual ini ?
Nilai intrinsik opsi jual ini yaitu maksimum dari ( Rp 1.100 – Rp 900 = Rp 200 ), dengan
nilai Rp 0,- yaitu sebesar Rp 200,-.

 Contoh 2

Jika harga suatu saham di pasar modal naik mencapai harga sebesar Rp 1.400,- per lembarnya
dan exercise price saham ini disuatu opsi jual adalah sebesar Rp 1.100. Berapa nilai intrinsik
opsi jual ini ? Nilai intrinsik opsi jual ini adalah maksimum dari (Rp 1.100 – Rp 1.400 = - Rp
300 ) dengan nilai Rp 0,- yaitu sebesar Rp 0,-.

Nilai Waktu Opsi

Nilai pasar dari opsi tidak mungkin lebih rendah dari nilai intrinsiknya, jika ini terjadi
maka arbitrageurs, yaitu speculator-spekulator yang memanfaatkan keuntungan akibat
penyimpangan tidak berisiko akibat penyimpangan, akan membeli opsi ini dan menggunakan
(exercise) opsi tersebut untuk mendapatkan keuntungan. Kalau banyak spekulator
melakukannya, maka harga opsi akan naik, sehingga tidak akan terjadi arbitase lagi .
Kebalikannya mungkin terjadi, yaitu harga suatu opsi (nilai pasar opsi) akan lebih
tinggi dari nilai intrinsiknya. Hal ini disebabkan karena adanya nilai waktu. Waktu
mempunyai nilai yang positif . semakin pendek waktu jatuh tempo opsi, semakin kecil
fluktuasi dari harganya dan semakin rendah harga dari opsi. Demikian juga sebaliknya,
semakin panjang waktu jatuh tempo opsi, semakin besar fluktuasi dari harganya dan semakin
tinggi nilai pasar opsi.

Nilai dari waktu dapat dihitung sebagai perbedaan antara nilai pasar opsi dengan nilai
intrinsiknya sebagai berikut :

Nilai Waktu = Nilai pasar opsi – Nilai intrinsik

 Contoh 3

Nilai suatu opsi dijual dipasar sebesar Rp 200,- dan nilai intrinsiknya sebesar Rp 150,-. Maka
nilai dari waktu adalah Rp 200 - Rp 150 = Rp 50,-.

Dari rumus sebelumnya dapat juga dipahami bahwa :

Nilai pasar opsi = Nilai intrinsik + Nilai Waktu

MODEL BLACK-SCHOLES

Menentukan nilai pasar opsi bukanlah hal yang mudah, ada banyak faktor yang
mempengaruhi nilai pasar opsi. Salah satu model yang terkenal untuk menghitung nilai pasar
dari opsi adalah Model Harga Opsi Black-Scholes yang dikembangkan oleh Fisher Black dan
Myron Scholes di tahun 1973. Model penilaian opsi dari Black-Scholes ini dimaksudkan
untuk opsi Eropa.

Dalam membangun modelnya, Black Scholes menggunakan beberapa asumsi. Asumsi-


asumsi ini adalah sebagai berikut ini :

1. Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar deviden selama umur
dari opsi.
2. Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan sahamnya.
3. Tingkat suku bunga bebas risiko konstan selama umur opsi
4. Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan tingkat suku bunga
bebas risiko
5. Penjualan pendek (short-selling) diijinkan dan penjual pendek akan menjual
sahamnya dengan harga pasar saat itu
6. Opsi hanya dapat digunakan (exercise) pada saat jatuh tempo.
7. Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi terus-menerus
8. Harga pasar saham – saham bergerak secara acak

Rumus penilaian opsi Blach-Scholes untuk opsi beli (call option) adalah sebagai berikut :

Keterangan :

HOB = harga pasar opsi beli

P = harga saham pasarnya

N(dₗ) = luas area dibawah kurva normal untuk nilai dₗ

N(d2) = luas area dibawah kurva normal untuk nilai d2

E = Exercise price (nilai penggunaan) dari opsi

e = bilangan natural, basis dari logaritma natural, yaitu sebesar 2,71823

r = tingkat suku bunga bebas risiko

t = waktu sisa dari opsi sampai jatuh tempo, diukur dengan pecahan tahun

PENENTU – PENENTU HARGA OPSI

Dari rumus harga opsi Black-Scholes, maka dapat diketahui penentu-penentu dari harga opsi
sebagai berikut ini :

1. Harga saham bersangkutan (P)


Harga saham berhubungan positif dengan nilai opsi beli karena meningkatkan nilai
intrinsic opsi beli. Harga saham naik akan menaikkan posisi in the money dari opsi
beli.
2. Exercise price
Harga penggunaan (exercise price) dari opsi mempunyai pengaruh berlawanan
dengan harga sahamnya. Jika harga penggunaan (exercise price) dari opsi naik akan
menurunkan nilai intrinsic opsi beli dan akibatnya menaikkan posisi out the money
dari opsi beli.
3. Waktu sisa jatuh tempo opsi
Waktu sisa jatuh tempo opsi mempengaruhi nilai opsi beli dan opsi jual secara positif.
4. Deviasi standar return saham
Semakin besar variabilitas return saham, semakin besar nilai opsi beli dan opsi jual.
5. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga mempunyai hubungan positif dengan harga opsi beli, tetapi
berhubungan negatif dengan opsi jual.
6. Dividen kas
Jika dividen kas dipertimbangkan, yaitu perusahaan membayar dividen kas, maka
akan mempunyai pengaruh negatif pada opsi beli dan pengaruh positif pada opsi jual.

OPSI INDEKS

Selain opsi dihubungkan dengan suatu saham tertentu, opsi juga dapat dihubungkan
dengan nilai indeks pasar. Misalnya indeks S&P 500, indeks Nasdaq-100 dan lainnya. Opsi
yang dihubungkan dengan nilai indeks ini disebut dengan opsi indeks-saham (stock- indekx
option).

Investor dapat membeli opsi beli atau opsi jual untuk opsi indeks saham ini. Dengan
opsi indeks saham ini, investor dapat bertransaksi berdasarkan pergerakkan dari pasar.
Dengan membeli opsi indeks saham ini, investor hanya perlu mengambil keputusan
berdasarkan pergerakkan dari pasar saja. Misalnya investor mengekspetasi bahwa pasar akan
membaik (bullish), maka dia dapat membeli opsi beli dan sebaliknya jika mengekspetasi
bahwa pasar akan turun (bearish), maka dia dapat membeli opsi jual.

Anda mungkin juga menyukai