Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESUME

PORTOFOLIO MANAGEMENT

MODUL 27-28

Prof. Jogiyanto Hartono, MBA, CA, Ph.D

Nama:

Herman Susanto (485321)

MASTER OF BUSINESS ADMINISTRATION

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2022
MODUL 27 OPSI

Opsi adalah turunan dari suatu aset. Misalnya untuk opsi saham, maka opsi adalah haknya
bukan sahamnya. Opsi saham ini adalah turunan dari sahamnya, sehingga dalam kelompok
turunan dan opsi ini biasanya ditransaksikan di pasar turunan. Opsi ditransansikan di BEI
dan opsi ini di BEI terbatas pada opsi yang berhubungan dengan saham yang disebut
dengan KOS (Kontrak Opsi Saham) dan tiap kontraknya terdiri dari 10.000 opsi saham.
Pertama kali opsi dijual yaitu pada tanggan 6 Oktober 2004. KOS hanya unjuk lima macam
saham, yaitu Astra International Tbk (ASII), Bank Central Acia Tbk (BBCA), HM Sampoerna
Tbk (HMSP), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan Telekommunikasi Indonesia Tbk
(TLKM).

27.1. Definisi Opsi


Opsi adalah suatu tipe kontrak antara dua pihak yang satu memberikan hak kepada
yang lain untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga yang tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Pihak yang mendapatkan hak disebut dengan pembeli opsi
(option buyer). Pihak yang menjual opsi harus bertanggungjawab terhadap keputusan
pembeli opsi. Opsi bisa dijual dengan sahamnya dan juga tidak dengan sahamnya.
Opsi yang tidak dijual dengan sahamnya disebut dengan opsi telanjang.
27.2. Tipe Kontrak Opsi
Terdapat dua macam tipe kontrak opsi saham, yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual
(put option). Ada dua macam tipe dari opsi beli maupun opsi jual, yaitu opsi eropa
(European option) dan opsi Amerika (American option). Opsi eropa hany dapat
digunakan pada saat jatuh tempo saja. Opsi amerika dapat digunakan setiap saat
pada saat atau sebelum jatuh tempo.
1. Opsi Beli
Opsi beli adalah suatu tipe kontrak yang memberikan hak kepada pembeli opsi
untuk membeli dari penjual opsi sejumlah lembar saham tertentu pada harga
tertentu dalam jangka waktu tertentu. Kontrak opsi berisi 4 hal utama, yaitu:
 Nama perusahaan yang sahamnya dapat dibeli.
 Jumlah lembar saham yang dapat dibeli.
 Harga pembelian sahamnya yang disebut dengan exercise price atau
strike price.
 Tanggal opsi kadaluwarsa yaitu tanggal terakhir opsi dapat digunakan
(expiration date).
2. Opsi Jual
Opsi jual adalah suatu tipe kontrak yang memberikan hak kepada pembeli opsi
untuk menjual kepada penjual opsi sejumlah lembar saham tertentu pada harga
tertentu dalam jangka waktu tertentu. Kontrak opsi berisi:
 Nama perusahaan yang sahamnya dapat dijual.
 Jumlah lembar saham yang dapat dijual.
 Harga penjualan sahamnya (exercise price atau strike price.
 Tanggal kadaluwarsa (expiration date) dari opsi.
27.3. Terminologi Dasar Opsi
Terdapat beberapa terminology dasar yang digunakan di opsi, diantaranya:
 Harga saham di pasar (stock price) (P).
 Harga saham jika menggunakan opsi yang disebut dengan exercise price atau
strike price (E).
 Harga dari opsi (HO).
 Tanggal kadaluwarsa opsi yaitu tanggal terakhir opsi dapat digunakan
(expiration date).
Ada beberapa istilah-istilah dasar yang berhubungan dengan nilai saham di pasar (P)
dengan exercise price (E) untuk opsi beli.
 Jika harga saham (P) lebih besar exercise price (E) dari opsi beli (call option),
maka opsi beli (call option) ini disebut in the money.
 Jika harga saham (P) sama dengan exercise price (E) dari opsi beli (call option),
maka opsi beli (call option) ini disebut at the money.
 Jika harga saham (P) lebih kecil exercise price (E) dari opsi beli (call option),
maka opsi beli (call option) ini disebut out the money.
 Jika harga saham (P) mendekati exercise price (E) dari opsi beli (call option),
maka opsi beli (call option) ini disebut near the money.
Untuk kasus opsi jual (put option), hubungan antara harga saham (P) dan exercise
price (E) berlawanan dengan hubungan di opsi beli (call option).
Tabel 27.1. Istilah-istilah Dasar untuk Hubungan Harga Saham dan Exercise
Price dari Opsi Beli dan Opsi Jual
27.4. Payoff dan Laba dari Opsi
Payoff adalah keuntungan akibat menggunakan (exercise) dari opsi. Payoff masih
menunjukkan keuntungan kotor dari selisih harga saham di pasar dengan harga
penggunaan opsi.
1. Payoff dan Laba untuk Opsi Beli
Laba adalah keuntungan bersih yaitu payoff dikurangi dengan harga pembelian
opsi. Terdapat dua pihak yang terlibat dalam opsi, yaitu pembeli dan penjual
(writer) dari opsi. Laba dari pembeli adalah rugi bagi penjual dan sebaliknya.
Pembeli opsi beli akan menggunakan opsi untuk membeli saham pada harga
yang sudah ditentukan. Jika harga opsi tidak diperhitungkan, maka pembeli tidak
akan menggunakan opsi ini untuk membeli saham jika harga saham di pasar
lebih rendah atau sama dengan harga exercise. Jika harga saham di pasar (P)
lebih rendah atau sama dengan nilai exercise (E) opsi, maka akan lebih murah
membeli saham langsung di pasar dibandingkan dengan menggunakan opsi.
Untuk kasus harga saham di pasar lebih rendah atau sama dengan harga
exercise (P≤E), maka opsi tidak akan digunakan, sehingga tidak terjadi payoff
atau nilai payoff adalah nol
Payoff = 0 jika P≤E
Sebaliknya pembeli opsi beli akan diuntungkan menggunakan opsi jika harga
pasar saham lebih besar dibandingkan dengan harga exercise dengan payoff
sebesar:
Payoff = (P-E) jika P>E
Hasil penjelasan diataas akan terbalik untuk penjual opsi beli. Jika pembeli opsi
diuntungkan dengan mendapatkan payoff sebesar (P-E), maka penjual opsi beli
akan rugi sebesar nilai yang sama.

(a) Payoff untuk pembeli opsi beli


(b) Payoff untuk penjual opsi beli
Gambar 27.1. Payoff dari opsi beli
2. Payoff dan Laba untuk Opsi Jual
Pembeli opsi jual akan menggunakan opsi untuk menjual saham pada harga
yang sudah ditentukan. Jika harga opsi tidak diperhitungkan, maka pembeli tidak
akan menggunakan opsi ini untuk menjual saham jika harga saham di pasar
lebih tinggi atau sama dengan harga exercise. Jika harga saham di pasar (P)
lebih tinggi atau sama dengan nilai exercise (E) opsi, maka akan lebih murah
menjual saham langsung di pasar dibandingkan dengan menggunakan opsi
jualnya. Untuk kasus ini, yaitu harga saham di pasar lebih tinggi atau sama
dengan harga exercise (P≥E), maka opsi jual tidak akan digunakan, sehingga
tidak terjadi payoff atau nilai payoff sebesar:
Payoff = 0 jika P≥E.
Sebaliknya pembeli opsi jual akan diuntungkan menggunakan opsi jualnya jika
harga pasar saham lebih kecil dibandingkan dengan harga exercise dengan
payoff sebesar:
Payoff = (E-P) jika P<E
Hasil penjelasan diatas akan terbalik untuk penjual opsi jual. Jika pembeli opsi
jual diuntungkan dengan mendapatkan payoff sebesar (E-P), maka penjual opsi
jual akan rugi sebesar nilai yang sama.
(a) Payoff untuk pembeli opsi jual

(b) Payoff untuk penjual opsi jual


Gambar 27.2. Payoff dari Opsi Jual
27.5. Penggunaan Opsi untuk Lindung Nilai
Melindungi nilai saham didefinisikan sebagai suatu cara menggunakan turunan-
turunan (derivatives) untuk mengurangi atau kalau mungkin saling menghilangkan
(offset) risiko dari aset yang akan dilindungi. Opsi jual digunakan untuk melindungi dari
penurunan harga saham yang dimiliki oleh investor. Karena opsi jual digunakan untuk
memproteksi penurunan harga suatu saham, maka strategi penggunaan opsi untu
perlindungan ini disebut dengan protective put. Opsi beli digunakan untuk
perlindungan kenaikan harga saham yang harus dibeli oleh investor yang melakukan
transaksi penjualan pendek (short selling).
1. Perlindungan Penurunan Harga Saham
Investor membeli suatu saham dengan harapan harganya akan naik, sehingga
jika dijual akan mendapatkan return yang positif. Kenyataannya harga saham
tersebut turun. Untuk menghindari kerugian yang besar dari pernurunan harga
saham ini, investor dapat menggunakan (meng-exercise) opsi jualnya. Dengan
demikian, opsi jual dapat digunakan untuk memproteksi penurunan harga
saham. Strategi lindung nilai harga saham dengan opsi jual ini disebut dengan
jual terproteksi (protected put). Berikut ini ilustrasi mengenau laba atau rugi
menjual saham dengan dan tanpa opsi jual.

a. Laba Investor Menjual Saham tanpa Opsi Jual

b. Payoff dan Laba Investor Menjual Saham dengan Opsi Jual


Gambar 27.3. Laba atau Rugi menjual saham dengan atau tanpa opsi jual
2. Perlindungan Kenaikan Harga Saham
Opsi beli digunakan untuk melindungi harga saham yang naik. Untuk penjualan
pendek (short sale), investor mengharapkan menjual terlebih dahulu suatu
saham karena harganya masih tinggi dan membeli kembali pada saat harga
sahamnya turun, hal tersebut dilakukan agar memperoleh laba dari selisihnya.
Pada penjualan pendek (short sale), harapan investor harga saham akan turun
untuk dibeli kembali, akan tetapi kenyataannya harga saham tersebut dapat
naik. Jika investor mempunyai opsi beli (call option), untuk menghindari kerugian
yang besar dari kenaikan harga saham ini, investor dapat menggunakan (meng-
exercise) opsi belinya untuk membeli saham dengan harga yang tertentu yang
lebih murah dari harga naiknya. Dengan demikian, opsi jual dapat digunakan
untuk melindungi (hedge) dari penjualan pendek (short sale).
Berikut ini ilustrasi mengenai laba atau rugi membeli saham dengan atau tanpa
opsi beli.

a. Laba Investor Membeli Saham tanpa Opsi Beli

b. Payoff dan Laba Investor Membeli dengan Opsi Beli


Gambar 27.4. Laba atau Rugi Membeli Saham dengan atau tanpa Opsi Beli
27.6. Melindungi Opsi
Penerbit opsi beli akan mengalami kerugian jika harga saham naik. Pembeli opsi beli
akan menggunakan haknya untuk membeli sahamnya dengan harga lebih murah
dibandingkan dengan pasar saham yang naik. Penjual opsi beli harus menyediakan
saham ini dan membelinya di pasar dengan harga yang lebih tinggi. Untuk mengatasi
kerugian ini, penjual opsi beli dapat membeli terlebih dahulu sahamnya dan pada saat
bersamaan menjual opsi belinya. Strategi lindung nilai ini disebut dengan covered call.
Covered call adalah strategi membeli terlebih dahulu sahamnya dan pada saat
bersamaan menjual opsi belinya.
27.7. Penggunaan Opsi untuk Spekulasi
Opsi digunakan untuk spekulasi jika opsi dibeli tidak untuk melindungi suatu aset,
tetapi dibeli untuk tujuan dijual kembali dengan harga yang tinggi. Spekulasi terjadi
karena harga opsi bisa naik melambung tinggi, tetapi bisa turun drastic bahkan bernilai
Rp 0 jika sampai jatuh temponya.
1. Spekulasi Membeli Opsi Jual
Spekulan membeli opsi jual dengan harapa harga saham yang diacunya akan
turun. Jika harga saham naik, maka pemegang opsi tidak akan
menggunakannya tetapi akan menjual langsung ke pasar dengan harga yang
tinggi. Jika harga saham turun, pemegang opsi tidak akan menjualnya di pasar
dengan harga murah, tetapi akan menggunakan opsi untuk menjualnya dengan
harga yang lebih rendah, maka opsi jual akan mempunyai nilai (in the money).
Jika harga saham yang diacu turun, spekulan tidak akan menggunakannya
untuk menjual sahamnya, karena spekulan membeli opsi tanpa membeli saham
yang diacunya, tetapi spekulan akan menjual opsi jual ini dengan harga yang
tinggi. Sebaliknya jika harga saham yang diacu naik, maka opsi jual tidak akan
digunakan sehingga opsi jual ini masih belum bernilai banyak (out the money)
dan opsi jual akan bernilai nol jika sampai jatuh tempo.
Misalnya investor membeli suatu opsi jual dengan harga Rp. 100 dan nilai
exercise-nya Rp. 900. Harga pasar saham yang diacu oleh opsi jual ini pada
saat itu adalah Rp. 1.000. nilai dari opsi jual untuk beberapa kemungkinan harga
saham yang terjadi tampak pada tabel berikut ini.
Tabel 27.2. Kemungkinan-kemungkinan harga opsi jual

Misalnya harga saham turun turun menjadi Rp. 700 di pasar modal. Investor lain
yang tidak mempunyai opsi jual ini jika harus menjual saham ini di pasar modal
seharga Rp. 700, tetapi jika dia mempunyai opsi jual akan dapat menjualnya
senilai Rp. 900, sehingga dapat mengurangi kerugian sebesar Rp. 900 – Rp.
700 = Rp. 200. Jika investor ini berani membayar maksimum menutupi
kerugiannya, yaitu sebesar Rp. 200, dan nilai opsi di pasar modal akan bernilai
Rp. 200.
2. Spekulasi Membeli Opsi Beli
Nilai opsi beli akan turun jika harga saham yang diacu nilainya turun, karena
investor lebih baik membeli saham di pasar yang lebih murah. Penurunan
maksimum nilai opsi beli ini adalah sebesar 100%, yaitu jika opsi beli tidak
digunakan dan jatuh tempo. Nilai opsi beli sebaliknya akan naik jika harga
saham yang diacu nilainya naik, karena investor akan lebih murah membeli
menggunakan opsi beli yang lebih murah dibandingkan dengan membeli di
pasar dengan harga yang naik. Kenaikan maksimum nilai opsi beli dapat
mencapai tak terhingga jika harga saham naik dengan drastic.
27.8. Opsi Indeks
Opsi indeks-saham adalah opsi yang dihubungkan dengan nilai indeks pasar. Investor
dapat membeli opsi beli ataupun opsi jual untuk opsi indeks-saham ini. Dengan opsi
indeks-saham ini investor dapat bertransaksi berdasarkan pergerakan dari pasar.
Dengan membeli opsi indeks-saham ini, investor hanya perlu mengambil keputusan
berdasarkan pergerakan dari pasar saja.
MODUL 28 VALUASI OPSI
28.1. Nilai Intrinsik Berdasarkan Nilai Payoff
Nilai payoff merupakan nilai selisih antara exercise price opsi dengan harga pasar opsi
pada posisi opsi in the money. Jika posisi opsi di out the money nilai payoff adalah nol.
1. Nilai Intrinsik Opsi Beli
Jika harga pasar saham lebih besar dari exercise price dari opsi atau posisi opsi
beli adalah in the money, maka nilai intrinsic opsi beli adalah P-E. dapat ditulis
secara matematik sebagai berikut:
*( ) + (28-1)
Nilai intrinsic opsi beli berdasarkan nilai payoff-nya dapat digambarkan sebagai
berikut.

Gambar 28.1. Nilai Intrinsik Opsi Beli berdasarkan Payoff


2. Nilai Intrinsik Opsi Jual
Nilai intrinsic opsi jual adalah E-P. jika harga saham adalah lebih besar dari
exercise price dari opsi jual atau posisi opsi jual adalah out the money, maka
nilai intrinsic opsi jual adalah 0, karena opsi jual tidak akan digunakan
disebabkan menjual saham di pasar modal lebih tinggi.
*( ) + (28-2)
Nilai intrinsic opsi jual berdasarkan nilai payoff-nya dapat digambarkan sebagai
berikut.
Gambar 28.2. Nilai Intrinsik Opsi Jual berdasarkan Payoff
3. Nilai Waktu Opsi
Nilai pasar dari opsi tidak mungkin lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Jika ini
terjadi maka arbitrageurs, yaitu speculator-spekulator yang memanfaatkan
keuntungan akibat penyimpangan tidak berisiko akibat penyimpangan, akan
membeli opsi ini dan menggunakan opsi tersebut untuk mendapatkan
keuntungan. Nilai dari waktu dapat dihitung dengan rumus:

28.2. Model Black-Scholes


Model penilaian dari opsi black-scholes ini dimaksudkan untuk opsi eropa tetapi
banyak digunakan untuk valuasi opsi amerika. Dalam membangun modelnya, Black-
Scholesmenggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar dividen selama
umur dari opsi.
2. Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan sahamnya.
3. Tingkat suku bunga bebas risiko (risk-free interest) konstan selama umur opsi.
4. Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan tingkat suku
bunga bebas risiko.
5. Penjualan pendek (short-selling) diijinkan dan penjual pendek akan menjual
sahamnya dengan harga pasar saat itu.
6. Opsi hanya dapat digunakan (exercise) pada saat jatuh tempo.
7. Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi terus-menerus.
8. Harga pasar saham-saham bergerak secara acak.
Rumus penilaian opsi Black-Scholes untuk opsi beli adalah:
, ( )- , ( )- (28-3)

. / ( )
(28-4)

√ (28-5)
= harga pasar opsi beli.
= harga pasar sahamnya.
( ) = luas area di bawah kurva normal untuk nilai d.
( ) = luas area di bawah kurva normal untuk nilai d.
= exercise price (nilai penggunaan) dari opsi.
= bilangan natural, basis dari logaritma natural, yaitu sebesar 2,71823.
= tingkat suku bunga bebas risiko.
= waktu sisa dari opsi sampai jatuh tempo, diukur dengan pecahan tahun.
= logaritma natural.
= varian dari return saham.
= deviasi standar dari return saham.
28.3. Penentu-penentu Harga Opsi
Dari rumus harga opsi Black-Scholes, maka dapat diketahui penentu-penentu dari
harga opsi sebagai berikut ini.
1. Harga saham bersangkutan (P).
Harga saham berhubungan positif dengan nilai opsi beli karena meningkatkan
nilai intrinsik opsi beli. Harga saham naik akan menaikkan posisi in the money
dari opsi beli.
2. Exercise price.
Harga penggunaan (exercise price) dari opsi mempunyai pengaruh berlawanan
dengan harga sahamnya.
3. Waktu sisa jatuh tempo opsi.
Waktu sisa jatuh tempo opsi mempengaruhi nilai opsi beli dan opsi jual secara
positif.
4. Deviasi standar return saham
Semakin besar variabilitas return saham, semakin besar nilai opsi beli dan opsi
jual.
5. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga mempunyai hubungan positif dengan harga opsi beli, tetapi
berhubungan negatif dengan opsi jual.
6. Dividen kas.
Jika dividen kas dipertimbangkan, yaitu perusahaan membayar dividen kas,
maka akan mempunyai pengaruh negatif pada opsi beli dan pengaruh positif
pada opsi jual.

Anda mungkin juga menyukai