Anda di halaman 1dari 9

A.

Analisis Opsi
1. Pengertian Opsi
Opsi adalah suatu perjanjian atau kontrak antara penjual opsi (seller atau writer)
dengan pembeli opsi (buyer), di mana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan
suatu kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada
waktu dan harga yang telah ditetapkan. Pihak yang terlibat dalam opsi adalah para
investor dengan investor lainnya, dan tidak melibatkan perusahaan penerbit sekuritas
asaham (emiten) yang dijadikan opsi.
Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu
opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Call option adalah opsi yang
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah tertentu
[ada waktu dan harga yang telah ditentukan. Dengan membeli opsi, investor dapat
melakukan spekulasi terhadap kenaikan harga saham tanpa harus mempunyai saham
tersebut, dan berharap bisa memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham
tersebut di masa datang. Put option adalah opsi yang memberikan hak kepada
pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah, waktu, dan harga yang telah
ditentukan. Investor yang membeli put option mempunyai harapan yang berkebalikan
dengan call option.
Istilah-istilah penting yang terkait dengan sekuritas opsi, antara lain sebagai
berikut.
 Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar saham yang dijadikan patokan
pada saat jatuh tempo. Untuk call option, exercise price berarti harga yang
harus dibayar (dibeli) oleh pemilik opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan
bagi pemegang put option, exercise price berarti harga yang akan diterima
oleh pemilik put option dari penjual put option.
 Expiration date, yaitu batas waktu dimana opsi tersebut dapat dilaksanakn.
 Premi option, adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual
opsi.

Mekanisme Perdagangan Opsi

Pada perdagangan opsi, ada sejenis lembaga kliring opsi (Option Clearing
Corporation/OCC) yang berfungsi sebagai perentara antara broker yang mewakili
pembeli dengan pihak yang menjual opsi. OCC bertugas untuk memastikan bahwa
masing-masing pihak memenuhi kewajibannya.

Dalam mekanismenya, pihak penjual call option melalui broker yang ditunjuk
menyerahkan sejumlah saham yang dijadikan patokan kepada OCC, dan pembeli opsi
yang akan melaksanakan call option membeli saham tersebut dari OCC, sehingga
transaksi pelaksanaan opsi dilakukan dengan menggunakan perentara OCC, dimana
OCC menjadi pembeli untuk semua penjual dan sekaligus menjadi penjual untuk
setiap pembeli. Selanjutnya, investor yang akan melaksanakn opsi akan menghubungi
broker mereka, dan broker tersebut akan menghubungi OCC untuk melaksankan opsi
tersebut. kemudian OCC secara random akan memilih broker yang menjual opsi
tersebut dan menunjuk mereka untuk melaksanakan kewajibannya. Dalam proses
tersebut, penjual opsi tidak boleh melaksanakn transaksi yang sebaliknya untuk
menghindari kewajiban, sehingga penjual call option yang menerima penugasan dari
OCC harus menjual saham yang sudah disepakati, dan untuk penjual put option harus
membeli saham tersebut.

2. Opsi Saham di Bursa Efek Indonesa


BEI memulai perdagang kontrak opsi saham (KOS) pada tanggal 6 oktober 2004,
dengan instrument perdagangan selain saham, waran, bukti right, dan obligasi yang
selama ini telah tersedia. BEI mendefenisiskan opsi saham sebagai hak yang dimiliki
oleh pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual (put option) kepada pihak
lain atas sejumlah saham (underlying stock) pada harga (strike price) dan dalam
waktu tertentu. Saham induk yang dipih adalah saham yang memiliki tingkat
frekuensi perdagang dan fluktuasi harga yang tinggi, serta mempunyai nilai
kapitalisasi pasar yang besar.
Saat ini ada lima saham induk untuk perdagangan KOS di BEI, adalah :
 PT Astra Internasional Tbk (ASII);
 PT Bank Central Asia Tbk (BBCA);
 PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF);
 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM);
 PT HM. Sampoerna Tbk (HMSP).

Agar mekanisme perdagangan KOS dapat terlaksana secara teratur dan efisien,
BEI menerapkan tujuh strike price untuk masing-masing call option dan put option
pada setiap saham induk. Harga penutupan saham induk pada hari sebelumnya
digunakan sebagai dasar penentuan strike price pada perdagangan KOS adalah
sebagai berikut.

 Untuk harga penutupan kurang dari Rp 1.000, perubahan strike price adalah
dalam kelipatan Rp 50.
 Untuk harga penutupan Rp 1.001 sampai dengan Rp 5.000, perubahan strike
price adalah dalam kelipatan Rp 100.
 Untuk harga penutupan Rp 5.001 sampai dengan Rp 10.000, perubahan strike
price adalah dalam kelipatan Rp 200.
 Untuk harga penutupan lebih dari Rp 10.000, perubahan strike price adalah
dalam kelipatan Rp 500.
Masa berlaku opsi saham yang diperdagangkan di BEI adalah 1 bulan, 2 bulan,
atau 3 bulan. Jatuh tempo atau hari berakhirnya setiap seri KOS pada setiap bulan
adalah hari bursa terakhir pada bulan bersangkutan. Premium opsi ditetapkan atas
dasar per saham. Sedangkan besarnya kontrak opsi saham di BEI adalah 10.000
lembar saham per kontrak opsi.

3. Karakteristik Keuntungan dan Kerugian Opsi


Pembeli call option. Pembeli call option akan memperoleh keuntungan jika harga
saham pada saat expiration date lebih besar dari strike price. Semakin besar harga
saham pada saat expiration date melebihi strike price, semakin besar keuntungan yang
akan diperoleh pemegang call option. Jika ternyata harga saham pada saat expiration
date dibawah, maka kerugian yang bisa dialami adalah sebesar harga premi opsi.
Seperti gambar dibawah ini.

Penjual call option. Profil keuntungan (kerugian) penjual call option adalah
kebalikan dari profit keuntungan dan (kerugian) pembeli call option. Oleh karena itu
profil keuntungan penjual call option pada saat expiration date besarnya akan sama
dengan kerugian yang diderita oleh pembeli call option. Dapat dilihat dari gambar
berikut.

Pembeli put option. Keuntungan (kerugian) untuk pembeli put option pada saat
expiration date akan dipengaruhi oleh harga saham di pasar. Pembeli put option akan
mendapatkan keuntungan juka harga saham di pasar mengalami penurunan. Untuk
melihat profil resiko dan return pembeli put option maka dilakukan perbandingan
kenutungan (kerugian) antara pembeli put option dengan investor yang melakukan
short selling terhadap saham. Sama pembeli put option, investor yang melakukan
short selling juga akan memperoleh keuntungan ketika harga saham mengalami
penurunan. Seperti gambar dibawah ini.

Penjual put option. Keuntungan dan kerugan penjual put option, seperti halnya
penjual call option, juga merupakan sisi kebalikan dari keuntungan dan kerugian
pembeli put option. Keuntungan maksimum yang bisa diperoleh penjual put option
adalah harga premi opsi, sedangkan kerugian maksimumnya terjadi pada saat harga
saham turun mencapai angka nol. Kerugian maksimum penjual put option adalah
sebesar strike price dikurangi dengan harga premi opsi. Seperti gambar dibawah ini.

4. Strategi Perdagangan Opsi


a. Naked Strategy
Naked Strategy merupakan strategi perdagangan opsi yang memilih satu
dari empat posisi diatas, yaitu sebagai pembeli call, penjual call, pembeli put, atau
penjual put option. Disebut dengan naked strategy karena strategi tersebut tidak
melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil posisi lain yang dapat
mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham yang dijadikan patokan.
Pilihan posisi yang akan diambil investor akan tergantung dari estimasi mengenai
kondisi pasar di masa datang.

Prakiraan kondisi pasar Strategi


Sangat baik Membeli call option
Agak baik Menjual put option
Agak buruk Menjual call option
Sangat buruk Membeli put option
Strategi membeli call option menunjukkan bahwa investor mempunyai
perkiraan bahwa kondisi pasar akan sangat baik, investor akan mendapatkan
keuntungan maksimal jika harga mengalami kenaikan dan pada saat yang sama
kerugian maksimal yang bisa diderita hanya sebesar premi opsi. Jika investor
percaya bahwa beberapa harga saham akan mengalami penurunan maka investor
akan memilih menjual call option. Sedangkan membeli put option merupakan
strategi yang berusaha untuk memperoleh keuntungan maksimal dari penurunan
harga saham di masa yang akan datang, dan membatasi kerugian jika ternyata
harga saham di masa datang mengalami kenaikan. Menjual put optional dipilih
investor karena memperkirakan bahwa harga saham akan naik dengan tingkat
yang cukup signifikan.
b. Hedge Strategy
Pada hedge strategy, investor selain mengambil satu posisi dalam
perdagangan opsi, ia juga mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham
yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut. Tujuan strategi ini adalah untuk
mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Ada dua jenis hedge strategy :
 Convered call writing strategy, dimaksudkan untuk melindungi portofolio
yang dimiliki terhadap penurunan harga sahamdengan cara menjual call
optionterhadap saham yang telah dimiliki dalam portofolio.
 Protective put buying strategy, dilakukan untuk melindungi portofolio
yang dimiliki terhadap risiko penurunan nilai pasar dengan cara membeli
put option terhadap saham yang ada dalam portofolio tersebut.
c. Straddle Strategy
Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik
berupa call option maupun put option yang mempunyai saham patokan, expiration
dare dan strike price yang sama. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu strategi long straddle atau strategi short straddle. Pada long straddle investor
akan membeli put dan call option, sedangkan short straddle investor akan menjual
kedua opsi tersebut.
d. Strategi Kombinasi
Strategi kombinasi yaitu mengkombinasikan call dan put option dengan
patokan saham yang sama, tetapi strike price dan/atau expiration date masing-
masing opsi tersebut berbeda. Strategi kombinasi dapat dilakukan dengan cara
membeli (long position) atau menjual (short position) kedua jenis ops (call dan
put) secara bersama-sama.
e. Spread Strategy
Pada spread strategy, investor membeli satu seri dalam suatu jenis option
dan secara simultan menjual seri lain dalam kelas option yang sama. Dengan kata
lain strategi ini adalah pembelian sebuah kelas opsi dibiayai secara keseluruhan
oleh hasil penjualan opsi yang lain. Opsi dikatakan dalam satu kelas jika
sekelompok opsi (call atau put) mempunyai patokan saham yang sama. Satu kelas
opsi akan terdiri dari berbagai seri opsi. Satu seri dalam suatu kelas opsi akan
terdiri dari opsi-opsi yang memountai srike price dan expiration date yang sama.
Variasi spread strategi anata lain:
 Spread horizontal, spread dengan menggunakan opsi-opsi yang
mempunyai strike price yang sama tetapi mempunyai expiration date yang
berbeda.
 Spread vertical, spread antara opsi-opsi yang mempunyai expiration date
yang sama namun strike pricenya berbeda.
 Bull spread, yang didasarkan pada harapan bahwa pasar akan mengalami
kenaikan
 Bearish spread, didasarkan pada harapan bahwa pasar akan mengalami
penurunan.
5. Penilain Opsi
a. Nilai Instrinsik dan Premi Waktu
Nilai instrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut
dilaksanakan. Jika tidak ada nlai ekonomis yang posistif dari suatu opsi maka
nilai instrinsik opsi tersebut adalah nol. Call option akan mempunyai nilai
instrinsik yang positif jika harga saham lebih besar dari strike price. Besarnya
nilai instrinsik tergantung dari selisih antara harga saham dengan strike price.
Tetapi, jika ternyata harga strike price lebih besar dari harga saham, maka nilai
instrnsik daric al option adalah nol. Jika strike price suatu cal option lebih besar
dari harga saham maka opsi tersebut dikatakan out of the money. Bila strike price
besarnya sama dengan harga saham maka opsi dikatakan at the money.
Sedangkan nilai instrinsik put option adalah perbedaan antara strike price dengan
harga saham. Sebuah put option akan mempunyai nilai instrinsik positif jika harga
saham berada dibawah strike price. Seperti pada tabel berikut ini.
Jumlah harga opsi yang melebihi nilai instrinsiknya disebut dengan premi waktu.
Premi waktu dapat dihitung dengan rumus berikut:

Premi waktu = Harga opsi – Nilai instrinsik

b. Faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi


Harga opsi dipengaruhi oleh enam faktor berikut:
 Harga saham yang dijadikan patokan.
 Strike price yang ditetapkan.
 Expiration date dari opsi.
 Volasitas harga sahamyang diharapkan selama umur opsi.
 Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur opsi.
 Dividen yang diharapkan diberikan oleh saham yang dijadikan patokan
dalam opsi selama umur opsi tersebut.
Berikut pengaruh masing-masing faktor terhadap harga put dan call option
yang dapat dilihat dari tabel berikut.

c. Model Black-Scholes
Model black-scholes merupakan model penilaian call option yang telah
banyak diterima oleh masyarakat, karena sudah tersedia pada kalkulator dan
computer. Model ini dikembangkan oleh Fisher Black dan Myroon Scholes.
Model ini dalam menilai call option yang tidak membayarkan dividen,
menggunakan lima variabel berikut.
 Harga saham
 Strike price
 Expiration date
 Tingkat bunga
 Volatilitas harga saham.

Rumus :
Dalam hal ini:
C = harga call option
S = harga saham
X = strike price
r = tingkat bunga bebas risiko jangka pendek
t = sisa waktu sampai dengan expiration date (dalam tahun)
s = standar deviasi harga saham
N(.) = fungsi densitas kumulatif dari d2 dan d1 . Nilai N(.) dihasilkan
dari tabel distribusi normal.

Harga opsi yang dihasilkan oleh perhitungan model Black-Scholes adalah


harga yang fair sehingga jika harga suatu opsi berbeda dengan harga tersebut
maka aka nada kemungkinan untuk mendapatkan laba atbitrase bebas risiko
dengan cara mengambil posisi yang berlawanan terhadap saham yang dijadikan
patokan.
Meskipun model Black-Scholes ditujukan untuk penilaian call option,
tetapi model ini dapat juga digunakan untuk menghitung nilai dari put option.
Yang dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:

Disamping itu, kita juga bisa menentukan harga put option dengan
menggunakan rumus:

Anda mungkin juga menyukai