Anda di halaman 1dari 24

OPTION PRICING THEORY

Nama : Fachry Hasan


Nim : 2208820
Program Studi Manajemen
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia
Latar Belakang
Pasar modal menyediakan berbagai pilihan investasi bagi investor. Sebagai salah satu produk di pasar modal, opsi merupakan suatu
Investor yang memiliki kelebihan dana dapat memilih produk perjanjian atau kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi
pasar modal berupa saham, obligasi, reksa dana dan derivatif. (buyer).
Setiap produk yang ada di pasar modal memiliki risiko Opsi memiliki peranan untuk menjamin adanya hak yang bukan
dan return masing-masing sesuai dengan tipe investor. Terdapat 3 suatu kewajiban dari pembeli opsi untuk membeli atau menjual
tipe investor yaitu: saham tertentu pada waktu dan harga yang telah ditetapkan.
• Investor yang agresif berani menanggung risiko tinggi dengan Opsi dikelompokkan menjadi:
berinvestasi pada saham. • Opsi beli merupakan opsi yang memberikan hak kepada
• Investor yang moderat lebih memilih untuk berinvestasi pada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah, waktu
reksadana. dan harga yang telah ditentukan. Investor yang membeli call
option berharap harga saham akan naik agar dapat
• Investor yang konservatif dengan tidak berani menanggung
mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga tersebut.
risiko tinggi akan memilih untuk berinvestasi pada obligasi.
• Opsi jual merupakan opsi yang memberikan hak kepada
Agar pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan, pada
pemegangnya untuk menjual saham dalam jumlah, waktu dan
tanggal 6 Oktober 2004 BEI memulai perdagangan Kontrak Opsi
harga yang telah ditentukan. Investor yang membeli put
Saham (KOS).
option berharap harga saham turun atau berada di bawah
harga harga yang telah disepakati di kontrak opsi (Tandelilin,
Sama seperti produk pasar modal lainnya, opsi juga dapat
2010).
diperjualbelikan antar investor di bursa.
Sejarah Opsi
Perdagangan pertama call option dan put option dimulai di Eropa dan di The American Stock Exchange (AMEX) dan the Philadelphia Stock
Amerika Serikat pada awal abad ke 18. Exchange (PHLX) mulai melakukan perdagangan opsi pada tahun 1975. 

Pada tahun 1900-an sebuah group besar membuat The Pacific Stock Exchange (PSE) melakukan hal yang sama pada tahun
asosiasi broker dan dealer put dan dealer call serta mendirikan suatu 1976.
perusahaan. Tujuan dari perusahaan ini adalah untuk menyediakan suatu Pada permulaan 1980, volume perdagangan mengalami pertumbuhan
mekanisma bagi pembeli dan penjual. yang sangat pesat sehingga jumlah underlying saham kontrak opsi yang
Pemodal yang menginginkan untuk membeli suatu opsi dapat terjual setiap hari melebihi volume saham yang diperdagangkan
menghubungi salah satu dari anggota asosiasi tersebut. Perusahaan pada New York Stock Exchange.
tersebut akan berusaha menemukan penjual atau pembeli opsi dari Pada tahun 1980 pasar yang dikembangkan di Amerika Serikat yaitu antara
nasabah lainnya. Pasar yang dibuat melalui cara ini dikenal dengan Over lain opsi atas indek saham dan opsi atas futures kontrak. The Philadephia
The Counter Market, karena penjual dan pembeli tidak bertemu dalam Stock Exchange merupakan bursa utama untuk perdagangan opsi luar
suatu lantai perdagangan. negeri. The Chicago Board Opsis Exchange memperdagangkan opsi indek
Namun, di dalam mekanisme ini, terdapat beberapa kelemahan antara lain, saham S&P 100 dan S&P 500. 
tidak ada secondary market dimana pembeli opsi tidak mempunyai hak The American Stock Exchange memperdagangkan opsi atas indek saham
untuk menjual ke pihak lain sebelum jatuh tempo dan tidak ada utama dan The New York Stock Exchange memperdagangkan opsi atas
mekanisma untuk menjamin bahwa penjual opsi yang akan memenuhi NYSE indeks. Sebagian besar bursa menawarkan kontrak futures dan juga
kontrak (bapepam, 2003). menawarkan opsi atas kontrak futures tersebut. Kemudian, pada tahun
Pada bulan April tahun 1973 dewan perdagangan Chicago membuat bursa 1980-an dan 1990-an terlihat perkembangan pasar Over The Counter (OTC)
baru dengan nama The Chicago Board Opsi Exchange, khususnya untuk bagi opsi. Pada mekanisma OTC ini, persetujuan kontrak antara pembeli
tujuan perdagangan stok opsi. dan penjual umumnya dilakukan melalui telepon daripada melalui lantai
bursa (bapepam, 2003).
Definisi Opsi
Opsi merupakan suatu perjanjian atau kontrak antara penjual opsi Disebut opsi karena pemegang atau pembeli opsi memililiki pilihan
(seller atau writer) dengan pembeli opsi (buyer). (opsi) untuk menggunakan opsi tersebut kapan saja selama masih
berlaku atau tidak menggunakan sampai masa berlakunya berakhir.
Pengertian dari opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak dimana
Pihak yang memiliki hak disebut sebagai pembeli opsi (option buyer).
salah satu pihak (sebagai pembeli) memunyai hak tetapi bukan
Sedangkan pihak yang menjual opsi harus bertanggung jawab atas
kewajiban, untuk membeli atau menjual suatu aset atau efek tertentu
keputusan pembeli opsi kapan opsi tersebut digunakan dengan
dengan harga yang telah ditentukan pula, pada atau sebelum waktu
penerbit opsi (option writer) (Jogiyanto, 2013).
yang ditentukan dari atau ke pihak lain (sebagai penjual). Pemegang
opsi tidak diwajibkan untuk melaksanakan haknya jika perubahan dari Opsi merupakan salah satu instrumen derivatif yang memunyai
harga underlying asetnya akan menghasilkan keuntungan baik dengan potensi untuk dikembangkan.
menjual atau membeli underlying aset tersebut (bapepam, 2003). Berdasarkan definisi opsi menurut para ahli, maka dapat disimpulkan
Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi adalah para investor dengan bahwa opsi merupakan suatu kontrak atau perjanjian antara dua
investor lain tanpa melibatkan emiten yang dijadikan opsi. pihak yaitu penjual opsi dan pembeli opsi untuk melakukan transaksi
jual beli pada harga dan jangka waktu tertentu.
Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual kepada investor lainnya
dan emiten tidak memunyai kepentingan dalam transaksi opsi Opsi memiliki sifat sebagai hak dan bukan sebagai kewajiban. Pemilik
(Tandelilin, 2010). opsi dapat memilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan
opsi tersebut selama masa berlakunya belum berakhir.
Opsi merupakan suatu tipe kontrak antara dua pihak dimana salah
satu pihak memberikan hak kepada pihak lain untuk membeli atau
menjual suatu aktiva pada harga dan jangka waktu tertentu.
Dasar Hukum Opsi

Menurut BEI (2014), dasar hukum yang menjadi pedoman dalam opsi saham sebagai salah satu produk derivatif adalah sebagai berikut:
• UU No.8 tahun 1995 tentang pasar modal.
• Peraturan pemerintah no.45 tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal.
• SK bapepam No. Kep.07/PM/2003 tanggal 20 Februari 2003 tentang penetapan kontrak berjangka atas indeks efek sebagai efek.
• Peraturan bapepam No. III. E. 1 tanggal 31 Okt 2003 tentang kontrak berjangka dan opsi atas efek atau indeks efek.
• SE Ketua bapepam No. SE-01/PM/2002 tanggal 25 Februari 2002 tentang kontrak berjangka indeks efek dalam pelaporan MKBD
perusahaan efek.
• Persetujuan tertulis bapepam No. S-356/PM/2004 tanggal 18 Februari 2004 perihal persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans
100).
Jenis-Jenis Opsi
Menurut Tandelilin (2010), berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi Menurut bapepam (2003), dalam kontrak opsi tersebut ada empat ciri
dapat dikelompokkan menjadi dua adalah sebagai berikut: utama adalah sebagai berikut:
 Opsi Beli (Call Option) • Underlying asset yang akan dibeli
Opsi beli merupakan opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya • Jumlah underlying asset yang dapat dibeli
untuk membeli saham dalam jumlah, waktu, dan harga yang telah
ditentukan. Investor yang membeli call option berharap harga saham akan • Harga pembelian underlying asset tersebut, atau yang disebut
naik agar dapat mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga tersebut. dengan exercise price (atau striking price).

 Opsi Jual (Put Option) • Tanggal berakhirnya hak membeli, atau disebut dengan expiration
date.
Opsi jual merupakan opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk menjual saham dalam jumlah, waktu, dan harga yang telah Kontrak put option memberikan hak kepada pembeli untuk menjual
ditentukan. Investor yang membeli put option berharap harga saham turun sejumlah saham tertentu dari underlying asset tertentu kepada penjual
atau berada di bawah harga harga yang telah disepakati di kontrak opsi. Hal pada harga tertentu setiap saat atau pada waktu yang telah ditentukan.
Ciri utama dalam put option hampir sama dengan yang tertuang dalam call
ini dilakukan agar investor dapat menjual saham tersebut kepada
option. Dalam transaksi opsi akan terkait dengan pelaksanaan hak,
penjual call option dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.
Menurut Bapepam tahun 2003, pada umumnya terdapat dua cara hak
yaitu :
Suatu call option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pembeli • American exercise : pembeli opsi dapat melaksanakan haknya setiap
untuk membeli suatu aset tertentu dengan jumlah tertentu pada harga waktu sejak tanggal pembelian sampai tanggal jatuh tempo
yang telah ditentukan selama perioda tertentu pula, serta memasukkan • European exercise : pelaksanaan hak atas opsi dapat dilakukan pada
tanggal tertentu. waktu yang sudah ditentukan.
Manfaat Opsi
Menurut bapepam (2003), Dengan melaksanakan perdagangan opsi, akan • Leverage
dapat diperoleh beberapa manfaat adalah sebagai berikut: Secara potensial, leverage memberikan hasil investasi yang lebih besar
dibandingkan dengan bila menanam dananya pada saham misalnya,
• Manajemen risiko walaupun risikonya cenderung lebih besar pula dibandingkan bila
Pemodal yang memiliki put option atas suatu underlying asset dapat melakukan investasi secara langsung.
melakukan hedging melalui penundaan penjualan saham yang dimilikinya
bila harga underlying assetnya turun dratis secara tiba-tiba, sehingga dapat • Diversifikasi
menghindari risiko kerugian.
Dengan melakukan perdagangan opsi dapat memberikan kesempatan
• Memberikan waktu yang fleksibel kepada pemodal untuk melakukan diversifikasi portofolio untuk tujuan
Untuk opsi tipe amerika, maka pemegang call option maupun put memperkecil risiko investasi portofolio.
option dapat menetukan apakah akan melaksanakan haknya atau tidak • Penambahan pendapatan
hingga masa jatuh tempo berakhir.
Pemodal yang memiliki saham dapat memperoleh tambahan pemasukan
• Menyediakan sarana spekulasi selain dari dividen, yaitu dengan menerbitkan call option atas saham
mereka. Dengan menerbitkan opsi, mereka akan menerima premi dari opsi
Para pemodal dapat memperoleh keuntungan jika dapat memperkirakan
tersebut.
harga naik dengan mempertimbangkan membeli call option, dan
sebaliknya bila memperkirakan harga cenderung turun dapat
mempertimbangkan untuk membeli put option.
Persamaan dan Perbedaan Opsi dengan Saham
Menurut bapepam (2003), terdapat beberapa persamaan Menurut bapepam (2003), terdapat beberapa perbedaan antara
antara saham dengan opsi adalah sebagai berikut: saham dengan opsi adalah sebagai berikut:
• Tidak seperti saham, suatu opsi memunyai batasan umur
• Antara saham dan opsi keduanya dapat dicatatkan di karena saham dapat kita pegang untuk memperoleh kenaikan
bursa sehingga proses jual dan beli ditangani dengan atas nilai saham, sementara opsi memunyai jatuh tempo.
cara yang sama oleh • Tidak ada jumlah yang tetap mengenai banyaknya opsi
• Opsi terhadap underlying asset Jumlah opsi tergantung seberapa
serta saham diperdagangkan dengan
banyak pembeli dan penjual opsi yang melakukan
membuat bid dan offer. Dalam perdagangan
perdagangan.
saham, bid dan offer dibuat atas jumlah lembar saham,
• Bagi pemegang saham akan memunyai hak suara atau
sementara bid dan offer pada opsi berupa kontrak
deviden, sementara opsi hanya memperoleh manfaat dari
atas underlying asset.
pergerakan saham atau underlying assetnya.
• Pemodal opsi dan saham memunyai kemampuan • Penyelesaian transaksi pada opsi umumnya berupa
untuk mengamati pergerakan harga, volume penyerahan secara tunai atau cash, sedangkan pada
perdagangan, serta informasi lainnya dari hari ke hari penyelesaian transaksi pada perdagangan saham umumnya
bahkan per menit. berupa penyerahan secara fisik atau saham.
Terminologi Opsi
Menurut Tandelilin (2010), ada istilah penting terkait dengan Menurut Jogiyanto (2013), ada beberapa terminologi (istilah) dasar yang
digunakan di opsi adalah sebagai berikut:
sekuritas opsi adalah sebagai berikut:
• Harga saham di pasar (stock price) yang diberi notasi P.
- Exercise Strike Price • Harga saham jika menggunakan opsi yang disebut dengan exercise
Merupakan harga per lembar saham yang dijadikan patokan pada price atau strike price dan diberi notasi E.
saat jatuh tempo. Dalam call option, exercise price berarti harga • Harga dari opsi yang diberi notasi HO.
yang harus dibayar (dibeli) pemilik opsi beli pada saat jatuh
• Tanggal kadaluwarsa opsi yaitu tanggal terakhir opsi dapat digunakan
tempo. Sedangkan pemegang put option, exercise price berarti yang disebut dengan expiration date.
harga yang akan diterima oleh pemilik put option.
Menurut Jogiyanto (2013), ada beberapa istilah dasar yang berhubungan
- Expiration Date dengan nilai saham di pasar (P) dengan exercise price (E) untuk opsi beli
Merupakan batas waktu di mana opsi tersebut dapat (call option) sebagai berikut:
dilaksanakan. Terdapat dua model expiration date yang bisa • Jika harga saham (P) lebih besar exercise price (E) dari opsi beli (call
diterapkan, yaitu model Amerika dan model Eropa. Opsi dengan option) ini disebut dengan in the money.
model Amerika dapat dilaksanakan kapan saja sampai dengan
batas waktu yang telah ditentukan. Sedangkan opsi gaya Eropa • Jika harga saham (P) sama dengan exercise price (E) dari opsi beli
dilaksanakan hanya pada saat expiration date. (call option) ini disebut dengan at the money.
• Jika harga saham (P) lebih kecil exercise price (E) dari opsi beli (call
- Premi option) ini disebut dengan out the money.
Merupakan harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi kepada • Jika harga saham (P) mendekati exercise price (E) dari opsi beli (call
penjual opsi. option) ini disebut dengan near the money.
Karakteristik Keuntungan dan Kerugian Opsi
Menurut Tandelilin (2010), opsi memiliki beberapa keuntungan dan • Penjual Call Option
kerugian yang harus diperhatikan oleh investor. Sebagi ilustrasi, digunakan
Keuntungan atau kerugian yang penjual call option merupakan kebalikan
empat posisi dasar yaitu pembeli call option, penjual call
dari profil keuntungan atau kerugian pembeli call option.
option, pembeli put option, dan penjual put option. Menurut Tandelilin
(2010), keuntungan dan kerugian dari masing-masing ilustrasi adalah Keuntungan penjual call option pada saat expiration date besarnya akan
sebagai berikut: sama dengan kerugian yang diderita oleh pembeli call option.

• Pembeli Call Option Keuntungan maksimum yang bisa diperoleh penjual call option adalah


sebesar premi opsi. Sedangkan kerugian maksimum yang bisa diperoleh
Dapat memperoleh keuntungan jika harga saham pada saat expiration penjual call option tidak terbatas karena ditentukan oleh harga saham
date lebih besar daripada strike price. tertinggi yang bisa dicapai sampai expiration date.
Semakin besar harga saham pada saat expiration date melebihi strike
price, semakin besar keuntungan yang akan diperoleh pemegang call Jika keuntungan atau kerugian yang diperoleh pembeli dan penjual call
option tersebut. option dijumlahkan maka hasilnya akan nol, karena kerugian yang dialami
Jika harga saham sama dengan harga saham ditambah dengan premi opsi penjual call option merupakan keuntungan bagi pembeli.
maka investor pemegang call option mencapai titik impas (tidak untung
Oleh karena itu, perdagangan opsi sering disebut sebagai zero-sum game.
dan tidak rugi).
Investor dapat memperoleh kerugian jika harga saham pada • Pembeli Put Option
saat expiration date lebih kecil daripada strike price. Kerugian maksimum
yang ditanggung oleh investor sebesar premi opsi. Keuntungan atau kerugian untuk pembeli put option pada saat expiration
date akan dipengaruhi oleh harga saham di pasar.
Dalam hal ini, kerugian yang harus ditanggung investor yang membeli call Pembeli put option akan mendapatkan keuntungan jika harga saham di
option bersifat terbatas dan berbeda dengan investor yang membeli saham pasar mengalami penurunan.
yang dapat menanggung kerugian yang bersifat tidak terbatas.
Karakteristik Keuntungan dan Kerugian Opsi
• Penjual Put Option Dari empat ilustrasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pembelian call option atau penjualan put option dapat memberikan
Keuntungan atau kerugian penjual put option sama seperti penjual call
keuntungan bagi investor jika harga saham yang menjadi patokan
option dan merupakan kebalikan dari keuntungan dan kerugian
mengalami kenaikan.
pembeli put option.
Keuntungan maksimum yang bisa diperoleh penjual put option adalah Pembelian call option akan memberikan keuntungan potensial yang
sebesar harga premi opsi. Sedangkan kerugian maksimum terjadi pada saat bersifat tidak terbatas dengan kerugian maksimum sebatas premi opsi.
harga saham turun mencapai angka nol.
Kerugian maksimum penjual put option adalah sebesar strike Sedangkan penjualan put option akan memberikan keuntungan terbatas
price dikurangi dengan harga premi opsi. sebesar premi opsi dengan kerugian maksimum ketika harga saham turun
menjadi nol.
Pembelian put option dan penjualan call option akan memberikan
keuntungan bagi investor bila harga saham yang menjadi patokan
mengalami penurunan.
Pembelian put option akan memberikan keuntungan maksimum ketika
harga saham turun menjadi nol dan kerugian yang mungkin dialami
terbatas sampai dengan premi opsi.
Sedangkan penjualan call option akan memberikan keuntungan maksimum
sebesar premi opsi tetapi kerugian yang mungkin dialami tidak terbatas
tergantung dari kenaikan harga saham yang terjadi di pasar.
Penggunaan Opsi untuk Perlindungan Nilai
Tujuan investor membeli opsi adalah untuk perlindungan (hedging) dari - Perlindungan kenaikan harga saham
aktiva yang akan dilindungi untuk spekulasi.
Opsi beli digunakan untuk melindungi harga saham yang naik dan
Melindungi nilai saham dengan suatu opsi ini disebut dengan hedge yang untuk melindungi nilai penjualan pendek (short sale).
didefinisikan sebagai suatu cara menggunakan turunan-turunan untuk
mengurangi atau kalau mungkin saling menghilangkan (offset) risiko dari Dalam penjualan pendek, investor mengharapkan menjual
aktiva yang akan dilindungi. terlebih dahulu suatu saham pada saat harga sahamnya masih
Opsi jual (put option) digunakan untuk melindungi dari penurunan harga tinggi dan membelinya kembali pada saat harganya turun
saham yang dimiliki oleh investor. Strategi penggunaan opsi untuk sehingga investor dpaat memperoleh keuntungan.
perlindungan penurunan harga suatu saham disebut dengan protective
Pada penjualan pendek, investor memiliki harapan bahwa harga
put. Jika opsi beli digunakan untuk perlindungan kenaikan harga saham
saham akan turun untuk dibeli kembali meskipun pada
yang harus dibeli oleh investor yang melakukan transaksi penjualan pendek
(short selling) (Jogiyanto, 2013). kenyataannya harga saham dapat naik. Jika investor memiliki opsi
beli untuk menghindari kerugian yang besar akibat kenaikan
- Perlindungan Penurunan Harga Saham
harga saham, investor dapat menggunakan opsi belinya untuk
Investor membeli suatu saham dengan harapan harganya akan naik, membeli saham dengan harga yang tertentu yang lebih murah
sehingga jika dijual akan mendapatkan return yang positif meskipun dari harga naiknya. Dengan demikian, opsi jual dapat digunakan
kenyataannya harga saham tersebut turun. Agar terhindar dari kerugian
untuk melindungi dari penjualan pendek.
yang besar akibat penurunan harga saham, investor dapat menggunakan
melakukan opsi jualnya. Oleh karena itu, opsi jual dapat digunakan untuk
memproteksi (hedge) penurunan harga saham. Strategi lindung harga nilai
saham dengan opsi jual ini disebut dengan nama jual terproteksi (protected
put) (Jogiyanto, 2013).
Strategi Perdagangan Opsi
Berdasarkan pengetahuan tentang karakteristik keuntungan dan Naked Strategy merupakan strategi perdagangan opsi yang memilih satu
kerugian opsi, investor akan dapat menggunakan opsi untuk dari empat posisi di atas, yaitu sebagai pembeli call, penjual call,
melindungi portofolio terhadap risiko penurunan harga pasar pembeli put ataukah penjual put option. Disebut dengan naked
strategy karena strategi tersebut tidak melakukan tindakan yang
(hedging) dan untuk melakukan spekulasi terhadap pergerakan harga
berlawanan atau mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian
saham. Investor yang mempunyai ekspektasi bahwa harga saham
dengan cara memiliki saham yang dijadikan patokan.
akan mengalami kenaikan akan membeli call option dan atau
menjual put option. Sebaliknya, jika investor berharap bahwa harga Hedge strategy : berbeda dengan naked strategy karena pada hedge
saham akan turun maka investor akan membeli put option dan/ atau strategy investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia
menjual call option. Dengan demikian, dalam prakteknya, investor juga mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham yang dijadikan
patokan dalam opsi tersebut. tujuan strategi ini adalah untuk mengurangi
bisa saja kombinasi beberapa transaksi pembelian atau menjual opsi
kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang
pada waktu bersamaan agar dapat mendapat keuntungan yang lebih
diharapkan. Ada dua jenis hedge strategy yang umum dikenal, yaitu:
tinggi, dan atau untuk meminimalkan kerugian yang harus
ditanggungnya (Tandelilin, 2010). 1. Covered call writing strategy

Dalam nyatanya ada banyak strategi perdagangan opsi yang dilakukan Strategi ini dimaksudkan untuk melindungi portofolio yang dimiliki
terhadap penurunan harga saham dengan cara menjual call
investor. Menurut Tandelilin (2010), strategi-strategi tersebut pada
option terhadap saham yang telah dimiliki dalam portofolio (investor
dasarnya dapat dikelompokkan menjadi lima adalah sebagai berikut: menjual call option dan memiliki saham yang dijadikan patokan secara
Naked strategy : merupakan strategi yang hanya memilih satu posisi fisik). Jika harga saham mengalami penurunan, maka investor dan akan
dari empat posisi dasar di atas, sedangkan ketiga stratgi lainnya mengalami kerugian (pada posisi pemilikan saham), tetapi ia masih
memunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi
menerapkan kombinasi keempat posisi tersebut untuk
kembali pendapatan yang diperoleh dari penjualan call option.
menyeimbangkan keuntungan dan kerugian. 
Strategi Perdagangan Opsi
2. Protective put buying strategy Pada long struddle investor akan membeli put dan call option, sedangkan
pada short straddle investor akan menjual kedua opsi tersebut
Strategi ini dilakukan oleh investor yang ingin melindungi portofolio yang
(put dan call option).
dimiliki terhadap risiko penurunan nilai pasar dengan cara
membeli put option terhadap saham yang ada dalam portofolio tersebut Berbagai variasi strategi straddle diantaranya adalah
(investor membeli put option dan memiliki saham yang dijadikan patokan). strategi strip dan strap. Dalam strategi strip dibutuhkan dua put option dan
satu call option pada saham yang sama, sehingga keuntungan potensial
Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual, baik yang diperoleh pada strategi strip akan lebih besar jika pergerakan harga
berupa call option yang memunyai saham patokan, experiation saham cenderung turun.
date dan strike price yang sama. Penerapan strategi ini akan melibatkan
dua opsi yang memiliki karakteristik sama, tetapi di antara kedua opsi Strategi kombinasi : mengkombinasikan call dan put option dengan
tersebut, salah satunya adalah call option dan yang lainnya adalah put patokan saham yang sama, tetapi strike price dan/atau expiration
option. Strategi ini dapat dilakukan dengan dua cara adalah sebagai date, berbeda. strategi kombinasi juga bisa dilakukan dengan cara membeli
berikut: (long position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi (call dan put)
1. Strategy Long Straddle secara bersama-sama.
strategi long straddle akan memberikan keuntungan jika terjadi pergerakan Spread Strategy : investor membeli satu seri dalam suatu jenis option dan
harga saham memadai, baik untuk kenaikan harga maupun penurunan secara simultan menjual seri lain dalam kelas option yang sama. Dengan
harga. kata lain, strategi spread merupakan strategi di mana pembelian sebuah
2. Strategy Short Straddle kelas opsi dibiayai secara keseluruhan oleh hasil penjualan opsi yang lain.
Opsi dikatakan dalam satu kelas jika sekelompok opsi (put atau call)
Strategi ini dilakukan oleh investor yang mempunyai estimasi bahwa mempunyai strike price dan expiration date yang sama. berbagai variasi
pergerakan harga saham (bukan arah pergerakannya) tidak terlalu besar antara lain spread horisontal (spread waktu), spread vertikal
atau harga saham relatif tidak berubah. (spread harga), bull spread, dan bearish spread.
Strategi Perdagangan Opsi
Spread horisontal merupakan spread dengan menggunakan opsi-opsi yang
memunyai strike price yang sama tetapi memunyai expiration date yang
berbeda. Spread vertikal adalah spread antar opsi-opsi yang
memunyai expiration date yang sama tetapi strike price berbeda.
Sedangkan bull spread adalah strategi spread yang didasarkan pada
harapan bahwa pasar akan mengalami kenaikan dan untuk bearish adalah
kebalikannya, yaitu pada saat pasar mengalami penurunan.
Penilaian Opsi
Penilaian opsi terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi 1. Nilai Intrinsik Opsi Beli
nilai intrinsik suatu opsi dan selanjutnya juga akan berguna untuk Jika harga pasar saham (P) lebih besar dari exercise price (E) dari opsi beli
menentukan harga sebuah opsi. Dalam penilaian opsi, terkadang kita atau posisi beli adalah in the money, maka nilai intrinsik opsi beli adalah P –
menemui situasi di mana harga premi opsi melebihi nilai intrinsiknya opsi. E.
Kelebihan ini disebut dengan nilai waktu atau premi waktu.
Sebaliknya jika harga pasar saham (P) lebih kecil dari exercise price (E) dari
Penentuan nilai intrinsik opsi dengan memperhatikan adanya premi waktu opsi beli atau posisi beli adalah out the money, maka nilai intrinsik opsi beli
yaitu nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut
adalah 0. Hal ini dikarenakan opsi beli tidak akan digunakan jika membeli
dilaksanakan. Nilai intrinsik juga sering disebut sebagai nilai ekonomis. Jika
saham di pasar modal lebih murah.
tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu opsi maka nilai intrinsik
opsi tersebut adalah nol. Dengan demikian, call option akan mempunyai
nilai intrinsik yang positif jika harga saham lebih besar dari strike price.
2. Nilai Intrinsik Opsi Jual
Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara harga saham yang
sebenarnya dengan harga strike price. Tetapi, jika ternyata harga strike Nilai intrinsik opsi jual (put option) berlawanan dengan nilai intrinsik opsi
price lebih besar dari harga saham, maka nilai intrinsik dari call beli.
option adalah nol (Tandelilin, 2010). Jika harga pasar saham (P) lebih kecil dari exercise price (E) dari opsi jual
atau posisi opsi jual adalah in the money, maka nilai intrinsik opsi jual
Menurut Jogiyanto (2013), mengetahui nilai sebenarnya (intrinsic value) adalah E-P.
dari suatu opsi adalah hal yang penting. Jika seseorang dapat menentukan Sebaliknya jika harga pasar saham (P) lebih besar dari exercise price (E) dari
nilai intrinsik ini, maka nilai pasar dari opsi akan dapat ditentukan. opsi jual jual atau posisi opsi jual adalah out the money, maka nilai intrinsik
Kenyataannya, menentukan nilai intrinsik suatu opsi tidaklah sederhana, opsi jual adalah 0, karena opsi jual tidak akan digunakan disebabkan
karena banyak ditentukan oleh faktor-faktor eksternal. Menurut Jogiyanto menjual saham di pasar modal lebih tinggi.
(2013), nilai-nilai intrinsik ada tiga adalah sebagai berikut:
Penilaian Opsi
3. Nilai Waktu Opsi Opsi yang berada pada posisi baik itu at the money maupun out of the
money akan memunyai nilai intrinsik sebesar nol karena kedua posisi
Nilai pasar dari opsi tidak mungkin lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Jika
tersebut tidak memberikan keuntungan kepada pembeli opsi jika opsi
terjadi maka arbitrageurs, yaitu spekulator-spekulator yang memanfaatkan
tersebut dilaksanakan. Jumlah harga opsi yang melebihi nilai intrinsiknya
keuntungan akibat penyimpangan tidak berisiko akibat penyimpangan,
akan membeli opsi ini dan menggunakan (exercise) opsi tersebut untuk disebut dengan premi waktu. Pembeli opsi berharap pada suatu saat
mendapatkan keuntungan. sebelum expiration date perubahan harga pasar saham akan meningkatkan
Kalau banyak spekulator melakukannya, maka harga opsi akan naik, nilai opsi. Untuk itu pembeli opsi mau membayar lebih besar dari nilai
sehingga tidak akan terjadi arbitrase lagi. Kebalikannya mungkin terjadi, intrinsik dari opsi itu sendiri (Tandelilin, 2010).
yaitu harga suatu opsi (nilai pasar opsi) akan lebih tinggi tinggi dari Harga opsi merupakan cerminan dari nilai intrinsik opsi dan setiap
intrinsiknya. Yaitu harga suatu opsi (nilai pasar opsi) akan lebih tinggi dari
tambahan jumlah atas nilai intrisik. Premi atas nilai intrinsik disebut
nilai intrinsiknya.
dengan nilai waktu atau premi waktu. Untuk menghindari kerancuan
Hal ini disebabkan karena adanya nilai waktu (time value). Waktu
mempunyai nilai yang positif. Semakin pendek waktu jatuh tempo opsi, dengan istilah time value of money maka akan digunakan istilah premi
semakin kecil fluktuasi dari harganya dan semakin rendah harga dari opsi. waktu (bapepam, 2003). Menurut bapepam (2003), nilai intrinsik terbagi
Demikian juga sebaliknya, semakin panjang waktu jatuh tempo opsi, menjadi dua adalah sebagai berikut:
semakin besar fluktuasi dari harganya dan semakin tinggi nilai pasar opsi. 1. Nilai intrinsik
Nilai dari waktu dapat dihitung sebagai perbedaan antara nilai intrinsiknya
sebagai berikut ini. Nilai intrinsik opsi adalah nilai ekonomis jika opsi dilaksanakan dengan
segera. Jika nilai ekonomis tidak positif merupakan hasil dari pelaksanaan
opsi dengan segera, maka nilai intrinsik adalah nol. Untuk call option, nilai
Jika strike price suatu call option lebih besar dari harga saham maka opsi intrinsik akan positif jika harga saham berlaku lebih besar dari harga
tersebut dikatakan out of the money. Bila strike price besarnya sama pelaksanaan. Sehingga, nilai intrinsik merupakan perbedaan antara harga
dengan harga saham maka opsi itu dikatakan at the money. pelaksanaan dengan harga saham berlaku, maka nilai intrinsik adalah nol.
Penilaian Opsi; Melindungi Opsi
2. Premi waktu Melindungi Opsi
Premi waktu suatu opsi merupakan jumlah di mana harga opsi melebihi
nilai instrinsiknya. Pembeli opsi mengharapkan, di suatu saat sebelum
Menurut Jogiyanto (2010), penerbit opsi beli akan
tanggal kadaluarsa, perubahan harga pasar dari saham yang mendasari mengalami kerugian jika harga saham naik.
akan meningkatkan nilai hak yang melekat. Untuk harapan tersebut,
pembeli opsi bersedia membayar premi di atas nilai intrinsik.
Pembeli opsi beli akan menggunakan haknya untuk
membeli sahamnya dengan harga lebih murah
Dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya nilai intrinsik dilihat dari selisih
antara harga saham sebenarnya dengan harga strike price. Jika harga pasar dibandingkan dengan pasar saham yang naik tersebut.
saham lebih kecil dari strike price (E) dari opsi beli atau posisi beli
adalah out the money, maka nilai intrinsik opsi beli adalah 0 dan jika harga Penjual opsi beli harus menyediakan saham ini dan
pasar saham (P) lebih besar dari strike price (E) dari opsi jual jual atau membelinya di pasar dengan harga yang lebih tinggi.
posisi opsi jual adalah out the money, maka nilai intrinsik opsi jual adalah
0. Untuk mengatasi kerugian ini, penjual opsi beli dapat
membeli terlebih dahulu sahamnya dan pada saat
bersamaan menjual opsi belinya strategi lindung nilai ini
disebut dengan overed call.
Disebut dengan overed call karena membeli saham
terlebih dahulu untuk menutup (covered) kenaikan harga
saham pada saat menjual opsi beli.
Penggunaan Opsi untuk Spekulasi
Menurut Jogiyanto (2013), selain opsi digunakan untuk lindung nilai Dengan demikian, jika harga saham yang diacu turun, maka nilai opsi jual
(hedge) aktiva lain, misalnya suatu saham, pembelian opsi juga banyak akan naik. Jika harga saham yang diacu turun, spekulan tidak
digunakan untuk spekulasi. menggunakannya untuk menjual sahamnya, karena spekulan membeli opsi
tanpa membeli saham yang diacunya, tetapi spekulan akan menjual opsi
Opsi digunakan spekulasi jika opsi dibeli tidak untuk melindungi suatu jual ini dengan harga tinggi.
aktiva, tetapi dibeli untuk tujuan dijual kembali dengan harga yang tinggi. Sebaliknya, jika harga saham yang diacu naik, maka opsi jual tidak akan
digunakan, sehingga opsi jual ini masih belum bernilai banyak (out the
Spekulasi terjadi karena harga opsi bisa naik melambung tinggi, tetapi bisa
money) dan opsi jual akan bernilai nol sampai jatuh tempo.
juga turun drastis bahkan bernilai Rp0,- jika sampai jatuh temponya.
Spekulan membeli opsi untuk spekulasi karena harganya relatif murah
• Spekulasi Membeli Opsi Beli
dibandingkan dengan harga saham. Menurut Jogiyanto (2013), spekulasi
dalam membeli opsi jual dan opsi beli adalah sebagai berikut: Nilai opsi (call option) akan turun jika harga saham yang diacu nilainya
turun, karena investor lebih baik membeli saham di pasar yang lebih
• Spekulasi Membeli Opsi Jual murah.
Spekulan membeli opsi jual (put option) dengan harapan harga saham yang Penurunan maksimum nilai opsi beli ini adalah sebesar 100%, yaitu jika
diacunya akan turun. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa opsi jual opsi beli tidak digunakan dan jatuh tempo.
digunakan untuk menjual saham yang diacu jika harga saham turun. Nilai opsi beli (call option) sebaliknya akan naik jika harga saham yang
Jika harga saham naik, maka pemegang opsi tidak akan menggunakannya diacu nilainya naik, karena investor akan lebih murah membeli
tetapi akan menjual langsung ke pasar dengan harga yang tinggi. menggunakan opsi beli yang lebih murah dibandingkan dengan dengan
Jika harga saham turun, pemegang opsi tidak akan menjualnya di pasar membeli di pasar dengan harga yang naik.
dengan harga murah, tetapi akan menggunakan opsi untuk menjualnya Kenaikan maksimum nilai opsi beli dapat mencapai tak berhingga jika harga
dengan harga yang lebih tinggi yang ditetapkan opsi sebagai exercise price.  saham naik dengan drastis.
Jika harga saham turun, maka opsi jual akan mempunyai nilai (in the
mpney).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi
Menurut Tandelilin (2010), harga sebuah opsi akan dipengaruhi oleh enam • Tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek
faktor berikut ini: Opsi ini dapat membeikan kesempatan kepada investor untuk melakukan
• Harga saham yang dijadikan patokan spekulasi terhadap pergerakan saham tanpa harus memunyai saham yang
dijadikan patokan. Disamping itu, investasi pada opsi akan relatif lebih
Harga opsi akan berubah jika harga saham yang dijadikan patokan juga
murah jika dibandingkan dengan investasi dengan membeli saham itu
berubah. Untuk call option, jika harga saham naik (faktor lain dianggap
sendiri. Umumnya, jika tingkat suku bunga bebas risiko meningkat maka
tetap) maka harga opsi akan meningkat karena nilai intrinsiknya
bertambah. Sebaliknya pada put option, jika harga saham naik maka harga harga-harga saham juga akan mengalami kenaikan, sehingga pada tingkat
opsi akan turun karena nilai intrinsiknya menurun. suku bunga bebas risiko jangka pendek yang tinggi, investor akan semakin
• Strike price yang ditetapkan tertarik untuk membeli call option dibandingkan membeli harga saham dan
hal ini akan menyebabkan harga call option naik.
Strike price sebuah opsi besarnya akan tetap selama umur opsi tersebut.
• Kemungkinan mendapatkan dividen
• Expiration date dari opsi
Kemungkinan sebuah saham memberikan dividen akan cenderung
Setelah expiration date, maka sebuah opsi tidak memiliki nilai apapun. menurunkan harga call option dari saham tersebut, karena investor lebih
Sehingga, jika semua faktor lain tetap, maka semakin lama expiration tertarik untuk membeli saham itu sendiri daripada opsinya. Sebaliknya,
date sebuah opsi maka akan semakin tinggi harga opsi tersebut. pada put option adanya dividen akan cenderung meningkatkan harga opsi
tersebut. Untuk lebih memahami harga call option maka berikut ini akan
• Volatilitas harga saham yang diharapkan selama umur opsi
dijelaskan mengenai salah satu model penilaian opsi yang disebut dengan
Jika semua faktor lain dianggap tetap, semakin besar volatilitas harga model Black-Scholes.
(ditunjukkan oleh standar deviasi atau varians) yang diharapkan maka
harga opsi juga semakin tinggi. Hal ini dikarenakan semakin besar
volatilitas maka akan semakin besar probabilitas bahwa harga saham akan
mengalami perubahan yang diinginkan.
Model Black – Scholes
Menurut Jogiyanto (2013), menentukan nilai pasar opsi merupakan hal • Opsi hanya dapat digunakan (exercise) pada saat jatuh tempo.
yang tidak mudah. Banyak faktor memengaruhi nilai pasar opsi. • Pasar likuid dan perdagangan semua sekuritas dapat terjadi di terus-
Salah satu model yang terkenal untuk menghitung nilai pasar dari opsi menerus.
adalah Model Harga Opsi Black-Scholes (Black-Scholes Option Pricing • Harga pasar saham-saham bergerak secara acak.
Model) yang dikembangkan oleh Fisher Black dan Myron Scholes di tahun
1973.
Model penilaian opsi dari Black-Scholes ini dimaksudkan untuk opsi Eropa.
Dalam membangun modelnya, Black-Scholes menggunakan beberapa
asumsi. Asumsi-asumsi ini adalah sebagai berikut:
• Saham yang dihubungkan dengan opsi tidak pernah membayar dividen
selama umur dari opsi.
• Tidak ada biaya transaksi untuk membeli dan menjual opsi dan
sahamnya.
• Tingkat suku bunga bebas risiko (risk-free interest) konstan selama
umur opsi.
• Pembeli saham dapat meminjam pinjaman jangka pendek dengan
tingkat suku bunga bebas risiko.
• Penjualan pendek (short selling) diijinkan dan penjual pendek akan
menjual sahamnya dengan harga pasar saat itu.
Binomial Option Pricing Model (BOPM)
Model ini disebut binomial karena dari suatu harga saham saat ini, harga
saham tersebut diharapkan dapat berubah menjadi dua harga saham pada
peride berikutnya, dengan peluang yang sama.
Misalkan akan ada opsi call yang akan jatuh tempo satu tahun lagi atas
saham B. Harga exercise opsi tersebut adalah Rp.11.000. Untuk
menyederhanakan persoalan, misalkan untuk tahun depan harga saham
diperkirakan bisa berubah menjadi Rp.8.000 atau Rp.13.000 (karakteristik Perhatikan bahwa hasil dari investasi di saham dengan meminjam ini identik
ini yang menyebabkan model ini diberi nama model binomial). Harga dengan 2,5x hasil kalau kita membeli opsi. Karena itu kedua investasi
saham saat ini Rp.9.000. Anggaplah bahwa risk free rate of return sebesar tersebut harus memberikan nilai yang sama, yaitu:
15% per tahun.
Apabila harga saham B menjadi Rp.8.000, maka opsi call tersebut tidak ada
harganya. Tetapi apabila harga saham menjadi Rp.13.000, nilai opsi
menjadi Rp.2.000. Kemungkinan payoffs dari persoalan tersebut adalah :

Sayangnya pendekatan ini akan sangat kompleks dan memerlukan bantuan


computer kalau kemungkinan (periode) perubahan harga saham cukup
banyak. Karena itu perhitungan nanti akan banyak disederhanakan dengan
model Black and Scholes.
Bandingkan jika kita meminjam selembar saham sebesar Rp. 6.957,- Jumlah saham yang diperlukan untuk mereplikakan satu call disebut sebagai
dengan membeli saham. option delta atau hedge ratio.
Daftar Pustaka

• Black, F. & Scholes, M. (1973). The Pricing of Options and Corporate Liabilities. Journal of Political Economy. Vol. 8;637-654.
• Galai, D. & Masulis, R. 1976. The Option Pricing Model and The Risk Factor of Stock. Journal of Financial Economics. Vol. 33;53-81.
• Jogiyanto, H. M. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPF-UGM.
• Keown, A. J., Scott, D. F., Martin, J. J. D., & Petty, J. W. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
• Merton, R. C. 1974. on The Pricing of Corporate Debt: The Risk Structure of Interest Rates. Journal of Finance. Vol. 29;449-470.
• Smith, A. 1976. An Inquiry into The Nature and Causes of The Wealth Nations. The University of Chicago Press.
• Tandelilin, E. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE.
• Weston, J. F., & Copeland, T. E. 1995. Manajemen Keuangan. Jakarta: Binarupa Aksara
Terima Kasih
Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai