PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Opsi (option) merupakan suatu produk efek turunan (derivatif) yang diturunkan dari
berbagai efek yang sebenarnya. Sebagai efek derivatif, opsi akan mempunyai nilai selagi
terhubung ke aset finansial yang bersangkutan. Aset finansial ini bisa berupa saham biasa,
obligasi atau obligasi konversi. Nilai opsi tergantung dari masa hidup pasarnya. Jika masa
hidup pasarnya habis, maka efek derivatif tersebut tidak ada nilainya.
Opsi merupakan suatu cabang terpisah dari kegiatan Bursa Saham normal dan dewasa
ini di Inggris dikendalikan oleh LIFFE ( London International Financial Futures Exchange).
Pembelian suatu opsi memberikan hak kepada pembelinya untuk menjual atau membeli
(tergantung dari jenis opsi) saham pada suatu harga yang sudah disepakati dengan ‘penuis
opsi’ (penjual asli dari opsi). Harga yang disepakati juga dikenal sebagai ‘harga pelaksanaan
(exercise price)’, yaitu harga yang oleh pembeli dapat dipaksakan kepada penulis opsi untuk
membeli atau menjual saham.
Opsi dipasarkan sebagai bagian yang penting dari suatu portofolio yang besar dan
seimbang karena opsi dapat membantu mengelola risiko. Tetapi opsi itu sendiri merupakan
wahana investasi yang berisiko tinggi. Penggunaan opsi memerlukan suatu pengertian yang
benar tentang mekanisme dan pemanfaatannya.
Dengan adanya right issue akan terjadi penambahan saham baru yang akan menyebabkan
adanya dilusi kepemilikan saham. Untuk menghitung harga teoritis saham sesudah right issue
digunakan rumus berikut:
Ps = R R PC + PE
R R + I
d. Warrant
Warrant juga merupakan derivatif (turunan) dari efek sebenarnya, yaitu saham biasa.
Masa hidup warrant adalah enam bulan atau lebih. Warrant merupakan opsi jangka panjang
yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham atas nama dengan harga
tertentu. masa hidup warrant dimulai dari tanggal warrant tersebut dicatatkan dibursa efek,
sampai dengan tanggal terakhir pelaksanaan penebusan (redemption) warrant . Penerbitan
warrant dalam penerbitan bukti right maupun penerbitan obligasi membuat proses right issue
atau obligasi menjadi lebih menarik.
Dilihat dari sifatnya, warrant mempunyai karakteristik sama dengan saham biasa,
seperti right issue dan stock split akan mengubah jumlah dan exercise price warrant yang
dimiliki, tetapi warrant tidak memperoleh dividen dan tidak mempunyai hak suara pada
perusahaan publik karena pemiliknya bukan pemegang saham perseroan.
Naik turunnya harga warrant pada umunya akan dipengaruhi juga oleh naik turnnya saham.
Untuk menghitung harga suatu warrant digunakan rumus berikut:
Pw = Ps - Pe
Dimana:
Pw = harga/nilai fundamental suatu warrant
Ps = harga pasar ang berlaku pada saham biasa yang terkait dengan warrant
Pe = exercise price warrant untuk penebusan saham
Berkaitan dengan warrant , ada yang disebut dengan premium warrant, yang dapat
didefinisikan sebagai nilai yang dihasilkan dari selisih antara harga pasar suatu warrant
dengan harga fundamental warrant . Sesuai dengan peraturan Bapepam, jumlah warrant yang
diterbitkan dan warrant yangg telah beredar tidak melebihi 15% dari modal disetor pada saat
warrant diterbitkan. Modal disetor ini secara sederhana dikatakan sebagai total nilai nominal
saham yang diterbitkan.
Proses penebusan dari warrant akan mengakibatkan peningkatan jumlah saham yang
diterbitkan, sehngga akan terjadi dilusi persentase kepemilikan saham. Harga teoritis saham
setelah redemption warrant dapat dihitung sebagai berikut:
PS = ss + WR . PE
SS + WR
Dimana:
PS = Harga teoritis saham yang baru sesudah redemption warrant
SS = Jumlah saham sebelum terjadinya redemption warrant
PC = Harga saham penutupan yang tersedia pada saat terjadinya redemption warrant
PE = Exercise Price warrant
WR = Banyaknya saham biasa yang ditebus dengan warrant
Disamping itu, terdapat beberapa persamaan antara saham dengan option yaitu sebagai
berikut:
Antara saham dan option keduanya dapat dicatatkan dibursa sehingga proses jual dan beli
ditangani dengan cara yang sama oleh broker;
Option serta saham diperdagangkan dengan membuat bid dan offer. Dalam perdagangan
saham, bid dan offer dibuat atas jumlah lembar saham, sementara bid dan offer pada option
berupa kontrak atas underlying asset .
Pemodal option dan saham mempunyai kemampuan untuk mengamati pergerakan harga,
volume perdagangan, serta informasi lainnya dari hari ke hari bahkan per menit Sedangkan
perbedaannya yaitu sebagai berikut:
Tidak seperti saham, suatu option mempunyai batasan umur karena saham dapat kita
pegang untuk memperoleh kenaikan atas nilai saham, sementara option mempunyai jatuh
tempo.
Tidak ada jumlah yang tetap mengenai banyaknya option terhadap underlying asset
tertentu. Jumlah option tergantung seberapa banyak pembeli dan penjual option yang
melakukan perdagangan.
Bagi pemegang saham akan mempunyai hak suara atau deviden, sementara option hanya
memperoleh manfaat dari pergerakan saham atau underlying asset nya.
Penyelesaian transaksi pada option umumnya berupa penyerahan secara tunai atau cash,
sedangkan pada penyelesaian transaksi pada perdagangan saham umumnya berupa
penyerahan secara fisik atau saham
Sedangkan perbedaannya yaitu sebagai berikut:
Tidak seperti saham, suatu option mempunyai batasan umur karena saham dapat kita
pegang untuk memperoleh kenaikan atas nilai saham, sementara option mempunyai jatuh
tempo.
Tidak ada jumlah yang tetap mengenai banyaknya option terhadap underlying asset
tertentu. Jumlah option tergantung seberapa banyak pembeli dan penjual option yang
melakukan perdagangan.
Bagi pemegang saham akan mempunyai hak suara atau deviden, sementara option hanya
memperoleh manfaat dari pergerakan saham atau underlying asset nya.
Penyelesaian transaksi pada option umumnya berupa penyerahan secara tunai atau cash,
sedangkan pada penyelesaian transaksi pada perdagangan saham umumnya berupa
penyerahan secara fisik atau saham.
Asumsi :
Portofolio awal = 100 lembar @ Rp 1.000 = Rp 100.000
Kas masuk dari penjualan opsi = Rp 5.000
KESIMPULAN
1. Instrumen derivative adalah instrumen yang nilainya diturunkan dari nilai aset yang
menjadi dasar. Aset yang menjadi dasar tersebut bisa sangat beragam, mulai dari sekuritas
(saham, obligasi), komoditas (emas, olefin), valas, bahkan instrument derivati ve lainnya.
2. Options (Opsi) adalah suatu kontrak yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli (call options) atau menjual ( put options) underlying assets pada harga tertentu
penyerahan pada waktu tertentu di masa yang akan datang (expiration date).
3. Mekanisme perdagangan opsi yaitu pihak penjual call option (melalui broker yg ditunjuk)
menyerahkan sejumlah saham yang dijadikan patokan kepada OCC dan pembeli opsi yang