Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS LEVERAGE

OPERASI DAN LEVERAGE


KEUANGAN
KELOMPOK II :

 NAVISATUL MUNA
 SHABRINA LIA ZULFA
 NURUL AINI BR PURBA
ANALISIS LE VERAGE OPERASI
DA N L E V E R A G E K E U A N G A N

Leverage adalah penggunaan assets dan sumber dana


(sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya
tetap dengan maksud agar meningkatkan keuntungan
potensial pemegang saham.
“Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar keuntungan
yang diperoleh lebih besar dari pada biaya assets dan sumber dananya, seginggga dapat
menaikkan keuntungan pemegang saham. Sebaliknya leverage juga meningkatkan variabilitas
(risiko) keuntungan, karena jika perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari
biaya teteapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan keuntungan
pemegang saham.”

Manajemen keuangan perusahaan pada umumnya mengenal tiga jenis leverage, yaitu
operating leverage, financial leverage dan combined leverage.
OPERATING
LEVERAGE
Operating Leverage atau Leverage Operasi adalah penggunaan aktiva yang menyebabkan
perusahaan harus menanggung biaya tetap berupa penyusutan. Operating leverage bekerja secara
dua arah, yaitu dapat memperbesar keuntungan perusahaan ataupun memperbesar kerugian
perusahaan.

Operating leverage dikatakan menguntungkan apabila perusahaan mampu menanggung biaya tetap atas
penggunaan aktiva atau penjualan setelah dikurangi biaya variabel akan lebih besar dari biaya tetap. Sebaliknya,
operating leverage dikatakan merugikan apabila perusahaan tidak mampu menutup biaya tetap atau dengan kata
lain penjualan atau pendapatannya lebih kecil dari biaya tetap.
Multiplier effect hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba sebelum bunga dan pajak disebut
dengan Degree of operating leverage (DOL).

DOL pada X = % Perubahan EBIT


% Perubahan Penjualan Di mana :
DOL Qunit = DOL dari penjualan dalam unit
DOLSrupiah = DOL dari penjualan dalam rupiah
DOL 𝑄𝑢𝑛𝑖𝑡 = 𝑆 − 𝑉𝐶 = 𝑄(𝑃 − 𝑉)
EBIT = Laba operasi sebelum bunga dan pajak
𝑆 − 𝑉𝐶 − 𝐹𝐶 𝑄(𝑃 − 𝑉) − 𝐹𝐶 P = Harga per unit

atau: V = Biaya variabel per unit


(P – V) = Marjin kontribusi per unit
𝐷𝑂𝐿 𝑆𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ = 𝑆 − 𝑉𝐶 = 𝐸𝐵𝐼𝑇 + 𝐹𝐶
Q = Kuantitas (unit) barang yang diproduksi atau dijual
𝑆 − 𝑉𝐶 − 𝐹𝐶 𝐸𝐵𝐼T FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel total
S = Penjualan
Laba operasi (EBIT) = [P(Q) –V(Q)] – FC
EBIT = Q (P – V) – FC
Contoh soal:
Analisislah kondisi keuangan 3 perusahaan K, M, dan N dengan keadaan berikut !

Laporan Laba-Rugi Perusahaan K,M dan N


Penjelasan :

𝐷𝑂𝐿K = 120.000.000 − 24.000.000 = 96.000.000 = 2,4


120.000.000 − 24.000.000 − 56.000.000 40.000.000

𝐷𝑂𝐿M = 180.000.000 − 120.000.000 = 60.000.000 = 2,0


180.000.000 − 120.000.000 − 30.000.000 30.000.000
 
𝐷𝑂𝐿N = 240.000.000 − 40.000.000 = 200.000.000 = 2,5
240.000.000 − 40.000.000 − 120.000.000 80.000.000
FINANCIAL
LEVERAGE
Financial leverage atau leverage keuangan terjadi pada saat perusahaan menggunakan sumber dana yang
memberikan beban tetap. Financial leverage dikatakan menguntungkan (favorable) apabila perusahaan memperoleh
pendapatan yang lebih besar dari beban tetap yang harus dibayar. Financial leverage dikatakan merugikan
(unfavorable) apabila pendapatan yang diperoleh perusahaan lebih kecil dari beban tetap yang harus dibayar.

Tujuan penggunaan financial leverage ialah untuk meningkatkan pengembalian kepada para
pemegang saham biasa.

Financial leverage dengan demikian menunjukkan perubahan laba per lembar saham (erning per share atau EPS)
sebagai akibat perubahan EBIT.
Degree financial leverage (DFL) Seperti telah dijelaskan sebelumnya adalah perubahan laba per lembar saham (EPS) karena
perubahan laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) atau rasio antara presentasi perubahan EPS dibanding dengan presentasi
perubahan EBIT.

DFL pada X = % Perubahan EPS (DFL) = EBIT


% Perubahan EBIT [(EBIT – 1) – (PD / (1-t) )]

DFL surpiah = S – VC – FC = Q(P – V) – FC = EBIT


S – VC –FC – I Q(P – V) – FC – I EBIT - I

Di mana:
DFLSrupiah = DFL dari penjualan dalam rupiah
EBIT = Laba operasi sebelum bunga dan pajak
P = Harga per unit
V = Biaya variabel per unit
(P – V) = Marjin kontribusi per unit
Q = Kuantitas (unit) barang yang diproduksi
atau dijual
Misalnya perusahaan “TERNAMA” yang mempunyai modal sendiri Rp. 800.000.000,-. Dan akan menambah modal sebesar
Rp. 400.000.000,- melalui satu dari tiga alternatif pendanaan, yaitu dari :

1) Saham biasa semua


2) Obligasi pada tingkat bunga 12%
3) Saham preferen dengan dividen 11%

Saat ini EBIT perusahaan sebesar Rp. 120.000.000,-. Dengan adanya ekspansi maka laba diharapkan naik menjadi Rp.
216.000.000,-. Tingkat pajak 40%. Pada saat ini saham biasa yang beredar 200.000 lembar. Saham biasa dapat dijual Rp.
4.000,- per lembar, sehingga apabila perusahaan memilih pendanaan dengan modal sendiri, maka perusahaan harus
mengeluarkan saham biasa baru sebanyak 100.000 lembar. Perhitungan pengaruh berbagai alternatif tambahan pendanaan
terhadap laba dan EPS akan terlihat pada tabel berikut :
DFL dengan menggunakan alternatif pendanaan hutang : EBIT Rp216.000.000

DFL untuk alternatif pendanaan saham preferen :

DFL untuk alternatif pendanaan saham biasa :


COMBINED LEVERAGE
Ketika financial leverage dan operating leverage digabungkan hasilnya disebut sebagai combined
leverage atau total leverage.

Combined leverage merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan biaya tetap
operasional dan biaya tetap finansial untuk memperbesar pengaruh perubahan volume penjualan
terhadap pendapatan per lembar saham.

Degree combined leverage adalah multipilier effect atas perubahan laba per lembar saham (EPS) karena
perubahan penjualan. Dengan kata lain degree of combined leverage adalah rasio antara presentase
perubahan EPS dengan presentase perubahan penjualan.
DCL pada X = % Perubahan EPS
% Perubahan Penjualan

DCL Pada Q Unit = Q(P – V)


Q(P – V) – FC – I – [PD/(1 – t)]
atau:
DCL Pada Q Unit = EBIT + FC = S – VC
EBIT – I – [PD/(1 – t)] EBIT – I – [PD/(1 – t)]

DCL = DOL x DFL


Penjualan EBIT
Apabila perusahaan “TERNAMA” dengan tambahan data penjualan dan biaya operasi variabel dan tetap untuk ketiga
alternatif pendanaan sebagai berikut:

Perhitungan Laba dan EPS


DTL dengan menggunakan alternatif pendanaan hutang :

DTL untuk alternatif pendanaan saham preferen:

DTL untuk alternatif pendanaan saham biasa:


THANKS!

Anda mungkin juga menyukai