Anda di halaman 1dari 25

TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI

“Analisis Opsi Dan Kontrak”

Disusun Oleh:

Johannes Wiliam Manalu 1844000164

Lasma Natalia Pardede 1844000142

Leni Nadiya Lubis 1844000119

Lulu Anna Saragih 1844000148

Putria Sari Harahap 1844000149

Mata Kuliah : Teori Portofolio Dan Analisis Investasi

Dosen Pengampu : Austin Alexander Parhusip, SE, MM.

MANAJEMEN MALAM C

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

T.A. 2019/2020 GENAP


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas Teori Portofolio dengan judul “Analisis Opsi Dan Kontrak” tepat pada
waktunya.

            Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga
halnya dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kami menerima
dengan lapang dada kritikan maupun saran yang sifatnya membangun dari
pembaca agar kami dapat membenahi diri.

            Walaupun demikian, kami berharap dengan disusunya makalah ini dapat


membantu dalam proses belajar maupun mengajar serta dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, 24 Maret 2020

( Kelompok 5 )

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................i


Daftar isi ........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah .........................................................................1
B.   Rumusan Masalah ...................................................................................1
C.   Tujuan Penulisan .....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Analisis opsi
2.1.1. Pengertian Opsi...............................................................................2
2.1.2. Opsi Saham Di Bursa Efek Indonesia............................................6
2.1.3. Karakteristik Keuntungan Dan Kerugian Opsi...............................7
2.1.4. Strategi Perdagangan Opsi..............................................................8
2.1.5. Penilaian Opsi...............................................................................11
2.2. Analisis Kontrak Berjangka (futures)
2.2.1. Pengertian Futures.........................................................................15
2.2.2. Sejarah Kontrak Futures................................................................16
2.2.3. Mekanisme Dan Fungsi Bursa Kontrak Futures............................17
2.2.4. Manfaat Kontrak Futures...............................................................19
2.2.5. Arus Kas Dalam Kontrak Futures..................................................20
2.2.6. Penilaian Futures...........................................................................21
BAB III PENUTUP
A.   Kesimpulan ...........................................................................................23
B.   Saran ......................................................................................................23
Daftar Pustaka...............................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller/writer)


dengan pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan
kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada
waktu dan harga yang telah ditetapkan. Opsi diterbitkan oleh investor untuk
dijual kepada investor lainnya, sehingga perusahaan yang merupakan emitem
dari saham yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai kepentingan
dalam transaksi opsi tersebut. Emitem saham bersangkutan tidak bertanggung
jawab terhadap pembuatan, penghentian, atau pelaksanaan kontrak opsi.
Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi bisa dikelompokkan menjadi
dua, yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Call option adalah
opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam
jumlah tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan. Dengan membeli
opsi, investor dapat melakukan spekulasi terhadap kenaikan harga saham tanpa
harus mempunyai saham tersebut, dan berharap bisa memperoleh keuntungan
dari kenaikan harga saham tersebut dimasa datang.
B.   Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan analisis opsi dan kontrak?

2. Bagaimana karakteristik keuntungan dan kerugian opsi?

C.   Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan analisis opsi dan
kontrak

2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik kerugian dan keuntungan opsi

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Opsi
2.1.1 Pengertian opsi
Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller/writer) dengan
pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan
kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada
waktu dan harga yang telah ditetapkan. Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual
kepada investor lainnya, sehingga perusahaan yang merupakan emitem dari saham
yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai kepentingan dalam transaksi
opsi tersebut. Emitem saham bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap
pembuatan, penghentian, atau pelaksanaan kontrak opsi.
Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi bisa dikelompokkan menjadi dua,
yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Call option adalah opsi
yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah
tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan. Dengan membeli opsi,
investor dapat melakukan spekulasi terhadap kenaikan harga saham tanpa harus
mempunyai saham tersebut, dan berharap bisa memperoleh keuntungan dari
kenaikan harga saham tersebut dimasa datang. Put option adalah opsi yang
memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah,
waktu, harga yang telah ditentukan. Investor yang membeli put option mempunyai
harapan yang berkebalikan dengan pemilik call option. Pemegang call option
akan berharap agar harga pasar saham pada saat jatuh tempo berada di bawah
harga yang disepakati dalam kontrak kontrak, sehingga pemilik call option bisa
menjual saham tersebut kepada penjual call option dengan harga yang lebih tinggi
dari harga pasar saham bersangkutan.
1. Terminologi Opsi
Untuk lebih memahami sekuritas opsi, terlebih dahulu perlu mengetahui
beberapa terminologi penting yang berhubungan dengan sekuritas opsi.
Istilah penting yang terkait dengan sekuritas opsi, antara lain sebagai
berikut:

4
1) Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar saham yang
dijadikan patokan pada saat jatuh tempo. Untuk call option,
exercise price berarti harga yang harus dibayar (dibeli) pemilik
opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan bagi pemegang put
option, exercise price berarti harga yang akan diterima oleh
pemilik put option dari penjual put option.
2) Expiration date, yaitu batas waktu di mana opsi tersebut dapat
dilaksanakn. Ada dua model expiration date yang bisa
diterapkan, yaitu model Amerika dan model Eropa. Opsi dengan
gaya Amerika dapat dilaksanakan kapan saja sampai dengan
batas waktu yang telah ditentukan (expiration date). Sedangkan
opsi gaya eropa dilaksanakn hanya pada saat expiration date.
3) Premi opsi, adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi
kepada penjual opsi.
2. Mekanisme Perdagangan Opsi
Sekuritas opsi bisa diperdagangkan pada bursa efek ataupun pada bursa
pararel (over-the-counter market). Pada perdagangan opsi ada sejenis
lembaga kliring opsi (option clearing corporation/OCC), yang berfungsi
sebagai perantara antara broker yang mewakili pembeli dengan pihak yang
menjual opsi dan bertugas untuk memastikan bahwa masing – masing
pihak memenuhi kewajibannya.
Dalam mekanisme perdagangan opsi, pihak penjual call option melalui
broker yang ditunjuk menyerahkan sejumlah saham yang dijadikan patokan
kepada OCC, dan pembeli opsi yang akan melaksanakan call option
membeli saham tersebut dari OCC, sehingga transaksi pelaksanaan opsi
dilakukan dengan menggunakan perantara OCC. Selanjutnya investor yang
akan melaksanakan opsi akan menghubungi broker mereka, dan broker
tersebut akan menghubungi OCC untuk melaksanakan opsi tersebut.
Kemudian OCC secara random akan memilih broker yang menjual opsi
tersebut dan menunjuk mereka untuk melaksanakan kewajibannya.

5
2.1.2 Opsi Saham di Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai perdagangan kontrak opsi saham
(KOS) pada tanggal 6 Oktober 2004. KOS merupakan sekuritas yang juga
dapat diperjualbelikan antar investor. BEI mendefinisikan opsi saham sebagai
hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual
(put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham (underlying stock) pada
harga (strike price) dan dalam waktu tertentu. Saham induk yang dipilih
adalah saham yang memiliki tingkat frekuensi perdagangan dan fluktuasi
harga yang tinggi, serta mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang besar.
Pada waktu itu, ada lima saham perusahaan tercatat yang menjadi saham
induk untuk perdagangan KOS di BEI:PT Astra International Tbk (ASII), PT
Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT. HM. Sampoerna, Tbk
(HMSP).
Fungsi BEI adalah memfasilitasi perdagangan KOS yang teratur dan
efisien. Untuk bertransaksi KOS, investor seharusnya memahami minimal
bebrapa istilah dasar opsi. Exercise (strike) price adalah harga yang
pemegang opsi akan membayar untuk membeli (kasus call option) atau akan
menerima dan menjual (kasus put option) per lembar saham induk jika opsi
dilaksanakan atau saham induk ditebus. Agar mekanisme perdagangan KOS
dapat terlaksana secara teratur dan efisien, BEI menerapkan tujuh strike price
untuk masing – masing call option dan put option pada setiap saham induk.
Harga penutupan saham induk pada hari sebelumnya digunakan sebagai dasar
penentuan strike price dalam perdagangan KOS.
Expiration date adalah tanggal terakhir opsi dapat dilaksanakan. Jatuh
tempo atau hari berakhirnya setiap seri KOS pada setiap bulan adalah hari
terakhir pada bulan bersangkutan. Option premium adalah harga yang
dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi baik call option maupun
put option. Premium opsi ditetapkan atas dasar per saham. Sedangkan
besarnya kontrak opsi saham di BEI adalah 10.000 lembar saham per kontrak
opsi.

6
Baik pembeli opsi (taker) maupun penjual opsi (writer) adalah para
investor. Pembeli (taker) dan penjual (writer) opsi saham mempunyai
harapan yang berlawanan mengenai kinerja saham induk dan karenanya juga
kinerja opsi. Untuk put option, pembeli memperkirakan harga saham akan
turun, sebaliknya penjual memperkirakan harga saham akan naik. Sedangkan
untuk call option, pembeli memperkirakan harga saham akan naik, sebaliknya
penjual memperkirakan harga saham akan turun.

2.1.3 Karakteristik Keuntungan dan Kerugian Opsi


Pembeli call option. Karakteristik keuntungan dan kerugian call option
sedikit berbeda dengan karakteristik keuntungan dan kerugian yang akan
diperoleh investor jika membeli saham.Kerugian investor yag membeli call
option bersifat terbatas sebesar harga premi opsi, sedangkan jika membeli
saham, kerugian yang diderita investor bersifat tidak terbatas, sebesar selisih.
Penjual Call Option. Profil keuntungan (kerugian) penjual call option
adalah kebalikan dari profil keuntungan (kerugian) pembeli call option.Oleh
karena itu profil keuntungan penjual call option pada saat expiration date
besarnya akan sama dengan kerugian yang diderita oleh pembeli call option.
Penjual put option. Keuntungan maksimum yang bisa diperoleh penjual
put option adalah harga premi opsi, sedangkan kerugian maksimumnya
terjadi pada saat harga saham turun mencapai angka nol.Kerugian maksimum
penjual put option adalah sebesar strike price dikurangi dengan harga premi
opsi.

Keuntu
ngan
+50 100 Penjual put
0 Harga
- 950 0 option
Pembeliput
Kerugi Saham
50 optionXYZ
an

7
2.1.4 Strategi Perdagangan Opsi
Investor dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap
risiko penurunan harga pasar (hedging), dan untuk melakukan spekulasi
terhadap pergerakan harga saham (speculation).Investor yang mempunyai
ekpektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan, akan membeli call
option dan atau menjual put option.Sebaliknya, jika investor berharap bahwa
harga saham akan turun maka investor akan membeli put option dan atau
menjual call option. Investor bisa melakukan berbagai strategi perdagangan
opsi dengan menerapkan kombinasi beberapa transaksi pembelian atau
menjual opsi pada saat bersamaan agar bisa memperoleh keuntungan yang
lebih besar, dan untuk meminimalkan kerugian yang harus dihadapinya.
Strategi perdagangan opsi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu :naked,
hedge, straddle, kombinasi, dan spread.
1. Naked strategy
Naked strategymerupakan strategi perdagangan opsi yang memilih
satu dari empat posisi di atas, yaitu sebagai pembeli call, penjual call,
pembeli put, atau penjual put option.Disebut dengan naked strategy
karena strategi tersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau
mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara
memiliki saham yang dijadikan patokan.
2. Hedge strategy
Hedge strategy berbeda dengan naked strategy karena pada hedge
strategy, investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan
opsi, ia juga mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham
yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut.Tujuan strategi ini adalah
untuk mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Dua jenis hedge strategy yang umum dikenal:
Covered call writing strategy dan Protective put buyingstrategy.
Covered call writing strategy.Strategi ini dimaksudkan untuk
melindungi portofolio yang dimiliki terhadap penurunan harga saham

8
dengan cara menjual call option terhadap saham yang telah dimiliki
dalam portofolio (investor menjual call option dan memiliki saham
yang dijadikan patokan secara fisik).Jika harga saham mengalami
penurunan, maka investor akan mengalami kerugian (pada posisi
pemilikan saham), tetapi ia masih mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan dari investasi kembali pendapatan yang
diperoleh dari penjualan call option. Ilustrasi keuntungan (kerugian)
yang bisa dialami oleh strategi ini dapat dilihat pada gambar 1.4 berikut
ini.
Gambar 1.4 Keuntungan (kerugian) covered call writing strategy

Keun
tunga
+5
n
0
00 10 Harga
95 Asumsi:
00 Saham
0 0
Ker XYZ
ugia Portofolioawal= 100
n lembar @ Rp 1.000 = Rp
100.000
Kasmasukdaripenjualano
psi = Rp 5000
Berdasarkan gambar diatas tampak dua hal penting. Pertama
Covered call writing strategy bisa mengurangi risiko terhadap
penurunan nilai portofolio yang dimiliki. Hal kedua adalah profil
keuntungan (kerugian) pada strategi ini sama dengan profil keuntungan
(kerugian) pada strategi menjual put option.
Protective Put Buying Strategy. Strategi ini dilakukan oleh
investor yang ingin melindungi portofolio yang dimiliki terhadap risiko
penurunan nilai pasar dengan cara membeli put option terhadap saham
yang ada dalam portofolio tersebut (investor membeli put option dan
memiliki saham yang dijadikan patokan). Hal penting yang perlu
diperhatikan dalam strategi protective put buying adalah strike price

9
yang ditentukan dalam put option. Semakin tinggi strike price, maka
semakin tinggi harga minimum yang bisa didapatkan investor untuk
setiap lembar saham yang dimiliki. Tetapi semakin tinggi strike
priceakan semakin tinggi pula harga opsi.
3. Straddle Strategy
Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual,
baik berupa call option maupun put option yang mempunyai saham
patokan, expiration date dan strike price yang sama. Strategi ini dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) Strategi long straddle, dimana
Investor akan membeli put dan call option dan (2) Strategi short
straddle, dimana Investor menjual kedua opsi tersebut (put dan call
option).
Strategi long straddle akan memberikan keuntungan jika terjadi
pergerakan harga saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga
maupun penurunan harga. Profil keuntungan (kerugian) yang bisa
diperoleh investor dengan menggunakan long straddle dapat dilihat
pada gambar 1.5 berikut ini.

Keuntu
ngan
10 Harga
0 92 00 10
5 75
Asumsi: Saham
investor membeli:
-
XYZ XYZ
Call option saham
75
Keru
gian (strike price Rp 1000,
premi opsi Rp 50)
Put option saham XYZ
(strike price Rp 1000,
premi opsi Rp 25)
Gambar 1.5 Profil keuntungan (kerugian) long straddle
Strategi Short Straddle.Strategi ini dilakukan oleh investor yang
mempunyai estimasi bahwa pergerakan harga saham (bukan arah

10
pergerakannya) tidak terlalu besar atau harga saham relatif tidak
berubah.
4. Strategi Kombinasi
Strategi kombinasi sama seperti strategi straddle, yaitu
mengkombinasikan call dan put option dengan patokan saham yang
sama, tetapi strike price dan/atau expiration date masing-masing opsi
tersebut berbeda.Strategi kombinasi juga bisa dilakukan dengan cara
membeli (long position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi
(call dan put) secara bersama-sama.
5. Spread Strategy
Pada strategi spread, investor membeli satu seri dalam suatu jenis
option dan secara simultan menjual seri lain dalam kelas option yang
sama. Opsi dikatakan dalam satu kelas jika sekelompok opsi (put atau
call) mempunyai patokan saham yang sama. Strategi spread dapat
digunakan oleh investor dengan berbagai variasi, antara lain spread
horisontal (spread waktu), spread vertikal (spread harga), bull spread
dan bearish spread.Spread horizontal adalah spread dengan
menggunakan opsi – opsi yang mempunyai strike price yang sama
tetapi mempunyai expiration date yang berbeda. Sedangkan bull spread
adalah strategi spread yang didasarkan pada harapan bahwa pasar akan
mengalami kenaikan dan untuk bearish adalah kebalikannya, yaitu pada
saat pasar mengalami penurunan.
2.1.5 Penilaian Opsi
Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai
intrinsik suatu opsi, dan selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan
harga sebuah opsi.Dalam penilaian opsi, terkadang kita menemui situasi di
mana harga premi opsi melebihi nilai intrinsiknya opsi. Kelebihan ini disebut
dengan nilai waktu atau premi waktu.
1. Nilai Intrinsik dan Premi Waktu
Nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut
dilaksanakan.Jika tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu opsi
maka nilai intrinsik opsi tersebut adalah nol. Jadi, call option akan

11
mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham lebih besar
dari strike price.Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara
harga saham yang sebenarnya dan harga strike price.Tetapi, jika
ternyata harga strike price lebih besar dari harga saham, maka nilai
intrinsik dari call option adalah nol.Ketika sebuah opsi mempunyai
nilai intrinsik yang positif maka opsi itu dikatakan in the money. Jika
strike price suatu call option lebih besar dari harga saham maka opsi
dikatakan out of the money. Bila strike price besarnya sama dengan
harga saham maka opsi itu dikatakan at the money.Opsi yang berada
pada posisi baik at the money maupun out of the money akan
mempunyai nilai intrinsik sebesar nol karena kedua posisi tersebut
tidak memberikan keuntungan kepada pembeli opsi jika opsi tersebut
dilaksanakan.
Sedangkan nilai intrinsik put option adalah perbedaan antara strike
price dengan harga saham. Put option akan mempunyai nilai intrinsik
yang positif apabila harga saham berada di bawah strike price.
Penjelasan mengenai nilai intrinsik opsi dapat dilihat pada tabel 1.2

Tabel 1.2 Nilai intrinsik sebuah opsi


Harga saham >Strike price
Nilai intrinsik Call option Put option
Istilahnya Positip (harga saham-strike price) Nol
In the money Out of the money
Harga saham <Strike price
Nilai intrinsik Call option Put option
Istilahnya Nol Positip (strike price- harga
Out of the money saham)
In the money
Harga saham =Strike price
Nilai intrinsik Call option Put option
Istilahnya Nol Nol
at the money at the money

Jumlah harga opsi yang melebihi nilai intrinsiknya disebut dengan


premi waktu. Premi waktu dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
Premiwaktu=Hargaopsi – Nilaiintrinsik

12
Pada saat sebuah opsi berada dalam posisi at the money maupun
out of the money maka premi waktu opsi tersebut adalah sebesar harga
opsi, karena nilai intrinsik dari opsi tersebut adalah nol. Jika semua
faktor lain dianggap tetap, maka nilai premi waktu opsi akan semakin
besar dengan semakin meningkatnya lama waktu expiration date
karena kesempatan untuk mendapatkan perubahan harga saham yang
menguntungkan semakin besar.
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi
Harga sebuah opsi dipengaruhi oleh enam faktorberikut : Harga
saham yang dijadikan patokan, Strike price yang ditetapkan,
Expirationdate dari opsi, Volatilitas harga saham yang diharapkan
selama umur opsi, Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur
opsi, dan Dividen yang diharapkan diberikan oleh saham yang
dijadikan patokan dalam opsi selama umur opsi tersebut. Pengaruh
masing – masing faktor tersebut tergantung kepada jenis opsi tersebut,
apakah opsi tersebut call atau put option. Bagaimana pengaruh masing
– masing faktor tersebut terhadap harga put dan call option dapat
dilihat pada tabel 1.3 berikut ini.

Harga saham. Harga opsi akan berubah jika harga saham yang
dijadikan patokan berubah. Untuk call option, jika harga saham naik,
maka harga opsi akan meningkat karena nilai intrinsiknya bertambah.
Sebaliknya pada put option, jika harga saham naik maka harga opsi
akan turun karena nilai intrinsiknya menurun.Strike price.Strike price
sebuah opsi besarnya akan tetap selama umur opsi tersebut tetap.
3. Model Black – Scholes
Model Black-Scholes merupakan model penilaian call option yang
telah banyak diterima oleh masyarakat keuangan.Model Black-Scholes

13
menggunakan lima variabel yaitu:Harga saham, Strike price, Expiration
date, Tingkat bunga, dan Volatilitas harga saham. Rumus penilai opsi
dengan menggunakan model Black-Scholes ini adalah :

Dengan

Keterangan: C = harga call option


S = harga saham
X = strike price
r = tingkat suku bunga bebas risiko jangka pendek
t = sisa waktu sampai dengan expiration date (dalam tahun)
s = standar deviasi harga saham
N(.)= fungsi densitas kumulatif dari d2 dan d1 .Nilai dihasilkandari
tabel distribusi normal (lihat lampiran A-3 buku ini)

Dari persamaan diatas, terlihat bahwa rumus Black-Scholes hanya


memasukkan lima faktor dari enam faktor yang dianggap
mempengaruhi harga opsi. Harga opsi yang dihasilkan oleh perhitungan
model Black-Scholes adalah harga yang fair sehingga jika harga suatu
opsi berbeda dengan harga tersebut maka akanada kemungkinan untuk
mendapat laba arbitrase bebas risiko dengan cara mengambil posisi
yang berlawanan terhadap saham yang dijadikan patokan.
Proses hedging dengan melakukan perdagangan saham yang
dijadikan patokan akan memberikan kesempatan kepada investor untuk
mendapatkan profit arbitase bebas risiko. Jumlah lembar saham yang
dibutuhkan sangat tergatung dari faktor – faktor yang mempengaruhi
harga opsi.
Hubungan antara harga saham, harga call option dan harga put
option dapat dinyatakan dalam persamaan:

Harga put option dapat ditentukan sebagai:

14
Keterangan: C put = harga put option
C call = harga call option
X = strike price
S = harga saham
r = tingkat suku bunga bebas risiko
t = expiration date (dalam tahun)

Penggunaan model Black-Scholes sangat berguna bagi investor


untuk menilai apakah harga opsi yang terjadi di pasar sudah merupakan
harga yang dianggap fair bagi opsi tersebut.

2.2 Analisis Kontrak Berjangka (Futures)


2.2.1 Pengertian Futures
Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang
berisi hal-hal berikut ini:
1. Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau
aset tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan
harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
2. Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu
kepada pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu,
dan pada batas waktu yang ditentukan dalam kontrak.
Dari pengertian di atas, kontrak futures bisa didefinisikan juga sebagai
suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan penjual)
untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset/komoditi dalam
jumlah, harga dan batas waktu tertentu.

Dalam kontrak futures, ada beberapa terminologi penting yang perlu


diperhatikan antara lain sebagai berikut:

1. Sesuatu (komoditi/aset) yang disetujui kedua pihak untuk


dipertukarkan disebut dengan underlying asset.

15
2. Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan
settlement date atau delivery date.
3. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang
berkepentingan untuk melakukan transaksi disebut dengan futures
price.
4. Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi
patokan di kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak
futures, atau dikatakan mengambil posisi long futures atau long
position.
5. Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset patokan tersebut di
kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak futures, atau
disebut juga berada pada posisi short futures atau short position.

2.2.2 Sejarah Kontrak Future


Bentuk perdagangan pertama kali dilakukan dengan system berter
(pertukarang langsung). Barter akan terjadi jika ada dua pihak yang
memiliki kepentingan dan minat yang sama untuk melakukan pertukaran
barang. System perdagangan seperti ini seringkali menemui kegagalan
akibat tidak adanya dukungan informasi dan transportasi yang
memungkinkan pertemuan kepentingan pihak – pihak yang ingin
melakukan barter.
Perkembangan lebih lanjut, seiring dengan kemajuan teknologi
produksi dan transportasi yang memungkinkan manusia untuk
memproduksi produk secara massal dan selanjutnya menukarkan produk
tersebut dengan produk lainnya, mengakibatkan munculnya pusat – pusat
perdagangan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang belum
memadai di antara pembeli dan penjual, menyebabkan munculnya
hambatan – hambatan dalam perdagangan. Hal ini tentu saja bisa
merugikan pihak pembeli maupun penjual. Barang yang terlalu lama
disimpan atau tidak laku akan bisa menyebabkan produk yang dijual
membusuk ataupun herganya menjadi sangat rendah. Kondisi seperti ini

16
dahulu memunculkan inisiatif di Eropa untuk menemukan suatu
mekanisme perdagangan komoditi pertanian yang bisa mengatasi masalah
tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, mselanjutnya menemukan
suatu mekanisme perdagangan dengan menggunakan instrument yang
disebut kontrak forward. Dalam kontrak forward ini, dua belah pihak
penjual dan pembeli bernegosiasi dan menandatangani kontrak tertulis
yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk memperjualbelikan
suatu komoditi dalam jumlah dan kualitas tertentu, pada tingkat harga
tertentu di kemudian hari. Mekanisme ini ditujukan untuk mengurangi
risiko ketidakpastian harga komoditi di masa datang. Tapi, permasalahan
yang muncul selanjutnya adalah seringnya ditemui kesulitan untuj menjual
kembali komoditi tersebut pada pihak yang benar – benar akan
menggunakan komoditi setelah pelunasan kontrak (banyak pembeli
kontrak forward yang tidak menggunakan komoditi tersebut untuk
keperluan sendiri). Di samping itu, belum adanya standarisasi spesifikasi
asset (karena spesifikasi merupakan produk negosiasi) selanjutnya akan
memunculkan masalah likuiditas dari kontrak forward itu sendiri.
Selanjutnya, untuk mengatasi masalah tersebut kontrak forward ini
banyak diperjualbelikan di pasar yang terorganisir sebagai bentuk sekuritas
berharga yang bisa diperjualbelikan, yang sudah memuat spesifikasi
komoditi yang sudah terstandarisasi dan terjamin mutunya. Bentuk
perdagangan kontrak forward yang sudah memenuhi standar yang
ditetapkan melalui mekanisme pasar yang terorganisir ini selanjutnya
menimbulkan bentuk sekuritas derivative baru yang disebut sebagai
kontrak futures.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam beberapa hal
kontrak forward dan kontrak futures memiliki kesamaan, meskipun bisa
ditarik dua perbedaan yang mendasar. Perbedaan pertama adalah bahwa
kontrak forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan oleh kedua belah
pihak (terkadang melibatkan perantara bank investasi), dan
diperjualbelikan di pasar non-reguler. Sedangkan, kontrak futures
merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua pihak (juga melibatkan

17
broker dan lembaga kliring) yang memuat spesifikasi yang terstandarisir
pada pasar regular yang terorganisir.

2.2.3 Mekanisme Dan Fungsi Bursa Kontrak Futures


Beberapa spesifikasi yang distandarisir dalam kontrak futures adalah
jumlah, kualitas, waktu penyerahan, tempat penyerahan, serta syarat –
syarat pembayaran dan prosedur dalam penyerahan komoditi yang menjadi
asset patokan dalam kontrak. Dengan demikian, komponen yang akan
dinegosiasikan dalam transaksi kontrak futures antara penjual dan pembeli
adalah komponen harga. Kemudahan tersebut akan membuat likuiditas
jual/beli kontrak berjangka menjadi semakin tinggi.
Harga dari suatu kontrak futures ditetapkan melalui persaingan
terbuka antarpelaku pasar/anggota bursa melalui dua cara. Pertama,
penetapan harga dilakukan dengan system lelang terbuka di lantai bursa;
cara kedua, dengan melalui system perdagangan elektronik dengan
menggunakan computer.
Semua aktivitas dalam transaski kontrak futures yang sudah
terstandarisir dilakukan dalam bursa yang teroganisir, dengan bantuan
sebuah lembaga kliring. Dengan demikian, perdagangan dalam bursa
kontrak futures akan berfungsi sebagai berikut:
1. Transfer risiko (risk transfer). Bursa konyrak futures bisa dijadikan
sarana oleh para hedger (pihak yang melakukan hedging) untuk
mengendalikan risikop harga yang melekat pada komoditas yang
menjadi patokan kepada pihak speculator yang melakukan
perhitungan risiko untuk mendapatkan keuntungan.
2. Pembentukan harga (price discovery). Bursa kontrak futures bisa
dijadikan sarana pembentukan harga pasar yang transparan dan
terbuka karena dibentuk melalui proses persaingan harga yang
terbuka. Harga yang terbentuk nantinya juga sudah akan
mencerminakn kekuatan Tarik menarik antara permintaan dan
penawaran dari komoditi yang menjadi asset patokan.

18
3. Stabilitas keuangan (financial stability). Para hedger yang melakukan
lindung nilai (hedging) terhadap asset yang dijadikan patokan akan
lebih mudah menentukn tingkat keuntungan yang diharapkannya,
karena dalam perdagangan di bursa kontrak futures, kepastian
pencapaian nilai dari asset yabg akan dijual sudah dilindungi
nilainya.
4. Pengawasan mutu (quality control). Spesifikasi tentang mutu asset
patokan yang tercantum secara spesifik dalam kontrak futures akan
bisa dijadikan acuan untuk menjamin kesesuaian mutu asset secara
fisik dengan spesifikasi mutu yang tercantum dalam kontrak futures.
5. Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information
gathering). Dengan adanya bursa terorganisir, maka informasi antar
pelaku padar yang ingin bertransaksi akan bisa dilakukan dengan
efisien (cept, mudah, dan sekaligus murah)

2.2.4 Manfaat Kontrak Futures


Pada dasanya ada dua motivasi utama dari para investor yang
melakukan investasi dalam bentuk transaksi kontrak futures, yang terkait
dengan manfaat yang ditawarkan oleh sekuritas ini, yaitu: pertama,
sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) terhadap risiko
perubahan harga di masa depan; dan kedua, juga sebagai ajang melakukan
spekulasi untuk memperoleh keuntungan.
1. Futures sebagai Lindung Nilai
Salah satu manfaat utama yang bisa diberikan kontrak futures
adalah untuk melindungi nilai (hedging) asset yang dijadikan patokan
dari ancaman risiko ketidakpastian peruabhana harga di masa dpean.
Manfaat ini juga sejalan dengan motivasi awal yang melatarbelakangi
munculnya instrument kontrak futures ini.
Piahk yang melakukan transaksi dalam kontrak futures untuk
tujuan lindung nilai disebut juga para hedger. Para hedger ini bisa
melakukan kegiatan perdagangan komoditi secar fisik dan juga
memanfaatkan kontrak futures untuk mengurangi risiko perubahan

19
harga di masa depan. Para hedger ini biasanya terdiri dari para
produsen, maupun para pedagang komoditi.
2. Futures sebagai Sarana Spekulasi
Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontyrak
futures adalah sebagai ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan
dari perubahan harga yang terajdi. Pihak – pihak yang melakuakn
transaksi kontrak futures untuk tujuan spekulasi sering disebut juga
sebagai para speculator. Para speculator ini secara sukarela
menanamkan modalnya dalam yransaksi kontrak futures yang berisiko
untuk memeproleh keuntungan secara cepat. Bagi seornag speculator
salah satu car tercepat untuk memeproleh keuntungan adalah dengan
cara membeli sata harga rendag dan menjual ketika harga tinggi.
Peran para speculator ini tidka selamanya terkesan negative, justru
seblaiknya dengan adanya para speculator pasar menjadi lebih likuid.
Dalam kenyataannya, para speculator ini memang hanya mengerjar
return dari pergerakan harga di masa depan saja,s ehingga mereka
jarang melakukan transasi pada perdagangn komoditi atau asset yang
menjadi underlying.

Contoh :

• Berdasarkan analisisnya, anggap Ibu Yani meyakini harga emas


akan naik. Harga kontrak berjangka saat ini untuk penyerahan
(delivery) dalam tiga bulan adalah Rp40.000 per ons.
• Ibu Yani membeli (long position) 5 kontrak emas dan tiap kontrak
emas menyatakan 100 ons emas. Keyakinan Ibu Yani ternyata
terbukti bahwa pada waktu jatuh tempo kontrak, harga pasar emas
adalah Rp42.000 per ons.
• Berapakah keuntungan atau kerugian Ibu Yani?
Jawab:
Nilai kontrak Ibu Yani adalah
Rp40.000 x 100 ons x 5 kontrak = Rp20.000.000.

20
Untuk posisi long, Ibu Yani menerima penyerahan 500 ons emas pada
harga Rp40.000 dan segera menjual emas pada harga pasar Rp42.000
per ons.
Keuntungan Ibu Yani adalah Rp2.000 per ons atau total keuntungan
adalah Rp2.000 x 500 ons = Rp1.000.000, dikurangi biaya komisi dan
biaya transaksi lainnya yang belum dipertimbangkan.

2.2.5 Arus Kas dalam Kontrak Futures


Pada saat seorang investor sudha mengambil suatu posisis pad kontrak
futures, maka investor harus menyimpan sejumlah dana minimum per
kontrak yang telah ditentukan pada lembaga kliring. Jumlah dana
minimum tersebut disebut dengan margin awal. Masing – masing broker
bebas untuk menentukan margin awal yang diisyaratka, di ata batas
minimum yang telah ditetapkan lembaga kliring. Margin awal itu
kemudian akan dimasukkan dalam rekneing, dan saldo dalam rerkening itu
akan menunjukkan ekuitas yang dimiliki investor. Psosis ekuitas investor
akan berubah seusaiu dengan fluktuasi harga kontrak futures.
Selanjutnya, pada akhir hari perdagangan akan ditentukan settlement
price untuk kontrak future. Harga settlement tersebut berbeda dengan
harga penutupan yang telah banyak dikenal orang sebagai harga akhir
sekuritas pada saat perdagangan terakhir pada hari tersebut. Harga
settlement adalah nilai yang dianggap representative untuk akhir hari
perdagangan. Sebuah komite dalam lembaga kliring, disebut dengan pit
committee, akan melihat semua perdagangan pada menit – menit
terakhirdan mengidentifikasiakn rata – rata harga yang terjadi. Lembaga
kliring kemudian menggunakan harga settlement tersebut untuk
menentukan posisi investor, sehingga keuntungan atau kerugian akibat
harga tersebut akan dengan cepat direfleksikan dalam rekening ekuitas
investor.

2.2.6 Penilaian Futures

21
Salah satu hal utama yang perlu dipahami dalam kontrak futures
adalah bagaimana menentukan harga futures. Dalam penentuan harga
futures ini, perlu memperhatikan strategi yang dipakai oleh pihak – pihak
yang melakukan transaksi kontrak futures ada tiga komponen utama yang
perlu diperhatikan dalam penentuan harga futures yang wajar dalam posisi
ekulibrium,sebagai berikut:
1. Harga asset yang menjadi patokan (underlying asset) di pasar;
2. Yield yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date. Yield ini
biasanya dihitung dalam persentase, yang menunjukkan tingkat
return hrapan dari kontrak futures pada saat settlement date.
3. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai
dengan settlement date. Dalam periode pemegangan kontrak futures,
ada kemungkinan bahwa pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi
kontrak futures meminjam sejumlah dana untuk memenuhi margin
minimal yang harus dipertahankan yang telah melewati batas
minimum, atau menabung kelebihan dana yang diperolehnya dari
maintenance margin.

Komponen-komponen di atas akan dilambangkan dengan notasi sebagai


berikut:

r = suku bunga pinjaman (%)

y = yield (%)

P = harga di pasar (Rp)

F = harga futures (Rp)

22
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller/writer) dengan


pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan
kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada
waktu dan harga yang telah ditetapkan. kontrak futures bisa didefinisikan juga
sebagai suatu kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan penjual)
untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah aset/komoditi dalam
jumlah, harga dan batas waktu tertentu.

Pembeli call option Karakteristik keuntungan dan kerugian call option sedikit
berbeda dengan karakteristik keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh
investor jika membeli saham.Kerugian investor yag membeli call option bersifat
terbatas sebesar harga premi opsi, sedangkan jika membeli saham, kerugian yang
diderita investor bersifat tidak terbatas, sebesar selisih. Penjual Call Option Profil
keuntungan (kerugian) penjual call option adalah kebalikan dari profil keuntungan
(kerugian) pembeli call option.Oleh karena itu profil keuntungan penjual call
option pada saat expiration date besarnya akan sama dengan kerugian yang
diderita oleh pembeli call option. Penjual put option Keuntungan maksimum yang
bisa diperoleh penjual put option adalah harga premi opsi, sedangkan kerugian

23
maksimumnya terjadi pada saat harga saham turun mencapai angka nol. Kerugian
maksimum penjual put option adalah sebesar strike price dikurangi dengan harga
premi opsi.

DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah (2007). Kontrak Opsi Saham. Erlangga: jakarta.
Hartono (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kelima, Penerbit
BPFE, Yogyakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai