Disusun Oleh:
MANAJEMEN MALAM C
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas Teori Portofolio dengan judul “Analisis Opsi Dan Kontrak” tepat pada
waktunya.
Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga
halnya dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kami menerima
dengan lapang dada kritikan maupun saran yang sifatnya membangun dari
pembaca agar kami dapat membenahi diri.
( Kelompok 5 )
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan analisis opsi dan
kontrak
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Opsi
2.1.1 Pengertian opsi
Opsi adalah suatu perjanjian/kontrak antara penjual opsi (seller/writer) dengan
pembeli opsi (buyer), dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan
kewajiban) dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada
waktu dan harga yang telah ditetapkan. Opsi diterbitkan oleh investor untuk dijual
kepada investor lainnya, sehingga perusahaan yang merupakan emitem dari saham
yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai kepentingan dalam transaksi
opsi tersebut. Emitem saham bersangkutan tidak bertanggung jawab terhadap
pembuatan, penghentian, atau pelaksanaan kontrak opsi.
Berdasarkan bentuk hak yang terjadi, opsi bisa dikelompokkan menjadi dua,
yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put option). Call option adalah opsi
yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham dalam jumlah
tertentu pada waktu dan harga yang telah ditentukan. Dengan membeli opsi,
investor dapat melakukan spekulasi terhadap kenaikan harga saham tanpa harus
mempunyai saham tersebut, dan berharap bisa memperoleh keuntungan dari
kenaikan harga saham tersebut dimasa datang. Put option adalah opsi yang
memberikan hak kepada pemiliknya untuk menjual saham tertentu pada jumlah,
waktu, harga yang telah ditentukan. Investor yang membeli put option mempunyai
harapan yang berkebalikan dengan pemilik call option. Pemegang call option
akan berharap agar harga pasar saham pada saat jatuh tempo berada di bawah
harga yang disepakati dalam kontrak kontrak, sehingga pemilik call option bisa
menjual saham tersebut kepada penjual call option dengan harga yang lebih tinggi
dari harga pasar saham bersangkutan.
1. Terminologi Opsi
Untuk lebih memahami sekuritas opsi, terlebih dahulu perlu mengetahui
beberapa terminologi penting yang berhubungan dengan sekuritas opsi.
Istilah penting yang terkait dengan sekuritas opsi, antara lain sebagai
berikut:
4
1) Exercise (strike) price, yaitu harga per lembar saham yang
dijadikan patokan pada saat jatuh tempo. Untuk call option,
exercise price berarti harga yang harus dibayar (dibeli) pemilik
opsi beli pada saat jatuh tempo. Sedangkan bagi pemegang put
option, exercise price berarti harga yang akan diterima oleh
pemilik put option dari penjual put option.
2) Expiration date, yaitu batas waktu di mana opsi tersebut dapat
dilaksanakn. Ada dua model expiration date yang bisa
diterapkan, yaitu model Amerika dan model Eropa. Opsi dengan
gaya Amerika dapat dilaksanakan kapan saja sampai dengan
batas waktu yang telah ditentukan (expiration date). Sedangkan
opsi gaya eropa dilaksanakn hanya pada saat expiration date.
3) Premi opsi, adalah harga yang dibayarkan oleh pembeli opsi
kepada penjual opsi.
2. Mekanisme Perdagangan Opsi
Sekuritas opsi bisa diperdagangkan pada bursa efek ataupun pada bursa
pararel (over-the-counter market). Pada perdagangan opsi ada sejenis
lembaga kliring opsi (option clearing corporation/OCC), yang berfungsi
sebagai perantara antara broker yang mewakili pembeli dengan pihak yang
menjual opsi dan bertugas untuk memastikan bahwa masing – masing
pihak memenuhi kewajibannya.
Dalam mekanisme perdagangan opsi, pihak penjual call option melalui
broker yang ditunjuk menyerahkan sejumlah saham yang dijadikan patokan
kepada OCC, dan pembeli opsi yang akan melaksanakan call option
membeli saham tersebut dari OCC, sehingga transaksi pelaksanaan opsi
dilakukan dengan menggunakan perantara OCC. Selanjutnya investor yang
akan melaksanakan opsi akan menghubungi broker mereka, dan broker
tersebut akan menghubungi OCC untuk melaksanakan opsi tersebut.
Kemudian OCC secara random akan memilih broker yang menjual opsi
tersebut dan menunjuk mereka untuk melaksanakan kewajibannya.
5
2.1.2 Opsi Saham di Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia (BEI) memulai perdagangan kontrak opsi saham
(KOS) pada tanggal 6 Oktober 2004. KOS merupakan sekuritas yang juga
dapat diperjualbelikan antar investor. BEI mendefinisikan opsi saham sebagai
hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli (call option) dan atau menjual
(put option) kepada pihak lain atas sejumlah saham (underlying stock) pada
harga (strike price) dan dalam waktu tertentu. Saham induk yang dipilih
adalah saham yang memiliki tingkat frekuensi perdagangan dan fluktuasi
harga yang tinggi, serta mempunyai nilai kapitalisasi pasar yang besar.
Pada waktu itu, ada lima saham perusahaan tercatat yang menjadi saham
induk untuk perdagangan KOS di BEI:PT Astra International Tbk (ASII), PT
Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT. HM. Sampoerna, Tbk
(HMSP).
Fungsi BEI adalah memfasilitasi perdagangan KOS yang teratur dan
efisien. Untuk bertransaksi KOS, investor seharusnya memahami minimal
bebrapa istilah dasar opsi. Exercise (strike) price adalah harga yang
pemegang opsi akan membayar untuk membeli (kasus call option) atau akan
menerima dan menjual (kasus put option) per lembar saham induk jika opsi
dilaksanakan atau saham induk ditebus. Agar mekanisme perdagangan KOS
dapat terlaksana secara teratur dan efisien, BEI menerapkan tujuh strike price
untuk masing – masing call option dan put option pada setiap saham induk.
Harga penutupan saham induk pada hari sebelumnya digunakan sebagai dasar
penentuan strike price dalam perdagangan KOS.
Expiration date adalah tanggal terakhir opsi dapat dilaksanakan. Jatuh
tempo atau hari berakhirnya setiap seri KOS pada setiap bulan adalah hari
terakhir pada bulan bersangkutan. Option premium adalah harga yang
dibayarkan oleh pembeli opsi kepada penjual opsi baik call option maupun
put option. Premium opsi ditetapkan atas dasar per saham. Sedangkan
besarnya kontrak opsi saham di BEI adalah 10.000 lembar saham per kontrak
opsi.
6
Baik pembeli opsi (taker) maupun penjual opsi (writer) adalah para
investor. Pembeli (taker) dan penjual (writer) opsi saham mempunyai
harapan yang berlawanan mengenai kinerja saham induk dan karenanya juga
kinerja opsi. Untuk put option, pembeli memperkirakan harga saham akan
turun, sebaliknya penjual memperkirakan harga saham akan naik. Sedangkan
untuk call option, pembeli memperkirakan harga saham akan naik, sebaliknya
penjual memperkirakan harga saham akan turun.
Keuntu
ngan
+50 100 Penjual put
0 Harga
- 950 0 option
Pembeliput
Kerugi Saham
50 optionXYZ
an
7
2.1.4 Strategi Perdagangan Opsi
Investor dapat menggunakan opsi untuk melindungi portofolio terhadap
risiko penurunan harga pasar (hedging), dan untuk melakukan spekulasi
terhadap pergerakan harga saham (speculation).Investor yang mempunyai
ekpektasi bahwa harga saham akan mengalami kenaikan, akan membeli call
option dan atau menjual put option.Sebaliknya, jika investor berharap bahwa
harga saham akan turun maka investor akan membeli put option dan atau
menjual call option. Investor bisa melakukan berbagai strategi perdagangan
opsi dengan menerapkan kombinasi beberapa transaksi pembelian atau
menjual opsi pada saat bersamaan agar bisa memperoleh keuntungan yang
lebih besar, dan untuk meminimalkan kerugian yang harus dihadapinya.
Strategi perdagangan opsi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu :naked,
hedge, straddle, kombinasi, dan spread.
1. Naked strategy
Naked strategymerupakan strategi perdagangan opsi yang memilih
satu dari empat posisi di atas, yaitu sebagai pembeli call, penjual call,
pembeli put, atau penjual put option.Disebut dengan naked strategy
karena strategi tersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau
mengambil posisi lain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara
memiliki saham yang dijadikan patokan.
2. Hedge strategy
Hedge strategy berbeda dengan naked strategy karena pada hedge
strategy, investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan
opsi, ia juga mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham
yang dijadikan patokan dalam opsi tersebut.Tujuan strategi ini adalah
untuk mengurangi kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Dua jenis hedge strategy yang umum dikenal:
Covered call writing strategy dan Protective put buyingstrategy.
Covered call writing strategy.Strategi ini dimaksudkan untuk
melindungi portofolio yang dimiliki terhadap penurunan harga saham
8
dengan cara menjual call option terhadap saham yang telah dimiliki
dalam portofolio (investor menjual call option dan memiliki saham
yang dijadikan patokan secara fisik).Jika harga saham mengalami
penurunan, maka investor akan mengalami kerugian (pada posisi
pemilikan saham), tetapi ia masih mempunyai kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan dari investasi kembali pendapatan yang
diperoleh dari penjualan call option. Ilustrasi keuntungan (kerugian)
yang bisa dialami oleh strategi ini dapat dilihat pada gambar 1.4 berikut
ini.
Gambar 1.4 Keuntungan (kerugian) covered call writing strategy
Keun
tunga
+5
n
0
00 10 Harga
95 Asumsi:
00 Saham
0 0
Ker XYZ
ugia Portofolioawal= 100
n lembar @ Rp 1.000 = Rp
100.000
Kasmasukdaripenjualano
psi = Rp 5000
Berdasarkan gambar diatas tampak dua hal penting. Pertama
Covered call writing strategy bisa mengurangi risiko terhadap
penurunan nilai portofolio yang dimiliki. Hal kedua adalah profil
keuntungan (kerugian) pada strategi ini sama dengan profil keuntungan
(kerugian) pada strategi menjual put option.
Protective Put Buying Strategy. Strategi ini dilakukan oleh
investor yang ingin melindungi portofolio yang dimiliki terhadap risiko
penurunan nilai pasar dengan cara membeli put option terhadap saham
yang ada dalam portofolio tersebut (investor membeli put option dan
memiliki saham yang dijadikan patokan). Hal penting yang perlu
diperhatikan dalam strategi protective put buying adalah strike price
9
yang ditentukan dalam put option. Semakin tinggi strike price, maka
semakin tinggi harga minimum yang bisa didapatkan investor untuk
setiap lembar saham yang dimiliki. Tetapi semakin tinggi strike
priceakan semakin tinggi pula harga opsi.
3. Straddle Strategy
Straddle strategy dilakukan dengan cara membeli atau menjual,
baik berupa call option maupun put option yang mempunyai saham
patokan, expiration date dan strike price yang sama. Strategi ini dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu: (1) Strategi long straddle, dimana
Investor akan membeli put dan call option dan (2) Strategi short
straddle, dimana Investor menjual kedua opsi tersebut (put dan call
option).
Strategi long straddle akan memberikan keuntungan jika terjadi
pergerakan harga saham yang memadai, baik untuk kenaikan harga
maupun penurunan harga. Profil keuntungan (kerugian) yang bisa
diperoleh investor dengan menggunakan long straddle dapat dilihat
pada gambar 1.5 berikut ini.
Keuntu
ngan
10 Harga
0 92 00 10
5 75
Asumsi: Saham
investor membeli:
-
XYZ XYZ
Call option saham
75
Keru
gian (strike price Rp 1000,
premi opsi Rp 50)
Put option saham XYZ
(strike price Rp 1000,
premi opsi Rp 25)
Gambar 1.5 Profil keuntungan (kerugian) long straddle
Strategi Short Straddle.Strategi ini dilakukan oleh investor yang
mempunyai estimasi bahwa pergerakan harga saham (bukan arah
10
pergerakannya) tidak terlalu besar atau harga saham relatif tidak
berubah.
4. Strategi Kombinasi
Strategi kombinasi sama seperti strategi straddle, yaitu
mengkombinasikan call dan put option dengan patokan saham yang
sama, tetapi strike price dan/atau expiration date masing-masing opsi
tersebut berbeda.Strategi kombinasi juga bisa dilakukan dengan cara
membeli (long position) atau menjual (short position) kedua jenis opsi
(call dan put) secara bersama-sama.
5. Spread Strategy
Pada strategi spread, investor membeli satu seri dalam suatu jenis
option dan secara simultan menjual seri lain dalam kelas option yang
sama. Opsi dikatakan dalam satu kelas jika sekelompok opsi (put atau
call) mempunyai patokan saham yang sama. Strategi spread dapat
digunakan oleh investor dengan berbagai variasi, antara lain spread
horisontal (spread waktu), spread vertikal (spread harga), bull spread
dan bearish spread.Spread horizontal adalah spread dengan
menggunakan opsi – opsi yang mempunyai strike price yang sama
tetapi mempunyai expiration date yang berbeda. Sedangkan bull spread
adalah strategi spread yang didasarkan pada harapan bahwa pasar akan
mengalami kenaikan dan untuk bearish adalah kebalikannya, yaitu pada
saat pasar mengalami penurunan.
2.1.5 Penilaian Opsi
Penilaian terhadap sebuah opsi perlu dilakukan untuk mengestimasi nilai
intrinsik suatu opsi, dan selanjutnya juga akan berguna untuk menentukan
harga sebuah opsi.Dalam penilaian opsi, terkadang kita menemui situasi di
mana harga premi opsi melebihi nilai intrinsiknya opsi. Kelebihan ini disebut
dengan nilai waktu atau premi waktu.
1. Nilai Intrinsik dan Premi Waktu
Nilai intrinsik sebuah opsi adalah nilai ekonomis jika opsi tersebut
dilaksanakan.Jika tidak ada nilai ekonomis yang positif dari suatu opsi
maka nilai intrinsik opsi tersebut adalah nol. Jadi, call option akan
11
mempunyai nilai intrinsik yang positif jika harga saham lebih besar
dari strike price.Besarnya nilai intrinsik tergantung dari selisih antara
harga saham yang sebenarnya dan harga strike price.Tetapi, jika
ternyata harga strike price lebih besar dari harga saham, maka nilai
intrinsik dari call option adalah nol.Ketika sebuah opsi mempunyai
nilai intrinsik yang positif maka opsi itu dikatakan in the money. Jika
strike price suatu call option lebih besar dari harga saham maka opsi
dikatakan out of the money. Bila strike price besarnya sama dengan
harga saham maka opsi itu dikatakan at the money.Opsi yang berada
pada posisi baik at the money maupun out of the money akan
mempunyai nilai intrinsik sebesar nol karena kedua posisi tersebut
tidak memberikan keuntungan kepada pembeli opsi jika opsi tersebut
dilaksanakan.
Sedangkan nilai intrinsik put option adalah perbedaan antara strike
price dengan harga saham. Put option akan mempunyai nilai intrinsik
yang positif apabila harga saham berada di bawah strike price.
Penjelasan mengenai nilai intrinsik opsi dapat dilihat pada tabel 1.2
12
Pada saat sebuah opsi berada dalam posisi at the money maupun
out of the money maka premi waktu opsi tersebut adalah sebesar harga
opsi, karena nilai intrinsik dari opsi tersebut adalah nol. Jika semua
faktor lain dianggap tetap, maka nilai premi waktu opsi akan semakin
besar dengan semakin meningkatnya lama waktu expiration date
karena kesempatan untuk mendapatkan perubahan harga saham yang
menguntungkan semakin besar.
2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Opsi
Harga sebuah opsi dipengaruhi oleh enam faktorberikut : Harga
saham yang dijadikan patokan, Strike price yang ditetapkan,
Expirationdate dari opsi, Volatilitas harga saham yang diharapkan
selama umur opsi, Tingkat suku bunga jangka pendek selama umur
opsi, dan Dividen yang diharapkan diberikan oleh saham yang
dijadikan patokan dalam opsi selama umur opsi tersebut. Pengaruh
masing – masing faktor tersebut tergantung kepada jenis opsi tersebut,
apakah opsi tersebut call atau put option. Bagaimana pengaruh masing
– masing faktor tersebut terhadap harga put dan call option dapat
dilihat pada tabel 1.3 berikut ini.
Harga saham. Harga opsi akan berubah jika harga saham yang
dijadikan patokan berubah. Untuk call option, jika harga saham naik,
maka harga opsi akan meningkat karena nilai intrinsiknya bertambah.
Sebaliknya pada put option, jika harga saham naik maka harga opsi
akan turun karena nilai intrinsiknya menurun.Strike price.Strike price
sebuah opsi besarnya akan tetap selama umur opsi tersebut tetap.
3. Model Black – Scholes
Model Black-Scholes merupakan model penilaian call option yang
telah banyak diterima oleh masyarakat keuangan.Model Black-Scholes
13
menggunakan lima variabel yaitu:Harga saham, Strike price, Expiration
date, Tingkat bunga, dan Volatilitas harga saham. Rumus penilai opsi
dengan menggunakan model Black-Scholes ini adalah :
Dengan
14
Keterangan: C put = harga put option
C call = harga call option
X = strike price
S = harga saham
r = tingkat suku bunga bebas risiko
t = expiration date (dalam tahun)
15
2. Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan
settlement date atau delivery date.
3. Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang
berkepentingan untuk melakukan transaksi disebut dengan futures
price.
4. Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi
patokan di kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak
futures, atau dikatakan mengambil posisi long futures atau long
position.
5. Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset patokan tersebut di
kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak futures, atau
disebut juga berada pada posisi short futures atau short position.
16
dahulu memunculkan inisiatif di Eropa untuk menemukan suatu
mekanisme perdagangan komoditi pertanian yang bisa mengatasi masalah
tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, mselanjutnya menemukan
suatu mekanisme perdagangan dengan menggunakan instrument yang
disebut kontrak forward. Dalam kontrak forward ini, dua belah pihak
penjual dan pembeli bernegosiasi dan menandatangani kontrak tertulis
yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk memperjualbelikan
suatu komoditi dalam jumlah dan kualitas tertentu, pada tingkat harga
tertentu di kemudian hari. Mekanisme ini ditujukan untuk mengurangi
risiko ketidakpastian harga komoditi di masa datang. Tapi, permasalahan
yang muncul selanjutnya adalah seringnya ditemui kesulitan untuj menjual
kembali komoditi tersebut pada pihak yang benar – benar akan
menggunakan komoditi setelah pelunasan kontrak (banyak pembeli
kontrak forward yang tidak menggunakan komoditi tersebut untuk
keperluan sendiri). Di samping itu, belum adanya standarisasi spesifikasi
asset (karena spesifikasi merupakan produk negosiasi) selanjutnya akan
memunculkan masalah likuiditas dari kontrak forward itu sendiri.
Selanjutnya, untuk mengatasi masalah tersebut kontrak forward ini
banyak diperjualbelikan di pasar yang terorganisir sebagai bentuk sekuritas
berharga yang bisa diperjualbelikan, yang sudah memuat spesifikasi
komoditi yang sudah terstandarisasi dan terjamin mutunya. Bentuk
perdagangan kontrak forward yang sudah memenuhi standar yang
ditetapkan melalui mekanisme pasar yang terorganisir ini selanjutnya
menimbulkan bentuk sekuritas derivative baru yang disebut sebagai
kontrak futures.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam beberapa hal
kontrak forward dan kontrak futures memiliki kesamaan, meskipun bisa
ditarik dua perbedaan yang mendasar. Perbedaan pertama adalah bahwa
kontrak forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan oleh kedua belah
pihak (terkadang melibatkan perantara bank investasi), dan
diperjualbelikan di pasar non-reguler. Sedangkan, kontrak futures
merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua pihak (juga melibatkan
17
broker dan lembaga kliring) yang memuat spesifikasi yang terstandarisir
pada pasar regular yang terorganisir.
18
3. Stabilitas keuangan (financial stability). Para hedger yang melakukan
lindung nilai (hedging) terhadap asset yang dijadikan patokan akan
lebih mudah menentukn tingkat keuntungan yang diharapkannya,
karena dalam perdagangan di bursa kontrak futures, kepastian
pencapaian nilai dari asset yabg akan dijual sudah dilindungi
nilainya.
4. Pengawasan mutu (quality control). Spesifikasi tentang mutu asset
patokan yang tercantum secara spesifik dalam kontrak futures akan
bisa dijadikan acuan untuk menjamin kesesuaian mutu asset secara
fisik dengan spesifikasi mutu yang tercantum dalam kontrak futures.
5. Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information
gathering). Dengan adanya bursa terorganisir, maka informasi antar
pelaku padar yang ingin bertransaksi akan bisa dilakukan dengan
efisien (cept, mudah, dan sekaligus murah)
19
harga di masa depan. Para hedger ini biasanya terdiri dari para
produsen, maupun para pedagang komoditi.
2. Futures sebagai Sarana Spekulasi
Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontyrak
futures adalah sebagai ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan
dari perubahan harga yang terajdi. Pihak – pihak yang melakuakn
transaksi kontrak futures untuk tujuan spekulasi sering disebut juga
sebagai para speculator. Para speculator ini secara sukarela
menanamkan modalnya dalam yransaksi kontrak futures yang berisiko
untuk memeproleh keuntungan secara cepat. Bagi seornag speculator
salah satu car tercepat untuk memeproleh keuntungan adalah dengan
cara membeli sata harga rendag dan menjual ketika harga tinggi.
Peran para speculator ini tidka selamanya terkesan negative, justru
seblaiknya dengan adanya para speculator pasar menjadi lebih likuid.
Dalam kenyataannya, para speculator ini memang hanya mengerjar
return dari pergerakan harga di masa depan saja,s ehingga mereka
jarang melakukan transasi pada perdagangn komoditi atau asset yang
menjadi underlying.
Contoh :
20
Untuk posisi long, Ibu Yani menerima penyerahan 500 ons emas pada
harga Rp40.000 dan segera menjual emas pada harga pasar Rp42.000
per ons.
Keuntungan Ibu Yani adalah Rp2.000 per ons atau total keuntungan
adalah Rp2.000 x 500 ons = Rp1.000.000, dikurangi biaya komisi dan
biaya transaksi lainnya yang belum dipertimbangkan.
21
Salah satu hal utama yang perlu dipahami dalam kontrak futures
adalah bagaimana menentukan harga futures. Dalam penentuan harga
futures ini, perlu memperhatikan strategi yang dipakai oleh pihak – pihak
yang melakukan transaksi kontrak futures ada tiga komponen utama yang
perlu diperhatikan dalam penentuan harga futures yang wajar dalam posisi
ekulibrium,sebagai berikut:
1. Harga asset yang menjadi patokan (underlying asset) di pasar;
2. Yield yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date. Yield ini
biasanya dihitung dalam persentase, yang menunjukkan tingkat
return hrapan dari kontrak futures pada saat settlement date.
3. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai
dengan settlement date. Dalam periode pemegangan kontrak futures,
ada kemungkinan bahwa pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi
kontrak futures meminjam sejumlah dana untuk memenuhi margin
minimal yang harus dipertahankan yang telah melewati batas
minimum, atau menabung kelebihan dana yang diperolehnya dari
maintenance margin.
y = yield (%)
22
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembeli call option Karakteristik keuntungan dan kerugian call option sedikit
berbeda dengan karakteristik keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh
investor jika membeli saham.Kerugian investor yag membeli call option bersifat
terbatas sebesar harga premi opsi, sedangkan jika membeli saham, kerugian yang
diderita investor bersifat tidak terbatas, sebesar selisih. Penjual Call Option Profil
keuntungan (kerugian) penjual call option adalah kebalikan dari profil keuntungan
(kerugian) pembeli call option.Oleh karena itu profil keuntungan penjual call
option pada saat expiration date besarnya akan sama dengan kerugian yang
diderita oleh pembeli call option. Penjual put option Keuntungan maksimum yang
bisa diperoleh penjual put option adalah harga premi opsi, sedangkan kerugian
23
maksimumnya terjadi pada saat harga saham turun mencapai angka nol. Kerugian
maksimum penjual put option adalah sebesar strike price dikurangi dengan harga
premi opsi.
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah (2007). Kontrak Opsi Saham. Erlangga: jakarta.
Hartono (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kelima, Penerbit
BPFE, Yogyakarta.
24