Anda di halaman 1dari 24

Makalah Analisis Laporan Keuangan

Surat Berharga Derivative Future dan Manfaatnya dalam


Keputusan Investasi

Disusun oleh

Kelompok 9 (Peserta) :

Meilinda Wibowo Usia (1811010)

Gabrielle Valentine Gosal (1811018)

Rosalinda Maya (1811085)

Dosen Pembimbing : Dr. Wihalminus Sombolayuk, S.E., M.Si.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan Manajemen

Universitas Atma Jaya Makassar


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah “Surat Berharga
Derivative Future dan Manfaatnya dalam Keputusan Investasi” ini hingga selesai. Tidak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah kami, Bapak Wihalminus
yang telah mengarahkan kami, dan juga yang telah membantu memberikan kontribusi
untuk menyukseskan makalah ini.

Makalah ini kami tujukan kepada seluruh pembaca, agar dapat menambah
wawasan mengenai surat berharga derivative future, serta menjelaskan manfaat surat
berharga tersebut dalam keputusan investasi.

Akhir kata, kami juga menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kesalahan.
Oleh karena itu, kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan kata atau kalimat, dan
mengharapkan kritik dan saran agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi
ke depannya.

Makassar, 4 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1.................................................................................................LatarBelakang
......................................................................................................................1
1.2............................................................................................RumusanMasalah
......................................................................................................................1
1.3...............................................................................................TujuanMakalah
......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2

2.1............................................................................Pengertian Kontrak Futures


......................................................................................................................2
2.2...............................................................................................Ilustrasi Futures
......................................................................................................................2
2.3..................................................................Surat Berharga Derivative Futures
......................................................................................................................3
2.4.........................................................................................Instrumen Derivatif
......................................................................................................................3
2.5.................................................Terminologi Penting Dalam Kontrak Futures
......................................................................................................................6
2.6............................................Perbedaan Kontrak Foward dan Kontak Futures
......................................................................................................................7
2.7..................................................Mekanisme dan Fungsi Perdagangan Future
......................................................................................................................8
2.8.....................................................................Langkah Dalam Kontrak Future
....................................................................................................................10
2.9..................................................................................Manfaat Kontrak Future
....................................................................................................................13

2.10 Arus Kas Dalam Kontrak Future.............................................................15

2.11 Futures Sebagai Lindung Nilai................................................................16

BAB III PENUTUP..............................................................................................19

3.1.............................................................................................KESIMPULAN
....................................................................................................................19
3.2...........................................................................................................SARAN
....................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian Derivatif (derivatives) secara umum adalah sebuah instrument


keuangan (financial instrument) yang nilainya diturunkan atau didasarkan pada nilai
dari aktiva, instrument, atau komoditas yang lain. Definisi ini bisa didapat di berbagai
situs di internet maupun buku-buku teks. Secara ringkas, bisa dikatakan bahwa
derivative hanya ada kalau aktiva, instrumen, atau komoditas lain sebagai instrument
utamanya ada. Contoh dariderivatif adalah opsi right.

Selain pengertian derivative, ada satu istilah yang berkaitan erat dengan
derivative yaitu “manajemen risiko”.Manajemen risiko dapat didefinisikan sebagai
proses keseluruhan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan meminimalkan
pengaruh dari ke tidak pastian suatu kejadian.

Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya risiko investasi di pasar
modal dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti
futures/forwards dan  options.

Instrumen derivatif bukan sebuah klaim atas arus pendapatan seperti layaknya
saham dan obligasi. Instrumen derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua
pihak untuk menjual atau membeli sejumlah barang (baik itu aktiva finansial maupun
komoditas) pada tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati
saat ini.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan instrumen derivative futures ?


2. Bagaimana Mekanisme dan Manfaat Future ?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui dan mengenal lebih dalam mengenai derivative futures


2. Untuk memahai bagaimana mekanisme dan manfaat dari future (surat berjangka)

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pegertian Kontrak Futures

Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi hal-
hal berikut ini :

 Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu)
dari penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas
waktu yang ditentukan dalam kontrak.
 Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada
pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas
waktu yang ditentukan dalam kontrak.

Dari pengertian di atas, kontrak futures bisa didefinisikan juga sebagai suatu
kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak (pembeli dan penjual) untuk melakukan
dan menerima penyerahan sejumlah aset/komoditi dalam jumlah, harga dan batas
waktu tertentu.

2.2 Ilustrasi Kontrak Future

Sebuah kontrak futures diperdagangkan dengan underlying asset berupa aset


XYZ, dan settlement date ditentukan tiga bulan dari sekarang.

Misalnya Ani bertindak sebagai pembeli futures dan membeli kontrak futures
yang ditawarkan oleh Budi sebagai penjual kontrak futures tersebut.

Harga yang disetujui pada transaksi di masa datang adalah Rp 1.000 (harga
futures).

Pada saat settlement date (tiga bulan kemudian) Budi akan memberikan (deliver)
aset XYZ tersebut kepada Ani, dan selanjutnya Ani akan membayarkan Rp 1.000
(harga futures) kepada Budi.
2.3 Surat Berharga Derivative Future

Derivatif adalah salah satu bentuk instrumen investasi yang tercantum jelas di
Bursa Efek Indonesia (BEI), selain instrumen reksadana, saham, dan surat utang.

Jadi, pada dasarnya derivatif adalah produk turunan dari seluruh jenis investasi.
Jadi, jika misalnya Anda membeli logam mulia emas, dan tiba-tiba ada seseorang
yang menawarkan Anda produk turunan dari emas berupa kontrak perdagangan emas
berupa grafik dan nilai kontrak di dalamnya, maka itu adalah salah satu jenis
derivatif.

saat ini, derivatif yang tersedia di BEI adalah produk keuangan. Berbagai varian
yang mendasarinya berupa saham, obligasi, mata uang, tingkat suku bunga, indeks
obligasi, indeks saham, dan berbagai instrumen lainnya.

Di Indonesia sendiri, pada tahun 2017 Bank Indonesia sempat membantu BUMN
untuk bisa menggunakan instrumen derivatif untuk menghadapi nilai tukar rupiah
yang terus anjlok. Namun, proses penilaian pada produk derivatif itu sendiri nyatanya
sangatlah kompleks. Meskipun memiliki tujuan untuk melindungi nilai tukar rupiah,
namun bukan berarti perusahaan yang memanfaatkan instrumen derivatif bisa
terbebas begitu saja dari risiko yang ada.

2.4 Instrumen Derivatif Dasar


Beberapa instrument derivatives dasar yang secara umum diperdagangkan di
bursa saham:
1. Options
Opsi pada jenis instrumen derivatif adalah instrumen yang memberikan suatu
hak untuk para pemegangnya agar bisa membeli ataupun menjual aset pada
suatu satuan harga tertentu pada sebelum tanggal jatuh tempo.

a. Call Options
Call options adalah sebuah kontrak yang memberikan hak kepada
pemiliknya untuk membeli suatu underlying pada jumlah, harga, dan
waktu tertentu sesuai dengan kontrak.
b. Put Options
Put options adalahsebuah kontrak yang memberikan hak kepada
pemiliknya untuk menjual suatu underlying pada jumlah, harga, dan
waktu tertentu sesuai dengan kontrak.

2. Futures
Kontrak berjangka atau futures adalah suatu kontrak atau perjanjian antara
dua pihak untuk membeli atau menjual underlying pada jumlah dan waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian. Pada settlement date pada umumnya tidak
terjadi perpindahan aset antar kedua belah pihak, jadi hanya selisih cash yang
diserahkan. Walaupun tetap ada underlying pada kontrak futures pada saat
settlement date diserahkan secara fisik seperti kontrak futures pada
komoditas ataupun livestock. Namun proses penyerahan secara fisik pada
umumnya membutuhkan proses yang cukup lama. Kotrak berjangka pada
umumnya diperjual belikan di bursa efek.Oleh karena itu, biasanya kontrak
berjangka memiliki standard tertentu dalam transaksinya.
Kontrak berjangka pada produk derivatif adalah jenis kontak yang biasa
diperdagangkan pada bursa berjangka untuk bisa melakukan pembelian
ataupun penjualan terhadap suatu aset atau instrumen pada tanggal di masa
depan dengan harga yang sebelumnya sudah ditetapkan. Jadi, jika misalkan
Anda memerlukan 100 barel minyak mentah untuk enam bulan mendatang
namun khawatir harga tersebut bisa meningkat tinggi, maka Anda bisa
melakukan perjanjian dengan penjual, yang mana Anda bisa membeli minyak
mentah tersebut dengan harga US$ 20 per barel. Artinya, Anda sudah
berkomitmen dengan penjual tersebut untuk membayar senilai US$ 2 ribu
untuk 100 minyak mentah. Nah, perjanjian itulah yang kita sebut sebagai
kontrak berjangka atau future kontrak.
Nah, jika memang harga minyak mentah tersebut meningkat dalam enam
bulan kedepan, maka si pembeli minyak tersebut tentunya akan untung.
Namun, jika harganya lebih rendah daripada harga pasaran saat ini, tentunya
si penjual minyak pun merugi.
Tercatat ada dua pihak yang meramaikan proses peradangan ini. Pertama
adalah spekulator, atau mereka yang melakukan proses jual beli kontrak
berjangka agar mendapatkan selisih dari harga terakhir di pasar dan juga
harga awal dari dilaksanakannya kontrak tersebut. Kedua ada hedger atau
mereka yang melindungi nilai yang melakukan aktivitas jual beli kontrak
berjangka agar bisa mengurangi risiko di pasar. Mereka adalah para produsen
dan konsumen dari produk komoditas yang diperjualbelikan di lantai bursa.
Contohnya adalah sebagai berikut :
Produk IDX LQ45 Futures pada BEI. Underlying produk ini adalah Indeks
LQ-45 dengan multiplier sebesar Rp 500.000,-.
Artinya minimal transaksi atas produk ini adalah 1 (Kontrak) X Poin Indeks
(Indeks LQ45) X 500.000. Jika poin indeks (Indeks LQ45) yang dibeli adalah
di level 3500, maka nilai transaksi 1 kontrak adalah 1 X 3500 X 500000 atau
Rp 1.750.000.000,-. Selain itu, pada saat melakukan transaksi, pada
umumnya pembeli produk futures akan dikenakan dana jaminan yang
besarannya bervariasi tergantung dari bursa di mana produk tersebut
diperdagangkan. Di BEI, nilai jaminan adalah 4% dari nilai transaksi.
Tercatat ada dua pihak yang meramaikan proses peradangan ini. Pertama
adalah spekulator, atau mereka yang melakukan proses jual beli kontrak
berjangka agar mendapatkan selisih dari harga terakhir di pasar dan juga hara
awal dari dilaksanakannya kontrak tersebut.
Kedua ada hedger atau mereka yang melindungi nilai yang melakukan
aktivitas jual beli kontrak berjangka agar bisa mengurangi risiko di pasar.
Mereka adalah para produsen dan konsumen dari produk komoditas yang
diperjualbelikan di lantai bursa.

Di Indonesia sendiri, lembaga resmi yang menyediakan sarana


perdagangan kontrak tersebut adalah Bursa Berjangka Jakarta (BBJ). Mereka
memiliki empat jenis produk komoditas yang diperdagangkan, yaitu emas,
kontrak gulir emas, kontrak gulir indeks emas, dan minyak sawit. Selain itu,
ada juga kontrak indeks kospi 200, indeks nikkei 224, indeks hang seng 33,
kontrak mata uang Dollar Amerika, Jepang, dan minyak sawit atau CPO.

2.5 Terminologi Penting dalam Kontrak Future


a. Underlying asset: Sesuatu (komoditi/aset) yang disetujui kedua pihak untuk
dipertukarkan.
b. Settlement date atau delivery date: Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan
transaksi.
c. Futures price: Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang
berkepentingan untuk melakukan transaksi.
d. Long futures atau long position: Posisi dalam kontrak untuk membeli underlying
asset di kemudian hari.
e. Short futures atau short position: Posisi dalam kontrak untuk menjual underlying
asset di kemudian hari.
2.6 Perbedaan Kontrak Foward dan Kontrak Futures

Kontrak forward (kontrak serah) adalah kontrak yang disesuaikan antara dua
pihak untuk membeli atau menjual aset dengan harga tertentu di masa mendatang.
Kontrak forward dapat digunakan untuk lindung nilai atau spekulasi, meskipun
sifatnya yang tidak standar membuatnya sangat cocok untuk lindung nilai.
Dalam kontrak ini, satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk
suatu harga yang telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum
terjadi pertukaran/pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan
sesuai dengan jadwal dan aturan yang telah disepakati.
Berbeda dengan kontrak berjangka (futures) yang terstandardisasi, kontrak serah
dapat disesuaikan dengan komoditas, jumlah, dan tanggal pengiriman. Komoditas
yang diperdagangkan bisa berupa biji-bijian, logam mulia, gas alam, minyak bumi,
bahkan unggas. Penyelesaian kontrak forward dapat terjadi secara tunai atau
pengiriman. Kontrak forward tidak diperdagangkan di bursa dan oleh karena itu
dianggap sebagai instrumen over-the-counter (OTC)—di luar bursa.
Di sisi lain, kontrak berjangka adalah kontrak yang terstandardisasi dan
diperdagangkan di bursa berjangka. DI Indonesia ada PT Bursa Berjangka Jakarta
(Jakarta Futures Exchange) dan PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia
(Sinarmas Group).
Kontrak berjangka berupa perjanjian hukum untuk membeli atau menjual aset
komoditas tertentu, atau jaminan dengan harga yang telah ditentukan pada waktu
tertentu di masa mendatang. Kontrak berjangka distandarisasi kualitas dan
kuantitasnya untuk memfasilitasi perdagangan di bursa berjangka. Pembeli kontrak
berjangka mengambil kewajiban untuk membeli dan menerima aset yang
mendasarinya saat kontrak berjangka berakhir. Penjual kontrak berjangka mengambil
kewajiban untuk menyediakan dan menyerahkan aset yang mendasarinya pada
tanggal kadaluwarsa.
Misalnya, di BBJ ada kontrak berjangka kopi. Kualitas dan kuantitas komoditas
kopi yang ada dalam kontrak sudah distandarisasi, ditetapkan, yaitu kopi arabika
dengan ukuran berat 2 metrik ton (2.000 kg). Mutu kopi sesuai yang ditentukan
dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-2907-2008 dengan tingkat mutu 1
yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN). Bulan kontraknya Maret,
Mei, Juli, September, dan Desember. Artinya, 2 ton kopi dengan kontrak pengiriman
Desember bisa diperjual-belikan di bursa sebelum tanggal jatuh tempo. Setelah
tanggal jatuh tempo, jika si pembeli memegang kontrak tersebut, maka barang akan
diproses untuk dikirimkan dari gudang ke pembeli.
Nah, karena bisa diperjual belikan, ada orang-orang yang secara khusus berjual-
beli kontrak tapi tidak pernah berharap menerima kiriman kopi. Mereka hanya
berharap mendapat gain atau keuntungan dari perubahan harga. Jadi misalnya, ada
kontrak berjangka kopi pengiriman Juli 2021. Dia beli pada bulan September 2020,
dan berharap harga naik. Pada Desember, harga ternyata naik, dia jual kontrak
tersebut di bulan Desember, dia dapat untung. Tidak perlu terima barang.
Bagaimana kalau harga turun? Dia bisa tunggu sampai naik, tapi sebelum jatuh
tempo tetap harus dijual, berapapun harganya. Artinya dia bisa rugi juga jika harga di
masa depan ternyata turun? Kedua produk di atas adalah produk derivatif, atau
turunan. Produk utama atau underlying-nya adalah bisa komoditas atau mata uang.

2.7 Mekanisme dan Fungsi Perdagangan Future

Dalam perdagangan future berbeda dengan perdagangan forward dimana


perdagangan future melibatkan pihak intermediary antara pembeli dengan penjual
yang dikenal dengan sebutan Clearing House. Beberapa peran dari Clearing House
adalah sebagai berikut:

a. Sebagai intermediary atau perantara antara pihak pembeli dengan penjual


b. Menjamin eksposure resiko dengan masyarakat initial margin, maintenance
margin dan marked to market accounting.

Mekanisme perdagangan kontrak futures lebih rumit dari pada transaksi saham
biasa. Jika ingin melakukan pembelian saham, pialang bertindak sebagai perantara
sehingga Anda bisa membeli saham dari atau menjual saham kepada pihak lain
melalui bursa saham. Akan tetapi, diperdagangan futures, jual beli diselenggarakan
tidak dilakukan oleh Bursa Komoditas dan penyelesaian, transaksi jual beli
dilaksanakan oleh central Clearing House yang di Indonesia dilaksanakan oleh
Kliring Berjangka Indonesia (KBI) ataupun Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI).
Pembeli seolah-olah membeli produk dari Clearing House dan penjual seolah-
olah menjual kepada clearinghouse yang pelaksanaannya lewat sistem jaringan
perdagangan terkomputerisasi yang secara integral dapat diakses oleh anggota bursa.
Sistem perdagangan dan sistem penyelesaian berada dalam satu sistem jaringan
komputerisasi integral antara Bursa Komoditas dan clearinghouse. Pembeli dan
penjual menempatkan pesanan beli dan pesanan jual lewat perantara (anggota bursa)
dan transaksi jual beli berlangsung antar anggota bursa melawan clearinghouse.
Produsen, konsumen dan pedagang sebagai anggota bursa mendapatkan perlakuan
yang sama dalam transaksi jual beli, yaitu clearinghouse sebagai lawan transaksi.
Anggota Bursa Beli seolah-olah membeli dari Clearing House dan Anggota Bursa
jual seolah-olah menjual kepada clearing house.

Produsen, konsumen, pedagang, perantara dan Clearing house membuka rekening


pada bank yang sama, sehingga memudahkan pemindahbukuan rekening dalam
penyelesaian transaksi. Investor tidak diwajibkan mempunyai rekening pada bank
yang sama dengan rekening bank anggota bursa, tetapi akan lebih baik jika investor
juga memiliki rekening yang sama dengan rekening bank anggota bursa. Jika
investor memiliki rekening bank berbeda dengan rekening bank anggota bursa
(perantara), maka ada selisih waktu satu hari untuk penyelesaian. Bahwasannya
pihak-pihak produsen, konsumen, pedagang, perantara dan Clearinghouse wajib
memiliki rekening bank yang sama, maka rekening tersebut disebut rekening dana.

Di samping rekening dana, terdapat rekening efek atau rekening barang yaitu
rekening yang menunjukan kepemilikan efek atau barang dari produsen, konsumen,
pedagang, dan investor yang tersimpan di central custodian. Investor tidak
mempunyai hubungan langsung dengan central custodian, tetapi hubungan itu ada
lewat anggota bursa, perantara. Kepemilikan efek atau barang atas nama perantara
yang ada di central custodian tidak lain adalah milik investor. Demi keamanan efek
atau barang milik investor, rekening perantara wajib selalu disertai nama sub.
Rekening Investor. Pihak Central custodian wajib mengirim sedikitnya sebulan
sekali konfirmasi tertulis tentang perubahan status efek atau barang kepada investor,
sehingga investor dapat selalu mengecek perubahan kepemilikannya.

2.8 Beberapa Langkah dalam Kontrak Future


1. Pembukaan Kontrak
Dalam perdagangan berjangka, investor dapat membuka kontrak jual lebih
dahulu, Kemudian diselesaikan dengan kontrak beli, untuk dapat menghitung
laba rugi transaksi berjangka. Hal ini berbeda dengan perdagangan di bursa efek
(spot marketing) yang mengharuskan memiliki saham lebih dahulu sebelum dapat
menjual. Jika transaksi awal ambil kontrak beli, maka penyelesaiannya dengan
ambil kontrak jual sebagai penutupan rekening. Penutupan rekening (closed out
of account) dapat dilaksanakan harian sebelum tanggal jatuh tempo tiba (daily
settlemen) atau dilaksanakan pada tanggal jatuh tempo (final settlemen).

Setiap investor yang ingin menjadi nasabah suatu perusahaan perantara wajib
mengisi formulir isian yang disediakan oleh perusahaan perantara. Jika sudah
mendapatkan persetujuan sebagai nasabah, maka nasabah wajib membayar dana
awal (initial margin) untuk setiap akan melakukan transaksi, baik beli maupun
jual. Besaran initial margin ditentukan oleh anggota bursa kepada nasabahnya.
Tujuan initial margin adalah sebagai dana jaminan jika investor mengalami
kerugian, maka kerugian itu harus dapat ditutup dari initial margin yang wajib
dibayar sebelum transaksi dilaksanakan.

Selama kontrak berjalan, sebelum jatuh tempo tiba selalu ada kenaikan atau
penurunan harga, sehingga menimbulkan keuntungan atau kerugian harian yang
disebut marking to market. Initial margin dan marking to market dibukukan
kedalam rekening nasabah yang disebut margin account. Margin account
dilarang negatif, bahkan harus terpelihara suatu jumlah minimum yang harus
selalu ada, misalnya 75% dari initial margin. Apabila saldo margin account
dibawah 75% dari initial margin, maka nasabah wajib setor dana tambahan.
Selama jam perdagangan berlangsung jika saldo margin account dibawah jumlah
minimum.

2. Penutupan Kontrak

Penutupan Kontrak berarti kontrak selesai dilaksanakan. Terdapat dua style


mengenai penutupan Kontrak (closed out) atau likuidasi (liquidation). Yaitu (1)
European style dan (2) American style. Menurut European style, kontrak wajib
diselesaikan pada tanggal jatuh tempo. Menurut American style, kontrak dapat di
selesaikan setiap saat sebelum tanggal jatuh tempo. Kontrak diselesaikan dengan
cara mengambil posisi lawan (offsetting position), artinya kontrak beli (long
position) ditutup dengan mengambil posisi kontrak jual (short position),
sedangkan kontrak jual ditutup dengan mengambil posisi kontrak beli.

3. Cara Penyerahan

Terdapat dua metode penyerahan, yaitu penyerahan secara fisik barang


(physical delivery) den penyerahan secara cash (cash delivery) dari hasil
perhitungan untung rugi. Cash delivery yang dimaksud adalah suatu penyelesaian
transaksi dengan cara perhitungan untung rugi saja. Pihak yang merugi wajib
membayar uang kepada pihak yang beruntung, berarti transaksi selesai. Physical
delivery berarti pembeli menyelesaikan transaksi dengan cara membayar harga
yang telah disepakati (strike price) dan penjual menyerahkan barang secara fisik
pada tanggal jatuh tempo.

Pihak yang diberikan untuk menentukan metode delivery adalah penjual,


yaitu pemilik short position. Pemilik short position mengirim notice of intention
to deliver kepada bursa, dan pihak bursa akan memilih pihak yang memiliki long
position untuk menerimanya.

Harga dari suatu kontrak future ditetapkan melalui persaingan terbuka antara
pelaku pasar/anggota bursa melalui dua cara :

1) Penetapan harga dilakukan dengan sistem lelang terbuka (open out cry)
dilantai bursa.

2) Penetapan harga dilakukan melalui sistem perdagangan elektronik (electronic


trading system) dengan menggunakan teknologi computer.

Semua aktivitas dalam transaksi kontrak future yang sudah terstandarisasi


dilakukan dalam bursa yang terorganisir, dengan bantuan sebuah lembaga kliring.
Dengan demikian, perdagangan dalam bursa kontrak futures akan berfungsi
sebagai berikut :

1) Transfer risiko (risk transfer)


Bursa kontrak future bisa dijadikan sarana oleh para hedger (pihak yang
melakukan hedging misal: petani, produsen atau eksportir) untuk mengalihkan
risiko harga yang melekat pada komoditas yang menjadi patokan kepada pihak
spekulator yang melakukan perhitungan risiko untuk mendapatkan keuntungan.

2) Pembentukan Harga (price descovery)

Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana pembentukan harga pasar yang
transparan dan terbuka karena dibentuk melalui proses persaingan harga yang
terbuka. Harga yang terbentuk nantinya juga akan mencerminkan kekuatan tarik
menarik antara permintaan dan penawaran dari komoditi yang menjadi aset
patokan.

3) Stabilitas Keuangan (financial stability)

Para hedger yang melakukan lindung nilai (hedging) terhadap aset yang dijadikan
patokan akan lebih mudah menentukan tingkat keuntungan yang diharapkannya,
karena dalam perdagangan di bursa kontrak futures, kepastian pencapaian nilai
dari aset yang akan dijual sudah dilindungi nilainya (hedging).

4) Penawasan Mutu (quality control)

Spesifikasi tentang mutu aset patokan yang tercantum secara spesifik dalam
kontrak futures akan bisa dijadikan acuan untuk menjamin kesesuaian mutu aset
secara fisik dengan spesifikasi mutu yang tercantum dalam kontrak futures.

5) Pengumpulan Informasi Yang Efisien (eficient information gathering)

Dengan adanya bursa terorganisir, maka informasi antar pelaku pasar yang ingin
bertransaksi akan bisa dilakukan dengan efisien (cepat, mudah, dan sekaligus
murah).

2.9 Manfaat Kontrak Future

Perkembangan transaksi future yang sangat pesat di Amerika menunjukan betapa


sekuritas derivative ini sudah menjelma menjadi alternative investasi yang cukup
menarik dan banyak dipilih investor. Pada dasarnya ada dua motivasi utama dari para
investor yang melakukan investasi dalam bentuk transaksi kontrak future yang terkait
dengan manfaat yang ditawarkan oleh sekuritas ini yaitu :

1. Future Sebagai Lindung Nilai

Salah satu manfaat utama yang bisa diberikan kontrak future adalah untuk
melindungi nilai (hedging) aset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko
ketidak pastian perubahan harga dimasa depan.

Pihak yang melakukan transaksi dalam kontrak future untuk tujuan lindung
nilai disebut juga sebagai para hedger. Para hedger ini bisa melakukan kegiatan
perdagangan komoditi secara fisik dan juga memanfaatkan kontrak future untuk
mengurangi risiko perubahan harga dimasa depan. Para hedger ini biasanya
terdiri dari para produsen, maupun para pedagang komoditi. Misalnya, sebagai
seorang eksportir komoditi, lindung nilai bisa dilakukan dengan mengesplor
(posisi menjual) komoditi secara fisik ke luar negeri, dan pada saat bersamaan
sekaligus mengambil posisi yang sebaliknya (membeli) pada kontrak future atas
komoditi bersangkutan. Tujuannya adalah untuk memperkecil kemungkinan
kerugian yang mungkin terjadi dalam kegiatan eksplor yang akan dilakukannya.

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa dalam penggunaan future


sebagai Lindung nilai investor harus mengambil posisi yang berlawanan dengan
posisi investor bersangkutan pada perdagangan aset secara fisik. Oleh karena ini
ada dua alternative posisi hedging yang bisa dilakukan investor adalah sebagai
berikut :

a. Short Hedge (menjual future). Investor yang mengambil posisi ini


mempunyai komoditi atau aset yang menjadi underlying dalam kontrak
future yang akan dijualnya secara fisik. Dengan menjual future maka
investor akan terlindung dari risiko penurunan harga yang mungkin akan
terjadi dimasa depan. Alternative posisi ini biasanya dilakukan oleh para
petani yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian harga sesuai dengan
yang diharapkannya.
b. Long Hedge (membeli future). Pada posisi ini investor tidak memiliki
komoditi atau aset yang menjadi underlying pada kontrak future yang akan
dibelinya. Hal ini dilakukan investor yang berkeinginan untuk memiliki
komoditi atau aset tersebut dimasa datang, sehingga dengan cara membeli
kontrak future terhadap komoditi atau aset tersebut, maka investor dapat
terlindung dari risiko kenaikan harga dimasa yang akan datang, seperti para
eksportir atau pemakai bahan baku untuk menjaga kontinuitas persediaan.

2. Future Sebagai Sarana Spekulasi

Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontrak future adalah
sebagai ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga
yang terjadi. Pihak-pihak yang melakukan transaksi kontrak future untuk tujuan
spekulasi sering disebut juga sebagai para speculator. Para speculator ini secara
sukarela menanamkan modalnya dalam transaksi kontrak future yang berisiko
untuk memperoleh keuntungan secara cepat. Bagi seorang speculator salah satu
cara tersebut untuk memperoleh keuntungan adalah dengan cara membeli pada
saat Harga rendah dan menjual ketika harga tinggi. Peran para speculator ini
tidak selamanya terkesan negative, karena justru dengan adanya para speculator
ini pasar akan menjadi lebih likuid. Dalam kenyataannya para speculator memang
hanya mengejar return dari pergerakan harga di masa depan saja, sehingga
mereka jarang melakukan transaksi pada perdagangan komoditi atau aset yang
menjadi underlying pada kontrak future secara fisik.

2.10 Arus Kas dalam Kontrak Future

Penentuan aliran kas dalam kontrak futures akan meliputi hal-hal berikut:

 Saldo awal; jumlah dana mimimum per kontrak yang harus dimiliki investor
 Ekuitas yang dimiliki investor (current equity): margin awal yang ditempatkan di
rekening investor, dan berubah-ubah jika terjadi transaksi
 Settlement price:harga penutupan atau harga akhir kontrak futures

Pada saat seorang investor sudah mengambil suatu posisi pada kontrak futures, maka
investor harus menyimpan sejumlah dana minimum (margin awal) per kontrak yang
telah ditentukan pada lembaga kriling. Di samping menyediakan margin awal,
investor juga harus tetap menjagajumlah margin minimum pada tingkat tertentu yang
disebut dengan maintenance margin.

Jika rekening investor kurang dari maintenance margin, maka investor yang
bersangkutan harus memberikan dana tambahannya itu variation margin.

KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KONTRAK BERJANGKA dengan MARKED


TO MARKET

Contoh :

Anggap suatu pagi hari Bapak Surya memerintahkan brokernya untuk membeli (long)
100 kontrak berjangka suatu aset dengan besar kontrak adalah Rp10.000 per kontrak.
Harga tiap kontrak adalah 110. Berapakah nilai tiap kontrak dan total nilai kontrak
Bapak Surya? Broker menetapkan margin awal adalah Rp5 juta dan maintenance
margin adalah Rp3 juta. Pada akhir hari perdagangan, aset tersebut ditutup pada harga
107. Seluruh rekening adalah marked to market. Hitung saldo rekening Bapak Surya
pada akhir hari, berapakah keuntungan atau kerugiannya?

Penyelesaian :

Nilai kontrak Bapak Surya adalah Rp10.000 x 110 = Rp1.100.000 per kontrak. Total
nilai kontrak adalah Rp1.100.000 x 100 kontrak = Rp110.000.000. Dengan harga
settlement adalah 107, maka posisi kontrak berjangka Bapak Surya ditetapkan
Rp1.070.000 per kontrak, atau total nilai posisi adalah Rp107.000.000. Maka Bapak
Surya mengalami kerugian Rp3.000.000. Kerugian ini mengurangi margin awal Rp5
juta menjadi Rp3 juta dalam rekening.

Karena maintenance margin adalah Rp3 juta, maka broker mengeluarkan margin call
yang meminta Bapak Surya untuk menaikkan margin menjadi tingkatan semula Rp5
juta. Jika Bapak Surya tidak menyerahkan uang untuk menaikkan marginnya, maka
brokernya akan menutup posisi kontraknya pada berapapun harga perdagangan yang
terjadi di pasar.

2.11 Futures Sebagai Lindung Nilai


Salah satu manfaat utama yang bisa diberikan kontrak futures adalah untuk
melindungi nilai (hedging) aset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko
ketidakpastian perubahan harga di masa depan.

Ada dua alternatif posisi hedging yang bisa dilakukan investor:

1. Short hedge (menjual futures).


2. Long hedge (membeli futures).

Anggap sebuah perusahaan mempunyai persediaan 2,1 juta bensin. Besarnya


kontrak berjangka bensin adalah 42.000 galon per kontrak. Bagaimana perusahaan
tersebut dapat melakukan lindung nilai? Perusahaan seharusnya melakukan posisi
short (jual) dalam kontrak berjangka. Untuk melindungi nilai bensin, perusahaan
menjual 2,1 juta / 42.000 = 50 kontrak.

Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontrak futures adalah
sebagai ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang
terjadi. Para spekulator hanya mengejar return dari pergerakan harga di masa depan
saja, sehingga jarang melakukan transaksi pada perdagangan komoditi atau aset yang
menjadi underlying pada kontrak futures secara fisik.

Futures Sebagai Sarana Spekulasi

Berdasarkan analisisnya, anggap Ibu Yani meyakini harga emas akan naik. Harga
kontrak berjangka saat ini untuk penyerahan (delivery) dalam tiga bulan adalah
Rp40.000 per ons. Ibu Yani membeli (long position) 5 kontrak emas dan tiap kontrak
emas menyatakan 100 ons emas. Keyakinan Ibu Yani ternyata terbukti bahwa pada
waktu jatuh tempo kontrak, harga pasar emas adalah Rp42.000 per ons. Berapakah
keuntungan atau kerugian Ibu Yani ?

Contoh Spekulasi Kontrak Berjangka (Jawab):

Nilai kontrak Ibu Yani adalah

Rp40.000 x 100 ons x 5 kontrak = Rp20.000.000.

Untuk posisi long, Ibu Yani menerima penyerahan 500 ons emas pada harga
Rp40.000 dan segera menjual emas pada harga pasar Rp42.000 per ons.
Keuntungan Ibu Yani adalah Rp2.000 per ons atau total keuntungan adalah Rp2.000
x 500 ons = Rp1.000.000, dikurangi biaya komisi dan biaya transaksi lainnya yang
belum dipertimbangkan.

2.12 Penilaian Futures

Ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan harga futures
yang wajar(fair) dalam posisi ekuilibrium, yaitu:

1. Harga aset yang menjadi patokan (underlying asset) di pasar.


2. Yield yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date.
3. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai dengan
settlement date.

Komponen-komponen di atas akan dilambangkan dengan notasi sebagai berikut:

r = suku bunga pinjaman (%)


y = yield (%)
P = harga di pasar (Rp)
F = hargafutures (Rp)

Pendapatan saat Settlement Date


 Profit yang diperoleh dari strategi tersebut akan sama dengan persamaan berikut :
Profit = (P + rP) - (F +yP)
 Pada posisi ekuilibrium maka harga futures adalah harga dimana profit yang
diperoleh dari strategi arbritase adalah nol, sehingga : F = P + P (r – y)

Contoh :

Aset XYZ dijual di pasar dengan hargaRp 1.000, Aset XYZ akan membayar kepada
pemiliknya Rp 200 selama setahun dan dibayar secara triwulan, sehingga setiap tiga
bulan pemilik aset XYZ akan memperoleh Rp 50, Settlement date kontrak futures
tersebut adalah tiga bulan dari sekarang,Tingkat suku bunga triwulan yang berlaku
adalah 8% per tahun!
Penyelesaian :

Dengan menggunakan asumsi-asumsi tersebut harga futures yang dianggap fair


adalah:

F = 1000+ 1000(0,02 –0,05) = 990

Misalnya harga futures ditentukan sebesar Rp 1.050, jika investor menggunakan


alternatif strategi yang pertama, yaitu:

1. Menjual kontrak futures pada Rp 1.050

2. Membeli aset XYZ dengan hargaRp 1.000

3. Meminjam Rp 1000 pada tingkat bunga triwulan sebesar 8% per tahun

Dengan demikian, pendapatan investor pada saat settlement date adalah sebagai berikut :

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Futures mata uang adalah sebuah pertaruhan terhadap apa yang akan terjadi pada kurs
spot. Pertaruhan ini diselesaikan setiap hari. Futures diperdagangkan dalam pasar
yang terspesialisasi dan dalam ukuran kontrak standar. Hanya terdapat beberapa
tanggal jatuh tempo. Karena biaya transaksinya yang rendah dan proses penyelesaian
yang mudah, futures mata uang sangat menarik bagi spekulan. Profil hasil bagi
futures mirip dengan yang terdapat pada kontrak forward, kecuali bahwa hasil futures
sedikit memiliki ketidak pastian karena adanya risiko marking to market. Risiko
marking to market adalah hasil dari ketidak pastian dalam pola nilai kontrak futures
antara pembelian dan penjualan dan volatilitas tingkat bunga. Pemahaman
masyarakat akan derivative future ini masih dapat dibilang cukup minim.

1.2 Saran

Jadi, pada intinya derivatif adalah suatu instrumen investasi yang berasal dari suatu
produk turunan yang kontraknya bisa diperjual belikan. Tapi, kita tidak bisa memungkiri
bahwa pemahaman masyarakat terkait produk derivatif ini masih jauh dari kata cukup.

Padahal, sudah banyak perusahaan swasta yang dibawah naungan BAPPEBTI yang
menawarkan instrumen investasi ini ke para investor retail. Namun sayangnya, bentuk
pemahaman atas produk ini masih tergolong minim, sehingga para investor masih sering
tergiur dengan keuntungan yang tinggi dan tidak memperdulikan risiko yang ada.

Selain pengalaman, bentuk pemahaman ini memang sangat penting untuk diketahui
sebelum Anda para investor menekuni jenis investasi derivatif. Minimal, calon investor
harus memahami lebih lanjut tentang investasi saham, obligasi, dan produk lainnya,
sehingga mereka tidak terkejut jika ada penawaran instrumen derivative.

DAFTAR PUSTAKA
Sudana, I Made. 2015. Teori & Praktik Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi 2.

Penerbit Erlangga : Jakarta

Yuliati, Sri Handaru dan Handoyo Prasetyo. 1997. Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Internasional. Yogyakarta : ANDI.

Anda mungkin juga menyukai