Disusun Oleh:
Kelompok 5:
1. Cut Muthia Anggraini (2010532025)
2. Alvin Satya Prawira (2010532029)
3. Fina Adelia (2010532030)
4. Amanda Putri (2010532036)
Dosen Pengampu:
Drs. Rinaldi Munaf, M.M., Ak., CPA., CA
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas
Tahun 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat, nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. Tak lupa, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW. semoga kita mendapatkan syafaatnya di akhirat
kelak.
Makalah dengan judul “Aspek Perpajakan atas Instrumen Keuangan dan
Derivatif” ditujukan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Perpajakan Lanjutan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung
dan membantu dalam penyelesaian makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan
satu-persatu. Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca dalam
menambah wawasan serta pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar
makalah selanjutnya dapat tercipta lebih baik. Demikian yang dapat penulis
sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. I
DAFTAR ISI ........................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3
A. Pengertian Instrumen Keuangan ................................................................... 3
B. Pengertian Instrumen Derivatif ..................................................................... 5
C. Sistem Instrumen Keuangan .......................................................................... 10
D. Sistem Instumen Derivatif ............................................................................. 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 16
A. Kesimpulan .................................................................................................... 16
B. Saran .............................................................................................................. 16
DAFTAR REFERENSI........................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendapatan terbesar di Indonesia bersumber dari perpajakan. Meski
demikian, fakta di lapangan menunjukkan fenomena di mana pemungutan
perpajakan di Indonesia belum maksimal dikarenakan kesadaran wajib pajak yang
masih tergolong rendah. Pemerintah selalu mengupayakan penerimaan pajak
secara maksimal, tetapi sulit untuk diwujudkan karna banyak wajib pajak yang
melakukan penghindaran pajak atau disebut Tax Avoidance. Salah satu contoh dari
penghindaran pajak ini adalah memanipulasi kewajiban pajak.
Pada era globalisasi saat ini, terjadi perubahan besar pada sistem keuangan
global yang awalnya berfungsi untuk menyediakan tabungan bagi perekonomian
riil berkembang menjadi aktivitas spekulatif dengan menawarkan keuntungan
yang dalam waktu singkat. Perkembangan perdagangan valuta asing ini
memunculkan instrumen-instrumen keuangan yang baru dimana salah satunya
instrumen keuangan dan derivatif. Adanya penggunaan instrumen keuangan
derivatif adalah sebagai alat sekuritas untuk mengendalikan risiko perusahaan
yang disebabkan perubahan harga, tingkat suku bunga, dan nilai tukar mata uang
sehingga risiko kerugian akibat perubahan-perubahan yang terjadi dapat dihindari
atau diminimalisir. Menurut Donohoe (2015), ambiguitas dalam peraturan pajak
atas transaksi derivatif mendorong terjadinya Tax Avoidance.
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami yang dimaksud dengan instrumen keuangan
2. Memahami yang dimaksud dengan instrumen derivatif
3. Memahami sistem instrumen keuangan yang berlaku di Indonesia
4. Memahami sistem instrumen derivatif yang berlaku di Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
7
• Pajak Penghasilan (PPh) final sesuai dengan Pasal 4 ayat 2 UU PPh dengan peraturan
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1994 yang diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1997
• Keputusan Kementerian Keuangan Nomor 282/KMK 04/1997.
Berdasarkan ketentuan peraturan di atas, pajak yang dikenakan terhadap penjualan
saham di bursa dikenai PPh sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan
saham dengan tambahan 0,5% untuk penjualan saham pendiri.
Contoh ilustrasi perhitungan PPh final atas penjualan saham, misalkan investor membeli
saham pada harga Rp 100 juta dan menjualnya dengan harga Rp 350 juta, maka yang
dilaporkan sebagai PPh terutang yakni sebesar Rp 350.000.
Pengenaan PPh terhadap saham dilakukan melalui pemungutan oleh
penyelenggara bursa efek dan PPh yang dipungut bersifat final dengan arti tidak lagi ada
perhitungan jumlah PPh selama tahun pajak. Tarif PPh final atas penjualan saham dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu PPh final untuk saham pendiri dan bukan saham pendiri.
Pendiri memiliki pengertian orang pribadi atau badan yang namanya tercatat dalam daftar
pemegang saham atau tercantum dalam anggaran dasar sebelum pernyataan pendaftaran
yang diajukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam rangka penawaran
umum perdana.
Selanjutnya, untuk penghasilan atas dividen yang diterima atau diperoleh wajib
pajak orang pribadi dalam negeri akan dikenakan PPh Pasal 4 ayat 2 bersifat final sebesar
10% dari penghasilan bruto sesuai dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2009
Pemotongan, penyetoran, serta pelaporan
Pemotongan pajak penghasilan dilakukan oleh penyelenggara bursa efek melalui
perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham. Penyelenggara
bursa efek wajib menyetor pajak penghasilan selambat-lambatnya tanggal 20 setiap bulan
atas transaksi penjualan saham yang dilakukan dalam bulan sebelumnya. Juga
penyelenggara bursa efek wajib menyampaikan laporan tentang pemotongan dan
penyetoran pajak penghasilan kepada kepala kantor pelayanan pajak setempat selambat-
lambatnya pada bulan yang sama dengan bulan penyetoran.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman
dengan penerima pinjaman. Surat obligasi berarti selembar kertas yang menyatakan pemilik surat
tersebut telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi. Perbedaan antara
saham dan obligasi, yaitu pemilik saham merupakan bagian dari perusahaan penerbit saham,
8
sedangkan pemegang obligasi hanya sebatas pemberi pinjaman kepada penerbit obligasi dimana
kupon (bunga) yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Obligasi juga saat ini sangat
diminati oleh para investor dikarenakan dapat memberikan pendapatan yang tetap.
Obligasi dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat bunga yang ditetapkan, yaitu:
1) Obligasi dengan bunga tetap (fixed rate bond)
Bunga pada obligasi ini telah ditetapkan pada awal penjualan dan tidak akan berubah
sampai jatuh tempo.
2) Obligasi dengan bunga mengambang (floating rate bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan di awal untuk kupon pertama, namun pada saat waktu
jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan tingkat bunga kupon berikutnya dan begitu
seterusnya.
3) Obligasi dengan bunga campuran (mixed rate bond)
Bunga pada obligasi ini merupakan gabungan dari fixed rate bond dan floating rate bond.
Dimana pada periode awal, bunga ditetapkan dengan tetap dan periode selanjutnya bunga
ditetapkan mengambang (floating rate).
Investasi pada obligasi cukup banyak diminati oleh investor karena selain mendapatkan
pendapatan yang tetap, investor juga memiliki risiko yang cukup stabil dibandingkan dengan
investasi di saham. Berdasarkan alasan itu, pemerintah menilai bahwa potensi penerimaan negara
dari transaksi obligasi bisa meningkatkan sumber penerimaan negara. Pengenaan pajak terkait
obligasi baru dikenakan atas bunga yang diterima investor.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan instrumen keuangan
merupakan suatu kontrak apa pun yang menimbulkan aset keuangan dari satu entitas dan
kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas dari entitas lain. Instrumen keuangan biasanya dapat
diperdagangkan di antara para pihak, membuatnya kurang berisiko untuk dipegang (karena Anda
dapat menjualnya jika kemudian Anda membutuhkan uang) dan menciptakan kemungkinan
untung dan rugi pada perdagangan semacam itu.
Instrumen keuangan dapat dikategorikan berdasarkan bentuknya, yaitu instrumen kas,
instrumen derivatif, hak kontraktual, dan akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan
instrument ekuitas yang diterbitkan oleh entitas.
Selain itu, Investasi pada obligasi cukup banyak diminati oleh investor karena selain
mendapatkan pendapatan yang tetap, investor juga memiliki risiko yang cukup stabil
dibandingkan dengan investasi di saham. Berdasarkan alasan itu, pemerintah menilai bahwa
potensi penerimaan negara dari transaksi obligasi bisa meningkatkan sumber penerimaan negara.
Pengenaan pajak terkait obligasi baru dikenakan atas bunga yang diterima investor.
B. Saran
Dari uraian di atas, penulis berharap pembaca dapat memahami dan mengambil ilmu
pengetahuan yang terdapat dalam makalah Aspek Perpajakan atas Instrumen Keuangan dan
Derivatif sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca di kemudian hari. Penulis menyadari
masih banyak kekurangan dalam makalah ini karena penulis hanya manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
terhadap makalah ini.
14
DAFTAR REFERENSI
Pengertian.co.id. Pengertian Derivatif, Transaksi, Alasan, Pelaku, Manfaat, dan Jenis. Diakses
melalui https://pendidikan.co.id/pengertian-derivatif-transaksi-alasan-pelakumanfaat-
dan-jenis/ tanggal 30 Maret 2022, pukul 14.30 WIB
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 17 tahun 2009 tentang pajak penghasilan atas
penghasilan dari transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan di
bursa. Diakses melalui https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/17tahun2009pp.htm
Diakses pada 30 Maret 2022, pukul 16.50
Tax Guide : Katalog Peraturan Perpajakan Indonesia. Diakses melalui
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2009/17tahun2009pp.htm Diakses pada 30 Maret
2022, pukul 16.50
Trusted Indonesian Tax New portal. Tarif PPH Final untuk Bungan Obligasi. Diakses melalui
https://news.ddtc.co.id/tarif-pph-final-untuk-bunga-obligasi-20344?page_y=1018
tanggal 30 Maret 2022 , pukul 13.50 WIB.
Asosiasi Tax Center Perguruan Tinggi Indonesia. Pajak Atas Transaksi Saham dN Sekuritas
Lainnya. Diakses melalui https://atpetsi.or.id/pajak-atas-transaksi-saham-dan-
sekuritaslainnya/#.YCkql2gzbIW tanggal 30 Maret 2022, pukul 21.05 WIB
15