TENTANG
OBLIGASI
OLEH :
I GUSTI NGURAH KETUT ADI PRATAMA PUTRA (21011063)
GUSTI PUTU WIRA DARMA (21011062)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nyalah, makalah ini telah dapat diselesaikan pada waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengantar Akuntansi. Dalam kesempatan ini juga penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya pada berbagai pihak yang telah membimbing penulis
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tanpa ada hambatan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. i
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wacana penerbitan atau obligasi sudah banyak dibicarakan dalam beberapa
tahun terakhir, walaupun pembicaraan tentang hal ini telah dimulai dari tahun
2003. obligasi merupakan instrument keuangan di pasar modal yang saat ini
mengalami perkembangannya sangat pesat di dunia. Pesatnya perkembangan
sukuk saat ini karena tingginya likuiditas di Timur Tengah yang disebabkan
booming minyak bumi dan meningkatnya kesadaran akan investasi yang tidak
sekedar mendapatkan return tetapi tetapi juga nilai sosial. Namun Indonesia yang
mempunyai potensi pasar sangat besar terhadap perkembangan sukuk di dunia
hanya mendapatkan pangsa pasar sangat kecil.
Lambatnya perkembangan suku di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor,
yaitu pendeknya jangka waktu sukuk dan inovasi produk yang rendah, kedua
model valuasi sukuk terhadap return yang belum sempurna sehingga masih kalah
bersaing dengan obligasi konvensional, ketiga adalah buruknya iklim investasi di
Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan kerjasama antara
pemerintah, Dewan Nasional dan akademisi.
Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan selain
saham. Obligasi adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta
kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo. Penerbit obligasi adalah
pihak yang membutuhkan dana atau debitur, sedangkan pemegang obligasi adalah
pihak yang memberikan pinjaman atau kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini,
maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi untuk memperoleh pembiayaan
investasi jangka panjangnya yang bersumber dari luar perusahaan.
1
1.2.3 Apakah Manfaat Obligasi dan Risiko Obligasi?
1.2.4 Bagaimana Penerbitan dan Tahap membeli obligasi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka program ini bertujuan :
1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian Obligasi
1.3.2 Untuk mengetahui Jenis-jenis Obligasi
1.3.3 Untuk mengetahui Manfaat Obligasi dan Risiko Obligasi
1.3.4 Untuk mengetahui Penerbitan dan Tahap membeli obligasi
1.4 Manfaat
1.4.1 Membantu beberapa pihak untuk lebih memahami tentang Obligasi.
1.4.2 Mempermudah masyarakat dalam memahami pengertian,,jenis-
jenis,manfaat,resiko,penerbitan, dan Tahap membeli oblikasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pengertian Obligasi Berdasarkan Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian obligasi berdasarkan beberapa ahli:
a. Jonathan B. Berk
Jonathan B. Berk menjelaskan bahwa pengertian obligasi adalah suatu surat
berharga yang dijual oleh perusahaan atau pemerintahan dengan tujuan
mendapatkan dana dari pihak investor dengan cara pemberian bunga yang
dibayarkan berdasarkan perjanjian awal.
b. Eduardus Tandelilin
Eduardus Tandelilin menjelaskan bahwa pengertian Obligasi adalah suatu
sekuritas yang memiliki janji untuk memberikan pembayaran tetap sesuai dengan
jadwal yang sebelumnya sudah ditetapkan.
c. Frank J. Fabozzi
Frank J. Fabozzi menjelaskan bahwa pengertian obligasi adalah suatu jenis utang
atau surat pengakuan utang dari suatu perusahaan atau pemerintah yang akan
dibayar lunas ketika jatuh tempo. Pendapatan yang bisa diperoleh dari obligasi
adalah tingkat bunga yang akan diberikan oleh para penerbit obligasi.
1. Berdasarkan Nominalnya
4
2. Obligasi Berdasarkan Penerbitnya
Jika dilihat berdasarkan penerbitnya, maka obligasi akan terbagi menjadi tiga,
yaitu:
a. Corporate Bonds
b. Government Bonds
c. Municipal Bonds
Zero Coupon Bond adalah jenis surat utang tanpa bunga dan tidak akan
memberikan kupon secara berkala. Pada umumnya, para investor akan
5
mendapatkan nilai keuntungan dari selisih harga jual diskonto dan harga awal
surat utang tersebut diperjualbelikan. Jenis obligasi ini juga memiliki tenor yang
berbeda-beda, dari mulai 1 tahun hingga 10 tahun.
b. Obligasi Kupon
Obligasi kupon adalah surat utang yang mampu memberikan bunga ataupun
kupon secara berkala kepada para investornya. Kupon tersebut akan mewakili
suatu nominal tertentu sesuai kesepakatan yang terjalin antara pihak penerbit
obligasi dan pihak investor.
Obligasi kupon tetap adalah jenis obligasi yang menawarkan tingkat suku
bunga dengan nilai yang tetap hingga jatuh tempo pada utang tersebut sudah tiba.
Jenis obligasi ini akan menawarkan kupon yang mampu berubah nilainya
berdasarkan indeks pasar uang yang sedang berlaku. Di dalamnya terdapat kupon
batas minimal yang berarti kupon pertama yang pertama kali ditetapkan yang akan
menjadi nilai besaran kupon minimal yang berlaku hingga jatuh tempo.
a. Obligasi Konvensional
Obligasi konvensional adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pihak tertentu
guna mendapatkan suatu pinjaman sebagai tambahan modal dengan disertai bunga
atau imbal hasil kepada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.
6
b. Obligasi Syariah
Obligasi syariah adalah surat utang yang memberikan suatu imbal hasil
berbentuk uang sewa yang nilai perhitungannya diukur dengan berasaskan prinsip
syariah islam dan tidak memiliki kandungan unsur riba. Imbal hasil ini akan
dibayarkan secara berkala dalam periode waktu tertentu.
1. Manfaat Obligasi
Setelah kita mengenal apa itu obligasi dan bagaimana karakteristiknya, kita
kemudian perlu mengetahui apa saja keuntungan dan risiko berinvestasi pada
obligasi sebelum kita memutuskan untuk berinvestasi pada obligasi. Sebagai
sebuah instrumen investasi, obligasi menawarkan beberapa keuntungan menarik
antara lain:
a. Memberikan pendapatan tetap (fixed income) berupa kupon
Hal ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya
obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada
bunga yang diberikan deposito atau SBI.
b. Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain).
Disamping penghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat
memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi
dibandingkan dengan harga belinya maka tentu saja pemegang obligasi
tersebut mendapatkan selisih yang disebut dengan capital gain. Jual beli
obligasi tersebut dapat dilakukan di pasar sekunder melalui para dealer atau
pialang obligasi. Jual beli obligasi berbeda dengan jual beli saham. Jika jual
beli saham dinyatakan dengan nilai rupah, misalnya saham A dijual seharga
Rp 4.000 per lembar saham maka jual beli obligasi dinyatakan dalam bentuk
persentase atas harga pokok obligasi.
7
2. Risiko Obligsi
Meskipun termasuk surat berharga dengan tingkat risiko yang relative rendah,
namun obligasi tetap mangandung beberapa risiko diantaranya sebagai berikut :
a. Interest-Rate Risk
Harga dari sebuah obligasi akan berubah pada arah yang berlawanan dari
perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi
akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga turun maka harga
obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual obligasi sebelum
jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa investor akan
mengalami capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah harga beli).
Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market risk. Risiko ini
merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada pasar
obligasi.
b. Reinvestment Risk
Variabilitas pada tingkat reinvestment akibat adanya perubahan pada tingkat
bunga pasar dinamakan reinvestment risk.
c. Call Risk
Sebagian perusahaan menetapkan untuk menarik atau membeli obligasi yang
diterbitkannya pada harga dan waktu tertentu. Hal ini menyebabkan investor
akan mengalami call risk dimana pada tanggal tertentu perusahaan penerbit
obligasi akan menarik kembali obligasinya.
d. Default Risk
Default Risk juga berkaitan dengan risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit
obligasi yang mengalami kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi
yang memiliki Default Risk dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai
harga yang rendah dibandingkan dengan U.S Treaasury securities. Dilain
pihak, obligasi ini dalam perdagangan di pasar obligasi memiliki yield yang
lebih besar dari treasury bond.
e. Inflation Risk
Peningkatan Inflation risk atau purchasing power risk disebabkan oleh
bervariasinya nilai aliran kas yang diterima oleh investor akibat dampak
adanya security due inflasi. Contohnya jika investor membeli obligasi pada
8
coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat inflasi adalah 8%, maka purchasing
power aliran kas secara nyata akan dikurangi.
f. Exchange-Rate Risk
Obigasi yang diperdagangkan denominasi valuta asing, memiliki nilai yang
tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai obligasi dalam mata uang acto baru
dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau nilai pokok pinjaman terjadi.
g. Liquidity Risk Liquidity atau marketable risk
bergantung pada kemudahan suatu obligasi untuk dijual kembali sebesar nilai
obligasinya.
h. Volatility Risk
Harga suatu jenis obligasi tertentu bergantung pada tingkat suku bunga dan
actor-faktor lainnya yang mempengaruhi nilai obligasi tersebut. Perubahan
pada actor-faktor tersebut berpengaruh pada harga obligasi. Risiko jenis ini
dikenal dengan volatility risk
1. Penerbitan Obligasi
Penerbit obligasi sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat
menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara
penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi
biasanya terdiri atas :
a. supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment
Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank)
b. Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang
negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yg
biasa disebut dengan obligasi internasionalsovereign bond). (Sub-sovereign,
propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal sebagai Obligasi
daerah Indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN) (municipal
bond). Dilembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds,
atau agencies.
9
c. Perusahaan yg menerbitkan obligasi swasta. Special purpose vehicles adalah
perusahaan yg didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset
tertentu yg ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yg biasa disebt Efek
Beragun Aset.
2. Tahap membeli obligasi
Untuk melakukan investasi obligasi terdapat beberapa tahap yang perlu
dilalui supaya tujuan investasi dalam obligasi memberikan hasil yang maksimal
dan sesuai dengan rencana. Tahap tersebut dapat dilihat dalam diagram dalam
tulisan ini.
a. Membuka Rekening
Tahap awal yang harus dilakukan dalam proses transaksi obligasi adalah
memilih perusahaan sekuriats yang memiliki divisi fixed income yang
menangani pembelian dan penjualan obligasi. Pilih perusahaan dengan
pengalaman, tim yang solid baik trader/ dealer ataupun riset serta fee yang
kompetitif. Dengan membuka rekening, Anda bisa mendapatkan informasi
perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat, sehingga Anda
mendapatkan pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to
date.
b. Pahami Produk Obligasi
Pada tahap ini, investor dianjurkan untuk mempelajari seluk beluk informasi
yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik mengenai investasinya sendiri,
potensi risiko yang terkandung maupun potensi keuntungannya. Hal ini dapat
diperoleh dengan mempelajarinya secara mandiri, bertanya kepada bagian
riset perusahaan sekuritas, di mana Anda membuka rekening atau melalui
internet. Dengan mempelajari instrumen obligasi secra lengkap, diharapkan
investor mengenal investasi tersebut dengan baik, sehingga mempermudah
pengambilan keputusan investasi. Mempelajari instrumen, di mana Anda
ingin menempatkan investasi, akan memberikan manfaat maksimal dalam
mencapai rencana yang diinginkan.
c. Lakukan Analisis
Analisis dilakukan, agar keputusan yang diambil sesuai dengan apa yang
diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Aspek-aspek yang dibutuhkan
10
seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Latar belankang
serta profil penerbit juga menjadi pertimbangan sendiri. Dengan informasi
yang lengkap, diharapkan keputusan yang diambil tidak menimbulkan
kerugian yang cukup besar. Dianjurkan untuk membanding antara obligasi
sejenis.
d. Memberikan Amanat Beli
Setelah melalui analisis, Anda memperoleh jenis obligasi yg ingin dibeli.
Tahap selanjutnya adalah memberikan amanat pembelian kepada trader atau
broker obligasi yang telah kita pilih. Pihak trader akan melakukan pembelian
obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan. Misalkan, pembeli
akan melakukan pembelian obligasi ASII (Astra International) tahun 2002
dengan harga 105 atau harga premium. Biasanya nilai pari atau nominal
adalah sebesar Rp 100.
e. Siapkan Dana
Membeli obligasai membutuhkan dana yang tidak sedikit. Satuan pembelian
obligasi biasanya bernilai Rp 1 miliar, sehingga sulit bagi investor individu
untuk dapat ikut berinvestasi dalam obligasi. Namum, ada juga yang
menawarkan satuan bernilai Rp 50 juta atau Rp 100 juta.
Setelah amanat pembelian di ajukan, sebaiknya dana tersebut sudah
dialokasikan. Jangan sampai Anda dikenakan penalty, karena keterlambatan
dalam pembayaran. Selain itu, penempatan dana tunai yang serba mendadak
mungkin bisa mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan
keluarga.
f. Penyelesaian Pembayaran Obligasi
Pembayaran dana pembelian obligasi dilakukan melalui transfer ke rekening
perusahaan sekuritas tersebut. Setelah pembayaran selesai, maka anda sebagai
pembeli tinggal menunggu proses settlement atas transaksi tersebut. Obligasi
yg telah Anda beli akan tercantum di dalam rekening perusahaan sekuritas yg
tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Wacana penerbitan atau obligasi sudah banyak dibicarakan dalam beberapa
tahun terakhir, walaupun pembicaraan tentang hal ini telah dimulai dari tahun
2003. obligasi merupakan instrument keuangan di pasar modal yang saat ini
mengalami perkembangannya sangat pesat di dunia. Obligasi merupakan salah
satu sumber pendanaan bagi perusahaan selain saham. Obligasi adalah suatu
pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji
untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat
tanggal jatuh tempo. Penerbit obligasi adalah pihak yang membutuhkan dana atau
debitur, sedangkan pemegang obligasi adalah pihak yang memberikan pinjaman
atau kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini, maka dimungkinkan bagi penerbit
obligasi untuk memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya yang
bersumber dari luar perusahaan.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas Semoga makalah ini dapat menjadi
referensi bagi semua pihak untuk dapat lebih mengembangkan ilmu pengetahuan
dan dapat pula mengerti dan paham tentang obligasi.
12
DAFTAR PUSTAKA
ernika.2014 http://eerernikaa.blogspot.com/2014/06/makalah-obligasi.html
Ibnu.2020 https://accurate.id/ekonomi-keuangan/pengertian-obligasi
http://repository.wima.ac.id/id/eprint/1755/2/Bab%201.pdf