TEORI PERHITUNGA
02 04
KEBIJAKAN N DEVIDEN
JENIS-JENIS DEVIDEN
Dividen Tunai (Cash Dividend)
Adalah metode pembayaran keuntungan secara tunai dan dikenai pajak hanya pada di tahun saat pengeluarannya.
Dividen Saham (Stock Dividend)
Adalah metode pembagian laba saham yang dilakukan melalui penambahan jumlah saham namun mengurangi nilai
setiap saham dengan tujuan untuk tidak mengubah kapitalitas pasar.
Dividen Properti (Property Dividend)
Adalah metode pembagian laba saham yang dibayarkan melalui bentuk aset seperti pada bisnis properti, namun
metode ini jarang digunakan dalam bisnis.
Dividen Interim (Interim Dividend)
Adalah pembagian laba saham yang diumumkan serta dibayarkan sebelum perusahaan selesai membukukan
keuntungan tahunan.
Dividen Hutang (Scrip Dividen)
Adalah pembagian laba saham kepada para pemegang saham dalam bentuk janji tertulis dimana perusahaan akan
membayarkan sejumlah kas di masa mendatang. Dividen scrip bisa berbentuk bunga atau tidak berbunga, dan bisa
diperjual belikan kepada para pemegang saham lainnya.
Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend)
Adalah pembagian laba saham yang dikeluarkan saat dewan direksi akan melakukan likuidasi bisnis dan
mengembalikan semua aset bersih yang tersisa kepada para pemegang saham dalam bentuk uang tunai.
TEORI KEBIJAKAN DEVIDEN
Teori Dividen Tidak Relevan
Menurut Modiglani dan Miller, nilai sebuah perusahaan tidak ditentukan besar kecilnya Dividend Payout Ratio,
tapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak dan kelas resiko perusahaan.
Dengan kata lain, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aset perusahaan adalah faktor penentu
nilai perusahaan tersebut.
Teori Clientele Effect
Menurut teori ini, para pemegang saham punya sudut pandang berbeda terhadap kebijakan pembagian laba
saham sebuah perusahaan. Dividend Payout Ratio yang tinggi lebih disukai oleh investor yang butuh
penghasilan saat ini. Sedangkan investor yang tidak begitu butuh uang saat ini lebih memilih jika perusahaan
menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.
PENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN
Dividen Menjadi Sumber Konflik
Kebijakan pembayaran pembagian laba saham bisa menjadi salah satu sumber konflik antara pemberi pinjaman dengan
pemegang saham dan hasilnya bisa memunculkan biaya keagenan hutang.
Menginvestasikan Dividen
Bisnis juga dapat berpengaruh terhadap penentuan kebijakan pembagian laba saham. Profitabilitas seringkali
dihasilkan dari penggunaan biaya operasi yang tetap dengan penjualan yang meningkat.
Perusahaan seringkali menginvestasikan keuntungan yang didapatkan untuk lebih meningkatkan laba di masa
depan. Padahal ini menyebabkan berkurangnya dana perusahaan sehingga investor mendapatkan pembagian
laba saham yang rendah.
Dilema kebijakan laba saham seringkali menjadi kendala bagi para pimpinan perusahaan. Dividen tidak dapat
diputuskan hanya dari keuangan perusahaan saja, namun juga harus memperhatikan resiko yang bisa
ditimbulkan.
PERHITUNGAN DEVIDEN
Laba saham yang didapatkan oleh masing-masing pemegang saham memiliki nominal yang berbeda-beda.
Hal ini dipengaruhi oleh jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang saham.
Dalam menentukan nominal yang diterima oleh masing-masing pemegang saham, perusahaan menggunakan
tiga elemen dasar perhitungan, yaitu:
1. Laba Bersih Perusahaan (EPS)
2. Dividen Payout Ratio (DPR)
3. Jumlah Saham Beredar
Setelah laba bersih perusahaan diketahui, maka perusahaan akan menentukan berapa persen Dividen Payout
Ratio (DPR) yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Besaran DPR ditentukan melalui Rapat
Umum Pemegang Saham.
Setelah kedua hal tersebut diketahui, maka dapat dilakukan perhitungan untuk mendapatkan jumlah yang akan
dibagikan, dengan rumus berikut ini:
Dividen = Laba bersih x DPR (dalam persentase)
Selanjutnya, perusahaan akan melakukan perhitungan berapa nominal yang akan didapatkan oleh pemegang
saham dengan menentukan lebih dulu berapa besaran yang diterima setiap lembar saham. Dengan perhitungan
berikut ini:
Dividen per saham = dividen : saham beredar
Semakin banyak saham yang dimiliki oleh pemegang saham, maka akan semakin besar pula dividen yang akan
mereka dapatkan.
Prosedur Pembayaran Dividen
Jika perusahaan memutuskan untuk membagikan laba saham kepada para pemegang saham, maka ada
beberapa tanggal-tanggal penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan, yaitu:
Tanggal Pengumuman (Declaration Date)
Tanggal pengumuman adalah tanggal di mana perusahaan mengumumkan bentuk dan besaran dividen per
lembar yang akan diterima oleh para pemegang saham.
Selain itu, pada tanggal ini perusahaan juga akan menyampaikan kapan jadwal pembayaran akan dilakukan.
Tanggal Pencatatan (Date of Record)
Pada tanggal pencatatan, perusahaan akan mendata siapa-siapa saja nama pemegang saham perusahaan.
Para pemegang saham yang namanya terdaftar akan mendapatkan hak dan menerima dividen, sedangkan para
pemegang saham yang namanya tidak terdaftar pada tanggal pencatatan ini tidak akan mendapatkan hak
memperolehnya.
Tanggal Cum – Dividen
Adalah hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen dalam bentuk
tunai maupun saham.
Tanggal Ex – Dividen
Pada tanggal ini, perdagangan saham yang terjadi sudah tidak lagi melekat hak memperoleh laba saham,
sehingga para investor yang membeli saham pada tanggal ini tidak bisa mendaftarkan namanya untuk
mendapatkannya.
Tanggal Pembayaran (Payment Date)
Tanggal pembayaran merupakan merupakan tanggal di mana perusahaan membagikan laba saham yang telah
ditentukan bentuk dan besarannya kepada para pemegang saham.
Pada tanggal ini, pemegang saham yang namanya sudah terdaftar dapat mengambil hak keuntungan mereka.
THANKSANY
QUESTION??