PERPECTIVE
(KEPUTUSAN DIVIDEN BERDASARKAN LABA SETELAH PAJAK YANG DI
DISTRIBUSIKAN : PERSPEKTIF PEMEGANG SAHAM)
Widoadmodjo (1996) juga menyatakan bahwa dividen adalah saham secara tunai untuk setiap
lembarnya (dividend per share). Sedangkan dividen saham (stock dividend) merupakan
dividen yang dibayar atau dibagi dalam bentuk saham, yang diperhitungkan untuk setiap
lembar sahamnya. Dividen yang dibagikan perusahaan kepada para pemegang saham dapat
dibagi dalam beberapa jenis dividen. Dividen yang paling disukai oleh para pemegang saham
adalah dividen tunai atau dividen kas.
Kebijakan Dividen
Menurut Sartono (2011) “kebijakan dividen adalah keputusan apakah yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan
dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang”. Apabila perusahaan
memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan
dan selanjutnya mengurangi totaql sumber dana internal financing. Sebaliknya jika
perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan
dana intern akan semakin besar.
2) Relevansi Dividen
a) Dividen dibayar tinggi (Bird In the Hand Theory)
Teori yang dikemukakan oleh Hanafi (2012) argumen ini mengatakan bahwa pembayaran
dividen mengurangi ketidakpastian, yang berarti mengurangi resiko, yang pada giliran
selanjutnya mengurangi tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham.
Beberapan argumen yang mendukung pembayaran dividen tinggi :
Mengurangi ketidakpastian Dividen yang tinggi akan membantu mengurangi
ketidakpastian. Beberapa tipe investor akan menyukai pendapatan saat ini. Karena
dividen diterima saat ini, sedangkan capital gain diterima dimasa mendatang,
ketidakpastian dividen menjadi lebih kecil dibandingkan dengan ketidakpastian capital
gain. Karena faktor ketidakpastian berkurang, investor semacam itu mau membayar
harga yang lebih tinggi untuk saham dengan dividen tinggi.
Mengurangi konflik keagenan antara manajer dengan pemegang saham. Menurut teori
keagenan (agency theory) menurut teori tersebut, konflik bisa terjadi antar pihak-pihak
yang berkaitan di perusahaan. Misalnya pihak manajemen dengan pemegang saham
manajemen biasanya diberikan kewenangan untuk membagikan dividennya kepada
pemegang saham, namun oleh pihak manajemen bisa mempunyai agenda tersendiri
yang tidak selalu konsisten dengan tujuan pemegang saham.
Efek Pajak. Meskipun dividen memilki efek pajak yang lebih tinggi dibandingkan
dengan capital again, tetapi dalam beberapa situasi, investor memilih pembayaran
dividen yang lebih tinggi karena membayar pajak yang lebih rendah.
Halim (2005), bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen resikonya
lebih kecil dari capital gain, selain itu dividen lebih dapat di perkirakan sebelumnya.
Sedangkan capital gain lebih sulit diperkirakan, sehingga pembayaran dividen yang tinggi
dapat diartikan bahwa perusahaan mempunyai prospek tingkat keuntungan yang baik.
Akhirnya harga saham cenderung mengikuti naik turunnya besarnya dividen yang dibayarkan
dapat menjadi informasi yang kurang baik bagi perusahaan dan besarnya dividen yang
dibayar sebagai informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa mendatang. Dengan
anggapan tersebut, harga saham akan menjadi turun, karena banyak pemegang saham akan
menjual sahamnya.
Jadi ketika dalam sebuah perusahaan berhasil mendapatkan keuntungan. Ada beberapa
pilihan yang bisa dilakukan atas keuntungan yang diraih tersebut :
Laba dibagikan kepada para pemegang saham (dividen)
Laba digunakan kembali untuk kegiatan dan ekspansi usaha (laba ditahan)
Laba dibagi antara dividen dan sebagian lagi digunakan untuk laba ditahan.
Apabila manajemen perusahaan mengambil laba dibagikan sebagai dividen, maka sumber
pendanaan internal akan berkurang. Laba ditahan berkurang. Demikian juga sebaliknya,
apabila perusahaan memilih opsi untuk tidak membagikan deviden, maka dana internal
perusahaan akan membesar.
Laba ditahan adalah salah satu sumber pendanaan perusahaan yang sangat penting untuk
digunakan dalam membiayai pertumbuhan perusahaan. Semakin besar laba ditahan, maka
akan semakin kuat struktur modal dan posisi keuangan perusahaan.
Semua langkah yang diambil dalam kebijakan dividen adalah bahwa setiap keputusan yang
diambil harus tetap memperhatikan tujuan utama dari perusahaan, yaitu kesejahteraan pemilik
perusahaan dan meningkatkan nilai dari perusahaan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepentingan para pemegang saham, kepentingan
usaha perusahaan dan bahkan kepentingan masyarkat sekitar dan pemerintah.
Pengumuman Dividen
Pengumuman dividen adalah sebuah informasi yang sangat direspon pasar. Pengumuman
laba dan pengumuman dividen sering digunakan manajer perusahaan untuk memberikan
informasi bahwa perusahaan tersebut berprestasi dan mempunyai prospek yang cerah.
Bahkan menurut pendapat Aharony dan Swary [1980] dalam Nurhidayati [2006] menyatakan
bahwa informasi pengumuman dividen lebih bernilai daripada pengumuman informasi laba
(earning) perusahaan. Ada anggapan bahwa dengan adanya pembayaran dividen yang besar
ada kecenderungan nilai saham perusahaan akan meningkat. Hal ini adalah anggapan
investor yang melihat bahwa perusahaan tersebut mampu untuk membagikan keuntungan.
Namun pembayaran dividen yang besar juga berdampak pada kemampuan modal
perusahaan untuk melakukan pengembangan usaha. Usaha yang tidak berkembang akan
menyebabkan turunnya nilai saham perusahaan. Pada kondisi pasar modal yang sempurna.
Penundaan membayar dividen kepada para pemilik saham yang bertujuan untuk melakukan
pengembangan usaha dan investasi yang menguntungkan akan berdampak pada kenaikan
nilai saham.