Pengumpulan bukti dilakukan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap tindak lanjut.
Pemilihan metodologi pengumpulan data/bukti yang paling efisien dan efektif harus
direncanakan secara cermat karena mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kegiatan audit.
Bukti Fisik
Diperoleh melalui inspeksi langsung / pengamatan yg dilakukan oleh auditor terhadap
orang, property / kejadian.
Didokumentasikan dalam bentuk: memorandum, foto, gambar, bagan, peta, / contoh
fisik
Bukti audit berupa foto lebih meyakinkan daripada penjelasan tertulis.
Bila pengamatan terhadap kondisi-kondisi fisik sanat mempengaruhi pencapaian tujuan
audit, maka bukti-bukti tersebut harus dapat dikonfirmasi.
Bukti Dokumenter
Sepeti halnya bukti audit berupa dokumen (foto / dokumen elektronik), bukti
documenter juga merupakan bukti yang paling umum ditemui
Terdiri atas informasi yg diciptakan sepeti surat, kontrak, cataatan akuntasi, faktur dan
informasi manajemen atas kinerja
Bukti Kesaksian (Testimonial)
Diperoleh melalui permintaan keterangan, wawancara/questioner,
Diperoleh dari pernyataan-pernyataan yang merupakan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan atau wawancara
Bukti Kesaksian harus dapat dikonfirmasi yang dapat dilakukan dengan cara:
pernyataan tertulis dari orang yang diwawancarai
menilai kecocokan bukti kesaksian yg diperoleh dari sumber-sumber / orang-orang
yang berbeda
melakukan pemeriksaan ulang terhadap catatan yang ada.
Jenis bukti ini meliputi: perhitungan, perbandingan, pemisahan informasi menjadi unsur-
unsur dan alasan yang rasional
Bukti Analitis
Diperoleh dari data yang telah diverifikasi dan dianalisis. Analisis dapat meliputi komputerisasi,
analisis rasio, tren dan pola data yang diperoleh dari auditee / sumber yang relevan lainnya.
Analisis dpt dilakukan dengan standar indursti (benchmarking). Analisis berupa:
angka, misalnya rasio output yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan
nonangka, misalnya tren konsistensi keluhan konsumen
2
oleh auditee
untuk memahami prosedur yang terdapat dalam entitas
dan hal-hal lain yang terkait dengan entitas
Eksternal Jika bukti documenter dari sumber internal dirasa kurang
memadai / perlu dicek silang (crosscheck)
Kesaksian Internal Saat auditor perlu memperolah kesaksian lisan dari pihak
(Testimonial) yang terkait langsung dengan entitas
Eksternal Jika auditor merasa bahwa keterangan lisan dan tertulis dari
entitas kurang memadai / perlu dicek ulang (crosscheck)
Analitis Internal Untuk melakukan perbandingan dalam rangka mengukur
kinerja internal entitas berdasarkan data time-series
Eksternal Untuk membandingkan kinerja internal entitas dengan
kinerja entitas lain yang sejenis
Kompetensi Bukti
Disebut bukti yang kompeten jika konsisten dengan fakta, yaitu sah dan valid
3
4. Bukti-bukti audit yang diperoleh dengan mahal disbanding dengan manfaatnya
5. Sumber bukti-bukti audit tersebut mempunyai kepentingan pribadi
6. Sample yang dikumpulkan tidak cukup mewakili
7. Bukti-bukti audit yang tidak lengkap, yaitu bukti-bukti audit yang tidak menggambarkan
sebab akibat
8. Bukti-bukti audit yang saling bertentangan
4
Mengetahui emosi pihak yang diwawancarai
Dapat menganalisis kemungkinan penyebabnya
Kekurangan:
Hasil wawancara perlu diperkuat dengan sumber lainnya
Menuntut keahlian interpersonal
Kemungkinan ada jawaban yang mendua
Proses wawancara meliputi 3 hal, yaitu:
Merencanakan dan mempersiapkan wawancara
Membuka, melaksanakan, dan menutup wawancara
Mencatat dan menganalisis hasil wawancara
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara
a. Merencanakan dan mempersiapkan wawancara
b. Membuka wawancara
c. Melaksanakan wawancara
d. Menutup wawancara
e. Mencatat dan mengevaluasi hasil wawancara
Kuesioner
Kelebihan:
Efektif untuk memperoleh pendapat dari banyak orang dan memberikan tingkat keyakinan
yang cukup tinggi
Kekurangan:
Butuh waktu dan kadang sulit membuat simpulan
Observasi Fisik
Digunakan ketika auditor ingin menguji keberadaan suatu aset fisik guna mengetahui
kesesuaian mutu dengan kriteria.
Dapat dilakukan dlm bentuk kegiatan pemotretan, perekaman, dan / atau pengambilan
contoh (sample) fisik obyek yag dilakukan oleh auditor
Tujuan: memperkuat dan / atau melengkapi informasi yang berkaitan dengan audit.
Kelebihan: memberi keyakinan yang tinggi mengenai keberadaan suatu asset dan dapat
mengetahui konsekuensi jika kriteria tidak dipenuhi
Kekurangan: lokasi mungkin sulit dikunjungi dan perlu dikuatkan dengan sumber lain.
Yang harus diperhatikan dalam penggunaan teknis pengambilan bukti adalah:
1. Jenis dan sumber bukti yang dikumpulkan
2. Waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti
5
9. Review dan penggunaan hasil studi dan audit lain
6
7. Analisis isi dari data kualitatif
pendekatan sistematis untuk mengumpulkan dan mengorganisasi informasi dalam suatu
format standar. Teknik ini membantu analisis untuk sampai pada simpulan umum dan
observasi umum berdasarkan data terinci dalam bentuk tertulis atau lainnya.
8. Analisis arus kerja dan arus komunikasi
diagram alir (flowchart) membantu memperoleh pemahaman yang lebih baik
mengenai apa yang terjadi dalam organisasi.
Format grafik membantu untuk memfokuskan masalah, serta peluang perbaikannya.
PENGGUNAAN KONSULTAN
Audit kinerja selain dari aspek keuangan/finansial juga menyangkut aspek social, teknologi
dsb.
Digunakan untuk membantu auditor mencapai obyektifitas penilaian karena keterbatasan
yang dimiliki auditor karena harus mengaudit dari berbagai aspek.
Tenaga ahli dan konsultan dapat digunakan dalam 2 cara, yaitu:
1) Diluar kegiatan audit
Peran tenaga ahli adalah sbg membantu pihak auditor dalam hal menyelidiki
masalah agar dapat ditarik suatu kesimpulan guna memberikan penilaian yang
obyektif.
Posisi diluar struktur lembaga audit / dibutuhkan pada saat tertentu saja
2) Dilibatkan sebagai anggota yang menambah kekuatan tim audit yang diberi tugas
Peran tenaga ahli dan konsultan sbg staf langsung dari tim yagn diberi tugas
audit
posisinya berada dalam struktur lembaga audit.