Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN BUKTI AUDIT

IDENTIFIKASI BUKTI AUDIT

Pengumpulan bukti dilakukan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap tindak lanjut.
Pemilihan metodologi pengumpulan data/bukti yang paling efisien dan efektif harus
direncanakan secara cermat karena mempengaruhi efisiensi dan efektifitas kegiatan audit.

MANFAAT IDENTIFIKASI BUKTI AUDIT


Mengidentifikasikan jenis dan sumber bukti menentukan tingkat ekonomi, efisiensi dan
efektifitas audit yg dilakukan.Manfaat identikasi bukti audit adalah sebagai berikut:
a. Bukti audit digunakan untuk mendukung temuan, simpulan dan rekomendasi audit, jadi
mutu audit sangat tergantung pada bukti audit.
b. Bukti-bukti audit mempunyai peran yang sangat penting terhadap keberhasilan
pelaksanaan audit karena itu auditor perlu memperhatikan pemilihan bukt-bukti tersebut
mulai dari tahap perencanaan hingga akhir proses audit.

JENIS BUKTI AUDIT


Bukti audit adalah informasi yang dikumpulkan dan digunakan untuk mendukung temuan audit.
Auditor harus merencanakan secara cermat:
 jenis bukti yang akan digunakan
 sumber bukti-bukti tersebut berasal.
4 Jenis bukti antara lain:
1. Bukti fisik
2. Bukti documenter
3. Bukti kesaksian
4. Bukti analitis

Bukti Fisik
 Diperoleh melalui inspeksi langsung / pengamatan yg dilakukan oleh auditor terhadap
orang, property / kejadian.
 Didokumentasikan dalam bentuk: memorandum, foto, gambar, bagan, peta, / contoh
fisik
 Bukti audit berupa foto lebih meyakinkan daripada penjelasan tertulis.
 Bila pengamatan terhadap kondisi-kondisi fisik sanat mempengaruhi pencapaian tujuan
audit, maka bukti-bukti tersebut harus dapat dikonfirmasi.

Bukti Dokumenter
 Sepeti halnya bukti audit berupa dokumen (foto / dokumen elektronik), bukti
documenter juga merupakan bukti yang paling umum ditemui
 Terdiri atas informasi yg diciptakan sepeti surat, kontrak, cataatan akuntasi, faktur dan
informasi manajemen atas kinerja

Bukti Kesaksian (Testimonial)
 Diperoleh melalui permintaan keterangan, wawancara/questioner,
 Diperoleh dari pernyataan-pernyataan yang merupakan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan atau wawancara
 Bukti Kesaksian harus dapat dikonfirmasi yang dapat dilakukan dengan cara:
 pernyataan tertulis dari orang yang diwawancarai
 menilai kecocokan bukti kesaksian yg diperoleh dari sumber-sumber / orang-orang
yang berbeda
 melakukan pemeriksaan ulang terhadap catatan yang ada.
 Jenis bukti ini meliputi: perhitungan, perbandingan, pemisahan informasi menjadi unsur-
unsur dan alasan yang rasional

Bukti Analitis
Diperoleh dari data yang telah diverifikasi dan dianalisis. Analisis dapat meliputi komputerisasi,
analisis rasio, tren dan pola data yang diperoleh dari auditee / sumber yang relevan lainnya.
Analisis dpt dilakukan dengan standar indursti (benchmarking). Analisis berupa:
 angka, misalnya rasio output yang dihasilkan dengan sumber daya yang digunakan
 nonangka, misalnya tren konsistensi keluhan konsumen

SUMBER BUKTI AUDIT


Sumber bukti audit berasal dari:
 Internal entitas
Buktinya antara lain berbentuk: catatan-catatan akuntansi, salinan surat-surat keluar,
rencana kerja, anggaran, laporan audit internal, kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur
yang ada dsb.
 Eksternal entitas
Dapat berupa: surat / memorandum yg diterima oleh entitas, faktur-faktur, kontrak-
kontrak, laporan-laporan audit, laporan-laporan lain yang berasal dari pihak ketiga.
 Sumber-sumber lain, antara lain:
1. Peraturan dan kebijakan
2. Data kinerja yg telah dipublikasikan, informasi keuangan dn kinerja
3. Hasil wawancara yg dilakukan terhadap orang yang tepat
4. Hasil pengujian terhadap arsip-arsip yang ada
5. Laporan-laporan / reviu intanal yang disampaikan kepada manajemen
6. Basis data / database
7. Bukti-bukti audit yang diperoleh melalui pengamatan.

Panduan penggunaan bukti audit


Jenis Bukti Sumber Kapan dibutuhkan
Bukti
Fisik Internal  Saat auditor ingin mengetahui kondisi entitas yang
diaudit melalui gambar
 Auditor lebih yakin melakukan pengamatan fisik daripada
menerima penjelasan tertulis.
Dokumenter Internal  Untuk melihat keabsahan suatu transaksi yg dilakukan

2
oleh auditee
 untuk memahami prosedur yang terdapat dalam entitas
dan hal-hal lain yang terkait dengan entitas
Eksternal Jika bukti documenter dari sumber internal dirasa kurang
memadai / perlu dicek silang (crosscheck)
Kesaksian Internal Saat auditor perlu memperolah kesaksian lisan dari pihak
(Testimonial) yang terkait langsung dengan entitas
Eksternal Jika auditor merasa bahwa keterangan lisan dan tertulis dari
entitas kurang memadai / perlu dicek ulang (crosscheck)
Analitis Internal Untuk melakukan perbandingan dalam rangka mengukur
kinerja internal entitas berdasarkan data time-series
Eksternal Untuk membandingkan kinerja internal entitas dengan
kinerja entitas lain yang sejenis

KECUKUPAN, KOMPETENSI, DAN RELEVANSI BUKTI AUDIT


 Pernyataan yang mungkin timbul berkaitan dengan bukti:
“Berapa jumlah dan jenis bukti yang harus dikumpulkan sehingga dapat
dipertanggungjawabkan untuk mendukung simpulan dan rekomendasi?”
 Standar audit menyebutkan bahwa bukti audit harus cukup, kompeten dan relevan.
 Bukti audit yang dikumpulkan harus memenuhi karakteristik kecukupan, kompetensi, dan
relevansi.
 Perbedaan sifat bukti yang dikumpulkan pada tahap survey pendahuluan dan pengujian
terinci:
 Tahap survey pendahuluan: bukti yang diutamakan adalah bukti yang relevan
 Tahap pengujian terinci: bukti yang dikumpulkan harus cukup, kompeten, dan relevan

Kecukupan Bukti Audit


Bukti dikatakan cukup bila jumlah (kuantitas) bukti yang diperoleh untuk meyakinkan validitas
dan keandalan temuan audit memenuhi syarat, dan dapat ditentukan dengan menggunakan
metode statistic

Kompetensi Bukti
Disebut bukti yang kompeten jika konsisten dengan fakta, yaitu sah dan valid

Relevansi Bukti Audit


Bukti dikatakan relevan jika bukti tersebut jelas, mempunyai hubungan yang logis dan masuk
akal dengan tujuan dan criteria audit serta dapat dimengerti dengan temuan audit tersebut.

PERMASALAHAN BUKTI-BUKTI AUDIT


Masalah-masalah yang kadang timbul terkait bukti audit:
1. Bukti-bukti audit yang berasal dari satu sumber
2. Bukti-bukti audit yang bersifat oral dan tidak didukung oleh dokumentasi / pengamatan
3. Bukti-bukti audit yang sudah tidak mutakhir dan sudah tidak menggambarkan perubahan-
perubahan yang ada

3
4. Bukti-bukti audit yang diperoleh dengan mahal disbanding dengan manfaatnya
5. Sumber bukti-bukti audit tersebut mempunyai kepentingan pribadi
6. Sample yang dikumpulkan tidak cukup mewakili
7. Bukti-bukti audit yang tidak lengkap, yaitu bukti-bukti audit yang tidak menggambarkan
sebab akibat
8. Bukti-bukti audit yang saling bertentangan

PENGUMPULAN BUKTI AUDIT


Pengumpulan bukti pada audit kinerja, auditor lebih menekankan pada penggunaan data
keuangan maupun data operasional untuk menilai:
1) Apakah sumber daya diperoleh secara ekonomis
2) Apakah sumber daya dimanfaatkan secara efisien
3) Apakah tujuan organisasi, program, atau kegiatan dapat dicapai secara efektif

TUJUAN PENGUMPULAN BUKTI AUDIT


Tujuan pengumpulan bukti audit antara lain:
 Memudahkan dalam menjelaskan obyek yang diaudit
 Untuk mengukur output dan dampak dari bidang yang diaudit
 Menguji hipotesis
 menjelaskan mengenai kinerja / kekurangan dari kinerja auditor
 bagian dari proses pembelajaran internal dimana auditor dpt memahami cara auditee
dalam menjalankan fungsinya
sifat pengumpulan bukti dapat berubah tergantung pada kemajuan proses pelaksanaan audit,
misalnya saat survey pendahuluan auditor lebih tertarik pada informasi yang bersifat umum,
seiring kemajuan proses pelaksanaan audit bukti yang dikumpulkan lebih bersifat khusus.

TEKNIK-TEKNIK PENGUMPULAN BUKTI


Meliputi:
 Reviu dokumen
 Wawancara (Permintaan Keterangan)
 Kuesioner
 Observasi Fisik
Reviu Dokumen
 Teknik yang memiliki tingkat keyakinan yang tinggi
 Dapat digunakan untuk memahami entitas dan menelaah peraturan
 Kekurangannya:
 membutuhkan waktu yang cukup lama serta tenaga yang lebih besar.
 Tidak memberikan bukti fisik
Wawancara (Permintaan Keterangan)
 Tujuan:
 Memperoleh, melengkapi, dan/atau meyakini informasi yang dibutuhkan terkait dengan
tujuan audit.
 Memastikan fakta yang diperoleh dari teknik pengumpulan bukti lainnya
 Mengonfirmasi data dari sumber-sumber lain
 Kelebihannya:

4
 Mengetahui emosi pihak yang diwawancarai
 Dapat menganalisis kemungkinan penyebabnya
 Kekurangan:
 Hasil wawancara perlu diperkuat dengan sumber lainnya
 Menuntut keahlian interpersonal
 Kemungkinan ada jawaban yang mendua
 Proses wawancara meliputi 3 hal, yaitu:
 Merencanakan dan mempersiapkan wawancara
 Membuka, melaksanakan, dan menutup wawancara
 Mencatat dan menganalisis hasil wawancara
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam wawancara
a. Merencanakan dan mempersiapkan wawancara
b. Membuka wawancara
c. Melaksanakan wawancara
d. Menutup wawancara
e. Mencatat dan mengevaluasi hasil wawancara

Kuesioner
 Kelebihan:
Efektif untuk memperoleh pendapat dari banyak orang dan memberikan tingkat keyakinan
yang cukup tinggi
 Kekurangan:
Butuh waktu dan kadang sulit membuat simpulan
Observasi Fisik
 Digunakan ketika auditor ingin menguji keberadaan suatu aset fisik guna mengetahui
kesesuaian mutu dengan kriteria.
 Dapat dilakukan dlm bentuk kegiatan pemotretan, perekaman, dan / atau pengambilan
contoh (sample) fisik obyek yag dilakukan oleh auditor
 Tujuan: memperkuat dan / atau melengkapi informasi yang berkaitan dengan audit.
 Kelebihan: memberi keyakinan yang tinggi mengenai keberadaan suatu asset dan dapat
mengetahui konsekuensi jika kriteria tidak dipenuhi
 Kekurangan: lokasi mungkin sulit dikunjungi dan perlu dikuatkan dengan sumber lain.
 Yang harus diperhatikan dalam penggunaan teknis pengambilan bukti adalah:
1. Jenis dan sumber bukti yang dikumpulkan
2. Waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti

Teknik-Teknik Pengumpulan Bukti Audit


1. Observasi/foto/video
2. Studi literature atas basis data (database)public
3. Review program /file dan database entitas
4. Benchmarking
5. Survey
6. Wawancara (interview)
7. Kelompok focus (focus group)
8. Pendapat ahli

5
9. Review dan penggunaan hasil studi dan audit lain

PENGUJIAN BUKTI AUDIT


 Bukti yang diperoleh harus diuji dengan beberapa metode.
 Metode pengujian tidak hanya sifat dan prosedur yang dijalankan auditor namun sejauh
mana prosedur tersebut harus dilakukan (misalnya, besarnya / luasnya uji petik)

TUJUAN DAN MANFAAT PENGUJIAN BUKTI AUDIT


 Tujuan pengujian bukti audit:
Menentukan / memilih bukti-bukti audit yang penting dan perlu (dari bukti-bukti audit yang
ada) sbg bahan penyusunan suatu temuan dan simpulan audit.
 Berdasarkan bukti-bukti yang sudah diuji auditor dapat melakukan:
1. Mengembangkan hasil pengujian untuk menilai apakah kinerja entitas yang diaudit telah
sesuai dengan criteria atau tidak
2. Mengumpulkan hasil pengujian dan membandingkannya dengan tujuan audit tersebut
3. Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki kinerja entitas tersebut
4. Memanfaatkan hasil pengujian untuk mendukung rekomendasi dan simpulan audit

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN BUKTI AUDIT


Antara lain:
1. Menentukan teknik pengujian
2. Membandingkan hasil pengujian bukti-bukti audit dengan criteria audit
3. Mengidentifikasi sebab dan akibat dari perbedaan
4. Mengidentifikasi usulan rekomendasi atas temuan

Teknik Analisis Bukti Audit


1. Model logika program (MLP)
 menggambarkan arus logika dari rancangan program, dimulai dari mandat yang
diberikan oleh legislative sampai dengan hasil yang ingin dicapai. ( bermanfaat dalam audit
yang berorientasi hasil karena MLP berfokus kepada outcome/hasil dari program)
2. Membuat perbandingan dengan rasio
 penempatan angka dalam suatu konteks , sehingga maknanya menjadi jelas terlihat.
3. Distribusi data
 umumnya digambarkan dalam suatu grafik yang memperlihatkan semua nilai dan
variabel.
4. Analisis regresi
 teknik untuk menilai tingkat hubungan antar variabel.
5. Analisis manfaat-biaya
Terdiri atas 2 komponen:
 Kerangka analisis manfaat-biaya
 Pengukuran manfaat-biaya
6. Simulasi dan pemodelan (modeling)
 penggunaan model matematis dengan data input untuk merefleksikan “kehidupan”
sistem seperti sesungguhnya dan untuk memprediksi respons sistem terhadap perubahan.

6
7. Analisis isi dari data kualitatif
 pendekatan sistematis untuk mengumpulkan dan mengorganisasi informasi dalam suatu
format standar. Teknik ini membantu analisis untuk sampai pada simpulan umum dan
observasi umum berdasarkan data terinci dalam bentuk tertulis atau lainnya.
8. Analisis arus kerja dan arus komunikasi
 diagram alir (flowchart) membantu memperoleh pemahaman yang lebih baik
mengenai apa yang terjadi dalam organisasi.
 Format grafik  membantu untuk memfokuskan masalah, serta peluang perbaikannya.
PENGGUNAAN KONSULTAN
 Audit kinerja selain dari aspek keuangan/finansial juga menyangkut aspek social, teknologi
dsb.
 Digunakan untuk membantu auditor mencapai obyektifitas penilaian karena keterbatasan
yang dimiliki auditor karena harus mengaudit dari berbagai aspek.
 Tenaga ahli dan konsultan dapat digunakan dalam 2 cara, yaitu:
1) Diluar kegiatan audit
 Peran tenaga ahli adalah sbg membantu pihak auditor dalam hal menyelidiki
masalah agar dapat ditarik suatu kesimpulan guna memberikan penilaian yang
obyektif.
 Posisi diluar struktur lembaga audit / dibutuhkan pada saat tertentu saja
2) Dilibatkan sebagai anggota yang menambah kekuatan tim audit yang diberi tugas
 Peran tenaga ahli dan konsultan sbg staf langsung dari tim yagn diberi tugas
audit
 posisinya berada dalam struktur lembaga audit.

Anda mungkin juga menyukai