TIDAK LANGSUNG
(Laporan Praktikum Mikrobiologi Umum)
Oleh
Dinda Putri Asya
2014191046
Teknik pengenceran adalah suatu cara yang digunakan untuk menghitung dan
mempelajari populasi bakteri dengan cara mengurangi kerapatan populasinya.
Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi
jumlah mikroba yang terdapat dalam cairan. Apabila semakin banyak tingkat
pengenceran, maka akan meghasilkan mikroba yang semakin sedikit.
Penanaman bakteri dilakukan dengan cara menanam bakteri dengan
pengenceran dari setiap pengenceran diambil 0,1 ml menggunakan pipet steril
dan dimasukkan kedalam petri dish yang berisi media (Ariyanti et al, 2016).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah, sebagai berikut:
1. Mempelajari cara melakukan pengenceran berseri untuk menghitung
jumlah sel bakteri atau jumlah spora secara tidak langsung.
2. Mengamati pertumbuhan koloni bakteri atau koloni jamur dalam media
PDA.
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 5 Mei 2021 pada pukul
08.00- 09.00 WIB. Praktikum ini dilaksanakan secara online via zoom
meeting dirumah masing- masing praktikan.
Adapun alat yang dugunakan dalam praktikum ialah gelas ukur, cawan
petri dan pipet tetes. Sedangkan, bahan yang digunakan dalam praktikum
ialah original inoculum, aquades, dan media PDA.
3.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum yang disajikan dalam bentuk table ialah, sebagai
berikut:
No Cawan ke Koloni Pengenceran Jumlah koloni/ ml
1. 5 60 1:100.000 atau 10-5 6 x 106 CFU/ml
2. 4 87 1: 10.000 atau 10-4 8,7 x 105 CFU/ ml
3. 6 25 1: 1000.000 atau 10-6 2,5 x 107 CFU/ ml
4. 5 40 1: 100.000 atau 10-5 4 x 106 CFU/ ml
5. 7 12 1: 10.000.000 atau 10-7 1,2 x 108 CFU/ ml
6. 3 320 1: 1000 atau 10-3 3,2 x 105 CFU/ml
3.2 Pembahasan
Adapun pembahasan dari praktikum ini ialah, sebagai berikut:
Kultur murni adalah mikroba yang tidak lagi bercampur dengan mikroba lain.
Cara untuk mendapatkan kultur murni dapat dilakukan dengan isolasi mikroba.
Prinsip isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba
lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya di media padat, sel mikroba akan membentuk koloni sel yang
tetap di tempatnya (Badaring, 2020). Adapun bakteri yang dapat di kultur
murnikan seperti Escherichia coli dan Staphilococcus aureus (Puspitasari et al,
2012).
Koloni bakteri adalah sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan mata,
semua sel koloninya dianggap sama atau mewakili biakan bakteri tersebut. Koloni
bakteri dapat berbentuk bulat, bergelombang, tak beraturan dengan permukaan
cembung, dan cekung datar serta tepian koloni rata. Pada media yang miring
bentuk koloni bakteri seperti berupa benang- benang atau filamen, menyebar, dan
seperti akar. Adapun faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam melihat
morfologi bakteri ialah ukuran, sifat- sifat, menonjol atau rata, ada atau tidaknya
pigmen, permukaannya rata atau tidak, menjalar atau tidak, dan berlendir atau
tidak. Koloni jamur adalah sekumpulan jamur yang membentuk suatu koloni dan
koloni tersebut dapat digunakan untuk membantu proses identifikasi. Adapun
faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi koloni jamur ialah
warna, tekstur, dan topografi (Hafsan, 2011).
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam praktikum ini ialah, sebagai berikut:
1. . Pengenceran biasanya dilakukan secara desimal yaitu 1:10, 1:100, 1:1000
dan seterusnya, atau 1:100, 1:10000, 1:1000000 dan seterusnya. Prinsip
dari metode hitungan cawan adalah jika sel jasad renik yang masih hidup
ditumbuhkan pada medium agar maka sel jasad renik tersebut akan
berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat langsung dihitung
menggunakan mata. Jumlah total koloni bakteri dapat dihitung, kemudian
dikalikan dengan faktor pengenceran. Total koloni = jumlah koloni x 1/
tingkat pengenceran.
2. Dapat mengemati perkembangan koloni jamur dan media dalam PDA.
DAFTAR PUSTAKA