Kelompok 5 :
Anggota
1. Ayu Anggraini (06101181722041)
2. Andrean Kukuh Prakoso (06101281722033)
3. Devi Maharani (06101181722013)
4. Indri Kurnia Septiana (06101181722031)
5. Rara Amiati (06101281722032)
6. Septi Giana (06101181722039)
Ditutup dengan tissue dan plastic dan Larutan tidak mengalami perubahan dan
dibiarkan beberapa hari tidak terdapat Kristal pada larutan.
Perhitungan data
Volume H2SO4 : 25 ml
M H2SO4 : 5M
B : 0,052 mol 0,013 mol 0,039 mol 0,026 mol 0,039 mol 0,019 mol
S : 0,448 mol - 0,156 mol 0,026 mol 0,039 mol 0,019 mol
Massa secarateori = n. Mr
= 3,679 gram
% Eror =
= 100%
IX. Pembahasan
Hasil kesalahan sebesar 100% ini disebabkan oleh beberapa kesalahan pada
saat praktikum, seperti pada saat penimbangan potassium dikromat yang tidak tepat,
kemudian penutupan larutan yang tidak rapat sehingga gas-gas dalam larutan
banyak yang keluar, dan dapat juga dipengaruhi dengan pengaruh suhu system dan
lingkungan, serta kesalahan seperti pembuatan larutan dan cara mereaksikan larutan
tersebut yang tidak sesuai dengan yang semestinya.
X. Kesimpulan
1. Tawas merupakan suatu garam sulfat rangkap terhidrat dengan formula M+ M3+
(SO4)2 12 H2O.
2. Proses Pemanasan pada larutan bertujuan agar potassium dikromat dapat larut
seluruhnya kedalam larutan asam sulfat 5 M atau dilakukan dengan tujuan untuk
mempercepat proses pelarutan keduanya.
5. Etanol ditambah dengan tetes demi dan tidak secara langsung hal tersebut
dikarenakan reaksi ini merupakan reaksi panas dan pada reaksi tersebut terlihat
dihasilkannya gas yang dihasilkan dari reaksi panas.
6. Tidak terbentuknya Kristal tawas pada praktikum ini disebabkan oleh beberapa
kesalahan pada saat praktikum, seperti pada saat penimbangan potassium
dikromat yang tidak tepat, penutupan larutan yang tidak rapat, pengaruh suhu
system dan lingkungan, serta kesalahan pembuatan larutan dan cara mereaksikan
larutan tersebut yang tidak sesuai dengan yang semestinya.
DAFTAR PUSTAKA