Anda di halaman 1dari 41

PENDAHULUAN

Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel

periodik yang memiliki lambang Ne dan nomor

atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia

yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini

memberikan pendar khas kemerahan jika

digunakan di tabung hampa (vacuum discharge

tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon

terutama dipergunakan sebagai bahan

pembuatan lampu-lampu dan tanda iklan.

Meskipun neon adalah unsur sebagainya

yang paling melimpah di alam semesta, hanya

0,0018% volume atmosfer bumi adalah neon.

Neon biasanya ditemukan dalam bentuk gas

dengan molekul yang terdiri dari atom Neon

tunggal. Neon adalah gas langka yang

1
ditemukan di atmosfer bumi pada 1 bagian

dalam 65.000.

SEJARAH UNSUR NEON

Sejarah perkembangan lampu listrik sudah

dimulai sejak berabad-abad lampau, ketika

kebutuhan manusia akan penerangan pada

malam hari muncul. Penemuan lampu pijar oleh

penemu serba bisa Thomas Alva Edison,

menjawab persoalan itu. Berkat temuannya ini

manusia di dunia bisa menikmati cahaya pada

malam hari. Penemuan brilian Edison ini

kemudian diadaptasi oleh seorang insinyur dan

ahli kimia, Georges Claude. Pada 1902, Pria

kebangsaan Prancis ini menemukan sinar cahaya

melalui lampu neon untuk keperluan periklanan.

Berkat usahanya, seluruh dunia mulai mengenal

neon (TL/ tube lamp) hingga saat ini.

2
Georges

Claude, lahir 4

September 1870, di

kota Paris. Ia

tumbuh dan dewasa

di kota kelahirannya.

Dalam menjalani

pendidikan di universitas, ia sangat memuji ahli

fisika Perancis Jaques de Arsonval yang

mengemukakan konsep konversi energi panas

laut, atau KEPL (ocean thermal energy

conversion/ OTEC) sebagai salah satu

penggunaan dari siklus Rankine. Setelah lulus

kuliah, Claude melanjutkan karier intelektual-

nya dengan bekerja membuat tabung oksigen

untuk keperluan rumah sakit. Pada tahun 1895

telah ditemukan lima gas mulia di udara dan

salah satunya adalah neon. Untuk mendeteksi

3
gas-gas yang jumlahnya sangat sedikit di udara

sangatlah sulit. Pada masa itu, alat yang ada

kurang baik untuk menangkap gas-gas yang

terbentuk setelah terpisah dari udara.

Tetapi suatu metoda baru, yang disebut

spektroskopi telah dikembangkan untuk

mengetahui sejumlah kecil dari suatu unsur.

Spektroskopi adalah proses analisis dimana

prinsip yang digunakan adalah menghasilkannya

cahaya oleh suatu unsur ketika dipanaskan. Pola

cahaya atau spectrum cahaya yang dihasilkan

akan berbeda.

Pada tahun

1898, Sir William

Ramsay dan Morris

Travers, mereka

adalah ahli kimia dan

4
bekerja sama untuk meneliti gas-gas yang

menjadi komponen pembentuk udara selain

oksigen, nitrogen,

dan argon yang telah

berhasil dipisahkan

dari udara. Mereka

memanaskan sampel

udara dan

mempelajari spektrum cahaya yang

dihasilkannya. Ramsay dan Travers menemukan

garis spektrum yang mereka pernah lihat

sebelumnya. Mereka uraikan penemuan mereka

bahwa gas yang memiliki pendar merah itu

adalah suatu gas baru yang belum pernah

ditemukan oleh peneliti lain.

Pada 1915, untuk pertama kalinya lampu

neon dijual kepada khalayak umum. Seorang

Pengusaha Earle C. Anthony, membeli lampu

5
neon seharga U$ 24 ribu. Lampu itu, ia gunakan

untuk menerangi papan reklame perusahaan

penjualan mobil miliknya di Los Angeles.

Pertama kali lampu neon Claude hanya

berwarna biru dan merah. Bisa dikatakan sejak

saat itu hingga kini lampu bikinan Claude kerap

dipakai untuk menerangi papan reklame seperti

kasino, hotel, swalayan, maupun lampu lalu

lintas dan keperluan lainnya.

Claude lalu mengembangkan teknologi neon

buatannya itu. Ia menemukan elektroda-

elektroda nonreaktif yang cukup untuk

menangani gempuran ion tanpa membuatnya

panas. Temuan itu membuka cakrawala bagi

perawatan tabung-tabung neon sehingga

menjadi awet digunakan. Di puncak kariernya,

George Claude sempat membuat pusat listrik

6
tenaga KEPL di Teluk Matanzas dekat Kuba,

tahun 1930. Pusat tenaga listrik ini dengan

daya 22 KW hanya dapat bekerja selama dua

minggu karena dihancurkan oleh angin topan

sehingga pipa untuk masukan airnya rusak

total. Proyek itu kemudian dihentikan. Lima

tahun kemudian, Claude membangun

pembangkit lain. Kali ini di pantai Brazil, namun

projek tersebut mengalami nasib yang sama

hancur oleh cuaca dan ombak.

Hampir sepenuh masa hidupnya, George

Claude dengan penemuannya mengabdi pada

dunia. Ia meninggal pada 23 Mei 1960, saat

berusia 90 tahun. Jasadnya boleh dikuburkan.

Namun pemikiran dan penemuannya tidak habis

dimakan zaman. Lampu neon ciptaan Georges

Claude, memiliki sebuah tabung kaca tertutup

yang mengandung sangat sedikit udara, sedikit

7
air raksa, bubuk putih fosfor, dan dua elek-

troda (katoda dan anoda) pada setiap ujung

tabung. Selain itu terdapat transformer yang

mengatur aliran listrik ke tabung.

Begitu sakelar dihidupkan transformer

mengalirkan listrik ke dalam tabung. Aliran

listrik tersebut meloncat dari katoda ke anoda

sehingga men-guapkan air raksa menjadi ion.

Gas air raksa mengeluarkan sinar ultraviolet

yang tidak tampak yang membentur bubuk

putih fosfor sehingga menghasilkan cahaya

yang memancar.Namun penemuan lampu neon

belum sempurna. Sinar tabung-tabung merah

itu tak seperti sumber cahaya lainnya yang

berguna untuk keperluan umum sehari-hari,

seperti menerangi rumah atau jalan tangga

karena pancarannya berwarna merah dan tidak

tahan lembap. Akhirnya, pada 1910, Georges

8
Claude berhasil menyempurnakan lampu

neonnya menjadi berwarna putih dan tahan

lembap. Sehingga dapat dipergunakan untuk

menerangi jalanan dan rumah.

Lampu neon Georges Claude generasi

pertama akhirnya dipergunakan sebagai lampu

papan reklame (iklan). Karena warna merahnya

menarik perhatian akhirnya banyak dipakai di

tempat-tempat seperti di lampu lalu lintas,

hotel, papan reklame, dan sebagainya.

Lampu neon ciptaan Georges Claude,

memiliki sebuah tabung kaca tertutup yang

mengandung sangat sedikit udara, sedikit air

raksa, bubuk putih fosfor, dan dua elek-troda

(katoda dan anoda) pada setiap ujung tabung.

Gas air raksa mengeluarkan sinar ultraviolet

yang tidak tampak yang membentur bubuk

9
putih fosfor sehingga menghasilkan cahaya

yang memancar.Namun penemuan lampu neon

belum sempurna.

Neon (Greek νέον(neon) berarti “New

one/sesuatu yang baru”) ditemukan pada 1898

oleh William Ramsay (1852 - 1916) dan Morris

W. Travers (1872-1961) di london, inggris.

Neon ditemukan ketika Ramsay mendinginkan

sampel atmosfer sampai menjadi cairan,

kemudian memanaskan cairan tersebut dan

menampung gas-gasnya. Tiga gas tersebut

adalah krypton, xenon, dan neon. Pada

December 1910, Georges Claude membuat

lampu dari tube yang dialiri listrikdan gas

neon . Pada January 19, 1915, Claude mulai

menjual lampunya ke perusahaan-perusahaan

amerika; perusahaan mobil Packard adalah

salah satu yang pertama membelinya.

10
Pada 1902, insinyur dan ahli kimia ini

berusaha mengembangkan aliran listrik ke

dalam tabung gas neon. Usahanya pun berbuah

manis. Ia berhasil membuat lampu neon (neon

berasal dari bahasa Yunani neos, yang berarti

gas baru), berwarna merah. Merasa tertarik ia

lalu menambah jumlah tabung dan mengisinya

dengan neon. Segera setelah itu ia

mendapatkan untuk pertama kalinya tabung

neon yang sesungguhnya.

Sebagian besar literatur menyebutkan,

lampu neon ciptaan Georges Claude, memiliki

sebuah tabung kaca tertutup yang mengandung

sangat sedikit udara, sedikit air raksa, bubuk

putih fosfor, dan dua elektroda (katoda dan

anoda) pada setiap ujung tabung. Selain itu

11
terdapat transformer yang mengatur aliran

listrik ke tabung. Begitu saklar dihidupkan

transformer mengaliri listrik ke dalam tabung.

Aliran listrik tersebut meloncat (arc) dari

katoda ke anoda sehingga menguapkan air

raksa menjadi ion. Gas air raksa mengeluarkan

sinar ultraviolet yang tidak tampak yang

membentur bubuk putih fosfor sehingga

menghasilkan cahaya yang memancar.

Namun penemuan lampu neon belum

sempurna. Sinar tabung- tabung merah itu tak

seperti sumber cahaya lainnya yang berguna

untuk keperluan umum sehari-hari, seperti

menerangi rumah atau jalan tangga, akibatnya

lampu neon menjadi lembap. Pada waktu itu,

para ilmuwan dan saintis menyebutkan,

kelemahan lampu neon pada waktu itu

diakibatkan neon tak bisa di kompilasikan

12
dengan elemen lain pada tabung lainnya, artinya

gas baru tak membutuhkan katup gas.

Meski demikian, Claude tidak menyerah

dan berusaha untuk menyempurnakan

temuannya ini. Setelah melakukan penelitian,

lampu neon yang memancarkan warna merah ini

menarik perhatian dan kemampuannya

bertahan di tengah siraman hujan dan kabut.

Alhasil, temuan yang spektakuler ini cukup

efektif digunakan untuk iklan dan reklame.

Hasil temuannya ini, ia publikasikan di Paris

pada 1910. Atas bantuan kawannya, ia

memperkenalkan lampu buatannya itu ke

Amerika. Agar temuannya tidak ditiru orang.

Claude mematenkan lampu neon di Amerika

Serikat. Semenjak itu ia mulai dikenal sebagai

seorang jenius yang berhasil menemukan lampu

13
neon yang merupakan pelopor lampu pijar untuk

keperluan periklanan.

Neon adalah unsur gas mulia yang terdapat

atmosfer hingga 1:65000 udara. Neon

diperoleh dengan mencairkan udara dan

melakukan pemisahan dari gas lain dengan

penyulingan bertingkat. Dalam kondisi standar

unsur Neon adalah gas yang tidak berbau, dan

tidak bewarna. Unsur Neon memiliki rentang

cair terkecil dari setiap unsur yang lain, dan

hanya berbentuk cairan antara 24,55 K sampai

27,05 K. Neon merupakan unsur teringan kedua

setelah Helium.

SIFAT NEON

 Gas Neon bewarna oranye kemerahan

saat dimasukkan dalam tabung vakum

dan dalam lampu Neon.

14
 Kapasitas pendingin Neon 40 kali lebih

besar dari Helium cair dan 3 kali

Hidrogen cair.

 Neon merupakan refrigeran lebih murah

dari pada Helium disebagian besar

aplikasi. Meskipun pada umumnya tidak

reaktif (inert), gas ini dapat membentuk

senyawa eksotis dengan fluor di

laboratorium.

 Belum diketahui secara pasti apakah

terdapat senyawa Neon dialam akibat

sifatnya yang tidak reaktif.

 Dibandingkan semua gas mulia, peleasan

muatan Neon memiliki intensitas lebih

tinggi ada tegangan dan arus yang luar

biasa.

 Meskipun Neon adalah unsur paling

melimpah keempat dialam semesta,

15
atmosfer bumi hanya mengandung

0,0018 Neon.

SIFAT KIMIA NEON

Kimia Gas neon adalah gas yang memiliki

kecenderungan untuk tidak bereaksi karena

telah memiliki tingkat kestabilan yang tinggi

karena konfigurasi elektronnya stabil

(memenuhi kaidah oktet).

SIFAT FISIKA GAS NEON

Neon adalah suatu gas yang akan mencair

pada suhu - 245.92°C (-410.66°F) dan akan

membeku pada suhu - 248.6°C (- 415.5°F).

Adapun densitas dari gas neon adalah 1.29

grams per liter. Kelimpahan gas neon di udara

normal atmosfer bumi adalah 18.2 bpj (0.0182

%), Neon tidak bewarna dan tidak berbau.

16
PENGOLAHAN UNSUR NEON

Dengan menggunakan proses pemisahan

udara (proses destilasi udara cair). Pada tahap

awal, CO2 dan uap air dipisahkan terlebih

dahulu. Kemudian udara diembunkan dengan

memberikan tekanan 200 atm diikuti

pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan

membentuk cair dengan kandungan Gas Mulia

yang lebih banyak, yaitu 60% Gas Mulia (Ar,

Kr, Xe) dan sisanya 30% O2 dan 10% N2.

Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak

mengembun karena titik didih kedua gas

tersebut sangat rendah. Gas He dan Ne akan

terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas

yang tidak terionisasi (tidak mencair).

17
KEGUNAAN NEON

 Warna oranye kemerahan yang

dipancarkan oleh neon secara luas

digunakan untuk membuat lampu iklan

dan display lainnya.

 Meski neon membutuhkan ruang yang

luas pada penggunaannya, neon berfungsi

sebagai indikator tegangan tinggi,

penangkal petir, tabung meteran

gelombang, dan tabung televisi.

 Neon digunakan untuk membuat suatu

jenis laser gas.

 Neon cair juga secara komersial

digunakan sebagai refrigeran kriogenik.

Neon cair sekarang tersedia secara

komersial dan sangat penting diterapkan

18
sebagai pembeku embrio (bakal makhluk

hidup) yang ekonomis.

 Neon dapat digunakan untuk pengisi bola

lampu di landasan pesawat terbang.

Claude lalu

mengembangkan

teknologi neon

buatannya itu.

Ia menemukan

elektroda-

elektroda non reaktif yang cukup untuk

menangani gempuran ion tanpa membuatnya

panas. Temuan itu membuka cakrawala bagi

perawatan tabung-tabung neon sehingga

menjadi awet digunakan. Sebagai contoh,

tabung neon digunakan instrumen yang

digunakan untuk mendeteksi arus elektrik.

19
Berikut adalah penjelasan mengenai

prinsip menyalanya lampu neon : sebuah lampu

neon terdiri dari dua elektroda (logam) yang

terletak di ujung-ujung sebuah tabung berisi

gas neon, argon, atau krypton. Ketika kedua

elektroda diberi tegangan listrik, maka

elektron akan keluar dari salah satu elektroda

menuju elektroda lain. Dalam perjalanannya,

elektron-elektron ini akan menghantam atom-

atom gas neon. Gas neon akan tereksitasi

(energinya naik) dalam waktu yang singkat

untuk kemudian kembali ke keadaan semula.

Selama proses kembali ke keadaan semula itu,

gas neon akan memancarkan energi berupa

gelombang cahaya. Cahaya inilah yang kita lihat

sebagai lampu neon.

Selain sebagai bahan penyusun alat

penerangan, neon juga digunakan dalam

20
pembuatan laser. Saat ini laser yang berasal

dari gas neon banyak digunakan dalam dunia

industry dan kedokteran. Disamping itu dapat

digunakan sebagai bahan pengisi tabung ruang

hampa, indikator tegangan tinggi, penangkal

petir kilat, dan tabung televisi.

EFEK KESEHATAN NEON

Bahan dapat diserap ke dalam tubuh jika

terhirup. Risiko terhirup: Pada hilangnya

penahanan cairan ini menguap sangat cepat

menyebabkan jenuh udara dengan risiko serius

sesak napas ketika di daerah terbatas. Gas ini

inert dan diklasifikasikan sebagai sesak nafas

sederhana. Inhalasi dalam konsentrasi yang

berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual,

muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian.

21
Kematian dapat terjadi akibat kesalahan dalam

penilaian, kebingungan, atau kehilangan

kesadaran yang mencegah diri penyelamatan.

Pada konsentrasi oksigen rendah, pingsan dan

kematian dapat terjadi dalam hitungan detik

tanpa peringatan.

Pengaruh gas sesak nafas sederhana

sebanding dengan sejauh mana mereka

mengurangi jumlah (tekanan parsial) oksigen

dalam udara yang dihirup. Oksigen dapat

berkurang hingga 75% dari itu persentase yang

normal di udara sebelum gejala yang cukup

berkembang. Hal ini pada gilirannya

memerlukan kehadiran sesak nafas sederhana

dalam konsentrasi 33% dalam campuran udara

dan gas. Ketika sesak nafas sederhana

mencapai konsentrasi 50%, gejala ditandai

22
dapat diproduksi. Sebuah konsentrasi 75%

berakibat fatal dalam hitungan menit.

Gejala pertama yang diproduksi oleh sesak

nafas sederhana pernapasan yang cepat dan

kelaparan udara. Kewaspadaan mental

berkurang dan koordinasi otot terganggu.

Kemudian penghakiman menjadi rusak dan

semua sensasi yang tertekan. Ketidakstabilan

emosional sering menyebabkan kelelahan dan

terjadi dengan cepat. Sebagai asfiksia

berlangsung, mungkin ada mual dan muntah,

sujud dan kehilangan kesadaran, dan akhirnya

kejang-kejang, koma dan kematian. Neon bisa

terhirup melalui pernapasan. Neon yang

terlepas dalam ruangan tertutup bisa memicu

sesak napas.

23
Kontak kulit dengan neon cair yang bersuhu

amat rendah bisa menyebabkan radang dingin

(frostbite). Neon yang terhirup dalam jumlah

besar akan memicu pusing, mual, muntah,

kehilangan kesadaran, dan kematian. Dalam

ruangan yang tertutup, neon yang terlepas bisa

mengurangi konsentrasi oksigen di udara.

Konsentrasi oksigen yang hilang hingga 75%

bisa berakibat fatal (kematian).

DAMPAK LINGKUNGAN

 Neon adalah gas atmosfer langka dan

dengan demikian tidak beracun serta

bersifat inert.

 Neon tidak menimbulkan ancaman bagi

lingkungan karena tidak membentuk

senyawa kimia dengan unsur lain.

24
SENYAWA NEON

Neon

adalah

unsur yang

tidak

mudah

bereaksi(inert)tetapi ada beberapa sumber

yang menyatakan bahwa Neon dapat

membentuk persenyawaan dengan fluorin di

dalam laboratorium. Namun, masih menjadi

pertanyaan apakah senyawa Neon tersebut

ada meski bukti kebera- daan senyawa

tersebut ada. Ion Ne+, (NeAr)+, (NeH)+, dan

(HeNe+) diketahui dari analisis

spektrofotometri optik dan spektrofoto

-metrik massa. Neon juga membentuk hidrat

yang tidak stabil.

25
KEGUNAAN NEON DALAM SISTEM

PENCA- HAYAAN

Neon memberikan pendar khas

kemerahan jika digunakan di tabung

hampa( v a c u u m discharge tube)

dan lampu neon. Sifat ini

membuat neon terutama

dipergunakan sebagai bahan pembuatan

tanda. Neon juga biasanya digunakan

untuk mengisi lampu neon. Lampu neon, 3

hingga 5 kali lebih efisien daripada lampu

pijar standar dan dapat bertahan 10

hingga 20 kali lebih awet.

Dengan melewatkan listrik melalui

uap gas atau logam akan menyebabkan

radiasi elektromagnetik pada panjang

gelombang tertentu sesuai dengan

komposisi kimia dan tekanan gasnya.

26
Tabung neon memiliki uap merkuri

bertekanan rendah, dan akan memancarkan

sejumlah kecil radiasi biru/ hijau, namun

kebanyakan akan berupa UV pada 253,7

nm dan 185nm. Bagian dalam dinding kaca

memiliki pelapis tipis fospor, hal ini dipilih

untuk menyerap radiasi UV dan

meneruskannya ke daerah tampak. Proses

ini memiliki efisiensi sekitar 50%.

Tabung neon merupakan lampu ‘katode

panas’, sebab katode dipanaskan sebagai bagian

dari proses awal. Katodenya berupa kawat pijar

tungsten dengan sebuah lapisan barium

karbonat. Jika dipanaskan, lapisan ini

akan mengeluarkan elektron tambahan

untuk membantu pelepasan. Lapisan ini

tidak boleh diberi pemanasan berlebih

sebab kecerahan lampu akan

27
berkurang. Lampu menggunakan

kaca soda kapur yang

m e r u p a k a n  pemancar UV yang buruk.

Jumlah merkurinya sangat kecil, biasanya

12 mg. Lampuyang terbaru menggunakan

amalgam merkuri, yang kandungannya sekitar5

mg. Hal ini memungkinkan tekanan merkuri

optimum berada pada kisaran suhu yang

lebih luas.Lampu ini sangat berguna bagi

pencahayaan luar ruangan karena memiliki

fitting yang kompak.

PENGGUNAAN LAMPU NEON

Mengapa lampu neon bisa menyala

sendiri? Bagaimana cara kerja lampu itu?

lampu neon terdiri dari dua elektroda yang

berupa logam dan terletak di ujungujung

28
sebuah tabung neon. Tabung ini sendiri berisi

tiga jenis zat kimia, yakni neon, argon, atau

dapat juga diisi kripton. Ketiga jenis zat itu

berupa gas. Ketika kedua elektroda diberi

tegangan listrik, maka elektron akan keluar

dari salah satu elektroda menuju elektroda

lain.

Dalam perjalanannya, elektron-elektron

ini akan menghantam atom-atom gas neon.

Energi gas neon kemudian akan naik dalam

waktu singkat untuk kemudian kembali ke

keadaan semula. Selama proses kembali ke

keadaan semula itu, gas neon akan

memancarkan energi berupa gelombang cahaya.

Cahaya inilah yang kita lihat sebagai lampu

neon. Kata neon berasal dari dari bahasa

Yunani yakni neos, yang berarti gas baru. Gas

29
ini berwarna merah. Lampu neon pertama kali

ditemukan oleh ahli kimia dan fisika asal

Prancis bernama Georges Claude pada 1902.

Sedangkan gas neon ditemukan oleh dua

ahli asal Inggris bernama William Ramsey dan

MW Travers pada 1898. Lalu,pernah kamu

melihat laron (binatang terbang kelekatu) yang

selalu mendekati lampu neon ketika hujan

datang? Mengapa hal ini terjadi? Hujan

membuat suhu tubuh laron sangat dingin. Maka

itu laron mencari tempat hangat dan terang.

Lampu neon merupakan sumber kedua hal itu,

maka itu laron mengerubungi neon. Sayangnya,

laron kerap tidak menyadari bahwa panas neon

itu dapat membahayakannya. Akibatnya laron

dapat mati seketika.

30
lampu neon sudah familiar dalam

pencahayaan rumah, nah di jaman sekarang ini

lampu neon berkembang dalam bentuk

pencahayaan lampu LED yang lebih terang,

tahan lama dan irit daya. LED Neon TL T8

memilki daya terang lumens lebih tinggi  3 x

lipat di bandingkan lampu neon halogen biasa

dengan perbandingan daya yang di

gunakan. LED Neon TL T8 saat ini menjadi

pilihan penggunaan pencahayaaan baik di mini

mini market 24 jam maupun penggunaan di

rumah rumah.

LED Neon TL T8 memiliki bentuk yang

hampir mirip hanya penggunaan lampu LED saja

yang berbeda, tidak lagi menggunakan kaca

untuk penahan dioda sehingga lampu lampu LED

terlihat secara jelas dan pastinya nyala lampu

31
menjadi lebih terang dan jernih dengan lumen

yang tinggi pastinya. daya untuk setiap LED

Neon TL T8 hanya sebesar 16 watt

menghasilkan lumens cahaya 1400 lumen.

dengan spesifikasi panjang lampu 120 cm.

LED Neon TL T8 sangat tahan lama

sehingga tidak jarang para mini market

minimarket yang menawarkan service 24 jam

beralih menggunakan Lampu LED Neon TL T8

karena daya yang lebih ringan dan tahan lama.

tahan lama dan daya tak semata menjadi

pilihan dalam penggunaan lampu LED Neon TL

T8 tetapi nyala lampu yang terang pun menjadi

salah satu daya pikat menarik untuk Lampu

Neon LED. Penggunaan Lampu LED Neon TL T8

pun sangat mudah karena penggunaan daya 220

32
volt sehingga bisa langsung di pasangkan pada

listrik rumahan.

LED Neon TL T8 terdapat 2 jenis yakni

clear cover maupun cover susu, dimana clear

cover atau cover bening lampu led yang

berbaris sebagai sumber cahaya terlihat

dengan jelas tak terhalangi sehingga

menghasilkan nyala lampu yang lebih jerning

dan terang, sedangkan cover susu bagian lampu

tertutupi lapisan susu putih sehingga nyala

lampu terlihat lebih soft dan lebih mirip lampu

neon namun tetap lebih terang karena

penggunaan lampu led sebagai sumber

cahayanya.

Loop teganganya adalah dari fasa ke

ballast, ke pemanas A, kemudian pemanas B

dan kembali ke netral. Sedangkan untuk

33
starternya adalah paralel terhadap lampu

( pinnya terpasang pada A2 dan B1), dan A1 ke

Ballast dan B2 ke netral. Awal kali tegangan

fasa ke ballast ke filament A1 ke A2 dan

terhenti pada stater, sedangkan netral pada

B2 ke B1, dan starter, sehingga tegangan 220

Vac jatuh pada lampu dan juga pada

starternya. Tanpa pemanasan , tegangan 220

Volt tidak cukup membuat gas

neon/fluorescent berpendar sedangkan pada

starter sudah cukup untuk mengalirkan/

melompatkan arus (electron) pada ujung

elektrodanya. Ketika arus telah mengalir, maka

sesuai dengan penjelasan loop arus sebelumnya.

Maka kedua filament ( A dan B) akan memijar

dan menyebabkan gas neon menjadi berpendar

pada masing-masing ujung lampu.

34
Dengan berpendarnya gas neon maka arus

listrik seolah mendapat jalan pintas, yaitu dari

fasa-ballast-A1-B2-Netral. Sehingga tegangan

pada starter menjadi turun dan aliran arusnya

pun jadi terhenti, sehingga filament berhenti

memijar. Namun pada tabung neon sudah

terlanjur di aliri arus dan menyebabkan panas

sehingga gas akan tetap berpendar dan teraliri

arus meski pemanas telah mati. Jadi meskipun

starter di lepas maka lampu akan tetap

menyala. Lampu akan mati ketika saklar

tegangan suplay 220 VAC nya di putuskan.

Ballast berfungsi membatasi laju arus input

pada tabung neon dan juga mempercepat

ionisasi pada tabung saat awal start, karena

ballast akan menginduksikan tegangan berkali

lipat tegangan suplynya pada saat arus telah

mengalir pada starternya, sehingga tegangan

35
pada tabung neon menjadi lebih tinggi dari

tegangan suply ( sesaat pada saat start) dan

hidupnya lampu akan menjadi lebih cepat dan

mudah.

APLIKASI UNSUR NEON DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Salah satu upaya penghematan lampu tidak

terlepas pada satu hal yang sangat penting,

yaitu menentukan jenis lampunya. Pilihlah lampu

yang paling tepat. Satu hal yang perlu kita

ketahui, watt besar tidak berarti lampu

tersebut lebih terang, tapi watt besar sudah

pasti berarti biaya pengoperasian (tagihan

listrik) lebih mahal. Untuk memilih lampu, ada

beberapa kriteria yang perlu kita ketahui,

antara lain :

36
a. Color temperature (temperature warna)

Merupakan warna cahaya yang diterima ketika

melihat ke sumber cahaya.

    Temperature warna ini membuat kita

seolah-olah merasakan kehangatan suatu

ruangan. Tiap lampu memiliki temperature

warna yang berbeda (dilambangkan dengan

Kelvin (K)). Setiap lampu yang memiliki

temperature warna yang sama akan memiliki

tampilan warna yang sama. Semakin tinggi

tingkat temeperatur warna suatu lampu,

suasana ruangan yang ditimbulkan akan semakin

dingin.

b. Color rendering (renderasi warna)

Renderasi warna merupakan efek cahaya pada

objek yang ditangkap mata, yang ditimbulkan

37
oleh cahaya (symbol : Ra). Semakin besar

renderasi lampu suatu warna, warna objek yang

terlihat oleh mata akan semakin mendekati

warna aslinya, atau bahkan semakin baik.

c. Lumen output (lumen)

Merupakan jumlah cahaya yang dikeluarkan

setiap detiknya oleh sumber cahaya. Biasanya,

untuk jenis lampu yang sama, semakin besar

watt-nya, semakin tinggi lumen outputnya.

Semakin besar lumen output, berarti semakin

terang warna yang dihasilkan.

d. Efficacy (lumen/watt)

Merupakan konsumsi listrik untuk dapat

mengeluarkan banyaknya cahaya dari lampu.

Perbedaan lampu hemat energy dan lampu pijar

terletak pada efficacy ini. Lampu hemat

energy 5 watt memiliki kuat terang yang sama

38
dengan lampu pijar 25 watt. Berarti, untuk

menghasilkan kuat terang yang sama, lampu

pijar memiliki daya yang jauh lebih kecil, ini

berarti kita menghemat konsumsi daya, yang

berarti penghematan listrik.

e. Life time (hours)

Life time atau umur lampu berpengaruh

pada seringnya kita mengganti lampu. Lampu

hemat energy biasanya memiliki umur lampu

yang jauh lebih lama dibandingkan dengan

lampu pijar. Selain itu, lampu hemat energy

memiliki bentuk yang kompak dan sama

ukurannya dengan lampu pijar, sehingga dapat

dipasang di semua jenis downlight. Yang

membuat lampu hemat energy membutuhkan

energy yang lebih sedikit adalah karena lampu

HE memakai ballast elektronik. Ballast

39
elektronik ini berfungsi sebagai pembatas arus

sehingga energy listrik yang diambil oleh lampu

tersaring ballast dan tidak langsung menuju ke

kawat pijar lampu. Hebatnya, teknologi yang

ada pada ballast elektronik mampu

memancarkan cahaya yang sama terangnya

dengan lampu biasa.

40
41

Anda mungkin juga menyukai