NIM :24030118120028
a. -0,32
b. +0,095
c. -0,095
d. -0,5288
e. +0,5298
7. Diagram potensial renium pada pH 0 menunjukkan nilai E o berikut:
[ReO4]- → ReO2 Eo = +0,51 V
ReO2 → Re3+ Eo = +0,16 V
Re3+ → Re Eo = +0,30 V
Nilai Eo untuk reduksi [ReO4]- menjadi Re(0) adalah:
a. +0.97 V
b. +0.32 V
c. +0.14 V
d. -0.14 V
e. +0.37 V
8. Mengapa ligan phen menstabilkan menstabilkan besi(II) lebih banyak daripada besi(III)?
a. Ligan phen adalah ligan π-acceptor
b. Ligan phen adalah ligan π-donor
c. Ligan phen tidak membentuk kompleks dengan Fe3+.
d. konfigurasi t2g6 dari kompleks fen besi(II) oktahedral tidak mendukung adanya lebih
banyak delokalisasi elektron ke orbital kosong ligan phen daripada kompleks fenantrolin
besi(III)
e. Konstanta formasi yang rendah
9. Perhatikan pernyataan berikut:
i. Semakin rendah posisi spesies dalam diagram, semakin stabil (dalam hal perilaku redoks)
spesies tersebut
ii. Spesies yang berada pada kurva cembung (kupera) (dibandingkan dengan tetangganya)
cenderung disproporsionasi
iii. Spesies yang berada pada kurva cekung (kovera) (dibandingkan dengan tetangganya)
cenderung disproporsionasi
Manakah dari pernyataan berikut adalah benar mengenai diagram frost?
a. i dan ii
b. ii dan iii
c. i dan iii
d. i, ii, dan iii
e. Semua salah
10. Perhatikan gambar berikut ini
a.
Mn2+
b. MnO4-
c. Mn3+
d. MnO43-
e. MnO2
Nama : Siti Nursyamsiah
NIM : 24030118130085
Tugas Kimia Anorganik 2 Kelas C
1. Manakah pernyataan berikut yang benar mengenai Reaksi Redoks dengan air …
a. Air dapat bertindak sebagai oksidator, jika direduksi menjadi H2
b. Air dapat bertindak sebagai oksidator, jika oksidasi menjadi O2
c. Air juga dapat bertindak sebagai zat pereduksi, ketika direduksi menjadi H 2
d. Air juga dapat bertindak sebagai zat oksidasi , ketika dioksidasi menjadi O 2:
e. Air tidak bertindak sebagai zat pereduksi ataupun oksidator
2. Reaksi-reaksi oksidasi oleh air menguntungkan secara termodinamika ketika M adalah …
a. Logam blok sp2
b. logam seri 3d dari Golongan 3 hingga paling tidak Golongan 8 atau 9 dan seterusnya
(S, C, Ti, V)
c. logam seri 3d dari Golongan 3 hingga paling tidak Golongan 8 atau 9 dan seterusnya
(Ti, V, Cr, Mn, Ni)
d. Logam blok sp3d
e. aktinida
)
c. Disproporsionasi berfungsi sebagai oksidator dan reduktornya sendiri (Contoh : 2Cu+
(aq) → Cu2+ (aq) + Cu(s))
d. Komproporsionasi ialah dua spesies dengan unsur yang sama dalam keadaan oksidasi
yang berbeda membentuk produk di mana unsur tersebut berada dalam keadaan
oksidasi antara (Contoh : 2Cu+ (aq) → Cu2+ (aq) + Cu(s))
e. Disproporsionasi berfungsi sebagai oksidator dan reduktornya sendiri (Contoh :
5. Dengan menggunakan diagram latimer diatas, hitunglah potensial reduksi dari MnO4– (aq) ⟶
Mn2+ (aq)
a. -1.51V
b. +1.70V
c. -1.70V
d. +1.51V
e. +0.51V
6. Dengan menggunakan diagram Latimer Cl dalam lingkungan basa, hitunglah Eo ClO2– | Cl–
a. +0.785V
b. -0.785V
c. +0.885V
d. -0.885V
e. +1.785V
NIM : 24030118120033
a. Mn
b. Mn3+
c. MnO42-
d. MnO4-
e. MnO2
4. Dengan memperhatikan diagram Frost untuk nitrogen dalam suasana netral dan basa di
bawah ini, spesies yang paling stabil adalah…
a. N2
b. NO3 -
c. NO2-
d. NH3OH-
e. NH3
5. Dengan memperhatikan diagram Frost untuk nitrogen dalam keadaan standar di bawah
ini, spesi yang merupakan oksidator yang baik adalah…
a. N2
b. NO3 -
c. NO2-
d. NH3OH-
e. NH3
6. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai diagram Ellingham…
a. Untuk suhu di mana garis C/CO terletak di atas garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mereduksi oksida logam. C dioksidasi menjadi CO.
b. Untuk suhu di mana garis C/CO terletak di bawah garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mereduksi oksida logam. C dioksidasi menjadi CO.
c. Untuk suhu di mana garis CO/CO2 berada di bawah garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mereduksi oksida logam. C dioksidasi menjadi CO.
d. Untuk suhu di mana garis C/CO2 terletak di atas garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mengoksidasi oksida logam. C dioksidasi menjadi CO.
e. Untuk suhu di mana garis C/CO terletak di atas garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mereduksi oksida logam. C direduksi menjadi CO.
7. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai diagram Latimer……
a. Diagram Latimer juga disebut diagram oksidasi
b. Data dari diagram Latimer tidak dapat digunakan saat menghitung potensial standar
reaksi redoks.
c. Diagram Latimer mengandung spesies kimia yang berbeda dari suatu unsur
dengan spesies teroksidasi paling tinggi di sebelah kiri dan spesies paling
tereduksi dari unsur di sebelah kanan.
d. Diagram Latimer dipakai untuk membicarakan hubungan umum antara aktivitas
redoks dan keasaman bronsted
e. Diagram Latimer merupakan potret kualitatif dari stabilitas relative bilangan oksidasi
8. Manakah pernyataan yang benar ……
a. Besi dan tembaga diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; aluminium
diekstraksi dengan reduksi kimia.
b. Aluminium dan tembaga diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; besi
diekstraksi dengan reduksi kimia.
c. Aluminium diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; besi dan
tembaga diekstraksi dengan reduksi kimia.
d. Besi diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; aluminium dan tembaga
diekstraksi dengan reduksi kimia
e. Aluminium dan besi diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; tembaga
diekstraksi dengan reduksi kimia.
9. Pada digram di bawah ini, spesies-spesies yang memiliki kecenderungan mengalami
disproporsionasi adalah :
Pelarut Nonair
1. Mengapa titik didih air lebih tinggi daripada titik didih amonia?
a. Ikatan hidrogen air kuat
b. Permitivitas relatif NH3 jauh lebih tinggi daripada H2O
c. Perbedaan elektronegativitas yang rendah
d. Berat molekul yang tinggi
e. H2O bersifat polar
Penjelasan : pada NH3 terdapat satu pasangan elektron bebas yang menerima ikatan
hidrogen, sedangkan pada H2O terdapat dua pasangan elektron bebas. Pada kasus amonia,
jumlah ikatan hidrogen dibatasi oleh fakta bahwa tiap atom nitrogen hanya mempunyai
satu pasang elektron mandiri. Pada golongan molekul amonia, tidak terdapat cukup
pasangan mandiri untuk mengelilinginya untuk memuaskan semua hidrogen.
2. Mengapa kemampuan NH3 dalam melarutkan senyawa ionik jauh lebih kecil dari H2O?
a. Permitivitas relatif NH3 jauh lebih kecil daripada H2O
b. NH3 besifat non polar
c. H2O besifat polar
d. Titik didih NH3 tinggi
e. Perbedaan elektronegativitas yang tinggi
Penjelasan : Permitivitas relatif NH3 jauh lebih kecil daripada H2O dan, sebagai akibatnya,
kemampuan NH3 cair untuk melarutkan senyawa ionik umumnya jauh lebih kecil daripada
air. Pengecualian termasuk [NH4]+ garam, iodida dan nitrat yang biasanya mudah larut.
3. Diantara senyawa berikut ini, mana yang tidak dapat larut dalam HF cair?
a. BF3
b. BrF3
c. SiF3
d. AsF5
e. SbF5
Penjelasan : Di antara molekul fluorida, CF4 dan SiF4 tidak larut dalam HF cair, tetapi
akseptor F- seperti AsF5 dan SbF5 dapat larut. BF3 berfungsi sebagai asam lemah dalam
HF cair. BrF3 bertindak sebagai donor F- dan berperilaku sebagai basa.
4. Dalam larutan basa, semua asam bersifat asam kuat. Mengapa hal ini bisa terjadi?
a. Levelling effect
b. Basa merupakan pelarut yang baik
c. Differential effect
d. Basa merupakan akseptor proton
e. Asam meupakan akseptor proton
Penjelasan : pelarut non air merupakan akseptor proton yang baik untuk mendorong asam
terionisasi di dalamnya. Pelarut menunjukkan efek leveling pada asam jika kekuatan
terlarut asam tidak dapat melebihi pelarut terprotonisasi.
5. Pelarut nonair yang dapat self-ionization adalah?
a. NH3, HF
b. HF, H2SO4
Anis Auliya (24030118120010)
c. BrF3, N2O4
d. H2O, N2O4
e. HOSO2F, HF
Penjelasan : Pelarut nonair yang dapat self-ionization dapat dibagi menjadi dua kategori:
9. Bagaimana ionisaasi dari HI, HBr, dan HCl dalam pelarut asam asetat?
a. HI>HBr>HCl
b. HBr>HCl>HI
c. HCl>HI>HBr
d. HI<HBr<HCl
e. HBr<HCl<HI
Penjelasan : Kebanyakan asam relatif lemah dalam kondisi ini dan beberapa bahkan
terionisasi sebagai basa. Ketika HCL dilarutkan dalam asam asetat, ia berperilaku sebagai
asam lemah. Hidrogen bromida dan hidrogen iodida berperilaku serupa tetapi tingkat
ionisasi dari tiga hidrogen halida bervariasi sepanjang deret HI>HBr>HCl. Ini kontras
dengan fakta bahwa ketiga senyawa tersebut digolongkan sebagai asam kuat (terionisasi
penuh) dalam larutan berair. Jadi, asam asetat memberikan efek yang membedakan pada
sifat asam dari HCl, HBr dan HI sedangkan air tidak.
10. Bagaimana kelarutan AgI dalam amonia?
a. Tidak larut
b. Sulit larut
c. Larut sebagian
d. Sedikit larut
e. Larut
Penjelasan : AgI, yang sedikit larut dalam air, mudah larut dalam NH3 cair
(kelarutan=206,8 g per 100 g NH3), fakta yang menunjukkan bahwa ion Ag+ dan I-
berinteraksi kuat dengan pelarut; Ag+ membentuk kompleks amina. Perubahan pola
kelarutan dalam perpindahan dari air ke NH3 cair menyebabkan beberapa reaksi
pengendapan yang menarik di NH3
Sahda Nadia Putri Sasi Kirana
24030118140059
Kimia Anorganik 2
Media Non-Air
1. Suatu pelarut yang tidak dapat menerima maupun memberi proton disebut…
a. Pelarut amfiprotik
b. Pelarut protik
c. Pelarut aprotik
d. Pelarut polar
e. Pelarut non-polar
Suatu pelarut yang tidak dapat menerima maupun memberi proton disebut pelarut aprotik,
contohnya N2O4, BrF3
2. Contoh pelarut non-air adalah…
a. NH3
b. Aquabides
c. Kurkuminoid
d. Ion-ion logam
e. NH4OH
Air tidak selalu menjadi pelarut yang cocok bereaksi dengan reagen dan molekul non-polar
tidak larut dalam air. Untuk itu diperlukan senyawa lain selain air yang dapat melarutkan
senyawa nonpolar tersebut, pelarut selain air tersebut biasanya disebut sebagai pelarut non-
air, contohnya NH3, H2SO4, EtOH.
3. Manakah dari berikut ini yang merupakan pelarut protik?
a. MeCN
b. Et2O
c. HF
d. Me2CO
e. BrF3
Pelarut protik adalah senyawa cair polar yang memiliki atom hidrogen yang terdisosiasi.
Pelarut ini memiliki banyak ikatan O-H dan ikatan N-H. Contoh pelarut protik adalah HF,
NH3, H2SO4, MeOH.
4. H2O dan NH3 sebagai pelarut mengarah ke analogi antara pasangan spesies yang mana?
a. NH3 dan [OH]–
b. [NH2]– dan H2O
c. [NH2]– dan [OH]–
d. [NH4]+ dan H2O
e. NH3 dan H2O
N2O4 merupakan pelarut aprotik, dapat terionisasi tanpa melepas proton, maka hasil
ionisasinya bukan [NO2]+.
6. Manakah pernyataan tentang titik kritis H2O dan superkritis H2O yang benar?
a. Pada titik kritisnya, massa jenis air adalah 1,0 g cm–3
b. H2O superkritis adalah pelarut yang baik untuk garam anorganik
c. H2O superkritis adalah pelarut yang buruk bagi senyawa-senyawa non-polar, akan
tetapi menjadi pelarut yang baik
d. H2O superkritis berperilaku sebagai pelarut polar
e. H2O superkritis berperilaku seperti pelarut non-polar
10. HF cair mengalami self ionization untuk menghasilkan cairan yang mengandung…
a. [H2F]–
b. HF–
c. [HF2]–
d. H+
e. F–
NIM : 24030118130061
1. Keadaan oksidasi suatu senyawa merupakan indikator derajat oksidasi sebuah atom,
yang tidak benar adalah ....
a. Keadaan oksidasi unsur lepas dianggap 0
b. Keadaan oksidasi unsur lepas dianggap 1
c. Pada ion (monoatamik ), keadaan oksidasi sama dengan total pada ion
d. Hidrogen memiliki keadaan oksidasi
e. Oksigen memiliki keadaan oksidasi
Jawab :
Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara kimia dengan
unsur lain. Unsur bebas terbagi menjadi dua, yaitu unsur bebas berbentuk atom,
seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan unsur bebas berbentuk molekul, seperti H 2, O2,
Cl2, P4, S8. Kesemua unsur-unsur tersebut akan memiliki bilangan oksidasi 0.
Dari reaksi diatas yang mengalami reduksi adalah KMnO4 karena mengalami
penurunan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2.
Jawab :
Ion Cu2+ direduksi menjadi logam tembaga, dan di sel sebelah kanan, logam seng
dioksidasi menjadi ion Zn2+. Sehingga notasi diagram sel tersebut adalah :
5. Pada sel elektrokimia, perbedaan potensial (E⁰sel) antara dua setengah-sel diukur
dengan…
a. Amperemeter
b. Thermometer
c. Barometer
d. Voltmeter
e. Avometer
Jawab :
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 3, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 2, 3, dan 5
Jawab :
7. Diketahui, suatu reaksi berdasarkan potensial standar elektrode seperti data berikut :
Mg2+(aq) + 2e- → Mg(s), E° = - 2,37 V
Br2(g) + 2e → 2Br (aq),
- -
E° = +1,07 V
Berapakah nilai potensial sel standar (E0cell) pada data diatas…
a. +3,44
b. -3,44
c. +1,30
d. -1,30
e. +2,37
Jawab :
Brom mempunyai potensial elektrode standar positif, sehingga sebagai katode atau
kutub positif dan magnesium sebagai anode atau kutub negatif.
Pada katode terjadi reaksi reduksi, sedangkan pada anode terjadi reaksi oksidasi,
maka persamaan reaksi di atas yang terjadi pada anode harus dibalik reaksinya supaya
reaksi oksidasi.
Karena Magnesium yang bertindak sebagai anode, maka reaksinya harus dibalik
sehingga reaksi sel yang terjadi dapat ditulis menjadi berikut ini.
8. Jika terdapat reaksi setengah sel yaitu 𝑍𝑛2+ /Zn dimana 𝑍𝑛2+ 0,10 mol
𝑑𝑚−3 (kondisi non-standar) dan E⁰ = -0,76 V. Berapakah potensial reduksi (E) pada
reaksi tersebut…
a. +0,79
b. -0,79
c. +1,1
d. -1,1
e. -3,44
Jawab :
𝑅𝑇 [𝑍𝑛]
𝐸 = 𝐸° − { 𝑥 (ln )}
𝑧𝐹 [𝑍𝑛2+ ]
𝐸 = - 0,79V
Jawab :
Reaksi tersebut merupakan reaksi disproporsionasi atau reaksi redoks karena terjadi
reaksi oksidasi sekaligus reduksi pada salah satu sisi.
Jawab :
Dari diagram diatas, spesi yang mengarah ke pojok kanan menunjukkan diagram
oksidasi, sehingga [MnO4]- sangat tidak stabil secara termodinamik oleh karena itu
merupakan agen pengoksidasi yang kuat.
Nama : Rinjani Ayundatika Putri
NIM : 24030118140073
Soal Oksidasi Reduksi Anorganik II
1. Logam vanadium dihasilkan dengan cara mereaksikan vanadium pentaoksida dengan
kalsium pada suhu tinggi. Reaksi yang terjadi (belum setara) adalah:
𝐶𝑎 + 𝑉2 𝑂5 ⟶ 𝐶𝑎𝑂 + 𝑉
Jika 91 gram 𝑉2 𝑂5 (Mr = 182) bereaksi dengan 120 gram Ca (Ar = 40), maka jumlah
logam vanadium (Ar = 51) yang dihasilkan adalah…
a. 25,5 gram
b. 76 gram
c. 122,5 gram
d. 51,0 gram
e. 102 gram
Jawaban : d. 51,0 gram
Pembahasan :
I. Langkah pertama setarakan reaksi yang terlibat :
𝐶𝑎 + 𝑉2 𝑂5 ⟶ 𝐶𝑎𝑂 + 𝑉 (belum setara)
5𝐶𝑎 + 𝑉2 𝑂5 ⟶ 5𝐶𝑎𝑂 + 2𝑉 (sudah setara)
II. Tentukan mol logam Vanadium
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑉2 𝑂5
Mol 𝑉2 𝑂5 = 𝑀𝑟 𝑉2 𝑂5
91 𝑔𝑟𝑎𝑚
Mol 𝑉2 𝑂5 = 182
Mol 𝑉2 𝑂5 = 0,5 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐶𝑎
Mol 𝐶𝑎 = 𝐴𝑟 𝐶𝑎
120 𝑔𝑟𝑎𝑚
Mol 𝐶𝑎 = 40
Mol 𝐶𝑎 = 3 𝑚𝑜𝑙
5𝐶𝑎 + 𝑉2 𝑂5 ⟶ 5𝐶𝑎𝑂 + 2𝑉
Awal 3 0,5 - -
Reaksi 2,5 0,5 2,5 1,0
Akhir 0,5 - 2,5 1,0
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑉
Mol V = 𝐴𝑟 𝑉
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑉
1 =
51
Massa V = 51 gram
2. Diketahui data E⁰sel kimia sebagai berikut.
𝑍𝑛|𝑍𝑛2+ ∥ 𝐶𝑢2+ |𝐶𝑢 𝐸⁰𝑠𝑒𝑙 = 1,10 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑃𝑏|𝑃𝑏2+ ∥ 𝐶𝑢2+ |𝐶𝑢 𝐸 0 𝑠𝑒𝑙 = 0,47 𝑣𝑜𝑙𝑡
Berdasarkan data tersebut, maka pernyataan berikut yang benar…
a. Diantara ketiga logam tersebut, Pb adalah logam yang paling sulit direduksi
b. Diantara Zn, Cu, dan Pb, maka Cu adalah reduktor terkuat
c. Sistem setengah sel Cu adalah anoda
d. Jika sistem setengah sel antara Pb dengan Zn dihubungkan, maka terjadi sel
elektrokimia
e. Urutan potensial reduksi standar:
E⁰ Cu2+∣Cu > E⁰ Pb2+∣Pb > E⁰ Zn2+∣Zn
Jawaban : e. Urutan potensial reduksi standar:
E⁰ Cu2+∣Cu > E⁰ Pb2+∣Pb > E⁰ Zn2+∣Zn
Pembahasan :
Berdasarkan deret volta (deret logam berdasarkan nilai potensial standar reduksi
dari kecil ke besar) urutan potensial reduksi standar dari logam Cu, Pb, dan Zn dari
yang besar sampai terkecil adalah Cu, Pb, Zn.
3. Zat yang mengoksidasi zat lain dengan menerima elektronnya, disebut…
a. Zat pengoksidasi
b. Zat pereduksi
c. Potensial sel
d. Potensial reduksi
e. Oksidator
Jawaban : a. Zat pengoksidasi
Pembahasan :
Zat yang dapat mengoksidasi zat lain dengan cara menerima elektron disebut zat
pengoksidasi atau reduktor.
4. Manakah dari berikut ini yang merupakan setengah reaksi yang seimbang untuk
oksidasi Cu menjadi Cu+2 ?
a. 𝐶𝑢 ⟶ 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 −
b. 𝐶𝑢 ⟶ 𝐶𝑢2+
c. 𝐶𝑢 + 2𝑒 − ⟶ 𝐶𝑢2−
d. 𝐶𝑢 − 2𝑒 − ⟶ 𝐶𝑢2+
e. 𝐶𝑢2+ ⟶ 𝐶𝑢
Jawaban : a. 𝐶𝑢 ⟶ 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 −
Pembahasan :
Pada deret volta Cu memiliki potensial reduksi stdandar yang terbesar dan bertindak
sebagai katoda atau tempat terjadinya reaksi reduksi ion 𝐶𝑢2+ .
5. Jika suatu logam Zn dilarutkan dalam asam encer, lalu elektroda hidrogen standar
dihubungkan dalam sel galvanik 𝑍𝑛2+ /Zn, maka E⁰sel 𝑍𝑛2+ /Zn adalah…
a. 1,10 volt
b. 0,47 volt
c. -0,76 volt
d. -0,83 volt
e. 0,90 volt
Jawaban : c. -0,76 volt
Pembahasan :
Untuk menentukan E⁰ sel pada setengah sel :
E⁰ sel = [E⁰ reduksi] – [E⁰ oksidasi]
2𝐻+ + 2𝑒 ⇌ 𝐻2 𝐸°𝑠𝑒𝑙 = 0,00
𝑍𝑛2+ + 2𝑒 ⇌ 𝑍𝑛 𝐸°𝑠𝑒𝑙 = −0,76
Proses oksidasi Zn menjadi 𝑍𝑛2+ , dan proses reduksi melibatkan ion H yang diubah
menjadi 𝐻2
𝐸°𝑐𝑒𝑙𝑙 = 𝐸°2𝐻 +⁄𝐻2 - 𝐸°𝑍𝑛2+⁄𝑍𝑛
0,76 = 0 – 𝐸°𝑍𝑛2+⁄𝑍𝑛
𝐸°𝑍𝑛2+⁄𝑍𝑛 = - 0,76
6. Mana yang bukan termasuk reaksi redoks…
a. Reaksi pemindahan
b. Reaksi penguraian
c. Reaksi sintesis
d. Reaksi penetralan
e. Reaksi pembakaran
Jawaban : d. reaksi penetralan
Pembahasan :
Karena pada reaksi penetralan asam – basa tidak terjadi perubahan biloks, sehingga
tidak bias disebut reaksi oksidasi reduksi.
7.
Pada gambar diatas, reaksi apa yang terjadi di anoda?
Ag+/Ag = 0.80V
Ni2+/Ni = -0.25V
a. 𝐴𝑔+ + 𝑒 − ⟶ 𝐴𝑔
b. 𝑁𝑖 2+ + 2𝑒 − ⟶ 𝑁𝑖
c. 𝐴𝑔+ + 𝑒 − ⟶ 𝐴𝑔
d. 𝑁𝑖 ⟶ 𝑁𝑖 2+ + 2𝑒 −
e. 𝐴𝑔 ⟶ 𝐴𝑔+ + 𝑒 −
Jawaban : d. 𝑁𝑖 ⟶ 𝑁𝑖 2+ + 2𝑒 −
Pembahasan :
Pada anoda akan terjadi proses oksidasi logam Ni menjadi 𝑁𝑖 2+ , karena logam Ni
pada deret volta berada di sebelah kiri logam Ag.
8. Perhatikan reaksi berikut :
𝐶𝑙𝑂4− + 𝑀𝑛2+ ⟶ 𝑀𝑛𝑂2 + 𝐶𝑙2 𝑂5
Perubahan biloks yang terjadi pada unsur Cl pada reaksi di atas adalah...
a. +5 menjadi +3
b. +5 menjadi +6
c. +7 menjadi +5
d. +7 menjadi +3
e. +5 menjadi +7
Jawab : c. +7 menjadi +5
Pembahasan :
𝐶𝑙𝑂4− + 𝑀𝑛2+ ⟶ 𝑀𝑛𝑂2 + 𝐶𝑙2 𝑂5
+7 +5
Reduksi
NIM : 24030118130095
1. Pembentukan ikatan kimia yang melibatkan transfer elektron antar atom adalah
A. Ikatan ion
B. Ikatan kovalen
C. Ikatan logam
Penjelasan : Ikatan ionik, yang juga dikenal sebagai ikatan elektrovalen terbentuk antara dua atom
dengan transfer elektron di antara mereka. Ini menghasilkan ion bermuatan berlawanan. Ion
bermuatan positif sebagian besar adalah logam dan sebaliknya.
A. Energi ionisasi
B. Energi kisi
D. Elektropositifitas
E. Elektronegatifitas
Penjelasan: Ketika ion-ion digabungkan untuk membentuk senyawa ionik yang merupakan padatan
kristal, sejumlah energi dilepaskan dan ini dikenal sebagai energi kisi. Kelarutan, volatilitas, dan
kekerasan dapat diprediksi dari energi kisi.
A. Molekul
B. Atom
C. Kisi
D. Inti
E. Jari-jari
Penjelasan: Kisi-kisi senyawa kristal adalah susunan ion positif dan ion negatif di dalam suatu zat. Itu
tergantung pada kemudahan pembentukan ikatan ion sesuai dengan pembentukan ikatan ion Kossel
dan Lewis.
A. Kisi Struktur
B. Kisi Titik
C. Kristal Bravais
D. Sel satuan
E. Kisi kristal
Penjelasan: Kisi didefinisikan sebagai susunan geometris teratur dari titik-titik dalam ruang kristal. Sel
satuan adalah bagian terkecil dari kisi, yang bila diulang ke segala arah akan menghasilkan struktur
kisi.
A. a/2
B. a/4
C. a√2/4
D. a√3/4
E. a
Penjelasan: Jari-jari atom didefinisikan sebagai setengah jarak antara pusat dua atom tetangga.
Jari-jari atom kubus sederhana dan HCP adalah a/2, sedangkan untuk FCC dan BCC adalah a√2/4 dan
a√3/4
6. Berapakah bilangan koordinasi struktur kubik sederhana?
A. 4
B. 6
C. 8
D. 10
E. 12
Penjelasan: Bilangan koordinasi didefinisikan sebagai jumlah atom tetangga terdekat dalam kristal.
Bilangan koordinasi untuk struktur kubik sederhana adalah 6, sedangkan untuk BCC dan FCC adalah 8
dan 12.
7. Senyawa mana yang secara teoritis paling ionik dan paling kovalen di antara halida logam?
Penjelasan : Karena kationnya sama, bandingkan anionnya. Di antara anion, semakin besar ukurannya,
semakin banyak kovalensinya
Penjelasan : Pada skala Allred dan Rochow nilai yang digunakan lebih kuantitatif yang didasarkan pada
nilai muatan inti efektif.
9. polarisasi dan kovalensi yang membahas terkait kation yang tidak memiliki konfigurasi elektron gas
mulia adalah
Penjelasan : Aturan Fajan ketiga berkaitan dengan kation yang tidak memiliki konfigurasi elektron gas
mulia. Kation yang paling umum, seperti kalsium, memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan gas
mulia sebelumnya, Ion perak (Ag+), dengan konfigurasi elektron [Kr]4d10.
10.
I. Kristal senyawa ionik bersifat keras dan rapuh.
III. Ketika dipanaskan sampai cair (jika tidak terurai), senyawa ionik menghantarkan listrik.
IV. Banyak senyawa ionik larut dalam pelarut polaritas tinggi (seperti air), dan, ketika itu terjadi,
larutan tersebut menghantarkan listrik
A. I dan II
B. I, II dan III
C. I dan III
D. II dan IV
E. Semua benar
Nama : Khairunnisa Aulia Dewi
NIM : 24030118130078
1. Dibawah ini yang bukan merupakan sifat senyawa padatan ionik adalah…
a. Kristal senyawa ionic bersifat keras dan rapuh
b. Memiliki titik leleh yang tinggi
c. Menghantarkan arus listrik
d. Larut dalam pelarut yang memiliki polaritas tinggi
e. Memiliki titik didih yang tinggi
Alasan : Senyawa ion dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik
karena dalam bentuk padatan (solid), senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena ion – ionnya tidak dapat bergerak bebas disebabkan terperangkap dalam
bentuk padatan atau kristal yang terikat kuat dan rapat. Namun ketika padatan ionic
tersebut dipanaskan sampai cair atau dilarutkan dalam air, larutan tersebut dapat
menghantarkan arus listrik.
Alasan : Analisis kekuatan ikatan ionik pada senyawa ion yang terdapat pada soal diatas
berdasarkan pada perbedaan nilai keelektronegatifannya. Nilai keelektronegatifan
dapat dilihat pada tabel keelektronegatifan unsur-unsur.
Cl = 3 I = 2,5
3. Dibawah ini yang benar mengenai urutan ion yang memiliki titik leleh tertinggi dari
kiri ke kanan adalah…
a. F- > Cl- > Br- > I-
b. F- > I- > Br- > Cl-
c. F- > Br- > I- > Cl-
d. I- > Cl- > F- > Br-
e. Br- > F- > Cl- > I-
Alasan : Jari-jari anion meningkat dari atas ke bawah dalam table periodic, sehingga
semakin kecil ion, semakin pendek jarak interionic, maka semakin kuat gaya tarik
elektrostatik dan semakin tinggi titik leburnya.
4. Hasil dari gaya tarik-menarik satu ion ke ion-ion yang muatannya berlawanan yang
mengelilinginya dalam kisi kristal adalah…
a. Ikatan hidrogen
b. Ikatan kovalen polar
c. Ikatan valensi
d. Ikatan kovalen nonpolar
e. Ikatan ionic
Alasan : Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya.
Oleh karena berpindahnya elektron, maka atom yang mendapatkan elektron menjadi
bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif.
Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif atau dikenal
dengan istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut
menjadi ion positif atau kation. Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif
dan ion negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya
elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.
Alasan : Pada jari-jari, semakin kecil jari-jari maka titik lelehnya akan semakin besar.
Hal ini dikarenakan semakin pendek jarak maka semakin kuat gaya tarik elektrostatik
dan semakin tinggi titik lelehnya. Sedangkan pada muatan ion, semakin tinggi
muatannya, semakin tinggi titik lelehnya.
Alasan : Tingkat hidrasi ion dalam fase padat biasanya berkorelasi dengan muatan dan
ukuran ion, dengan kata lain, kerapatan muatan. Oleh karena itu, kita dapat menjelaskan
sifat anhidrat dari garam logam alkali biner sederhana, seperti: natrium klorida, karena
kedua ion memiliki kerapatan muatan yang rendah. Kristalisasi ion dengan muatan +3
dari larutan berair selalu menghasilkan ion heksahidrat dalam kisi kristal. Artinya,
kation yang kecil dan bermuatan tinggi menyebabkan interaksi ion-dipol menjadi
sangat kuat.
Alasan : Kalium klorida memiliki titik leleh 770⁰C sedangkan perak klorida memiliki
titik leleh 455⁰C, karena kalium klorida memiliki ikatan ionic dan jari-jarinya yang kecil
sehingga semakin kecil ion, semakin pendek jarak interionic, maka semakin kuat gaya
tarik elektrostatik dan semakin tinggi titik leburnya. Indikasi lain dari perbedaan dalam
perilaku ikatan ion kalium dan ion perak adalah kelarutan air yang berbeda. Semua
kalium halida sangat larut dalam air, sedangkan perak klorida, bromida, dan iodida pada
dasarnya tidak larut dalam air.
Alasan : Aturan ketiga Fajan menjelaskan; konfigurasi kation gas non-mulia memiliki
kecenderungan lebih besar ke arah kovalensi. Atau, kita dapat menggunakan konsep
keelektronegatifan Pauling. Aturan pertama mengenai kation dan yang kedua mengenai
anion.
Nama : Larami Epipania Pandiangan
NIM : 24030118140133
NIM : 24030118120004
Kelompok 5
1. Manakah dari berikut ini yang menurut Anda merupakan pernyataan yang benar...
a) Oksidasi disebabkan oleh reduktor
b) Reaksi oksidasi adalah reaksi redoks
c) Penambahan unsur elektropositif adalah jenis oksidasi
d) Reduksi adalah penambahan hidrogen
e) Reduksi disebabkan oleh oksidator
Jawaban : d)
Pembahasan : Oksidasi disebabkan oleh zat pengoksidasi, baik reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan
bersama untuk membentuk reaksi Redoks dan penambahan unsur elektropositif adalah jenis reduksi
sehingga pernyataan yang benar adalah reduksi sebagai penambahan hidrogen.
2. Eo dari Fe3+/Fe2+ sama dengan +0,77 V. Jika larutan yang mengandung Fe2+ terkena udara, dan jika
O2(g)/H2O(l) dan H+(aq)/H2(g) potensial reduks masing-masing i adalah + 1,23 V dan 0,00 V, maka...
a) Fe2+ akan tetap tidak berubah karena Eo-nya berada di stabilitas air
b) Fe2+ perlahan-lahan akan teroksidasi menjadi Fe3+ oleh oksigen atmosfer
c) Fe2+ akan secara perlahan dan spontan mengoksidasi H+ menjadi H2
d) Fe3+ akan berubah karena Eo-nya berada di stabilitas air
e) Tidak ada yang benar
Jawaban : c)
Pembahasan : Oksigen atmosfer secara perlahan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Bukti kuat untuk
pernyataan nya adalah temuan bahwa bentuk besi yang paling umum di kerak bumi adalah Fe(III).
Jawaban : a)
Pembahasan : Oksidasi adalah hilangnya elektron oleh atom, ion atau molekul. Hal ini juga dikenal sebagai
de-elektronasi. Di sini, dalam reaksi kimia yang diberikan di atas Cu +2 + Zn → Cu + Zn+2, setengah-reaksi
oksidasinya adalah Zn → Zn+2.
4. Reaksi redoks berlangsung spontan jika...
a) E0 = 0
b) E0 > 0
c) E0 < 0
d) Semua benar
e) E0 ≠ 0
Jawaban : b)
Pembahasan : E0 adalah perbedaan antara potensial standar dari dua setengah-reaksi di mana reaksi
redoks dapat dibagi. Ingat bahwa ΔG0 = - nFE0. Jadi, jika E0 = 0, maka energi Gibbs reaksi adalah nol. Jika
E0 < 0, maka energi Gibbs reaksi positif. Akhirnya, jika E0 > 0, maka energi Gibbs reaksi adalah negatif.
Jawaban : b)
Pembahasan : Reduksi adalah proses kimia, yang melibatkan penambahan hidrogen atau unsur atau
senyawa untuk menghilangkan oksigen dari suatu senyawa. Contoh reduksi adalah reaksi kimia;
H2 + F2 → 2HF.
Pembahasan : Reaksi yang dapat berlangsung (spontan) ditandai dengan potensial reaksi (E0sel) yang
bernilai positif (> 0). Untuk reaksi pada jawaban (b) dan (e) bukan merupakan reaksi redoks, sehingga
tidak perlu dihitung.
NIM : 24030118120041
Jawaban : b.
2. H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan antara lain K2SO4 Dan MnO2. Dalam reaksi
tersebut setiap mol H2S melepaskan
a. 2 mol electron
b. 4 mol electron
c. 5 mol electron
d. 7 mol electron
e. 8 mol electron
Jawaban : e
3. Di antara reaksi-reaksi tersebut di bawah ini yang merupakan contoh reaksi redoks
adalah ….
a. AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
b. 2KI(aq) + Cl2(aq) → I2(s) + 2KCI(aq)
c. NH3(aq) + H2O(l) → NH4+ (aq) + OH-(aq)
d. NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
e. Al2O3(S) + 2NaOH(aq) → 2NaAlO2(aq) + H2O(l)
Jawaban : b.
4. 2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 →2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4(aq) +
8H2O (l)
Setengah reaksi oksidasi dari reaksi tersebut adalah ….
a. MnO4-(aq) + 8 H+ (aq) + 5e → Mn2+ (aq) 4H2O (l)
b. MnO4-(aq) + 2H2O (l) + 3e → MnO2 (s) 4OH- (aq)
c. H2C2O4 (aq) → 2CO2 (g) + 2H+ (aq)
d. CO2- (aq) + 2H+ (aq) + 2e → H2C2O4
e. 2H2SO4 (aq) → 2H2O (l) + 2SO2 (g)
Jawaban : a.
Suatu reagen dikatakan mengalami reduksi jika ditunjukan oleh pernyataan nomer …
a. i dan ii
b. i dan iii
c. ii dan iv
d. iii dan iv
e. ii dan iii
Jawaban : a
6. Suatu reagen dikatakan mengalami reduksi jika ditunjukan oleh pernyataan nomer …
(Lihat pernyataan pada soal nomer 5)
a. i dan ii
b. i dan iii
c. ii dan iv
d. iii dan iv
e. ii dan iii
Jawaban : d.
7. Al3+ + 3e → Al
Pernyataan dibawah ini yang tidak benar adalah …
a. Aluminium merupakan anode
b. Potensial sel adalah 1,52 volt
c. Elektron mengalir dari aluminium ke timah
d. Diagram sel adalah Sn | Sn 2+ || Al 3+ | Al
e. Reaksi sel adalah 2Al + 3Sn+2 → 2Al3+ + 3Sn
Jawaban : d.
8. Diketahui :
9. Pada elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat dengan elektrode tembaga, di anode terjadi
reaksi…
Jawaban : b
e. MnO2(s) + 4H+ (aq) + 2Cl- → (aq) Mn2+(aq) + 2H2O (l) + Cl2 (g)
Jawaban : e.
Nama : Nuraeni
NIM : 24030118120027
Pembahasan:
2. dari senyawa-senyawa dibawah berikut yang berperan sebagai asam Bronsted dan basa Bronsted
adalah…..
a. Cl–
b. H2O
c. CO2
d. CO32-
e. NO3–
Pembahasan:
H2O dapat berperan sebagai asam Bronsted karena mengandung atom hydrogen dengan
bilangan oksidasi +1.
Dan dapat juga berperan sebagai basa Bronsted karena mengandung paling sedikit satu
pasang elektron bebas. Hal ini dapat ditinjau dari struktur Lewis H2O :
3. Menurut konsep asam-basa Bronsted-Lowry dalam reaksi NH3 + H2O → NH4+ + OH–
Dapat ditarik kesimpulan…..
Pembahasan :
Asam adalah suatu spesies kimia (molekul atau ion) yang dapat mendonorkan suatu proton
kepada spesies kimia yang lain atau dengan kata lain sebagai proton donor.
Basa adalah suatu spesies kimia (molekul atau ion) yang dapat menerima suatu proton dari
spesies kimia yang lain atau dengan kata lain sebagai proton akseptor.
Pernyataan A tidak tepat karena asam menurut Bronsted-Lowry adalah bertindak sebagai
donor proton.
Pernyataan B tidak tepat karena pasangan asam basa yaitu NH3 – NH4+ dan H2O – OH–.
Pernyataan D tidak tepat karena yang bertindak sebagai asam adalah H2O.
Pernyataan E tidak tepat karena tidak sesuai dengan konsep asam-basa Menurut Bronsted-
Lowry.
Pernyataan yang tepat adalah yang C karena molekul H2O bertindak sebagai asam yang
mendonorkan proton ke molekul NH3 sebagai basa. Demikian pula ion NH4+ bertindak
sebagai asam yang mendonorkan protonnya ke ion OH– sebagai basa.
Pembahasan:
Reaksi reduksi dan oksidasi dapat dibedakan melalui empat aspek yaitu:
Terlihat bahwa bilangan oksidasi mengalami kenaikan dari + 4 menjadi 7 sehingga MnO2 adalah
zat yang mengalami oksidasi.
A. Arrhenius
B. Bronsted-Lowry
C. Lewis
Pembahasan :
Basa menurut teori Arrhenius : spesi yang dapat melepaskan OH-, spesi ini harus
mengandung OH
Basa menurut teori Bronsted-Lowry : spesi yang dapat menerima H+. CN- + H+ HCN
Basa menurut teori Lewis : spesi yang dapat mendonorkan pasangan electron bebas, spesi
ini harus mempunyai pasangan electron bebas, spesi ini harus mempunyai pasangan ektron
bebas, CN- mempunyai pasangan electron bebas :CN:, PEB pada C disumbangkan ke H+
sehingga membentuk ikatan H-CN:
9. Diantara zat-zat berikut yang memiliki keasaman paling kuat adalah….
Pembahasan:
Berdasarkan nilai Ka urutan keasaman adalah sebagai berikut: NH3< H2O< HCN<
CH3COOH<HCl
10. Larutan H2SO4 0,01 M akan memberikan warna yang sama dengan larutan HA 0,1 M jika
ditetesi indicator yang sama, maka tetapan ionisasi (Ka) HA adalah…..
a. 1 x 10-3
b. 4 x 10-3
c. 4 x 10-2
d. 4 x 10-4
e. 4 x 10-5
Pembahasan :
Dandy Andhika Fatriaji
24030118140066
Tugas Kimia Anorganik 2
1. Diketahui diagram Latimmer sebagai Berikut
3. Menurut aturan keadaan oksidasi, bilangan oksidasi fosfor pada senyawa Berikut yang
bernilai +5 adalah
a. P4O8
b. H2PO3
c. Na3P
d. PH4+
e. POCl3
Jawaban : E. Perhitungannya adalah:
x + (-2) + 3(-1) = 0
x–5=0
x = +5
Apabila nilai E0 = 1.70 V, berapakah Esel apabila konsentrasi Mn2+ 1.0M , MnO4 - 0.025M,
dan pH dinaikan hingga 4 (T = 298K)
a. 1.00 V
b. 0.80 V
c. 1.50 V
d. 1.30 V
e. 1.20 V
Jawaban: D. Perhitungannya sebagai Berikut
Berdasarkan diagram tersebut, spesies manakah yang paling stabil secara termodinamika?
a. SiH4
b. SiO2
c. Pb2+
d. PbO2
e. Si, Pb
Jawaban : B. Semakin rendah ΔGθ/F, maka semakin stabil spesies tersebut dalam
termodinamika.
a. 2.46 V
b. 4.91 V
c. 1.23 V
d. 2.46 V
e. 1.50 V
Jawaban : C. Perhitungannya sebagai Berikut:
ΔG°= -nFE0
-474 kJmol-1 = - (4) (96500 Cmol-1) E0
E0 = 1.227 x 10-3 kV
E0 = 1.227 V ≈ 1.23 V
7. Percobaan dilakukan dengan reaksi sebagai Berikut:
Zn + CuBr2 → Cu + ZnBr2
Cu + ZnBr2 ↛
a. Zn reduktor lebih kuat dibanding Cu
b. Cu2+ oksidator lebih kuat dibanding Zn2+
c. Cu reduktor lebih kuat dibanding Zn
d. Cu lebih menyukai elektron
e. Semua jawaban salah
Jawaban: C. Karena Cu mampu mengoksidasi Zn, maka reaksi dapat terjadi.
Nim : 24030118120014
oksidasi
oksidasi
reduksi
Oksidasi
Reduksi
Berdasarkan Diagram lentimer potensial redoks besi dalam larutan berair. Berapa nilai E
untuk Fe3 + (aq) menjadi logam besi……….
A. -0,4V
B. +0,44V
C. -0,44V
D. -0,04V
E. +0,04V
Jawaban : D. -0,04V
Merubah Fe3+ menjadi Fe2+, merubah Fe2+ menjadi logam Fe, menghitung ΔG dari Fe3+
menjadi logam Fe dan menghitung E.
ΔG1 = -Zfe
= -(1x96500x10-3x 0,77)
ΔG2 = -Zfe
= -(2x96500 x10-3x-0,44)
= +10,6 kJ/mol
ΔG
E=-
𝑧𝐹
10,6
= - 3𝑥 96500𝑥10−3
= -0,04 V
6. Perhatikan diagram berikut
Berdasarkan Diagram lentimer potensial redoks tersebut. Berapa nilai E untuk N2O4 menjadi
NO……….
A. -1.033V
B. -0,033V
C. +1,033V
D. +0,033V
E. +0,3V
Jawaban : C. +1,033V
Merubah N2O4 menjadi HNO2, merubah HNO2 menjadi logam NO, menghitung ΔG dari
N2O4 menjadi logam NO dan menghitung E.
ΔG1 = -Zfe
= -(1x96500x10-3x 1,07)
ΔG2 = -Zfe
= -(1x96500 x10-3x0,996)
= -7,141 kJ/mol
ΔG
E = - 𝑧𝐹
−7,141
= - 2𝑥 96500𝑥10−3
= +1.033V
Jawaban : A. Mn(OH)2
Karena pada senyawa Mn(OH)2 memiliki perubahan nilai gibbs yang sangat kecil sehingga
menghasilkan stabilitas yang sangat besar sehingga e sel besar. Karena E sel berbanding terbalik
dengan energi bebas gibbs dan semakin kecil energi bebas gibs maaka semakin stabil.
8. Perhatikan diagram frost berikut
Jawaban : C. MnO4-
Karena pada MnO4- spesi yang memiliki slop lebih positif daripada spesi lain dan memiliki
bilangan oksidasi yang paling tinggi dan nilai Eo paling tinggi.
Jawaban : A. Mn
Karena pada diagram pourbaix terletak pada bagian bawah karena memiliki E sel yang kecil
sehingga mudah mengalami reduksi dan memiliki bilangan oksidasi paling kecil.
10. N2H4 + 2 I2 4 HI + N2
Pada reaksi sintesis tersebut spesi apakah yang berperan sebagai agen reduksi………….
A. N2H4
B. 2 I2
C. 4 HI
D. N2
E. H2
Jawaban : A. N2H4
Karena N2H4, adalah zat pereduksi kuat yang sangat nyaman karena teroksidasi menjadi gas
dinitrogen.