Anda di halaman 1dari 67

Nama :Aninda Bibit Lestari

NIM :24030118120028

1. Al3+ (aq) + 3e- → Al (s) E0 = -1,66 V


Ag+ (aq) + e- → Ag (s) E0 = + 0,08 V
Dari data di atas hitung potensial standar sel dari reaksi:
Al (s) + 3Ag+ (aq) → Al3+ (aq) + Ag (s)
a. -1,74 V
b. -0,86 V
c. +1,74 V
d. +2,46 V
e. + 4,06 V
2. Pada reaksi 2Mg + O2 → 2MgO yang terjadi adalah…
a. Magnesium mengalami reduksi dan oksigen mengalami oksidasi
b. Magnesium sebagai agen pereduksi dan oksigen sebagai agen pengoksidasi
c. Magnesium sebagai agen pengoksidasi dan oksigen sebagai agen pereduksi
d. Magnesium adalah agen pereduksi dan mengoksidasi oksigen
e. Oksigen adalah agen pereduksi dan mengoksidasi magnesium
3. Manakah pernyataan yang benar tentang diagram Latimer berikut ini:
a. Diagram Latimer juga disebut diagram oksidasi
b. Data dari diagram Latimer tidak dapat digunakan saat menghitung potensial standar
reaksi redoks
c. Diagram Latimer mengandung spesies kimia yang berbeda dari suatu unsur dengan
spesies yang paling teroksidasi di sebelah kiri dan spesies yang paling tereduksi dari
elemen di sebelah kanan
d. Diagram Latimer mengandung spesies kimia yang berbeda dari suatu unsur dengan
spesies yang paling teroksidasi di sebelah kanan dan spesies yang paling tereduksi dari
elemen di sebelah kiri
e. Nilai potensial reduksi yang ditemukan di atas panah yang menghubungkan spesies
bukan merupakan nilai yang sama yang ditemukan dalam deret elektrokimia dan tidak
dapat digunakan dalam perhitungan
4. Diagram potensial (Latimer) menunjukkan data berikut:
Fe3+ → Fe2+ Eo = +0,77 V
Fe3+ → Fe Eo = –0,04 V
Fe2+ → Fe Eo = x V
Apa nilai x?
a. –0.44
b. –0.81
c. –0,40
d. +0.73

Perhatikan diagram Latimer berikut

5. Spesies mana yang dapat mengalami disproporsionasi?


a. BrO4-
b. BrO3-
c. HBrO
d. Br2
e. Br
6. Hitunglah E0cell untuk redukssi BrO3 - menjadi bromin jika pada pH 0:

a. -0,32
b. +0,095
c. -0,095
d. -0,5288
e. +0,5298
7. Diagram potensial renium pada pH 0 menunjukkan nilai E o berikut:
[ReO4]- → ReO2 Eo = +0,51 V
ReO2 → Re3+ Eo = +0,16 V
Re3+ → Re Eo = +0,30 V
Nilai Eo untuk reduksi [ReO4]- menjadi Re(0) adalah:
a. +0.97 V
b. +0.32 V
c. +0.14 V
d. -0.14 V
e. +0.37 V
8. Mengapa ligan phen menstabilkan menstabilkan besi(II) lebih banyak daripada besi(III)?
a. Ligan phen adalah ligan π-acceptor
b. Ligan phen adalah ligan π-donor
c. Ligan phen tidak membentuk kompleks dengan Fe3+.
d. konfigurasi t2g6 dari kompleks fen besi(II) oktahedral tidak mendukung adanya lebih
banyak delokalisasi elektron ke orbital kosong ligan phen daripada kompleks fenantrolin
besi(III)
e. Konstanta formasi yang rendah
9. Perhatikan pernyataan berikut:
i. Semakin rendah posisi spesies dalam diagram, semakin stabil (dalam hal perilaku redoks)
spesies tersebut
ii. Spesies yang berada pada kurva cembung (kupera) (dibandingkan dengan tetangganya)
cenderung disproporsionasi
iii. Spesies yang berada pada kurva cekung (kovera) (dibandingkan dengan tetangganya)
cenderung disproporsionasi
Manakah dari pernyataan berikut adalah benar mengenai diagram frost?
a. i dan ii
b. ii dan iii
c. i dan iii
d. i, ii, dan iii
e. Semua salah
10. Perhatikan gambar berikut ini

Manakah yang paling stabil?

a.
Mn2+
b. MnO4-
c. Mn3+
d. MnO43-
e. MnO2
Nama : Siti Nursyamsiah
NIM : 24030118130085
Tugas Kimia Anorganik 2 Kelas C

1. Manakah pernyataan berikut yang benar mengenai Reaksi Redoks dengan air …
a. Air dapat bertindak sebagai oksidator, jika direduksi menjadi H2
b. Air dapat bertindak sebagai oksidator, jika oksidasi menjadi O2
c. Air juga dapat bertindak sebagai zat pereduksi, ketika direduksi menjadi H 2
d. Air juga dapat bertindak sebagai zat oksidasi , ketika dioksidasi menjadi O 2:
e. Air tidak bertindak sebagai zat pereduksi ataupun oksidator
2. Reaksi-reaksi oksidasi oleh air menguntungkan secara termodinamika ketika M adalah …
a. Logam blok sp2
b. logam seri 3d dari Golongan 3 hingga paling tidak Golongan 8 atau 9 dan seterusnya
(S, C, Ti, V)
c. logam seri 3d dari Golongan 3 hingga paling tidak Golongan 8 atau 9 dan seterusnya
(Ti, V, Cr, Mn, Ni)
d. Logam blok sp3d
e. aktinida

3. Manakah pernyataan yang tidak benar mengenai diagram diatas


a. Garis miring yang menentukan batas atas dan bawah stabilitas air termodinamika
adalah potensial untuk pasangan H2O /O2 dan H+/H2
b. Garis miring yang menentukan batas atas dan bawah stabilitas air termodinamika
adalah potensial untuk pasangan O2 /H2O dan H+/H2
c. Setiap spesies dengan potensi lebih negatif dari yang diberikan dalam persamaan 5.9
dapat mereduksi air dengan produksi H2; maka
garis bawah mendefinisikan batas potensial rendah dari medan stabilitas
d. setiap spesies dengan potensial lebih positif daripada yang diberikan dalam persamaan
5.10 dapat membebaskan O2 dari air dan garis atas memberikan
batas potensial tinggi
e. Pasangan yang secara termodinamika tidak stabil dalam air terletak di luar (di atas atau
di bawah) batas yang ditentukan oleh garis miring
4. Manakan pengertian dan contoh reaksi berikut yang benar….
a. Disproporsionasi ialah dua spesies dengan unsur yang sama dalam keadaan oksidasi
yang berbeda membentuk produk di mana unsur tersebut berada dalam keadaan

oksidasi antara (Contoh : )


b. Komproporsionasi berfungsi sebagai oksidator dan reduktornya sendiri (Contoh :

)
c. Disproporsionasi berfungsi sebagai oksidator dan reduktornya sendiri (Contoh : 2Cu+
(aq) → Cu2+ (aq) + Cu(s))
d. Komproporsionasi ialah dua spesies dengan unsur yang sama dalam keadaan oksidasi
yang berbeda membentuk produk di mana unsur tersebut berada dalam keadaan
oksidasi antara (Contoh : 2Cu+ (aq) → Cu2+ (aq) + Cu(s))
e. Disproporsionasi berfungsi sebagai oksidator dan reduktornya sendiri (Contoh :

5. Dengan menggunakan diagram latimer diatas, hitunglah potensial reduksi dari MnO4– (aq) ⟶
Mn2+ (aq)
a. -1.51V
b. +1.70V
c. -1.70V
d. +1.51V
e. +0.51V

6. Dengan menggunakan diagram Latimer Cl dalam lingkungan basa, hitunglah Eo ClO2– | Cl–
a. +0.785V
b. -0.785V
c. +0.885V
d. -0.885V
e. +1.785V

7. Pernyataan yang benar megenai diagram frost untuk nitrogen ialah …


a. Garis merah mengacu pada kondisi standar (basa) (pH 14), garis biru mengacu pada
pH 0 (asam)
b. Perbedaan penting dari perilaku dalam larutan asam adalah stabilisasi NO 2- terhadap
komproporsionasi
c. logam nitrit stabil dalam larutan netral dan basa tapi tidak dapat diisolasi, sedangkan
HNO2 tidak bisa
d. logam nitrit stabil dalam larutan netral dan basa tapi tidak dapat diisolasi, sedangkan
HNO2 bisa
e. logam nitrit stabil dalam larutan netral dan basa serta dapat diisolasi, sedangkan HNO 2
tidak bisa
8. Oksidasi dari Cu pada atmosfir menghasilkan cover logamberwarna hijau dalam
kondisi lingkungan yang lembab.Perkirakan harga potensial untuk oksidasi Cu dengan O
a. 2Cu(s) + O2(g) + 4H+(aq)→ 2Cu2+(aq) + 2H2O(l) = + 1.23V
b. 2Cu(s) + O2(g) + 4H+(aq)→ 2Cu2+(aq) + 2H2O(l) = - 1.23V
c. 2Cu(s) + O2(g) + 4H+(aq)→ 2Cu2+(aq) + 2H2O(l) = - 0.89V
d. 2Cu(s) + O2(g) + 4H+(aq)→ 2Cu2+(aq) + 2H2O(l) = + 0.89V
e. 2Cu(s) + O2(g) + 4H+(aq)→ 2Cu2+(aq) + 2H2O(l) = +0.34V
9. Berapa ketergantungan potensial reduksi dari pasangan H+/H2pada pH jika tekanan hidrogen
adalah 1 barr dan temperature25ºC
a. -59mV x pH
b. +59mV x pH
c. +1.23mV x pH
d. -1.23mV x pH
e. + 1.23 - (0.059v x pH)
10. Berkaitan dengan data diagram Latimer di bawah, spesies-spesies yang memiliki
kecenderungan mengalami disproporsionasi adalah.....

a. Cl2 dan ClO2


b. [ClO4]– dan [ClO3]–
c. HClO dan [ClO4]–
d. ClO2 dan HClO2
Nama : Alfiana Zakia Rahmah

NIM : 24030118120033

Tugas Kimia Anorganik 2 (membuat soal )

1. Berikut ini adalah diagram Latimer Mn dalam suasana asam :

Dengan menggunakan diagram Latimer di atas, hitunglah potensial reduksi dari


MnO4– (aq) ⟶ MnO2 (s)
a. +1,74
b. +1,70
c. -1,74
d. -1,70
e. +1,51
2. Berikut ini adalah diagram Latimer Mn dalam suasana asam :

Dengan menggunakan diagram Latimer di atas, hitunglah potensial reduksi dari


MnO4– (aq) ⟶ Mn2+ (aq)
a. +0,946
b. -0,946
c. +1,51
d. -1,51
e. +0,56
3. Pada diagram Latimer untuk Mn (suasana asam) di bawah ini, spesies yang memiliki
bilangan oksidasi tertinggi adalah.....

a. Mn
b. Mn3+
c. MnO42-
d. MnO4-
e. MnO2
4. Dengan memperhatikan diagram Frost untuk nitrogen dalam suasana netral dan basa di
bawah ini, spesies yang paling stabil adalah…

a. N2
b. NO3 -
c. NO2-
d. NH3OH-
e. NH3
5. Dengan memperhatikan diagram Frost untuk nitrogen dalam keadaan standar di bawah
ini, spesi yang merupakan oksidator yang baik adalah…

a. N2
b. NO3 -
c. NO2-
d. NH3OH-
e. NH3
6. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai diagram Ellingham…
a. Untuk suhu di mana garis C/CO terletak di atas garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mereduksi oksida logam. C dioksidasi menjadi CO.
b. Untuk suhu di mana garis C/CO terletak di bawah garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mereduksi oksida logam. C dioksidasi menjadi CO.
c. Untuk suhu di mana garis CO/CO2 berada di bawah garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mereduksi oksida logam. C dioksidasi menjadi CO.
d. Untuk suhu di mana garis C/CO2 terletak di atas garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mengoksidasi oksida logam. C dioksidasi menjadi CO.
e. Untuk suhu di mana garis C/CO terletak di atas garis oksida logam, C dapat
digunakan untuk mereduksi oksida logam. C direduksi menjadi CO.
7. Pernyataan di bawah ini yang benar mengenai diagram Latimer……
a. Diagram Latimer juga disebut diagram oksidasi
b. Data dari diagram Latimer tidak dapat digunakan saat menghitung potensial standar
reaksi redoks.
c. Diagram Latimer mengandung spesies kimia yang berbeda dari suatu unsur
dengan spesies teroksidasi paling tinggi di sebelah kiri dan spesies paling
tereduksi dari unsur di sebelah kanan.
d. Diagram Latimer dipakai untuk membicarakan hubungan umum antara aktivitas
redoks dan keasaman bronsted
e. Diagram Latimer merupakan potret kualitatif dari stabilitas relative bilangan oksidasi
8. Manakah pernyataan yang benar ……
a. Besi dan tembaga diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; aluminium
diekstraksi dengan reduksi kimia.
b. Aluminium dan tembaga diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; besi
diekstraksi dengan reduksi kimia.
c. Aluminium diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; besi dan
tembaga diekstraksi dengan reduksi kimia.
d. Besi diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; aluminium dan tembaga
diekstraksi dengan reduksi kimia
e. Aluminium dan besi diekstraksi dari bijihnya dengan reduksi elektrokimia; tembaga
diekstraksi dengan reduksi kimia.
9. Pada digram di bawah ini, spesies-spesies yang memiliki kecenderungan mengalami
disproporsionasi adalah :

a. Cl2 dan ClO2


b. ClO4– dan Cl2
c. HClO dan ClO4–
d. ClO2 dan HClO2
e. Cl2 dan Cl-
10. Eo dari pasangan Fe3+/Fe2+ = +0,77 V. Jika larutan yang mengandung Fe2+ terkena udara,
dan jika O2(g) /H2O(l) dan H+(aq) /H2(g) potensial reduksi adalah +1,23 V dan 0,00 V masing-
masing, maka:
a. Fe2+ akan tetap tidak berubah karena Eo-nya berada di medan stabilitas air.
b. Fe2+ secara perlahan akan teroksidasi menjadi Fe3+ oleh oksigen atmosfer.
c. Fe3+ secara perlahan akan tereduksi menjadi Fe2+ oleh oksigen atmosfer.
d. Fe3+ akan bereaksi spontan karena Eo-nya berada di medan stabilitas air.
e. Fe2+ akan secara perlahan dan spontan mengoksidasi H+ menjadi H2
Anis Auliya (24030118120010)

Pelarut Nonair
1. Mengapa titik didih air lebih tinggi daripada titik didih amonia?
a. Ikatan hidrogen air kuat
b. Permitivitas relatif NH3 jauh lebih tinggi daripada H2O
c. Perbedaan elektronegativitas yang rendah
d. Berat molekul yang tinggi
e. H2O bersifat polar
Penjelasan : pada NH3 terdapat satu pasangan elektron bebas yang menerima ikatan
hidrogen, sedangkan pada H2O terdapat dua pasangan elektron bebas. Pada kasus amonia,
jumlah ikatan hidrogen dibatasi oleh fakta bahwa tiap atom nitrogen hanya mempunyai
satu pasang elektron mandiri. Pada golongan molekul amonia, tidak terdapat cukup
pasangan mandiri untuk mengelilinginya untuk memuaskan semua hidrogen.
2. Mengapa kemampuan NH3 dalam melarutkan senyawa ionik jauh lebih kecil dari H2O?
a. Permitivitas relatif NH3 jauh lebih kecil daripada H2O
b. NH3 besifat non polar
c. H2O besifat polar
d. Titik didih NH3 tinggi
e. Perbedaan elektronegativitas yang tinggi
Penjelasan : Permitivitas relatif NH3 jauh lebih kecil daripada H2O dan, sebagai akibatnya,
kemampuan NH3 cair untuk melarutkan senyawa ionik umumnya jauh lebih kecil daripada
air. Pengecualian termasuk [NH4]+ garam, iodida dan nitrat yang biasanya mudah larut.
3. Diantara senyawa berikut ini, mana yang tidak dapat larut dalam HF cair?
a. BF3
b. BrF3
c. SiF3
d. AsF5
e. SbF5
Penjelasan : Di antara molekul fluorida, CF4 dan SiF4 tidak larut dalam HF cair, tetapi
akseptor F- seperti AsF5 dan SbF5 dapat larut. BF3 berfungsi sebagai asam lemah dalam
HF cair. BrF3 bertindak sebagai donor F- dan berperilaku sebagai basa.
4. Dalam larutan basa, semua asam bersifat asam kuat. Mengapa hal ini bisa terjadi?
a. Levelling effect
b. Basa merupakan pelarut yang baik
c. Differential effect
d. Basa merupakan akseptor proton
e. Asam meupakan akseptor proton
Penjelasan : pelarut non air merupakan akseptor proton yang baik untuk mendorong asam
terionisasi di dalamnya. Pelarut menunjukkan efek leveling pada asam jika kekuatan
terlarut asam tidak dapat melebihi pelarut terprotonisasi.
5. Pelarut nonair yang dapat self-ionization adalah?
a. NH3, HF
b. HF, H2SO4
Anis Auliya (24030118120010)

c. BrF3, N2O4
d. H2O, N2O4
e. HOSO2F, HF
Penjelasan : Pelarut nonair yang dapat self-ionization dapat dibagi menjadi dua kategori:

 mengandung proton (NH3, HF, H2SO4, HOSO2F)


 aprotik (BrF3, N2O4)
6. Suatu pelarut dalam membeikan differntiating effect atau levelling effect bekerja dengan
konsep?
a. Asam basa HSAB
b. Interaksi solut-solven
c. Asam basa Bronsted Lowrey
d. Kesetimbangan kelarutan
e. Kelarutan
Penjelasan : konsep asam basa yang digunakan adalah konsep Bronsted Lowrey dimana
asam meurpakan donor proton dan basa adalah akseptor proton. Definisi ini mencakup
perilaku dalam pelarut apapun yang mengalami ionisasi sendiri. Dalam pelarut self-
ionization, asam adalah zat yang menghasilkan karakteristik kation pelarut, dan basa
adalah zat yang menghasilkan karakteristik anion dari pelarut.
7. Dalam larutan berair, tidak ada spesies asam yang merupakan asam yang lebih kuat dari
[H3O]+.
a. Levelling effect
b. Differentiating effect
c. Air besifat polar
d. Asam basa HSAB
e. Asam basa Bronsted Lowrey
Penjelasan : Pelarut nonair yang merupakan akseptor proton yang baik mendorong asam
untuk terionisasi di dalamnya. Jadi, dalam pelarut basa, semua asam bersifat kuat. Pelarut
dikatakan menunjukkan efek leveling pada asam karena kekuatan asam terlarut tidak dapat
melebihi kekuatan pelarut terprotonasi.
8. Dalam asam asetat, hidrogen halida beperilaku sebagai asam lemah. Mengapa?
a. Levelling effect
b. Differntiating effect
c. Asam basa HSAB
d. Asam basa Bronsted-Lowrey
e. Pebedaan sifat kepolaran
Penjelasan : Kebanyakan asam relatif lemah dalam kondisi ini dan beberapa bahkan
terionisasi sebagai basa. Ketika HCL dilarutkan dalam asam asetat, ia berperilaku sebagai
asam lemah. Hidrogen bromida dan hidrogen iodida berperilaku serupa tetapi tingkat
ionisasi dari tiga hidrogen halida bervariasi sepanjang deret HI>HBr>HCl. Ini kontras
dengan fakta bahwa ketiga senyawa tersebut digolongkan sebagai asam kuat (terionisasi
penuh) dalam larutan berair. Jadi, asam asetat memberikan efek yang membedakan pada
sifat asam dari HCl, HBr dan HI sedangkan air tidak.
Anis Auliya (24030118120010)

9. Bagaimana ionisaasi dari HI, HBr, dan HCl dalam pelarut asam asetat?
a. HI>HBr>HCl
b. HBr>HCl>HI
c. HCl>HI>HBr
d. HI<HBr<HCl
e. HBr<HCl<HI
Penjelasan : Kebanyakan asam relatif lemah dalam kondisi ini dan beberapa bahkan
terionisasi sebagai basa. Ketika HCL dilarutkan dalam asam asetat, ia berperilaku sebagai
asam lemah. Hidrogen bromida dan hidrogen iodida berperilaku serupa tetapi tingkat
ionisasi dari tiga hidrogen halida bervariasi sepanjang deret HI>HBr>HCl. Ini kontras
dengan fakta bahwa ketiga senyawa tersebut digolongkan sebagai asam kuat (terionisasi
penuh) dalam larutan berair. Jadi, asam asetat memberikan efek yang membedakan pada
sifat asam dari HCl, HBr dan HI sedangkan air tidak.
10. Bagaimana kelarutan AgI dalam amonia?
a. Tidak larut
b. Sulit larut
c. Larut sebagian
d. Sedikit larut
e. Larut
Penjelasan : AgI, yang sedikit larut dalam air, mudah larut dalam NH3 cair
(kelarutan=206,8 g per 100 g NH3), fakta yang menunjukkan bahwa ion Ag+ dan I-
berinteraksi kuat dengan pelarut; Ag+ membentuk kompleks amina. Perubahan pola
kelarutan dalam perpindahan dari air ke NH3 cair menyebabkan beberapa reaksi
pengendapan yang menarik di NH3
Sahda Nadia Putri Sasi Kirana
24030118140059

Kimia Anorganik 2

Media Non-Air

1. Suatu pelarut yang tidak dapat menerima maupun memberi proton disebut…
a. Pelarut amfiprotik
b. Pelarut protik
c. Pelarut aprotik
d. Pelarut polar
e. Pelarut non-polar

Suatu pelarut yang tidak dapat menerima maupun memberi proton disebut pelarut aprotik,
contohnya N2O4, BrF3
2. Contoh pelarut non-air adalah…
a. NH3
b. Aquabides
c. Kurkuminoid
d. Ion-ion logam
e. NH4OH
Air tidak selalu menjadi pelarut yang cocok bereaksi dengan reagen dan molekul non-polar
tidak larut dalam air. Untuk itu diperlukan senyawa lain selain air yang dapat melarutkan
senyawa nonpolar tersebut, pelarut selain air tersebut biasanya disebut sebagai pelarut non-
air, contohnya NH3, H2SO4, EtOH.
3. Manakah dari berikut ini yang merupakan pelarut protik?
a. MeCN
b. Et2O
c. HF
d. Me2CO
e. BrF3
Pelarut protik adalah senyawa cair polar yang memiliki atom hidrogen yang terdisosiasi.
Pelarut ini memiliki banyak ikatan O-H dan ikatan N-H. Contoh pelarut protik adalah HF,
NH3, H2SO4, MeOH.

4. H2O dan NH3 sebagai pelarut mengarah ke analogi antara pasangan spesies yang mana?
a. NH3 dan [OH]–
b. [NH2]– dan H2O
c. [NH2]– dan [OH]–
d. [NH4]+ dan H2O
e. NH3 dan H2O

5. Manakah pernyataan yang salah tentang N2O4?


a. N2O4 terionisasi menghasilkan [NO2]+ dan [NO2]–
b. Campuran N2O4 cair dan turunan N2H4 digunakan sebagai bahan bakar khusus dalam
misi luar angkasa
c. Bereaksi dengan logam elektropositif untuk membebaskan NO
d. Merupakan agen pengoksidasi yang baik
e. Berguna untuk menyiapkan garam nitrat kompleks

N2O4 merupakan pelarut aprotik, dapat terionisasi tanpa melepas proton, maka hasil
ionisasinya bukan [NO2]+.
6. Manakah pernyataan tentang titik kritis H2O dan superkritis H2O yang benar?
a. Pada titik kritisnya, massa jenis air adalah 1,0 g cm–3
b. H2O superkritis adalah pelarut yang baik untuk garam anorganik
c. H2O superkritis adalah pelarut yang buruk bagi senyawa-senyawa non-polar, akan
tetapi menjadi pelarut yang baik
d. H2O superkritis berperilaku sebagai pelarut polar
e. H2O superkritis berperilaku seperti pelarut non-polar

7. Manakah dari berikut ini yang merupakan asam Lewis?


a. BF3
b. [SbF6] –
c. [AlCl4] –
d. NF3
e. NH3
Berdasarkan definisi Lewis, BF3 merupakan asam karena mampu menerima sepasang
elektron. Senyawa BF3 tidak memenuhi aturan oktet karena tidak semua kulitnya terisi.
BF3 hanya memiliki 6 buah elektron valensi, sehingga kekurangan 2 buah elektron valensi
untuk mencapai keadaan stabil sesuai aturan oktet.
8. Pada BrF3, reaksi manakah yang tidak terjadi?
a. BrF3 + SbF5 → [SbF6]– + [BrF2]+
b. BrF3 + CsF → Cs+ + [BrF4]–
c. BrF3 + AsF5 → [BrF2]+ + [AsF6]–
d. BrF3 + BrF3 → [BrF2]+ + [BrF4]–
e. BrF3 + AuF3 → [AuF2]+ + [BrF4]–
Brom trifluorida bertindak sebagai asam Lewis, siap menerima F−. Ketika dilarutkan dalam
BrF3, fluorida logam alkali, BaF2 dan AgF bergabung dengan pelarut untuk menghasilkan
garam yang mengandung anion [BrF4]−, misal K[BrF4], Ba[BrF4]2 dan Ag[BrF4]. Di sisi
lain, jika zat terlarut fluorida adalah akseptor F− yang lebih kuat daripada BrF3, garam yang
mengandung [BrF2]+ dapat terbentuk. Maka reaksi yang terjadi antara BrF3 dan AuF3
adalah sebagai berikut.

BrF3 + AuF3 → [AuF4]– + [BrF2]+


9. Kesetimbangan major dalam self-ionization H2SO4 dapat ditulis sebagai…
a. H2SO4 ⇌ 2H+ + [SO4]2–
b. H2SO4 ⇌ H+ + [HSO4]–
c. 2H2SO4 ⇌ [H3SO4]+ + [HSO4]–
d. 2H2SO4 ⇌ 3H+ + [HSO4]– + [SO4]2–
e. 2H2SO4 ⇌ 2[HSO4]– + [SO4]2–

10. HF cair mengalami self ionization untuk menghasilkan cairan yang mengandung…
a. [H2F]–
b. HF–
c. [HF2]–
d. H+
e. F–

Reaksi self ionization HF :


3HF ⇌ [H2F]+ + [HF2]–
Nama : Arisa Dwi Oktafia

NIM : 24030118130061

Tugas kimia anorganik 2 (Oksidasi dan Reduksi )

1. Keadaan oksidasi suatu senyawa merupakan indikator derajat oksidasi sebuah atom,
yang tidak benar adalah ....
a. Keadaan oksidasi unsur lepas dianggap 0
b. Keadaan oksidasi unsur lepas dianggap 1
c. Pada ion (monoatamik ), keadaan oksidasi sama dengan total pada ion
d. Hidrogen memiliki keadaan oksidasi
e. Oksigen memiliki keadaan oksidasi

Jawab :

Unsur bebas adalah unsur yang tidak bergabung atau berikatan secara kimia dengan
unsur lain. Unsur bebas terbagi menjadi dua, yaitu unsur bebas berbentuk atom,
seperti C, Ca, Cu, Na, Fe, Al, Ne dan unsur bebas berbentuk molekul, seperti H 2, O2,
Cl2, P4, S8. Kesemua unsur-unsur tersebut akan memiliki bilangan oksidasi 0.

2. KMnO4 + 2HCl → KCl + MnCl2 + H2O + CL2


Pada reaksi tersebut ,yang mengalami reduksi adalah...
a. KMnO4
b. HCl
c. KCl
d. H2O
e. Cl2
Jawab :
KMnO4 + 2HCl → KCl + MnCl2 + H2O + CL2
+7 -2 +2 0
oksidasi
reduksi

Dari reaksi diatas yang mengalami reduksi adalah KMnO4 karena mengalami
penurunan bilangan oksidasi dari +7 menjadi +2.

3. Perhatikan gambar berikut

Penulisan notasi diagram sel di atas yang benar adalah...


a. Zn (s) | Zn2+ (aq) || Cu2+ (aq) | Cu (s)
b. Zn2+ (aq) | Zn (s) || Cu (s) | Cu2+ (aq)
c. Zn (s) | Zn2+ (aq) || Cu (s) | Cu2+ (aq)
d. Cu2+ (aq) | Cu (s) || Zn (s) | Zn2+ (aq)
e. Cu (s) | Cu2+ (aq) || Zn2+ (aq) | Zn (s)

Jawab :

Ion Cu2+ direduksi menjadi logam tembaga, dan di sel sebelah kanan, logam seng
dioksidasi menjadi ion Zn2+. Sehingga notasi diagram sel tersebut adalah :

Zn (s) | Zn2+ (aq) || Cu2+ (aq) | Cu (s)

4. Sel yang menguntungkan secara termodinamika, kecuali...


a. E0cell bernilai positif
b. ΔG bernilai negatif
c. Reaksi berlangsung spontan
d. K > 1
e. K < 1

5. Pada sel elektrokimia, perbedaan potensial (E⁰sel) antara dua setengah-sel diukur
dengan…
a. Amperemeter
b. Thermometer
c. Barometer
d. Voltmeter
e. Avometer

Jawab :

Perbedaan potensial memiliki satuan volt sehingga untuk mengukur perbedaan


potensial yaitu menggunakan voltmeter.

6. Perhatikan reaksi di bawah ini.


I. MnO4- → MnO42-
II. SO2 → SO3
III. C2H4 → C2H6
IV. FeO → Fe2O3
V. Cl2 + 2e- → 2Cl-

Persamaan reaksi yang mengalami reduksi ditunjukksn oleh nomor…

a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 3, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 2, 3, dan 5
Jawab :

Reduksi merupakan reaksi penurunan bilangan oksidasi. Unsur yang mengalami


penurunan biloks adalah pada Mn (reaksi 1), C (reaksi 3), dan Cl (reaksi 5).

7. Diketahui, suatu reaksi berdasarkan potensial standar elektrode seperti data berikut :
Mg2+(aq) + 2e- → Mg(s), E° = - 2,37 V
Br2(g) + 2e → 2Br (aq),
- -
E° = +1,07 V
Berapakah nilai potensial sel standar (E0cell) pada data diatas…
a. +3,44
b. -3,44
c. +1,30
d. -1,30
e. +2,37

Jawab :

Brom mempunyai potensial elektrode standar positif, sehingga sebagai katode atau
kutub positif dan magnesium sebagai anode atau kutub negatif.

Katode : Br2(g) + 2e- → 2Br-(aq) E° = +1,07 V (reaksi reduksi)


Anode : Mg2+(aq) + 2e- → Mg(s) E° = - 2,37 V (reaksi reduksi)

Pada katode terjadi reaksi reduksi, sedangkan pada anode terjadi reaksi oksidasi,
maka persamaan reaksi di atas yang terjadi pada anode harus dibalik reaksinya supaya
reaksi oksidasi.
Karena Magnesium yang bertindak sebagai anode, maka reaksinya harus dibalik
sehingga reaksi sel yang terjadi dapat ditulis menjadi berikut ini.
8. Jika terdapat reaksi setengah sel yaitu 𝑍𝑛2+ /Zn dimana 𝑍𝑛2+ 0,10 mol
𝑑𝑚−3 (kondisi non-standar) dan E⁰ = -0,76 V. Berapakah potensial reduksi (E) pada
reaksi tersebut…
a. +0,79
b. -0,79
c. +1,1
d. -1,1
e. -3,44

Jawab :

𝑅𝑇 [𝑍𝑛]
𝐸 = 𝐸° − { 𝑥 (ln )}
𝑧𝐹 [𝑍𝑛2+ ]

8,314 𝑥 298 [1]


𝐸 = −0,76𝑉 − { 𝑥 (ln )}
2 𝑥 96485 [0,10]

𝐸 = - 0,79V

9. Perhatikan reaksi berikut :

Reaksi yang terjadi diatas merupakan reaksi…


a. Dekarboksilasi
b. Reduksi
c. Oksidasi
d. Disproporsionasi
e. Redoks

Jawab :

Reaksi tersebut merupakan reaksi disproporsionasi atau reaksi redoks karena terjadi
reaksi oksidasi sekaligus reduksi pada salah satu sisi.

10. Perhatikan diagram berikut :

Berdasarkan diagram diatas, [MnO4]- mempunyai sifat…


a. Agen pereduksi kuat
b. Agen pereduksi lemah
c. Agen pengoksidasi kuat
d. Agen pereduksi lemah
e. Agen pereduksi dan pengoksidasi seimbang

Jawab :

Dari diagram diatas, spesi yang mengarah ke pojok kanan menunjukkan diagram
oksidasi, sehingga [MnO4]- sangat tidak stabil secara termodinamik oleh karena itu
merupakan agen pengoksidasi yang kuat.
Nama : Rinjani Ayundatika Putri
NIM : 24030118140073
Soal Oksidasi Reduksi Anorganik II
1. Logam vanadium dihasilkan dengan cara mereaksikan vanadium pentaoksida dengan
kalsium pada suhu tinggi. Reaksi yang terjadi (belum setara) adalah:
𝐶𝑎 + 𝑉2 𝑂5 ⟶ 𝐶𝑎𝑂 + 𝑉
Jika 91 gram 𝑉2 𝑂5 (Mr = 182) bereaksi dengan 120 gram Ca (Ar = 40), maka jumlah
logam vanadium (Ar = 51) yang dihasilkan adalah…
a. 25,5 gram
b. 76 gram
c. 122,5 gram
d. 51,0 gram
e. 102 gram
Jawaban : d. 51,0 gram
Pembahasan :
I. Langkah pertama setarakan reaksi yang terlibat :
𝐶𝑎 + 𝑉2 𝑂5 ⟶ 𝐶𝑎𝑂 + 𝑉 (belum setara)
5𝐶𝑎 + 𝑉2 𝑂5 ⟶ 5𝐶𝑎𝑂 + 2𝑉 (sudah setara)
II. Tentukan mol logam Vanadium
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑉2 𝑂5
Mol 𝑉2 𝑂5 = 𝑀𝑟 𝑉2 𝑂5
91 𝑔𝑟𝑎𝑚
Mol 𝑉2 𝑂5 = 182
Mol 𝑉2 𝑂5 = 0,5 𝑚𝑜𝑙

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐶𝑎
Mol 𝐶𝑎 = 𝐴𝑟 𝐶𝑎
120 𝑔𝑟𝑎𝑚
Mol 𝐶𝑎 = 40
Mol 𝐶𝑎 = 3 𝑚𝑜𝑙

5𝐶𝑎 + 𝑉2 𝑂5 ⟶ 5𝐶𝑎𝑂 + 2𝑉
Awal 3 0,5 - -
Reaksi 2,5 0,5 2,5 1,0
Akhir 0,5 - 2,5 1,0

Dari reaksi diatas didapatkan mol dari V sebesar 1,0 mol.

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑉
Mol V = 𝐴𝑟 𝑉
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑉
1 =
51
Massa V = 51 gram
2. Diketahui data E⁰sel kimia sebagai berikut.
𝑍𝑛|𝑍𝑛2+ ∥ 𝐶𝑢2+ |𝐶𝑢 𝐸⁰𝑠𝑒𝑙 = 1,10 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑃𝑏|𝑃𝑏2+ ∥ 𝐶𝑢2+ |𝐶𝑢 𝐸 0 𝑠𝑒𝑙 = 0,47 𝑣𝑜𝑙𝑡
Berdasarkan data tersebut, maka pernyataan berikut yang benar…
a. Diantara ketiga logam tersebut, Pb adalah logam yang paling sulit direduksi
b. Diantara Zn, Cu, dan Pb, maka Cu adalah reduktor terkuat
c. Sistem setengah sel Cu adalah anoda
d. Jika sistem setengah sel antara Pb dengan Zn dihubungkan, maka terjadi sel
elektrokimia
e. Urutan potensial reduksi standar:
E⁰ Cu2+∣Cu > E⁰ Pb2+∣Pb > E⁰ Zn2+∣Zn
Jawaban : e. Urutan potensial reduksi standar:
E⁰ Cu2+∣Cu > E⁰ Pb2+∣Pb > E⁰ Zn2+∣Zn
Pembahasan :
Berdasarkan deret volta (deret logam berdasarkan nilai potensial standar reduksi
dari kecil ke besar) urutan potensial reduksi standar dari logam Cu, Pb, dan Zn dari
yang besar sampai terkecil adalah Cu, Pb, Zn.
3. Zat yang mengoksidasi zat lain dengan menerima elektronnya, disebut…
a. Zat pengoksidasi
b. Zat pereduksi
c. Potensial sel
d. Potensial reduksi
e. Oksidator
Jawaban : a. Zat pengoksidasi
Pembahasan :
Zat yang dapat mengoksidasi zat lain dengan cara menerima elektron disebut zat
pengoksidasi atau reduktor.
4. Manakah dari berikut ini yang merupakan setengah reaksi yang seimbang untuk
oksidasi Cu menjadi Cu+2 ?
a. 𝐶𝑢 ⟶ 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 −
b. 𝐶𝑢 ⟶ 𝐶𝑢2+
c. 𝐶𝑢 + 2𝑒 − ⟶ 𝐶𝑢2−
d. 𝐶𝑢 − 2𝑒 − ⟶ 𝐶𝑢2+
e. 𝐶𝑢2+ ⟶ 𝐶𝑢
Jawaban : a. 𝐶𝑢 ⟶ 𝐶𝑢2+ + 2𝑒 −
Pembahasan :
Pada deret volta Cu memiliki potensial reduksi stdandar yang terbesar dan bertindak
sebagai katoda atau tempat terjadinya reaksi reduksi ion 𝐶𝑢2+ .
5. Jika suatu logam Zn dilarutkan dalam asam encer, lalu elektroda hidrogen standar
dihubungkan dalam sel galvanik 𝑍𝑛2+ /Zn, maka E⁰sel 𝑍𝑛2+ /Zn adalah…
a. 1,10 volt
b. 0,47 volt
c. -0,76 volt
d. -0,83 volt
e. 0,90 volt
Jawaban : c. -0,76 volt
Pembahasan :
Untuk menentukan E⁰ sel pada setengah sel :
E⁰ sel = [E⁰ reduksi] – [E⁰ oksidasi]
2𝐻+ + 2𝑒 ⇌ 𝐻2 𝐸°𝑠𝑒𝑙 = 0,00
𝑍𝑛2+ + 2𝑒 ⇌ 𝑍𝑛 𝐸°𝑠𝑒𝑙 = −0,76
Proses oksidasi Zn menjadi 𝑍𝑛2+ , dan proses reduksi melibatkan ion H yang diubah
menjadi 𝐻2
𝐸°𝑐𝑒𝑙𝑙 = 𝐸°2𝐻 +⁄𝐻2 - 𝐸°𝑍𝑛2+⁄𝑍𝑛
0,76 = 0 – 𝐸°𝑍𝑛2+⁄𝑍𝑛
𝐸°𝑍𝑛2+⁄𝑍𝑛 = - 0,76
6. Mana yang bukan termasuk reaksi redoks…
a. Reaksi pemindahan
b. Reaksi penguraian
c. Reaksi sintesis
d. Reaksi penetralan
e. Reaksi pembakaran
Jawaban : d. reaksi penetralan
Pembahasan :
Karena pada reaksi penetralan asam – basa tidak terjadi perubahan biloks, sehingga
tidak bias disebut reaksi oksidasi reduksi.

7.
Pada gambar diatas, reaksi apa yang terjadi di anoda?
Ag+/Ag = 0.80V
Ni2+/Ni = -0.25V
a. 𝐴𝑔+ + 𝑒 − ⟶ 𝐴𝑔
b. 𝑁𝑖 2+ + 2𝑒 − ⟶ 𝑁𝑖
c. 𝐴𝑔+ + 𝑒 − ⟶ 𝐴𝑔
d. 𝑁𝑖 ⟶ 𝑁𝑖 2+ + 2𝑒 −
e. 𝐴𝑔 ⟶ 𝐴𝑔+ + 𝑒 −
Jawaban : d. 𝑁𝑖 ⟶ 𝑁𝑖 2+ + 2𝑒 −
Pembahasan :
Pada anoda akan terjadi proses oksidasi logam Ni menjadi 𝑁𝑖 2+ , karena logam Ni
pada deret volta berada di sebelah kiri logam Ag.
8. Perhatikan reaksi berikut :
𝐶𝑙𝑂4− + 𝑀𝑛2+ ⟶ 𝑀𝑛𝑂2 + 𝐶𝑙2 𝑂5
Perubahan biloks yang terjadi pada unsur Cl pada reaksi di atas adalah...
a. +5 menjadi +3
b. +5 menjadi +6
c. +7 menjadi +5
d. +7 menjadi +3
e. +5 menjadi +7
Jawab : c. +7 menjadi +5
Pembahasan :
𝐶𝑙𝑂4− + 𝑀𝑛2+ ⟶ 𝑀𝑛𝑂2 + 𝐶𝑙2 𝑂5
+7 +5

Reduksi

9. Manakah dari unsur-unsur berikut yang paling mudah teroksidasi?


a. Litium
b. Klorin
c. Hydrogen
d. Alumunium
e. Fluorin
Jawaban : a. Litium
Pembahasan :
Unsur yang mudah teroksidasi merupakan pereduksi yang kuat dan memiliki nilai
E⁰sel paling negatif. Unsur logam yang mudah teroksidasi terletak pada bagian kiri
dalam deret volta.
10. Manakah dari unsur-unsur berikut yang digunakan sebagai elektroda standar?
a. Klorin
b. Hydrogen
c. Litium
d. Copper
e. Alumunium
Jawaban : b. Hidrogen
Pembahasan :
Elektroda hydrogen standar (SHE= Standard Hydrogen Electrode) adalah saat
tekanan gas H2 pada 1 atm dan pengukuran dilakukan pada suhu 25⁰C, Hidrogen
memiliki potensial standar reduksi sebesar nol (E⁰red = 0). SHE dapat digunakan
untuk menentukan besarnya potensial standar reduksi (Ered) elektroda lainnya.
Dengan demikian, suatu daftar yang berisi nilai Ered elektroda-elektroda dapat
disusun dari urutan terkecil (paling negatif) sampai yang terbesar (paling positif).
Nama : Putri Dyah
NIM : 24030118130093
Mata Kuliah : Kimia Anorganik 2

Soal Ikatan Ionik


1. Ikatan ionik dapat dijumpai pada pasagan senyawa …
a. NaCl dan HCl
b. KOH dan NaCl
c. HCl dan NH3
d. NH3 dan SO3
e. SO3 dan KOH
2. Senyawa NaCl mengadaptasi kisi kristal …
a. Kisi kubus
b. Kisi oktahedral
c. Kisi tetrahedral
d. Kisi quantum dots
e. Tidak memiliki kisi
3. Senyawa CsCl mengadaptasi kisi kristal …
a. Kisi kubus
b. Kisi oktahedral
c. Kisi quantum dots
d. Tidak memiliki kisi
e. Kisi tetrahedral
4. Senyawa ZnS mengadaptasi kisi kristal …
a. Kisi kubus
b. Kisi oktahedral
c. Kisi tetrahedral
d. Kisi quantum dots
e. Tidak memiliki kisi
5. Berikut ini merupakan batasan/ pengecualian dalam penggunaan peraturan
perbandingan rasio radius, kecuali …
a. Hanya bisa diterapkan pada bola pejal yang sudah diketahui ukurannya
b. Dapat diterapkan di setiap kondisi
c. Anion yang tidak menunjukkan sifat seperti bola merupakan gabungan dari
atom yang terikat secara kovalen
d. Pada garam LiI yang memiliki sifat parsial kovalen, akan mengikuti kaidah
kisi seperti NaCl
e. Pada kasus RbCl yang memiliki bilangan koordinasi tinggi, akan mengikuti
kaidah kisi seperti NaCl
6. Prinsip penyusunan struktur kisi senyawa ionik diantaranya sebagai berikut, kecuali

a. Suatu ion diasumsikan memiliki muatan yang tidak dapat dimampatkan
b. Suatu ion diasumsikan memiliki struktur seperti bola pejal yang non polar
c. Suatu ion cenderung lebih suka menarik ion lain yang muatannya
berkebalikan dengannya sebanyak dan sedekat mungkin
d. Rasio dari kation-ke-kation harus merepresentasikan komposisi kimia dari
senyawa tersebut
e. Rasio dari anion-ke-anion harus merepresentasikan komposisi kimia dari
senyawa tersebut
7. Suatu kisi kubus memiliki 8 anion yang mengelilingi 1 kation yang terletak di pusat,
kisi kubus memiliki rasio perbandingan radius sebesar …
a. > 0.999
b. 0.732 – 0.999
c. 0.414 – 0.732
d. 0.225 – 0.414
e. < 0.225
8. Suatu kisi oktahedral memiliki 6 anion yang mengelilingi 1 kation yang terletak di
pusat, kisi oktahedral memiliki rasio perbandingan radius sebesar …
a. > 0.999
b. 0.732 – 0.999
c. 0.414 – 0.732
d. 0.225 – 0.414
e. < 0.225
9. Suatu kisi tetrahedral memiliki 4 anion yang berada di setiap sudut dan mengelilingi 1
kation yang terletak di pusat, kisi tetrahedral memiliki rasio perbandingan radius
sebesar …
a. > 0.999
b. 0.732 – 0.999
c. 0.414 – 0.732
d. 0.225 – 0.414
e. < 0.225
10. Gambar dibawah ini merupakan perwujudan dari diagram…
a. Skala elektronegativitas Allred-Rochow
b. Segitiga Van Arkel-Ketelaar
c. Laing bond tetrahedron
d. Ikatan kontinum
e. Geometri struktur segitiga planar berkoordinasi
tiga
Nama : Desi Putri Rahmasari

NIM : 24030118130095

Tugas Kimia Anorganik 2

1. Pembentukan ikatan kimia yang melibatkan transfer elektron antar atom adalah

A. Ikatan ion

B. Ikatan kovalen

C. Ikatan logam

D. Ikatan kovalen parsial

E. Ikatan kovalen kooedinasi

Penjelasan : Ikatan ionik, yang juga dikenal sebagai ikatan elektrovalen terbentuk antara dua atom
dengan transfer elektron di antara mereka. Ini menghasilkan ion bermuatan berlawanan. Ion
bermuatan positif sebagian besar adalah logam dan sebaliknya.

2. Jumlah energi yang dilepaskan pada pembentukan senyawa ionik disebut?

A. Energi ionisasi

B. Energi kisi

C. Entalpi perolehan elektron

D. Elektropositifitas

E. Elektronegatifitas

Penjelasan: Ketika ion-ion digabungkan untuk membentuk senyawa ionik yang merupakan padatan
kristal, sejumlah energi dilepaskan dan ini dikenal sebagai energi kisi. Kelarutan, volatilitas, dan
kekerasan dapat diprediksi dari energi kisi.

3. Pembentukan ikatan ion tergantung pada susunan

A. Molekul

B. Atom

C. Kisi

D. Inti

E. Jari-jari

Penjelasan: Kisi-kisi senyawa kristal adalah susunan ion positif dan ion negatif di dalam suatu zat. Itu
tergantung pada kemudahan pembentukan ikatan ion sesuai dengan pembentukan ikatan ion Kossel
dan Lewis.

4. Bagian terkecil dari kisi disebut

A. Kisi Struktur

B. Kisi Titik
C. Kristal Bravais

D. Sel satuan

E. Kisi kristal

Penjelasan: Kisi didefinisikan sebagai susunan geometris teratur dari titik-titik dalam ruang kristal. Sel
satuan adalah bagian terkecil dari kisi, yang bila diulang ke segala arah akan menghasilkan struktur
kisi.

5. Berapa jari-jari atom dari struktur kristal BCC?

A. a/2

B. a/4

C. a√2/4

D. a√3/4

E. a

Penjelasan: Jari-jari atom didefinisikan sebagai setengah jarak antara pusat dua atom tetangga.
Jari-jari atom kubus sederhana dan HCP adalah a/2, sedangkan untuk FCC dan BCC adalah a√2/4 dan
a√3/4
6. Berapakah bilangan koordinasi struktur kubik sederhana?

A. 4

B. 6

C. 8

D. 10

E. 12

Penjelasan: Bilangan koordinasi didefinisikan sebagai jumlah atom tetangga terdekat dalam kristal.
Bilangan koordinasi untuk struktur kubik sederhana adalah 6, sedangkan untuk BCC dan FCC adalah 8
dan 12.

7. Senyawa mana yang secara teoritis paling ionik dan paling kovalen di antara halida logam?

A. NaF < NaCl < NaBr < NaI

B. NaCl < NaBr < NaI < NaF

C. NaBr < NaI < NaF < NaCl

D. NaI < NaBr < NaCl < NaF

E. NaF > NaCl > NaBr > NaI

Penjelasan : Karena kationnya sama, bandingkan anionnya. Di antara anion, semakin besar ukurannya,
semakin banyak kovalensinya

8. Apa perbedaan skala elektronegativititas Allred Rochow dan Pauling?

A. Allred Rochow menggunakan skala kuantitatif

B. Allred Rochow menggunakan skala kualitatif

C. Pauling menggunakan skala kuantitatif

D. Pauling menggunakan skala kuantitatif dan kualitatif

E. Semua jawaban salah

Penjelasan : Pada skala Allred dan Rochow nilai yang digunakan lebih kuantitatif yang didasarkan pada
nilai muatan inti efektif.

9. polarisasi dan kovalensi yang membahas terkait kation yang tidak memiliki konfigurasi elektron gas
mulia adalah

A. Aturan Pertama Fajan

B. Aturan kedua Fajan

C. Aturan ketiga Fajan

D. Batas kovalen ionik

E. Skala elektronegativitas Allred Rochow

Penjelasan : Aturan Fajan ketiga berkaitan dengan kation yang tidak memiliki konfigurasi elektron gas
mulia. Kation yang paling umum, seperti kalsium, memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan gas
mulia sebelumnya, Ion perak (Ag+), dengan konfigurasi elektron [Kr]4d10.

10.
I. Kristal senyawa ionik bersifat keras dan rapuh.

II. Senyawa ionik memiliki titik leleh yang tinggi.

III. Ketika dipanaskan sampai cair (jika tidak terurai), senyawa ionik menghantarkan listrik.

IV. Banyak senyawa ionik larut dalam pelarut polaritas tinggi (seperti air), dan, ketika itu terjadi,
larutan tersebut menghantarkan listrik

Yang merupakan sifat senyawa ionik adalah

A. I dan II

B. I, II dan III

C. I dan III

D. II dan IV

E. Semua benar
Nama : Khairunnisa Aulia Dewi

NIM : 24030118130078

Kelompok : Ikatan ionic (Kelompok 4)

1. Dibawah ini yang bukan merupakan sifat senyawa padatan ionik adalah…
a. Kristal senyawa ionic bersifat keras dan rapuh
b. Memiliki titik leleh yang tinggi
c. Menghantarkan arus listrik
d. Larut dalam pelarut yang memiliki polaritas tinggi
e. Memiliki titik didih yang tinggi

Alasan : Senyawa ion dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan arus listrik
karena dalam bentuk padatan (solid), senyawa ion tidak dapat menghantarkan arus
listrik karena ion – ionnya tidak dapat bergerak bebas disebabkan terperangkap dalam
bentuk padatan atau kristal yang terikat kuat dan rapat. Namun ketika padatan ionic
tersebut dipanaskan sampai cair atau dilarutkan dalam air, larutan tersebut dapat
menghantarkan arus listrik.

2. Senyawa dibawah ini yang mempunyai ikatan ionic terkuat adalah…


a. NaCl
b. NaI
c. NaBr
d. KCl
e. KBr

Alasan : Analisis kekuatan ikatan ionik pada senyawa ion yang terdapat pada soal diatas
berdasarkan pada perbedaan nilai keelektronegatifannya. Nilai keelektronegatifan
dapat dilihat pada tabel keelektronegatifan unsur-unsur.

Nilai keelektronegatifan unsur (Skala Pauli) :

Na = 0,9 Br = 2,8 K = 0,8

Cl = 3 I = 2,5

Maka, selisih keelektronegatifan dalam senyawa :

NaCl = 3 - 0,9 = 2,1


NaI = 2,5 – 0,9 = 1,6

NaBr = 2,8 – 0,9 = 1,9

KCl = 3 – 0,8 = 2,2

KBr = 2,8 – 0,8 = 2

Jadi berdasarkan selisih keelektronegatifan maka dapat diurutkan sebagai berikut:

KCl > NaCl > KBr > NaBr > NaI

Jadi ikatan ion paling kuat terdapat dalam senyawa KCl.

3. Dibawah ini yang benar mengenai urutan ion yang memiliki titik leleh tertinggi dari
kiri ke kanan adalah…
a. F- > Cl- > Br- > I-
b. F- > I- > Br- > Cl-
c. F- > Br- > I- > Cl-
d. I- > Cl- > F- > Br-
e. Br- > F- > Cl- > I-

Alasan : Jari-jari anion meningkat dari atas ke bawah dalam table periodic, sehingga
semakin kecil ion, semakin pendek jarak interionic, maka semakin kuat gaya tarik
elektrostatik dan semakin tinggi titik leburnya.

4. Hasil dari gaya tarik-menarik satu ion ke ion-ion yang muatannya berlawanan yang
mengelilinginya dalam kisi kristal adalah…
a. Ikatan hidrogen
b. Ikatan kovalen polar
c. Ikatan valensi
d. Ikatan kovalen nonpolar
e. Ikatan ionic

Alasan : Pada ikatan ionik, terjadi transfer elektron dari satu atom ke atom lainnya.
Oleh karena berpindahnya elektron, maka atom yang mendapatkan elektron menjadi
bermuatan negatif, sedangkan atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif.
Jika atom ketambahan elektron, maka atom tersebut menjadi ion negatif atau dikenal
dengan istilah anion. Sedangkan jika atom kehilangan elektron, maka atom tersebut
menjadi ion positif atau kation. Karena adanya perbedaan muatan antar ion (ion positif
dan ion negatif), maka ion positif dan negatif akan saling tarik menarik oleh gaya
elektrostatik. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari ikatan ionik.

5. Factor yang menentukan nilai titik leleh adalah….


a. Bentuk senyawa dan jari-jari
b. Jari-jari dan muatan ion
c. Elektronegatifitas dan koefisien
d. Muatan ion dan konsentrasi
e. Semua benar

Alasan : Pada jari-jari, semakin kecil jari-jari maka titik lelehnya akan semakin besar.
Hal ini dikarenakan semakin pendek jarak maka semakin kuat gaya tarik elektrostatik
dan semakin tinggi titik lelehnya. Sedangkan pada muatan ion, semakin tinggi
muatannya, semakin tinggi titik lelehnya.

6. Kation akan lebih terpolarisasi jika….


a. Kation memiliki konfigurasi gas mulia
b. Bermuatan sangat negative
c. Bermuatan sangat positif
d. Elektronegatifitasnya rendah
e. Elektronegatifitasnya tinggi

Alasan : Ukuran kekuatan polarisasi kation adalah kerapatan muatannya. Kerapatan


muatan adalah muatan ion (jumlah satuan muatan dikalikan muatan proton dalam
coulomb) dibagi dengan volume ion. Semakin besar muatan positif dalam kation maka
kerapatannya akan meningkat dan kekuatan polarisasinya juga meningkat.

7. Tingkat hidrasi ion dalam fase padat biasanya berkorelasi dengan…


a. Muatan dan ukuran ion
b. Muatan dan polaritas
c. Polaritas dan afinitas elektron
d. Ukuran ion dan elektronegatifitas
e. Polaritas dan tingkat kelarutan

Alasan : Tingkat hidrasi ion dalam fase padat biasanya berkorelasi dengan muatan dan
ukuran ion, dengan kata lain, kerapatan muatan. Oleh karena itu, kita dapat menjelaskan
sifat anhidrat dari garam logam alkali biner sederhana, seperti: natrium klorida, karena
kedua ion memiliki kerapatan muatan yang rendah. Kristalisasi ion dengan muatan +3
dari larutan berair selalu menghasilkan ion heksahidrat dalam kisi kristal. Artinya,
kation yang kecil dan bermuatan tinggi menyebabkan interaksi ion-dipol menjadi
sangat kuat.

8. Ketika muatan kation meningkat, kemungkinan perilaku tersebut lebih merujuk ke


kovalen. Pernyataan tersebut merupakan aturan Fajan yang ke….
a. Pertama
b. Kedua
c. Ketiga
d. Keempat
e. Kelima
Alasan : Pada aturan pertama Fajan dijelaskan mengenai jari-jari ionik itu sendiri yang
bergantung pada muatan ion, kita temukan bahwa nilai muatan kation sering menjadi
pedoman yang baik dalam menentukan derajat kovalensi dalam senyawa logam
sederhana. Ketika muatan kation meningkat, kemungkinan perilaku kovalen
meningkat.
9. Dalam perbandingan titik leleh, senyawa KCl memiliki titik leleh lebih tinggi
dibandingkan AgCl, karena…
a. Kerapatan ion perak lebih tinggi daripada ion kalium
b. KCl memiliki ikatan ionic sedangkan AgCl ikatannya kovalen parsial
c. Polaritas perak klorida lebih tinggi daripada kalium klorida
d. Banyak molekul yang terikat secara kovalen pada senyawa kalium klorida
e. Jari-jari ion perak lebih pendek dari pada ion kalium

Alasan : Kalium klorida memiliki titik leleh 770⁰C sedangkan perak klorida memiliki
titik leleh 455⁰C, karena kalium klorida memiliki ikatan ionic dan jari-jarinya yang kecil
sehingga semakin kecil ion, semakin pendek jarak interionic, maka semakin kuat gaya
tarik elektrostatik dan semakin tinggi titik leburnya. Indikasi lain dari perbedaan dalam
perilaku ikatan ion kalium dan ion perak adalah kelarutan air yang berbeda. Semua
kalium halida sangat larut dalam air, sedangkan perak klorida, bromida, dan iodida pada
dasarnya tidak larut dalam air.

10. Aturan ketiga Fajan membahas tentang…


a. Kekuatan muatan kation
b. Kekuatan muatan anion
c. Polarisasi
d. Pembentukan ikatan hydrogen
e. Kation yang tidak memiliki konfigurasi gas mulia

Alasan : Aturan ketiga Fajan menjelaskan; konfigurasi kation gas non-mulia memiliki
kecenderungan lebih besar ke arah kovalensi. Atau, kita dapat menggunakan konsep
keelektronegatifan Pauling. Aturan pertama mengenai kation dan yang kedua mengenai
anion.
Nama : Larami Epipania Pandiangan

NIM : 24030118140133

Tugas Kimia Anorganik 2

1. Berikut adalah pengertian dari OKSIDASI, kecuali


a. Menerima atom oksigen
b. Melepas atom hidrogen
c. Melepas elektron
d. Meningkatnya bilangan oksidasi
e. Menerima elektron
Jawab : E
Dalam istilah tradisional, oksidasi berarti menerima atom oksigen serta melepas atom hidrogen
ataupun melepas elektron,bukan menerima elektron, sehingga bilangan oksidasi meningkat
2. Berikut adalah pengertian dari REDUKSI, kecuali
a. Menurunnya bilangan oksidasi
b. Menerima atom oksigen
c. Menerima atom hidrogen
d. Menerima elektron
e. Melepas atom oksigen
Jawab : B
Dalam istilah tradisional, reduksi berarti melepas atom oksigen, bukan menerima atom oksigen,
menerima atom hidrogen atau elektron, sehingga bilangan oksidasi menurun
3. Pembakaran disebabkan oleh penambahan oksigen (oksidasi) dan logam terbentuk dari oksida
berhubungan dengan hilangnya oksigen (reduksi), adalah pernyataan yang dikemukakan oleh
a. Antonie Lavoiser
b. George Stahl
c. Louis-Bernard Guyton de Morveau
d. Joseph Louis Gay-Lussac
e. Jacques Charles
Jawab : A
Pernyataan diatas dikemukakan oleh Antonie Lavoiser yang dinyatakan untuk menggantikan
teori “phlogiston” yang dikemukakan oleh George Stahl, memperkenalkan istilah oksidasi dan
reduksi
4. Dalam ion SO42- , atom S memiliki bilangan oksidasi
a. +4
b. +5
c. +6
d. +7
e. +8
Jawab : C
[no(S)] + 4[no(O)] = -2
no S + ( 4(-2)) = -2
no S + (-8) = -2
no S = -2 + 8 = +6
5. Dalam HClO2, atom Cl memiliki bilangan oksidasi
a. +1
b. +2
c. +3
d. -1
e. -2
Jawab : C
[no(H)] + [no(Cl)] + 2[no(O)] = 0
+1 + no Cl + (2(-2)) = 0
+1 + no Cl - 4 = 0
no Cl - 3 = 0
no Cl = + 3

6. Berdasarkan nilai potensial standart, agen pengoksidasi terkuat adalah


a. Ozon (O3)
b. Oksigen Diflorida (OF2)
c. Asam Klorida (HCl)
d. Aqua Regia
e. Asam Flourida (HF)
Jawab : B
Agen pengoksidasi terkuat adalah oksigen Diflourida dengan nilai potensial standart + 3,29 V
dalam larutan asam
7. Berdasarkan nilai potensial standart, agen pereduksi terkuat adalah
a. Logam Natrium (Na)
b. Besi (II) Sulfat (FeSO4)
c. Ion Sulfit (SO32-)
d. Ion Azida (N3-)
e. Besi (II) Klorida (FeCl2)
Jawab : D
Ion Azida adalah agen pereduksi terkuat dengan nilai potensial standart – 3,33 V dalam larutan
asam
8. Untuk menunjukkan nilai potensial reduksi standart suatu unsur dalam beberapa kondisi,
dibentuk diagram
a. Diagram Latimer
b. Diagram Pourbaix
c. Diagram Frost
d. Diagram Fasa
e. Diagram Entalpi
Jawab : A
Diagram Latimer adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan beberapa kondisi
tereduksi dari suatu unsur, dibuat simpel untuk memudahkan memahami kondisi tereduksi
suatu spesies
9. Perhatikan Diagram Frost berikut ini :

Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan :


a. Spesi yang berada di posisi atas kiri cenderung mereduksi
b. Spesi yang berada di posisi atas kanan cenderung mengoksidasi
c. Spesi yang berada di bagian cembung (konveks) cenderung stabil dan proporsional
d. Spesi yang berada di bagian bawah cenderung stabil
e. Spesi yang berada di bagian cekung (konkaf) cenderung proporsional
Jawab : D
Spesi yang berada di posisi atas kiri akan cenderung mengoksidasi, sedangkan yang sebelah kiri
cenderung mereduksi, dan yang berada pada sisi cembung (konveks) maupun posisi cekung
(konveks) cenderung tidak proporsional
10. Diagram Pourbaix adalah diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi kestabilan spesi
secara termodinamika dengan memberikan info berupa
a. Nilai setengah potensial sel
b. Nilai E sel
c. Nilai pH
d. Nilai pH dan E sel
e. Nilai E sel, setengah potensial se, dan nilai pH
Jawab : E
Diagram Pourbaix, yang didesain oleh Marcel Pourbaix, dibuat untuk mengidentifikasi kestabilan
secara termodinamika suatu spesi pada pada permutasi tertentu dari potensial setengah sel, E,
dan pH
Nama : Alifhia Safira Evanezza

NIM : 24030118120004

Kelompok 5

ASAM DAN BASA : OKSIDASI DAN REDUKSI

1. Manakah dari berikut ini yang menurut Anda merupakan pernyataan yang benar...
a) Oksidasi disebabkan oleh reduktor
b) Reaksi oksidasi adalah reaksi redoks
c) Penambahan unsur elektropositif adalah jenis oksidasi
d) Reduksi adalah penambahan hidrogen
e) Reduksi disebabkan oleh oksidator

Jawaban : d)

Pembahasan : Oksidasi disebabkan oleh zat pengoksidasi, baik reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan
bersama untuk membentuk reaksi Redoks dan penambahan unsur elektropositif adalah jenis reduksi
sehingga pernyataan yang benar adalah reduksi sebagai penambahan hidrogen.

2. Eo dari Fe3+/Fe2+ sama dengan +0,77 V. Jika larutan yang mengandung Fe2+ terkena udara, dan jika
O2(g)/H2O(l) dan H+(aq)/H2(g) potensial reduks masing-masing i adalah + 1,23 V dan 0,00 V, maka...
a) Fe2+ akan tetap tidak berubah karena Eo-nya berada di stabilitas air
b) Fe2+ perlahan-lahan akan teroksidasi menjadi Fe3+ oleh oksigen atmosfer
c) Fe2+ akan secara perlahan dan spontan mengoksidasi H+ menjadi H2
d) Fe3+ akan berubah karena Eo-nya berada di stabilitas air
e) Tidak ada yang benar

Jawaban : c)

Pembahasan : Oksigen atmosfer secara perlahan mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Bukti kuat untuk
pernyataan nya adalah temuan bahwa bentuk besi yang paling umum di kerak bumi adalah Fe(III).

3. Berapakah setengah reaksi oksidasi Cu+2 + Zn → Cu + Zn+2...


a) Zn → Zn+2
b) Cu+2 → Cu
c) Cu+2 → Zn+2
d) Zn → Cu
e) Cu → Zn

Jawaban : a)

Pembahasan : Oksidasi adalah hilangnya elektron oleh atom, ion atau molekul. Hal ini juga dikenal sebagai
de-elektronasi. Di sini, dalam reaksi kimia yang diberikan di atas Cu +2 + Zn → Cu + Zn+2, setengah-reaksi
oksidasinya adalah Zn → Zn+2.
4. Reaksi redoks berlangsung spontan jika...
a) E0 = 0
b) E0 > 0
c) E0 < 0
d) Semua benar
e) E0 ≠ 0

Jawaban : b)

Pembahasan : E0 adalah perbedaan antara potensial standar dari dua setengah-reaksi di mana reaksi
redoks dapat dibagi. Ingat bahwa ΔG0 = - nFE0. Jadi, jika E0 = 0, maka energi Gibbs reaksi adalah nol. Jika
E0 < 0, maka energi Gibbs reaksi positif. Akhirnya, jika E0 > 0, maka energi Gibbs reaksi adalah negatif.

5. Penghapusan/penghilagan oksigen dari suatu senyawa adalah contoh dari...


a) Oksidasi
b) Reduksi
c) Oksigenasi
d) Dehidrogenasi
e) Reduktor

Jawaban : b)

Pembahasan : Reduksi adalah proses kimia, yang melibatkan penambahan hidrogen atau unsur atau
senyawa untuk menghilangkan oksigen dari suatu senyawa. Contoh reduksi adalah reaksi kimia;

H2 + F2 → 2HF.

6. Diketahui data potensial reduksi sebagai berikut:


E0 Ca2+/Ca = - 2.87V
E0 Pb2+/Pb = -0.13V
E0 Mg2+/Mg = -2.37V
E0 Au3+/Au = +1.5 V
Reaksi yang dapat berlangsung adalah....
a) Mg + Ca2+ → Mg2+ + Ca
b) Ca + Mg → Ca2+ + Mg2+
c) Pb + Mg2+ → Pb2+ + Mg
d) Mg + Pb2+ → Mg2+ + Pb
e) Pb2+ + Au3+ → Pb + Au
Jawaban : d)

Pembahasan : Reaksi yang dapat berlangsung (spontan) ditandai dengan potensial reaksi (E0sel) yang
bernilai positif (> 0). Untuk reaksi pada jawaban (b) dan (e) bukan merupakan reaksi redoks, sehingga
tidak perlu dihitung.

E0sel = E0red – E0oks


Pada pilihan A : E0sel = (E0 Ca2+/Ca) – (E0 Mg2+/Mg)
E0sel = - 2.87V – (-2.37V) = - 0.5V
Pada pilihan C : E0sel = (E0 Mg2+/Mg) – (E0 Pb2+/Pb)
E0sel = - 2.37V – (-0.13V) = - 2.24V
Pada pilihan D : E0sel = (E0 Pb2+/Pb) – (E0 Mg2+/Mg)
E0sel = -0.13V – (-2.37V) = +2.24V
Maka, reaksi yang dapat berlangsung adalah Mg + Pb2+ → Mg2+ + Pb
Karena nilai E0sel > 0

7. Perhatikan reaksi redoks berikut!


2Cr + 3CuSO4 → Cr2(SO4)3 + 3Cu
Pada reaksi tersebut yang merupakan reduktor adalah....
a) Cr
b) CuSO4
c) Cu
d) Cr2(SO4)3
e) Cr dan CuSO4
Jawaban : a)
Pembahasan : Reduktor adalah suatu spesi yang mereduksi zat lainnya, namun spesi itu sendiri mengalami
oksidasi.
2Cr + 3CuSO4 → Cr2(SO4)3 + 3Cu
0 +2 +3 0
Oksidasi
Reduksi
Pada reaksi di atas, Cr mengalami perubahan biloks dari 0 menjadi +3, maka Cr mengalami oksidasi. Jadi,
Cr bertindak sebagai reduktor.

8. SnCl2 + 2FeCl2 → SnCl4 + 2FeCl2 adalah contoh reaksi ....


a) Hanya Oksidasi
b) Hanya Reduksi
c) Redoks
d) Bukan Oksidasi maupun Reduksi
e) Benar semua
Jawaban : C
Pembahasan : Penjelasan: Reaksi kimia yang melibatkan baik oksigen maupun proses reduksi secara
bersamaan dikenal sebagai reaksi redoks. Reaksi yang diberikan di atas melibatkan reaksi oksidasi dan
reduksi, sehingga merupakan reaksi Redoks.
9. SnCl2 + 2FeCl2 → SnCl4 + 2FeCl2. Manakah dari unsur berikut yang mengalami oksidasi dalam reaksi
yang diberikan...
a) Besi
b) Timah
c) Klorin
d) Tidak ada yang benar
e) Ferro
Jawaban : b)
Pembahasan : Perubahan timah adalah bilangan oksidasi dari +2 menjadi +4. Kenaikan bilangan oksidasi
menunjukkan reaksi oksidasi. Oksidasi adalah hilangnya elektron oleh atom, ion atau molekul, juga dikenal
sebagai de-elektronasi.

10. Kehilangan elektron adalah...


a) Zat pengoksidasi
b) Zat pereduksi
c) Oksidasi
d) Reduksi
e) Semua bensr
Jawaban : c)
Pembahasan : Penjelasan: Oksidator adalah akseptor elektron dan reduktor adalah donor elektron, di
mana oksidasi disebut dengan hilangnya elektron oleh setiap spesies dan reduksi adalah perolehan
elektron oleh setiap spesies.
Nama : Nisa Mu’izzul Millati

NIM : 24030118120041

Soal asam basa oksidasi dan reduksi

1. Berikut pernyataan yang tidak tepat adalah …


a. Kekuatan basa akan berkurang dengan bertambahnya jumlah pasangan elektron
bebas
b. Kekuatan basa akan berkurang dengan bertambahnya jumlah pasangan elektron
bebas
c. Kekuatan basa akan bertambah dengan bertambahnya ukuran molekul basa atau ion
d. Kekuatan basa akan bertambah dengan bertambahnya muatan negatif pada basa.
e. Kekuatan basa akan berkurang dengan bertambahnya jumlah pasangan elektron
bebas

Jawaban : b.

2. H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkan antara lain K2SO4 Dan MnO2. Dalam reaksi
tersebut setiap mol H2S melepaskan
a. 2 mol electron
b. 4 mol electron
c. 5 mol electron
d. 7 mol electron
e. 8 mol electron

Jawaban : e

3. Di antara reaksi-reaksi tersebut di bawah ini yang merupakan contoh reaksi redoks
adalah ….
a. AgNO3(aq) + NaCl(aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
b. 2KI(aq) + Cl2(aq) → I2(s) + 2KCI(aq)
c. NH3(aq) + H2O(l) → NH4+ (aq) + OH-(aq)
d. NaOH(aq) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)
e. Al2O3(S) + 2NaOH(aq) → 2NaAlO2(aq) + H2O(l)

Jawaban : b.

4. 2KMnO4 (aq) + 5H2C2O4 (aq) + 3H2SO4 →2MnO4 (aq) + 10 CO2 (g) + K2SO4(aq) +
8H2O (l)
Setengah reaksi oksidasi dari reaksi tersebut adalah ….
a. MnO4-(aq) + 8 H+ (aq) + 5e → Mn2+ (aq) 4H2O (l)
b. MnO4-(aq) + 2H2O (l) + 3e → MnO2 (s) 4OH- (aq)
c. H2C2O4 (aq) → 2CO2 (g) + 2H+ (aq)
d. CO2- (aq) + 2H+ (aq) + 2e → H2C2O4
e. 2H2SO4 (aq) → 2H2O (l) + 2SO2 (g)

Jawaban : a.

5. Perhatikan pernyataan dibawah ini :


i. Menghilangkan warna larutan kalium manganat (VI) yang diasamkan dengan asam
sulfat encer
ii. Mengubah larutan kalium dikromat(VI) yang diasamkan dengan asam sulfat encer
dari warna jingga menjadi biru.
iii. Membebaskan ydium dari larutan kalium iodida yang diasamkan dengan asam sulfat
encer
iv. Mengubah besi (II) menjadi besi (III) dalam larutan asam encer

Suatu reagen dikatakan mengalami reduksi jika ditunjukan oleh pernyataan nomer …

a. i dan ii
b. i dan iii
c. ii dan iv
d. iii dan iv
e. ii dan iii

Jawaban : a
6. Suatu reagen dikatakan mengalami reduksi jika ditunjukan oleh pernyataan nomer …
(Lihat pernyataan pada soal nomer 5)
a. i dan ii
b. i dan iii
c. ii dan iv
d. iii dan iv
e. ii dan iii

Jawaban : d.

7. Al3+ + 3e → Al
Pernyataan dibawah ini yang tidak benar adalah …
a. Aluminium merupakan anode
b. Potensial sel adalah 1,52 volt
c. Elektron mengalir dari aluminium ke timah
d. Diagram sel adalah Sn | Sn 2+ || Al 3+ | Al
e. Reaksi sel adalah 2Al + 3Sn+2 → 2Al3+ + 3Sn

Jawaban : d.

8. Diketahui :

Pada keadaan standar pernyataan yang benar adalah …

a. Zn merupakan reduktor lebih baik daripada Ni

b. Zn 2+ dapat mengoksidasi Fe 2+ menjadi Fe 3+

c. Ni dapat mereduksi Fe 3+ menjadi Fe2+

d. Ni dapat mereduksi Zn 2+ menjadi Zn


Jawaban : a.

9. Pada elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat dengan elektrode tembaga, di anode terjadi
reaksi…

Jawaban : b

10. Reaksi redoks yang sudah mengalami penyetaraan ialah ….

a. I2 (s) + S2O3 → (aq) 2I- (aq) + SO42- (aq)

b. Al2O3 (s) + C (s) → Al (s) + CO2 (g)

c. AgOH (s) + H+ (aq) → Ag2+(aq) + H2O (l)

d. ClO- (aq) + Cl- (aq) + H+ (aq) → H2O (l) + Cl2 (g)

e. MnO2(s) + 4H+ (aq) + 2Cl- → (aq) Mn2+(aq) + 2H2O (l) + Cl2 (g)

Jawaban : e.
Nama : Nuraeni

NIM : 24030118120027

Tugas Membuat Soal

1. Menurut teori asam-basa Bronsted-Lowry, asam didefinisikan sebagai zat yang . . . .

a. Meningkatkan [H+] bila dimasukkan kedalam H2O

b. Menurunkan [H+] bila dimaasukkan kedalam H2O

c. Meningkatkan [OH–] bila dimasukkan kedalam H2O

d. Menerima 1 H+ dari pasangan reaksinya

e. Memberi 1 H+ dari pasangan reaksinya

Pembahasan:

Teori asam Brosnted-Lowry:

 Asam: zat yang memberikan 1 H+ pada pasangan reaksinya.


 Basa: zat yang menerima 1 H+ dari pasangan reaksinya.

2. dari senyawa-senyawa dibawah berikut yang berperan sebagai asam Bronsted dan basa Bronsted
adalah…..

a. Cl–

b. H2O

c. CO2

d. CO32-

e. NO3–

Pembahasan:
 H2O dapat berperan sebagai asam Bronsted karena mengandung atom hydrogen dengan
bilangan oksidasi +1.
 Dan dapat juga berperan sebagai basa Bronsted karena mengandung paling sedikit satu
pasang elektron bebas. Hal ini dapat ditinjau dari struktur Lewis H2O :
3. Menurut konsep asam-basa Bronsted-Lowry dalam reaksi NH3 + H2O → NH4+ + OH–
Dapat ditarik kesimpulan…..

a. Air adalah asam karena dapat menerima sebuah proton

b. Amonia dan air adalah pasangan asam-basa konjugat

c. NH3 dan NH4+ adalah pasangan asam-basa konjugat

d. NH3 adalah asam karena memberi sebuah proton

e. NH4+ dan OH– adalah basa kuat

Pembahasan :
 Asam adalah suatu spesies kimia (molekul atau ion) yang dapat mendonorkan suatu proton
kepada spesies kimia yang lain atau dengan kata lain sebagai proton donor.
 Basa adalah suatu spesies kimia (molekul atau ion) yang dapat menerima suatu proton dari
spesies kimia yang lain atau dengan kata lain sebagai proton akseptor.
 Pernyataan A tidak tepat karena asam menurut Bronsted-Lowry adalah bertindak sebagai
donor proton.
 Pernyataan B tidak tepat karena pasangan asam basa yaitu NH3 – NH4+ dan H2O – OH–.
 Pernyataan D tidak tepat karena yang bertindak sebagai asam adalah H2O.
 Pernyataan E tidak tepat karena tidak sesuai dengan konsep asam-basa Menurut Bronsted-
Lowry.
 Pernyataan yang tepat adalah yang C karena molekul H2O bertindak sebagai asam yang
mendonorkan proton ke molekul NH3 sebagai basa. Demikian pula ion NH4+ bertindak
sebagai asam yang mendonorkan protonnya ke ion OH– sebagai basa.

4. Pada reaksi redoks, spesies yang mengalami peristiwa oksidasi adalah…


A. Spesies yang melepas oksigen
B. Spesies yang menangkap elektron
C. Spesies yang menyebabkan spesies lain teroksidasi
D. Spesies yang melepas elektron
E. Spesies yang bertindak sebagai oksidator

5. Pernyataan yang tidak benar tentang reaksi reduksi berikut adalah…


A. Pelepasan oksigen
B. Pengurangan bilangan oksidasi
C. Penerimaan elektron
D. Zat reduktor
E. Zat oksidator

6. Salah satu ciri-ciri dari reaksi oksidasi adalah…….


A. Adanya unsur yang mengalami penurunan bilangan oksidasi
B. Terjadinya peristiwa penangkap oksigen oleh suatu zat
C. Adanya zat yang mengikat hydrogen
D. Adanya sejumlah elektron yang ditangkap
E. Adanya zat yang melepaskan oksigen

Pembahasan:
Reaksi reduksi dan oksidasi dapat dibedakan melalui empat aspek yaitu:

Konsep pelepasan dan pengikatan oksigen


 Oksidasi: reaksi yang melibatkan pengikatan oksigen pada suatu zat
 Reduksi: reaksi yang melibatkan pelepasan oksigen oleh suatu zat
Konsep pelepasan dan penerimaan elektron
 Oksidasi: reaksi yang melibatkan pelepasan elektron dari suatu zat
 Reduksi: reaksi yang melibatkan penerimaan elektron oleh suatu zat
Konsep kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi
 Oksidasi: reaksi yang melibatkan kenaikan bilangan oksidasi suatu unsur
 Reduksi: reaksi yang melibatkan penurunan bilangan oksidasi suatu unsur
Konsep pelepasan dan pengikatan hidrogen
 Oksidasi: reaksi yang melibatkan pelepasan hidrogen dari suatu zat
 Reduksi: reaksi yang melibatkan pengikatan hidrogen oleh suatu zat

7. Perhatikan reaksi dibawah


2KClO3 + 2MnO2 ⇒ 2KMnO4 + Cl2 + O2
Berdasarkan persamaan reaksi diatas zat yang teroksidasi adalah…….
A. KClO3
B. MnO2
C. KMnO4
D. Cl2
E. O2
Pembahasan:
Oksidator, reduktor, zat yang teroksidasi, zat yang tereduksi, pereduksi dan pengoksidasi
semuanya tidak mungkin berada di bagian produk. Zat-zat ini selalu berada di bagian pereaksi.

Jadi option jawaban C, D dan E adalah salah.


Kecuali yang ditanyakan adalah hasil oksidasi atau hasil reduksi maka keduanya selalu berada di
bagian produk, bukan di bagian pereaksi.
Zat yang teroksidasi adalah zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi.

Biloks Cl dalam KClO3


BO K + BO Cl + BO O = 0
+1 + BO Cl + 3 x (-2) = 0
BO Cl = +5

Biloks Cl dalam Cl2 = 0, karena unsur bebas.


Cl ternyata mengalami penurunan bilangan oksidasi dari + 5 menjadi 0. Maka KClO3 zat yang
mengalami reduksi.

Biloks Mn dalam MnO2


BO Mn + 2 x BO O = 0
BO Mn + 2 x (-2) = 0
BO Mn = +4

Biloks Mn dalam KMnO4


BO K + BO Mn + 4 x BO O = 0
+1 + BO Mn + 4 x (-2) = 0
BO = +7

Terlihat bahwa bilangan oksidasi mengalami kenaikan dari + 4 menjadi 7 sehingga MnO2 adalah
zat yang mengalami oksidasi.

8. Dalam persamaan reaksi: CN– + H2O → HCN + OH–

CN– berlaku sebagai basa, sesuai dengan teori .....

A. Arrhenius

B. Bronsted-Lowry

C. Lewis

D. Bronsted-Lowry dan Lewis

E. Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis

Pembahasan :

 Basa menurut teori Arrhenius : spesi yang dapat melepaskan OH-, spesi ini harus
mengandung OH
 Basa menurut teori Bronsted-Lowry : spesi yang dapat menerima H+. CN- + H+  HCN
 Basa menurut teori Lewis : spesi yang dapat mendonorkan pasangan electron bebas, spesi
ini harus mempunyai pasangan electron bebas, spesi ini harus mempunyai pasangan ektron
bebas, CN- mempunyai pasangan electron bebas :CN:, PEB pada C disumbangkan ke H+
sehingga membentuk ikatan H-CN:
9. Diantara zat-zat berikut yang memiliki keasaman paling kuat adalah….

a. HCN (Ka = 6,0 x 10-10)

b. CH3COOH (Ka = 1,8 x 10-5)

c. HCl (Ka = 1 x 106 )

d. NH3 (Ka = 10-33)

e. H2O (Ka = 1,8 x 10-16)

Pembahasan:

Berdasarkan nilai Ka urutan keasaman adalah sebagai berikut: NH3< H2O< HCN<
CH3COOH<HCl

Jadi, HCl adalah zat yang memiliki keasaman paling kuat

10. Larutan H2SO4 0,01 M akan memberikan warna yang sama dengan larutan HA 0,1 M jika
ditetesi indicator yang sama, maka tetapan ionisasi (Ka) HA adalah…..

a. 1 x 10-3

b. 4 x 10-3

c. 4 x 10-2

d. 4 x 10-4

e. 4 x 10-5

Pembahasan :
Dandy Andhika Fatriaji
24030118140066
Tugas Kimia Anorganik 2
1. Diketahui diagram Latimmer sebagai Berikut

Spesies yang tidak stabil akibat disproporsionasi adalah


a. BrO4-
b. BrO3-
c. BrO-
d. Br2
e. Br-
Jawaban: D. Spesies tidak stabil terhadap disproporsionasi apabila potensial di kanan lebih
positif dibanding di kiri
2. 1. Menangkap atom oksigen
2. Melepas atom oksigen
3. Melepas elektron
4. Menangkap atom hydrogen
5. Menambah bilangan oksidasi
Dari rincian tersebut, yang menjelaskan reaksi oksidasi adalah
a. 1, 3, dan 5
b. 2, 3 dan 4
c. 2, 3, dan 5
d. 5 saja
e. semua jawaban salah
Jawaban: A. Menurut terminology redoks, pada reaksi oksidasi terjadi penangkapan atom
oksigen, pelepasan atom hydrogen, pelepasan elektron, dan meningkatkan bilangan
oksidasi.

3. Menurut aturan keadaan oksidasi, bilangan oksidasi fosfor pada senyawa Berikut yang
bernilai +5 adalah
a. P4O8
b. H2PO3
c. Na3P
d. PH4+
e. POCl3
Jawaban : E. Perhitungannya adalah:
x + (-2) + 3(-1) = 0
x–5=0
x = +5

4. Didapatkan reaksi sel sebagai Berikut

Apabila nilai E0 = 1.70 V, berapakah Esel apabila konsentrasi Mn2+ 1.0M , MnO4 - 0.025M,
dan pH dinaikan hingga 4 (T = 298K)
a. 1.00 V
b. 0.80 V
c. 1.50 V
d. 1.30 V
e. 1.20 V
Jawaban: D. Perhitungannya sebagai Berikut

(8.31 𝑉𝐶𝑚𝑜𝑙 −1 𝐾 −1 )(298𝐾) [𝑀𝑛2+ ]


𝐸 = 1.70𝑉 − 𝑙𝑛
5(96500 𝐶𝑚𝑜𝑙 −1 ) [𝑀𝑛𝑂4 − ][𝐻+ ]8
(8.31 𝑉𝐶𝑚𝑜𝑙 −1 𝐾 −1 )(298𝐾) [1.0𝑀]
𝐸 = 1.70𝑉 − −1
𝑙𝑛
5(96500 𝐶𝑚𝑜𝑙 ) [0.025𝑀][10−4 𝑀]8
E= 1.70 V- 0.3971 V
E = 1.30 V
5. Didapatkan diagram Frost sebagai Berikut:

Berdasarkan diagram tersebut, spesies manakah yang paling stabil secara termodinamika?
a. SiH4
b. SiO2
c. Pb2+
d. PbO2
e. Si, Pb
Jawaban : B. Semakin rendah ΔGθ/F, maka semakin stabil spesies tersebut dalam
termodinamika.

6. Oksidasi hydrogen oleh oksigen dapat dilihat pada reaksi Berikut:


2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O(l)
Nilai ΔG° -474 kJmol , berapakah nilai potensial sel standarnya?
-1

a. 2.46 V
b. 4.91 V
c. 1.23 V
d. 2.46 V
e. 1.50 V
Jawaban : C. Perhitungannya sebagai Berikut:
ΔG°= -nFE0
-474 kJmol-1 = - (4) (96500 Cmol-1) E0
E0 = 1.227 x 10-3 kV
E0 = 1.227 V ≈ 1.23 V
7. Percobaan dilakukan dengan reaksi sebagai Berikut:
Zn + CuBr2 → Cu + ZnBr2
Cu + ZnBr2 ↛
a. Zn reduktor lebih kuat dibanding Cu
b. Cu2+ oksidator lebih kuat dibanding Zn2+
c. Cu reduktor lebih kuat dibanding Zn
d. Cu lebih menyukai elektron
e. Semua jawaban salah
Jawaban: C. Karena Cu mampu mengoksidasi Zn, maka reaksi dapat terjadi.

8. Berpakah nilai E o reaksi Berikut


4H+ + Fe + NO3 →Fe3+ + NO + 2H2O
Jika diketahui Potensial Reduksi Standar:
NO3– + 4H+ + 3e– → NO + 2H2O E˚ = +0.960 V
Fe3+ + 3e– → Fe E˚ = +0.771 V
a. +0.189 V
b. -0.189 V
c. +1.731 V
d. -1.731 V
e. Semua jawaban salah
Jawaban : A. NO3- mengalami reduksi dan Fe mengalami oksidasi, sehingga nilai
Eo = Eored - Eooks
Eo = +0.960 – (+0.771) = +0.189 V
9. Pb(OH)4 2- + ClO- → PbO2 + Cl- + OH- + H2O
Berapakah koefisien hidroksida, dan berapa banyak elektron yang di transfer untuk
menyeimbangkan reaksi?
a. 3 OH- dan 4 elektron
b, 1 OH- dan 2 elektron
c. 2 OH- dan 4 elektron
d. 3 OH- dan 2 elektron
e. 2 OH- dan 2 elektron
Jawaban : E. Untuk menyeimbangkan reaksi, setarakan jumlah atom redoks terlebih
dahulu, dimana Pb dan Cl sudah setara. Kemudian setarakan muatan, dimana di kiri ada 3e
dan dikanan ada 2e, sehingga koefisien OH ditambah menjadi 2. Untuk mengetahui jumlah
elektron yang di transfer adalah dilihat dari reaksi reduksi.
10. Diketahui suatu reaksi pada keadaan asam sebagai Berikut:

Untuk menyetarakan reaksi ada beberapa Langkah:


1. Menyetarakan koefisien Fe dan Mn pada setengah reaksi
2. Membagi reaksi menjadi 2 setengah reaksi
3. Setarakan jumlah muatan dengan penambahan elektron
4. Setarakan jumlah oksigen dengan penambahan H2O direaksi yang kekurangan oksigen
5. Setarakan jumlah hydrogen dengan penambahan ion H+ di reaksi yang kekurangan
6. Tambah kedua setengah reaksi
Urutan Langkah menyetarakan reaksi ini adalah:
a. 6-1-3-5-4-2
b. 2-6-4-1-3-5
c. 5-2-6-3-1-4
d. 2-1-5-4-6-3
e. 2-1-4-5-3-6
Jawaban : E. Urutan menyetarakan reaksi yakni
2. Membagi reaksi menjadi 2 setengah reaksi
1. Menyetarakan koefisien Fe dan Mn pada setengah reaksi
4. Setarakan jumlah oksigen dengan penambahan H2O direaksi yang kekurangan oksigen
5. Setarakan jumlah hydrogen dengan penambahan ion H+ di reaksi yang kekurangan
3. Setarakan jumlah muatan dengan penambahan elektron
6. Tambah kedua setengah reaksi
Nama : Hafizdah Fadillah

Nim : 24030118120014

Raymer chapter 8 oxidation and reduction

1. Bilangan oksidasi Mn tertinggi terdapat pada senyawa ……


A. MnO2
B. K2MnO4
C. MnCI2
D. KMnO4
E. MnS
Jawaban : D. KMnO4
 MnO2
Mn + 2. O = 0
Mn + 2 . (-2) = 0
Mn + (-4 )= 0
Mn = +4
 K2MnO4
2.K + Mn + 4 .(-2)= 0
2.+1 + Mn + (-8) = 0
2 + Mn + (-8) = 0
Mn = +6
 MnCl2
Mn + 2 Cl = 0
Mn + 2 . (-1) = 0
Mn + (-2) = 0
Mn = +2
 KMnO4
K + Mn + 4 (O) = 0
+1 + Mn + 4 .(-2) = 0
+1 + Mn + (-8) = 0
Mn = +7
 MnS
Mn + S = 0
Mn + (-2) = 0
Mn = +2
2. larutan garam rutenium nitrat dialiri arus 0,44 A, menyebabkan reduksi ion logam menjadi
logam. Setelah 25 menit, 0,345 g Ru mengendap. Berapa bilangan oksidasi rutenium dalam
garam nirat adalah………….
A. +1
B. +2
C. +3
D. +4
E. +6
Jawaban : B. +2
Menggunakan hukum faraday
I.t = n.F
n = (I.t)/F
n = (0,44 A × 25 menit × 60 detik/menit)/(96500 C/mol)
n = 0,00684 mol
Konversi massa Ru ke jumlah Ru
Jumlah Ru = mRu / MRu
Jumlah Ru = 0,345 g /101,1 g/mol
Jumlah Ru = 0,00341 mol
Persamaan reaksi reduksi Ru x+:
Rux+ + x e– → Ru
Menghitung jumlah elektron dalam reaksi reduksi:
koefisien Ru : koefisien e– = n Ru : n e–
1 : x = 0,00341 : 0,00682
1:x=1:2
x=2
Rux+ = Ru2+
3. Reaksi redoks berikut :
FeS + HNO3 Fe(NO3)3 + S + NO2 + H2O
penyetaraan reaksi redoks tersebut adalah ....
A. FeS + 3 HNO3 3Fe(NO3)3 + S + NO2 + 6 H2O
B. FeS + 3 HNO3 6 Fe(NO3)3 + S + 3NO2 + 6 H2O
C FeS + 6 HNO3 Fe(NO3)3 + S + 3NO2 + 3 H2O
D. FeS + 6 HNO3 Fe(NO3)3 + S + 3 NO2 + 6 H2O
E. FeS + 6 HNO3 3Fe(NO3)3 + S + 3 NO2 + 3 H2O
Jawaban : C. FeS + 6 HNO3 Fe(NO3)3 + S + 3NO2 + 3 H2O
Penyetaraan reaksi bilok dengan cara menentukan biloks masing masing unsur, menentukan
zat yang mengalami oksidasi dan reduksi, Kali silang dan Setarakan dengan urutan Kation
(logam umumnya), anion (selain logam, H dan O) , Hidrogen dan yang terakhir Oksigen.
FeS + HNO3 Fe(NO3)3 + S + NO2 + H2O
+2 -2 +5 +3 0 +4 +1

oksidasi

oksidasi

reduksi

FeS + 3HNO3 Fe(NO3)3 + S + 3NO2 + H2O (kali silang)


FeS + 6HNO3 Fe(NO3)3 + S + 3NO2 + H2O (penyetaraan anion)

FeS + 6HNO3 Fe(NO3)3 + S + 3NO2 + 3H2O (penyetaraan hydrogen)

FeS + 6HNO3 Fe(NO3)3 + S + 3NO2 + 3H2O (penyetaraan oksigen)

4. Pada persamaan reaksi redoks:


MnO4- + H+ +C2O4 2- Mn2++8H2O+10CO2
penyetaraan reaksi redoks tersebut adalah….
A. 1,4 dan 2
B. 1,8, dan 3
C. 2,6, dan 5
D. 2,8, dan 5
E. 2,16, dan 5
Jawaban : E.
Penyetaraan reaksi bilok dengan cara menentukan biloks masing masing unsur, menentukan
zat yang mengalami oksidasi dan reduksi, Kali silang dan Setarakan dengan urutan Kation
(logam umumnya), anion (selain logam, H dan O) , Hidrogen dan yang terakhir Oksigen.
MnO4- + H+ + C2O4 2- Mn2++8H2O+ 10 CO2
+7 +3 +2 +4

Oksidasi

Reduksi

MnO4- + H+ + 5C2O4 2- 2Mn2++8H2O+ 10 CO2 (kali silang)


- + 2-
2MnO4 + H + 5C2O4 2Mn2++8H2O+ 10 CO2 (penyetaraan logam)
2 MnO4- + 16H+ + 5C2O4 2- 2Mn2++8H2O+ 10 CO2 (penyetaraan hydrogen dan oksigen).
5. Perhatikan diagram berikut

Berdasarkan Diagram lentimer potensial redoks besi dalam larutan berair. Berapa nilai E
untuk Fe3 + (aq) menjadi logam besi……….

A. -0,4V
B. +0,44V
C. -0,44V
D. -0,04V
E. +0,04V

Jawaban : D. -0,04V

Merubah Fe3+ menjadi Fe2+, merubah Fe2+ menjadi logam Fe, menghitung ΔG dari Fe3+
menjadi logam Fe dan menghitung E.

ΔG1 = -Zfe

= -(1x96500x10-3x 0,77)

= -74,3kJ/mol untuk Fe3+

ΔG2 = -Zfe

= -(2x96500 x10-3x-0,44)

= +84,9 Kj/mol untuk Fe2+

ΔG= ΔG1+ ΔG2

= -74,3kJ/mol + +84,9 Kj/mol

= +10,6 kJ/mol
ΔG
E=-
𝑧𝐹

10,6
= - 3𝑥 96500𝑥10−3

= -0,04 V
6. Perhatikan diagram berikut

Berdasarkan Diagram lentimer potensial redoks tersebut. Berapa nilai E untuk N2O4 menjadi
NO……….
A. -1.033V
B. -0,033V
C. +1,033V
D. +0,033V
E. +0,3V

Jawaban : C. +1,033V

Merubah N2O4 menjadi HNO2, merubah HNO2 menjadi logam NO, menghitung ΔG dari
N2O4 menjadi logam NO dan menghitung E.

ΔG1 = -Zfe

= -(1x96500x10-3x 1,07)

= -103,255 kJ/mol untuk N2O4

ΔG2 = -Zfe

= -(1x96500 x10-3x0,996)

= -96,114 Kj/mol untuk HNO2

ΔG= ΔG1+ ΔG2

= -103,255 kJ/mol + -96,114 Kj/mol

= -7,141 kJ/mol
ΔG
E = - 𝑧𝐹
−7,141
= - 2𝑥 96500𝑥10−3

= +1.033V

7. Perhatikan diagram frost berikut :

Senyawa manakah yang memiliki kestabilan paling tinggi pada ph 14 adalah………….


A. Mn(OH)2
B. Mn
C. MnO2
D. MnO42-
E. MnO4-

Jawaban : A. Mn(OH)2

Karena pada senyawa Mn(OH)2 memiliki perubahan nilai gibbs yang sangat kecil sehingga
menghasilkan stabilitas yang sangat besar sehingga e sel besar. Karena E sel berbanding terbalik
dengan energi bebas gibbs dan semakin kecil energi bebas gibs maaka semakin stabil.
8. Perhatikan diagram frost berikut

Senyawa manakah yang mudah mengalami oksidasi……..


A. Mn
B. Mn2+ dan Mn(OH)2
C. MnO4-
D. Mn3+ dan Mn2O3
E. HMnO4- dan MnO42-

Jawaban : C. MnO4-

Karena pada MnO4- spesi yang memiliki slop lebih positif daripada spesi lain dan memiliki
bilangan oksidasi yang paling tinggi dan nilai Eo paling tinggi.

9. Perhatikan diagram pourbaix berikut

Senyawa manakah yang paling mudah mengalami reduksi adalah…………


A. Mn
B. Mn2+
C. MnO2
D. MnO4-
E. MnO42-

Jawaban : A. Mn
Karena pada diagram pourbaix terletak pada bagian bawah karena memiliki E sel yang kecil
sehingga mudah mengalami reduksi dan memiliki bilangan oksidasi paling kecil.

10. N2H4 + 2 I2 4 HI + N2
Pada reaksi sintesis tersebut spesi apakah yang berperan sebagai agen reduksi………….
A. N2H4
B. 2 I2
C. 4 HI
D. N2
E. H2

Jawaban : A. N2H4

Karena N2H4, adalah zat pereduksi kuat yang sangat nyaman karena teroksidasi menjadi gas
dinitrogen.

Anda mungkin juga menyukai