Senyawa target yang akan saya gunakan turunan asam sinamat yaitu, p-
coumaric acid dan ferulic acid.
Perlakuan awal obat mentah : [2] Herba dipanen pada musim panas
dan musim gugur, dikeringkan di bawah sinar matahari dan digunakan
selagi segar.
Penggunaan obat : [12] Telah digunakan sebagai obat anti kanker dan
untuk pengobatan penyakit hati (hepatitis) dan radang usus buntu.
Hasil HPLC
Extraction of p-Coumaric Acid and Ferulic Acid Using Surfactant-Based Aqueous Two-
Phase System
Introduction Asam ferulat (FA) dan asam para-koumarat (pCA) memiliki
banyak potensi dalam industri kesehatan, makanan, farmasi,
dan kosmetik [1, 2]. FA memiliki kemampuan untuk
melindungi dari penyakit koroner dan menurunkan kadar
kolesterol [1, 2] sedangkan pCA adalah kemoprotektan dan
memiliki sifat antioksidan [3].
Separation using HPLC Kondisi yang dioptimalkan menghasilkan 85% FA dan 89%
ekstraksi p-CA.
Antiproliferative and Proapoptotic Activities of Ferulic Acid in Breast and Liver Cancer
Cell Lines
Introduction Caspase (cysteinyl-aspartic acid proteases) adalah keluarga protease,
caspase yang diaktifkan dapat menghancurkan beberapa protein
intraseluler yang penting dan menginduksi apoptosis. Caspase biasanya
terdapat di dalam sitoplasma dalam bentuk zimogen yang tidak aktif.
Banyak faktor yang dapat mengaktifkan aktivitas Caspase. Setelah
enzim Caspase tertentu diaktifkan, serangkaian enzim Caspase lainnya
akan diaktifkan juga. Caspase diekspresikan pada tahap awal dan akhir
apoptosis.
Preparasi Sel-sel diperlakukan dengan dua konsentrasi FA (100 dan 200 μg/mL)
Sel/Jaringan untuk menilai aktivitas caspase-8 dan caspase-9.
a. Sel diinkubasi di atas es dengan buffer lisis sel (50 μL) selama 15
menit untuk melisiskan sel dan mengekstrak komponen seluler.
b. Setelah lisis, lisat sel disentrifugasi pada 10.000 x g selama 10
menit pada suhu 4°C untuk memisahkan supernatant sel dari
ekstrak sitosol yang mengandung caspase-8.
c. Ekstrak sitosol kemudian digunakan untuk uji aktivitas caspase-8
dan caspase-9.
Uji Aktivitas Ekstrak sitosol yang diperoleh dari sel yang dilisiskan digunakan untuk
Caspase-8 dan menilai aktivitas caspase-8 dan caspase-9 sebagai respons terhadap
Caspase-9 pengobatan FA.
a. Ekstrak sitosol dipindahkan ke microplate 96 sumur pada
konsentrasi 100-200 μg protein total dalam 50 μL Cell Lysis
Buffer per sumur.
b. Buffer reaksi yang mengandung 10mM Dithiothreitol (DTT)
ditambahkan ke dalam sumur, bersama dengan substrat spesifik
IETD-pNA untuk caspase-8 atau LEHD-pNA untuk caspase-9.
c. Substrat spesifik IETD-pNA digunakan dalam tes aktivitas
caspase 8 karena meniru situs pembelahan substrat caspase 8.
Ketika caspase 8 aktif, ia membelah substrat IETD-pNA di
tempat yang spesifik, melepaskan p-nitroanilin (pNA) sebagai
produk. Jumlah pNA yang dilepaskan dapat diukur secara
spektrofotometri untuk mengukur aktivitas caspase 8 dalam
sampel.
d. Inkubasi pada suhu 37°C selama 1 – 2 jam, setelah inkubasi akan
terjadi perubahan warna.
e. Kontrol latar belakang tambahan, bebas dari lisat sel,
kemungkinan disertakan untuk memperhitungkan reaksi non-
spesifik.
Satu unit adalah jumlah enzim (caspase-8 dan -9) yang akan
membelah 1,0 nmol substrat kolorimetri Ac-IETD-pNA (caspase-8)
dan LEHD-pNA (caspase-9) per jam pada suhu 37°C dalam
konsentrasi substrat jenuh.
E. In – Silico approach via caspase