DALAM
KEHIDUPAN
NAMA KELOMPOK :
1. Rinjani Ayundatika 24030118140073
2. Putri Dyah 24030118130093
3. Aloysius Rasul Nagara 24030118140142
PENDAHULUAN
Asam dan Basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa, larutan
dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan
bersifat netral. Asam dan basa memiliki sifat-sifat yang berbeda, sehingga dapat kita
bisa menentukan sifat suatu larutan. Sifat asam basa suatu larutan juga dapat
ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH merupakan suatu parameter yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan (Horne & Swearingen,
2000).
01 02
APA ITU APA ITU BASA?
ASAM?
POKOK
03 BAHASA 04
PERANAN DAMPAK &
ASAM & N CARA
BASA PENGENDALIAN
ASAM & BASA
APA ITU ASAM ?
1
STUDI
KASUS 1
CONTOH PENGGUNAAN ASAM
Latar Belakang
1. VOC atau Senyawa Organik Volatil merupakan salah satu contoh polutan udara yang diemisikan
dari petrokimia, industri, dan farmasi dan menarik perhatian dikarenakan toksisitasnya dan
bersifat karsinogenik.
2. Banyak usaha yang telah dilakukan untuk menanggulangi hal ini, salah satunya adalah dengan
menggunakan Adsorben. Adsorben dengan karbon aktif merupakan tipe adsorben yang sering
digunakan. Akan tetapi, kegunaan dari karbon aktif dihalangi oleh beberapa kekurangan seperti
resiko untuk terbakar dan penyumbatan pori.
3. Mineral liat murni (Halloysite) diusulkan sebagai adsorben alternatif dikarenakan bentuknya
yang tubular struktur porinya yang spesial (ukuran 2-50nm), resistensi terhadap api yang tinggi,
dan harga yang murah
4. Studi yang dilakukan oleh Deng et al, 2017 menunjukkan bahwa penyerapan Benzen dari
halloysite sangatlah sedikit dikarenakan luas permukaan spesifiknya yang kecil. Untuk
menangani ini, kalsinasi dan treatmen menggunakan asam dilakukan. Asam yang digunakan
pada penelitian ini adalah H2SO4
(Seifter, 2014).
METODOLOGI
Preparasi Halloysite Terkalsinasi dan Treatment Asam
01 02 03 04
Penambahan
Hallosyte yang Pencucian solid
telah di kalsinasi dan pengeringan
dengan H2SO4 semalaman pada
80ml 3M suhu 120oC
Pembahasan
Dari gambar disamping, gambar b
menunjukkan halloysite yang telah dikalsinasi.
Terlihat bahwa perubahan yang terjadi
sangatlah kecil. Pada gambar c (kalsinasi + 2
jam treatmen asam), terlihat dari data EDSnya
bahwa terjadi penghilangan Al2SO3 yang
dihasilkan dari proses kalsinasi. Dengan
terjadinya disolusi lapisan Al2SO3
menyebabkan adanya mikropori yang sangat
banyak dan menaikkan kapasitas adsorpsi
benzen. Dan pada gambar d (treatmen asam
selama 4 jam), ditunjukkan adanya
kemunculan nanopartikel. Nanopartikel ini
dapat dianggap berasal dari nanopartikel silika
dari lengkungan dan agregasi nanosheet silika
2D, karena disagregasi lapisan SiO2 amorf
setelah disolusi lapisan Al2SO3
Pembahasan
1
STUDI
KASUS 2
LATAR BELAKANG
Hujan secara alami bersifat asam dengan pH sedikit di bawah 6
dan karbondioksida (CO2 ) di udara terbawa dan larut dalam air hujan
membentuk asam lemah. Jenis asam ini sangat bermanfaat karena
membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang. Air hujan dengan pH < 5,6 didefinisikan
sebagai hujan asam.
Hujan asam dapat disebabkan aktivitas manusia. Umumnya hujan
asam yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri,
pembangkit listrik, kendaraan bermotor, dan pabrik pengolahan pupuk
untuk pertanian (terutama amonia). Gas-gas yang dihasilkan oleh
proses ini dapat terbawa angin hingga ratusan kilometer di atmosfer
sebelum berubah menjadi asam dan jatuh ke bumi.
Matahelumual, B. C. (2010). Potensi terjadinya hujan asam di Kota Bandung. Jurnal
Lingkungan Dan Bencana Geologi, 1(2), 59–70.
LATAR BELAKANG
Tabel Hasil Analisis Fisika/Kimia Sampel Air Hujan (Bulan Februari), (Matahelumual, 2010)
Sampel air hujan pada Februari yang diambil di Kantor Pusat Lingkungan Geologi (PLG)
terlihat mempunyai kekeruhan sedikit di atas batas maksimum yang diizinkan yaitu 9,0 NTU.
Ketentuan Menteri Kesehatan RI melalui Surat Keputusan No. 907/MENKES/ SK/VII/2002,
menetapkan kadar maksimum untuk kekeruhan adalah 5,0 NTU.
Peavy et.al., (1985) mengemukakan bahwa kekeruhan air hujan ini dapat disebabkan oleh
aktifitas manusia seperti pembakaran batu bara
oleh pabrik dan asap kendaraan bermotor.
Pembahasan
1
DAMPAK ASAM – BASA &
CARA PENANGGULANGAN
Dampak dan Pengendalian Hujan
Asam di Indonesia
Erni M Yatim. (2007). Dampak Pengendalian Asam di Indonesia. Jurnal Kesehatan Mayarakat Andalas,
(Vol. 2, No 1) . https://doi.org/10.24893/jkma.v2i1.24
Dampak Hujan Asam
Hutan Ekosistem
akuatik
Kesehatan Proses terjadinya kerusakan
dapat dikelompokkan: Kerusakan ekosistem
Hujan asam mempengaruji 1. stres umum akuatik dapat
kesehatan melalui tiga 2. penurunan pH tanah menyebabkan
cara, yaitu : 3. peracunan oleh SO2 1. penurunan populasi
1. Efek jangka pendek 4. Kekurangan magnesium organisme akuatik
2. Efek jangka panjang 5. Kelebihan nitrogen karena penurunan pH
3. Efek tidak langsung 6. Zat organik pengatur 2. terjadinya eutrofikasi
tumbuh karena penumpukan zat
hara (nitrogen)
Pengendalian Hujan Asam