Anggota Kelompok :
Faza Ilya S. M. 240301181200
Fitroh Jani Analisa 24030118130079
Intan Gita Lestari 24030118130
Rinjani Ayundatika Putri 24030118140073
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
2.2. Xilosa
Xilosa adalah gula yang diisolasi dari bahan berlignoselulosa dengan proses
hidrolisa asam atau enzim, Xilosa diklasifikasikan sebagai monosakarida tipe
aldopentosa yang memiliki lima atom carbon dan satu gugus aldehid. Xilosa
merupakan salah satu penyusun utama dari hemiselulosa, yang terkandung sekitar 30
% dalam tanaman. Fraksi hemiselulosa dapat dihidrolisa dengan mudah oleh asam.
Jika sellulosa dan hemiselulosa dimanfaatkan dalam proses hidrolisis secara efisien,
hemiselulosa akan terhidrolisa secara komplit menjadi D-xilosa (50 – 70 % w/w) dan
L-arabinosa (5 – 15 % w/w), dan sellulosa akan dikonversi menjadi glukosa (Puls,
1993; Zhang et al., 2009).
2.3. Xilan
(Mulyani, 2010)
Gambar di atas adalah reaksi hidrolisa xilan. Beberapa sumber karbon yang
sering digunakan adalah molasses, serelia, pati, glukosa, dan laktosa. Produksi enzim
xilanase sebagai sumber karbon adalah xilan. Xilan dengan aktivitas xilanase yang
dihasilkan oleh mikroorganisme akan terhidrolisis menjadi xilosa. Hemiselulosa xilan
merupakan polimer xilosa yang berikatan β-1,4 dengan jumlah monomer 150-200 unit.
Rantai xilan bercabang dan strukturnya tidak terbentuk kristal sehingga lebih mudah
dimasuki pelarut dibandingkan dengan selulosa (Budiman & Setyawan, 2009).
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, A., & Setyawan, S. (2009). Pengaruh konsentrasi substrat, lama inkubasi dan pH
dalam proses isolasi enzim xylanase dengan menggunakan media jerami padi.
Fawzya, Y. N., Prima, R. E., Mangunwardoyo, W., Munifah, I., & Patantis, G. (2013).
Produksi dan karakterisasi xilanase dari isolat bakteri M-13.2 A asal air laut Manado.
Jurnal Pascapanen Dan Bioteknologi Kelautan Dan Perikanan, 8(1), 55–64.
Fengel, D., & Wegener, G. (1984). Wood: chemistry, ultrastructure. Reactions, 613, 1960–
1982.
Hatta, F. H. M., Lundblad, M., Ramsjo, M., Kang, J.-H., Roh, H.-K., Bertilsson, L., Eliasson,
E., & Aklillu, E. (2015). Differences in CYP2C9 genotype and enzyme activity between
Swedes and Koreans of relevance for personalized medicine: role of ethnicity, genotype,
smoking, age, and sex. Omics: A Journal of Integrative Biology, 19(6), 346–353.
Lehninger, A. L. (1995). Dasar-Dasar Biokimia I & II. Alih Bahasa: Maggy Thenawidjaja).
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Li, S., Yang, X., Yang, S., Zhu, M., & Wang, X. (2012). Technology prospecting on
enzymes: application, marketing and engineering. Computational and Structural
Biotechnology Journal, 2(3), e201209017.
Mulyani, N. S. (2010). Penentuan Temperatur dan pH Optimum pada Uji Aktivitas Hasil
Isolasi dari Aspergillus niger dengan Menggunakan Media Pertumbuhan Sekam Padi.
PROSIDING SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA 2010"
Eksplorasi Dan Inovasi Sumber Daya Lokal Untuk Penguatan Daya Sain Bangsa
Dalam Bidang Sains, Pendidikan, Teknologi, Dan Industri Kimia", 241–247.
Polizeli, M., Rizzatti, A. C. S., Monti, R., Terenzi, H. F., Jorge, J. A., & Amorim, D. S.
(2005). Xylanases from fungi: properties and industrial applications. Applied
Microbiology and Biotechnology, 67(5), 577–591.
Puls, J. (1993). Chemistry of hemicelluloses: relationship between hemicellulose structure
and enzymes required for hydrolysis. Hemicellulose and Hemicellulase.
Richana, N, Winarti, C., Hidayat, T., & Prastowo, B. (2015). Hydrolysis of empty fruit
bunches of palm oil (Elaeis Guineensis Jacq.) by chemical, physical, and enzymatic
methods for bioethanol production. International Journal of Chemical Engineering and
Applications, 6(6), 422.
Richana, Nur. (2002). Produksi dan prospek enzim xilanase dalam pengembangan bioindustri
di Indonesia. Buletin AgroBio, 5(1), 29–36.
Zhang, F., Qiao, D., Xu, H., Liao, C., Li, S., & Cao, Y. (2009). Cloning, expression, and
characterization of xylose reductase with higher activity from Candida tropicalis. The
Journal of Microbiology, 47(3), 351–357.