Abstract
The equilibrium between the content of antioxidants and free radicals in the body is one of
the factors that can affect the health of the body, if the amount of free radicals continues to
grow while the fixed amount of antioxidants in the body, then the excess of free radicals
can not be neutralized so that the necessary antioxidants from outside. Antioxidants are
compounds that can counteract or reduce the negative impact oxidants in the body, in the
skin of white pomegranates are compounds that are antioxidants that elagitanin.
Compounds that are antioxidants can be measured using the 2,2-diphenyl-1picrylhydrazyl (DPPH). Has conducted research determination of antioxidants in the skin
of pomegranate with extracting some polar solvent, the results obtained ethanol pa and
propanol pa deliver high concentrations of antioxidants is highest among other solvents,
including solvent control that is 70% ethanol, so ethanol pa and propanol pa can be used
to obtain a high concentration of antioxidant extract from the bark of pomegranate white.
After testing one-way ANOVA obtained significance value of 0.000 <0.05, which indicates
that there is a significant difference in the average value of the concentration of
antioxidants in some polar solvents.
Keywords: antioxidant,
spectrophotometer.
Pomegranate
Skin
white,
Polar
Solvents,
DPPH,
1. PENDAHULUAN
Delima (Punica granatum) merupakan
tumbuhan asli Persia dan daerah Himalaya di
India Selatan, perkembangan budidaya buah
ini telah menyebar di Timur Tengah, Arab
Saudi, Afghanistan, India sampai Asia
Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman
delima ini sampai ke Indonesia karena
dibawa oleh para pedagang Persia pada tahun
1416 (Aprilistiyowati, 2014).
Senyawa yang terkandung dalam kulit
buah delima putih meliputi alkaloid
pelletierene, granatin, betulic acid, ursolic
acid, isoquercitrin, elligatanin, resin,
triterpenoid, kalsium oksalat dan pati
(Subagja, 2013).
Senyawa elligatanin (tannin) yang berada
di dalam kulit delima merupakan salah satu
senyawa
yang
bersifat
antioksidan.
Antioksidan merupakan senyawa pemberi
elektron (electron donor) atau reduktan,
senyawa ini memiliki berat molekul kecil,
tetapi
mampu
menginaktivasi
1
2. METODE PENELITIAN
A. Persiapan Alat dan Bahan
Pada tahap ini meliputi persiapan alat dan
bahan untuk menunjang kebutuhan dari mulai
pengambilan sampel sampai pelaksanaan
analisis secara instrumental. Alat yang
digunakan diantaranya botol gelap, gelas
kimia, labu ukur, buret, pipet tetes,
mikropipet, tip biru, corong, kertas saring,
blender, batang pengaduk, botol semprot,
gelas ukur, botol vial, neraca digital dan
kuvet.
2
D. Prosedur Kerja
1. Preparasi Sampel
Sampel kulit buah delima putih yang
sudah matang dikeringkan pada suhu ruangan.
Selama proses pengeringan kulit buah delima
putih ditimbang setiap 24 jam sekali sampai
didapat berat konstan, yang ditandai dengan
hilangnya kandungan air dalam kulit buah
delima putih. Sampel kulit buah delima putih
yang telah kering kemudian di blender
sampai halus.
Ditimbang sampel sebanyak 5,0 gram
kemudian dimasukkan kedalam botol gelap
ukuran 150 mL, penimbangan dilakukan
sebanyak 8 kali penimbangan dan
ditempatkan kedalam botol yang berbeda
kemudian diberi label. Ditambahkan kedalam
botol masing masing 100 mL larutan
pengekstrak: botol 1 aquadest, botol 2
metanol pa, botol 3 metanol 1:1, botol 4
etanol pa, botol 5 etanol 1:1 botol 6 etanol
70%, botol 7 propanol pa, dan botol 8
propanol 1:1.
Diekstrak secara maserasi selama 3x24
jam (72 jam). Dilakukan pemisahan ekstrak
dengan cara penyaringan sehingga didapat 8
filtrat atau ekstrak antioksidan. Masingmasing ekstrak dipipet sebanyak 2 mL,
kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi.
Ditambahkan 1 tetes larutan FeCl3 1%
kedalam masing-masing tabung reaksi.
Positif tanin larutan berwarna coklat
kehitaman atau hitam.
4. Pengukuran Sampel
Masing-masing ekstrak (8 ekstrak) dipipet
sebanyak 4 mL, kemudian dimasukkan
kedalam botol vial. Ditambahkan 4 mL
DPPH kedalam masing-masing botol vial.
Ditutup kemudian dikocok pelan-pelan.
Didiamkan selama 10 15 menit, kemudian
diukur dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 516,0 nm. Konsentrasi
masing-masing ekstrak antioksidan dihitung
dengan memplotkan pada kurva standar
antioksidan.
5. Pengujian Statistik
a. Linearitas
Linearitas diperoleh dari pengukuran
absrobansi deret standar antioksidan, dari
hasil pengukuran absorbansi kemudian
dan
dihitung
b. Akurasi
Pengujian akurasi pada penelitian ini
dilakukan dengan metode adisi standar,
metode ini dilakukan dengan cara
menambahkan sejumlah larutan standar
dengan konsentrasi tertentu pada matriks
contoh (pada penelitian ini sampel di spike
dengan larutan standar 2,0 mg/L) kemudian
dianalisis
dengan
metode
DPPH
menggunakan
alat
instrumen
spektrofotometer UV-Vis.
Contoh spike dibuat sebanyak 4
replikan dari masing-masing ekstrak,
pengukuran dilakukan sebanyak 1 kali
sehingga diperoleh 4 data pengukuran dari
masing-masing ekstrak. Persen perolehan
kembali (% Recovery) ditentukan dengan
menentukan berapa persen analit yang
ditambahkan dapat diperoleh kembali.
c.
Presisi
Uji presisi dilakukan dengan menguji
kandungan antioksidan dalam kulit buah
delima putih dengan pengukuran sebanyak
1 kali dari 4 replikan pada masing-masing
ekstrak antioksidan tanpa spike. Presisi
diukur sebagai standar deviasi (SD) dan
standar deviasi relatif (RSD).
d.
Gambar 3.B
Panjang
Gelombang
Maksimal
Dilihat dari gambar 3.B didapat panjang
gelombang maksimal untuk pengukuran
antioksidan pada 516,0 nm untuk pengukuran
antioksidan dengan absorbansi sebesar
0,5853.
C. Kurva Kalibrasi Standar Antioksidan
Standar yang digunakan adalah zat tanin.
Penentuan
konsentrasi
deret
standar
dilakukan pada rentang 30 mg/L sampai 70
5
persamaan garis linear yang dihasilkan y = 0,0323x + 2,418 dengan koevisien korelasi
0,9956. Adapun reaksi antara DPPH dengan
tanin sebagai berikut.
Ekstrak
Aquadest
Metanol pa
Metanol 1:1
Etanol pa
Etanol 1:1
Etanol 70%
Propanol pa
Propanol 1:1
Rata-rata
(mg/L)
61,85
67,45
63,00
70,32
59,99
65,58
70,70
60,61
Simpang
Baku
0,1459
0,8178
0,0982
0,1377
1,2526
1,1864
0,0224
0,0981
Menghasilkan :
Konsentrasi
DPPH
(2,2-difenil-1pikrilhidrazil) yang digunakan untuk
mengukur kadar antioksidan dalam sampel
yaitu sebesar 200 mg/L. Konsentrasi ini
dipakai karena memberikan absorbansi yang
baik dalam mengukur ekstrak antioksidan,
mL ekstrak antioksidan dalam sampel
direaksidan dengan DPPH sebanyak 1:1. Hal
ini dilakukan agar jumlah volume antara
sampel dengan DPPH sama banyak.
Konsentrasi yang tersisa diukur dengan
spektrofotometer. Warna yang dihasilkan
antara DPPH dengan ekstrak dapat dilihat
pada gambar 3.D.
Menghasilkan :
DPPH
dengan
6. REFERENSI
Afriani, L. H. (2010). Pengawet Makanan
Alami dan Sintetis. Bandung:
Alfabeta.
Ansel, H. C. (2008). Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi. Edisi Keempat.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Aprilistiyowati. (2014). Buah Sakti Dari
Surga. Yogyakarta: Balqist.
Armala, M. M. (2009). Daya Antioksidan
Fraksi Air Ekstrak Herba Kenikir
(Cosmos caudatus H. B. K.) dan
Profil KLT. Skripsi, 39. Fakultas
Farmasi Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
4. KESIMPULAN
Pelarut etanol pa dan propanol pa
memberikan konsentrasi antioksidan paling
tinggi diantara pelarut lainnya, termasuk
pelarut kontrol yaitu etanol 70%. Sehingga
pelarut etanol pa dan propanol pa dapat
digunakan untuk mendapatkan konsentrasi
ekstrak antioksidan yang tinggi dari kulit
buah delima putih.
10