Anda di halaman 1dari 6

Warta Farmasi, 5(1), 66 – 71 , 2016 Randa Wulaisfan,

dkk

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL


KECAMBAH BIJI KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)
MENGGUNAKAN PEREAKSI DPPH SECARA
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

Randa Wulaisfan1, Nur Adi2, Muh. Nurhidayat3


randalaugidemara@gmail.com
1
Akademi Farmasi Bina Husada Kendari
2
Universitas Indonesia Timur
3
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

Abstrak
Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol
kecambah bji kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) dengan metode DPPH.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktvitas antioksidan berdasarkan
pengikatan radikal bebas DPPH(2,2-difenil-1-pikrihdrazil) oleh ekstrak etanol
kecambah biji kacang hiaju (Phaseolus radiatus L.). Kecambah bij kacang hijau
(Phaseolus radiatus L.) diekstraksi dengan cara perkolasi dengan menggunakan
etanol 70%. Ekstrak etanol yang diukur dengan tiga replikasi memliki aktivitas
antioksdan dengan nilai lC50 sebesar 1,05 mg/ml. Potensi ini lebih tinggi
dibandingkan dengan Vitamin C yang memiliki nilai lC50 sebesar 0,998 mg/ml.
Kata Kunci : Antioksidan, Kecambah Biji Kacang Hijau, Spektrofotometri UV-
Vis.

Abstract
A study has been done the research concerning of antioxidant scavenging
activity of green bean seed shoot (Phaseolus radiatus L.) extract of ethanol with
DPPH method. This research aimed to know the activity of antioxidant based on
binding of DPPH free radicals of green bean seed shoot extract (Phaseolus
radiatus L.). Green bean seed shoot extracted with 70% ethanol. Extract of
ethanol measured with three replications that have antioxidant activity with value
of lC50 are 1,05 mg/ml. This potency highers than vitamin C with value of lC 50 are
0,998 mg/ml.
Keywords : Antioxidant, Green Pea Sprouts,Spectrofotometri UV-Vis

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X


66
Warta Farmasi, 5(1), 66 – 71 , 2016 Randa Wulaisfan,
dkk

PENDAHULUAN

Zat antioksidan dapat buah, bunga, biji dan serbuk sari.


diperoleh dari asupan makanan Disamping itu ada banyak bahan
yang banyak mengandung vitamin pangan yang menjadi sumber
C, E, betakaroten, senyawa fenolik antioksidan alami, seperti rempah-
dan flavonoid serta mineral, rempah, dedaunan, teh, kokoa, biji-
misalnya selenium, tembaga, besi, bijian, serealia, buah-buahan, sayur-
dan mangan (Riska, 2006). sayuran dan tumbuhan atau laga laut
Saat ini, sudah banyak (Kumalaningsih, 2006).
makanan dan minuman yang selalu Kandungan zat gizi dalam
mencantumkan kalimat kacang-kacang pada saat dalam
“mengandung antioksidan” bentuk biji masih belum aktif akan
(Ardyansyah, 2007). Disisi lain, tetapi setelah melalui proses
banyak makanan dan minuman perkecambahan maka akan menjadi
yang berlabel “antioksidan” dan aktif (Kumalaningsih, 2006).
dikatakan “dapat melawan kerja Manfaat kecambah dari biji
radikal bebas”. Produk-produk itu kacang hijau yaitu mencegah kanker,
dijual dengan harga yang cukup mencegah serangan jantung dan
mahal padahal komponen stroke, mencegah osteoporosis, serta
antioksidan terdapat di alam secara membangkitkan sistem kekebalan
melimpah (Winarsih, 2007). tubuh (Kumalaningsih, 2006).
Kebanyakan senyawa METODOLOGI
antioksidan yang diisolasi dari Peneiltian ini merupakan
sumber alami adalah berasal dari penelitian eksperimental dengan
tumbuhan. Isolasi antioksidan alami obyek penelitian adalah antioksidan
telah dilakukan dari tumbuhan yang ekstrak etanol dalam kecambah biji
dapat dimakan, tetapi tidak selalu kacang hijau dengan menggunakan
dari bagian yang dapat dimakan. pereaksi DPPH secara
Antioksidan alami tersebar Spektrofotometri UV-Vis.
dibeberapa bagian tanaman, seperti
pada kayu, kulit kayu, akar, daun,

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X


67
Warta Farmasi, 5(1), 66 – 71 , 2016 Randa Wulaisfan,
dkk

Alat Dan Bahan Pengukuran Daya Antioksidan


Alat : Batang pengaduk, Botol Ekstrak Kecambah Biji Kacang
coklat, Eksikator, Gelas kimia Hijau
(Pyrex),Gelas ukur (Pyrex), Gelas Dibuat larutan stok 100 ppm
2
1
arloji, Labu ukur (Pyrex), Labu dengan cara menimbang ekstrak
Erlenmeyer (Pyrex), Pipet volume 5 kecambah biji kacang hijau sebanyak
ml dan 10 ml, Rak tabung, 10 mg dan dilarutkan dengan
Rotavapor, Perkolator, metanol absolute sambil diaduk dan
Spektrofotometri UV-Vis (Hewlet), dihomogenkan, volume akhir
Timbangan analitik (Sartorius). dicukupkan hingga 0,1 l. untuk
Bahan : Aquadest, DPPH (2,2- mendapatkan konsentrasi 10 ppm, 20
Diphenyl-1-Picryl Hydrazil), Ekstrak ppm, dan 30 ppm dilakukan
kecambah biji kacang hijau pengenceran : Dipipet larutan stok
(Phaseolus radiatus L.), Etanol 70%, sebanyak 1 ml dan dicukupkan
Metanol absolute, Vitamin C. volumenya dengan metanol absolut
Pengukuran Daya Antioksidan hingga 10 ml. (10 ppm). Dipipet
Blanko larutan stok sebanyak 2 ml dan
Pengujian dilakukan dicukupkan volumenya dengan
dengan mempipet 1,0 ml metanol absolut hingga 10 ml. (20
DPPH 0,4 mM dan dicukupkan ppm). Dipipet larutan stok sebanyak
volumenya dengan metanol 3 ml dan dicukupkan volumenya
absolut sampai 5,0 ml dalam labu dengan metanol absolut hingga 10 ml
ukur. Larutan ini kemudian (30 ppm). Pengujian dilakukan
dipindahkan dalam wadah botol dengan memipet 100 µl larutan
coklat dan dibiarkan selama 30 sampel dari berbagai konsentrasi.
menit dan selanjutnya diukur Kemudian masing-masing
absorbansinya pada panjang ditambahkan 1,0 ml DPPH 0,4 mM
gelombang 523 nm. dan dicukupkan volumenya dengan
metanol absolute sampai 5,0 ml
dalam tabung reaksi. Campuran
kemudian dihomogenkan dan

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X


68
Warta Farmasi, 5(1), 66 – 71 , 2016 Randa Wulaisfan,
dkk

dibiarkan pada suhu kamar selama Pengujian ini dilakukan


30 menit lalu serapannya diukur dengan memipet 100 µl larutan
pada panjang gelombang 523 nm. sampel dari berbagai konsentrasi.
Pengukuran Daya Antioksidan Kemudian masing-masing
Sampel Pembanding ditambahkan 1,0 ml DPPH 0,4 mM
a. Vitamin C dan dicukupkan volumenya dengan
Dibuat larutan stok 100 metanol absolut sampai 5,0 ml dalam
ppm dengan menimbang vitamin tabung reaksi. Campuran kemudian
C sebanyak 10 mg kemudian di homogenkan dan di biarkan pada
dilarutkan dengan aquadest suhu kamar selama 30 menit lalu
sambil diaduk dan dihomogenkan, serapannya diukur pada panjang
volume akhir dicukupkan hingga gelombang 523 nm.
0,11, 2 ppm, 4 ppm, 6, ppm, 8 ppm, Besarnya persentase pengikat
dan 10 ppm dilakukan pengenceran : radikal bebas dihitung dengan rumus:
1. Dipipet larutan stok sebanyak 0,2 Persen pengikat radikal bebas =
ml dan dicukupkan volumenya (Abs DPPH – Abs sampel)
X 100%
dengan aquadest hingga 10 ml (2
Abs DPPH
ppm). Dipipet larutan stok sebanyak
Nilai lC50 ditentukan dengan
0,4 ml dan dicukupkan volumenya
analisis probit data log persentase vs
dengan aquadest hingga 10 ml (4
probit persentase pengikat radikal
ppm). Dipipet larutan stok sebanyak
bebas.
0,6 ml dan dicukupkan volumenya
dengan aquadest hingga 10 ml (6 HASIL DAN PEMBAHASAN
ppm). Dipipet larutan stok sebanyak Hasil Pengukuran Absorbansi,
0,8 ml dan dicukupkan volumenya Persentase Pengikatan DPPH dan
dengan aquadest hingga 10 ml (8 nilai lC50 dari ekstrak kecambah biji
ppm). Dipipet larutan stok sebanyak kacang hijau (Phaseolus radiatus L.)
1 ml dan dicukupkan volumenya dan pembanding Vitamin C.
dengan aquadest hingga 10 ml (10
ppm).

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X


69
Warta Farmasi, 5(1), 66 – 71 , 2016 Randa Wulaisfan,
dkk

Tabel 1. Pengukuran Absorbansi, Persentase Pengikatan DPPH dan nilai lC 50 dari ekstrak
kecambah biji kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) dan pembanding Vitamin C

sampel Konsentrasi absorbansi % pengikatan DPPH IC50 (ppm)


(ppm)
Blanko - 0.654 - -
10 0,183 72,02
Ekstrak
etanol
20 0,182 72,17
kecambah
0,998
kacang
hijau
30 0,180 72,47

Vitamin C 2 0,543 16,97

4 0,429 34,40 1,00

6 0,313 52,14

8 0,254 61,16

10 0,186 71,55

Pengujian dilakukan dengan diukur pada panjang gelombang 523


membuat larutan stok, kemudian dari nm.
larutan stok dipipet masing-masing Aktivitas antioksidan
100 µl dan ditambahkan dengan ditunjukan dengan nilai lC50. Dan
larutan DPPH 0,4 Mm kemudian nilai lC50 merupakan nilai
volumenya dicukupkan hingga 5 ml konsentrasi suatu zat antioksidan
dengan metanol absolut. Metanol yang dapat menyebabkan 50% DPPH
absolut digunakan karena DPPH kehilangan karakter radikal atau
dapat dilarutkan dengan sempurna konsentrasi suatu zat antioksidan
oleh metanol absolut. Selanjutnya yang memberikan % penghambat
campuran dihomogenkan dan 50%. Zat mempunyai aktivitas
dibiarkan selama 30 menit dengan antioksidan tinggi, akan mempunyai
tujuan agar sampel dapat bereaksi nilai lC50 yang rendah. Nilai analisis
dengan radikal DPPH, serapannya probit ditunjukan dari persen nilai

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X


70
Warta Farmasi, 5(1), 66 – 71 , 2016 Randa Wulaisfan,
dkk

aktivitas pengikat radikal bebas penelitian ini yang diuji masih


DPPH. Nilai aktivitas antioksidan berupa ekstrak kasar, sehingga masih
yang diperoleh akan dibandingkan ada kemungkinan senyawa murni
terhadap antioksidan alami. Setelah yang dikandung memiliki aktivitas
dilakukan pengujian, diperoleh antioksidan lebih kuat dibanding
bahwa ekstrak etanol kecambah biji ekstraknya.
kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) KESIMPULAN
memiliki kemampuan antioksidan. Berdasarkan hasil penelitian
Hasil uji aktivitas ekstrak yang dilakukan disimpulkan bahwa
etanol kecambah biji kacang hijau ekstrak etanol kecambah biji kacang
(Phaseolus radiatus L.) yang hijau (Phaseolus radiatus L.)
digunakan menunjukkan bahwa memiliki potensi aktivitas sebagai
ekstrak etanol kecambah biji kacang antioksidan.
hijau (Phaseolus radiatus L.)
memiliki potensi aktivitas sebagai DAFTAR PUSTAKA
antioksidan. Hal ini dapat dilihat dari Ardiyansyah., 2007, “Antioksidan
dan Peranannya Bagi
nilai lC50 yang diperoleh yaitu 0,998
Kesehatan” (Online),
mg/ml. Hal ini menunjukan bahwa (http:/www.beritaiptek.com,
diakses 15 Maret 2009).
konsentrasi tersebut dapat meredam
50% aktivitas DPPH. Kumalaningsih, S., 2006,
“Antioksidan Alami”,
Hasil uji aktivitas antioksidan
Trubus Agrisarana,
dari sampel pembanding yang Surabaya.
digunakan Vitamin C mempunyai
Riska., 2006, “My Skin : Membedah
nilai sebesar 1,00 mg/ml. Apabila Langkah Jitu Mengatasi
Kulit Kering dan Kusam”.
dibandingkan dengan antioksidan
Vitamin C yang mempunyai nilai Winarsih, H., 2007, “Antioksidan
Alami dan Radikal Bebas”;
lC50 1,00, aktivitas antioksidan
Potensi dan Aplikasinya
ekstrak etanol kecambah biji kacang Dalam Kesehatan”,
kanisius, Yogyakarta.
hijau (Phaseolus radiatus L.) masih
rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai
lC50 yang diperoleh yaitu 0,998. Pada

Warta Farmasi Vol.5 No.1, ISSN 2089-712X


71

Anda mungkin juga menyukai