Antioksidan merupakan zat penghambat reaksi oksidasi molekul lain yang disebabkan
oleh radikal bebas. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menangkap radikal
bebas. Radikal bebas terjadi dikarenakan beberapa faktor, seperti asap, debu, dan polusi udara
yang dapat merusak jaringan yang ada didalam tubuh. Senyawa antioksidan akan mendonorkan
elektronnya pada radikal bebas yang tidak stabil yang mempunyai satu atau lebih elektron yang
tak berpasangan sehingga, radikal bebas ini bisa stabil dan dinetralkan dan tidak lagi
mengganggu metabolisme tubuh (Liochev, 2013 ; Rahmi 2017).
Penggunaan antioksidan alami menjadi perhatian masyarakat karena telah ditemukannya
efek samping yang berbahaya pada antioksidan sintetik yang bersifat karsinogenik jika
digunakan dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah yang berlebihan. Oleh karena itu
senyawa antioksidan alami harus terus dicari atau diperbaharui agar menjadi penangkal radikal
bebas yang lebih aman, sehingga untuk memenuhi hal tersebut mencari senyawa antioksidan
alami diarahkan pada sumber daya alam yang baik untuk kesehatan manusia. Kandungan
antioksidan pada tumbuhan umunya mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid,
terpenoid yang menjadi bahan baku potensial yang dapat digunakan sebagai antioksidan alami.
Untuk radikal bebas yang biasa digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan adalah 1,1-
difenil-2-pikrihidrazil (DPPH) (Ipandi et al., 2016; Purwanto et al.,2017; Tristantini et al.,
2016)