Anda di halaman 1dari 10

UJI AKTIFITAS SEDIAAN LOTION EKSTRAK BUAH

KETUMBAR (Coriandrum sativum L.) SEBAGAI ANTI


NYAMUK Aedes aegypty

PROPOSAL

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
pada Program Studi S1 Farmasi

Disusun Oleh :
ALSAN SAEPUL ALAM
NIM : 1948201013

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


STIKES MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penyusunan Skripsi yang berjudul “FORMULASI DAN
EVALUASI SEDIAAN LOTION EKSTRAK BUAH KETUMBAR
(Coriandrum sativum L.) SEBAGAI ANTI NYAMUK Aedes aegypty” dapat
tersusun atas dorongan pembimbing dan semua pihak.
Adapun penyusunan Skripsi ini di maksudkan untuk memenuhi salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada program S1
Farmasi.
Dalam penyususunan Skripsi ini cukup mengalami kesulitan dan hambatan,
namun berkat dorongan dan arahan dari pembimbing akhirnya penulis dapat
menyelesaikannya, untuk itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih
kepada yang terhormat :
1. Bapak apt. Wawang Anwarudin, M.Sc. selaku Ketua STIKes
Muhammadiyah Kuningan,
2. Ibu Sukmawati, M. Farm selaku Dosen Pembimbing 1 Skripsi,
3. Seluruh Dosen, Staf Tata Usaha STIKes Muhammadiyah Kuningan
yang telah membantu penulis selama ini,
4. Kedua Orang Tua dan Keluarga yang senantiasa membantu do’a dan
memberikan motivasi kepada penulis dengan segala hal,
5. Teman-teman angkatan 2019 yang telah membantu serta
memberikan semangatnya selama menuntut ilmu di STIKes
Muhammadiyah Kuningan,
6. Dan seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik di
masa yang akan datang.
Penulis berharap penulisan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri.
Kuningan, Januari 2023

Penulis

ALSAN SAEPUL ALAM

NIM. 1948201013
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nyamuk adalah serangga yang sukses memanfaatkan air lingkungan

termasuk air alami, air sumber buatan yang sifatnya permanen maupun temporer.

Siklus hidup nyamuk dipengaruhi oleh tersedianya air sebagai media perkembang

biak dari telur sampai menjadi nyamuk dewasa. Nyamuk memerlukan tiga macam

tempat untuk kelangsungan hidupnya yaitu tempat berkembang biak, tempat

istirahat dan tempat mencari darah. Ketiga tempat tersebut merupakan suatu

sistem yang saling terkait untuk menunjang kelangsungan hidup nyamuk (Elita,

A., 2013).

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia dari Januari hingga

Juli 2020 sebanyak 71.633 kasus, turun dari tahun 2019 sebanyak 112.954 kasus.

10 provinsi dengan jumlah kasus terbanyak adalah Jawa Barat 10.772, Bali 8.930,

Jawa Timur 5.948, NTT 5.539, Lampung 5.135, DKI Jakarta 4.227, NTB 3.796,

Jawa Tengah 2.846 dan Yogyakarta 2.720 dan 2.255 di Riau (Kementerian

Kesehatan Indonesia, 2020).

Aedes aegypti merupakan vektor utama virus Dengue (CDC, 2012). Salah

satu upaya pencegahan terhadap transmisi virus Dengue adalah mengindari

gigitan nyamuk vektor. Repellent dapat mengurangi paparan terhadap gigitan

nyamuk yang mungkin terinfeksi virus dengue (Kazembe et al., 2012). Banyaknya

korban dan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk menuntut berbagai pihak
untuk dapat mencegah dari gigitan nyamuk. Biasanya orang memilih cara praktis,

yakni menggunakan obat anti nyamuk cair maupun obat anti nyamuk yang di

bakar. Meskipun cukup efektif, obat anti nyamuk jenis ini berisiko karena

kandungan bahan kimianya. Obat anti nyamuk cair biasanya yang beredar di

pasaran adalah bentuk lotion. Hampir semua lotion anti nyamuk yang beredar

berbahan aktif DEET (N,N-diethyl-meta-toluamide) yang merupakan bahan

kimia sintetis beracun dalam konsentrasi 10-15% (Sari, 2015). Untuk mencari

kandungan dari lotion anti nyamuk yang aman, maka perlu mencari bahan aktif

biologis dari tanaman atau sumber daya hayati lainnya yang dapat digunakan

sebagai insektisida botani. Salah satu tanaman yang diketahui memiliki daya

repelan dan daya bunuh terhadap Ae. aegypti adalah biji ketumbar (Coriandrum

sativum L.). Ekstrak biji ketumbar terbukti telah mampu menolak serangan

gigitan nyamuk Ae. aegypti dengan konsentrasi paling efektif 60% dalam etanol

96%. Kisaran daya proteksi selama 6 jam sebesar 82%-97% dan rerata daya

proteksinya 91% yang diujikan pada lengan manusia (Jubaedah N, 2017).

Anti nyamuk adalah senyawa yang bekerja pada jarak tertentu dan

memiliki kemampuan untuk mencegah nyamuk terbang, hinggap atau menembus

permukaan kulit manusia (Oktiansyah et al., 2013). Sediaan farmasi yang cocok

untuk pengendalian nyamuk adalah repellent.. repellent adalah bahan yang dapat

menolak keberadaan dan gigitan nyamuk pada manusia (Soedarto, 2011).

Menurut (Jubaedah et al., 2017), ekstrak biji ketumbar bekerja sebagai penolak

nyamuk Aedes aegypti pada konsentrasi 60% jika konsentrasi tersebut memenuhi

standar perlindungan lebih dari 95% pada jam pertama dan kedua.
Berdasarkan penelitian lain mengenai pengaruh formulasi ekstrak biji

ketumbar (Coriandrum sativum L.) dalam gel air freshener sebagai repellent

terhadap daya tolak nyamuk Aedes sp. telah memberikan bukti bahwa ekstrak biji

ketumbar (Coriandrum sativum L.) mempunyai kemampuan daya repellent

terhadap Aedes sp dengan daya repellent ekstrak biji ketumbar sebesar 62,7% hal

tersebut karena kandungan kimia dalam biji ketumbar seperti linalool dan

flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai penolak nyamuk (repellent)

(Fitriani et al., 2019).

Maka peneliti ingin mencoba uji aktifitas dalam bentuk sediaan lotion anti

nyamuk Aedes aegypty yang salah satu komposisinya terdapat ekstrak buah

ketumbar. Pemilihan sediaan lotion karena lotion merupakan sediaan berbentuk

emulsi yang mudah dicuci dengan air dan tidak lengket dibandingkan sediaan

lainnya. Selain itu bentuknya yang cair memungkinkan pemakaian cepat dan

merata pada kulit.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ekstrak buah ketumbar dapat di uji aktifitas dengan sediaan

lotion?

2. Bagaimana cara mengevaluasi produk lotion ekstrak buah ketumbar?

3. Menurut hasil evaluasi produk, formula manakah yang memiliki sediaan

lotion ekstrak buah ketumbar terbaik?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah ekstrak buah ketumbar dapat di uji aktifitas

dalam sediaan lotion


2. Untuk mengetahui bagaimana evaluasi sediaan lotion dari ekstrak buah

ketumbar

3. Untuk mengetahui pada formula berapakah sediaan lotion dari ekstrak

buah ketumbar yang paling baik berdasarkan hasil evaluasi sediaan

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Memberikan pengetahuan tentang uj aktifitas sediaan lotion

ekstrak buah ketumbar serta cara membuatnya.

2. Bagi Institusi

Manfaat Skripsi ini bagi institusi yaitu sebagai bahan evaluasi

terhadap pembelajaran di kampus STIKes Muhammadiyah Kuningan serta

dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan bahwa buah ketumbar dapat

dimanfaatkan sebagai anti nyamuk.


DAFTAR PUSTAKA

CDC (Centers for Disease Control). 2012. Dengue Epidemiology.


http://www.cdc.gov/dengue/epidemiology/index.html
Elita, A, 2013. Studi preferensi tempat bertelur dan berkembangbiak larva
nyamuk Aedes aegypti pada air terpolusi. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Fitriani, R. N., Muryani, S. and Windarso, E. S. (2019) ‘Pengaruh Formulasi
Ekstrak Biji Ketumbar ( Coriandrum sativum ) Sebagai Repellent Nyamuk
Aedes SP’, Jurnal Kesehatan Lingkungan, 16(2), pp. 775–782.

Jubaedah N, Winarko, Rohmalia F. Uji efektifitas ekstrak biji ketumbar


(Coriandrum sativum) sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Gema
Kesehatan Lingkungan [Internet]. 2017;15(2):27–32.

Kazembe, T. dan Jere, S. 2012. Malaria Control with Mosquito Repellent Plants:
Colophospermum mopane, Dicoma anomala and Lippia javanica. World J
Life Sci. and Medical Research. 2(4):141-149.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2020) Hingga Juli, Kasus DBD di
Indonesia Capai 71 Ribu, Kementrian Kesehatan republik Indonesia.
Oktiansyah, R., Riyanto and Tibarni, M. M. (2013) Potensi Ekstrak Daun Salam
(Syzygium polyanthum Wight.) Sebagai Penolak Nyamuk Culex
quinquefasciatus Say. dan Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi di
SMA. Universitas Islam Negeri Raden Fatah palembang.
Sari, Amelia et.al. 2015. Studi Formulasi Sediaan Lotion Anti nyamuk dari
MinyakAtsiri Daun Legundi (Vitex trifolia Linn). Padang: Seminar
Nasional & Workshop.

Anda mungkin juga menyukai