Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Wahyudi Isnan dan Nurhaedah Muin tahun 2015 dalam penelitian yang
berjudul Tanaman Murbei Sumber Daya Hutan Multimanfaat menyatakan bahwa selain
sebagai pakan ulat sutera, tanaman murbei juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman
pangan, pakan ternak, obat-obatan dan konservasi, sehingga memberikan nilai manfaat
sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Manfaat tersebut perlu disosialisasikan kepada
masyarakat sehingga tanaman murbei yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.
Menurut Siti Aminah tahun 2012 dalam penelitian Pengaruh Daun Murbei (Morus
alba L.) Terhadap Frekuensi Denyut Jantung Dan Tekanan Darah Arteri Pada Anjing
Teranestesi bahwa sari daun murbei dapat menurunkan frekuensi denyut jantung,
tekanan darah arteri, Dan mengubah bentuk RST dari gambaraktivitas listrik jantung.
Menurut Rehmadanta Sitepu dkk tahun 2016 dalam penelitian Karakterisasi
Antosianin Buah Murbei Spesies Morus alba Dan Morus cathayana Di Indonesia bahwa
buah murbei kaya akan antioksidan karena kandungan antosianinnya yang banyak.
Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya dua antosianin dominan yang diperkirakan
merupakan jenis antosianin yang sama untuk masing-masing spesies murbei.
Berdasarkan hasil penelusuran pustaka yang dipertimbangkan melalui kedekatan
λmaks dan waktu retensi, maka antosianin yang terdapat pada kedua spesies murbei
diperkirakan sianidin-3-O-glukosida dan sianidin-3-O-rutinosida.
Menurut Jamila dkk tahun 2014 dalam penelitian Efektivitas Antimikroba Pada
Jumlah Jamur Dalam Pakan Buatan Terhadap Kualitas Kokon Ulat Sutera bahwa
penggunaan antimikroba berpengaruh nyata terhadap total kontaminasi jamur pakan
buatan ulat sutera. Penambahan garam pada pakan buatan ulat sutera merupakan
yang terbaik dalam menghambat pertumbuhan jamur bila dibandingkan dengan kalsium
propionat dan kalium sorbat. Kualitas kokon yang terbaik setelah mengkonsumsi pakan
buatan yang mengandung antimikroba adalah jenis uat sutera dari Perum-Perhutani
dibanding strain China.
Menurut Dhiraj Kumar dkk tahun 2015 dalam penelitian Biomedical Applications
of Silkworm Pupae Proteins bahwa kepompong ulat sutera sangat baik diaplikasikan di
bidang ilmu biomedis dan industri farmasi. Protein pada kepompong ulat sutera memiliki
manfaat yang dapat menyembuhkan penyakit. Fungsi protein pada kepompong
meliputi pemberian obat, rekayasa jaringan, perancah jaringan, luka dressing,
pengaturan lipid dan glukosa darah, antiapoptotik, antioksidan, antigenotoksik, aktivitas
hepatoprotektif, bioreaktor, dan sebagai agen antikanker.
Menurut Tayori Takechi dkk tahun 2014 dalam penelitian Antioxidant Activities
Of Two Sericin Proteins Extracted From Cocoon Of Silkworm (Bombyx mori) Measured
by DPPH, Chemiluminescence, ORAC and ESR Methods menyatakan bahwa saricin
pada kokon ulat sutera menunjukkan kapasitas antioksidan terhadap radikal bebas.
Dengan demikian protein sericin dapat digunakan secara efisien untuk di konsumsi
manusia.
Menurut Marcelino Gimenes dkk tahun 2014 dalam penelitian High Molecular
Sericin from Bombyx mori Cocoons: Extraction and Recovering by Ultrafiltration bahwa
ekstraksi sericin dengan air pada suhu 120 oC diperoleh hasil 21,99±0,96% dengan
berat fraksi molekul 200 kDa dan 100 kDa.
Menurut Jin-Ge Zhou dan Yu-Qing Zhang tahun 2016 dalam penelitian A New
Estimation Of The Total Flavonoids In Silkworm Cocoon Sericin Layer Through
Aglycone Determination By Hydrolysis-Assisted Extraction And HPLC-DAD Analysis
bahwa sericin memiliki antikanker, antihiperlipidemia dan antidiabetes. Metode yang
digunakan sangat efisien untuk hidrolisis glikosida flavonol dalam lapisan sericin kokon
ulat sutera, mengekstraksi aglikon, kuarsetin dan kamferol.
Menurut Liliam Rocha dkk tahun 2017 dalam penelitian Sericin From Bombyx
mori Cocoons, Part I: Extraction And Physicochemical Biological Characterization For
Biopharmaceutical Applications bahwa dua metode ekstraksi yang diuji memungkinkan
untuk menghasilkan minyak mentah sericin yang diawetkan tanpa kristalinitas. Ekstrak
minyak sericin mentah yang diproduksi sesuai untuk aplikasi biofarmasi, kesimpulan
didukung penuh oleh karakterisasi fisika-kimia Dan biologi yang disyaratkan.
Menurut Regina Inez Kunz tahun 2012 dalam penelitian Silkworm Sericin:
Properties and Biomedical Applications bahwa protein sericin pada ulat sutera adalah
polimer alami yang diproduksi dan disekresikan oleh Bombyx mori. Sericin larut dalam
air glikoprotein Dan terdiri dari 25 hingga 30% kokon, hal ini ditandai dengan adanya 18
asam amino, dengan gugus sisi kutub yang kuat (hidroksi, karboksil dan gugus amino),
kandungan serin, asam aspartat dan glisin, menghasilkan protein hidrofilik.
DAFTAR PUSTAKA
Aminah, Siti. 2012. Pengaruh Daun Murbei (Morus alba L.) Terhadap Frekuensi Denyut
Jantung Dan Tekanan Darah Arteri Pada Anjing Teranestesi. Yogyakarta:
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. VOL. 8, NO.3.

Gimenes, Marcelino L., Silva, Vitor R., Vieira G.A, Melissa., Silva G.C, Meuris., Scheer,
Agnes P. 2014. High Molecular Sericin From Bombyx mori Cocoons: Extractions
And Recorvering By Ultrafiltration. International Journal Of Chemical Engineering
and Applications, VOL. 5, NO. 3.

Isnan, Wahyudi dan Muin, Nurhaedah. 2015. Tanaman Murbei Sumber Daya Hutan
Multimanfaat. Makassar: Balai Penelitian Kehutanan Makassar, VOL. 12, NO. 2.

J.A, Jamila., Syamsu., Syatrawati. 2014. Efektivitas Antimikroba Pada Jumlah Jamur
Dalam Pakan Buatan Terhadap Kualitas Kokon Ulat Sutera. Makassar: Fakultas
Peternakan Universitas Hasanuddin. ISSN: 1411-4577.

Kumar, Dhiraj., Dev, Param., Kumar, Venkatesh R. 2015. Biomedical Applications Of


Silkworm Pupae Proteins. Department of Zoology, School of Life Sciences, India.

Kunz, Regina Inez., Brancalhao, Rose Meire Costa., Natali, Maria Raquel. 2016.
Silkworm Sericin: Properties And Biomedical Applications. Department Of
Morphological Sciences, State University Of Maringa.

Rocha, Liliam K.H. 2017. Sericin From Bombyx mori cocoons, Part I: Extraction And
Physicochemical-biological Characterization For Biopharmaceutical Applications.
Brazil: University Of Campinas.

Sitepu, Rehmadanta., Heryanto., Brotosudarmo, Tatas H.P., Limantara, Leenawaty.


2016. Karakterisasi Antosianin Buah Murbei Spesies Morus alba Dan Morus
canthayana Di Indonesia. Program Studi Farmasi Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Ma Chung Malang. ISSN: 2338-0950.

Takechi, Tayori., Wada, Ritsuko., Fukuda, Tsubasa., Harada, Kazuki., Takamura,


Hitoshi. 2014. Antioxidant Activities Of Two Sericin Proteins Extracted From
Cocoon Of Silkworm (Bombyx mori) Measured By DPPH, Chemiluminescence,
ORAC and ESR Methods. Jepang: Nara Women University.

Zhao, Jin-Ge dan Zhang, Yu-Qing. 2016. A New Estimation Of The Total Flavonoids In
Silkworm Cocoon Sericin Layer Through Aglycone Determination By Hydrolysis-
assisted Extraction And HPLC-DAD Analysis. Cina: Shoocow University.

Anda mungkin juga menyukai