Anda di halaman 1dari 4

ANTIOKSIDAN DAN SERAT PANGAN DARI

Gracilaria sp, Sargassum sp, Lobophora sp.

Abdul Basir, Hilda Lu’luin NAD, Hasanah, Riviani


Laporan Mata Kuliah Nutraceutical
Sekolah Pascasarjana, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor, Jl. Lingkar Akademik, Kampus IPB, Darmaga, Bogor 16680
*Korespondensi: Jl. Lingkar Akademik, Kampus IPB Dramaga-Bogor 16680
Telp. +622518622915, Fax. +622518622916.

1. PENDAHULUAN
Makroalga merupakan salah satu hasil perairan yang banyak dieksplorasi saat ini.
Penelitian selama 40 tahun terakhir terhadap komponen aktif menunjukkan bahwa makroalga
menghasilkan berbagai macam komponen aktif (Kelman et al. 2012).. Makroalga kaya
vitamin, mineral, protein, polisakarida, antioksidan dan serat (Cynthia et al. 2011).
Makroalga laut dengan habitat air dangkal bisa terkena kombinasi sinar ultraviolet dan udara
yang mudah mengarah pada pembentukan radikal bebas dan spesies oksigen reaktif (ROS).
ROS berbahaya bagi kelangsungan hidup mikroalga dan dapat menyebabkan kematian sel.
Makroalga memiliki sistem pertahanan berupa antioksidan yang dapat melindungi sel
makroalga (Kelman et al. 2012).
Perkembangan teknologi yang semakin maju menyebabakan gaya hidup masyarakat
berubah. Gaya hidup masyarakat saat ini menimbulkan berbagai penyakit degeneratif.
Antioksidan dapat menurunkan resiko terkena penyakit degeneratif. Antioksidan dari alga
diketahui memainkan peranan yang penting dalam melawan berbagai macam penyakit dan
proses penuaan. Antioksidan dari makroalga memiliki potensi untuk dikembangkan dalam
bidang farmasi dan kosmetik.
Gracilaria merupakan salah satu makroalga dari kelas Rhodophyta yang bisa
ditemukan pada laut tropis dan subtropis. Gracilaria banyak digunakan pada industri dan
bioteknologi karena memiliki yield tinggi dan fikokoloid yang dimanfaatkan untuk
agar.Gracilaria diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antiinflammatory, antibakteri dan
anti virus (Cynthia et al. 2011).
Sargassum merupakan kelompok alga cokelat (Phaeophyta) terbesar di laut tropis.
Rumput laut ini mempunyai kelimpahan yang tinggi di seluruh wilayah laut Indonesia.
Sargassum fillipendula diketahui memiliki aktivitas antioksidan jenis karotenoid yang
merupakan golongan fenol dan benzenedicarboxyl acid (Khotimah dan Sasmito 2013).
Lobophora merupakan makroalga cokelat yang terdistribusi luas di perairan tropis dan
subtropis. Lobophora diketahui memiliki komponen fenol dengan kosentrasi tinggi berupa
bromophenol. Lobophora memiliki aktivitas menghambat infeksi HIV-1 (Kremb et al.
2014). Ekstrak Lobophora dengan metanol memiliki aktivitas antimikroba dan mengandung
asam lemak (Manilal et al. 2012).
Semua makroalga kaya akan kandungan serat. Serat makanan adalah bagian dari
makanan yang berasal dari tumbuhan yang tidak dapat diuraikana oleh enzim-enzim
pencernaan tetapi sebagian dapat diuraikan di dalam usus besar. Serat membantu
mengenyangkan perut, melindungi dari penyakit jantung dan kanker, menjaga fungsi saluran
pencernaan agar tetap normal sehingga terhindar dari sembelit (Handayani dan Fatimah
2011). Informasi tentang serat dan aktivitas antioksidan dari ekstrak Gracilaria, Sargassum,
dan Lobophora perlu diketahui sehingga diperlukan praktikum aktivitas antioksidan dan serat
pangan dari ekstrak Gracilaria, Sargassum, dan Lobophora.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan dan serat pangan dari ekstrak
Gracilaria, Sargassum, dan Lobophora.
METODE
Vi ini mb gak tau metode kita pake apa???
Analisis inhibisi α-glukosidase

Analisis Kadar Serat Metode Gravimetri Menurut Sudjana (1986)


Menimbang sampel 1-2 gram lalu dimasukkan dalam erlenmeyer 500 ml.
Menambahkan 50 ml H2SO4 1,25% dan refluks selama 30 menit. Menambahkan 50 ml
NaOH 3,25% dan refluks lagi selama 30 menit. Menyaring panas -panas dengan kertas saring
yang telah diketahui bobotnya. Mencuci dengan 50 ml H2SO4 1,25% yang telah dipanaskan.
Endapan dicuci dengan 50 ml alkohol 36%. Mengeringkan dalam oven pada suhu 105 0 C
dan ditimbang sampai bobot tetap.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Nama sampel Analisis serat pangan (%)
Sargassum 39.65
Gracilaria 34.64
Lambophora 37.48
Penelitian Kannan et al. (2014) menyatakan bahwa Gracilaria corticata dengan
kosentrasi 150, 160, 170, 180, dan 190 µl mempunyai aktivitas antioksidan 70,4%; 66,3%;
62,1%; 55,4% dan 53,8%. Aktivitas antioksidan pada penelitian ini berasal dari komponen
aktif alkaloid, flavonoid, glikosid, dan fenol dengan nilai Rf sebesar 0,50 ; 0,53; 0,90; 0,70.
Nilai serat pangan Sargassum pada praktikum ini sebesar 39,65%. Nilai ini lebih
tinggi jika dibandingkan dengan Gracilaria. Hal ini mungkin disebabakan perbedaan jenis
kelompok alga. Nilai serat pangan ini lebih tinggi dibandingakan penelitian Peng et al. (2013)
sebesar 4,83%
Nilai serat pangan Gracilaria pada praktikum ini sebesar 34,64%. Nilai ini lebih
rendah dibandingkan dengan penelitian Benjama dan Masniyom (2012) yang menyatakan
bahwa total serat pangan dari Gracilaria fisheri dan Gracilaria tenuistipitata dari Thailand
sebesar 64% dan 60,2% pada musim panas dan 57,5% dan 56,6% pada musim hujan. Hal ini
mungkin disebabkan perbedaan spesies, habitat hidup dan musim ketika diambil.
DAFTAR PUSTAKA
Cynthia LF, Falcao H, Lima GR, Montenegro CA, Lira NS, Filho PF, Rodrigues LC, Souza
MF, Filho JMB, Batista LM. 2011. Bioactivities from marine algae of the genus
Gracilaria. International Journal of Molecular Sciences. 12 : 4550-4573.
Benjama O, Masniyom P. 2012. Biochemical composition and physicochemical properties of
two red seaweeds Gracilaria fisheri and G. Tenuistipitata from the Pattani Bay in
Southern Thailand. Songklanakarin Journal of Science and Technology. 34 (2) : 223-
230.
Handayani R, Aminah S. 2011. Variasi substitusi rumput laut terhadap kadar serat dan mutu
organoleptik cake rumput laut. Jurnal Pangan dan Gizi. 2(3) : 67-74.
Kannan M, Pushparaj A, Dheeba B, Nageshwari K, Kannan K. 2014. Phytochemical
screening and antioxidant activity of marine alga Gracilaria corticata and Spirulina
platensis. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. 6 (11) : 312-318.
Kelman D, Posner EK, Mcdermid KJ, Tabandera NK, Wright PR, Wright AD. 2012.
Antioxidant activity of Hawaiian Marine Algae. Marine Drugs. 10 : 403-416.
Khotimah K, Sasmito BB. 2013. Uji aktivitas senyawa aktif alga cokelat (Sargassum
fillipendulla) sebagai antioksidan pada minyak ikan Lemuru (Sardinella longiceps).
THPi Student Journal. 1 : 10-20.
Kremb S, Helfer M, Kraus B, Wolf H, Wild C, Schneider M, Voolstra CR, Werner RB. 2014.
Aqueous extracts of the marine brown algae Lobophora variegata inhibit HIV-1
infection at the level of virus entry into cells. Plos One. 9 (8) : 1-12.
Manilal A, Selvin J, Thajuddin N, Sujith S, Panikkar M, Idhayadhulla A, Kumar RS. 2012.
Biopotential of marine alga Lobophora variegata collected from the South Indian
Littorial. Thalassas. 28 (1) : 47-54.
Peng Y, Xie E, Zheng K, Fredimoses M, Yang X, Zhou X, Wang Y, Yang B, Lin X, Liu J,
Liu Y. 2013. Nutritional and chemical composition and antiviral activity of cultivated
seaweed Sargassum naozhouense Tseng et Lu. Marine Drugs. 11 : 20-32.
Sudjana, S. 1986. Penuntun Praktikum Analisis Zat Gizi. IPB, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai