*adi.permadi@che.uad.ac.id
ABSTRAK
Sayuran merupakan jenis makanan penting bagi manusia untuk menjaga kesehatan, diantaranya
Bayam (Amaranthus sp), Brokoli (Brassica oleracea L), Kangkung (Ipomoea aquatica), kemangi
(Ocimum basilicum), sawi (Brassica juncea L), pakcoy (Brassica rapa). Spirulina platensis termasuk
kedalam mikroalgae yang memproduksi berbagai senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai
suplemen maupun sumber obat alami. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kadar klorofil
dan antioksidan dari spirulina dengan beberapa jenis sayuran lainnya. Uji yang dilakukan berdasarkan
analisis kandungan klorofil dan penentuan nilai antioksidan dengan metode IC50. Hasil penelitian
menunjukan bahwa Spirulina platensis memiliki nilai terbaik dengan kadar klorofil sebesar 12,7584
% dan antioksidan sebesar 4969,4787 ppm.
ABSTRACT
Vegetables are an important type of food for humans to maintain health, including: Spinach
(Amaranthus sp), Broccoli (Brassica oleracea L), kale (Ipomoea aquatica), basil (Ocimum
basilicum), mustard greens (Brassica chinensis var. Parachinensis), pakcoy (Brassica). rapa).
Spirulina platensis is a microalgae that produces various chemical compounds that can be used as
supplements or sources of natural medicine. This study aims to compare the chlorophyll and
antioxidant levels of spirulina with several other types of vegetables. The tests were carried out
based on the analysis of the chlorophyll content and the determination of the antioxidant value using
the IC50 method. The results showed that Spirulina platensis had the best value with chlorophyll
content of 12.7584 % and 4969.4787 ppm of antioxidants.
Selama 10 tahun terakhir, telah ada Klorofil termasuk salah satu pigmen
berbagai penelitian mengenai pengunaan utama pada sebuah tanaman. Warna hijau
mikroalga sebagai sumber nutrisi dan pada daun disebabkan karena klorofil
senyawa bioaktif. Hal ini disebabkan menyerap cahaya merah dan biru dan
meningkatnya kepedulian pada kesehatan meneruskan serta memantulkan cahaya
dan untuk memenuhi kebutuhan gizi hijau (Nurcahyani et al., 2020).
sehingga perlu adanya pengembangan Kandungan klorofil terdiri atas unsur
pangan yang inovatif (Martí-Quijal et al., karbon, nitrogen, hidrogen dan oksigen.
2021). Spirulina menjadi salah satu Unsur hara yang menjadi sumber nutrisi
mikroalga dengan kandungan protein untuk tanaman dapat dideteksi
yang tinggi mencapai 70% berat kering menggunakan daun seperti nitrogen.
dan kaya akan mineral, vitamin, Tanaman yang mendapat suplai nitrogen
provitamin, fitokimia, asam amino yang cukup akan memiliki daun yang luas
esensial, serat dan pigmen (Marzorati et dan memiliki kandungan klorofil yang
al., 2020). tinggi (Pernadi, 2020). Sel-sel mesofil
Spirulina platensis merupakan yang terdapat di daun banyak
mikroalgae yang memproduksi berbagai mengandung kloroplas. Di dalam
senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan kloroplas terdapat klorofil (zat hijau
sebagai suplemen maupun sumber obat daun). Di dalam kloroplas tidak hanya
alami. Spirulina platensis juga merupakan terdapat klorofil yang menjadi zat
jenis cyanobacteria atau bakteri yang penyebab warna hijau daun. Daun
mengandung klorofil sehingga dapat mengandung klorofil, karena itulah daun
bertindak sebagai organisme yang dapat berwarna hijau. Sebagian besar klorofil
melakukan fotosintesis untuk membuat terdapat di daun, namun pada bagian-
makanan sendiri. Spirulina platensis bagian tanaman lain seperti akar, batang,
memiliki bentuk spiral seperti filamen, buah, biji, dan bunga juga terdapat klorofil
memiliki diameter ukuran 3-12 μm serta dengan jumlah terbatas. Distribusi klorofil
mengandung pigmen warna cenderung pada daun berbeda-beda.
hijau biru.14 Spirulina platensis dapat Klorofil di pangkal daun akan
tumbuh dengan baik di danau, air tawar, berbeda dengan klorofil di bagian ujung,
air laut, media tanah bahkan di media tengah, dan tepi daun. Perbedaan jumlah
dengan alkalinitas tinggi (pH 8,5-11) klorofil ini akan menunjukkan perbedaan
sekalipun. Suhu optimal untuk warna daun. Semakin hijau warna daun
pertumbuhan Spirulina platensis adalah maka semakin tinggi kandungan
35ᵒ-40ᵒC (G. M. C. T. Pratama et al., klorofilnya (Istri & Dharmadewi, 2022).
2020). Kandungan kimia yang terkandung Manfaat dari klorofil bagi tanaman
dalam Spirulina Platensis dapat mengikat salah satunya adalah untuk menentukan
radikal bebas sehingga dapat berfungsi kondisi kesehatan dari tanaman tersebut.
sebagai hepatoprotektor, senyawa aktif Kondisi kesehatan akan sangat
yang bersifat hepatoprotektor adalah mempengaruhi kadar pemupukan yang
antioksidan (Kintoko et al., 2018). harus dilakukan (Arifah et al., 2019).
Spirulina Platensis juga mengandung Selain itu klorofil juga mampu berfungsi
sekitar 2% berat klorofil, yang berarti sebagai pembersih alamiah (mendorong
sepuluh kali lebih banyak daripada yang terjadinya detoksifikasi); antioksidan yang
ditemukan di tanaman darat biasa dan akan menetralkan radikal bebas sebelum
memiliki efisiensi konversi fotosintesis menimbulkan kerusakan pada sel-sel
yang ditingkatkan setara hingga 8-10% tubuh; antipenuaan, dan anti kanker.
dibandingkan dengan tanaman darat, yang Antioksidan merupakan senyawa
hanya memiliki efisiensi konversi 3%. yang mampu menghambat oksidasi
Karena turunan klorofil stabil terhadap molekul lain. Tubuh manusia tidak
panas, cahaya, asam dan basa, mereka mempunyai sistem pertahanan
berpotensi digunakan dalam bidang antioksidatif berlebihan, sehingga jika
makanan, kosmetik, dan farmasi sebagai terpapar radikal bebas berlebihan tubuh
aditif atau pewarna.
2
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
3
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
4
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
5
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
6
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ
Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN:2745-6080
2.22841
Syahara, S., & Vera, Y. (2020).
Penyuluhan Pemanfaatan Buah
Tomat Sebagai Produk Kosmetik
Antioksidan Alami Di Desa
Manunggang Julu. Education and
Development Institut, 8(1), 21–22.
Syawal, A. N., & Laeliocattleya, R. A.
(2020). POTENSI TEH HERBAL
RAMBUT JAGUNG (Zea mays L.)
SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN:
KAJIAN PUSTAKA. Jurnal Ilmu
Pangan Dan Hasil Pertanian, 4(1),
1–6.
https://doi.org/10.26877/jiphp.v4i1.
4056
Widiantara, T., Taufik, Y., Garnida, Y., &
Yulianti, D. (2018). Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Kacang Koro
(Canavalia ensiformis)
Menggunakan Uji 1,1-difenil 1,2-
dipikrilhidrazil (DPPH). Chimica et
Natura Acta, 6(1), 30.
https://doi.org/10.24198/cna.v6.n1.
16785
Yuslianti, E. R. (2018). Pengantar Radikal
Bebas dan Antioksidan. Yogyakarta:
Deepublish.