Oleh:
Kelas :A
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Alga Merah
hodophyta atau alga merah merupakan alga yang memiliki klorofil a dan d serta
mengandung pigmen fotosintetik berupa fikoeritrin, karoten, xantofil, dan
fikobilin. Tetapi pigmen fikoeritrin yang lebih dominan sehingga menyebabkan
warna merah. Rhodophyta diperkirakan mempunyai jumlah spesies sekitar 6000
spesies, baik yang hidup di air tawar, di darat, air payau, dan di lautan. Jenis alga
ini adalah multiselular dengan ukuran panjang mencapai 10-100cm dalam bentuk
lembaran atau berkas. Ukuran alga merah dapat mencapai ukuran paling besar jika
berada pada daerah dengan suhu dingin, sedangkan pada daerah tropis ukurannya
cenderung kecil. Morfologinya sangat beragam dan mempunyai talus yang
berkembang dari hasil diferensiasi perkembangan sel-sel yang membentuk
semacam cabang-cabang talus yang seragam dengan talus induknya. Sel dari alga
merah tersusun berlapis dan talusnya berpigmen fikobilin, serta memiliki pirenoid
di dalam kloroplas. Pirenoid adalah penyimpan cadangan makanan atau hasil
asimilasi.
Reproduksi alga merah dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Vegetatif
dengan cara konjugasi atau pembelahan sel, sedangkan generatif dilakukan
dengan fertilisasi antara jantan dan betina yang menghasilkan zigot. Umumnya
alga merah bersifat autotrof, tetapi ada juga yang bersifat heterotrof. Beberapa
jenis heterotrof tidak memiliki kromatofora dan biasanya hidup sebagai parasit
atau menempel pada jenis alga lain.
2. Alga Hijau
Chlorophyta atau alga hijau merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga.
Ciri-ciri alga hijau ini memiliki pigmen yang terdapat dalam kloroplas yang di
dominansi oleh klorofil a dan klorofil b sehingga menyebabkan alga ini berwarna
hijau. Pigmen lain yang dimiliki adalah karoten, xantofil, dan lutein. Chlorophyta
diperkirakan mempunyai jumlah spesies sekitar 7000 spesies, baik yang hidup di
air tawar, di darat, air payau, dan di lautan. Alga bersifat autotrof karena mampu
mensintesis bahan anorganik dengan bantuan cahaya matahari menjadi bahan
organik. Hampir seluruh alga hijau bersifat eukariotik.
Manfaat alga hijau yang sangat penting adalah sebagai penghasil utama
bahan organik di dalam ekosistem perairan. Dalam ekosistem perairan,
keberadaan alga merupakan bagian utama dari rantai makanan. Hal ini berkaitan
dengan aktivitas fotosintesis yang terjadi pada alga. Sebab aktivitas fotosintesis
merupakan sumber oksigen terhadap lingkungan perairan di sekitarnya, di mana
akan memberikan keuntungan secara langsung terhadap organisme lainnya yang
hidup dalam air. Selain itu, beberapa jenis dari alga hijau juga telah digunakan
sebagai bahan makanan sebab mengandung sejumlah mineral, vitamin,
karbohidrat dan protein. Zat-zat makanan tersebut dapat ditemukan baik dalam
dinding sel maupun dalam sitoplasma. Alga hijau yang banyak digunakan untuk
bahan makanan seperti Monostroma, Ulva, Codium dan Chlorella.
3. Alga Coklat
Phaeophyta atau alga coklat merupakan alga yang mengandung klorofil serta
pigmen-pigmen berwarna cokelat untuk melangsungkan proses fotosintesis. Alga
ini berwarna cokelat karena memiliki pigmen fikosantin selain klorofil, karoten,
dan xantofil. Pigmen yang paling dominan adalah fikosantin karena jumlahnya
yang sangat banyak sehingga menyebabkan alga berwarna cokelat sampai hijau
kecoklatan. Beberapa spesies dari Phaeophyta memiliki morfologi yang mirip
dengan tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bentuk yang sempurna yang
menyerupai batang, daun, semacam akar, semacam bunga, dan semacam buah.
Ukuran talus beberapa jenisnya sudah lebih tinggi dari jenis-jenis alga
merah dan hijau, dapat mencapai sampai sekitar tiga meter. Kelas ganggang ini
mempunyai ukuran dan bentuk yang sangat beraneka ragam. Ada yang berupa
tumbuh-tumbuhan bercabang berbentuk benang kecil dan halus (Ectocarpus), ada
yang berbentuk rantai seperti sosis yang kopong dan kasar yang panjangnya 30
cm atau lebih (Scytosiphon), ada yang bertangkai pendek dan bertalus lebar
(Laminaria, Costaria, dan Alaria beberapa di antaranya mempunyai lebar 2 m),
dan ada yang bentuknya bercabang banyak (Fucus, Agregia). Di Samudra Pasifik,
terdapat ganggang berukuran raksasa dengan tangkai yang panjang dan daun
seperti kulit yang panjang (Macrocystis, Nereocystis, Pelagophycus).
Aulia Andin Kinanti, Aziz Husein Nasution, Balqis Putri Wardana Purba, Fitriya
Handayani, Syarifah Widya Ulfa. Identifikasi Produk Bahan Makanan
yang Berbahan Dasar Alga : Mikroalga atau Makroalga pada Pasar
Tradisional dan Modern yang ada di Kota Medan