Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMANFAATAN RUMPUT LAUT (GRACILIA SP) YANG ADA DI DESA


MASALOKA DALAM PEMBUATAN KERIPIK RUMPUT LAUT (NORI)

OLEH
KELOMPOK 1
ASKAR 4022022006
NANI ASRIANTI 4022022041
SUMIRA 4022022064
WIDIA ASTUTI 4022022072
WAHYU 4022022069

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
POLITEKNIK BOMBANA
TAHUN 2022

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai
negara dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita
manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah
adalah rumput laut (seaweed). Berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah dimanfaatkan
sebagai makanan. Diwilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau
Seram, Bali, Lombok, Kepulauan Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan
sebagai makanan dan 56 jenis sebagai makanan dan obat tradisional oleh masyarakat
pesisir. Sebagai bahan pangan, rumput laut telah dimanfaatkan bangsa Jepang dan Cina
semenjak ribuan tahun yang lalu. Sebenarnya apa rumput laut itu?. Rumput laut
merupakan tumbuhan laut jenis alga, masyarakat Eropa mengenalnya dengan sebutan
seaweed. Tanaman ini adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda
dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan
daun. Jika kita amati jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat,
pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Rumput laut biasanya hidup
di dasar samudera yang dapat tertembus cahaya matahari. Seperti layaknya tanaman darat
pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Warna
inilah yang menggolongkan jenis rumput laut. Secara umum, rumput laut yang dapat
dimakan adalah jenis ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae),
ganggang merah (rodophyceae) atau ganggang coklat (phaeophyceae).

Hal tersebut tidaklah mengherankan, karena ternyata rumput laut mempunyai


kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%),
protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%).
Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam
nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen,
oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan

2
natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali
lipat dibandingkan dengan tanaman darat. Jenis rumput laut Indonesia yang mempunyai
nilai ekonomis penting yaitu Rhodophyceae atau ganggang merah yang mengandung
agar-agar dan karagenan. Ganggang merah memiliki Rumput Laut (Gracila sp.) Sebagai
Bahan Pangan.

Sekitar 2500 spesies dan sebagian besar hidup di laut, sisanya hidup di air tawar
(Guhardja 1981). Warna merah rumput laut disebabkan oleh klorofil, karoten, dan
biliprotein. Kelas ganggang merah dibagi menjadi tujuh genus yaitu Gracilaria sp.,
Gelidium sp., Gigartina sp., Chondrus sp., Eucheuma sp., Hypnea sp., dan Furcellaria sp..
Rumput laut Gracilaria umumnya mengandung agar; alter atau disebut juga agar-agar
sebagai hasil metabolisme primernya. Agar-agar diperoleh dengan melakukan ekstraksi
rumput laut pada suasana asam setelah diberi perlakuan basa serta diproduksi dan
dipasarkan dalam berbagai bentuk, yaitu: agar-agar tepung, agar-agar kertas dan agar-
agar batangan serta diolah menjadi berbagai bentuk makanan (kue), seperti pudding dan
jell atau dijadikan bahan tambahan dalam industri fat Iasi. Kandungan serat agar-agar
relatif tinggi, karena itu dikonsumsi pula sebagai makanan diet. Melewati proses tertentu
agar-agar diproduksi juga untuk kegunaan di laboratorium sebagai media kultur bakteri
atau kultur jaringan. Alasan utama konsumsi agar-agar adalah kandungan seratnya yang
cukup besar (84%) dengan susunan kimia berupa rantai polisakarida panjang dan nilai
karbohidratnya kecil. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
mengungkapkan bahwa serat yang terkandung dalam rumput laut atau agar-agar dapat
menurunkan kolesterol, darah tinggi, serta mengurangi keasaman pada lambung.

3
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang di atas ialah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan keripik runput laut (nori) ?
2. Apa saja khasiat yang di dapatkan ketika mengonsumsi keripik rumput laut (nori)?
3. Kandungan apa saja yang terkandung dalam keripik rumput laut?

1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan keripik rumput laut ialah :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan keripik rumput laut (nori)
2. Untuk mengetahui khasiat ketika mengonsumsi rumput laut n
3. Untuk mengetahui kandungan apa saja yang ada dalam rumput laut(nori)
1.4 manfaat
1. Memahami proses pembuatan keripik rumput lau ( nori)
2. Menambhan nilai gizi pada keripik rumput laut ( nori)
3. Menambah produk olahan dari rumput laut

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rumput Laut

Rumput laut adalah tanaman ganggang multiseluler yang hidup di laut, dan
tergolong dalam divisi thalophyta. Tubuh tanaman belum berdiferensiasi menjadi akar,
batang dan daun seperti lazimnya tanaman tingkat tinggi. Rumput laut merupakan
tanaman tingkat rendah yang tidak memiliki perbedaan susunan kerangka seperti akar,
batang, dan daun. Meskipun wujudnya tampak seperti ada perbedaan, tetapi
sesungguhnya hanya merupakan bentuk thallus belaka. Dalam bahasa ilmiah, rumput laut
(sea weeds) dikenal dengan istilah alga atau ganggang. Dilihat dari ukurannya, rumput
laut terdiri dari jenis mikroskopik dan makroskopik, Alga makroskopik inilah yang
sehari-hari kita kenal sebagai rumput laut. Berdasar pigmen (zat warna) yang dikandung,
alga dlkelompokkan atas empat kelas, yaitu

1. Rhodophyceae(ganggangmerah)
2. Phaeophyceae (ganggangcokelat)
3. Chloraphyceae (ganggang hijau)
4. Cyanophyceae (ganggang hijau-biru.

Jenis rumput laut Indonesia yang mempunyai nilai ekonomis penting yaitu
Rhodophyceae atau ganggang merah yang mengandung agar-agar dan karagenan.
Ganggang merah memiliki sekitar 2500 spesies dan sebagian besar hidup di laut, sisanya
hidup di air tawar (Guhardja 1981). Warna merah rumput laut disebabkan oleh klorofil,
karoten, dan biliprotein. Kelas ganggang merah dibagi menjadi tujuh genus yaitu

5
Gracilaria sp., Gelidium sp., Gigartina sp., Chondrus sp., Eucheuma sp., Hypnea sp., dan
Furcellaria sp.
Rumput Laut Komposisi kimia rumput laut bervariasi antar individu spesies,
habitat, kematangan dan kondisi lingkungannya. Umumnya, kandungan protein kadar,
karbohidrat, lemak dan abu dari rumput laut kering berturut-turut adalah 5 – 35 %, 35 –
74 %, 0,2 – 3,8 %, dan 14 – 15. Kandungan utama rumput laut segar adalah air yang
mencapai 80 – 90 %, sedangkan kadar protein dan lemaknya sangat kecil. Walaupun
kadar lemak rumput laut sangat rendah, tetapi Rumput Laut (Gracila sp.) susunan asam
lemaknya sangat penting bagi kesehatan. Lemak rumput laut mengandung asam lemak
omega-3 dan omega-6 dalam jumlah yang cukup tinggi. Kedua asam lemak ini
merupakan asam lemak yang penting bagi tubuh, terutama sebagai pembentuk membran
jaringan otak, syaraf, retina mata, plasma darah, dan organ reproduksi. Dalam 100 gram
rumput laut keringmengandung asam lemak omega-3 berkisar 128 – 1629 mg dan asam
lemak omega-6 berkisar 188 – 1704 mg. Unsur K1or Kalium Natrium Magnesium Sulfur
Silikon Fosfor Kalsium Besi Lodium

Ganggang merah 1,5 — 3,5 1,0 — 2,2 1,0 — 7,9 0,3 —1,0 0,5 — 1,8 0,2 — 0.3 0,2 —
0,3 0,4 — 1,5 0,1 — 0,2 0,1 — 0,2

Ganggang coklat 9.8 — 15,0 6,4 — 7,8 2,6 — 3,8 1,0 — 1,9 0.7 — 2,1 0,5 — 0,6 0,3 —
0,6 0,2 — 0,3 0,1 — 0,2 0,1 — 0,8
rumput laut coklat (Phaeophyceae)

Beberapa jenis rumput laut yang tergolong rumput laut coklat (Phaeophyceae)
merupakan penghasil agar-agar serta Eucheuma sp yang merupakan penghasil karaginan.
Sedangkan jenis rumput lau yang tergolong dalam Phaeophyceae adalah Turbinaria sp ,
Beberapa jenis rumput laut merah (Rhodophyceae ) telah berhasil dibudidayakan dan
Jenis rumput laut yang telah berhasil dibudidayakan adalah jenis Kapphapychus alverezzi
atau yang dikenal dengan Euchema cotoonii. Rumput laut jenis ini merupakan penghasil
karaginan yang banyak digunakan sebagai bahan pengelolaan dan tambahan untuk
industri,Oleh karena itu permintan rumput laut jenis ini meningkat 5 – 10 % setiap

6
tahunnya. rumput laut Gracillaria sp yang dibudidayakan di tambak merupakan bahan
baku agar-agar yang banyak digunakan untuk industri makanan, media mikrobiologi dan
Hasil budidaya rumput laut tersebut selain untuk memenuhi industri rumput laut. Dalam
perdagangan, harga rumput laut ditentukan berdasarkan kualitas atau mutu rumput laut
yang dijual. Rumput laut harus kadar air rumput laut harus maksimum 35 %, kadar kotor
maksimum 5 % dan ratio antara CAW dan kadar garam terlarut .

2.1.1 Klasifikasi Gracilia SP


Gracilaria sp. merupakan kelompok alga merah (Rhodophyceae) (Hendri et al., 2017).

Gambar 1.Gracilaria sp. (Sumber : (Othman et al., 2015)

Klasifikasi Gracilaria sp. menurut (Anggadiredja et al., 2006) adalah sebagai berikut:

Divisio : Rhodophyta

Kelas : Rhodophyceae

Bangsa : Gigartinales

Suku : Gracilariaceae

Marga : Gracilaria

Jenis: Gracilaria sp.

2.1.2 Komposisi kimia Gracilia sp


Komponen utama rumput laut menurut Kılınç et al., (2013) adalah karbohidrat
(polisakarida) dan protein yang serupa dengan gandum. Semua rumput laut

7
mengandung karbohidrat yang tinggi (gula dan pati) dalam struktur kimia polisakarida
mengandung gel. Gracilaria sp. memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 70%
(Hasanah, 2007). Selain itu, Gracilaria sp. dikenal sebagai penghasil fitokimia aktif
secara biologis yaitu karotenoid, terpenoid, xantofil, phycobilins, asam lemak tak jenuh,
polisakarida, vitamin, sterol, tecopherol dan phycocyanins (Francavilla et al., 2013).

Komposisi kimia Gracilaria sp. Seperti pada tabel 1.

Komposisi Hasil Analisis Chaidir (2007)


Kadar air (%bb) 88,65 89,91
Kadar abu (%bk) 17,09 8,09
Kadar lemak (%bk) 3,17 11,05
Kadar protein (%bk) 16,83 0,31
Serat karbohidrat (%bk) 62,91 79,08
Serat kasar (%bb) 1,10 -
Serat pangan total (%bb) 11,20 9,76
Iodium ( ppm,bk) 54,27 29,94
Keterangan : *bb = basis basah;
**bk = basis kering (Sumber : (Princestasari & Amalia, 2015)

Dwiyitno (2011) mengemukakan bahwa berdasarkan kandungan


polisakaridanya, rumput laut dibedakan menjadi rumput laut penghasil agar-agar
(agarofit), karaginan (karaginofit), dan alginat (alginofit). Gracilaria sp. merupakan
rumput laut penghasil agar yang maksimal karena memiliki kandungan garosa dan
agaropektin yang baik dengan kekuatan gel yang kuat (Drum, 2013). Gracilaria sp.
memiliki peran penting dalam bidang industri dan bioteknologi karena kandungan
phycocolloids sebagai sumber utama pembuatan agar-agar yaitu α- (1,4) -3,6-anhidro-L-
galaktosa dan β- (1,3) -D-galaktosa (Almeida, 2011).

8
2.2 SNI Rumput Laut

persyaratan
parameter uji satuan
carragenophyte agarao-phyte alginophyte
euchema euchema gelidium gracilaria sargasum
cottonii spinosum spp spp spp
sensori min.7 ( skor 1-9) **
kimia
- Kadar air % maks. maks. maks maks maks 15,0
- Lean anhydrous % 30,0 30,0 12,0 12,0 min. 50,0
weed (CAW) * min. 50,0 min. 50,0 min.40,0 min.
40,0
cemaran logam*
-arsen (As) mg/kg maks. 1,0
cadmium (Cd) mg\kg maks. 0,1
merkuri ( Hg) mg\kg maks. 0,5
timah ( sn) mg/kg maks. 40,0
timbal (pb) mg/kg maks 0,3
d. cemaran fisik * %
maks 3,0
-impurities kasar
CATATAN * bila di
perlukan
** untuk setiap parameter
sensori

2.3 Manfaat Rumput Laut

Beberapa manfaat rumput laut dapat berkontribusi bagi kesehatan :

9
 Kaya akan nutrisi setiap jenis rumput laut mengandung nutrisi dan mineral yang sedikit
berneda. Namun, secara umum mengonsumsi tanaman ini adalah cara sederhana untuk
meningkatkan asupan vitamin dan mineral tanpa hars menambah banyak kalori.
Dilansir dari MEDICAL NEWS TODAY, rumput laut mengandung beberapa zat yang
kaya nutrisi sebagai berikut:
Protein, karbohidrat, serta, mineral ,asam lemak tak jenuh ganda. Berbagai jenis rumput
laut juga mengandung nutrisi manfaat termaksud : vitamin C,B dan A, zat besi, dan
yodium. Tidak hanya itu, rumput laut juga mengandung antioksidan yang dapat
melindungi tubuh dari stress oksidatif dan mnegurangi peradangan pada tingkat sel.
 Dapat membantu fungsi tiroid rumput laut sangat kaya akan yodium. Tanaman laut jenis
kombu memiliki sumber yodium terbanyak, di ikuti oleh wakame dan nori. Bubuk
rumput laut juga merupakan sumber yodium yang signifikan.
 Mengatur kadar gula darah serat yang tinggi pada rumput laut dapat mengatur kadar
glujosa darah dan insylin. Menambahkan rumput laut ke dalam makanan dapat
membantu meningkatkan asupan serat tanpa peningkatan kalori. Semyawa dalam
rumput laut juga dpaat mengurangi factor risiko di abetes, seperti peradangan kadar
lemak tinggi, dan sentivitas insulin.
 Menjaga kesehatan usus bakteri usus memainkan peran penting dalam memecah
makanan dan mendukung pencernaan juga kesehatan secara keseluruhan. Rumput laut
cenderung mengandung jumlah serat yang tinggi, dan dapat membentuk 23-64 % dari
berat rumput laut kering. Serat ini dapat membantu memberi makan bakteri pada usus.
Bakteri usus memecah serta menjadi senyawa yang meningktakan kesehatan sitem
kekebalan tubuh.
 Membantu penurunan berat badan. Serta rumput laut dapat bermanfaat bagi orang yag
mencoba menurunkan berat badan. Serat membantu seseorang merasa kenyang.
 Melindungi hati makanan berserat tinggi seperti alga juga dapat mengurangi kadar
kolestrol dalam darah. Serta laut mnegikat asam empedu dalam tubuh.
 Rumput laut untuk meningkatkan kesehatan jantung rumput laut mengandung nutrisi
yang bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan jantung. Salah sat
contohnya,rumput laut mengandung asam lemak omega-3 serat. Keduanya dapat
mendukung kesehatan jantung. Di samping itu, rumput laut mengandung polisakarida

10
tersulfatasi. Kandungan tersebut dapat membantu menurunkan tekanan darah dan
mencegah pembekuan darah. Kandungan tersebut juga dapat membantu mengurangi
kadar kolestrol jahat dan kadar kolestrol total di dalm darah.
 Manfaat rumput laut untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh kandungan senyawa
tertebtu di dalam rumput laut memiliki sifat antioksidan, anti alergi dan pelindung
penyakit.senyawa tersebut mingkin memiliki kemampuan untuk melawan sejulmlah
virus seperti herpes dan HIV. Sayangnya di lansir healthline, masih belum banyak
penelitian berkualitas tinggi yang mendukung klaim tersebut. Masih di perlukan
penelitian lebih lanjut untuk mendukung kebenaran manfaat rumput laut yang satu ini.

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa rumput laut adalah bahan pangan
berkhasiat, berikut beberapa diantaranya:
1. Anti kanker Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap,
wanita premenopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker
payudara dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang
yang selalu menambahkan rumput laut di dalam menu mereka.
2. Antioksidan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat
ini membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya
bagi tubuh.
3. Mencegah Kardiovaskular Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut
dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke,
mengkonsumsi rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan
garam pada tubuh.
4. Makanan Diet Kandungan serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini
bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat
baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda
akan merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan. Secara tradisional, rumput
laut dipercaya dapat mengobati batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut,
demam, influenza, dan artritis.

11
Rumput laut kaya akan nutrisis dan kansungannya berbeda-beda tergantung jenis dan
juga di mana rumput laut itu hidup atau di tanam.

Naun secara umum, di lansir healthline, 3,5 ons atau 100 gram rumput laut memiliki
kandungan nutrisi sebagai berikut:

1. Kalori : 45
2. Karbihidrat : 10 gram
3. Protein : 2 gram
4. Lemak : 1 gram
5. Serat : 14 hingga 35 % dari asupan harian yang di anjurkan
6. Magnesium : 27 hingga 180 % dari asupan harian yang di anjurrkan
7. Vitamin k : 7 hingga 80 % dari asupan harian yang di anjurkan
8. Mangan: 10 hingga 70 % dari asupan harian yang di anjurkan
9. Yodium : 1 hingga 65 % dari asupan harian yang di anjurkan
10. Sodium : 10 hingga 70 % dari asupan harian yang di anjurkan
11. Kalsium : 15 hingga 60 % dari asupan harian yang di anjurkan
12. Folat : 45 hingga 50 % dari asupan harian yang di anjurkan
13. Kalium : 1 sampai 45 % dari asupan harian yang di anjurkan
14. Zat besi : 3 hingga 20 % dari asupan harian yang di anjurkan
15. Tembaga: 6 sampai 15 % dari asupan harian yang di anjurkan

Selain yang sudah di sebutkan, rumput laut juga mengandung asam lemak omega-3
dan omega -6, vitamin A,C,E,B,fosfor dan kolin.

2.4 Budidaya Rumput Laut


Salah satu komponen biota yang merupakan sumber daya hayati kelautan di Indonesia
adalah makroalga. Indonesia memiliki keanekaragaman jenis baik yang bersifat ―will crop‖
maupun beberapa yang telah dibudidayakan. Makroalga yang umum dijumpai di laut
terkenal pula dengan nama rumput laut. Makroalga merupakan salah satu produsen pantai
dan jenisjenis yang ditemukan di pantai berbatu karang umumnya adalah dari kelas

12
Chlorophyceae, Phaeophyceae, dan Rhodophyceae. Rumput laut dijumpai di perairan yang
berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut di alam biasanya
dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Di beberapa daerah pantai di bagian
selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-
karang terjal yang melindungi pantai dari deburan Rumput Laut (Gracila sp.)

Di pantai selatan Jawa Barat dan Banten misalnya, rumput laut dapat ditemui di sekitar
pantai Santolo dan Sayang Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon
Kabupaten Pandeglang. Sementara di daerah pantai barat Sumatera, rumput laut dapat
ditemui di pesisir barat Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatera Utara dan Nanggroe
Aceh Darussalam. Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak
dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia.

Contoh jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan di antaranya adalah Euchema
cottonii dan Gracilaria sp. Beberapa daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat
pesisirnya banyak melakukan usaha budidaya rumput laut ini di antaranya berada di wilayah
pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau
Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua. Berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis rumput laut
telah dimanfaatkan sebagai makanan.
Di wilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali,
Lombok, Kepulauan Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai
makanan dan 56 jenis sebagai makanan dan obat tradisional oleh masyarakat pesisir.Dari
hasil studi tercatat sebanyak 61 jenis dari 27 rumput laut di Kepulauan Riau, Pantai
Lampung, Pulau Jawa, Madura, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tenggara dan
beberapa di Kepulauan Maluku sudah terbiasa dijadikan makanan. Jumlah tersebut
didominasi oleh 38 jenis dari ganggang merah, 15 jenis dari ganggang hijau dan 8 jenis dari
ganggang cokelat.
Dari 21 jenis telah dimanfaatkan sebagai obat. Namun sampai saat ini tingkat
produktivitas rumput laut Indonesia masih belum dapat menjawab permintaan pasar global.
Khususnya di Jawa Tengah budidaya rumput laut hanya terbatas pada beberapa jenis spesies
rumput laut antara lain Eucheuma cottonii,Gracilaria sp,dan Sargassum sp. Padahal di

13
Indonesia terdapat banyak sekali spesies rumput laut yang mempunyai prospek cerah di
bidang perdagangan global pasalnya khasiat dan manfaatnya yang tidak kalah handal
dibanding dengan jenis rumput laut lainnya. Sebut sajaCaulerpa sp. Caulerpa sp adalah salah
satu spesies rumput laut dari Chlorophyceae (ganggang hijau). Caulerpa merupakan salah
satu jenis alga hijau yang belum banyak dimanfaatkan dan termasuk dalamFeather Seaweed.
Feather Seaweed dilaporkan sebagai makroalga yang dapat dimakan, mempunyai zat
bioaktif seperti anti bakteri, anti jamur, anti tumor dan bisa digunakan untuk terapi tekanan
darah tinggi dan gondok. Zat bioaktif adalah zat yang termasuk meabolit sekunder yang
bersifat aktif secara biologi dan dapat digunakan untuk industri pangan dan farmasi
(BBRP2B 2010).
Nori: Nori dibuat dari rumput laut yang dihaluskan. bubur rumput laut ini kemudian
dihamparkan dengan ketebalan yang sangat tipis. Proses selanjutnya dikeringkan sehingga
bentuknya lembaran menyerupai kertas. Nori banyak digunakan pada masakan Jepang,
mulai dari pembungkus sushi, udang gulung atau rollade goreng. Pilih nori yang lentur,
kering dan warnanya hitam mengkilat.
Selain nori Kombu dan Wakame Sejenis ganggang laut yang dikeringkan. Kombu
adalah bahan dasar membuat kaldu pada masakan Jepang. Setelah direbus kuahnya untuk
kaldu dan kombunya digunakan untuk isi soup, salad atau tumisan. Sedangkan wakame,
bentuknya hampir menyerupai kombu, biasanya digunakan untuk campuran salad, isi sou
atau campuran mie. jangan merebus wakame lebih dari satu menit untuk mendapatkan
citarasa yang maksimal.
Manisan Rumput Laut Diperoleh dari rumput laut segar, kemudian dicuci, direbus dan
diolah dengan larutan gula sebagai pengawetnya. Citarasanya menyegarkan dan teksturnya
kenyal juga renyah, sangat cocok untuk campuran es, pudding dan aneka dessert.
Agar-agar Proses membuat agar-agar sangat panjang. Tahap pertama pemilihan jenis
rumput laut yang akan digunakan, yaitu jenis gracilaria sp atau gelidium sp. Slanjutnya
proses pemecahan dinding sel, pemasakan(ekstrasi) sampai pada pengeringan. Dipasaran
banyak dijumpai agar-agar dalam aneka bentuk, baik yang batangan maupun serbuk.
Rumput Laut (Gracila sp.)

2.5 Manfaat Daun Kelor

14
Manfaat daun kelor terdapat beberapa kandungan seperti flafoniod, betakaroten, di sebut
baik untuk menjaga kesehatan oragan penglihatan. Selain itu senyawa yang terkandung
dalam kelor juga bvermanfaat untuk mengatasi asam lambung serta menuryunkan kolestrol
jahat, menurunkan kadar gula. Daun kelor juga di percaya mampu memerangi diabetes,
infeksi, nyeri sendi, bahakn kanker. Sekitar 2 gram daun kelor terdapat 14 kalori, dan nutrisi
lain berupa karbohidrat, protein, zat besi, kalium, magnesium, vitamin C, vitamin A, kalsium,
dan asam folat.

Penambahan daun kelor pada pembuatan nori bisa memberikan perubahan warna dan
bisa menambah kandungan yang ada pada nori seperti karbohidrat 14,3 gram, kalori 92,0
kkal, protein 5,1 gram, lemak 1,6 gram, serat 8,2 gram, abu 3,5 gram, kalsium (ca) 1007
gram dan vitamin 22 gram.

2.6 Rumput Laut Yang Bermutu


Mendapatkan mutu rumput laut yang baik maka teknik penanganan rumput laut
harus menggunakan Teknologi yang tinggi. Penanganan Rumput Laut Kering Untuk
mendapatkan rumput laut kering yang bermutu, maka beberapa aspek yang Rumput laut
dikatakan bermutu baik, jika mempunyai rendemen serta kekuatan gel yang tinggi Salah satu
faktor yang sangat menentukan mutu rumput laut adalah umur panen. Umur panen rumput
laut untuk jenis Euchema cottonii adalah 45 - 55 hari rumput laut paling tinggi dengan
rendemen karaginan serta kekuatan gel yang optimal. Karaginan merupakan karbohidrat
hasil proses fotosintesa, sebelum umur 45 hari proses fotosintesa rumput laut digunakan
untuk pertumbuhan, sebaliknya setelah rumput laut Panen yang dilakukan sebelum umur
panen yang optimal akan berpengaruh terhadap Rumput laut sebaliknya dipanen pada pagi
hari, pada saat cuaca cerah.
Untuk jenis Eucheuma sp rumput laut dipanen dengan melepas bentangan tali yang
digunakan untuk mengikat rumput laut. Rumput laut kemudian dicuci dengan air laut untuk
Rumput laut kemudian Harga jual rumput laut di tingkat pembudidaya terus menurun dalam
sebulan terakhir. Adapun harga rumput laut yang kering hanya Rp 6.000 per kg. Selain
mengganggu proses pengeringan, tingginya curah hujan menghambat pertumbuhan rumput
laut di beberapa titik perairan. Jenis rumput laut yang dibudidayakan ialah Eucheuma

15
cottonii dan Gracilaria verucosa. Muhammad Kasim (34), pembudidaya di Dusun Puntondo,
Desa Laikang, mengatakan, rumput laut cukup rentan terhadap perubahan cuaca. Situasi
tersebut mengurangi produktivitas rumput laut yang dihasilkan saat panen. Upaya untuk
mengolah rumput laut agar memiliki nilai tambah hingga kini belum dapat diterapkan karena
pembudidaya belum memerhatikan kualitas rumput laut. Padahal, rumput laut yang diolah
setengah jadi menjadi chips bisa dijual hingga Rp 60.000 per kg. Selama ini mereka
langsung menjual rumput laut kering ke faktor. Warga masih banyak yang terburu-buru
menjual rumput laut karena desakan ekonomi, ujarnya. Di Indonesia, pengolahan Gracilaria
verucosa dikuasai lima perusahaan besar, namun belum ada pabrik pengolahan yang berada
di Makassar.

16
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat


Percobaan ini di lakukan pada hari kamis tanggal 03 November 2022 bertempat di
Laboratorium Teknologi Proses Kimia, Politeknik Bombana, Desa Lantowua, Kec.
Rarowau utara, Kab. Bombana Sulawesi Tenggara.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun Alat yang digunakan untuk pembuatan kripik ini ialah sebagai berikut:
1. Alat
 panci perebus
 baskom
 kompor
 blander
 Teflon
 Tempat pengering ( talang)

2. Bahan
 Rumput laut Glacilaria sp
 Garam
 Bawang putih
 Bawang merah

17
 Cabai merah
 Pewarna alami

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja keripik rumut laut ( nori )


1. Rumput laut glacilaria sp ( kering) dibersihkan dari kotoran lainnya dan dicuci
bersih
2. Setelah itu di rebus selama 15 menit bertujuan untuk menghilangkan warna pada
gracilia sp.
3. Kemudian di cuci bersih sampai lender-lendirnya hilang
4. Selanjutnya rumput laut tersebut dipotong kecil-kecil dan diblender bersama bahan-
bahan lainnya
5. Rumput laut yang telah halus tersebut dimasak dengan perbandingan Rumput laut :
Air adalah 1:10, sambil di aduk rata. Proses pemasakan berlangsung sekitar kurang
lebih 45 menit .
6. Selanjutnya adonan di turunkan dari api dan dicetak berbentuk, lembaran tipis
7. Lembaran nori tersebut dikeringkan dengan suhu tidak lebih dari 50oC
8. Hasil pengeringan yang berupa lembaran nori dikemas dalam plastic.

3.4 prosedur kerja keripik rumput laut ( nori)

rumput laut basa


Rumput laut basah

Pengeringan dengan matahari


selama 2 x 24 jam

Air Pencucian rumput laut kering


bersih

18
Pemasakan rumput laut

Penirisan air pada rumput laut

Pemotongan

Air Pencucian ke 2
bersih
Pengahancuran menggubnakan
blender

Pemasakan ke 2

pencetakan

Pengeringan dengan matahari

Pengemasan

Nori

19
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Untuk membuat keripik yang berbahan dasar rumput laut di perlukan proses
beberapa tahap dan tidak dapat di selesaikan dengan satu kali pembinaan, karena proses
pembuatan keripik nori memiliki beberapa tahapan-tahapan. Tahapan pembuatan keripik
rumput laut di mulai dari pengambilan rumput laut di laut, pengeringan, pencucian,
pemasakan, dihancurkan, proses pengeringan. Pada proses pengeringan memerlukan
waktu yang lama, karena keripik rumput laut mengandung banyak kadar air sehingga
proses pengeringan membutuhkan waktu yang lama.

PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK


Nama panelis :
Tanggal pengujian:
Jenis pengujian :
Jensi contoh : keripik nori

Sampel Kriteria Kesukaan


Warna Aroma Tekstur Rasa
1
2

20
3
4
*Sangat Suka : 5, Suka : 4, Agak Suka : 3, Kurang Suka : 2, Tidak S uka : 1

4.2 Pembahasan
Dalam era globalisasi ini pasar dalam negeri kita telah dipenuhi dengan berbagai
macam produk makanan, dan tidak jarang makanan – makanan yang kita temui banyak
mengandung bahan – bahan yang tidak baik untuk kesehatan. Khususnya untuk anak –
anak yang lebih suka mengkonsumsi makanan ringan yang mengandung bahan pengawet.
Salah satu cara untuk menanggulangi kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan yang
mengandung bahan pengawet, kami berinovasi membuat makanan ringan yang sehat,
yang tidak mengandung bahan pengawet dan akan disukai oleh semua kalangan.

 Pembentukan Nori

Pada pembuatan nori ini terbukti rumput laut jenis Glacilaria sp. Dapat dijadikan
sebagai bahan baku alternatif pembuatan nori. Hal ini dapat terlihat dari pembentukan
nori hasil penelitian yang menyerupai nori komersil. Nori yang terbentuk dilihat dari
bentukan fisiknya yang meliputi warna, ukuran dan tekstur. Nori yang dihasilkan dari
hasil penelitian berwarna hijau muda kecoklatan dengan tekstur yang berbeda-beda pada
masing-masing formula.

Pembentukan nori hasil penelitian Winarno (1997), menyatakan bahwa penentuan mutu
suatu produk makanan dipengaruhi beberapa faktor antara lain warna, cita rasa, tekstur
dan nilai gizinya. Warna merupakan salah satu parameter penting dalam menentukan
tingkat kesukaan konsumen terhadap suatu produk. Warna nori yang dihasilkan adalah
warna hijau muda kecoklatan. Warna pada nori ini berasal dari warna hijau dari rumput
laut jenis Glacilaria sp. Lembaran nori berkualitas tinggi umumnya berwarna hitam
kehijauan, sedangkan nori berkualitas lebih rendah berwarna hijau hingga hijau muda
(Wikipedia 2008). Menurut Nisizawa (2002), warna nori Jepang yaitu hitam kehijauan,
hal ini dikarenakan adanya kandungan klorofil a dan phycobilin di dalam rumput laut

21
Porphyra. Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas
bersama-sama dengan karoten dan xantofil.

Ukuran nori hasil penelitian adalah 12x10 cm2, sedangkan nori komersil memiliki
beragam ukuran sesuai kebutuhannya, misalnya saja ajitsuke nori yang digunakan
sebagai kontrol pada penelitian ini memiliki ukuran 9x3 cm2. Ajitsuke nori memiliki
ukuran yang mini karena nori ini digunakan pada saat sarapan pagi atau dapat dimakan
langsung begitu saja. Berat nori imitasi adalah 2 g, hal ini menunjukkan bahwa berat
nori imitasi telah sesuai dengan berat standar nori Jepang yaitu 2-3 g (Korringa 1976).
Rasa nori komersil yaitu asin dan tercium bau rumput laut, rasa yang dihasilkan pada
nori berasal dari tiga asam amino yang terdapat dalam rumput laut Porphyra yaitu
alanin, asam glutamat, dan glisin. Nori hasil penelitian yang dihasilkan tidak memiliki
rasa karena tidak ditambahkan bumbu-bumbudidalamnya.

Selain itu nori juga memiliki kandungan-kandungan yang baik untuk tubuh antara
lain: Anti kanker, Antioksidan Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai
antioksidan, Mencegah Kardiovaskular Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak
rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, Makanan Diet
Kandungan serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Untuk mengetahui
kandungan-kandungan yang lain pada keripik rumput laut ( nori) melalui proses yang
berkelanjutan.

22
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Gracilaria sp. merupakan kelompok alga merah (Rhodophyceae) (Hendri et al., 2017).
2. Tahapan pembuatan keripik rumput laut di mulai dari pengambilan rumput laut di laut,
pengeringan, pencucian, pemasakan, dihancurkan, dan proses pengeringan. Pada proses
pengeringan memerlukan waktu yang lama, karena keripik rumput laut mengandung
banyak kadar air sehingga proses pengeringan membutuhkan waktu yang lama.

3. kandungan-kandungan yang baik untuk tubuh antara lain: Anti kanker, Antioksidan
Klorofil pada gangang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan, Mencegah
Kardiovaskular Para Ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, Makanan Diet Kandungan serat
(dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Untuk mengetahui kandungan-kandungan
yang lain pada keripik rumput laut ( nori) melalui proses yang berkelanjutan.
4. Untuk menindak lanjuti mengetahui nilai protein, nilai gizi yang ada dalam keripi rumput
laut melalui proses yang berkelanjutan.

5.2 Saran

23
Untuk menunjang proses analisa ini membutuhkan alat dan bahan yang di perlukan.
Diharapkan bagi praktikan dan kampus untuk memenuhi alat dan bahan dalam proses
berkelanjutan .

DAFTAR PUSTAKA

Mr . Tedy (2009) pembuatan nori secara tradisonal dari rumput laut jenis gracilaria sp.

Nur Azam,kiki( 2008) : pengertian rumput lau gracilaria sp : fpik universitas barawijaya

24
LAMPIRAN 1. DOKUMENTASI

proses penjelasan
proses penjemuran rumput laut yang di ambil dari laut

pencucian rumput laut yang sudah di keringkan

25
proses pemasakan rumput laut yang bertujuan untuk
menghilangkan warna yang ada pada rumput laut

proses penirisan

proses pencucian rumput laut yang sudah di masak untuk


mengilangkan lender-lendir yang ada pada rumput laut

proses pencampuran bahan

proses penghancuran rumputlaut dan bahan-bahan yang lainya.

26
proses pemasakan rumput laut

proses pencetakan rumput laut

proses pengeringan

hasil yang sudah di keringkan

27
LAMPIRAN 2. FORMAT PENILAIAN UJI ORGANOLEPTIK

Nama panelis :
Tanggal pengujian:
Jenis pengujian :
Jensi contoh : keripik nori

Sampel Kriteria Kesukaan


Warna Aroma Tekstur Rasa
1
2
3
4
*Sangat Suka : 5, Suka : 4, Agak Suka : 3, Kurang Suka : 2, Tidak S uka : 1

28

Anda mungkin juga menyukai