Anda di halaman 1dari 10

JURNAL KE 6

PROTISTA MIRIP TUMBUHAN

A. Identitas

Nama : Alfi Saroiroh

NIM : 150341601381

Offering :B

Tanggal pertemuan : selasa, 5 April 2016 dan Rabu, 6 April 2016

B. Topik : Diskusi Makroalga dan Presentasi Phaeophyta

C. Materi yang telah dipahami

Makroalga yang berada di pantai Pancur Banyuwangi memiliki peranan


yang sangat penting, diantaranya yaitu :

1. Dictyota sp

Algin atau asam alginate dari Dictyota juga digunakan dalam pembentukan
es krim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, dan lotion. Dictyota diketahui
mempunyai aktivitas antibakteri.Memiliki kandungan kimia berupa phenols,
vitamins, and folic acids. Berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan
gangguan kelenjar gondok. Selain itu alga cokelat juga bermanfaat sebagai pupuk
organic karena banyak mengandung kandungan kimia.

2. Gelidium sp

Berbagai jenis Gelidium sp di Indonesia dan negara lain dimanfaatkan


sebagai bahan baku pabrik agar-agar dalam negeri dan sebagai komoditas ekspor.
Kandungan agar-agarnya berkisar antara 12-48%, tergantung jenisnya. Secara
umum, Gelidium sp mengandung 14-20 gram air, 0,4 gram lemak, 16,1-22,5 gram
protein, 10,5-13,5 gram serat, dan 3,5-8,5 gram mineral (100 gram). Gelidium sp.
tumbuh baik pada suhu 300C dan kadar salinitas 35 permil.
3. Laminaria sp

Pada spesies Laminaria sp mengandung fucoidan, iodine organic, alginate,


laminarin dan mineral. Semua zat tersebut berfungsi sebagai perlindungan
antikanker, meningkatkan imunitas ,metabolisme, pengikat kolesterol dalam darah
dan zat anti penggumpalan darah yang membantu mencegah stroke.

4. Turbinaria sp

Manfaat dari Turbinaria ornata antara lain adalah dalam bidang farmasi
alginate digunakan dalam patologi pencernaan. Turbinaria ornata juga
dimanfaatkan untuk bahan cetakan gigi dan bahan pembersih gigi. Alginate yang
terkandung dalam Turbinaria ornata tidak mengandung racun. Jadi biasa
digunakan pada industry makanan seperti pada pembuatan es krim sebagai
stabilisator dan mencegah terjadinya kristal es. (Mille, 2013).

5. Gracilaria verukosa

Memiliki kemampuan membentuk lapisan gel atau film, sehingga banyak


dimanfaatkan sebagai bahan pengemulsi (emulsifier), penstabil (stabilizer),
pembentuk gel, pensuspensi, pelapis, dan inhibitor. Pemanfaatan agar dalam
bidang industri antra lain: industri makanan dan minuman, farmasi, kosmetik,
pakan ternak, keramik, cat, tekstil, kertas, fotografi.

6. Ulva sp

Ulva sp memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan lignin yang rendah
pada kedua jenis makroalga ini dapat dijadikan sebagai substrat untuk biogas.

7. Sargassum sp

Rumput laut sargassum telah lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan


dan obat. Sebagai sumber gizi, rumput laut memiliki kandungan karbohidrat
(gula atau vegetable-gum), protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar
merupakan senyawa garam natrium dan kalium. Selain itu, rumput laut juga
mengandung vitamin-vitamin, seperti A, B1, B2, B6, B12, dan C; betakaroten;
serta mineral, seprti kalium, kalsium, fosfor, natrium, zat besi, dan yodium.
8. Padina sp

Padina sp merupakan salah satu jenis alga coklat yang berpotensi sebagai
sumber bahan antibakteri alami. Kandungan dari Padina sp yang merupakan
antibakteri adalah peptide, fenol, terpena dan senyawa alkaloid. Karena adanya
kandungan tersebut telah ada penelitian tentang daya hambat ekstrak alga coklat
spesies Padina sp terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.

9. Halimeda sp

Rumput laut Halimeda renchii dan Euchema cottonii merupakan salah satu
bahan alami yang tidak menimbulkan resistansi untuk mengatasi vibriosis karena
memiliki metabolit sekunder yang dapat membunuh bakteri.

Melalui banyaknya manfaat dan potensi yang seharusnya membuat kita tahu
dan sadar bahwa banyak potensi dari alga yang terlihat mencemari laut tetapi
dengan potensi yang luar biasa sangat bermanfaat bagi manusia. Potensi dari
makroalga di negara maju telah dieksplore sehingga manfaat dapat diambil.

Pada perkuliahan hari rabu yaitu presentasi dari kelompok 2 yang


menyajikan tentang mikroalga divisi Phaeophyta. Phaeophyta hanya memiliki
satu kelas yaitu Phaeophyceae. Phaeophyceae pada umumnya hidup di laut, hanya
beberapa yang hidup di air tawar. Sebagian besar Phaeophyceae merupakan
unsure utama menyusun vegetasi alga di laut Arktik dan Antartika, tetapi beberapa
marga seperti Dictyota, Sargasum dan Turbinaria merupakan alga yang khas pada
daerah tropis. Kebanyakan alga ini hidup bersifat litofit tetapi ada yang bersifat
epifit.

Pada umumnya Phaeophyceae memiliki tingkat lebih tinggi diferensiasinya


secara anatomi dan morfologi dibandingkan keseluruhan alga. Susunan tubuh
tidak ada bentuk berupa sel tunggal atau koloni, susunan paling sedrhana adalah
filament heterotrikus. Struktur talus yang paling kompleks dapat dijumpai pada
alga perang seperti Macrocystis, Sargassum. Talus alga ini memiliki alat pelekat
menyerupai akar dan dari alat pelekat ini tumbuh bagian yang tegak dengan
bentuk sederhana atau bercabang seperti batang pohon dengan cabang menyerupai
daun dengan gelembung udara (Tjitrosoepomo, 1989).

Gambar spesies divisi Phaeophyta

Susunan tubuh Phaeophyta yaitu sebagai berikut:

Semua Phaeophyceae mempunyai dinding dengan lapisan selulosa bagian


dalam dan lapisan terluar mengandung asam alginat dan asam fusinat.
Bentuk kloroplas pada kelompok yang rendah adalah bentuk bintang dan
lembaran axiler tetapi pada kelompok tinggi berbentuk lembaran parietal
atau cakram.
Cadangan makanannya adalah laminarin dan manitol.
Alat gerak umumnya berupa flagela yang letaknya lateral tetapi ukurannya
berbeda.

Reproduksi Phaeophyta
Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Pada aseksual dilakukan
dengan cara fragmentasi atau spora. Sedangkan reproduksi seksual dilakukan
dengan 3 jenis yaitu: isogamous, anisogamous, dan oogamous.

Gambar Daur hidup Ectocarpus secara isogamous


Gambar Daur hidup Fucus sp secara seksual

Daur hidup phaeophyta

Daur hidup dari phaeophyta dibagi menjadi tiga yaitu

Tipe isomorfik

Tipe isomorfik ini pada pada gametofit dan sporofitnya memiliki bentuk dan
ukuran yang relatif sama. Contoh Ectocarpales dan Dictyocales.

Tipe heteromorfik

Pada tipe ini, sporofit berkembang dengan baik dan berukuran makroskopik.
Berbentuk filament yang hanya terdiri dari beberapa sel saja. Tipe heteromorfik
pada fase sporofit ukurannya makroskopik, sedangakan pada fase gametofitnya
berukuran mikroskopik. Contoh : anggota dari banga Laminariales.

Tipe diplontik
Tipe diplontik ini berbeda dengan dua tipe sebelumnya , karena pada tipe ini
tidak menunjukkan adanya pergantian keturunan dan fase haploidnya terdapat
pada gamet. Contoh : Fucales.

Peranan Phaeophyta

Phaeophyta berperan dalam kehidupan masyarakat yaitu sebagai berikut :

Phaeophyta digunakan untuk ekstraksi yodium dan kalium


Phaeophyta secara luas dimanfaatkan untuk ekstraksi asam alginat
Penggunaan lain Phaeophyta adalah dalam pembuatan semprotan
pertanian atau perkebunan
Ganggang coklat, laminaria dibudidayakan di kolam alga buatan manusia
(menggunakan tali) untuk produksi suplemen makanan.
Genus Sargassum menunjukkan aktivitas anti-kanker yang wajar terhadap
replikasi sel-sel tumor, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pada tikus
yang menderita tumor, agen pemutih kulit dalam industri kosmetik ,
menunjukkan aktivasi tromboplastin parsial (APTT) yang tinggi dan
menunjukkan aktivitas antikoagulan ampuh.

D. Materi yang ingin dipelajari

Rhodophyta

Divisi Rhodophyta hanya terdiri satu kelas yaitu Rhodophyceae dan


dikelompokkan menjadi dua subklas yaitu Bangiophycidae dan Florideophycidae
(Saptasari, 2007).

Ciri karakteristik Rhodophyceae adalah sebagai berikut

Pigmen fotosintesis adalah fikobiliprotein(R-fikosianin dan R-


fikoeritrin,klorofil a serta karotenoid)
Cadangan makanan adalah tepung florida
Tidak memiliki flagel baik pada gamet maupun spora
Komponen karakteristik dari dinding sel mengandung fikokoloid seperti
agar-agar,dan karaginan.
Sebagian besar Rhodophyta hidup di air laut, hanya beberapa yang hidup di
air tawar seperti Bartacospermum. Sebagian besar menempel pada batu-batuan
atau substrat lain tetapi ada juga yang hidup epifit.

Alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak


bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan
makanan bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan
beberapa genus Porphyra. Chondrus crispus dan Gigortina
mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan
pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah lain seperti Gracilaria
lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan karena
menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini
digunakan oleh para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat
pada elektroforesis gel, untuk pengental dalam banyak makanan, perekat tekstil,
sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan penutup.

Pertanyaan :

1. Mengapa reproduksi gametik pada Rhodophyceae berbeda dengan


golongan alga lain?

Jawab : karena reproduksinya memiliki terminology sendiri. Alat kelamin jantan


disebut spermatangium sel kelamin jantan tidak berflagel disebut spermatium
dalam satu spermatangium hanya dibentu satu spermatium saja. Alat kelamin
betina disebut Karpogonium yang terdiri dari satu sel yang dibagian ujung
distalnya terdapat bagian tonjolan yang disebut Trikhogin inti terdapat pada
bagian dasar dari karpogonium.

2. Apa kemampuan Rhodophyta disbanding dengan alga lain?

Jawab : Rhodophyta memiliki kemampuan untuk hidup pada kedalaman lebih


besar dibandingkan kelompok ganggang lain. Ganggang merah dapat hidup pada
kedalaman lebih dari 200 meter. Kemampuan ini berhubungan dengan fungsi dari
pigmen tambahan pada fotosintesis.

3. Bagaimana mobilitas dari ganggang merah saat bereproduksi sedangkan


alga merah tidak memiliki alat gerak?

Jawab : alga merah tidak memiliki alat gerak sehingga sel kelamin jantan dalam
gerakannya menuju sel gamet betina dengan mengikuti arus aliran air.

4. Bagaimana perkembangbiakan dari Rhodophyta?

Jawab : Perkembangbiakkan vegetatif dengan aplanospora (spora tak bergerak),


dan dengan fragmentasi thallus. Sedangkan perkembangan generatifnya dengan
pembuahan sel telur di dalam korpogonium oleh spermatium.

5. Bagaimana peranan rhodophyta dalam bidang kesehatan ?

Jawab : salah satu jenis dari Rhodophyta yaitu Laminaria sp yang dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan pil, tablet antibiotik, dan salep. Selain itu masih banyak
lagi manfaat makroalga yang dapat diteliti.

E. Materi yang menarik

Dari hasil perkuliahan selam dua pertemuan menurut saya hal yang menarik
yaitu banyaknya keanekaragaman alga dan cara reproduksinya yang tergolong
rumit sehingga dalam mempelajari harus lebih konsentrasi. Selain itu peranan
masing-masing alga sangat bervariasi. Setiap alga memiliki ordo dan spesies
sehingga dapat dimanfaatkan berbagai bidang seperti bidang kesehatan, industry,
pangan, dll. Keanekaragaman dan manfaat yang dimiliki oleh alga patut kita
eksplore sebagai perkembangan ilmu pengetahuan selain itu juga bermanfaat bagi
keberlangsungan makhluk hidup. Rasa syukur terhadap pencipta alam juga harus
ditambah karena yang Maha Pencipta telah memberikan semua yang ada di bumi
untuk dimanfaatkan dan dijaga oleh manusia.

DAFTAR RUJUKAN

Saptasari, M.,Triastono dan Mahanal, S. 2007. Botani Tumbuhan Bertalus ALGA.

Malang: Universitas Negeri Malang.

Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta : Gadjah


Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai