A. Identitas
NIM : 150341601381
Offering :B
1. Dictyota sp
Algin atau asam alginate dari Dictyota juga digunakan dalam pembentukan
es krim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, dan lotion. Dictyota diketahui
mempunyai aktivitas antibakteri.Memiliki kandungan kimia berupa phenols,
vitamins, and folic acids. Berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan
gangguan kelenjar gondok. Selain itu alga cokelat juga bermanfaat sebagai pupuk
organic karena banyak mengandung kandungan kimia.
2. Gelidium sp
4. Turbinaria sp
Manfaat dari Turbinaria ornata antara lain adalah dalam bidang farmasi
alginate digunakan dalam patologi pencernaan. Turbinaria ornata juga
dimanfaatkan untuk bahan cetakan gigi dan bahan pembersih gigi. Alginate yang
terkandung dalam Turbinaria ornata tidak mengandung racun. Jadi biasa
digunakan pada industry makanan seperti pada pembuatan es krim sebagai
stabilisator dan mencegah terjadinya kristal es. (Mille, 2013).
5. Gracilaria verukosa
6. Ulva sp
Ulva sp memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan lignin yang rendah
pada kedua jenis makroalga ini dapat dijadikan sebagai substrat untuk biogas.
7. Sargassum sp
Padina sp merupakan salah satu jenis alga coklat yang berpotensi sebagai
sumber bahan antibakteri alami. Kandungan dari Padina sp yang merupakan
antibakteri adalah peptide, fenol, terpena dan senyawa alkaloid. Karena adanya
kandungan tersebut telah ada penelitian tentang daya hambat ekstrak alga coklat
spesies Padina sp terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.
9. Halimeda sp
Rumput laut Halimeda renchii dan Euchema cottonii merupakan salah satu
bahan alami yang tidak menimbulkan resistansi untuk mengatasi vibriosis karena
memiliki metabolit sekunder yang dapat membunuh bakteri.
Melalui banyaknya manfaat dan potensi yang seharusnya membuat kita tahu
dan sadar bahwa banyak potensi dari alga yang terlihat mencemari laut tetapi
dengan potensi yang luar biasa sangat bermanfaat bagi manusia. Potensi dari
makroalga di negara maju telah dieksplore sehingga manfaat dapat diambil.
Reproduksi Phaeophyta
Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Pada aseksual dilakukan
dengan cara fragmentasi atau spora. Sedangkan reproduksi seksual dilakukan
dengan 3 jenis yaitu: isogamous, anisogamous, dan oogamous.
Tipe isomorfik
Tipe isomorfik ini pada pada gametofit dan sporofitnya memiliki bentuk dan
ukuran yang relatif sama. Contoh Ectocarpales dan Dictyocales.
Tipe heteromorfik
Pada tipe ini, sporofit berkembang dengan baik dan berukuran makroskopik.
Berbentuk filament yang hanya terdiri dari beberapa sel saja. Tipe heteromorfik
pada fase sporofit ukurannya makroskopik, sedangakan pada fase gametofitnya
berukuran mikroskopik. Contoh : anggota dari banga Laminariales.
Tipe diplontik
Tipe diplontik ini berbeda dengan dua tipe sebelumnya , karena pada tipe ini
tidak menunjukkan adanya pergantian keturunan dan fase haploidnya terdapat
pada gamet. Contoh : Fucales.
Peranan Phaeophyta
Rhodophyta
Pertanyaan :
Jawab : alga merah tidak memiliki alat gerak sehingga sel kelamin jantan dalam
gerakannya menuju sel gamet betina dengan mengikuti arus aliran air.
Jawab : salah satu jenis dari Rhodophyta yaitu Laminaria sp yang dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan pil, tablet antibiotik, dan salep. Selain itu masih banyak
lagi manfaat makroalga yang dapat diteliti.
Dari hasil perkuliahan selam dua pertemuan menurut saya hal yang menarik
yaitu banyaknya keanekaragaman alga dan cara reproduksinya yang tergolong
rumit sehingga dalam mempelajari harus lebih konsentrasi. Selain itu peranan
masing-masing alga sangat bervariasi. Setiap alga memiliki ordo dan spesies
sehingga dapat dimanfaatkan berbagai bidang seperti bidang kesehatan, industry,
pangan, dll. Keanekaragaman dan manfaat yang dimiliki oleh alga patut kita
eksplore sebagai perkembangan ilmu pengetahuan selain itu juga bermanfaat bagi
keberlangsungan makhluk hidup. Rasa syukur terhadap pencipta alam juga harus
ditambah karena yang Maha Pencipta telah memberikan semua yang ada di bumi
untuk dimanfaatkan dan dijaga oleh manusia.
DAFTAR RUJUKAN