Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

 Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki luas lautnya mencapai 3.166.163 km2
diperkirakan ada 555 jenis tanaman yang dapat tumbuh di perairan Indonesia, dan ada 21 jenis
tanaman laut yang berguna dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan serta memiliki nilai
ekonomis sebagai komoditi perdagangan. Salah satu jenis rumput laut yang memiliki nilai
ekonomis tinggi adalah yang termasuk dalam kelas alga merah (Pyrophyta).
Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat menghasilkan oksigen melalui
proses fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa mikrometer sampai beberapa meter
panjangnya. Alga tersebar luas di alam dan dijumpai hampir disegala macam lingkungan
yang terkena sinar matahari. Dalam dunia tumbuhan, ganggang termasuk kedalam dunia
Thallopyta (Tumbuhan Talus).Thallophyta adalah tumbuhan yang belum memiliki daun, akar
dan batang yang jelas dan Thallophytamerupakan tumbuhan yang bertalus termasuk
diantaranya adalah golongan jamur atau fungi, bakteri, dan ganggang atau alga.
Alga atau ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang,
dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Alga
hidup ditempat-tempat yang berair, baik air tawar maupun air laut dan tempat-tempat
yang lembab. Alga atau ganggang merupakan sumber daya nabati sebagai bahan
kebutuhan hidup manusia. Berdasarkan perbedaan pigmen alga dibedakan menjadi empat
divisio, yaitu: Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rodophyta.
Alga merah (Phylum Rhodophyta) merupakan salah satu kelompok alga yang sering
dimanfaatkan potensinya secara ekonomis. Jenis-jenis alga merah antara lain Gracilaria gigas,
Gracilaria salicornia, Gracillaria verrucosa, Amphiroa rigida, Hypnea asperi, Eucheuma
cottonii, Eucheuma edule, Kappaphycus alvarezii, Eucheuma spinosum, Laurencia elata,
Gelidium latifolium dan lain sebagainya. Alga merah memiliki potensi kandungan yang dapat
dimanfaatkan, diantaranya agar dan carrageenan. Agar merupakan senyawa polisakarida sulfat
yang memiliki sifat-sifat koloid sehingga banyak dimanfaatkan untuk formulasi berbagai produk.
Agar-agar dan karaginan adalah sejenis senyawa polisakarida yang terdapat dalam alga
merah. Kedua senyawa tersebut banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi, kosmetik,

1
tekstil, kesehatan, dan lain-lain sebagai bahan aditif yang penting. Perairan tropis di Indonesia
dengan keragaman jenis makroalga penghasil agar-agar dan karaginan yang cukup tinggi
mempunyai potensi yang baik untuk pengembangan usaha budidaya dan pengolahannya.
Untuk dapat mengolah dan memanfaatkan senyawa tersebut diperlukan cukup banyak
hasil analisis kimia mulai dari tahap pasca panen, ekstraksi, dan pemurnian, pengujian sifat dan
kualitas, sampai penggunaannya dalam berbagai macam industri. Oleh karena itu penelitian
tentang analisis senyawa kimia dalam alga merah dan pemanfaatannya sangat menarik untuk
dilakukan sebagai upaya untuk memanfaatkan potensi kekayaan alam di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Klasifikasi Alga Merah


Dari kata Rhodos (greek : merah). Alga ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan
makroskopis. Panjangnya antara 10 cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas atau lembaran,
bercabang dan seperti bulu, bentuknya pipih dan menyebar atau seperti pita. Dasar talus
memiliki alat pelekat disebut holdfast. Sel mempunyai dinding yang terdiri dari selulose dan
agar atau karagen dan ada yg memiliki kalsium karbonat. Rhodophyta tidak berflagela. Berikut
klasifikasi dari Alga Merah :

Regnum : Protista 
Divisi : Rhodophycophyta 
Kelas : Rhodophyceae 
Ordo : Gigartinales 
Famili : Gracilariaceae 
Genus : Gracilaria 
Spesies : Gracilaria sp

Alga merah yang berada di daerah beriklim tropis dan perairan laut di dekat pantai
memiliki nilai ekonomi dan ekologi penting. 5000-6000 jenis alga merah, diklasifikasikan dalam
divisi Rhodophyta. Alga merah adalah salah satu kelas dari alga berdasarkan zat warna atau
pigmentasinya. Warna merah pada alga ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah
banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil. Alga ini pada umumnya banyak sel
(multiseluler) dan makroskopis, tidak berflagel, memiliki kemampuan menimbun kalsium
karbonat di dalam dinding selnya. Alga ini dapat mencapai panjang antara 10 cm sampai 1 m dan
berbentuk benang atau lembaran. Contoh : Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum,
Chondrus, Porphyra, Poliysiphonia, Nemalion. Peranan alga merah Eucheuma spinosum,
Gracilaris, Gelidium merupakan penghasil agar-agar. Alga merah berwarna merah sampai ungu,
tetapi ada juga yang lembayung atau kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau
lembaran dan mengandung klorofil A, B, serta karotenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh
warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang mengadakan flouresensi.

3
Gambar 1. Alga Merah

2.2. Ciri-Ciri Alga Merah

Alga merah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Talus berupa helaian atau berbentuk seperti pohon.


b. Pigmen terdiri dari : Klorofil: terdiri dari klorofil a dan b
c. Fikobilin: fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris.
d. Berwarna hitam di laut dalam, menjadi hijau dilaut dangkal
e. Tidak memiliki flagela.
f. Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun
dari mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Dinding sel alga merah
mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.
g. Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam
kloroplas. Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi.
Hasil asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid,
fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dantetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah
lodium menunjukkan warna kemerah-merahan.

4
2.3. Cara Hidup Alga Merah
Alga merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang tidak
memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain.

2.4. Habitat Alga Merah

Sebagian besar alga merah hidup di laut banyak terdapat di laut tropika. Sebagian kecil
hidup di air tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain itu ada pula yang
hidup di air payau. Rhodophyta tumbuh pd batuan di daerah pasang maupun dalam sejauh
terpenetrasi cahaya matahari.
Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga
cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di perairan tawar dan ada juga
yang hidup di tanah. Biasanya organisme ini merupakan penyusun terumbu karang laut dalam.
Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik dilautan maupun di
perairan tawar. Alga merah yang banyak ditemukan di laut dalam adalah Gellidium dan
Gracilaria, sedang Euchema spinosum menyukai laut dangkal.
Rhodophyta yang ada di habitat air tawar dan tanah adalah spesies dari genus Audouinella,
Bangia, Batrachospermum, Chroodactylon,Hildenbrandia, Lemanea dan Porphyridium.
Habitat di air laut maupun air tawar: Beberapa genus, misalnya Bangia, Bostrychia dan
Hildenbrandia.

2.5. Reproduksi Alga Merah

Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui
pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus. Anteridium menghasilkan gamet
jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada
ujung cabang lain. Karpogonium terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah
membesar seperti botol, sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan
trikogen. Inti sel telur terdapat di bagian bawah yang membesar sepertibotol. Spermatium
mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif). Spermatium kemudian melekat

5
pada trikogen. Setelah dinding perlekatan terlarut,seluruh protoplasma spermatium masuk dalam
karpogonium. Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian bawah karpogonium.
Sumbat itu memisahkan karpogonium dan trikogen. Zigot hasil pembuahan akan membentuk
benang-benang sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang
masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan karpospora.
Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen sebagai protoplasma telanjang
berbulu cambuk. Karpospora ini mula-mula berkecambah menjadi protalium yang akhirnya
tumbuh menjadi individu baru lengkap dengan alat-alat generatifnya. Reproduksi aseksual terjadi
dengan membentuk tetraspora. Tetraspora akan menjadi gametangium jantan dan gametangium
betina. Gametangium jantan dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit
kemudian menghasilkan tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina,
Palmaira, Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan Scicania
furcellata.

Gambar 2. Life Cycle Ganggang Merah

6
2.6. Kandungan Alga Merah yang Bermanfaat dalam Bidang Kedokteran Gigi

Berikut manfaat kandungan Alga Merah (Pyrophyta) dalam bidang kedokteran gigi:
1. Sorbitol
Salah satu kandungan yang terdapat dalam alga merah Bostrychia scorpiodes mengandung
13,6 persen sorbitol. Sorbitol baik digunakan sebagai pemanis pengganti sukrosa karena
mempunyai keuntungan antara lain tidak bersifat kariogenik. Sorbitol termasuk dalam
golongan gula alkohol yang mempunyai keunikan yaitu gula alkohol tidak mempunyai
gugus karbonil dalam rantainya. Fakta ini membuat gula alkohol kurang reaktif secara
kimiawi sehingga kurang berpartisipasi dalam pembentukan asam pada plak gigi.
2. Kalsium dan Fosfor
Dalam alga merah terkandung mineral kalsium dan fosfor yang memiliki manfaat dalam
pembentukan struktur tulang dan gigi.

2.7. Manfaat Alga Merah dalam Kehidupan Sehari-Hari

Berikut merupakan manfaat alga merah dalam kehidupan sehari-hari:

1. Karanginan
Karanginan adalah senyawa hidrokloid. Merupakan senyawa polisakarida rantai panjang yang
diekstrak dari rumput laut karagenofit seperti Eucheuma sp., Hypnea sp.
Karaginan berperan sangat penting sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener
(bahan pengentalan), pembentuk gel, pengemulsi dan lain-lain (Imeson 2010). Sifat ini banyak
dimanfaatkan dalam industri makanan, pasta gigi, obat-obatan, kosmetik, tekstil, cat, dan industri
lainnya.
2. Agar-agar
Agar merupakan hidrokoloid rumput laut yang memiliki kekuatan gel yang sangat kuat. Senyawa
ini dihasilkan dari proses ekstraksi rumput laut kelas Rhodophyceae terutama genus Gracilaria,
Gelidium. Dalam kedokteran gigi, biasanya agar-agar ini digunakan sebagai bahan cetak
reversible.

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Alga merah (Phylum Rhodophyta) merupakan salah satu kelompok alga yang sering
dimanfaatkan potensinya secara ekonomis. Alga merah memiliki potensi kandungan yang dapat
dimanfaatkan, diantaranya agar dan carrageenan. Agar-agar dan karaginan adalah sejenis
senyawa polisakarida yang terdapat dalam alga merah. Kedua senyawa tersebut banyak
digunakan dalam industri makanan, pasta gigi, farmasi, kosmetik, tekstil, kesehatan, dan
sebagainya. Beberapa kandungan dalam alga merah seperti sorbitol, kalsium dan fosfor juga
memiliki manfaat dalam pembentukan, perkembangan, serta pemeliharaan gigi geligi.

3.2. Saran
Diharapkan sebagai mahasiswa, kita lebih menjaga dan memelihara kelestarian alga
merah yang merupakan salah satu sumber daya kelautan yang memiliki banyak manfaat dalam
berbagai aspek kehidupan. Selain itu, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut mengenai
pemanfaatan alga merah dalam bidang kedokteran gigi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Amaranggana, Larasati. Manfaat Alga Merah Sebagai Obat dari Bahan Alam.
https://farmasetika.com/2017/08/07/manfaat-alga-merah-sebagai-sumber-obat-dari-bahan-
alam/ diakses tanggal 18 November 2021.
Anonim. Rhodophyta (Alga Merah): Pengertian, Ciri, Reproduksi, Contoh dan Peranan bagi
Kehidupan. https://www.biologijk.com/2017/11/pengertian-ciri-reproduksi-dan-contoh-
rhodophyta-atau-alga-merah.html diakses tanggal 18 November 2021.
Anonim. 26 Contoh Alga Merah beserta Ciri, Habitat, dan Manfaat .
https://hewanpedia.com/26-contoh-alga-merah-beserta-ciri-habitat-dan-manfaat/ diakses
tanggal 18 November 2021.
Atap. Tumbuhan Ganggang: Pengertian, Ciri, Klasifikasi dan Manfaat.
https://www.gramedia.com/literasi/ganggang/ diakses tanggal 18 November 2021.
Ghazali, Mursal, Hijjatul Husna, dan Sukiman. Diversitas Karakteristik Alga Merah
(Rhodophyta) pada Akar Mangrove di Teluk Serewe Kabupaten Lombok Timur. Jurnal
Biologi Tropis, JANUARI-JUNI 2018: Volume 18 (1). ISSN: 2549-7863.

Anda mungkin juga menyukai