Anda di halaman 1dari 9

Apa sih Phaeophyta?

Phaeophyta itu adalah protista yang mirip alga, sobat juga bisa memanggilnya
dengan sebutan alga cokelat. Phaeophyta merupakan organisme yang
multiseluler sobat!

Semua Phaeophyta berbentuk benang atau lembaran. Bahkan ada diantaranya


yang mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (memiliki akar, daun, dan batang).
Akan tetapi, pada Phaeophyta yang berkoloni besar, biasanya terdapat organ
yang menyerupai akar, batang dan daun. Hal ini dinamakan talus.

Phaeophyta atau ganggang coklat (brown algae) adalah kelompok organisme


autotrophic dan multiselular yang termasuk dalam kelas Phaeophyceae dan divisi
Chromophyta.
Ganggang coklat mengandung pigmen xantofil fucoxanthin, serta klorofil a dan
c.

Itu sebab, anggota Phaeophyta memiiki warna coklat-kehijauan.

Pigmen berwarna coklat sangat penting bagi Phaeophyta untuk beradaptasi hidup
di laut dalam.

Phaeophyta umumnya hidup di laut dan hanya sedikit yang berhabitat di air
tawar.

Sampai saat ini terdapat sekitar 1500-2000 spesies ganggang coklat yang telah
diidentifikasi di seluruh dunia.

Klasifikasi Phaeophyta
Domain: Eukaryota Memiliki membran sel

Kerajaan: Protista organisme sederhana, biasanya mikroskopis, rumput laut


merupakan pengecualian.

Divisi: Heterokontophyta Alga dengan klorofil a dan c.

Kelas: Phaeophyceae

Ordo: Fucales, Laminarales, Dictyotales, Ectocarpales

Keluarga: Fucaceae

Genus: Fucus

Spesies: distichus, serratus, spiralis, vesiculosus


Karakteristik Phaeophyta
Phaeophyta merupakan jenis ganggang yang paling kompleks dengan dinding sel
terdiri dari selulosa dan asam alginat (polisakarida kompleks).

Tidak seperti ganggang hijau atau Cholorophyta, cadangan makanan ganggang


coklat mengandung gula dan alkohol yang lebih tinggi serta bentuk kompleks
lainnya dari polisakarida.

Anggota Phaeophyta dari ordo Laminarales disebut kelp.

Kelp merupakan satu-satunya jenis ganggang yaang memiliki diferensiasi jaringan


internal.

Serupa dengan spesies lain, ganggang coklat bereproduksi baik secara seksual dan
aseksual.

Phaeophyta memiliki siklus hidup yang terdiri dari tahapan haploid dan diploid
yang disebut sebagai pergantian generasi (alternation of generation).

Fakta tentang Phaeophyta


Phaeophyta telah berevolusi sekitar 150-200 juta tahun.

Organisme ini ada yang berukuran mikroskopis maupun makroskopik.

Siklus hidup Phaeophyta berbeda dari satu spesies ke spesies lain.

Dalam spesies Phaeophyta yang lebih tinggi, siklus hidup terdiri dari pergantian
antara tahap haploid dan tahap diploid.

Ganggang coklat dapat beradaptasi pada berbagai lingkungan laut mulai zona
pasang surut hingga zona dalam.
Beberapa anggota Phaeophyta memiliki semacam pelampung untuk
membantunya mengambang sehingga bisa mendapatkan sinar matahari untuk
fotosintesis.

Phaeophyta terbesar dapat memiliki panjang hingga 70 meter.

Bentuk, atau Bagian Tubuh Phaeophyta

Pada ujung-ujung lembaran fertil terdapat reseptakel, yaitu badan yang berfungsi
sebagai perkembangbiakan Phaeophyta ini. Di dalam reseptakel tadi, terdapat
sebuah bagian lagi yang bernama konseptakel yang menghasilkan ovum dan
spermatozoid pada tumbuhan yang berbeda.

Anggota filum Phaeophyta ini memiliki talus yang bersel banyak, dan dapat
melekat pada substrat. Sedangkan bagian tubuh yang lain mengapung di air.
Beberapa anggota filum Phaeophyta sepertiSargassum,
Macrocytis dan Neurocytis memiliki gelembung udara yang berfungsi untuk
menyimpan gas nitrogen serta untuk mengapung.

Perkembangbiakan Phaeophyta
a) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh zoospora atau
aplanospora yang tidak berdinding. Zoospora mempunyai dua, buah flagella
yang tidak sama panjang, terletak dibagian lateral. Spora dibentuk dalam
sporangium yang uniseluler, dinamanakan sporangia unilokuler. Atau spora
yang dibentuk dalam sporangia yang multiseluler yang disebut sporangium
prulilekuler.
b) Perkembanganbiakan seksual dilakukan secara isogamet, anisogamet.
Pembuahan pada alga coklat
Sebelum terjadi pembuahan, layak anthernazoid mengelilingi sel telur pada
ganggang ini terbentuk 8 sel telur. Biasanya hanya satu antherozoid yang
masuk ke sel telur. Dalam waktu satu jam kedua intinya melebur dan
terjadinya inti diploid. Zigot segera membentuk dinding yang berlendir dan
dapat melekat pada substrat. Zigt membentuk tonjolan yang akan seperti
cahaya. Suhu pH dan adanya zat pengatur di dalam sel telur merupaan faktor
perangsang bagi terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan makanan yang
cukup di dalam sel telur. Maka mula-mula pertumbuhan embrionya cepat,
tetapi kemudian pertumbuhan menjadi lambat karena tergantung dari
fotosintesis. Tubuh yang terbentuk bersifat diploid dan pembelahan reduksi
terjadi pada waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersifat diplontik.
Dalam daur hidupnya semua phacophyceae keculai bangsa fucales
menunjukkan adanya pergantian keturunan antara gametofit dan sporofit,
yang masing-masing hidup sebagai individu yang bebas pergantian keturunan
tersebut bersifat isomorfik atau heteromorfik. Sebagian besar dari
phaeophyceae pertumbuhannya bersifat trikhothallik. Pertumbuhan
trikhothallik adalah cara pertumbuhan yang dilakukan oleh sel-sel yang
letaknya di bagian basal dari filamea yang terdapat pada ujung thallas. Sel-sel
tersebut aktif membelah.
Sebagian besar phaeophyceae hidup di laut dan banyak ditemukan di daerah
yang beriklim dingin. Sebagian besar hidup melekat pada substrat karang dan
lainnya dan beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.

Phaeophyta dapat berkembang biak secara Seksual maupun Aseksual. Aseksual


dengan cara mengeluarkan spora (zoospora dan aplanospora ). Zoospora yang
dihasilka memiliki flagela.
Anteredium berupa sel yang berbentuk corong merupakan sel jantan, sedangkan
oogonium yang berupa badan yang duduk di atas tangkai merupakan sel betina.

Jika spermatozoid dapat membuahi sel telur, maka terbentuklah zigot. Zigot
kemudian akan membentuk dinding selulosa dan pektin kemudian melekat pada
suatu substrat. Selanjutnya dia akan berubah menjadi individu baru yang bersifat
diploid.

Dilain sisi, Phaeophyta juga bisa bereproduksi secara aseksual lo sobat! Yaitu
dengan cara isogami serta oogami.
Beberapa Jenis Phaeophyta

1.
Laminaria : Memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran dan memiliki
asam alginat dan yodium.
2. Macrocystis : Menghasilkan yodium serta asam alginat untuk bahan
industri. Mereka melekat pada lingkungannya dengan bantuan talus yang
menyerupai akar.
3. Sargasum : Daunnya berbentuk lembaran, diantara batang dan
tangkainya terdapat gelembung udara.
4. Fucus : Bentuk daun berupa lembaran dan pada bagian tepi daun
terdapat gelembung.

Manfaat Phaeophyta
Dulu, Phaeophyta diekstraksi untuk mendapatkan yodium dan kalium.
Sedangkan sekarang, Phaeophyta secara luas dimanfaatkan untuk ekstraksi asam
alginat.

Asam alginat yang digunakan untuk membuat alginat atau gel koloid, digunakan
sebagai emulsifier, stabilisator, dan pengikat dalam berbagai aplikasi industri.

Secara komersial, alginat digunakan dalam industri kain, kue, pasta gigi, sabun, es
krim, pengawetan daging, dll.

Selain itu, Phaeophyta digunakan sebagai sumber makanan. Ganggang coklat


laminaria dibudidayakan di kolam buatan untuk memproduksi suplemen makanan
dan alginat.[]

Adapun peranan ganggang coklat dalam kehidupan yaitu:

Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan


Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia
industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan
industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan senyawa
alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang
dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri
farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial
untuk teknik pengobatan.
Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan
mineral seprti potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat
meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan
berbuah.
Macrocytis Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan
untuk mencegah penyakit gondok).
Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat
biasanya digunakan sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad,
keju, eskrim) serta pengentalan dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet
antibiotik, pasta gigi) dan pengentalan produk kecantikan (lotion, krim
wajah).
Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak
karena kaya komponen Na, P, N, Ca.

Anda mungkin juga menyukai