Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arik Anggara Resume Ke-4

NIM : 160342606290 Tanggal 21 Februari 2017

OFF :G

Phaeophyta dan Rhodophyta


A. Phaeophyta
1. Pengertian

Ganggang coklat ( Phaeophyta ) adalah adalah salah satu kelas dari berdasarkan zat warna
atau pigmentasinya. ganggang Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantofil yang
menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah
klorofil dan karoten. Semua ganggang coklat berbentuk benang atau lembaran, bahkan ada yang
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dengan bagian-bagian serupa akar, batang, dan daun.
Umumnya ganggang coklat bersifat makroskopis, dan dapat mencapai ukuran lebih dari 30 meter,
dan mempunyai gelembung-gelembung udara yang berfungsi sebagai pelampung. Hampir semua
ganggang coklat terdapat di laut terutama di laut yang dingin.

Ganggang coklat ini masuk dalam satu kelompok yang sangat besar, Heterokontopyta, suatu
eukaryotic kelompok organisme yang di bedakan secara mencolok, ganggang ini lebih banyak di
temukan irtidal, terutama pada daerah belahan utara. Anggota phaeophyta di temukan sekitar 500
genus dengan 5600 spesies. Pada daerah tropis, beberapa spesies ini dapat membentuk biomasa
penting.

Phaeophyta sendiri mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia di antaranya:


Sebagai bahan makanan, pengasil alginate di laboratorium, dalam industri sebagai bahan kosmetik,
farmasi, Dan penyusun fosil. Contoh Spesies Phaeophyta, Fucus vesiculosus, Sargassum duplicatum,
Sargassum binderi, Turbinaria decurens, Padina australis hauck.

2. Struktur Sel

Semua jenis dari Phaeophyceae selalau bersel banyak (multiseluler), umumnya mikroskopis
dan mempunyai bentuk tertentu. Umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel, yang tersusun dari
tiga macam polimer, yaitu : selulosa, asam aginat, fukan dan fukoidin. Dimana algin dan fukoidin
lebih kompleks dari selulosa dan gabungan dari keduanya membentuk fikokoloid. Kadang-kadang
dinding selnya juga mengalami pengapuran. Inti selnya berinti tunggal, bagian pangkal berinti
banyak. Kloroplas dengan berbagai macam bentuk, ukuran dan jumlah. Ganggang coklat ini memiliki
pigmen klorofil a dan c, beta karoten, dan mengandung xantofil (Fukoxantin yang terdiri dari
ganggang coklat memiliki cadangan makanan berupa laminaria , sejenis karbohidrat yang meyerupai
dekstrin yang lebih dekat dengan selulosa daripada zat tepung. Selain laminarin juga ditemukan
manitol, minyak dan zat-zat yang lainnya.violaxantin, flavoxantin, neofukoxantin a dan neofukoxantin
b. selain itu
3. Ciri-ciri Umum

Reproduksi, Perkembanganbiakan dilakukan secara aseksual dan seksual. Perkembang


biakan vegetatif dilakukan dengan perantaraan cabang-cabang kecil yang dibentuk di bagian basal
dari thallusnya atau dapat pula dilakukan secara fragmentasi thallusnya. Perkembang biakan seksual
dilakukan secara oogamis. Ganggang ini bersifat monoesis atau diesis.

Daur Hidup, Jenis-jenis dari bangsa-bangsa dalam Phaeophyceae mempunyai daur hidup
dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian
keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp). Dan diplontik (Sargassum sp.)
Sebagian besar hidup di laut dan hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air tawar.

4. Manfaat Phaeophyta

Alga coklat sebagai Sumber Senyawa Alginat

Pemanfaatan senyawa alginat didunia industri telah banyak dilakukan seperti natrium alginat
dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri,
kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak digunakan
dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam
industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuatan pelapis kapsul dan tablet. Alginat juga
digunakan dalam pembuatan bahan biomaterial untuk tehnik pengobatan seperti micro-
encapsulation dan cell transplantation.

Alga coklat sebagai Sumber Senyawa Bioaktif

Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang bersifat sebagai
senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang ekstrem seperti
salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman predator.
Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa turunan dari oksidasi asam lemak
yang disebut oxylipin. Melalui senyawa ini berbagai jenis senyawa metabolit sekunder diproduksi.

B. Rhodophyta
1. Pengertian

Ganggang merah (Rhodophyta) adalah adalah salah satu kelas dari berdasarkan zat warna
atau pigmentasinya. Ganggang ini hidup di laut dan kira-kira 50 jenis di air tawar bentuk tubuh
seperti rumput sehingga disebut dengan rumput laut. Tubuh bersel banyak bentuk seperti lembaran,
talusnya mikroskopik dan multiseluler. Warna merah karena mengandung pigmen fikoeritrin

Walaupun sebagian besar ganggang merah hiup di laut banyak terdapat dilaut
tropika.Sebagian kecil hidup diair tawar yang dingin dengan aliran deras dan banyak oksigen. Selain
itu ada pula yang hidup diair payau. Ganggang merah yang banyak ditemukan di lautdalam adalah
Gelidium dan Gracilar ia, sedang Eucheuma spinosumditemukan dilautdangkl.
Alga Merah (Rhodophyta) berwarna merah sampai ungu,tetapi pada juga yang lembayung
atau kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung k lorofil a,
klorofil b, serta karotenoid. Akantetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai
pigmen utama yang mengadakan fluoresensi.

2. Struktur Sel

Rhodophyceae berwarna merah sampai ungu, kadang-kadang juga lembayung atau pirang
kemerahmerahan. Kromatofor mengandung klorofil-a dan karotenoid, tetapi warna itu tertutup oleh
zat warna merah yang mengandung fluoresensi, yaitu fikoeretin. Sebagai hasil asimilasi terdapat
sejenis karbohidrat yang disebut tepung floride, yang juga merupakan hasil polimerisasi glukosa
berbentuk bulat, tidak larut dalam air, seringkali berlapis-lapis, jika dibubuhi yodium berwarna
kemerahmerahan. Rhodophyceae selalu bersifat autotrof dan heterotrik, hidup dalam air laut,
hidupnya sebagai bentos, melekat pada suatu substrat dengan benang-benang pelekat atau cakram
pelekat.

3. Ciri-ciri Umum

Mengandung kloroplas berisi fikoeretrin lebih banyak dibandingkan klorofil, ada karotenoid,
sedikit fikosianin. Kebanyakan hidup di air laut, yaitu laut dalam yang hanya dapat dicapai oleh
cahaya bergelombang pendek. Hidup sebagai bentos, melekat pada substrat dengan benang/cakram
pelekat.Bersifat autotrof, tetapi ada yang heterotrof. Yang heterotrof tidak berkromatofora dan
hidup sebagai parasit pada ganggang lain. Hasil asimilasi berupa tepung floridae (mirip glikogen) dan
floridosida (senyawa gliserin dan galaktosa) serta tetes minyak. Kadang terdapat pirenoid. Dinding
sel ganggang merah terdiri atas selulosa (sebelah dalam) dan pektin berlendir (sebelah luar). Bentuk
talus beranekaragam dengan jaringan tubuh yang belum bersifat parenkim tetapi hanya berupa
plektenkim. Reproduksi aseksual dengan spora, dan seksual dengan cara oogami. Spora atau gamet
tidak berflagel, jadi tidak dapat bergerak aktif.

4. Manfaat Rhodophyta

Alga merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkanantara lain sebagai
bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum.Di beberapa negara, misalnya Jepang,
alga merah ditanam sebagai sumber makanan. Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu
sebagai bahan yang dipakai untuk mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri.
Beberapa alga merah yang dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat
didinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini
menjadikan alga koral memiliki peran pentingdalam pembentukan terumbu karang.

Selain itu alga merah dapat menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan
hewan lain yang hidup di laut. Chondrus crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang
dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Alga merah
lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella dibudidayakan
karena menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh
para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel, untuk pengental
dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan
penutup.
C. Pertannyaan dan Jawaban

1. Apakah pada divisi Phaeophta (ganggang coklat) memiliki cadangan makanan seperti pada
tumbuhan tingkat tinggi? Jelaskan!

Jawab: Tidak, Karena pada ganggang coklat memiliki cadangan makanan berupa laminaria ,
sejenis karbohidrat yang meyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan selulosa dari pada zat
tepung. Selain laminarin juga ditemukan manitol, minyak dan zat-zat yang lainnya.

2. Senyawa apakah yang terdapat pada ganggang coklat yang bisa dimanfaatkan oleh manusia?
Jelaskan contohnya!

Jawab: Senyawa alginat, di dunia industri seperti natrium alginat dimanfaatkan oleh industri
tektil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan
dalam pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan
makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi,
alginat digunakan sebagai bahan pembuatan pelapis kapsul dan tablet. Alginat juga digunakan
dalam pembuatan bahan biomaterial untuk tehnik pengobatan seperti micro-encapsulation dan
cell transplantation.

3. Mengapa sebagaian spesies dari divisi Rhodophyta (ganggang merah) bisa berfungsi sebagai
peredam terjangan ombak?

Jawab: Karena dari beberapa ganggang merah terdapat spesies ganggang koral yang dapat
menghasilkan kalsium karbonat didinding selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam
mengatasi terjangan ombak. Kelebihan ini menjadikan alga koral memiliki peran penting dalam
pembentukan terumbu karang.

Anda mungkin juga menyukai