( ALGAE )
Dosen Pengampu : apt. RACHMI RIDHO, M.Farm.
Metode pengobatan
Bentuk dan macam - macam Algae
Gejala penyakitnya
Peranan Alga
DEFINISI
ALGAe
Pengertian Alga
Ganggang merupakan protista yang bersifat
fotoautotrof atau yang dapat membuat
makanannya sendiri dengan cara
berfotosintentis. Ganggang dapat dengan
mudah ditemukan di air tawar maupun air
laut. Ada yang hidup dengan cara menempel
di suatu tempat atau melayang-layang di air.
Alga merupakan tumbuhan nonvascular yang
memilik bentuk thalli beragam, yaitu uniseluler
atau multiseluler, dan berpigmen fotosintetik.
Dalam dunia tumbuhan alga (ganggang)
termasuk kedalam dunia tallophyta
(tumbuhan talus), karena belum mempunyai
akar, batang dan daun secara jelas.
Hampir semua alga bersifat eukaryotik. Habitat hidupnya
di air tawar, laut dan tempat-tempat yang lembab. Alga
(ganggang) terbagi menjadi beberapa kelas yaitu
Cyanophyta (ganggang biru), Chlorophyta (ganggang
hijau), Chrysophyta (ganggang keemasan), Phaeophyta
(ganggang coklat), Rhodophyta (ganggang merah) dan
Pyrrophyta (ganggang api).
Pada tubuh ganggang sendiri terdapat zat warna
(pigmen), diantaranya:
Fikosianin : Warna biru
Klorofil : Warna hijau
Fikosantin : Warna perang atau coklat
Fikoeritrin : Warna merah karoten atau warna
keemasan
Xantofil : Warna kuning
KaRAKTERISTIK
UMUM ALGA
Karakteristik/Ciri-ciri umum Ganggang (Alga)
Organisme eukariotik
Bersifat fotoautotrof (berfotosintetis)
Mempunyai klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya,
Mempunyai pirenoid
Menyimpan cadangan makanan
Bersifat uniseluler/multiseluler
Soliter/berkoloni
Bereproduksi secara aseksual yaitu membelah diri/fragmentasi/spora
vegetatif, dan seksual yaitu konjugasi/singami/anisogami.
Hidup dengan bebas atau bersimbiosis dengan jamur membentuk lichen.
Tubuh Ganggang (Alga) tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan
daun. Tubuh berupa talus, sehingga termasuk dalam golongan thalophyta
Habitat di perairan baik di air tawar maupun di air laut, tempat lembab.
Menempel di bebatuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel
pada tumbuhan sebagai (epifik), dan menempel tubuh hewan (epizoik).
MACAM, bentuk dan
karakteristik ALGA
Alga hijau Alga coklat Alga merah
Berbentuk koloni
Berbentuk berkas
Ochromonas Navicula sp
Berbentuk berkas :
Vaucheria
Ganggang/Alga biru
(Cyanophyceae)
Alga atau Ganggang Hijau Biru (Cynobacteria)
merupakan kelompok dari Eubacteria (bakteri). Anggota
Cyanobacteria tersebar dalam berbagai tempat
misalnya di perairan, tanah, batu-batuan serta
bongkahan batu. Pada umumnya Alga Hijau Biru
melimpah di perairan yang mempunyai pH Netral atau
perairan yang mempunyai sedikit sifat basa. Sangat
jarang dijumpai di perairan dengan pH kurang dari 4-5
Cynobacteria mengandung sejenis klorofil, dan berbagai
karotenoid juga fikosianin dan fikoeritrin. Dengan adanya
fikosianin, kemudian Cyanobacteria memiliki warna yang
khas yakni hijau kebiru-biruan. Cynobacteria berperan
sebagai tumbuhan perintis yang membentuk
permukaan tanah gundul juga berperan penting dalam
menambah materi organik ke dalam tanah.
Karakteristik Alga Biru
Bersel tunggal (Uniseluler), ada pula yang
berkoloni
Memiliki klorofil, karotenoid serta pigmen
fikobilin yang terdiri dari fikosianin dan
fikoeritrin.
Dinding sel mengandung peptida, hemiselulosa
dan selulose, kadang- kadang berlendir.
Inti sel tidak memiliki membran ( prokariotik)
Perkembangbiakan
Pembelahan Biner: Pada Cyanobacteria uniseluler, sel-sel hasil pembelahan ada
yang langsung memisah, dan ada pula yang tetap bergabung sehingga
membentuk koloni (misalnya Gloeocapsa). Sel-sel hasil pembelahan pada
Cyanobacteria yang berbentuk filamen menyebabkan filamen menjadi bertambah
panjang.
Fragmentasi : pemutusan sebagian tubuh organisme. Bagian tubuh yang terlepas
akan tumbuh menjadi individu baru. Fragmentasi terjadi pada Cyanobacteria yang
berbentuk filamen. Pemutusan bagian tubuh dapat terjadi di bagian-bagian
tertentu pada sel-sel yang mati. Contoh Cyanobacteria yang mengalami
fragmentasi antara lain Oscillatoria sp. dan Plectonema boryanum.
Pembentukan Endospora: Pembentukan endospora terjadi bila kondisi
lingkungan kurang menguntungkan, misalnya pada kondisi kekeringan. Sel yang
mengandung endospora ini disebut akinet. Akinet berasal dari sel vegetatif,
berukuran lebih besar dari sel-sel tubuh lainnya karena mengandung cadangan
makanan, dan berdinding tebal. Bila kondisi lingkungan membaik, maka
endospora akan tumbuh menjadi Cyanobacteria baru, contohnya Nostoc sp.
Contoh alga biru
Kasus PSP Thailand pertama kali pada tahun 1983 yang menyebabkan
keracunan pada 62 orang dan 1 kematian setelah mengonsumsi kerang
Wulung Gitung, Flores Timur yang menyebabkan keracunan pada 191 orang
dan 9 kematian akibat konsumsi ikan pada 24 November 1983 (Adnan,
1984); kasus PSP di Desa Balang Tiku (Kalimantan Timur) akibat konsumsi
4. Toksin Zat beracun yang diproduksi di dalam sel atau organisme hidup
8. Fikosianin Kelompok zat warna terdiri atas warna merah dan biru.
No Itilah Arti
10. Fikobilin Pigmen yang berfungsi mengumpulkan cahaya hijau dan biru.
10. Fikobilin Pigmen yang berfungsi mengumpulkan cahaya hijau dan biru.
JAWAB :
Tubuh manusia dapat terpapar penyakit yang disebabkan oleh Alga yaitu karena
mengkonsumsi
kerang-kerangan/berbagai ikan laut yang telah terkontaminasi toksin/racun.
Untuk pengobatannya dilakukan dengan cara :
terapi cairan untuk membantu
mengekskresi toksin
identifikasi toksin pada urine di laboratorium untuk mengkonfirmasi diagnosis
Observasi fungsi pernafasan
Pemberian obat penenang
Pertanyaan 2
(Nesa Fitria 20721037)
Bagaimana cara mengetahui ikan laut yang telah terkontaminasi mikroalga toksik agar
manusia tidak terserang atau mengalami CFP?
JAWAB :
langkah yang perlu ditempuh adalah menetapkan program pemantauan perluasan
organisme berbahaya tersebut dan melakukan pertukaran informasi dengan negara-
negara yang telah melakukan penelitian lebih detil tentang hal itu. Melalui forum The
North Pacific Marine Science Organization (PICES) HAB, dimulailah kegiatan dalam
program berkala internasional untuk mengumpukan data HABs, imbuhnya. Tujuannya
adalah untuk mengukur tingkat racun dalam makanan laut, air laut serta organisme
berbahaya yang termakan oleh makanan laut (ikan, kerang dan sebagainya). Berbagai
informasi tersebut akan menjamin keamanan produk perikanan untuk dikonsumsi
khalayak, sekaligus melindungi lingkungan pesisir beserta ekosistemnya.
Pertanyaan 2
(Nesa Fitria 20721037)
Ir. Tumpak Sidabutar M.Sc., Peneliti P2 Oseanografi-LIPI menambahkan ada sekitar 300
jenis alga yang terkategori sebagai HABs (beracun) yang tersebar di seluruh dunia.
Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 35 jenis alga beracun hidup di perairan
Indonesia. Ada jenis alga Paralytic Shellfish Poisoning (jenis yang beracun dan berbahaya
bagi syaraf) yang tersebar di tiga perairan Indonesia. Peraian yang perlu diwaspadai
tersebut adalah Perairan Ambon, Teluk Kao dan Perairan Lampung, tandasnya.
Pertanyaan 3
(Ubaydullah Choir 20721062)
Apa yang di maksud dengan diatom? Dan bagaimana cara mencegah agar
tidak terpapar penyakit yang disebabkan oleh Alga?
JAWAB :
Diatom adalah suatu kelompok besar dari alga plankton. Diatom merupakan
fitoplankton yang termasuk dalam kelas Bacilariophyceae.
Untuk pencegahannya yaitu hindari kontak dengan air di mana pertumbuhan
alga yang berbahaya dapat terjadi, jangan pernah minum air dari danau,
kolam, atau lahan basah kecuali air tersebut telah diolah dengan bahan kimia
atau disaring dengan benar. Jangan memasak dengan, atau menggunakan air
yang terkontaminasi ganggang untuk mencuci piring atau mencuci pakaian.